Saturday, January 30, 2010

Full Team

PSMS terbang ke Padang dengan materi pemain yang lengkap. Dengan begitu, target untuk meraih poin penuh di Stadion Sijunjung (markas Semen Padang) mungkin saja tercapai. 18 skuad diboyong untuk melakoni laga berat itu, termasuk dua pemain anyar Harry Syahputra dan Oguchukwu Daniel.

Skuad bertolak ke Padang, Jumat (29/1) lalu dengan menumpang Mandala Airlines pada pukul 19.00 WIB. Karenanya, hal utama yang harus diwaspadai oleh PSMS adalah bagaimana menjaga kebugaran pemain. Pasalnya, skuad harus menempuh perjalanan berliku yang cukup jauh.

Sejak beberapa waktu belakangan, markas Semen Padang memang telah berpindah ke daerah Sijunjung. Kota kecil itu berjarak tempuh 4 jam dari Kota Padang yang hanya bisa ditempuh melalui jalur darat.

Diperkirakan, skuad akan sampai ke Sijunjung pada pukul 24.00 WIB. Kondisi itu tentu saja berpengaruh kepada kondisi fisik Affan Lubis dkk. Sialnya, hingga saat ini pengurus PSMS belum menunjuk pelatih fisik menggantikan Nimrot Manalu yang diberhentikan.

Meski begitu, sejumlah pemain terlihat optimis bisa memberikan penampilan terbaiknya. Kustiono arsitek baru PSMS pun memiliki keyakinan yang sama.

“Tim sudah siap tampil. Saya harap kita mampu mencuri poin di Padang,” kata Kustiono.Skuad yang diboyong, dijelaskan Kustiono, merupakan pemain yang benar-benar siap untuk tampil fight. Hal itu ditentukannya setelah menggelar latihan selama satu pekan.

Jecky Pasarela dan Kamil Sembiring juga dibawa. Padahal Jecky awalnya disinyalir menderita cedera telapak kaki. Namun setelah dilakukan pembicaraan dengan Jecky, Kustiono memutuskan jika pemain bernomor punggung 18 itu sudah bisa tampil. Yang menarik adalah dengan bakal masuk line up-nya Harry Syahputra dan Ogochukwu Daniel. Kedua pemain ini kabarnya telah mendapatkan lampu hijau dari PT Liga Indonesia untuk merumput bersama Ayam Kinantan.

Meski demikian, pihak PSMS sebenarnya belum menerima berkas administrasi pengesahan dari PT LI. Kalau sehari sebelum laga itu digelar surat pengesahan itu belum juga sampai ke tangan PSMS, dipastikan kedua pemain itu bakal absen.
“Agen Daniel pagi tadi sudah mengurus administrasi Daniel ke Jakarta. Mudah-mudahan bisa segera merumput. Sama halnya dengan Harry Syahputra, yang juga kita daftarkan,” kata Hendra DS Manajer PSMS.

Kehadiran kedua pemain ini memang cukup melegakan. Walaupun pada dasarnya PSMS masih mencari seorang gelandang dan striker tajam. Keberadaan Osas Saha di lini depan tampaknya masih jauh dari memuaskan. Di putaran kedua ini, PSMS harus lebih produktif agar mampu bersaing dengan kontestan lainnya di Divisi Utama Liga Indonesia.

Ban Kapten Pindah ke Lengan Affan Lubis

M Affan Lubis diprediksi menggantikan posisi Slamet Riyadi sebagai kapten PSMS. Ya, sebelumnya Affan hanya menjadi wakil kapten PSMS ketika Slamet Riyadi masih bersama PSMS.Pasca didepaknya Slamet Riyadi, posisi kapten tim memang sempat kosong. Dan menatap laga perdana di putaran kedua ini, Affan dianggap sosok yang tepat menggantikan Slamet Riyadi.

Affan memang termasuk salah satu pemain senior di PSMS musim ini. Selain Affan memang ada juga M Halim yang bertugas di bawah mistar. Namun pengalaman Affan sebagai kapten tim lebih banyak dari pada M Halim. Musim lalu, Affan juga pernah menjabat sebagai kapten tim PSMS. Jabatan itu cukup lama diembannya, sebelum digantikan oleh Esteban Gulien di paro musim.

Di klub sebelumnya, Semen Padang Affan juga lama menjabat kapten tim.
”Tidak ada yang beda, ketika saya dipercaya sebagai kapten atau tidak. Intinya kami harus tampil lepas dan tetap konsentrasi,” kata Affan.Pemain berusia 34 tahun itu juga dianggap mampu membimbing skuad saat bertanding.

Pertimbangan lainnya, Affan dinilai mampu mengontrol emosinya. Hal ini menjadi nilai lebih, karena sosok kapten tim merupakan pilar terdepan ketika berurusan dengan wasit. Jampi Hutauruk, pelatih kiper PSMS juga setuju kalau seandainya Affan yang dipilih menjadi kapten tim. “Kemungkinan kapten tim akan dijabat Affan, dia yang paling layak,” kata Jampi

Dana Hibah Segera Cair, Kompetisi Harus Diputar

KESULITAN PSMS dalam mencari pemain lokal berkualitas tampaknya membuat Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Medan gerah. Terlebih pada setiap tahunnya masalah seperti ini kerap naik ke permukaan bila PSMS melakukan persiapan menatap gelaran kompetisi.

Jikapun pada akhirnya ditemukan pemain dengan bakat mumpuni, nilai kontraknya kepalang mahal, sehingga tim berjuluk Ayam Kinantan tak memiliki pilihan lain kecuali menolak dan mencari pemain dengan harga murah meskipun kualitasnya pas-pasan.

Karena hal tersebut Ketua Umum KONI Medan Drs H Zulhifzi Lubis berharap agar kompetisi antar klub kembali bergulir dengan harapan dapat ditemukan pemain muda potensial yang ke depannya dapat mendongkrak prestasi PSMS dan sepak bola Sumut secara keseluruhan.

Apa yang diharapkan oleh pria yang akrab disapa Opung Ladon ini sesungguhnya pernah dilakukan pada tahun 2007. Tapi karena saat itu mengalami kesulitan dana, terpaksa kompetisi dihentikan.

Imbas dari pemberhentian kompetisi, PSMS yang saat itu menaungi 40 klub memberikan kompensasi sebesar Rp5 juta kepada tiap-tiap klub yang telah terdaftar sebagai peserta kompetisi (saat itu diikuti oleh 38 klub anggota PSMS).
“Jika ingin mendapatkan pemain yang bagus dan murah, tak ada jalan lain kecuali memutar roda kompetisi. Mustahil seorang pemain yang dibina selama tiga tahun tak bisa jadi pemain hebat,” kata Opung lagi.

Ungkapan Opung ini terkait dengan bakal dikucurkannya dana hibah senilai Rp6 miliar demi kelangsungan PSMS. “Pada dasarnya saya lebih senang bila sebagian uang itu dipergunakan untuk memutar kompetisi. Toh, jika pun dipakai untuk membeli pemain asing dan lolos ke Superliga, belum tentu PSMS bisa main di Superliga mengingat banyaknya persyaratan yang belum bisa dipenuhi. Jadi, sembari menunggu segala sesuatunya beres, alangkah bijaksananya jika kita menyiapkan dan mencetak pemain andal,” saran Opung lagi.

Namun, di balik pernyataan Opung tadi timbul sebuah pertanyaan.
Pasalnya, jika dana hibah sebesar Rp6 miliar tadi diserahkan ke PSMS, haruskah PSMS yang memutar kompetisi? Bukankah perkara memutar roda kompetisi menjadi urusan Pengcab PSSI Medan?

“Harus ada koordinasi antara PSMS dan PSSI Medan Medan untuk memutar roda kompetisi. Yang jelas, seluruh masyarakat Kota Medan berharap agar para pemain yang memperkuat PSMS adalah putra daerah yang nyata-nyata memiliki fanatisme berlebih jika dibanding rekan-rekannya yang berasal dari luar Kota Medan,” pungkas Opung

Ditolak Persija, Irfan Bidik Aussie


Striker Irfan Bachdim akan meninggalkan Indonesia, 30 Januari 2010. Pemuda blasteran Indonesia-Belanda itu akan terbang ke Amisterdam sebelum mencari klub baru di daratan Australia.

Irfan sebenarnya ingin merumput di Liga Super Indonesia (ISL) 2009/2010. Rencananya dia ingin memperkuat Persija pada putaran kedua nanti.

Sayang mimpinya harus tertunda. Manajemen Macan Kemayoran tidak menempatkannya sebagai prioritas utama. Sebaliknya, tim ibu kota justru sedang giat-giatnya mencari dua pemain asing.

"Persija tidak bersedia mengontraknya pada putaran kedua nanti. Katanya mereka sedang menunggu dua pemain asing untuk posisi gelandang dan striker,:" kata Nouval Bachdim, ayah Irfan Bachdim kepada Artha Tidar, watawan GOSport, Jumat, 29 Januari 2010.

Meski kecil, Irfan masih punya kesempatan untuk bergabung bersama Persija musim ini. Pasalnya, Irfan menurut Nouval merupakan kandidat kuat pengganti dua pemain asing yang dicari Persija bila ternyata tidak sesuai harapan.

"Sayang, dari CV dan video yang ada, seharusnya Irfan tidak perlu melewati proses panjang seperti ini. Tapi, karena Irfan tidak keberatan, maka ia mau mengikuti proses seleksi hingga hari ini,” tukas Nouval.

Gagal merebut hati manajemen Persija, Irfan rencananya akan meninggalkan Indonesia, 30 Januari 2010. Dia sudah merencanakan perjalanan ini sebagai antisipasi bila Persija tidak jadi mengontraknya.

Bersama sang ayah, Irfan selanjutnya berniat untuk mencari peruntungan di Australia. "Saya ingin sekali berbaju timnas Indonesia. Kalau saya main di Indonesia, pelatih akan lebih mudah memantau saya," kata Irfan.

"Saya akan coba buktikan kalau saya punya kualitas untuk menjadi pemain timnas. Secepatnya, saya pasti kembali ke Indonesia,” pungkas Irfan

Friday, January 29, 2010

PSMS Siapkan Pilar Baru ke Padang


Menjelang tandang ke Markas Semen Padang, Kustiono arsitek PSMS mulai meningkatkan ritme latihan. Belakangan, materi latihan telah masuk sesi taktik alias strategi. Pemain yang benar-benar siaplah yang akan dipasang Kustiono untuk menghadapi Semen Padang.

Bahkan, pemilihan 18 pemain yang akan dibawa ke Padang, dijelaskan Kustiono, akan dibeberkan melalui data yang telah dibuatnya satu pekan belakangan sejak menukangi tim.

Untuk menentukan pemain yang akan dibawa, Kustiono menjelaskan akan merapatkan terlebih dulu hal itu kepada tim pelatih. Setelah itu, barulah Kus-sapaan akrab pelatih 48 tahun itu akan mengajukannya ke manajemen tim.

“Pemain yang akan dibawa akan saya presentasikan dulu melalui data yang saya rangkum selama ini. Intinya begini, kalau mereka menunjukkan yang terbaik saat latihan itu tandanya mereka menggambarkan bayangan penampilan mereka sendiri di pertandingan sesungguhnya,” beber Kustiono Kamis (28/1) di Stadion Kebun Bunga.

Nah, menyoal siapa saja pemain yang bakal masuk ke dalam rencananya, Kustiono tampaknya masih enggan membeberkan nama. Namun, starting eleven yang bakal dipasangnya masih tak jauh beda dari nama-nama selama ini. Hanya saja bakal ada tambahan dua nama baru. Yakni, Harry Syahputra dan Ogucukwhu Daniel legiun impor asal Nigeria.

“Latihan sudah mulai masuk kepada taktik dan strategi melawan Semen Padang. Walaupun bertandang, saya tetap ingin anak-anak mampu menyerang dan bertahan dengan baik,” sambung Kustiono.

Kustiono mengaku tidak suka ciri permainan santai. Untuk itu, Kustiono akan mencoba menggunakan formasi 3-5-2. Kehadiran Daniel di tubuh tim menjadi prioritasnya untuk membangkitkan gaya baru PSMS musim ini. Pasalnya, Daniel merupakan pemain bertipikal pekerja keras.

“Dengan masuknya pemain baru, saya berterima kasih kepada manajemen. Semoga mereka mampu memberikan angin segar ke dalam tim,” kata Kustiono.

Namun ketika berbicara soal target pada laga itu, Kustiono mengaku tak ingin muluk-muluk. Target satu angka sudah cukup realistis. Padahal saat ini PSMS betul-betul membutuhkan asupan poin agar tetap mampu bersaing dengan kontestan Divisi Utama lainnya di wilayah satu. “Target awal saya tidak kalah saja sudah bagus. Begitupun, kami tetap akan mencoba fight dan tak mengecewakan warga Medan,” pungkas mantan arsitek PSAP Sigli itu

PSMS makin ‘pede’ ke Sumbar

Bebasnya skorsing Faisal Azmi dan Ahmad Maulana Putra serta masuknya Ogochukwu Daniel dan H Hery Syahputra membuat pelatih PSMS Medan Kustiono makin pede dalam tur ke Sumbar menghadapi Semen Padang mengawali putaran kedua Divisi Utama Liga Indonesia 2009/2010, Senin (1/2) mendatang.

Akibatnya, tim asuhan Manajer Drs Hendra DS itu kian optimis meraih poin sebelum bertolak ke Padang via Bandara Polonia Medan, Jumat ini. Awalnya, Faisal dan Maulana terjerat skoring tidak boleh merumput satu pertandingan dan denda Rp5 juta, akibat tuduhan memukul asisten wasit dalam laga kontra Persikabo Bogor.

Setelah melakukan banding dan tidak terbuktinya ada pemukulan, hukuman skorsing keduanya dihapus namun denda tetap berlaku. Dengan demikian, Kustiono dapat berkonsentrasi penuh meladeni Semen Padang dengan skuad yang berkekuatan penuh.

Kustiono mengaku datang ke PSMS bukan untuk main-main melainkan ingin membawa Ayam Kinantan tetap bertahan di Divisi Utama atau meloloskan mereka ke Liga Super Indonesia sebagaimana target manajemen.

Menyadari target itu, Kustiono tidak tanggung-tanggung mengusulkan untuk merekrut pemain baru guna memperkuat barisan pemain yang sudah ada. Karenanya, pelatih yang murah senyum dan taat beribadah itu meminta kepada masyarakat Medan untuk mendoakan PSMS agar mampu memenuhi keinginan manajemen, pengurus serta pecinta Ayam Kinantan meraih kesuksesan.

"Bila berhasil meraih hasil maksimal di Sijunjung nanti, itu akan menjadi sebuah kado mengawali saya sebagai arsitek PSMS,” katanya.

Dalam tur ke Padang, PSMS berkekuatan 18 pemain yang terdiri dari M Halim, Irwin Ramadhana (kiper), Nyeck Nyobe, Deni Wahyudi, Ahmad Maulana Putra, Chico Maradona, Bambang Tri Sanjaya, Dodi Rahwana, Herry Syahputra (belakang), Syaiful Ramadhan, Hery Suwondo, M Affan Lubis, Tri Yudha Handoko, Faisal Azmi, Ahmad Affandi Lubis, Ogochukwu Daniel (tengah) serta Jecky Pasarella dan Ikpefua Marvellous Osas Saha (depan

KONI Medan putar lagi kompetisi klub

PSMS Medan harus memutar lagi kompetisi antar klub anggota PSMS, supaya dapat menjaring pemain-pemain untuk dibina sebagai persiapan mencari pengganti pemain-pemain yang dimiliki Ayam Kinantan.

Ketua Umum KONI Medan Drs H Zulhifzi Lubis di Medan menyebutkan, dengan terjaringnya para pemain tersebut untuk ke depan PSMS tidak lagi mengalami kesulitan merekrut pemain memperkuat skuad menghadapi kompetisi pada masa mendatang.

“Di samping itu, biaya untuk mengontrak mereka juga tidak begitu besar seperti saat ini dibandingkan merekrut pemain-pemain yang sudah jadi,” saran Opung, panggilan akrab Zulhifzi, kepada pengurus yang dipimpin Ketua Umum PSMS Drs H Dzulmi Eldin MSi dalam pertemuan antara keduanya di Garuda Plaza Hotel Medan.

Dalam pertemuan itu, Ketua Umum KONI didampingi beberapa pengurus lainnya menyarankan, dalam kompetisi itu sebaiknya PSMS menetapkan usia 21 tahun ke bawah agar pembinaan tidak sia-sia akibat pemain termakan usia.

Ketua Umum PSMS sendiri didampingi Manajer Tim Drs Hendra DS, Ketua Bidang Teknik Julius Raja, Ketua Bidang Kompetisi Drs H Freddy Hutabarat dan lainnya menanggapi positif saran dari Opung dan berjanji segera memutar kompetisi di lingkungan anggota klub PSMS.

Dia juga berterima kasih atas ungkapan Zulhifzi bahwa masyarakat Medan bangga atas eksisnya PSMS dalam kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2009/2010. "PSMS sendiri paling tidak menargetkan lolos ke Liga Super Indonesia atau bertahan di Divisi Utama," kata Eldin.

Eldin juga mengakui, para pengurus tidak mendapat gaji. “Yang mendapat gaji hanya petugas sekretariat, sekretaris tim dan tim kesehatan. Selebihnya bekerja tanpa pamrih hingga ada pengurus yang telah mengeluarkan uang pribadinya demi PSMS,” imbuh Eldin.

Sementara itu, Ketua Fraksi PPP DPRD Medan Drs H Parlindungan Batubara dan Ketua Fraksi PAN DPRD Medan H Ahmad Arif SE mengisyaratkan dana PSMS harus digunakan sesuai ketentuan. Kalau hal ini dapat dilakukan, berarti pengurus PSMS aman di dunia dan bahagia di akhirat.

Keduanya optimis bila PSMS bisa berprestasi, bantuan untuk PSMS akan bisa diperjuangkan sehingga menghadapi putaran delapan besar ataupun kompetisi mendatang tidak mengalami kesulitan dana lagi.

Drs Hendra DS mengatakan, pihaknya telah menggelar turnamen antar SSB usia 15 tahun se Kota Medan dan telah menjaring 60 pemain yang akan disumbangkan kepada PSMS untuk dibina menjadi pemain junior

Utak-Atik Taktik


Menjelang tandang ke Markas Semen Padang, Kustiono arsitek PSMS mulai meningkatkan ritme latihan. Belakangan, materi latihan telah masuk sesi taktik alias strategi. Ceritanya, pemain yang benar-benar siaplah yang akan dipasang Kustiono untuk menghadapi Semen Padang.
Bahkan, pemilihan 18 pemain yang akan dibawa ke Padang, dijelaskan Kustiono, akan dibeberkan melalui data yang telah dibuatnya satu pekan belakangan sejak menukangi tim.

Untuk menentukan pemain yang akan dibawa, Kustiono menjelaskan akan merapatkan terlebih dulu hal itu kepada tim pelatih. Setelah itu, barulah Kus-sapaan akrab pelatih 48 tahun itu akan mengajukannya ke manajemen tim.

“Pemain yang akan dibawa akan saya presentasikan dulu melalui data yang saya rangkum selama ini. Intinya begini, kalau mereka menunjukkan yang terbaik saat latihan itu tandanya mereka menggambarkan bayangan penampilan mereka sendiri di pertandingan sesungguhnya,” beber Kustiono Kamis (28/1) di Stadion Kebun Bunga.

Nah, menyoal siapa saja pemain yang bakal masuk ke dalam rencananya, Kustiono tampaknya masih enggan membeberkan nama. Namun, starting eleven yang bakal dipasangnya masih tak jauh beda dari nama-nama selama ini. Hanya saja bakal ada tambahan dua nama baru. Yakni, Harry Syahputra dan Ogucukwhu Daniel legiun impor asal Nigeria.

“Latihan sudah mulai masuk kepada taktik dan strategi melawan Semen Padang. Walaupun bertandang, saya tetap ingin anak-anak mampu menyerang dan bertahan dengan baik,” sambung Kustiono.

Kustiono mengaku tidak suka ciri permainan santai. Untuk itu, Kustiono akan mencoba menggunakan formasi 3-5-2. Kehadiran Daniel di tubuh tim menjadi prioritasnya untuk membangkitkan gaya baru PSMS musim ini. Pasalnya, Daniel merupakan pemain bertipikal pekerja keras.
“Dengan masuknya pemain baru, saya berterima kasih kepada manajemen. Semoga mereka mampu memberikan angin segar ke dalam tim,” kata Kustiono.

Namun ketika berbicara soal target pada laga itu, Kustiono mengaku tak ingin muluk-muluk. Target satu angka sudah cukup realistis. Padahal saat ini PSMS betul-betul membutuhkan asupan poin agar tetap mampu bersaing dengan kontestan Divisi Utama lainnya di wilayah satu. “Target awal saya tidak kalah saja sudah bagus. Begitupun, kami tetap akan mencoba fight dan tak mengecewakan warga Medan,” pungkas mantan arsitek PSAP Sigli itu.

Berharap Pada Daniel

KALAU saja Ogucuhkwu Daniel jadi dikontrak oleh PSMS, orang pertama yang cukup gembira adalah pelatih baru PSMS, Kustiono. Pelatih yang sempat menukangi PSAP itu mengaku senang dengan gaya bermain Daniel yang menurutnya cocok diterapkan di PSMS.

Ya, dengan hadirnya Daniel, Kustiono berhadap akan ada perubahan di kubu PSMS. Utamanya terkait semangat juang PSMS yang sejauh ini kurang mumpuni. “PSMS itu bertipikal keras dan tanpa kompromi. Tak pernah lelah dan berani. Saya melihat hal itu di diri Daniel. Semoga dia bisa masuk dalam tim,” kata Kustiono.

Kalau Daniel berkostum Kinantan, Kustiono juga yakin Daniel mampu menularkan gaya bermainnya yang keras dan tak kenal lelah. Itu yang utama diharapkan oleh pelatih 48 tahun itu. “Semoga kehadiran Daniel mampu menularkan semangat juang pantang menyerah,” lanjut Kustiono.
Terlebih kalau Daniel bisa langsung bergabung bersama PSMS saat melakoni laga melawan Semen Padang nanti. Kabarnya, urusan administrasi Daniel sudah tidak ada masalah. Daniel hanya menunggu pendaftaran di PSSI sebagai pemain PSMS, sama dengan pemain lokal lainnya.

Masalahnya, hingga kini belum ada kepastian dari manajemen terkait kontrak Daniel. Kabarnya, pemain asing satu ini meminta bayaran sebesar Rp150 juta selama setengah musim. Namun sayangnya Daniel meminta DP yang terlalu besar, yakni Rp100 juta. Hal inilah yang sedang dibahas oleh pengurus dan manajemen PSMS.

Tapak Kaki Jecky Pasarela Bermasalah

KONDISI fisik Jecky Pasarela yang telah mengemas dua gol tampaknya masih tanda tanya. Sungguh disayangkan, pasalnya, saat PSMS harus melakoni laga berat ke markas Semen Padang, di situ pula Jecky mengalami gangguan pada telapak kakinya.

Meski masuk kategori cedera ringan, namun dalam latihan terakhir Jekcy terlihat parkir di pinggir lapangan untuk menyaksikan rekan-rekannya berlatih. Kalau cederanya tak kunjung pulih sebelum melakoni laga kontra Semen Padang, Jecky tampaknya harus rela tak masuk rencana pelatih Kustiono.

Ini riskan, pasalnya PSMS butuh striker yang haus gol. Walaupun sepanjang putaran pertama, Jecky kerap menunjukkan penampilan buruk jika harus bertandang ke markas klub lain. Namun melawan Semen Padang, Jecky punya kesempatan mengubah stigma itu karena Padang merupakan kampung halamannya.

Bermain di kampung halaman sendiri, tentu saja akan mempengaruhi moral dan kepercayaan diri pemain bernomor punggung 18 itu. Tapi apa daya, cedera bisa menghambatnya. “Belum tahu juga bisa main apa tidak. Kita lihat sajalah,” kata Jecky.

Kalau Jecky sampai absen, pilihan pengganti tampaknya akan jatuh kepada pemain asing terbaru PSMS Oguckhwu Daniel. Pemain yang berposisi sebagai gelandang serang ini, kabarnya biasa juga main sebagai striker. Maka itu, duetnya dengan Osas Saha diharapkan mampu memberikan kejutan di daerah kotak penalti lawan.

Dengan bakal absennya Jecky, problem utama PSMS masih akan tetap stagnan pada lemahnya lini depan. Urusan cetak gol memang masih menjadi momok menakutkan bagi Ayam Kinantan musim ini. Berbeda dengan lini belakang yang kian kokoh pasca hadirnya Harry Syahputra. Pun, kembalinya Nyeck Nyobe diharapkan mampu meredam serangan lawan

Thursday, January 28, 2010

Faisal-Maulana Bisa Main

Kabar baik menyertai PSMS menatap laga kontra Semen Padang nanti. Pasalnya skuad bakal turun full team karena hukuman larangan tampil yang awalnya diberikan kepada Fiasal Azmi dan Ahmad Maulana urung diputuskan Komisi Disiplin PSSI.

Ya, kedua pemain ini awalnya diragukan tampil karena mendapatkan hukuman dari Komdis PSSI karena dianggap melakukan pemukulan terhadap wasit, saat PSMS berlaga kontra Persikabo beberapa waktu lalu.

Beberapa waktu lalu, kedua pemain ini bahkan telah menghadiri panggilan Komdis untuk dimintai keterangan. Dari sana, Komdis awalnya menjatuhi hukuman denda Rp5 juta kepada masing-masing pemain dan larangan tampil satu partai.
Namun siang kemarin, faks dari PSSI mendarat di markas PSMS di Stadion Kebun Bunga. Isi faks itu menyebutkan kalau kedua pemain tadi tidak jadi dihukum larangan bermain, hanya denda saja.

“Faisal dan Maulana sudah bisa main. Hukuman dari Komdis hanya denda saja. Ini bagus, karena skuad yang kita punya lengkap saat melawan Semen Padang nanti,” kata Suyono asisten pelatih PSMS.

Mengetahui hal itu, Ahmad Maulana pun girang. Dengan dibatalkannya hukuman itu, Maulana masih memiliki kesempatan untuk diturunkan sebagai starter. Pun lebih dari itu, Maulana bilang dia bangga masih tetap diberikan kepercayaan untuk turut bahu membahu membangun PSMS.
“Syukur hukuman itu tidak jadi diberikan kepada kami. Kalau diturunkan, saya siap tampil habis-habisan demi hasil terbaik bagi tim ini,” kata Maulana.

Nah, itu kabar baiknya. Kabar buruk juga ternyata menghinggapi PSMS. Striker lokal Jecky Pasarela yang telah mengemas dua gol bagi PSMS, tampaknya bakal absen karena cedera. Kabarnya Jecky mengalami cedera telapak kaki yang memaksanya harus istirahat beberapa hari.
“Belum tahu bisa main tidak saat ke Padang. Saya harap bisa pulih tepat waktu,” harap Jecky

Patenkan Skema

Hingga tiga hari memimpin latihan, pelatih anyar PSMS Kustiono masih terus mencari skema permainan terbaik yang akan diterapkannya saat melawan Semen Padang (1/2) nanti.

Dari mayoritas pemain yang masuk rencana Kustiono, tampaknya masih tak jauh beda dengan pilihan Suimin Diharja, arsitek PSMS sebelumnya.
Namun pola yang akan diterapkannya saat bertandang ke markas Semen Padang kemungkinan besar adalah formasi 3-5-2.
“Sejauh ini, strategi itu yang masih kita terapkan karena kita fokus pada pertandingan away. Rencananya, skema ini akan terus diterapkan pada setiap laga away. Jadi, kita belum berfikir tentang pertandingan kandang,” terang Suyono, asisten pelatih PSMS di sela-sela latihan yang berlangsung Rabu (27/1).

Ya, dalam aplikasi latihan kemarin, terlihat susunan calon pemain inti yang akan dipasangkan ketika melawat ke Padang. Di bawah mistar, ada M Halim. Di belakang, Nyeck Nyobe menjadi stoper utama ditemani Ahmad Maulana dan Harry Syahputra. Sedikit ke kiri atas, ada Dodi Rahwana berduet dengan Bambang Tri di kanan.

Di tengah, Faisal Azmi dan Tri Yudha tampaknya masih jadi pendamping Affan Lubis. Satu legium impor yang masih seleksi, Ogochukwu Daniel juga bakal mendapatkan tempat di lini tengah. Di depan, Osas Saha masih akan dipercaya sebagai tombak permainan
Terkait pemain asing Daniel, Suyono optimis kalau dia sudah bisa diturunkan ketika melawan Semen Padang.
Pasalnya, urusan administrasi pemain ini telah diurus jauh-jauh hari.

“Pemain asing dan pemain seleksi yang telah terpilih hanya tinggal didaftarkan saja. Mudah-mudahan tidak ada masalah,” harap Yono-panggilan akrab mantan pelatih Sumut FC itu.

Pada latihan kemarin, penampilan seluruh skuad PSMS memang cukup menjanjikan.

Di sisi lain, latihan kemarin juga diwarnai dengan kehadiran tiga wajah baru. Ketiga pemain lokal itu masing-masing bernama Popo asal Aceh yang berposisi sebagai gelandang, Amtiar bek dari PS Idi dan Sigit striker asal Persikad Depok.

Menariknya, ketiga pemain seleksi ini tampil cukup baik pada latihan yang sekaligus seleksi bagi mereka.
Namun keputusan untuk merekrut mereka masih berada di tangan pelatih yang merekomendasikan dan harus direstui pengurus

Pemain Berdarah Indonesia Diincar AS Roma Radja Nainggolan, 13 Tahun Ditinggal Ayah


Radja Nainggolan akan kembali menjadi buah bibir jika nanti direkrut AS Roma. Pemain Piacenza berdarah Indonesia ini pernah punya kenangan pahit ketika lama lama ditinggal sang ayah, Marianus.

Marianus mengenalkan Radja dan saudara kembarnya, Riana kepada sepakbola. Sejak 4 tahun, Radja dan Riana selalu diajak nonton dan bermain sepakbola oleh Marianus di Antwerpen, Belgia.

Sayangnya, sejak usia 6, kedua saudara kembar ini harus berpisah dengan sang ayah. Marianus kembali ke Bali, Indonesia, untuk meneruskan kembali usahanya. Ya, pria berdarah Batak ini memang menjadi pengusaha di Pulau Dewata itu.

Setelah Marianus kembali ke Indonesia, Radja mendapat dorongan dari ibunya Lizi Bogaerd dalam menggeluti sepakbola. Sejak medio 2005, Radja ditarik dari klub Belgia, Germinal Beeschot ke Piacenza, Italia.

Di klub Serie B ini, karir Radja mulai bersinar. Gelandang berusia 21 ini telah mencetak empat gol dari 41 penampilan.

Di Piacenza pula, Radja kembali dipertemukan dengan ayahnya. Momen itu terjadi pada akhir 2007.

"Setelah 13 tahun, akhirnya kami bisa bertemu kembali. Papa datang dari Bali ke Italia menemui saya dan Riana,“ kata Radja seperti dilansir blog Sepakbolanda.

Meski berdarah Indonesia, Radja saat ini tercatat sebagai anggota Timnas Belgia U-21. Sementara itu, Riana Nainggolan juga bermain sepakbola. Sampai sekarang ia masih aktif di klub sepakbola wanita Belgia, Kontich. Klub ini berkiprah di kompetisi nasional Belgia

Fiorentina Incar Pemain Berdarah Indonesia

Masih ingat Radja Nainggolan? Pemain berdarah Indonesia itu kini diincar klub Liga Italia, Fiorentina.

Kubu La Viola menyatakan ketertarikannya kepada gelandang klub Serie B, Piacenza itu. Menurut tribal, pemain 21 tahun yang mengantongi paspor Belgia itu mengesankan Direktur Olahraga Fiorentina, Pantaleo Corvino.

Corvino akan terus memantau penampilannya. Ia berencana untuk merekrut Nainggolan di akhir musim ini. Syaratnya, pemain berayah Batak dan ibu Belgia ini mempertahankan penampilannya.

Tentu, ini kabar bagus buat Radja yang telah memasuki musim keempat berjuang di kerasnya Liga Italia. Sebelumnya, ia juga ditaksir AS Roma, musim lalu. Sayangnya, Roma batal merekrutnya karena banyaknya stok gelandang di Olimpico.

Radja memperkuat Piacenza sejak 2005. Anak pasangan Marianus Nainggolan dan Lizi Bogaerd ini telah tampil dalam 41 laga dan mencetak empat gol.

Pemain Berdarah Batak Perkuat Klub Serie-A


Klub Serie-A Cagliari resmi mengikat Radja Nainggolan untuk memperkuat tim asal Sardinia itu. Nainggolan ditukar dengan Mikhail Sivakov.

Sebelumnya Nainggolan memperkuat Piacenza sejak 2005. Seperti diberitakan Football Italia, ia pindah ke Cagliari dengan status pinjaman. Cagliari mendapat opsi untuk membelinya di akhir musim ini.

Walau punya nama Batak, Nainggolan berkewarganegaraan Belgia. Darah Bataknya datang dari sang ayah, Marianus Nainggolan.

Usia gelandang potensial ini baru 21 tahun. Ia sempat ditaksir dua tim besar yakni Fiorentina dan AS Roma

Irfan Bachdim sudah menentukan pilihan. Pemain berdarah Belanda-Indonesia itu mengaku ingin bergabung dengan asal ibu kota Persija Jakarta.

Selain Persija, Irfan sebenarnya sempat berlatih bersama Persib Bandung. Namun dia mengaku lebih tertarik dengan tim Macan Kemayoran.

"Saya suka klub dan saya juga cara bermain Persija. Saya sudah memutuskan untuk memilih Persija," kata Irfan saat ditemui wartawan usai menyaksikan duel Persija vs Bontang FC di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGB), Senayan, Jakarta, Rabu, 27 Januari 2010.

Irfan telah menginap di mes Persija sejak Minggu, 25 Januari 2010. Namun menurutnya proses negosiasi dengan manajemen Macan Kemayorn masih berjalan.

"Sampai saat ini respon Persija cukup baik. Namun masih ada beberapa poin yang perlu dibicarakan," kata pemain yang baru berusia 21 tahun itu.

Mengenai status kewarganegaraanya, Irfan mengaku telah mengantongi paspor Indonesia. Karena itu, mantan pemain FC Utrecht dan HFC Haarlem itu tidak masalah bila kontraknya disamakan dengan pemain lokal lainnya.

"Tapi mungkin ada sedikti perbedaan karena saya lahir di Belanda. Namun kalau memang jadi, saya akan masuk sebagai pemain lokal karena saya sudah punya paspor Indonesia," ujarnya.

"Saya memang sengaja ingin main di Indonesia agar punya kesempatan untuk masuk timnas," tambahnya.

Irfan merupakan pemain berdarah Indonesia yang lahir di Amisterdam , 11 Agustus 1988 lalu. Selama di Belanda, Irfan sempat meniti karir di tim junior Ajax Amisterdam, SV Argon, dan FC Ultrecht.

Sedangkan menurut situs Wikipedia, Irfan sempat membela tim senior FC Ultrecht dan HFC Haarlern. Irfan mengaku bisa tampil di berbagai posisi, mulai dari striker hingga gelandang.

"Saya bisa main sebagai pemain depan. Bisa gelandang atau second striker," katanya.

Sementara itu, Direktur Teknis Persija, Benny Dolo belum memutuskan status Irfan. Mantan pelatih Arema Malang itu masih terus memantau perkembangannya.

"Kami masih terus lihat perkembangannya. Sampai saat ini belum ada kepastian mengenai dia (Irfan)," kata Bendol.

Bendol juga mengatakan akan mencari dua pemain asing tambahan. Salah satunya akan ditempatkan sebagai pelapis tiga striker yang dimiliki Persija saat ini

Pengurus tekad perbaiki komunikasi

Banyak mendapat kritik dari kalangan pecinta PSMS Medan, pengurus dan manajemen menyampaikan tekadnya untuk memperbaiki komunikasi dengan pemain dan unsur lain.

Demikian dikatakan Manajer Tim PSMS Drs Hendra DS didampingi Drs Freddy Hutabarat, Julius Raja dan Suryanto Herman dalam diskusi terbuka di Executive Room Hotel Garuda Plaza Medan, Rabu.

Selain dihadiri para wartawan media cetak dan elektronik, kelompok suporter pendukung PSMS seperti Smeck Hooligan, Ultras 1950 dan fans club PSMS juga memberikan masukan terhadap nasib tim Ayam Kinantan.

"Kita berharap pemecatan pelatih Suimin Dihardja juga didukung dengan direvisinya pengurus PSMS yang hanya numpang nama dalam jajaran kepengurusan," tutur Nata, Presiden Smeck Hooligan.

Dia menjelaskan bahwa banyak pengurus tidak memiliki kepedulian dalam membangun PSMS ini, seperti halnya Sekretaris Umum dan Ketua Harian yang tidak pernah muncul untuk memberikan suport kepada pemain.

"Sejauh ini apa yang telah mereka buat untuk tim, alasannya hanya masalah klasik yaitu dana. Kalau tidak sanggup menjadi pengurus, kenapa mau menjadi mengurusi PSMS?" tanyanya.

Saat disinggung target yang dicapai PSMS di era kepelatihan Kustiono, Hendra menjelaskan sebagai tim yang punya nama besar, dirinya berharap PSMS kembali tampil di Liga Super Indonesia yang juga merupakan impian seluruh masyarakat Medan atau minimal bertahan di Divisi Utama.

"Kita akan tetap berjuang untuk membenahi berbagai masalah, sebab mengurus PSMS ini merupakan pengabdian demi prestasi tanpa adanya unsur politik yang memboncenginya. Karena itu, mari kita bersama membangun PSMS agar lebih baik ke depan," pungkas Hendra menambahkan pihaknya tetap terbuka menerima saran dan kritik dari pecinta Ayam Kinantan

Wednesday, January 27, 2010

Siang ini diskusi terbuka PSMS

Pengurus bersama manajemen tim PSMS akan menggelar diskusi terbuka bersama para suporter dan kalangan wartawan olahraga di Garuda Plaza Hotel, Jl SM Raja Medan, Rabu siang.

Menurut Humas PSMS Habibul Chair di Stadion Kebun Bunga Medan, diskusi digelar dalam rangka menjelaskan sekaligus membahas permasalahan klub tersebut pasca diberhentikannya pelatih Suimin Dihardja serta persiapan menghadapi putaran kedua Divisi Utama Liga Indonesia 2009/2010.

Diskusi tersebut nantinya juga membahas perkembangan PSMS selama berlangsungnya kompetisi putaran pertama lalu dan menghadapi putaran kedua yang dijadwalkan 1 Februari mendatang.

Dikatakan, serangkaian berakhirnya putaran pertama, pengurus dan manajemen akan melaksanakan diskusi terbuka dengan seluruh lapisan masyarakat terutama pecinta sepakbola di provinsi ini.

“Diskusi itu juga untuk menyikapi banyaknya argumentasi dari masyarakat atas kekalahan-kekalahan sebelumnya dan pemutusan hubungan kerja dengan Suimin plus enam pemain yang dinilai tidak memberi kontribusi seraya mencari solusi agar meraih hasil maksimal di putaran kedua nanti,” kata pengurus PSMS yang membidangi teknik, Julius Raja SE.

Diakuinya, sehubungan itu pihak pengurus dan manajemen PSMS akan membahas permasalahan yang ada di tubuh klub milik masyarakat Medan khususnya dan Sumut umumnya tersebut. Melalui diskusi tersebut diharapkan seluruh lapisan masyarakat mengerti kondisi klub yang kini ditangani pelatih baru, Kustiono

Minggu (1/2) nanti, PSMS akan kembali melakoni laga di putaran kedua Divisi Utama Liga Indonesia. Lawan yang ditantang bukan klub sembarangan. Yakni Semen Padang. Parahnya, skuad Ayam Kinantan harus melawat ke Stadion di Sijunjung markas Semen Padang.
Nah, untuk itu latihan pun telah digeber sejak beberapa hari belakangan. Awalnya, arsitek sebelumnya Suimin Diharja sudah menyiapkan simulasi untuk laga itu. Namun karena tongkat estafet pelatih telah diberikan kepada arsitek anyar Kustiono, gaya baru di kubu tim ini pun segera diadaptasi.

Dua hari memimpin latihan, Kustiono sejauh mengaku masih melakukan adaptasi. Terlepas dari menu latihan yang juga telah dibeberkannya. Sore kemarin, menu latihan yang diberikannya adalah game monitoring. Ini bertujuan untuk mencari kerangka tim yang akan dipasang saat menantang Semen Padang nanti.

Sebelum menggeber aplikasi latihan di lapangan, Kustiono lebih dulu memberikan materi di dalam ruangan. Di sini terjadi interaksi unik antara Kustiono dengan pemain. Saat masuk sesi tanya jawab, dua pemain Osas Saha dan Harry Syahputra terlihat tidak puas dengan apa yang dibeberkan pelatih. Maka itu, terlihat semacam masukan yang diajukan kedua pemain tadi kepada pelatih. Syukurnya Kustiono menerima hal itu.
“Namanya sharing, kita harus selalu berinteraksi. Itu bukan dikte dari pemain. Itu hanya masukan yang bisa diterima,” kata Kustiono terkait hal itu.
Lalu, apa target ketika Ayam Kinantan terbang ke Padang? Meski terlihat serius memimpin latihan, nyatanya Kustiono tak berani menargetkan tiga angka saat melawan Semen Padang nanti. Dijelaskannya, meski sepak bola ini misteri tapi Kus-sapaan akrabnya mengaku hanya ingin mencuri angka di Padang.

“Saya harap tim jangan sampai kalah di Padang. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi, tapi saya tetap ingin konsentrasi terhadap persiapan tim,” aku Kustiono di Stadion Kebun Bunga Selasa (26/1) kemarin.

Kalau target yang diemban hanya tidak kalah, alias imbang, tampaknya hal itu tak bisa diterima oleh kubu suporter. Pasalnya, saat ini PSMS sangat membutuhkan asupan poin penuh di setiap laga. Hal ini penting demi konsistensi mengejar target masuk ke Indonesian Super League (ISL) musim depan.

“Apapun itu, target utama mesti tiga angka. Kami tak ingin melihat tim ini terpuruk di tangan pelatih baru,” kata Nata Simangunsong pentolan SMeCK Hooligan

wajib menang

iang itu, Hendra DS Manajer PSMS musim ini tengah termenung di ruangan di kantornya. Sembari melamun, tatapan matanya tak lepas ke arah sebuah komputer di depannya. Jemarinya gesit berselancar di sebuah situs jejaring sosial di dunia maya yang bernama Facebook. Ketika sedang asyik melihat kabar-kabar terbaru dari para sahabat, pria 45 tahun itu kaget melihat sebuah pesan dinding yang dikirimkan seorang fans ke profilnya di FB itu.

Intinya, fans tadi mengirimkan sebuah kritikan yang cukup menyakiti hatinya. Bunyi kritik itu adalah : Pengurus taunya makan duit aja! Wah, Hendra terenyuh membaca pesan itu.

“Saya langsung balas tulisan itu dengan curahan dari hati yang paling dalam. Jujur, saya ini siap digantikan apabila ada yang lebih baik dari saya untuk jadi manajer PSMS,” kata Hendra ketika melihat skuad berlatih di Stadion Kebun Bunga sore kemarin.

Kata-kata selanjutnya adalah pernbincangan yang tak henti soal PSMS musim ini. Tak henti pula, Hendra memberberkan bahwa kerja sejumlah pengurus di PSMS ini murni kerja bakti. Tidak ada gaji, tidak ada keuntungan.

“Justru saya banyak korban. Korban uang, waktu, pekerjaan, keluarga, dan tentu saja korban pikiran. Kok malah dianggap makan duit saja,” sambung Bos SSB Patriot itu.

Nah, puncaknya Hendra pun menantang pihak yang memang lebih siap secara lahir dan batin untuk menjadi manajer tim PSMS. (ful)
Dari arah-arahnya, tampaknya memang ada beberapa pihak yang bisa saja menggantikan posisi Hendra sebagai manajer. Dan bila hal itu terjadi, Hendra mangaku siap mundur.

“Sekali lagi, saya siap mundur dari posisi sebagai manajer di PSMS kalau memang ada yang lebih baik dari saya. Kerja saya di PSMS adalah murni kerja bakti demi kecintaan terhadap PSMS. Tidak ada alasan lain. Kalau ada yang mau jadi manajer, silahkan,” pungkasnya kesal.

Ketika Manajer Curhat

Siang itu, Hendra DS Manajer PSMS musim ini tengah termenung di ruangan di kantornya. Sembari melamun, tatapan matanya tak lepas ke arah sebuah komputer di depannya. Jemarinya gesit berselancar di sebuah situs jejaring sosial di dunia maya yang bernama Facebook. Ketika sedang asyik melihat kabar-kabar terbaru dari para sahabat, pria 45 tahun itu kaget melihat sebuah pesan dinding yang dikirimkan seorang fans ke profilnya di FB itu.

Intinya, fans tadi mengirimkan sebuah kritikan yang cukup menyakiti hatinya. Bunyi kritik itu adalah : Pengurus taunya makan duit aja! Wah, Hendra terenyuh membaca pesan itu.

“Saya langsung balas tulisan itu dengan curahan dari hati yang paling dalam. Jujur, saya ini siap digantikan apabila ada yang lebih baik dari saya untuk jadi manajer PSMS,” kata Hendra ketika melihat skuad berlatih di Stadion Kebun Bunga sore kemarin.

Kata-kata selanjutnya adalah pernbincangan yang tak henti soal PSMS musim ini. Tak henti pula, Hendra memberberkan bahwa kerja sejumlah pengurus di PSMS ini murni kerja bakti. Tidak ada gaji, tidak ada keuntungan.

Justru saya banyak korban. Korban uang, waktu, pekerjaan, keluarga, dan tentu saja korban pikiran. Kok malah dianggap makan duit saja,” sambung Bos SSB Patriot itu.

Nah, puncaknya Hendra pun menantang pihak yang memang lebih siap secara lahir dan batin untuk menjadi manajer tim PSMS. (ful)
Dari arah-arahnya, tampaknya memang ada beberapa pihak yang bisa saja menggantikan posisi Hendra sebagai manajer. Dan bila hal itu terjadi, Hendra mangaku siap mundur.

“Sekali lagi, saya siap mundur dari posisi sebagai manajer di PSMS kalau memang ada yang lebih baik dari saya. Kerja saya di PSMS adalah murni kerja bakti demi kecintaan terhadap PSMS. Tidak ada alasan lain. Kalau ada yang mau jadi manajer, silahkan,” pungkasnya kesal.

Pemain Asing Baru Terjerembab di Kebun Bunga

Lagi-lagi ada saja hal yang unik ketika melihat skuad PSMS berlatih di Stadion Kebun Bunga. Selain asyik melihat tingkah laku pemain, asyik juga menyoroti hal pendukung tingkah laku itu.

Sebelumnya, Osas Saha legiun impor PSMS enggan minum air isi ulang yang disediakan saat latihan. Selasa (26/1) kemarin, giliran ekspatriat Saha yang baru masuk tim untuk seleksi Ogochukwu Daniel yang memancing decak kagum ratusan fans yang setia menyaksikan skuad berlatih. Selain menunjukkan performa lumayan apik, Daniel juga menyita perhatian fans karena gaya rambutnya yang unik.

Keriting merupakan ciri khas orang-orang yang ada di Afrika. Kebetulan, Daniel merupakan rekan se negara Saha dari Nigeria yang masuk belahan benua Afrika. Jadi tak perlu heran kalau rambutnya keriting.

Tapi yang menarik, Daniel memodifikasi rambut keritingnya itu dengan cat rambut warna kuning keemasan. Nah, dengan demikian, Daniel memang jadi lebih gampang ditandai. Yang menarik, ketika latihan kemarin memasuki materi game monitoring. Tujuan latihan kemarin adalah mencari kerangka tim. Jadi Kustiono pelatih baru PSMS menggelar latihan game, tim A melawan tim B. Sebagai pemain seleksi, Daniel awalnya masuk tim B. Namun setengah babak, Daniel masuk tim A.

Sakingkan semangatnya ingin menunjukkan bahwa dia layak masuk skuad PSMS, Daniel tak henti-hentinya berlari dan berlari. Agresitifitas pemain berusia 23 tahun itu cukuplah mendapatkan acungan jempol. Tapi karena agresifnya itu pula akhirnya Daniel sampai terjerembab ke dalam sebuah lubang besar yang menganga di sudut lapangan Stadion Kebun Bunga.

Begini ceritanya. Saat persitiwa unik itu terjadi, Daniel hendak mengambil tendangan sudut. Hal unik lainnya, Daniel kebingungan hendak meletakkan bola, karena lapangan Kebun Bunga memang tak dilengkapi garis lapangan. Dia pun mencari-cari tempat yang pas untuk meletakkan si kulit bundar. Karena tak jua menemukan tanda, Daniel pun meletakkan bola sembarangan yang lebih dekat ke arah lubang yang tak diketahuinya sebelumnya.

Saat mengambil ancang-ancang melakukan tendangan, kaki kiri Daniel pun masuk ke lubang maut itu. setengah terjerembab, raut wajah Daniel pun berubah kemerahan meredam malu. Hasil sepakan pojoknya pun berubah seketika. Bola yang dilesakkannya itu tidak terbang seperti yang diinginkan, sehingga lebih mudah dijangkau bek dan penjaga gawang. ‘Dasar lubang sialan!’ Mungkin itu yang ada di dalam hati Daniel.
Tapi hal itu tak mempengaruhi niatan manajemen untuk merekrutnya. Setelah dites dua hari, Kustiono pun tampaknya senang akan pemain satu itu. Kata Kustiono, Daniel tipikal gelandang pekerja keras yang cocok masuk skuad PSMS.

Menanggapi kemungkinan perekrutannya, manajemen PSMS lewat Hendra DS menjelaskan bahwa akan ada pembicaraan terkait kontrak Daniel. Dari kabar awal, Daniel minta Rp150 juta untuk setengah musim. Jumlah itu sebenarnya akan disanggupi kalau memang demi kebutuhan tim. Tapi yang menjadi soal, Daniel kabarnya meminta DP sebesar Rp 100 juta.

“DP-nya ini yang berat. Kalau 40 persen dari nilai kontrak yang diajukannya mungkin akan dipertimbangkan. Kami akan bicarakan hal ini lebih lanjut,” kata Hendra.

Ogochukwu-Harry gabung

Gelandang asal Nigeria, Ogochukwu Daniel dan H Harry Syahputra (libero) dipastikan memperkuat skuad PSMS Medan pada lanjutan putaran kedua kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2009/2010.

Pada Selasa malam, kedua pemain menandatangani kontrak di sekretariat PSMS di Stadion Kebun Bunga Medan disaksikan Manajer Tim Drs Hendra DS. Kendati berposisi sebagai gelandang, Ogochukwu akan mempertajam daya serangan Ayam Kinantan bersama pemain asing lainnya Osas Saha dan Jecky Pasarella.

Harry Syahputra akan memperkokoh lini belakang yang dikoordinir Nyeck Nyobe. Bahkan keduanya dikabarkan akan ikut bersama 16 pemain lainnya menghadapi Semen Padang di Sijunjung, 1 Februari mendatang. Demikian disampaikan Hendra DS didampingi Sekretaris Tim, Ir Fityan Hamdi.

Pada laga pembuka itu, PSMS yang kini ditangani pelatih anyar Kustiono diharapkan bisa memberikan hasil terbaik, apalagi sudah menambah kekuatan dengan kehadiran dua pemain yang berkualitas. Rombongan tim juga akan dipimpin Hendra sendiri melalui Bandara Polonia Medan, Jumat (29/1) nanti.

Dari latihan kedua PSMS di bawah asuhan Kustiono, para pemain masih melakukan games di sore hari dan fisik di pagi hari. Begitu juga penempatan pemain masih dilakukan acak dengan beberapa perombakan posisi.

"Bayangan siapa yang akan ditampilkan di Sijunjung nanti sudah ada, jadi sekarang ini menjelang laga awal bulan depan materi pemain sudah tidak ada masalah," kata Kustiono.

Dalam latihan itu, Kustiono bersama pelatih kiper Jamaluddin Hutauruk mempercayakan dua penjaga gawang, Irwin Ramdahan dan Delly Sulistia, tampil seraya mengistirahatkan kiper utama, M Halim.

Secara terpisah, pengamat dan pemerhati berat PSMS Muhammad Arif SE dan mantan pemain PSMS Edu Juanda, meminta pelatih Kustiono harus mampu berkomunikasi baik dengan pemain.

"Jangan sampai mantan pelatih PSAP Sigli itu kesulitan berkomunikasi dengan pemain, karena hasilnya pasti tidak maksimal," kata keduanya menanggapi pelatih pengganti Suimin Dihardja tersebut.

"Saya pikir kehadiran Kustiono harus didukung karena ini merupakan pilihan para pengurus dan manajemen demi peningkatan Ayam Kinantan," katanya

Beban Berat Pelatih Baru PSMS

Beban berat akan siap menimpa Kustino arsitek baru PSMS. Masuk menggantikan Suimin Diharja yang didepak pengurus, Kustiono tetap harus mewarisi target dari manajemen, yakni masuk Superliga.

Meraih 13 angka di paro pertama, setidaknya PSMS harus menambah sekitar 24 lagi untuk benar-benar aman mengambil satu tiket ke babak delapan besar. Nah kalaupun hal itu tercapai, PSMS masih harus bertarung dengan klub terbaik di wilayah lain. Di sanalah ujian sesungguhnya akan terjadi.

Riwayat kepelatihan Kustiono di PSAP pun tidak berakhir mesra. Diakui Kustiono, di PSAP dia didepak. Namun alasan pendepakan itu dikatakan Kustiono didasarkan perbedaan prinsip yang terjadi antara manajemen.

“Benar saya diberhentikan di PSAP. Tapi itu lebih dikarenakan perbedaan prinsip,” kata Kustiono.

Sepanjang putaran pertama, PSAP Sigli saat ditangani Kustiono di putaran pertama meraih 13 angka dari 10 pertandingan yang digelar dengan perincian empat kali menang, satu kali imbang, serta lima kali kalah.

Menyikapi hal ini, Suimin sendiri tak ingin meributkan hal apapun kecuali kewajiban manajemen membayarkan sisa gaji dan hal lainnya. Untuk urusan tim, Suimin telah legowo dan menganggap hari-harinya bersama PSMS hanyalah masa lalu.

“Sudahlah, saya ikhlas dengan keputusan ini. Pasti ada hikmah di balik semua ini. Saya harapkan pemain tetap profesional dan mendukungprogram pelatih baru. Semoga tim ini bisa lebih baik lagi,” kata Suimin.

Kus Didemo

Hari perdana berdiri di tengah-tengah skuad, Kustiono suksesor Suimin Diharja harus bekerja di bawah tekanan. Senin (25/1) kemarin, Kustiono yang menggeber latihan di Stadion Kebun Bunga didampingi oleh sejumlah fans dari Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK). Tak hanya didampingi, teriakan yel-yel tak percaya kepada Kustiono juga dilontarkan.

Dalam beberapa kesempatan, fans dari SMeCK juga mengucapkan slogan-slogan terkait kekecewaan mereka atas digantinya Suimin. Alhasil, pengurus lagi-lagi jadi bahan cercaan. Yang lebih unik, SMeCK juga mengarang lagu dari lagu nasional ‘gugur bunga’ tapi syairnya diganti yang isinya mencari tahu di mana keberadaan Suimin.

Tapi hal itu tak mengganggu jalannya latihan. Seluruh skuad PSMS tampak serius mengikuti intruksi dari Kustiono. Walaupun tak bisa dipungkiri seluruh pemain terlihat grogi karena belum terbiasa.

Latihan kemarin, Kustiono langsung memberikan menu khusus. Yang utama digebernya adalah finishing touch sejumlah striker PSMS. Latihan berat memang lebih terarah kepada ujung tombak PSMS yang selama ini tumpul.

“Hari ini saya coba memberikan latihan finishing. Di samping itu, saya juga ingin beradaptasi dengan pemain. Ya, cari suasana barulah,” kata Kustiono yang paro musim lalu menukangi PSAP Sigli itu.

Terkait tekanan dari pihak fans tadi, Kustiono menjelaskan bahwa hal itu dapat dimakluminya. Malah Kustiono mengaku senang masih diperhatikan oleh fans. “Saya rasa mereka itu mendukung saya. Cuma kata-katanya saja yang agak beda,” kata Kustiono.

Sedangkan pihak fans sendiri menjelaskan bahwa mereka tidak terima dengan keputusan yang diambil pengurus, terkait pemberhentian pelatih. Di samping materi pemain yang kurang mumpuni, fans juga berharap pengurus dievaluasi.

Sementara itu, untuk menambah amunisi, manajemen PSMS kembali mendatangkan sejumlah pemain untuk diseleksi. Sore kemarin, dua pemain baru terlihat ikuti latihan. Satu di antaranya pemain asing asal Nigeria yang sebelumnya main di PSP Padang. Nama legiun impor itu Ogochukwu Daniel. Sedangkan seorang lagi pemain lokal asal Asahan bernama Deddy Syahputra.

“Pemain asing baru saja datang, belum bisa kita nilai. Di sini kan ada tim yang siap membahas masalah ini bersama-sama,” kata Kustiono mengomentari pemain seleksi

Saha Takut Minum Air Isi Ulang

Ada yang menarik saat digelarnya latihan di Stadion Kebun Bunga sore kemarin. Adalah hal biasa ketika seluruh skuad turun minum ketika diberikan jeda latihan oleh pelatih. Sama seperti kemarin, di sela-sela latihan yang dipimpin pelatih baru Kustiono, menu yang diberikan cukup berat.

Tak ayal, pemain pun gampang merasa dahaga ketika mengikuti proses latihan. Dan ketika diberikan kesempatan untuk turun minum, pemain pun berhamburan ke pinggir lapangan untuk menghampiri wadah minum itu.

Di PSMS musim ini, jangan harap akan ada minuman suplemen. Asal latihan, air minum yang diberikan adalah air isi ulang atau air mineral merek nomor dua. Kalaupun minum minuman suplemen itu menjelang hari H pertandingan.

Nah, kemarin sore air minum yang disediakan seperti biasa. Yakni air mineral isi ulang yang diwadahi ke dalam galon. Ada dua galon air terlihat di sana. Bersama kotak air mineral sungguhan.

Tak jadi soal, pemain pun menyerbu air minum itu. Tapi tidak dengan Osas Saha legiun impor berposisi striker PSMS. Dia jelas-jelas enggan menyentuh air minum isi ulang itu. Sebagai gantinya, dia meminta kepada ibu-ibu tim konsumsi PSMS agar diambilkan air matang satu gelas. Air matang itulah yang ditenggaknya. “Ini tidak steril. Saya khawatir minum air ini,” kata Saha singkat

Monday, January 25, 2010

Suimin Lengser


Usai sudah kebersamaan Suimin Diharja dengan para pemain PSMS musim ini. Mantan pelatih Pesrikabo ini didepak dari tim Ayam Kinantan bersama enam pemain lainnya Sony Gunawan, Hardi Citra, Slamet Riyadi, Edu Juanda, Abduh Juliandi, Rachi Kumar dan pelatih fisik Nimrot Manalu.

Keputusan untuk mendepak Suimin dari tim diambil setelah jajaran pengurus dan manajemen PSMS menggelar rapat evaluasi di Hotel Polonia, Sabtu (24/1) lalu.

Terkait pemecatan itu, pengurus dan manajemen mengatakan bahwa keputusan itu diambil semata demi kepentingan tim. Ada beberapa poin yang dijadikan dasar pertimbangan untuk mendepak Suimin selaku pelatih PSMS. Salah satunya adalah kegagalan dirinya mencapai terget yang diembankan sepanjang putaran pertama lalu.

“Pergantian pelatih diambil lewat pertimbangan yang matang, di antaranya karena pelatih dianggap gagal meraih target poin di putaran pertama. Kedua, ini dilakukan untuk penyegaran tim,” kata Hendra DS, Manajer Tim PSMS di Hotel Dharma Deli, Minggu (24/1) usai rapat penunjukkan pelatih PSMS berikutnya.

Sedangkan pemain yang didepak, jelas dianggap tidak memberikan kontribusi nyata bagi tim. Di samping itu, pendepakan pemain juga didasari riwayat cedera yang mengakibatkan mereka jarang tampil di lapangan saat tim sedang bertanding.

Nah, setelah mendepak Suimin, pengurus dan manajemen pun telah memutuskan siapa calon pengganti.
Nama Kustiono yang paro musim lalu menukangi PSAP Sigli didaulat menjadi suksesor Suimin. Bahkan Kustiono sudah akan memimpin latihan hari ini juga.

Pada rapat lanjutan terkait penunjukkan pelatih anyar kemarin, sebenarnya tak hanya Kustiono yang dipanggil. Di samping Kustiono, ada juga kandidat pelastih lain seperti Amrustian dan Lisuardi. Namun dua nama terakhir tidak bersedia menjadi pelatih PSMS. Alhasil, pilihan jatuh kepada Kustiono.

Kustiono yang langsung datang ke rapat tersebut menjelaskan bahwa dia siap menukangi PSMS. Walaupun pelatih yang sempat jadi asisten Suimin di PSMS Junior tahun 1994 lalu itu, mengaku bahwa tidak mudah menjadi pelatih di tim sebesar PSMS.

“Insya Allah saya siap dan mampu menjadi pelatih PSMS. Meski berat, tapi saya akan mencobanya,” kata Kustiono.
Tak hanya mengganti pelatih, manajemen juga menunjuk penasehat teknis. Di posisi ini di tempatkan Suryanto Herman, Freddy Hutabarat dan Julius Raja. Lantas bagaimana dengan nasib asisten pelatih Suyono dan Jampi Hutahuruk?

Suyono dan pelatih penjaga gawang Jampi Hutauruk tetap dipertahankan. Untuk pelatih fisik, hingga kini belum jelas siapa yang akan mengisi posisi yang ditinggalkan Nimrot Manalu.

Sedangkan calon pengganti pemain yang didepak, manajemen mengatakan akan mencari empat pemain. Satu pemain Harry Syahputra berposisi sebagai stopper sudah dipastikan bergabung.

Sedangkan tiga pemain lainnya masih dicari. Masing-masing yang diharapkan masuk tim adalah striker asing, gelandang, dan penjaga gawang.
Terkait pemberhentiannya sebagai pelatih, Suimin hingga kini masih belum berkomentar apa-apa. Tapi jauh-jauh hari sebelumnya, Suimin telah menyatakan siap digeser asal demi kepentingan tim.

“Saya datang kemari untuk mengembalikan nama besar PSMS, bukan semata karena uang. Jadi, tidak masalah jika akhirnya saya dipecat,” kata Suimin

Fans Sayangkan Pemecatan Pelatih

PEMECATAN arsitek PSMS, Suimin Diharja ternyata menuai reaksi keras dari jajaran fans PSMS. Yang cukup vokal menolak pemecatan itu adalah barisan fans dari Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligan.

Menurut fans yang bernaung di SMeCK, pemecatan terhadap pelatih adalah salah kaprah. Sebab, bobroknya prestasi PSMS musim ini bukan karena ketidak mampuan pelatih, tapi karena pemain yang menjadi pilar di tim berjuluk Ayam Kinantan itu tak memiliki skil yang mumpuni.
“Pemain yang kurang bagus, kok pelatih yang diganti. Dalam 10 pertandingan yang digelar murni tanpa bantuan apapun, Suimin berhasil kumpulkan 13 poin. Tapi kok malah dipecat,” tandas Nata Simangunsong ketua SMeCK, kemarin.

Lebih lanjut, Nata menjelaskan bahwa apa pun yang terjadi di PSMS, pada dasarnya fans mendukung asalkan itu demi kebaikan tim. “Kita dukung kebijakan yang bertujuan demi kebaikan tim. Menurut kami, lebih baik pemainnya yang dibenahi,” sambung Nata.

Terlebih ketika pihak SMeCK mengetahui bahwa yang menjadi pengganti adalah Kustiono, yang memiliki track record kurang bagus saat bersama PSAP. “Kalau mau ganti pelatih, jangan tanggung-tanggung. Ini gantinya berkualitas masih di bawah Suimin,” sesal Nata.

“Di PSAP saja Kustiono dipecat. Padahal PSAP adalah klub kecil. Setelah dibuang klub kecil, kenapa diambil tim sebesar PSMS,” pungkasnya.
Tak hanya SMeCK, barisan suporter dari Kesatuan Anak Medan Cinta Kinantan (KAMPAK) Fans Club juga menyanyangkan terjadinya pemecatan terhadap Suimin dan Nimrot Manalu. Menurut Dicky Anugerah Panjaitan pentolan KAMPAK, mereka jelas-jelas menolak penunjukkan Kustiono sebagia pelatih baru PSMS.

“Sebagai fans kami mewakili masyarakat Medan. Dan kami tidak setuju kalau Suimin digantikan oleh Kustiono. Kalau mau ganti pelatih sekalian yang lebih baik, semisal Benny Dolo, Danurwindo atau Fabio Capello sekalian. Karena masalah yang dihadapi PSMS sekarang ini adalah minimnya pemain berkualitas, bukan karena pelatih yang tak mampu,” koar Dicky.

Raih Sarjana, Yudha Gelar Syukuran

SETELAH lebih lima tahun menuntut ilmu di Universitas Sumatera Utara (USU), Tri Yudha Handoko gelandang PSMS akhirnya meraih gelar Sarjana Sosial. Hal ini tentu saja membanggakan. Maka itu Yudha berniat menggelar syukuran di kediamannya di kawasan Pulo Brayan hari ini.
Kabarnya, seluruh rekan satu tim Yudha juga akan hadir dalam sukuran itu, termasuk rekan-rekan di kampusnya.

“Setelah melewati perjuangan berat, akhirnya saya berhasil wisuda dan jadi sarjana. Ini sangat melegakan. Semoga ilmu yang saya dapatkan bermanfaat,” harap Yudha.

Ya, sepanjang menjalani perkuliahannya Yudha memang kerap dibebani oleh masalah pembagian waktu. Selain harus konsen kuliah, Yudha juga harus sibuk melakoni karirnya sebagai pesepakbola. Namanya pesepakbola profesional, Yudha sudah tentu harus sering ke luar kota untuk bertanding.

“Kenangan semasa kuliah yang paling terasa adalah soal membagi waktu. Soalnya saya sering keluar kota untuk tanding bersama klub saya. Di samping itu, di masa perkuliahan jugalah saya menemukan kekasih hati sampai saat ini,” kenang Yudha sembari tersenyum.

Benar, saat awal-awal kuliah dahulu, Yudha secara tak sengaja juga bertemu dengan tambatan hatinya yang biasa dipanggil Fifi. Dasar tipe pria setia, Yudha masih tetap menjalin hubungan dengan gadis bernama Fifi itu hingga kini. “Insya Allah serius. Walaupun kami berjauhan, tapi komunikasi tetap bagus,” kata Yudha menyoal separuh jiwanya itu

Kustiono tangani PSMS

Manajemen PSMS Medan merekrut mantan pelatih PSAP Sigli, Kustiono, sebagai pelatih menggantikan Suimin Dihardja untuk menangani skuad Ayam Kinantan pada putaran kedua kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2009/2010 yang dijadwalkan mulai 29 Januari mendatang.

Di samping pergantian Suimin, pengurus juga mencoret enam pemain masing-masing adalah penjaga gawang Sony Gunawan, libero Selamet Riyadi, playmaker Edu Juanda, Abduh Juliandi, penyerang Hardi Citra serta pemain magang Raci Kumar.

Menurut Humas PSMS, Habibul Chair, di Hotel Dharma Deli Medan, Minggu, pergantian ini dalam rangka penyegaran sebagai salah satu usaha mencapai target lolos ke Liga Super Indonesia atau minimal bertahan di Divisi Utama.

Keputusan tersebut diambil dalam rapat evaluasi pengurus harian bersama ketua-ketua bidang di antaranya sekretaris umum Hardi Mulyono, Drs Agus Sriono, Habibul Chair, Freddy Hutabarat, Suryanto Herman, Sabar S Sitepu, Ahmad Arif bersama manajemen yang dipimpin langsung Ketua Umum Dzulmi Eldin di Hotel Polonia Medan kemarin malam.

Habibul juga membantah dalam pergantian pemain ini terkait masalah pribadi tapi lebih sebagai usaha penyegaran. Selain itu, beberapa pemain juga mengalami cedera berkepanjangan dan tidak menunjukkan peningkatan signifikan.

“Sementara ini, baru Heri Syahputra yang sudah positif bergabung dengan Ayam Kinantan. Selebihnya masih dalam tahap pembicaraan,” timpal Manajer tim Hendra DS.

Dalam visi misinya, Kustiono sendiri merasa optimis dengan adanya penambahan pemain oleh manajemen untuk membawa PSMS lolos ke Liga Super Indonesia atau minimal bertahan di Divisi Utama.

Kustiono juga menyambut baik rencana manajemen mendatangkan striker tambahan sebagai pendamping Osas Saha dan Jecky Pasarella seraya berharap usul merekrut striker asal Makassar, Sigit, dikabulkan manajemen.

Menurutnya, kehadiran Sigit akan menambah tajamnya daya serangan M Affan Lubis cs. Ketika hendak dikonfirmasi, Suimin Dihardja tidak berhasil dihubungi setelah telepon genggamnya tidak bisa dikontak

Awal baru Ayam Kinantan


Diketuknya palu tanda pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Medan belum lama ini oleh DPRD Medan, menjadi awal baru bagi PSMS Medan untuk lebih leluasa menatap putaran kedua Divisi Utama Liga Indonesia 2009/2010.

Dana APBD yang diperuntukkan bagi KONI Medan sebesa Rp6 miliar tersebut merupakan hibah bagi PSMS dan harus dipergunakan untuk lebih memaksimalkan hasil yang akan dicapai tim di putaran kedua, seperti penambahan pemain. Demikian dikatakan Ketua Badan Liga Instansi Sumut, Rafriandi Nasution, baru-baru ini.

Rafriandi menambahkan dengan disahkannya dana hibah bagi PSMS itu, manajemen harus segera mengajukan proposal ke pengurus yang berisi program-program ke depan manajemen terkait pengembangan tim. “Proposal tersebut sekaligus bentuk pertanggungjawaban ke pengurus, kalau memang dana tersebut digunakan hanya untuk kepentingan manajemen,” ujarnya.

Seandainya dana APBD tersebut juga terdapat hak pengurus, baik antara manajemen dan pengurus harus sama-sama mengetahui berapa persentase dana untuk keduanya. “Supaya tidak terjadi perdebatan di kemudian hari, harus jelas dulu berapa persentase untuk pengurus dan manajemen,” sebutnya lagi.

Rafriandi pun menyatakan, publik tentunya menginginkan uang rakyat itu bisa tepat guna dan tidak terjadi penyelewengan. Karenanya, manajemen dan pengurus juga harus menyertakan program-program lewat anggaran tersebut.

“Program itu juga berfungsi, agar publik juga bisa melihat transparansi pengunaan anggarannya dan juga meminimalisasi kemungkinan kecurangan yang dilakukan kedua belah pihak,” jelasnya.

Sementara itu, klub Supporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligans meminta agar uang Rp6 miliar tersebut benar-benar digunakan untuk pengembangan tim. Menurut Nata Simangunsong selaku ketua, SMeCK berharap manajemen melakukan langkah-langkah taktis sebagai persiapan putaran kedua mendatang.

“Kalau memang anggaran tersebut untuk tim, biarkan manajemen yang akan melakukan langkah-langkah seperti merekrut pemain yang potensial. Jangan ada campur tangan dari pihak-pihak lain!” tegasnya.

Nata juga menyatakan, SMeCK siap untuk memantau penggunaan dana tersebut agar tidak ada penyelewengan. “Seandainya ada penyelewengan, kita akan berkoordinasi dengan pers dan melakukan langkah-langkah protes terhadap oknum yang melakukan penyimpangan tersebut,” pungkasnya

Masih Misteri

Rapat evaluasi yang digelar manajemen PSMS di Hotel Polonia, Sabtu (23/1) lalu, ternyata tak membuahkan hasil. Namun pada rapat itu telah dibicarakan mengenai beberapa kemungkinan terkait perubahan di dalam tim. Hasil rapat itu sendiri baru akan diputuskan Senin besok.
Yang menarik, pengurus akhirnya sadar juga bahwa kedekatan antara pemain dan pengurus merupakan faktor penting dalam mengarungi kompetisi. Sepanjang putaran pertama, interaksi antara tim dan pengurus bisa dibilang tak berjalan mesra. Maka, pada putaran kedua nanti hal ini tak boleh lagi terjadi.

Hal itu dikatakan Hendra DS manajer tim usai rapat. Menurutnya, rapat evaluasi tadi membahas setiap detail yang bertujuan demi kebaikan tim. “Rapat tadi membahas seluruh hal di PSMS, baik itu tim, Panpel pertandingan hingga pengurus sendiri. Yang menarik, adalah usulan agar kemesraan dengan pemain itu dijalin kembali seperti yang lalu-lalu,” kata Hendra.

Tak hanya itu, Hendra juga menjelaskan bakal ada kemungkinan membuang skuad yang dianggap tak memberi kontribusi maksimal bagi PSMS.
Ada enam yang sedang diusulkan untuk tak diperpanjang kontraknya. Di samping itu, manajemen juga akan mencari tiga pemain tambahan untuk masuk skuad di putaran kedua nanti.

“Pemain yang tak berkontribusi akan dibuang. Mungkin ada sekitar enam pemain yang dibahas. Di samping itu, kami akan mencari tiga pemain baru untuk masuk skuad,” lanjutnya.

Terkait skuad yang bakal dibuang maupun yang bakal masuk, Hendra belum menjelaskan secara rinci. Namun untuk pemain yang bakal masuk, dikatakannya ada dua pemain lokal dan satu pemain asing.

Yang sudah hampir pasti akan berkostum Kinantan di putaran kedua nanti adalah Harry Syahputra, pemain yang berposisi sebagai stopper. Harry sendiri sudah berada di Medan untuk ikuti tes bersama tim. Saat dites kemampuannya, Harry tampil cukup menjanjikan, sehingga manajemen tertarik untuk segera menyodorinya kontrak. “Baru dia yang sudah kita lihat dan bagus kualitasnya. Sedangkan Ronny Van Carvalho dari Brazil itu akan kita pulangkan karena kualitasnya masih diragukan,” sambung asisten manajer Benny Tomasoa.

Nah, isu yang juga menyebutkan akan terjadi penggantian pelatih juga kabarnya dibahas dalam rapat itu. Namun untuk masalah itu belum ada keputusan. “Semua masih belum bisa kita putuskan. Kami dari jajaran manajemen tim juga belum pasti akan tetap di tim ini. Semua tergantung ketua umum,” lanjut Hendra.

Dengan demikian, keputusan apa yang akan terjadi di PSMS masih menjadi misteri. Semoga saja keputusan apapun yang diambil nanti tidak salah langkah.

Nyeck Pulang Bawa Pemain

Sempat diisukan bakal merumput bersama PSM Makassar di putaran kedua nanti, Nyeck Nyobe bek impor asal Kamerun yang musim lalu membela Persib Bandung itu dipastikan akan tetap bersama PSMS. Hal itu diutarakan manajemen PSMS kemarin.

“Nyeck akan tetap berkostum PSMS. PSM tidak bisa sembarangan mengontak Nyeck untuk bergabung dengan mereka tanpa menghubungi kita terlebih dahulu. Karena Nyeck masih terikat kontrak dengan kita,” kata Benny Tomasoa asisten manajer PSMS.

Dijadwalkan, Nyeck akan kembali ke Medan hari ini. Selama ini, Nyeck diketahui berada di Malaysia untuk mengurus Visa kerjanya di kedutaan Kamerun di sana.

Yang menarik, kepulangan Nyeck ke Medan juga disertai oleh seorang pemain asing yang juga asal Kamerun bernama Noah Romuald. Pemain satu ini berposisi sebagai gelandang. Paro musim lalu, Noah membela Semen Padang namun tidak pernah diturunkan tanpa alasan yang jelas.“Kita lihat dulu. Kalau memang pemain yang dibawa Nyeck itu bagus, akan kita pertimbangkan,” kata Benny

Saturday, January 23, 2010

Nyeck Bolos Dua Hari

Isu seputar bakal hengkangnya palang pintu tangguh PSMS, Nyeck Nyobe ke peserta Indonesian Super League (ISL) PSM Makassar, masih menjadi pembicaraan hangat. Pasalnya, hingga satu pekan tim menggelar latihan, batang hidung Nyeck belum juga kelihatan.

Walaupun kabar terakhir yang diterima manajemen tim Nyeck masih berada di Malaysia, untuk mengurus visa-nya, namun hingga kini tak ada kabar terbaru yang dikirimkan Nyeck. Menurut janji, kemungkinan Nyeck sudah harus ikuti latihan bersama tim pada Kamis lalu. Namun hingga Jumat kemarin, Nyeck belum menunjukkan tanda-tanda keberadaannya.

Benny Tomasoa asisten manajer PSMS pun mengaku tak tahu kabar Nyeck. Biasanya, Nyeck selalu memberikan kabar terkait keberadaannya dan keperluan ketika izin tidak ikuti latihan. “Sampai sekarang Nyeck masih belum ada kabar. Mungkin dia sibuk mengurus visa-nya itu,” terang Benny.

Karena isu bakal hengkangnya Nyeck kian santer, pendapat baru pun muncul terkait hal itu. Beberapa pihak mengatakan tidak ada masalah kalau memang Nyeck akhirnya direkrut PSM. Namun transfer itu harus sesuai prosedur yang berlaku karena Nyeck masih terikat kontrak selama satu tahun bersama PSMS.

Benny pun menyadari hal itu. Bahkan, kalau memang PSM serius ingin memakai tenaga Nyeck, harusnya manajemen PSM menghubungi PSMS. Manajemen pun tak masalah kalau harus melepas Nyeck. Asalkan ada hasil dari penjualan Nyeck ke PSM. “Kalau memang Nyeck ditransfer oleh PSM, itu saya kira sah-sah saja. Malah bagus kalau hasil transfer itu bisa membeli pemain baru. Bisa jadi hasil penjualan Nyeck bisa beli sampai dua pemain bagus,” kata Suimin mengomentari hal itu

Harap-harap cemas

Hari ini seluruh skuad PSMS tampaknya harap-harap cemas. Perasaan dag dig dug ini bisa jadi karena ada rencana pengurus untuk menggelar evaluasi. Dengan kata lain, evaluasi tersebut akan menentukan siapa yang layak atau yang tidak dalam kubu Ayam Kinantan.

Ya, rencananya, rapat itu akan digelar di Hotel Polonia Jalan Jendral Sudirman, Sabtu (23/1). Sayangnya, kurang begitu jelas agenda yang diangkat. Hanya saja santer beredar kabar di markas PSMS di Stadion Kebun Bunga, bahwa akan ada pembicaraan terkait perubahan besar di PSMS. Satu di antaranya rencana mendepak mayoritas skuad, bahkan jajaran pelatih. Menariknya, tak ada kabar yang menyebutkan bahwa pengurus juga akan dievaluasi.

Terkait isu rencana perombakan jajaran tim dan pelatih itu, Freddy Hutabarat, seorang pengurus tak menampik akan kemungkinan itu. Namun secara pribadi, Freddy menyatakan akan mencoba bersuara pada rapat evaluasi nanti kalau ada keputusan yang tidak mencerminkan satu pemecahanan persoalan.

“Benar, kabar ke arah perubahan tim kemungkinan akan dibahas. Saya akan coba dengar dulu. Intinya, rapat evaluasi harus benar-benar bersifat evaluasi,” kata Freddy di Stadion Kebun Bunga, Jumat (22/1) kemarin. Nah, terkait isu mendepat mayoritas pemain dan jajaran tim pelatih, Freddy terlihat tidak sependapat. Menurutnya, hal itu bukanlah solusi yang tepat. “Kita lihat saja pada rapat nanti. Kalau memang ada rencana penggantian, utamanya pelatih saya tidak sependapat. Karena rencana itu akan merusak persiapan dan moral pemain,” lanjut Freddy.

Di samping itu, sejumlah fans PSMS juga berencana turut serta memantau jalannya rapat evaluasi itu. Walaupun tidak ada undangan dari pengurus, suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligan menyatakan akan coba mengetahui secara langsung apa yang akan dibahas dalam rapat evaluasi itu.

Fans berharap agar rapat itu benar-benar demi kebaikan tim dan bukan karena kepentingan-kepentingan oknum tertentu di kepengurusan. “Kami berharap evaluasi benar-benar beralasan untuk kebaikan tim. Apalagi target kita jelas. Jangan ada kepentingan dengan alasan senang tidak senang dalam setiap keputusan yang diambil,” koar Nata Simangunsong ketua SMeCK Hooligan yang kemarin menonton skuad berlatih di Kebun Bunga.

Menyikapi hal itu, jajaran pelatih PSMS terlihat tenang dan tetap fokus kepada proses latihan. Tidak ada komentar akan kemungkinan-kemungkinan yang bakal terjadi. Yang jelas, Suimin Diharja arsitek tim bilang, dia akan tetap berusaha menjalankan program latihan sesuai rencana sebelum ada keputusan akan masa depan jajaran tim pelatih di klub berjuluk Ayam Kinantan itu.

Untuk menghormati rapat evaluasi itu, rencananya skuad hari ini akan diliburkan dari proses latihan. “Hari ini dan besok kita libur untuk, berhubung akan digelarnya rapat evaluasi,” kata Suimin singkat

Faisal-Maulana kena sanksi

Dalam sidangnya, Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menjatuhkan sanksi kepada dua pemain PSMS Medan, Faisal Azmi dan Ahmad Maulana Putra, berupa denda masing-masing Rp5 juta dan sekali larangan tampil membela timnya di lanjutan Divisi Utama Liga Indonesia 2009/2010.

Hal tersebut diputuskan setelah kedua pemain Ayam Kinantan itu terbukti melakukan tindakan tidak terpuji kepada perangkat pertandingan, saat membela timnya menghadapi tuan rumah Persikabo di Bogor, 8 Januari lalu.

Sementara Chico Maradona yang juga dipanggil Komdis tidak mendapat hukuman karena status pemanggilan yang bersangkutan sebagai saksi atas pemukulan yang dialami dari salah seorang pemain Persikabo.

"Berdasarkan laporan yang kami terima serta komentar beberapa saksi, kedua pemain PSMS itu terbukti melakukan pelanggaran," kata Ketua Komdis PSSI Hinca Panjaitan.

Masih kata Hinca, pada sidang kedelapan Komdis kali ini, sedikitnya 22 kasus menjadi agenda sidang. Salah satunya memberikan sanksi kepada panpel Arema Malang membayar denda Rp50 juta dan menjalani sekali laga kandang tanpa penonton.

Menurut Hinca, sanksi dan hukuman tersebut dijatuhkan karena melubernya penonton hingga ke pinggir lapangan, saat Arema menjamu Persema dalam derbi Malang beberapa waktu lalu.

"Tanggung jawab panpel adalah memberikan rasa aman dan nyaman bagi tim tamu. Karena itu, kami menjatuhkan sanksi berupa denda Rp50 juta dan sekali pertandingan kandang tanpa penonton kepada Arema," sebut Hinca.

Hinca juga menunjukkan tindakan tidak terpuji yang kembali dilakukan Bonek, suporter fanatik Persebaya Surabaya saat bertandang ke markas Pelita Jaya. Oleh Komdis, para Bonek dikenai larangan mendampingi timnya saat away selama dua tahun

Faisal-Maulana kena sanksi

Dalam sidangnya, Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menjatuhkan sanksi kepada dua pemain PSMS Medan, Faisal Azmi dan Ahmad Maulana Putra, berupa denda masing-masing Rp5 juta dan sekali larangan tampil membela timnya di lanjutan Divisi Utama Liga Indonesia 2009/2010.

Hal tersebut diputuskan setelah kedua pemain Ayam Kinantan itu terbukti melakukan tindakan tidak terpuji kepada perangkat pertandingan, saat membela timnya menghadapi tuan rumah Persikabo di Bogor, 8 Januari lalu.

Sementara Chico Maradona yang juga dipanggil Komdis tidak mendapat hukuman karena status pemanggilan yang bersangkutan sebagai saksi atas pemukulan yang dialami dari salah seorang pemain Persikabo.

"Berdasarkan laporan yang kami terima serta komentar beberapa saksi, kedua pemain PSMS itu terbukti melakukan pelanggaran," kata Ketua Komdis PSSI Hinca Panjaitan.

Masih kata Hinca, pada sidang kedelapan Komdis kali ini, sedikitnya 22 kasus menjadi agenda sidang. Salah satunya memberikan sanksi kepada panpel Arema Malang membayar denda Rp50 juta dan menjalani sekali laga kandang tanpa penonton.

Menurut Hinca, sanksi dan hukuman tersebut dijatuhkan karena melubernya penonton hingga ke pinggir lapangan, saat Arema menjamu Persema dalam derbi Malang beberapa waktu lalu.

"Tanggung jawab panpel adalah memberikan rasa aman dan nyaman bagi tim tamu. Karena itu, kami menjatuhkan sanksi berupa denda Rp50 juta dan sekali pertandingan kandang tanpa penonton kepada Arema," sebut Hinca.

Hinca juga menunjukkan tindakan tidak terpuji yang kembali dilakukan Bonek, suporter fanatik Persebaya Surabaya saat bertandang ke markas Pelita Jaya. Oleh Komdis, para Bonek dikenai larangan mendampingi timnya saat away selama dua tahun

PSMS kunjungi Semen Padang

PSMS Medan akan mengawali laganya di putaran kedua kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia grup I dengan mengunjungi markas Semen Padang, 1 Februari mendatang.

Sekretaris Tim PSMS, Ir Fityan Hamdi menyebutkan, setelah menghadapi si Kabau Sirah maka tim asuhan pelatih Suimin Dihardja akan menghadapi dua laga di Stadion Teladan melawan Persikabo Bogor (10 Februari) dan Persita Tangerang (14 Februari).

Pada 19 Februari, anak-anak Ayam Kinantan akan terlibat laga derbi dengan PSDS Deli Serdang di Lubukpakam dan Persiraja di Banda Aceh pada 23 Februari mendatang.

Setelah itu, PSMS kembali bertanding di kandang menghadapi Persipasi Bekasi (13 Maret). Berikutnya, tandang melawan PSSB Bireuen (18 Maret) dan PSAP Sigli (22 Maret). Pada 26 dan 30 Maret, PSMS akan menjamu Persih Tembilah dan Persires Rengat di Stadion Teladan.

Dalam latihan di Stadion Teladan Medan kemarin, salah seorang pemain asal Brazil Ronnie Von de Carvalho ikut bergabung bersama skuad. Pemain kelahiran 16 April 1979 itu memiliki tinggi badan 189 cm dan menempati posisi striker atau gelandang.

Sebelumnya, Ronnie memperkuat Persibat, Persiba Balikpapan dan terakhir Persikab Kabupaten Bandung. Di sisi lain, palang pintu PSMS Nyeck Nyobe belum terlihat dalam latihan sejak Senin lalu. Dikatakan, Nyeck masih berada di Singapura sedang memperpanjang izin tinggalnya di Indonesia

Dana hibah Rp6 M gol

Bantuan dana sejumlah Rp6 miliar dari dana hibah APBD Kota Medan ke KONI Medan gol dan direncanakan Februari nanti sudah bisa cair. Demikian Wakil Ketua DPRD Medan H Sabar S Sitepu baru-baru ini.

Menurutnya, dana itu diperuntukkan untuk pembinaan dan pembentukan tim PSMS menghadapi kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2009/2010. Sabar yang juga pengurus PSMS, berharap dana itu dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meloloskan ke Liga Super Indonesia pada kompetisi musim depan.

Sama halnya dengan Ketua Fraksi PAN di DPRD Medan yang juga pengurus PSMS, Ahmad Arif SE. Dikatakan, walau masih belum mencukupi keperluan Ayam Kinantan, para pengurus harus berupaya mencari tambahan dan tidak berpangku tangan.

Selain itu, ditambahkan pihak panpel harus mengevaluasi kinerjanya serta memperbaiki kelemahan yang ada selama ini sehingga hasil penjualan tiket bisa meningkat lagi pada putaran kedua nanti.

"Hanya pertandingan melawan Persiraja Banda Aceh saja tiket menghasilkan di atas seratus juta lebih, selebihnya antara lima atau enam puluh juta. Inikan kerja yang kurang memuaskan dari panpel," salah seorang pengurus PSMS

Curi Fokus

Harry Syahputra calon pemain anyar PSMS, Kamis (21/1) kemarin dites kemampuannya oleh tim pelatih PSMS di Stadion Teladan. Lumayan, Harry kerap mendapatkan aplaus dari ratusan fans yang setia menyaksikan PSMS latihan.

Ya, Harry didatangkan dengan maksud menutupi kelemahan lini belakang PSMS. Sebagai mantan pemain Tim Nasional Merah Putih, kelas yang ditunjukkan Harry cukup meyakinkan. Tampil penuh percaya diri, tenang, dan dengan raut wajah yang lugu, ternyata Harry mampu mendapatkan tempat di hati fans PSMS.

Hal itu terlihat ketika materi latihan yang diberikan Suimin Diharja sore kemarin masuk kategori simulasi. Simulasi yang diterapkan mulai masuk kepada taktik dan strategi melawan Semen Padang, yang merupakan lawan perdana Ayam Kinantan di laga pembuka putaran kedua nanti.
Simulasi itu dimainkan oleh dua tim, utama dan cadangan. Harry Syahputra masuk tim utama yang sore kemarin memakai kostum hijau-hijau. Sedangkan tim cadangan yang juga dihuni oleh beberapa pemain seleksi memakai kostum merah-merah. Skor pada simulasi itu 4-3 untuk tim utama.

Menariknya, Harry termasuk pemain yang punya andil dalam simulasi itu. Padahal, dia baru kali ini ikuti tim berlatih penuh. Seolah sudah tahu apa yang harus dilakukannya, Harry sukses memborong dua gol. Pertama lewat rebound, dan kedua lewat tandukannya menyambut sepak pojok Affan Lubis.

Mengomentari penampilan Harry, Suimin bilang bahwa dia cukup puas. Bahkan, Suimin berharap agar pemain yang dites saat seleksi baiknya lewat rekomendasi terlebih dahulu. Hal ini dianggap penting karena tidak akan menggangu proses latihan yang telah dibangun.
“Maunya yang masuk tim itu yang begini (Harry, Red). Jadi kita tidak buang waktu lagi untuk seleksi karena sudah direkomendasikan terlebih dulu,” harap Suimin.

Benny Tomasoa asisten manajer PSMS yang juga turut serta mengamati latihan kemarin, yakin kalau kehadiran Harry di lini belakang PSMS akan semakin memperkuat pertahanan tim.

Maka itu, Benny menegaskan akan mengajukan Harry agar mendapatkan kontrak di PSMS walaupun hanya separo putaran kompetisi. “Kita lihat bersama. Harry cukup menunjukkan kepercayaan kepada kita bahwa dia layak dikontrak,” kata Benny.
Senada dengan harapan manajemen dan pelatih, barisan fans PSMS pun bersemangat melihat calon tambahan pemain PSMS. Fans yang tergabung dalam naungan Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligan juga menyatakan senang dengan kehadiran Harry di tengah-tengah skuad PSMS.

“Kalau dia (Harry, Red) kami sudah yakin. Kan sejak awal dia sudah ikut seleksi di sini. Kami berharap dia mendapatkan tempat di tim ini, agar lini belakang kian solid,” kata Nata Simangunsong ketua SmeCK, yang bersama rekan-rekannya menyaksikan PSMS berlatih kemarin.

Harry Ingin Membela PSMS Selamanya

EANDAINYA Harry Syahputra jadi bergabung dengan PSMS, pemain berusia 28 tahun kelahiran Medan itu tentu akan sangat bersuka cita. Pasalnya, sejak memutuskan bergelut di dunia sepak bola, Harry selalu punya keinginan kuat untuk bergabung dengan PSMS.

Ditemui usai latihan kemarin, Harry mengaku senang seandainya bisa mendapatkan tempat di PSMS. Sebelumnya, Harry bahkan sudah datang ikut seleksi ketika pembentukan skuad awal musim lalu. Namun karena ada miskomunikasi antara dia dan pengurus, niatnya itu urung terjadi.
Sebagai putra daerah yang besar di rantau, Harry punya keinginan kuat untuk kembali ke kampung halamannya. Terlebih kedua orangtuanya tinggal di Medan. “Besar keinginan saya untuk bisa merumput bersama PSMS. Tidak hanya kali ini, saya ingin tetap di klub ini seterusnya,” beber pemain yang baru saja pulang dari tanah suci untuk melaksanakan ibadah haji itu.

Ya, pemain yang kini telah bergelar haji itu tampaknya harus segera disodori kontrak kalau memang dibutuhkan oleh tim. Pasalnya, ada beberapa klub yang ingin memakai tenaganya. Di antaranya adalah Persikab Bandung. Kubu Persikab bahkan telah melobi lebih dulu sebelum Harry akhirnya memilih untuk tes ke PSMS.

Hal itu dibenarkan oleh Benny Tomasoa asisten manejer, yang melakukan pembicaraan langsung dengan Harry sebelumnya. Menurut Benny, pihak PSMS harus lebih cepat untuk negosiasi dengan Harry sebelum pemain bertinggi 185 cm ini ditawari kontrak oleh klub lain. “Kalau Harry tidak cepat diberikan kepastian, kita pasti ditekong klub lain. Maka, harus ada kepastian segera. Saya juga sudah bicara kontrak kepadanya. Syukurnya, dia tak mempermasalahkan nilai kontrak yang telah disodori,” terang Benny.

Ketika Sepatu Kamil Sembiring Disita Suimin

ABDUL Kamil Sembiring merupakan aset bertalenta masa depan yang dipunya PSMS musim ini. Jebolan Akademi Sepak Bola Medan United yang sebelumnya menimba ilmu di SSB Generasi Medan itu, kini menghuni skuad magang PSMS.

Satu keyakinan dibubuhkan Suimin Diharja arsitek PSMS, bahwa suatu saat Kamil punya kans untuk jadi pemain besar. Syaratnya, pemain bernomor kostum 9 itu harus mau menjaga disiplin dan tak henti belajar mengembangkan talenta yang ada.

Di balik itu, ada kisah unik yang menyertai perjalanan karir Kamil di PSMS musim ini. Hal unik itu bermuara dari sebuah sepatu. Ya, sepatu bermerek Nike terbaru berwarna hijau cerah, yang cukup menggoda mata setiap yang melihatnya.

Walau sepatu itu berharga cukup mahal dan stylis, tapi nyatanya sepatu yang awalnya kerap menjadi kebanggaan Kamil ketika dikenakannya itu tak senyaman yang dipikirkan. Walhasil, Kamil kerap mengalami gangguan penampilan ketika memaksakan kehendak memakai sepatu dengan merek yang juga dipakai bintang kelas dunia itu.

Pasalnya, kaki Kamil lebih besar dari nomor sepatu Nike-nya itu. Ceritanya Nike Kamil bernomor 43 3/4, sementara kaki Kamil berukuran 44. Jadi, ada sekitar 1/4 ukuran sepatu yang tak pas. Dengan kata lain, sepatu itu kekecilan. Masalahnya, Kamil tak mau memakai sepatu lain selain sepatu itu.

Hal ini rupanya sampai ke telinga pelatih. Diam-diam Suimin mengamati tingkah Kamil ketika dia memakai sepatu itu. Benar, Kamil terlihat beda penampilannya dibanding ketika latihan tanpa memakai sepatu itu.

Suimin pun bertindak. Usut punya usut, kabarnya Suimin telah menyita sepatu Nike Kamil itu untuk sementara waktu. Tujuannya agar Kamil tak lagi memakai sepatu itu, dan bisa bebas bergerak dengan improvisasinya. “Sudah, sepatunya yang kesempitan itu sudah saya sita untuk sementara waktu. Nanti kalau sudah waktunya, saya kembalikan lagi,” beber Suimin.

Hasilnya ternyata ada. Dalam beberapa kesempatan tampil tanpa sepatu andalannya itu, Kamil kerap menunjukkan peningkatan performa. Di ajang resmi, Kamil tercatat diturunkan ketika main di kandang melawan Persiraja. Di luar, Kamil mendapatkan kesempatan main sebagai pengganti ketika menghadapi Persikabo Bogor.

Kemarin sore, saat digelar simulasi Kamil juga menunjukkan kemampuan yang lumayan apik. Dia mencetak satu gol tim utama melawan tim cadangan dalam simulasi itu. Dan gol itu dilesakkannya tanpa memakai sepatu Nike-nya itu.

Friday, January 22, 2010

Tak Ada Pemain yang Bermanja-manja

SKUAD PSMS menunjukkan performa apik ketika menggeber latihan di Stadion Teladan Rabu (20/1) kemarin. Seluruh skuad tampil layaknya berada dalam pertandingan sebenarnya. Bak bertempur di medan juang, tak ada satupun pemain yang loyo. Ancaman bakal didepak, tampaknya mempengaruhi akan hal itu.

Ya, pascamelakoni seluruh laga di putaran pertama Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia, manajemen PSMS menyatakan akan membuang hampir 50 persen skuad yang ada karena dianggap tak layak berkostum Kinantan.

Maka itu, tanda tanya besar kerap bernaung di kepala seluruh pemain. Apakah akan tetap dipertahankan atau didepak. Satu-satunya jawaban agar tetap aman di dalam tim adalah dengan menunjukkan performa menawan. Tak ada lagi istilah bermanja-manja.

“Dari beberapa laga terakhir di putaran pertama lalu, anak-anak memang sudah menunjukkan performa meningkat. Maka, itu saya berharap skuad yang ada dipertahankan. Kalau mau, pemain baru ditambah saja tanpa mengurangi pemain yang ada,” kata Suimin Diharja arsitek tim di sela-sela latihan kemarin.

Pada sesi latihan kemarin, seluruh skuad telah berkumpul kecuali Nyeck Nyobe yang kabarnya masih berada di Malaysia untuk urusan visa kerjanya di Indonesia. Namun menurut pernyataan Benny Tomasoa asisten manajer PSMS, Nyeck belum memberikan kabar terakhirnya belakangan ini.
Walau demikian, manajemen tak ingin berburuk sangka dengan isu yang menyatakan kalau Nyeck akan segera berlabuh ke PSM Makassar seperti diberitakan sebelumnya.

Pada latihan kemarin, dua pemain baru pun telah ikut latihan. Tak ada program khusus bagi pemain seleksi. Suimin memasukkan calon pemain itu dalam menu latihan yang telah diberikan kepada skuad. Tujuannya jelas agar program latihan yang telah dipersiapkan jauh-jauh hari tak terganggu. “Saya tidak ingin kehadiran pemain seleksi mengganggu program latihan yang telah ada. Jadi mereka ikut saja latihan ini. Kalau memang ada potensi kita perhatikan,” lanjut Suimin.

Dua pemain yang masuk kemarin adalah Ronnie van de Carvalho striker asal Brasil yang sempat merumput di Persiba dan Persikab Bandung. Seorang lagi pemain lokal asal Kwarta Fc bernama Kiki Lissusanto.

Hari ini, dikabarkan Harry Syahputra pemain lokal berposisi sebagai bek akan merapat untuk ikuti seleksi.
Sementara itu, jadwal kompetisi di putaran kedua telah diumumkan oleh PT Liga Indonesia. Kemarin, tiga lembar faximile dikirimkan ke Sekretariat PSMS di Stadion Kebun Bunga. Pada jadwal itu, PSMS dijadwalkan akan melakoni laga pertamanya melawan Semen Padang pada 1 Februari mendatang

Siap Awasi Penggunaan Dana Hibah APBD

KABAR baik tersiar terkait pendanaan PSMS. Ya danah Hibah APBD Kota Medan ke KONI sebesar Rp6 miliar akhirnya disahkan. Tak pelak, kabar ini disambut sumringah oleh pengurus dan manejemen PSMS.

Nah, barisan suporter PSMS yang bernaung di wadah Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligan menyatakan siap untuk memantau pemakaian dana hibah itu.

Hal itu dikatakan Nata Simangunsong pentolan SMeCK kemarin. “Tim ini tengah sekarat dengan minimnya dana. Jangan sampai ada kecurangan pemakaian dana itu,” kata Nata.

Ketua Badan Liga Instansi Sumut, Rafriandi Nasution juga menyatakan hal serupa. Menurutnya, manajemen harus segera mengajukan profosal ke pengurus yang berisi program pengembangan tim. “Proposal tersebut sekaligus sebagai bentuk pertanggungjawaban ke pengurus,” ujarnya.(ful)
Rafriandi juga menyatakan, publik tentunya menginginkan uang rakyat tersebut bisa tepat guna dan tidak terjadi penyelewengan. Oleh karena itu, manajemen dan pengurus juga harus menyertakan program-program apa yang akan dilakukan lewat anggaran tersebut.

“Program itu juga berfungsi agar publik juga bisa melihat transparansi pengunaan anggaran tersebut, dan juga untuk meminimalisasi kemungkinan kecurangan-kecurangan yang dilakukan kedua belah pihak,” pungkasnya

Komdis Panggil Tiga Pemain PSMS

Menjelang putaran kedua Divisi Utama bergulir kabar tak sedap diterima PSMS. Ya, ketika tim sedang digodok, tiga punggawa PSMS malah dipanggil Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.

Ini semua adalah buntut dari laga sarat emosi kontra Persikabo Bogor yang digelar beberapa waktu lalu. Tiga pemain yang dipanggil adalah Faisal Azmi, Ahmad Maulana, dan Chiko Maradona. Ketiganya dipastikan akan menghadap Komdis hari ini, Kamis (21/1).

Dalam surat yang dikeluarkan Komdis, Faisal dan Ahmad Maulana akan dimintai keterangan terkait dugaan pemukulan terhadap asisten wasit. Saat itu, beberapa pemain PSMS memang tak puas dengan keputusan asisten wasit yang mengesahkan gol kontroversial David Pagbe yang dianggap belum sempat melewati garis gawang.

Dalam protes, dikabarkan ada beberapa skuad yang diduga memukul wasit. Hal itulah yang akan ditanyakan oleh Komdis. Sedangkan Chiko juga akan dimintai keterangan karena mendapatkan tindakan kasar dari seorang pemain Persikabo bernama Abdul Gani Sapulessi. Menghadap Komdis, ketiga pemain ini akan didampingi oleh Sekretaris Tim Fiytan Hamdy.

“Dua pemain, Faisal dan Maulana akan dimintai keterangan seputar dugaan pemukulan wasit. Sedangkan Chiko dimintai keterangan terkait aksi pemukulan seorang pemain Persikabo kepada dirinya,” kata Fityan sembari menyatakan mereka akan bertolak dari Bandara Polonia ke Jakarta pukul 10.00 WIB hari ini.

Belum diketahui kira-kira gambaran hukuman yang akan diterima kedua pemain yang diduga memukul asisten wasit. Sekadar perkiraan, kedua pemain itu terancam sangksi denda. “Tampaknya tak sampai skorsing. Mungkin denda saja. Itupun kalau tindakan mereka terbukti. Kalau tidak yang bebas,” jelas Benny Tomasoa, asisten manajer

Komdis Panggil Tiga Pemain PSMS

Menjelang putaran kedua Divisi Utama bergulir kabar tak sedap diterima PSMS. Ya, ketika tim sedang digodok, tiga punggawa PSMS malah dipanggil Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.

Ini semua adalah buntut dari laga sarat emosi kontra Persikabo Bogor yang digelar beberapa waktu lalu. Tiga pemain yang dipanggil adalah Faisal Azmi, Ahmad Maulana, dan Chiko Maradona. Ketiganya dipastikan akan menghadap Komdis hari ini, Kamis (21/1).

Dalam surat yang dikeluarkan Komdis, Faisal dan Ahmad Maulana akan dimintai keterangan terkait dugaan pemukulan terhadap asisten wasit. Saat itu, beberapa pemain PSMS memang tak puas dengan keputusan asisten wasit yang mengesahkan gol kontroversial David Pagbe yang dianggap belum sempat melewati garis gawang.

Dalam protes, dikabarkan ada beberapa skuad yang diduga memukul wasit. Hal itulah yang akan ditanyakan oleh Komdis. Sedangkan Chiko juga akan dimintai keterangan karena mendapatkan tindakan kasar dari seorang pemain Persikabo bernama Abdul Gani Sapulessi. Menghadap Komdis, ketiga pemain ini akan didampingi oleh Sekretaris Tim Fiytan Hamdy.

“Dua pemain, Faisal dan Maulana akan dimintai keterangan seputar dugaan pemukulan wasit. Sedangkan Chiko dimintai keterangan terkait aksi pemukulan seorang pemain Persikabo kepada dirinya,” kata Fityan sembari menyatakan mereka akan bertolak dari Bandara Polonia ke Jakarta pukul 10.00 WIB hari ini.

Belum diketahui kira-kira gambaran hukuman yang akan diterima kedua pemain yang diduga memukul asisten wasit. Sekadar perkiraan, kedua pemain itu terancam sangksi denda. “Tampaknya tak sampai skorsing. Mungkin denda saja. Itupun kalau tindakan mereka terbukti. Kalau tidak yang bebas,” jelas Benny Tomasoa, asisten manajer

Thursday, January 21, 2010

Pemain PSMS Cukup Profesional

DALAM beberapa kesempatan, isu membuang hampir setengah dari skuad yang ada saat ini ditanggapi dingin oleh sejumlah pengamat sepak bola di Medan. Beberapa mantan pemain PSMS juga menyayangkan apabila hal itu sampai terjadi.

Seorang pengamat yang angkat bicara adalah Amrustian, eks skuad PSMS di era tahun 1980-an yang kini berprofesi sebagai pelatih. Menurut pria yang sehari-hari mengikuti perkembangan PSMS saat ini di Stadion Kebun Bunga, langkah itu dianggap keliru. Dia mengatakan, skuad yang ada di PSMS saat ini sudah cukup baik dan telah membukukan prestasi dalam kategori yang cukup lumayan di putaran pertama. Hal itu dibuktikan dengan torehan hasil yang dikumpulkan.

Dari 10 laga, PSMS mampu meraih 13 angka dengan rincian, 3 kali menang, 4 imbang dan tiga kalah. Dan kekalahan itu lebih dikarenakan hal nonteknis.

“Ada faktor nonteknis yang membuat PSMS kalah dan seharusnya hal itu yang disikapi, bukannya malah membuang pemain. Pemain sudah cukup profesional dengan menerima segala keterbatasan di tim ini namun tetap bermain cukup baik,” ujarnya.

Keterbatasan itu menurut mantan pelatih Persidi Idi ini menyangkut berbagai hal, seperti ketiadaan bonus, fasilitas pendukung yang apa adanya, serta minimnya perhatian dari pengurus. “Tapi kita lihat sendiri, faktor yang seharusnya bisa melemahkan mental pemain itu, sama sekali tidak kita temukan di tim ini. Ya, dengan kemauan keras mereka tetap menunjukkan kemampuannya,” ungkap pemain PSMS era 80 an ini.
Amrustian menyayangkan, di saat pemain sudah membangun PSMS dari titik nol menjadi seperti sekarang, jerih payah mereka sama sekali tidak mendapatkan apresiasi. Nah, ketika akhirnya ada segenggam harapan dengan bakal cairnya dana hibah dari APBD Medan, malah pemain yang dari awal membangun klub ini akan dibuang.

“Jangan habis manis sepah dibuang-lah, mereka bangun tim ini dari saat gak punya dana, masa setelah punya dana, jasa mereka dilupakan. Sebaliknya yang menikmati APBD itu nantinya pemain yang tidak merasakan susahnya di PSMS sebelumnya, kan enggak adil,” ungkapnya.
Amrustian pun mengungkapkan, sebagai klub yang pernah membesarkannya, dia menilai, perhatian pengurus terhadap tim sangat minim. Kegagalan dan kesuksesan yang diraih tim tidak pernah mendapatkan apresiasi dari sosok-sosok yang ada dalam kepengurusan.

“Apalah salahnya ucapan selamat kalau tim memperoleh kemenangan untuk semakin memotivasi pemain dan sedikit teguran bersifat membangun kalau pemain sedang bermain buruk. Perhatian itu yang dibutuhkan pemain, ini malah sama sekali tidak ada, pemain enggak punya panutan selain pelatih,” sesalnya.

Sementara itu, mantan pemain PSMS lainnya, Muanda yang didampingi Sugeng Rahayu yang juga mantan penjaga gawang PSMS era 80-an mengungkapkan, hasil yang diperoleh PSMS ini merupakan hasil yang cukup signifikan untuk ukuran tim yang apa adanya. “Bayangkan, dari 10 pertandingan yang telah digelar dan, PSMS hanya tiga kali kalah, dan empat kali seri. Itu berarti, anak-anak masih bisa termotivasi walau dalam kondisi memprihatinkan. Namun, yang perlu disesali adalah minimnya perhatian yang diberikan pengurus dan manajemen,” bebernya.

Menurut Muanda, manajemen boleh saja menambah beberapa pemain yang berkualitas, tetapi skuad yang ada saat ini tetap dipertahankan. “Pengurus dan manajemen selalu mengingatkan pemain bersabar, namun saat sudah punya uang, jasa mereka kok dilupakan, inikan enggak benar,” timpal Sugeng