Tuesday, August 16, 2011

Wali Kota Isyaratkan Renovasi Stadion Teladan

Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM selaku Ketua Umum PSMS mengatakan MoU dengan Konsorsium di bawah payung PT Medan Bestari Metropolitan menjemput kompetisi nir APBD. Langkah pokok yang akan dilakukannya ialah renovasi stadion Teladan. Kelayakan stadion juga menjadi tuntutan Konsorsium dan menjadi komitmen Rahudman sejak awal.

“Hari ini dibuat akad nikahnya di depan Ketua Umum PSSI dan disaksikan langsung pihak Konsorsium LPI. Ini yang pertama di Indonesia, selanjutnya mungkin akan menyusul dengan klub-klub LPI yang ada di kota-kota lainnya,” kata Rahudman tersenyum.

Rahudman menuturkan alokasi biaya perbaikan bersumber dari APBN. Pemerintah Kota (Pemko) Medan akan menampungnya dalam APBD 2012. Merupakan pe-er (bc. Pekerjaan Rumah) yang sudah menunggu sejak lama. Namun baru menemukan momentum saat pemaktuban kriteria baku AFC/FIFA terkait kompetisi profesional.

“Jadi kita berharap pihak konsorsium tidak hanya melibatkan pengusaha saja tetapi orang-orang Medan harus terlibat di dalamnya sehingga dikelola dengan manajemen yang baik saya hanya mengatur dari segi organisasinya,” jelasnya. (Raden Armand

PSMS Siap Ke Kasta Tertinggi

PSMS Medan akhirnya bernafas lega. Memorandum of Undertanding (MoU) alias nota kesepahaman sudah ditandangtangani dua belah pihak. Wali Kota Medan, Drs Rahudman Harahap selaku Ketua Umum PSMS Medan dengan Widjajanto, yang nota bene CEO LPI di kantor Walikota, Jumat (12/8).

MoU itu merupakan tonggak awal kerjasama yang pada dasarnya siap menalangi pusaran finansial. Konkritnya total Rp 20 miliar yang terdiri dari budgeting cap Rp 15 M dan participation deposit Rp 5 M absah ditanggulangi. Ada enam pelaku perusahaan yang berkecimpung di dalamnya. Diantaranya Bintang Medan FC, Medan Chiefs FC, Petronas dan beberapa lainnya. Bernaung dibawah label konsorsium bernama PT Medan Bestari Metropolitan.

Sekretaris Umum PSMS, Idris S.E memastikan tahap awal untuk mendaratkan PSMS di kasta tertinggi telah terbuka lebar. Pertemuan berdurasi satu jam tersebut menyepakati dua poin mendasar. Pertama, PSMS akan merger dengan Bintang Medan dan menyasar kompetisi tertinggi tetap berlabel PSMS Medan. Kedua, penggunaan stadion Teladan Medan, dan Stadion Bahareddin Siregar sebagai alternatif.

"Masih dua poin itu yang jadi kesepakatan fundamental. Selanjutnya akan lebih teknis dan tentu sifatnya saling menguntungkan," ujarnya. Hal-hal teknis, lanjut Idris termasuk kemungkinan merger dengan PSMS. Sebuah langkah yang tidak ditabukan sebab tidak dipastikan tidak melanggar filosofi dan kesejarahan klub.

Kerjasama diletakkan pada asas bisnis dengan skala profit oriented. Dalam tataran manajerial akan direncanakan akan diisi komposisi fifty-fifty. Mantan pemain PSMS sekaligus Ketua PSSI Djohar Arifin mengatakan pengawinan memudahkan pemenuhan lima syarat yang diminta AFC/FIFA. Adapun kelima persyaratan itu yakni status legal dari pemerintah telah dimiliki PSMS.

Finance (dana) semuanya menjadi tanggung jawab penuh pihak konsorsium. “Dengan demikian PSMS tidak akan menggunakan APBD lagi pada masa mendatang,” jelasnya.

Selanjutnya yang ketiga, jelas Djohar, masalah infra strukur. Artinya, Walikota Medan selaku Ketua Umum PSMS akan memperbaiki Stadion Teladan sehibngga sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan AFC/FIFA. “Perbaikan Stadion Teladan akan dilakukan segera namun secara bertahap,” ungkapnya. (Randy Hutagaol/Sofyan Akbar/tribunmedan)