Friday, December 2, 2011

Panjar Kontrak Demi Rp5 Miliar

MEDAN- Hingga saat ini PSMS yang disiapkan tampil di Indonesian Super League (ISL), segera mengumpulkan Rp6,5 miliar. Dana itu bersumber dari PT Bakrie Sumatra Plantations sebagai sponsor utama senilai Rp5 Miliar, dan dari PT Liga Indonesia sebesar Rp1,5 Miliar.

Hal itu dijelaskan Iswanda Nanda Ramli selaku Komisaris merangkap Manajer Keuangan PT PSMS, yang menaungi PSMS untuk bertarung di kancah ISL Kamis (1/12) kemarin.

Dijelaskannya, Bakrie Sumatra Plantations murni membantu PSMS tanpa embel-embel penguasaan saham. “Ini murni bantuan sponsorship tanpa penguasaan saham 70-30 persen seperti yang diisukan selama ini,” kata Nanda.

Konsekwensi dari bantuan itu juga sangat ringan. PSMS dituntut hanya menempatkan nama dan logo perusahaan itu di bagian depan kostum PSMS. Namun pencairan dana senilai Rp5 Miliar itu harus menanti draft kontrak pemain, baik asing maupun lokal. Plus kontrak pelatih tentunya. “Ketika draft kontak sudah kita selesaikan, maka itu akan segera kita laporkan kepada Bakrie Sumatra Plantations. Jika sudah lengkap, maka dana Rp5 miliar segera cair,” kata Nanda.
Untuk itu, pengurus kejar target untuk segera menyelesaikan kontrak. Kamis sore kemarin, tampak sejumlah pemain asing digiring ke ruangan Ketua Umum di Stadion Kebun Bunga. Ada Osas Saha, Sas Zecevic dan Inkyun Oh bersama agen masing-masing. Kabarnya mereka sudah teken panjar kontrak. Namun tidak diketahui pasti jumlah masing-masing kontrak. Raja Isa sebagai pelatih juga dikabarkan sudah terima panjar.

“Benar, pemain asing sudah dapat panjar kontrak. Yang lain menyusul secepatnya,” kata Nanda menambahkan.
Sementara itu, dana Rp1,5 Miliar dari PT Liga Indonesia sudah diterima tunai. Itu juga diakui Nanda. “Kalau yang dari ISL sudah cair Rp1,5 milar,” singkatnya.

Soal kompetisi yang dipilih, Nanda berharap tak ada saling tuding bahwa mereka yang paling benar. Intinya saat ini PSMS ada di dua kompetisi berbeda dan mereka tetap butuh dukungan dari pendukung setia PSMS dan tentu saja dari kalangan media. “Tanpa media kita tidak ada apa-apanya. Kalau ada salah kami siap dikoreksi. Inilah hubungan baik yang kita harapkan. Saya memilih terbuka kepada media,” lanjutnya.

Namun begitu, Nanda menjelaskan bahwa pihaknya akan terus berupaya untuk mendatangkan sponsor lain. “Kami masih berusaha untuk datangkan sponsor lain. Utamanya dari pengusaha lokal. Kami juga punya tim marketing, kalau gagal dapatkan sponsor dalam kurun waktu tertentu, maka kami akan pecat marketingnya,” bebernya.

Sayangnya, hingga kini belum ada gambaran pasti siapa calon sponsor lokal PSMS. Karena menurut Nanda pihak sponsor yang sedang dilobi masih akan menantikan partai perdana di Stadion Teladan, yang akan disiarkan langsung oleh stasiun ANTV. “Dua partai pertama PSMS di Teladan akan disiarkan langsung oleh ANTV. Ini kesempatan kita untuk menjual produk kepada sponsor,” pungkas Nanda yang juga ketua AMPI Kota Medan itu. (ful)

Fakta ISL vs IPL

Perbedaan LPI dan LSI
A. Dulunya LPI membuat liga tandingan karena kecewa dengan kepemimpinan PSSI era Nurdin / Djoko Driyono CS , dan apa yang membuat mereka kecewa ??? yaitu pelanggaran2 dari yg ringan sampai pelanggaran berat/ major, selama memimpin 2 periode ( kurang lebihnya ada 12 items):
1. Melanggar telak statuta FIFA pasal 33 yang berisi larangan untuk menjadi anggota
organisasi sepak bola bagi orang yang pernah terjerat kasus kriminalitas.
2. Menentang peringatan Presiden FIFA , Sepp Blatter utk segera mengganti Nurdin
dan memelintir statuta FIFA / pembohongan publik , ini juga pelanggaran telak terhadap Statuta FIFA/PSSI
3. Suap dan pengaturan skor merajalela, terutama di PSSI daerah, wilayah Divisi Utama , Divisi I, II,III.
4. Laporan pertanggung jawaban APBN dan PT LI sebagai pengelolah liga yang tidak transparan , bahkan tidak mau di audit,Keuangan dari APBN ,hasil tiket , sponsor ,
hak siar TV , denda2 klub dari komdis entah kemana laporannya??
5. Hutang puluhan milyar tanpa jelas untuk apa? kemana arahnya ? tidak ada laporannya?
6. Prestasi teamnas yang terus merosot / Peringkat FIFA yg turun terus
7. Pertama kali gagal lolos ke putaran final piala asia 2011 sejak tahun 1996
8. Praktis selama 8 tahun kepemimpinan Nurdin dan Djoko driyono CS ( 2 periode),
tidak ada satupun prestasi diukir team nasional. Bahkan pernah teamnas U-21 pernah dikalahkan oleh Laos team terlemah di asia tenggara.
9. Fairplay yang sangat rendah ,pertandingan dikompetisi LSI pernah diulang sampai 4X , hanya untuk menyelamatkan klub Pelita jaya dari jurang degradasi ; beberapa klub selalu mendapat penalty ; menit terakhir injury time Arema V Persebaya , tidak ada pelanggaran berarti apapun , tetapi wasit olihadi dari tangerang meniup pluit Penunjuk titik putih untuk Arema.
10. Pencarian bakat dan bibit muda yang sangat minim
11. Kompetisi dengan ijin kepolisian selalu susah , bentrokan antar supporter sering
terjadi
12. PSSI LSI Sering mengadakan Kongress tertutup, sampai2 wartawan saja di larang
masuk , apa yang ditutup tutupi ??
B. LSI membikin liga tandingan karena kecewa dengan LPI dan Djohar CS karena , ( hanya 2 items) :
1. Katanya LPI melanggar statuta dan Kongres Bali tentang 6 klub “gratisan” yang akan ikut kompetisi level tertinggi, faktanya padahal sudah jelas, di statuta tidak ada
sangkut pautnya dengan jumlah peserta kompetisi , tetapi statuta membahas peserta
kongress , utk lebih jelasnya silahkan lihat Pasal 23 : Peserta Kongres Kongress diikuti 108 ( seratus delapan) peserta sebagai berikut :
a. 18 (delapan belas ) peserta dari klub klub super Liga ; satu suara setiap peserta.
Dan juga pihak FIFA dan AFC juga tidak mempermasalahkan jumlah klub , mereka menjelaskan untuk berkompetisi minimum 10 klub dan maximum terserah asalkan bisa
memanagenya.
2. PSSI tidak lagi mengakui PT LI sebagai pengelola kompetisi - Mengapa PT LI dicabut mandatnya selaku pengelola kompetisi : Alasannya PSSI sama sekali tidak pernah mendapatkan hasil Audit dan Laporan dari PT LI , dimana banyak terjadi defisit dan hutang puluhan milyaran akibat roda kompetisi sebelumnya yang dikelola PT LI ( CEOnya Djoko Driyono & Andi DT) ,Dalam hal ini PT LI ( Djoko driyono & Andi D T) sama sekali tidak mau di audit dan hasil Laporannya entah tidak jelas kemana ??? Bagaiimana mau hand over ?? kalau defisitnya tanpa pertanggung jawaban yang Jelas , Untuk itu PSSI dengan EXCOnya membentuk PT LPPI sebagai pengelola baru IPL ( Lihat statuta PSSI Pasal I , ayat 2 berbunyi , Badan Pengelola Liga Indonesia dibentuk oleh EXCO utk melakukan pengelolahan dan pendayagunaan kompetisi nasional) Dari hanya 2 item diatas, sama sekali tidak ada satupun kekecewaan kelompok LSI yang melanggar statuta , Lho??? Terus mengapa bikin LSI Liga tandingan ??? Silahkan jawab sendiri..
C. Dulu LPI dalam menjalankan kompetisinya, klub2 itu murni kecewa dg PSSI LSI era Nurdin &Djoko Driyono CS ( yaitu klub Persebaya , Persema , Persibo dan PSM, ) dan LPI sama sekali tidak mengganggu atau menggerilya klub2 anggota PSSI LSI lainnya untuk bergabung dengan kompetisnya LPI, melainkan LPI lebih fair dengan membuat klub2 PT baru berbadan hukum konsorium seperti Manado united , Bali FC , Cendrawasih Papua ,Semarang United , Bogor FC , Batavia FC ,Aceh United dsb , sehingga praktis hanya
klub Persebaya saja yag terjadi dualisme
D. Kalau LSI dalam menjalankan kompetisinya adalah mengganggu /menggerilya klub klub anggota PSSI yg sudah mau akan bergabung ke LPI , dan,hasilnya Persipura , Mitra Kukar , Persib bandung , PSMS medan yang sudah hampir
pasti bergabung dengan LPI pada, akhirnya membelot lebih memilih LSI dan juga banyak
klub2 besar menjadi korban dualisme,hasil gerilyanya LSI ( Arema, Persija , PSMS
medan , bahkan Persib pun hampir saja terjadi dualisme)
E. LPI dulunya mendapat persetujuan dari BOPI dan Menteri Olahraga ,
F. Sedangkan LSI sampai sekarang tidak mendapat persetujuan BOPI kecuali ttd perijinan yg ditanda tangani oleh ketua PSSI,dan Menteri Olahraga .
G. Dulu ketika kompetisi LPI berjalan, semua pihak LPI mendapat sangsi berat dari PSSI LSI era NB cs , baik itu klub ,management ,pemain, pelatih, wasit ,perangkat pertandingan bahkan certifikat kepelatihan dari AFC , FIFA pun tidak diakui ? apa wewenangnya PSSI ?? dan sampai urusan immigrasi pun PSSI LSI Nurdin/Djoko Driyono CS ikut campur tangan agar pemain asing yg bermain di LPI dicekal tidak boleh bermain.
H.PSSI LPI Era Djohar CS lebih bijak, hanya klub LSI dan management yg mendapat sangsi, tetapi pemain masih diberi kesempatan bermain di teamnas meskipun ikut liga ilegal.
I. Semua klub2 LPI tanpa terkecuali benar-benar melangkah menuju Sepak bola industri, tanpa APBD uang
J. Di LSI Djoko driyono CS , ada sebagian klub2 LSI yang masih ingin mendapatkan dana APBD untuk pembiayaan klubnya .( Persiba , Persisam , Persidafon , Persiwa wamena, Persipura ) mereka berkedok ikut kompetisi Profesional tapi masih menginginkan uang rakyat.
K. Dulunya Selama LPI berkompetisi , LPI tidak sekalipun mengganggu jalannya pertandingan kompetisi LSI, baik Hari dan Tempat jadwalnya diatur supaya tidak bersamaan/ bertabrakan dengan Kompetisi LSI.
L. Di LSI sengaja mencoba untuk mengganggu jalannya kompetisi LPI yg baru mulai, yaitu dengan cara menyamakan Jadwal/ tanggal hari dan tempat yg sama saat klub LPI bermain dengan mengadakan turnament pertandingan Inter land cup dipapua , dan urnament segitiga Persija,Sriwijaya , PSMS, diJakarta Dan hasilnya ada beberapa pertandingan LPI yang gagal dilaksanakan.
M. Dulunya LPI ditentang keras PSSI LSI era Nurdin/Djoko Driyono Cs , karena menggelar liga tandingan dan berteriak keras takut akan sangsi FIFA.
N. Sekarang mereka sendiri LSI kembali menjilat ludahnya sendiri , juga menggelar
liga tandingan , tanpa peduli juga takut sangsi FIFA
O. Ketika LPI Djohar CS “menggratiskan” PSMS medan masuk ke kompetisi level tertinggi , LSI Djoko Driyono CS bersuara lantang dan menentang keras.
P.Kini LSI Djoko Driyono CS menjilat ludahnya sendiri lagi dengan memasukan team gratisan juga PSMS medan dan Gresik United ke kompetisi LSI level tertinggi.
Q.Saat sekarang LPI manual liga dan jadwalnya masih amburadul R.Untuk LSI saat sekarang Manual liga dan jadwalnya belum direlease, bisa jadi sama- sama amburadulnya dengan LPI , tetapi bisa jadi akan lebih baik dan bagus dari LPI, wait and see aja...
S. Dulu semua pertandingan LPI , mendapat ijin dari kepolisian dan pertandingan ancar2 saja tanpa kendala berarti
T. Sekarang Pertandingan LSI , katanya sudah mendapat persetujuan dan ijin dari
polisi ,tetapi belum terbukti pelaksanaannya , wait and see saja
U. LPI kecewa dan membuat Liga tandingan karena acumulatif selama 8 tahun (2
periode) , kompetisi berjalan tidak fair ,pelanggaran berat statuta.
V. LSI kecewa dan membuat liga tandingan ,padahal PSSI era Djohar CS baru berumur 5
bulan ,dan kompetisi belum dimulai dan hanya 2 item yg menurut penulis bukan suatu pelanggaran berat yang menjadi alasannya mereka untuk menggelar LSI Liga tandingan , itupun 2 item minor tsb , belum jelas alasan yang konkret dan dasar hukumnya apa ??? apakah pantas menggelar Liga tandingan hanya karena 2 item minor tsb dan kompetisi belum mulai sudah mendapat penilaian lebih dengan raport merah semua ?? Dari data-data dan fakta diatas (items A sampai V) seharusnya kita bisa membandingkan dan menyimpulkan sendiri siapa yang memiliki nilai positif yg lebih dan siapa yang memiliki nilai negatif yg lebih banyak atau kelompok mana yg benar2 menyuarakan perubahan dan kelompok mana yg menjadi perusak Sepak Bola nasional kita ?? Kita jangan sampai terjebak dengan kelompok2 tertentu, tetapi sebagai suporter kita harus tetap kritis dan bisa melihat secara obyektif dan fair fakta2 yang ada, kelompok mana yg banyak minusnya dan kelompok mana yg banyak positifnya ? Kalaupun kedua kelompok tsb semuanya jauh dari sempurna , setidaknya kita bisa mensupport sekaligus Mengkritisi kelompok mana yg terbaik diantara dua kelompok tsb,dan tentunya kelompok yg mempunya fakta dan track record nilai positifnya yang lebih banyak !Dan Yang Terpenting juga , kelompok yang benar2 menyuarakan perubahan , juga masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan2 yg harus trus dikritisi... agar kinerjanya lebih baik lagi demi persepakbolaan nasional kita menuju era Industri Sepak bola !!!
Dukung Bola Indonesia

PSMS ISL Gelar Launching Tim

Pemain PSMS Medan yang akan berlaga di kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim tahun 2011-2012 diperkenalkan di Stadion Teladan Medan, Jumat (02/12) sekitar pukul 19.00 WIB.

Ketua Panitia Pelaksana, Syahril dalam keterangannya di Medan, Kamis malam, mengatakan kegiatan ini digelar untuk memperkenalkan kepada masyarakat terhadap pemain PSMS tersebut. Pemain PSMS yang diperkenalkan itu, menurut dia, merupakan hasil seleksi yang selama ini dilakukan oleh pelatih dan manajemen PSMS.

"Jadi para pemain PSMS baik asing maupun lokal yang diperkenalkan itu, telah resmi bergabung dan memperkuat tim tersebut pada ISL yang digelar tahun ini," kata Syahril.

Sementara itu, Bendahara PSMS, Iswanda Ramli mengharapkan para insan pers ikut membantu dan membangun tim berjuluk ayam kinantan ini dapat berprestasi lebih baik lagi pada tahun-tahun sebelumnya. Sebab, katanya, pemberitaan media massa ini sangat membantu untuk peningkatan prestasi PSMS dalam menghadapi kompetisi ISL yang dimulai pada awal Desember 2011.

"Berikanlah kritik yang membangun demi kemajuan PSMS ini, sehingga kita dapat mengetahui apa yang masih kurang, ke depan diharapkan dapat diperbaiki lebih baik lagi," kata Iswanda.

Pelatih PSMS Raja Isa mengatakan, dalam menghadapi kompetisi ISL ini, merupakan tugas dan tanggung jawab cukup besar, karena tim yang sedang diasuhnya itu akan berlaga dengan tim-tim tangguh seperti Persipura, Arema Malang, Persisam, Persiwa Wamena dan Mitra Kukar.

Namun, katanya, bukan berarti tim PSMS yang dipersiapkannya ini tidak mampu menghadapi tim-tim tangguh itu."Kita sudah atur strategi dalam menghadapi lawan tanding di ISL," katanya.

Raja Isa mengatakan, tim PSMS ini hanya memiliki satu pemain tim nasional, yakni Markus Haris Maulana (penjaga gawang), sedangkan pemain lainnya adalah wajah-wajah baru.

"Kita bertekad mampu menduduki posisi delapan besar pada kompetisi ISL 2011-2012," katanya.

Ketika ditanya jumlah pemain yang memperkuat PSMS, Raja Isa mengatakan 20 pemain lokal dan empat pemain asing. Dari 20 pemain lokal itu, di antaranya Novi Handriawan, Ledi Utomo, Ramadhan Saputra, Rahmad, Denny Rumba, Zulkarnain, Sigit Sudarmawan, Arie Supratna dan Yoseph Niko Ostanika.

Sedangkan, lima pemain asing tersebut, yakni Ikpefua Osas M Saha (Nigeria), Luis Alejandro Pena (Chile), Sasa Zecevic (Serbia) dan Inkyun Oh (Korea). (antara)

Ruben Wuarbanaran dan Toni Cussel Merapat ke PSMS ISL

Persiapan skuad PSMS Medan di ajang Liga Super Indonesia (ISL) semakin baik. Terlebih dua pemain naturalisasi berdarah Belanda, Ruben Wuarbanaran dan Toni Cussel, dipastikan berada di tim yang akan menjalani laga perdana melawan Mitra Kukar pada Ahad (4/12) ini.

Kedua pemain itu tak lagi menjalani seleksi. Ini lantaran keduanya merupakan pemberian sponsor, yakni PT Bakrie Sumatra Plantation.

"Bakrie sebagai sponsor telah menyumbangkan dua pemain ini dan dipastikan memperkuat tim. Semua biaya kedua pemain ini ditanggung sponsorship dan saya berterima kasih sekali," ujar pelatih kepala PSMS, Raja Isa.

Baik Ruben maupun Toni akan segera tiba di Medan dan dijadwalkan Jumat (2/11) sudah sampai. Raja mengaku belum tahu kualitas kedua pemain seperti apa. Dia baru sebatas melihat penampilan keduanya di televisi. "Tapi, saya senang ada yang peduli dengan tim ini," jelasnya.

Dia menyebutkan kondisi timnya saat ini siap untuk menghadapi Mitra Kukar.

"Lawan kita adalah tim yang luar biasa. Mereka punya pemain timnas seperti Hamka dan juga pemain seperti Saktiawan (Sinaga)," katanya. "Memang kami beda kelas, tapi kami termotivasi untuk menang karena apapun bisa terjadi di lapangan."

Skuad PSMS:
Kiper: Markus Harison, Eddy Kurnia, Alrian Suhabi.
Bek: Novi Handriawan, Eko Prasetyo, Ledi Utomo, Ramadhan Saputra, Rahmad, Denny Rumba, Wawan Widiantoro, Sasa Zecevic.
Gelandang : Zainal Anwar, Anton Samba, Zulkarnain, Masrudin Al Massi, Alamsyah Nasution, M Antoni, dan Jimmy Mak, Luis Pena dan Inkyun Oh.
Striker: Sigit Sudarmawan, Arie Supriatna, Yoseph Ostanika, dan Osas Saha (PSAP).
Pemain magang: Wiganda Pradika (PSMS U-21 dan Ananias Fingkreuw (Persipura U-21). (Didi Purwadi/goal/republika)

Cuma Ditonton 3.500 Orang, Cetak 7.000 Tiket

PSMS yang main di IPL ini benar-benar dadakan. Karena fans sudah mengira PSMS akan main di ISL, maka kebanyakan tidak tahu kapan PSMS bertandingan. Laga perdana kontra Persebaya lalu hanya disaksikan sekitar 3.500 penonton.
Menatap laga lawan Persija sore ini, Panpel coba mendatangkan lebih banyak penonton. Mereka mencetak 7.000 tiket. “Laga melawan Persija tampaknya lebih bergengsi. Kami yakin lebih ramai,” kata H Sariono Ketua Panpel kemarin.

Penurunan penonton tentu saja masalah serius. Sebab musim sebelumnya di mana PSMS hanya main di Divisi Utama, setiap laga sekitar 10.000 penonton menyesaki Stadion Teladan. Memang saat itu laga digelar malam hari. Lebih dari itu, prestasi PSMS musim lalu juga cukup lumayan dan dihuni pemain yang punya basis fans cukup bagus. Lalu bandingkan dengan PSMS IPL? Nyaris tak ada skuad yang punya nama besar.

Harga tiket di IPL juga dijual terjangkau. Untuk tribun tertutup, Panpel menjualnya Rp20 ribu, sedangkan tribun terbuka Rp10ribu. Jika Anda seorang fans yang tergabung dalam sebuah kelompok yang diakui pengurus, maka cukup mengeluarkan Rp8 ribu untuk selembar tiket.

Sementara itu, PSMS IPL juga terkesan kurang perhatian. Itu terlihat dari sesi latihan kemarin sore yang hanya digelar di lingkungan hotel Dhaksina tepatnya di lantai empat hotel yang berada di Jalan SM Raja itu.

Khaidir didampingi CEO PSMS Fredy Hutabarat menjelaskan, latihan yang digelar itu hanya berupa peregangan otot. Karena PSMS akan melakoni laga kontra Persija sore (1/12) ini. “Jadi tak perlu latihan fisik atau strategi lagi. Latihan ini dilakukan agar tubuh mereka tetap bugar dengan melakukan gerakan-gerakan kecil,” ungkapnya.
Untuk saat ini, PSMS IPL akan melakukan latihan reguler di Stadion TD Pardede. (saz)

Target Satu Bulan Bikin PSMS Solid

Banyaknya cemoohan baik dari masyarakat Kota Medan maupun dari klub PSMS yang berlaga di ISL, menjadi cambuk kepada PSMS IPL.

Tak ada yang bisa menampik hal itu. Termasuk pengurus yang berada di PSMS IPL sendiri. Mereka mengaku PSMS IPL saat ini memang sangat minim persiapan, baik persiapan tim maupun yang lainnya. Namun, pengurus mengaku ditantang pihak konsorsium untuk menghasilkan tim solid dalam waktu satu bulan.

Direktur Operasional PT PSMS Jhoni Sembiring didampingi CEO Fredy Hutabarat menjelaskan, saat ini memang hanya ini dulu yang dapat diperbuat. “Kita sadar, dalam waktu tiga hari mana ada pengurus yang sekonyong-konyong langsung mampu menghasilkan atau menghadirkan tim kuat bagi masyarakat Kota Medan. Namun, masyarakat Kota Medan juga harus mengerti permasalahan dan konflik yang ada di tubuh PSMS saat ini,” kata Jhoni.

Dengan begitu, sambungnya, PSMS yang berlaga di IPL ini juga bisa berbenah dengan dukungan dari pendukung utamanya, yakni masyarakat Kota Medan. “Dengan sudah adanya dukungan dari 40 klub pemilik PSMS. Kini kita bisa bergrak lebih lugas. Dan tentunya tanpa dukungan masyarakat Kota Medan itu juga akan percuma,” terang Jhoni.
Menurut Jhoni, konsorsium sebagai manajemen klub tentunya tak main-main jika mereka sudah mengeluarkan sejumlah dana. Dananya harus dikelola dengan baik, dalam target dan tujuan PSMS bisa siap menatap kompetisi ke depan. “Nah, karena itu kita juga sudah siapkan program-program dalam pembentukan skuad PSMS ke depan. Perlahan-lahan lah, tapi pasti,” katanya.

Ia juga menuturkan, jika memang kelemahan PSMS ada di berbagai lini, pengurus siap mendapatkan kritik dari masyarakat Kota Medan. “Karena itu pula saat ini PSMS akan terus mendatangkan pemain seleksi yang ready to use. Bukan mendatangkan pemain yang harus dibentuk lagi. Yang utama saat ini adalah pemain yang sudah melewati verifikasi, baik itu untuk pemain lokal dan asing,” tutur Jhoni.

Mengenai adanya klub PSMS ISL pihaknya tak mau ambil pusing. “Biar PSSI dan FIFA yang menyikapi itu. Dan bagaimana mereka nanti menentukan keberlangsungan PSMS ke depan,” jelas Jhoni. (saz)

Dipermalukan Persija IPL PSMS IPL Kembali Takluk Dikandang

Laga Kedua PSMS di Indonesia Premier League (IPL) sore ini (1/12) di stadion Teladan Medan, kembali berakhir dengan kekalahan. Kali ini PSMS harus mengakui keunggulan tamunya Persija dengan skor 1-3.

Kedua tim Bermain dalam tempo standard dengan kondisi lapangan yang becek karena hujan yang mengguyur Medan. Persija menguasai jalannya pertandingan dengan ball-possesion mencapai 60 persen. Mereka juga mengandalkan serangan dari sayap kiri dan kanan pertahanan PSMS.

Gol kemenangan persija di ciptakan oleh Hendra Bayou pada menit ke-48, cornelius Geddy lewat titik penalti pada menit ke-53, dan Sa Sha menit ke-81. Gol balasan dari PSMS di ciptakan oleh Kamil sembiring pada menit ke-82.

Sementara itu, pelatih PSMS M. Khaidr mengakui kualitas Persija jauh diatas timnya yang baru mempersiapkan tim dalam waktu satu Minggu belakangan ini. (Saragih/DuniaSoccer)