Friday, January 14, 2011

PSMS MENANG LAGI

Derbi Deli edisi perdana antara PSMS versus Pro Titan akan tersaji malam ini di Stadion Teladan mulai pukul 19.00 WIB. Sebagai klub yang lebih dulu mapan, PSMS diunggulkan untuk meraih poin penuh. Tapi, apakah Pro Titan akan menyerah begitu saja?

Lewat perhitungan di atas kertas, Kuda Pegasus memang berat meraih angka maksimal. Bahkan, pihak manajemen Pro Titan terkesan sudah menyerah sebelum bertanding. Setidaknya, pihak klub pindahan dari Jogjakarta tersebut tak begitu bernafsu untuk menang. Ya, bila berhasil seri, maka Pro Titan sudah menganggap sebagai kemenangan. Setidaknya hal itu diutarakan Wahyu Wahab, asisten manajer Pro Titan saat temu pers Selasa (11/1) kemarin. “Kita tidak muluk-muluk. Berhasil seri sama dengan menang. Itu sudah bagus,” katanya.

Mental pemain Pro Titan pun dikhawatirkan sedang drop. Dua hari sebelum laga, pelatih Welly Podungge didepak karena gagal capai target angka dari manajemen. Namun, hal ini ditepis Wahyu Wahab. “Tidak ada masalah dengan pemain. Kita memang kalah materi pemain, tapi gaya main tetap dipertahankan,” jelasnya.

Namun ada sisi lain yang patut diwaspadai punggawa Ayam Kinantan. Meski bakal lawan tengah didera masalah kepercayaan diri usai tak pernah menang di enam laga terakhir, M Junaedi dkk diyakini punya tenaga ekstra untuk mencoba memberi kejutan bagi PSMS.

Hal itu sudah diwanti-wanti pihak PSMS, setidaknya lewat asisten manajer, Benny Tomasoa. “Kita harus mewaspadai semua lawan, termasuk Pro Titan. Mereka dihuni pemain muda dan bisa tampil sangat ngotot,” kata Benny.
Membedah kekuatan lawan, PSMS lebih unggul di segala posisi. Di belakang, PSMS punya bek asing, Vagner Luis yang punya postur bagus untuk menghentikan pergerakan striker Pro Titan yang berpostur kecil. Vagner akan didampingi bek lokal yang tak kalah besar, Novi Hendriawan.

Di lini tengah, PSMS punya gelandang sarat pengalaman. Sang kapten tim, Affan Lubis patut diwaspadai, sebab visi passing gelandang senior satu ini masih kerap menyulitkan pertahanan lawan. Kalau Jose Sebastian fit, bisa jadi gelandang asal Argentina ini dipasang sebagai starter. Dengan demikian, permainan lini tengah PSMS akan lebih dihidup. Terlebih bila dipadukan power Faisal Azmi dan Zulkarnaen. Kedua pemain ini memiliki stamina dan determinasi cukup baik. Kelebihan itu masih dilengkapi ketajaman bila sukses mengobrak-abrik pertahanan lawan.
Di lini depan, PSMS juga lebih diunggulkan. Duet Gaston Castano dan Kurniawan Dwi Yulianto semakin padu. Diyakini kerjasama kedua pemain ini akan kembali mencatatkan gol bagi Ayam Kinantan.

Sebaliknya, kekuatan Pro Titan musim ini hanya terfokus di lini belakang. Di bawah mistar, kualitas dua pemain, Mukti Ali Raja dan Dede Pranata sama baiknya. Meskipun belakangan Mukti jarang diturunkan, Dede berhasil mengawal gawang Kuda Pegasus-julukan Pro Titan dengan baik.

Barisan pertahanan, nama Suyatno masih jadi andalan Pro Titan. Iksan Sania di sisi kiri pertahanan juga jadi motor serangan balik. Ketangguhan lini belakang PSMS akan menjadi batu sandungan bagi Gaston dan Kurniawan. Namun striker sarat pengalaman seperti Gaston dan Kurniawan diyakini bisa melepaskan diri dari tekanan.
Ditanya soal peluang PSMS, Suharto sebagai pelatih lebih senang merendah. Menurutnya kedua tim memiliki peluang. “Yang jelas tim kami bakal tampil full team karena tidak ada yang cedera,” katanya. (ful)

Rangkap Lima Jabatan, Idris Terancam Sanksi PSSI

Idris SE kembali bikin sensasi. Bak tak puas merangkap tiga jabatan di PSMS sebagai Sekretaris Umum, Manajer Tim, dan Ketua paniti pelaksana (Panpel), kini dia menjabat General Manajer (GM) dan Ketua Panpel Bintang Medan yang berlaga di Liga Primer Indonesia (LPI).

Kepastian kabar ini didapat dari Chief Executive Officer (CEO) PT Bintang Metropolitan, perusahaan yang mengelola Bintang Medan, Dityo Pramono. Dia menyebutkan Idris merupakan orang PSMS yang dilibatkan masuk ke dalam Bintang Medan. “Idris memang akan masuk ke Bintang Medan. Dia diposisikan sebagai GM Bintang Medan,” ujarnya.

Alasannya penunjukkan itu, menurut Dityo, PSMS sebagai pemegang lima persen saham Bintang Medan diberi hak tersebut. “Saham Bintang Medan itu 95 persen diantaranya dimiliki PT LPI sedangkan lima persen lagi milik PSMS,” katanya.

Tidak itu saja, sebagai ketua panpel pertandingan Bintang Medan nantinya, kemungkinan besar, Idris akan didaulat untuk menjalankannya. “Urusan pertandingan juga akan diurus Pak Idris,” sebut Dityo lagi.

Rangkap jabatan tersebut tergolong aneh. Apalagi, PSMS yang notabene merupakan peserta kompetisi resmi PT Liga Indonesia (LI) Divisi Utama, berseberangan dengan LPI. Bahkan, Manajer Administrasi Kompetisi PT LI Darwis Satmoko pernah mengatakan, pihaknya akan memberikan surat teguran kepada klub yang pengurusnya memiliki jabatan rangkap karena tidak sesuai dengan aturan yang berlaku. “Kami akan memberikan teguran keras,” ujarnya.

Menurutnya, keputusan pengurus klub sepak bola untuk merangkap beberapa jabatan bukanlah hal yang disetujui otoritas liga sepak bola di tanah air ini. “Pada prinsipnya, PT LI tidak merekomendasikan rangkap jabatan di klub sepak bola. Karena akan mengganggu perputaran roda klub tersebut,” katanya.

Idris yang dikonfirmasi kemarin tidak membantah kabar tersebut. Dia mengaku memang menerima jabatan itu. “saya terima job itu, tapi saya tidak mau terlalu aktif,” bebernya.

Darwis yang kembali dikonfirmasi terkait rangkap jabatan ini, kemarin, mengaku telah mendengar informasi tersebut. Menurutnya, pihaknya akan melakukan investigasi terlebih dulu mengenai kabar tersebut. “Kami akan selidiki dulu. Kalau belum tahu keabsahannya, kami tidak mau sembarangan,” paparnya. Tapi dia memastikan, sanksi akan diberikan jika memang hal itu terbukti. “Kalau memang terbukti kita berikan sanksi. Itu akan jadi kerjaan komdis (komisi disiplin) PSSI,” tambahnya. (ful/sumutpos)