MEDAN - Jika dibilang gerah dan bosan dengan janji-janji tentu itu sudah dirasakan para skuad PSMS Medan 2010/2011. Betapa tidak kewajiban usai, hak belum juga diberikan pengurus PSMS. Jawaban yang didapat berupa penundaan-penundaan dan janji-janji yang tak jelas realisasinya.
Seharusnya 7 Juli, tanggal yang ditetapkan pengurus PSMS untuk pembayaran gaji pemain. Namun nyatanya tanggal itu kembali molor. Bahkan kini muncul tanggal baru yang dijanjikan yakni 18 Juli mendatang.
Sekretaris Umum PSMS, Idris SE mengakui jika pihaknya belum mendapatkan dana yang dibutuhkan. Sebelumnya ia berani menjanjikan tanggal 7 karena akan mendapat pinjaman dari rekannya.
“Tadinya, tanggal hari ini saya bisa dapat dana pinjaman dari teman saya. Dia janji mau memberikan tanggal sekarang. Namun, karena ada persoalan jadinya belum bisa diberikan yang lima ratus juta. Saya janjikan tanggal 18 Juli paling lambat akan dilunasi,” ujarnya.
Namun tak tertutup kemungkinan jika dana sudah tersedia sebelum tanggal itu, pembayaran gaji akan dilakukan. “Kalau dananya ada besok, ya besok saya bayar ke pemain. Saya sudah sampaikan soal deadline tanggal ini ke kapten tim dan pelatih soal ini,” paparnya.
Lalu bagaimana jika tak juga ada pinjaman? Idris akan mendahulukan dana perusahan miliknya untuk membayarkan gaji pemain. “Dekat-dekat tanggal itu, bakal banyak pelunasan tagihan ke perusahaan saya, jadi mungkin saya bisa gunakan uang dari perusahaan saya terlebih dahulu untuk bayar ke pemain,” ucap Idris.
Begitupun, dana yang diusahakan hanya cukup untuk satu bulan gaji. Seperti ditegaskan Idris sebelumnya ia hanya akan membayarkan satu bulan gaji yakni gaji bulan Juni. Dan hal ini tentu saja tak akan melegakan pemain. Tuntutan sisa tiga bulan gaji masih terus digaungkan.
“Ya kita hanya akan bayar satu bulan gaji yakni yang Juni, kalau yang lain-lain nanti akan disampaikan dan dibicarakan lagi dengan pemain,” tukasnya.
Kumpulan Berita Tentang PSMS Medan Teruskan Perjuangan MU PSMS Medan "Koe" Dukung Terus PSMS Medan ....
Friday, July 8, 2011
Sakti dkk kembalilah…
Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, PSMS Medan dalam kondisi terpuruk. Usai momen bersejarah lolos ke final Liga Indonesia 2007, Ayam Kinantan lagi menampakkan tajinya. Terdegradasi dari Liga Super Indonesia lantas terseok-seok di Divisi Utama musim berikutnya menjadi kenyataan pahit yang harus ditelan.
Lalu gagal melaju di saat peluang terbuka lebar dari babak Delapan besar musim 2010/2011 semakin membuat luka publik Medan menganga. Tak ayal perombakan menjadi tuntutan untuk dilaksanakan. Muaranya tentu hadirnya prestasi bagi klub berlambang daun tembakau ini.
Salah satu solusi yang ditawarkan adalah memanggil kembali para mantan bintang PSMS yang kini berlaga di luar Medan. Nama-nama seperti Saktiawan Sinaga, Mahyadi Panggabean, Markus Horison, dan lainnya diharapkan bersedia kembali memperkuat klub dengan warna khas hijau ini. Alasannya tak lain karena nama-nama tersebut yang sukes membawa PSMS ke momen bersejarah yang disebutkan di atas.
Saat ini, publik Medan memang sangat merindukan aksi Sakti dkk. Dan tadi sore, kerinduan itu sejenak terobati. Sakti cs beraksi di laga eksibisi Pra PON Sumut di Stadion Teladan. Stadion kebanggaan Medan itu pun mendadak padat. Terutama di sisi tribun tertutup dan pinggir lapangan yang dipadati penonton. Jumlah yang mencengangkan untuk sekedar laga ujicoba.
Saat pemain Medan All-Star memasuki lapangan, sorak-sorai dan aplaus penonton langsung riuh. Terutama kepada Saktiawan Sinaga. Usai laga lapangan pun menyemut dengan kejaran terhadap para idolanya.
Hal itu menandakan kehadiran Sakti dkk sangat diharapkan di Medan. Teriakan-teriakan suporter kerap menggaungkan harapan agar Sakti dkk bersedia kembali memperkuat PSMS Medan. Sakti kembali…Sakti kembali…begitu yel-yel yang terlihat saat Sakti menyapa suporter. Juga kepada Jecky Pasarella yang kini memperkuat PSM dan sederet mantan bintang PSMS lainnya.
Lalu apa jawaban mereka? Jecky hanya berucap singkat. “Saya juga ingin kembali bermain di Medan. Doakan saja,” ujarnya.
Sementara Sakti berulang kali menegaskan rasa cintanya kepada PSMS Medan. Namun sepertinya bukan saat ini. Saat pengurus PSMS tak juga membenahi diri dan manajemen yang belum juga profesional. Kondisi finansial Ayam Kinantan yang buruk saat ini sepertinya akan menunda harapan publik Medan itu.
Lalu gagal melaju di saat peluang terbuka lebar dari babak Delapan besar musim 2010/2011 semakin membuat luka publik Medan menganga. Tak ayal perombakan menjadi tuntutan untuk dilaksanakan. Muaranya tentu hadirnya prestasi bagi klub berlambang daun tembakau ini.
Salah satu solusi yang ditawarkan adalah memanggil kembali para mantan bintang PSMS yang kini berlaga di luar Medan. Nama-nama seperti Saktiawan Sinaga, Mahyadi Panggabean, Markus Horison, dan lainnya diharapkan bersedia kembali memperkuat klub dengan warna khas hijau ini. Alasannya tak lain karena nama-nama tersebut yang sukes membawa PSMS ke momen bersejarah yang disebutkan di atas.
Saat ini, publik Medan memang sangat merindukan aksi Sakti dkk. Dan tadi sore, kerinduan itu sejenak terobati. Sakti cs beraksi di laga eksibisi Pra PON Sumut di Stadion Teladan. Stadion kebanggaan Medan itu pun mendadak padat. Terutama di sisi tribun tertutup dan pinggir lapangan yang dipadati penonton. Jumlah yang mencengangkan untuk sekedar laga ujicoba.
Saat pemain Medan All-Star memasuki lapangan, sorak-sorai dan aplaus penonton langsung riuh. Terutama kepada Saktiawan Sinaga. Usai laga lapangan pun menyemut dengan kejaran terhadap para idolanya.
Hal itu menandakan kehadiran Sakti dkk sangat diharapkan di Medan. Teriakan-teriakan suporter kerap menggaungkan harapan agar Sakti dkk bersedia kembali memperkuat PSMS Medan. Sakti kembali…Sakti kembali…begitu yel-yel yang terlihat saat Sakti menyapa suporter. Juga kepada Jecky Pasarella yang kini memperkuat PSM dan sederet mantan bintang PSMS lainnya.
Lalu apa jawaban mereka? Jecky hanya berucap singkat. “Saya juga ingin kembali bermain di Medan. Doakan saja,” ujarnya.
Sementara Sakti berulang kali menegaskan rasa cintanya kepada PSMS Medan. Namun sepertinya bukan saat ini. Saat pengurus PSMS tak juga membenahi diri dan manajemen yang belum juga profesional. Kondisi finansial Ayam Kinantan yang buruk saat ini sepertinya akan menunda harapan publik Medan itu.
Pra PON Sumut banjir dukungan
MEDAN - Sudah lama warga Sumut tak merasakan prestasi sepakbola yang membanggakan di tingkat nasional. Memori buruk tak lolos pada PON XVII Kaltim salah satu yang terpahit. Namun kini harapan kembali muncul lewat kehadiran tim Pra PON Sumut besutan Rudi Saari. Tim ini diharapkan mampu berprestasi pada PON 2012 mendatang di Riau.
Tentunya harus lebih dulu melewati kualifikasi putaran kedua untuk meraih tiket lolos ke PON 2012 mendatang. Zulkifli cs sepertinya tak sendirian berjuang untuk itu. Dukungan kini mulai mengalir deras baik moril maupun materil.
Dan bukti dukungan itu terlihat pada laga eksibisi antara Medan All Star versus tim Pra PON Sumut di Stadion Teladan tadi sore. Dukungan moril jelas terlihat dari padatnya penonton di tribun tertutup. Padahal levelnya hanya ujicoba. Selain itu tentu kesediaan beberapa mantan bintang PSMS yang kini berkiprah di luar Medan untuk bermain di laga eksebisi tersebut.
Tercatat nama-nama seperti Saktiawan Sinaga, Wijay, Usman Pribadi, Fadly Hariri, Jecky Pasarella, dan beberapa nama lainnya rela menyisihkan sedikit waktunya untuk bermain di laga eksibisi tersebut. Tentunya untuk memberikan motivasi bagi para juniornya agar tampil berani meraih tiket PON.
Tak hanya dukungan moril, dukungan materi juga mengalir. Tak tanggung-tanggung Sakti cs menggelontorkan 20 juta rupiah untuk tim Pra PON Sumut. Dana itu dikumpulkan dari para pemain Medan yang kini berlaga di luar Medan maupun yang saat ini berkiprah di Medan.
Selain itu, suporter SMeCK Hooligan juga turut menyumbangkan 1 juta rupiah. Tak hanya itu kelompok suporter setia PSMS dan Bintang Medan ini juga menggalang dana dari penonton yang hadir. Di pintu masuk kotak sumbangan disediakan bagi penonton yang ikhlas menyisihkan sedikit uangnya. Hasilnya terkumpul uang sebesar Rp2.012.500.
“Ini salah satu bentuk dukungan kita terhadap tim Pra PON Sumut. Harapannya tentu tim ini mampu lolos ke PON dan berprestasi,” ujar Ketua Umum SMeCK Hooligan, Nata Simangunsong. Tak hanya itu, ada pula sumbangan pribadi dari Wakil Ketua DPRD Sumatera Utara, H Kamaluddin Harahap, sebesar Rp5 juta dan dari Sekretaris Pengcab PSSI Labuhanbatu sebesar Rp1 juta.
“Publik Sumut berharap tim pra PON ini yang nantinya mampu mengharumkan nama Sumut di PON nanti,” ujar Kamaluddin yang turut hadir dan bermain pada laga oldcrack tersebut.
Tentunya harus lebih dulu melewati kualifikasi putaran kedua untuk meraih tiket lolos ke PON 2012 mendatang. Zulkifli cs sepertinya tak sendirian berjuang untuk itu. Dukungan kini mulai mengalir deras baik moril maupun materil.
Dan bukti dukungan itu terlihat pada laga eksibisi antara Medan All Star versus tim Pra PON Sumut di Stadion Teladan tadi sore. Dukungan moril jelas terlihat dari padatnya penonton di tribun tertutup. Padahal levelnya hanya ujicoba. Selain itu tentu kesediaan beberapa mantan bintang PSMS yang kini berkiprah di luar Medan untuk bermain di laga eksebisi tersebut.
Tercatat nama-nama seperti Saktiawan Sinaga, Wijay, Usman Pribadi, Fadly Hariri, Jecky Pasarella, dan beberapa nama lainnya rela menyisihkan sedikit waktunya untuk bermain di laga eksibisi tersebut. Tentunya untuk memberikan motivasi bagi para juniornya agar tampil berani meraih tiket PON.
Tak hanya dukungan moril, dukungan materi juga mengalir. Tak tanggung-tanggung Sakti cs menggelontorkan 20 juta rupiah untuk tim Pra PON Sumut. Dana itu dikumpulkan dari para pemain Medan yang kini berlaga di luar Medan maupun yang saat ini berkiprah di Medan.
Selain itu, suporter SMeCK Hooligan juga turut menyumbangkan 1 juta rupiah. Tak hanya itu kelompok suporter setia PSMS dan Bintang Medan ini juga menggalang dana dari penonton yang hadir. Di pintu masuk kotak sumbangan disediakan bagi penonton yang ikhlas menyisihkan sedikit uangnya. Hasilnya terkumpul uang sebesar Rp2.012.500.
“Ini salah satu bentuk dukungan kita terhadap tim Pra PON Sumut. Harapannya tentu tim ini mampu lolos ke PON dan berprestasi,” ujar Ketua Umum SMeCK Hooligan, Nata Simangunsong. Tak hanya itu, ada pula sumbangan pribadi dari Wakil Ketua DPRD Sumatera Utara, H Kamaluddin Harahap, sebesar Rp5 juta dan dari Sekretaris Pengcab PSSI Labuhanbatu sebesar Rp1 juta.
“Publik Sumut berharap tim pra PON ini yang nantinya mampu mengharumkan nama Sumut di PON nanti,” ujar Kamaluddin yang turut hadir dan bermain pada laga oldcrack tersebut.
Pelajaran berharga dari Saktiawan cs
MEDAN - Pengalaman Saktiawan Sinaga cs menjadi keunggulan bagi skuad Medan All-Star yang sekaligus memberi pelajaran berharga bagi tim muda Pra PON Sumut. Pada laga eksibisi di Stadion Teladan, Rabu, tim besutan Rudi Saari dipaksa menyerah 3-4.
Saktiawan sendiri memimpin lini depan Medan All-Star bersama Rizal Kajub. Di lini tengah, bercokol Wijay, Donny F Siregar, dan Alamsyah ditopang sektor sayap yang diisi Ari Yuganda dan Jecky Pasarella. Di belakang, Medan All-Star mengandalkan Agus Cima, Fadly Hariri, dan Irwanto membentengi gawang yang dikawal Usman Pribadi.
Sejak awal, Medan All-Star tampil mendominasi. Janji tampil ngotot benar-benar dibuktikan Wijay cs. Gawang Andi Ramadhan pun berkali-kali terancam lewat aksi Jecky, Ari, Sakti, dan Donny. Namun gol baru tercipta di menit 28 lewat eksekusi penalti Jecky, setelah Donny Siregar dijatuhkan di kotak terlarang.
Tim Pra PON Sumut coba mengejar ketinggalan lewat Zulkifli., tetapi peluangnya dimentahkan Usman Pribadi. Sebaliknya, Medan All-Star tiada henti menghadirkan ancaman bagi lawan. Namun, beberapa peluang mereka mampu dimentahkan Andi Ramadhan di bawah mistar. Skor 1-0 bertahan hingga turun minum.
Di babak kedua, Medan All-Star semakin beringas. Ade Chandra Kirana yang baru masuk lapangan langsung menceploskan gol kedua di tiga menit perdana. Berawal dari akselerasi Jecky yang diteruskan umpan kepada Sakti, bola menyilang dengan mudah disontek Acong, sapaan akrab Ade.
Tertinggal dua gol, tim Pra PON Sumut mencoba bangkit. Tendangan bebas ala Roberto Carlos dari M Irfan membuka harapan Pra PON Sumut di menit 55. Gol itu membuat anak-anak Sumut percaya diri. Di menit 69, Irfan untuk kedua kalinya memperdayai kiper pengganti, Irwin Ramadhana, dengan tendangan voli keras dari jarak 30 meter.
Sempat lengah, Medan All-Star kembali menekan dan balik unggul. Kali ini gelandang Mitra Kukar, Wijay, menceploskan gol indah lewat sepakan cungkilnya. Selanjutnya, Deny Wahyudi memperbesar keunggulan Medan All-Star menjadi 4-2 lewat tendangan bebasnya sebelum Pra PON Sumut memperkecil skor di menit 77 lewat M Soleh.
Sebelum laga tersebut, panitia menggelar laga eksibisi oldcrack antara tim Legislatif Plus (anggota DPRD Sumut) melawan Mantan Pemain PSMS. Pertandingan tersebut berakhir 1-0 untuk kemenangan Mantan PSMS lewat gol Sahri Azhar Tanjung.
Saktiawan sendiri memimpin lini depan Medan All-Star bersama Rizal Kajub. Di lini tengah, bercokol Wijay, Donny F Siregar, dan Alamsyah ditopang sektor sayap yang diisi Ari Yuganda dan Jecky Pasarella. Di belakang, Medan All-Star mengandalkan Agus Cima, Fadly Hariri, dan Irwanto membentengi gawang yang dikawal Usman Pribadi.
Sejak awal, Medan All-Star tampil mendominasi. Janji tampil ngotot benar-benar dibuktikan Wijay cs. Gawang Andi Ramadhan pun berkali-kali terancam lewat aksi Jecky, Ari, Sakti, dan Donny. Namun gol baru tercipta di menit 28 lewat eksekusi penalti Jecky, setelah Donny Siregar dijatuhkan di kotak terlarang.
Tim Pra PON Sumut coba mengejar ketinggalan lewat Zulkifli., tetapi peluangnya dimentahkan Usman Pribadi. Sebaliknya, Medan All-Star tiada henti menghadirkan ancaman bagi lawan. Namun, beberapa peluang mereka mampu dimentahkan Andi Ramadhan di bawah mistar. Skor 1-0 bertahan hingga turun minum.
Di babak kedua, Medan All-Star semakin beringas. Ade Chandra Kirana yang baru masuk lapangan langsung menceploskan gol kedua di tiga menit perdana. Berawal dari akselerasi Jecky yang diteruskan umpan kepada Sakti, bola menyilang dengan mudah disontek Acong, sapaan akrab Ade.
Tertinggal dua gol, tim Pra PON Sumut mencoba bangkit. Tendangan bebas ala Roberto Carlos dari M Irfan membuka harapan Pra PON Sumut di menit 55. Gol itu membuat anak-anak Sumut percaya diri. Di menit 69, Irfan untuk kedua kalinya memperdayai kiper pengganti, Irwin Ramadhana, dengan tendangan voli keras dari jarak 30 meter.
Sempat lengah, Medan All-Star kembali menekan dan balik unggul. Kali ini gelandang Mitra Kukar, Wijay, menceploskan gol indah lewat sepakan cungkilnya. Selanjutnya, Deny Wahyudi memperbesar keunggulan Medan All-Star menjadi 4-2 lewat tendangan bebasnya sebelum Pra PON Sumut memperkecil skor di menit 77 lewat M Soleh.
Sebelum laga tersebut, panitia menggelar laga eksibisi oldcrack antara tim Legislatif Plus (anggota DPRD Sumut) melawan Mantan Pemain PSMS. Pertandingan tersebut berakhir 1-0 untuk kemenangan Mantan PSMS lewat gol Sahri Azhar Tanjung.
SMeCK galang dana untuk tim Pra PON
MEDAN - Laga eksebisi antara tim Pra PON Sumut dan para mantan Bintang PSMS yang tergabung dalam Medan All-Star sore ini di Stadion Teladan Medan sangat ditunggu-tunggu publik Medan.
Betapa tidak, sudah lama warga Medan tidak menyaksikan tajamnya Saktiawan Sinaga, tangguhnya Markus Horison di bawah mistar, lincahnya Mahyadi Panggabean di menyusur sisi lapangan, dan aksi beberapa mantan pemain PSMS lainnya. Tak terkecuali kalangan suporter. Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligan menyambut positif digelarnya laga eksebisi ini.
“Kami ini pikir ini sangat positif untuk memotivasi para pemain Pra PON Sumut yang tengah berjuang untuk lolos di PON Riau mendatang. Apalagi yang datang senior-senior mereka yang juga dulu pernah mengecap level PON. Kesuksesan mereka sekarang bisa menjadi motivasi buat para pemain Pra PON,” ujarnya.
SMeCK bahkan berencana menggalang dana untuk membantu tim Pra PON Sumut. Penonton yang hadir diharapkan bersedia merogoh sedikit koceknya untuk tim besutan Rudi Saari itu. Apalagi tim Pra PON Sumut saat ini berjuang dalam kondisi Pengprov PSSI Sumut yang tidak kondusif menyusul adanya dualisme kepemimpinan.
“Ya kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk menggalang dana untuk tim Pra PON. Apa yang bisa kami usahakan untuk Pra PON akan dimaksimalkan. Kehadiran Sakti dan yang lain tentu sudah dirindukan publik Medan. Teladan mungkin akan ramai. Dan ini kesempatan untuk menggalang dana,” kata Nata.
Nata berharap dari tim Pra PON Sumut ini dapat lahir pemain-pemain masa depan Sumut yang nantinya akan memperkuat PSMS dan Bintang Medan. “Merekalah yang nantinya akan memperkuat klub-klub Medan. Cikal bakal pemain-pemain seperti Mahyadi Panggabean, Sakti, dan lainnya,” ujarnya.
Sebelumnya, Saktiawan Sinaga mengatakan meski hanya sebatas eksebisi, ia dan rekan-rekannya akan tetap bertarung maksimal di lapangan.
"Saya dan rekan-rekan akan berupaya bermain di level terbaik. Kami tidak akan bermain setengah-setengah, karena kami ingin tim Pra Pon Sumut lebih bertaji. Ya, main seperti anak Medan lah, rap-rap," ujar pemain yang kini berkiprah di Semen Padang ini.
Tim Medan All-Star rencananya akan diperkuat beberapa mantan pemain PSMS diantaranya Markus Haris Maulana, Irwanto, Agus Cima, Legimin Raharjo, Wijay, M Rizal, Mahyadi Panggabean, Alamsyah, dan Jecky Pasarella. Juga beberapa pilar PSMS musim lalu yakni Donny F Siregar, Ari Yuganda, dan Irwin Ramadhana
Betapa tidak, sudah lama warga Medan tidak menyaksikan tajamnya Saktiawan Sinaga, tangguhnya Markus Horison di bawah mistar, lincahnya Mahyadi Panggabean di menyusur sisi lapangan, dan aksi beberapa mantan pemain PSMS lainnya. Tak terkecuali kalangan suporter. Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligan menyambut positif digelarnya laga eksebisi ini.
“Kami ini pikir ini sangat positif untuk memotivasi para pemain Pra PON Sumut yang tengah berjuang untuk lolos di PON Riau mendatang. Apalagi yang datang senior-senior mereka yang juga dulu pernah mengecap level PON. Kesuksesan mereka sekarang bisa menjadi motivasi buat para pemain Pra PON,” ujarnya.
SMeCK bahkan berencana menggalang dana untuk membantu tim Pra PON Sumut. Penonton yang hadir diharapkan bersedia merogoh sedikit koceknya untuk tim besutan Rudi Saari itu. Apalagi tim Pra PON Sumut saat ini berjuang dalam kondisi Pengprov PSSI Sumut yang tidak kondusif menyusul adanya dualisme kepemimpinan.
“Ya kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk menggalang dana untuk tim Pra PON. Apa yang bisa kami usahakan untuk Pra PON akan dimaksimalkan. Kehadiran Sakti dan yang lain tentu sudah dirindukan publik Medan. Teladan mungkin akan ramai. Dan ini kesempatan untuk menggalang dana,” kata Nata.
Nata berharap dari tim Pra PON Sumut ini dapat lahir pemain-pemain masa depan Sumut yang nantinya akan memperkuat PSMS dan Bintang Medan. “Merekalah yang nantinya akan memperkuat klub-klub Medan. Cikal bakal pemain-pemain seperti Mahyadi Panggabean, Sakti, dan lainnya,” ujarnya.
Sebelumnya, Saktiawan Sinaga mengatakan meski hanya sebatas eksebisi, ia dan rekan-rekannya akan tetap bertarung maksimal di lapangan.
"Saya dan rekan-rekan akan berupaya bermain di level terbaik. Kami tidak akan bermain setengah-setengah, karena kami ingin tim Pra Pon Sumut lebih bertaji. Ya, main seperti anak Medan lah, rap-rap," ujar pemain yang kini berkiprah di Semen Padang ini.
Tim Medan All-Star rencananya akan diperkuat beberapa mantan pemain PSMS diantaranya Markus Haris Maulana, Irwanto, Agus Cima, Legimin Raharjo, Wijay, M Rizal, Mahyadi Panggabean, Alamsyah, dan Jecky Pasarella. Juga beberapa pilar PSMS musim lalu yakni Donny F Siregar, Ari Yuganda, dan Irwin Ramadhana
Saktiawan rindu Stadion Teladan
MEDAN - Hadiri bersama Usman Pribadi mewakili tim Medan All Star, Saktiawan Sinaga mengaku senang bisa menjajal tim Pra PON Sumut dalam laga eksibisi di Stadion Teladan Medan, Rabu besok.
“Kehadiran kami ingin memberi dukungan buat tim Sumut. Kami berharap Sumut bisa tampil sekaligus menjuarai PON,” ucap Sakti yang membawa tim PON Sumut meraih medali perunggu pada PON 2004 silam.
Pemain yang kini memperkuat Semen Padang itu pun tak menampik kalau pertandingan itu dapat mengobati kerinduannya dengan Stadion Teladan.
“Ya, selain ingin memberi dukungan buat tim Sumut, secara pribadi aku dan mungkin rekan-rekan lain sudah sangat rindu dengan Stadion Teladan. Inilah momen tepat melepas kerinduan itu,” pungkas Sakti.
Nantinya, Saktiawan akan bergabung bersama Mahyadi Panggabean, Markus Horison, Legimin Raharjo, dan sederet pemain yang pernah membela PSMS akan bergabung dalam tim Medan All-Star yang diarsiteki Edi Junaidi.
Plt Ketua Pengprov PSSI Sumut H Idrus Junaidi mengatakan, menghadapi Medan All-Star merupakan laga ujicoba paling akbar bagi tim Pra PON Sumut yang baru lolos dari penyisihan grup A babak kualifikasi Pra PON Wilayah I Sumatera di Banda Aceh.
“Kita berharap laga kali ini memberi dampak positif bagi kemajuan persiapan tim Sumut jelang putaran kedua kualifikasi Pra PON Wilayah Sumatera. Terlebih hadirnya pemain bintang Kota Medan yang saat ini merumput di klub-klub Liga Super Indonesia (LSI) dan Divisi Utama dapat membangkitkan motivasi tim Sumut untuk berprestasi,” katanya.
Idrus pun mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah menggagas digelarnya pertandingan tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap keberadaan tim Pra PON Sumut yang selama ini mengalami berbagai hambatan dalam persiapannya, khususnya masalah finansial.
“Kehadiran kami ingin memberi dukungan buat tim Sumut. Kami berharap Sumut bisa tampil sekaligus menjuarai PON,” ucap Sakti yang membawa tim PON Sumut meraih medali perunggu pada PON 2004 silam.
Pemain yang kini memperkuat Semen Padang itu pun tak menampik kalau pertandingan itu dapat mengobati kerinduannya dengan Stadion Teladan.
“Ya, selain ingin memberi dukungan buat tim Sumut, secara pribadi aku dan mungkin rekan-rekan lain sudah sangat rindu dengan Stadion Teladan. Inilah momen tepat melepas kerinduan itu,” pungkas Sakti.
Nantinya, Saktiawan akan bergabung bersama Mahyadi Panggabean, Markus Horison, Legimin Raharjo, dan sederet pemain yang pernah membela PSMS akan bergabung dalam tim Medan All-Star yang diarsiteki Edi Junaidi.
Plt Ketua Pengprov PSSI Sumut H Idrus Junaidi mengatakan, menghadapi Medan All-Star merupakan laga ujicoba paling akbar bagi tim Pra PON Sumut yang baru lolos dari penyisihan grup A babak kualifikasi Pra PON Wilayah I Sumatera di Banda Aceh.
“Kita berharap laga kali ini memberi dampak positif bagi kemajuan persiapan tim Sumut jelang putaran kedua kualifikasi Pra PON Wilayah Sumatera. Terlebih hadirnya pemain bintang Kota Medan yang saat ini merumput di klub-klub Liga Super Indonesia (LSI) dan Divisi Utama dapat membangkitkan motivasi tim Sumut untuk berprestasi,” katanya.
Idrus pun mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah menggagas digelarnya pertandingan tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap keberadaan tim Pra PON Sumut yang selama ini mengalami berbagai hambatan dalam persiapannya, khususnya masalah finansial.
Subscribe to:
Posts (Atom)