Tuesday, August 3, 2010

PSMS Belum Temukan Manajer

Seleksi pemain PSMS yang sudah berjalan beberapa pekan ini tanpa dampingan manajer tim. Artinya deal-deal kontrak pemain juga bakal diputuskan bukan oleh manajer melainkan oleh pengurus.

Menurut Sekretaris Umum PSMS Idris SE hal itu disebabkan karena belum adanya sosok yang mengajukan diri sebagai manajer PSMS musim 2010/2011 ini. Ya, sejak masa Hendra DS sebagai manajer, memang belum ada sosok baru yang mengajukan diri. Karena itu, proses perekrutan pemain, baik yang melalui seleksi maupun perpanjangan kontrak pun langsung ditangani oleh pengurus.

“Sampai sekarang kita memang belum ada figur yang tepat untuk mendampingi PSMS musim ini. Kita memang tidak mau terburu-buru karena manajer ini adalah penting bagi tim. Jangan karena terburu-buru jadi penyesalan di belakang,” ucap Idris saat dihubungi Sumut Pos, Minggu (1/8).

Maka dari itu Idris mengaku tidak punya target waktu untuk mengumumkan sosok manajer PSMS nantinya. Hanya saja, pengurus sendiri sudah memiliki alternatif lain. “Untuk itu masih tetap kita koordinasikan dengan Ketua Umum. Jadi saya tidak bisa menjanjikan kapan. Karena sampai sekarang kita masih menunggu. Kalaupun tidak ada, kita sudah siapkan alternatif,” jelas pria berdarah Aceh ini.

Untuk itu, alternatif seperti yang disampaikan Idris, pengurus akan mengambil peran untuk pencarian dana tim. Langkah itu sendiri sudah dilaksanakan seiring dengan berjalannya seleksi skuad beberapa waktu lalu. “Yang terpenting, sekarang ini bagaimana mempersiapkan tim secara maksimal guna menyongsong super liga 2010/2011. Kita juga tidak mungkin menunggu sampai ada figur yang pas,” tegasnya.

Bagaimanapun peran manajer sangat besar bagi sebuah tim. Salah satunya adalah memastikan pendanaan yang cukup bagi PSMS yang menatap Indonesia Super League (ISL) 2011/2012 mendatang. Tanpa jaminan pendanaan yang cukup hal itu akan sulit terwujud bila hanya bergantung kepada APBD seperti saat ini.

Imbauan senada juga disampaikan Mantan Asisten Manajer PSMS Benny Tomasoa. Menurutnya PSMS sudah saatnya menjemput bola. “Jangan lagi menunggu bola. PSMS memang punya nama besar namun kondisi saat ini sangat berbeda. Sekarang saat yang tepat,” ucap Benny.

Mantan penjaga gawang PSMS Junior ini menjelaskan bila beberapa perusahaan sudah memberi sinyal kepada PSMS untuk kembali melakukan penawaran. “Musim lalu kebetulan saya juga di bagian itu. Dari beberapa perusahaan yang kita hubungi, mereka menyarankan untuk mengajukan penawaran kembali. Pengurus harus cepat memanfaatkan peluang ini,” harap pria berdarah Manado ini.

Sehubungan dengan pembentukan skuad, saat ini PSMS sudah menjaring beberapa pemain yang bakal mengisi tim asuhan Zulkarnain Pasaribu itu. Diantaranya adalah tujuh pemain lama yang dipertahankan. Beberapa pemain lain juga mendapat perhatian seperti Alrian, kiper berusia 19 tahun namun sudah membuktikan kepiawaiannya di bawah mistar. (jul/sumutpos)

Pemain PSMS Tuntut Pelunasan Gaji

Pemain menuntut pembayaran sisa kontrak dari pengurus PSMS Medan setelah mereka dinyatakan tidak lolos seleksi sebagai anggota skuad Ayam Kinantan musim depan.

Sejak 31 Juli lalu, delapan pemain dinyatakan tidak layak memperkuat PSMS. Pengumuman itu disampaikan melalui pemain senior M Afan Lubis. Imbasnya, pemain-pemain itu menuntut agar pengurus mencairkan sisa kontrak yang belum dibayar. Penjaga gawang Muhammad Halim menjadi orang pertama yang buka suara.

Kendati pasrah tidak diperpanjang, Halim meminta pengurus segera melunasi hakhaknya. ’’Kewajiban saya sebagai kiper di PSMS sudah usai, jadi saya harap hak-hak saya yang masih belum dibayarkan segera dilunasi pengurus,” ujarnya kepada harian Seputar Indonesia kemarin.

Dia merincikan, berakhirnya kontrak pemain yang dilakukan Agustus ini menyebabkan pengurus harus membayarkan sisa gaji selama tiga bulan, terhitung pembayaran Juni (dibayarkan Juli), bulan Juli (dibayarkan Agustus), dan Agustus (dibayarkan September). (syukri amal/sindo)