Monday, January 25, 2010

Suimin Lengser


Usai sudah kebersamaan Suimin Diharja dengan para pemain PSMS musim ini. Mantan pelatih Pesrikabo ini didepak dari tim Ayam Kinantan bersama enam pemain lainnya Sony Gunawan, Hardi Citra, Slamet Riyadi, Edu Juanda, Abduh Juliandi, Rachi Kumar dan pelatih fisik Nimrot Manalu.

Keputusan untuk mendepak Suimin dari tim diambil setelah jajaran pengurus dan manajemen PSMS menggelar rapat evaluasi di Hotel Polonia, Sabtu (24/1) lalu.

Terkait pemecatan itu, pengurus dan manajemen mengatakan bahwa keputusan itu diambil semata demi kepentingan tim. Ada beberapa poin yang dijadikan dasar pertimbangan untuk mendepak Suimin selaku pelatih PSMS. Salah satunya adalah kegagalan dirinya mencapai terget yang diembankan sepanjang putaran pertama lalu.

“Pergantian pelatih diambil lewat pertimbangan yang matang, di antaranya karena pelatih dianggap gagal meraih target poin di putaran pertama. Kedua, ini dilakukan untuk penyegaran tim,” kata Hendra DS, Manajer Tim PSMS di Hotel Dharma Deli, Minggu (24/1) usai rapat penunjukkan pelatih PSMS berikutnya.

Sedangkan pemain yang didepak, jelas dianggap tidak memberikan kontribusi nyata bagi tim. Di samping itu, pendepakan pemain juga didasari riwayat cedera yang mengakibatkan mereka jarang tampil di lapangan saat tim sedang bertanding.

Nah, setelah mendepak Suimin, pengurus dan manajemen pun telah memutuskan siapa calon pengganti.
Nama Kustiono yang paro musim lalu menukangi PSAP Sigli didaulat menjadi suksesor Suimin. Bahkan Kustiono sudah akan memimpin latihan hari ini juga.

Pada rapat lanjutan terkait penunjukkan pelatih anyar kemarin, sebenarnya tak hanya Kustiono yang dipanggil. Di samping Kustiono, ada juga kandidat pelastih lain seperti Amrustian dan Lisuardi. Namun dua nama terakhir tidak bersedia menjadi pelatih PSMS. Alhasil, pilihan jatuh kepada Kustiono.

Kustiono yang langsung datang ke rapat tersebut menjelaskan bahwa dia siap menukangi PSMS. Walaupun pelatih yang sempat jadi asisten Suimin di PSMS Junior tahun 1994 lalu itu, mengaku bahwa tidak mudah menjadi pelatih di tim sebesar PSMS.

“Insya Allah saya siap dan mampu menjadi pelatih PSMS. Meski berat, tapi saya akan mencobanya,” kata Kustiono.
Tak hanya mengganti pelatih, manajemen juga menunjuk penasehat teknis. Di posisi ini di tempatkan Suryanto Herman, Freddy Hutabarat dan Julius Raja. Lantas bagaimana dengan nasib asisten pelatih Suyono dan Jampi Hutahuruk?

Suyono dan pelatih penjaga gawang Jampi Hutauruk tetap dipertahankan. Untuk pelatih fisik, hingga kini belum jelas siapa yang akan mengisi posisi yang ditinggalkan Nimrot Manalu.

Sedangkan calon pengganti pemain yang didepak, manajemen mengatakan akan mencari empat pemain. Satu pemain Harry Syahputra berposisi sebagai stopper sudah dipastikan bergabung.

Sedangkan tiga pemain lainnya masih dicari. Masing-masing yang diharapkan masuk tim adalah striker asing, gelandang, dan penjaga gawang.
Terkait pemberhentiannya sebagai pelatih, Suimin hingga kini masih belum berkomentar apa-apa. Tapi jauh-jauh hari sebelumnya, Suimin telah menyatakan siap digeser asal demi kepentingan tim.

“Saya datang kemari untuk mengembalikan nama besar PSMS, bukan semata karena uang. Jadi, tidak masalah jika akhirnya saya dipecat,” kata Suimin

Fans Sayangkan Pemecatan Pelatih

PEMECATAN arsitek PSMS, Suimin Diharja ternyata menuai reaksi keras dari jajaran fans PSMS. Yang cukup vokal menolak pemecatan itu adalah barisan fans dari Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligan.

Menurut fans yang bernaung di SMeCK, pemecatan terhadap pelatih adalah salah kaprah. Sebab, bobroknya prestasi PSMS musim ini bukan karena ketidak mampuan pelatih, tapi karena pemain yang menjadi pilar di tim berjuluk Ayam Kinantan itu tak memiliki skil yang mumpuni.
“Pemain yang kurang bagus, kok pelatih yang diganti. Dalam 10 pertandingan yang digelar murni tanpa bantuan apapun, Suimin berhasil kumpulkan 13 poin. Tapi kok malah dipecat,” tandas Nata Simangunsong ketua SMeCK, kemarin.

Lebih lanjut, Nata menjelaskan bahwa apa pun yang terjadi di PSMS, pada dasarnya fans mendukung asalkan itu demi kebaikan tim. “Kita dukung kebijakan yang bertujuan demi kebaikan tim. Menurut kami, lebih baik pemainnya yang dibenahi,” sambung Nata.

Terlebih ketika pihak SMeCK mengetahui bahwa yang menjadi pengganti adalah Kustiono, yang memiliki track record kurang bagus saat bersama PSAP. “Kalau mau ganti pelatih, jangan tanggung-tanggung. Ini gantinya berkualitas masih di bawah Suimin,” sesal Nata.

“Di PSAP saja Kustiono dipecat. Padahal PSAP adalah klub kecil. Setelah dibuang klub kecil, kenapa diambil tim sebesar PSMS,” pungkasnya.
Tak hanya SMeCK, barisan suporter dari Kesatuan Anak Medan Cinta Kinantan (KAMPAK) Fans Club juga menyanyangkan terjadinya pemecatan terhadap Suimin dan Nimrot Manalu. Menurut Dicky Anugerah Panjaitan pentolan KAMPAK, mereka jelas-jelas menolak penunjukkan Kustiono sebagia pelatih baru PSMS.

“Sebagai fans kami mewakili masyarakat Medan. Dan kami tidak setuju kalau Suimin digantikan oleh Kustiono. Kalau mau ganti pelatih sekalian yang lebih baik, semisal Benny Dolo, Danurwindo atau Fabio Capello sekalian. Karena masalah yang dihadapi PSMS sekarang ini adalah minimnya pemain berkualitas, bukan karena pelatih yang tak mampu,” koar Dicky.

Raih Sarjana, Yudha Gelar Syukuran

SETELAH lebih lima tahun menuntut ilmu di Universitas Sumatera Utara (USU), Tri Yudha Handoko gelandang PSMS akhirnya meraih gelar Sarjana Sosial. Hal ini tentu saja membanggakan. Maka itu Yudha berniat menggelar syukuran di kediamannya di kawasan Pulo Brayan hari ini.
Kabarnya, seluruh rekan satu tim Yudha juga akan hadir dalam sukuran itu, termasuk rekan-rekan di kampusnya.

“Setelah melewati perjuangan berat, akhirnya saya berhasil wisuda dan jadi sarjana. Ini sangat melegakan. Semoga ilmu yang saya dapatkan bermanfaat,” harap Yudha.

Ya, sepanjang menjalani perkuliahannya Yudha memang kerap dibebani oleh masalah pembagian waktu. Selain harus konsen kuliah, Yudha juga harus sibuk melakoni karirnya sebagai pesepakbola. Namanya pesepakbola profesional, Yudha sudah tentu harus sering ke luar kota untuk bertanding.

“Kenangan semasa kuliah yang paling terasa adalah soal membagi waktu. Soalnya saya sering keluar kota untuk tanding bersama klub saya. Di samping itu, di masa perkuliahan jugalah saya menemukan kekasih hati sampai saat ini,” kenang Yudha sembari tersenyum.

Benar, saat awal-awal kuliah dahulu, Yudha secara tak sengaja juga bertemu dengan tambatan hatinya yang biasa dipanggil Fifi. Dasar tipe pria setia, Yudha masih tetap menjalin hubungan dengan gadis bernama Fifi itu hingga kini. “Insya Allah serius. Walaupun kami berjauhan, tapi komunikasi tetap bagus,” kata Yudha menyoal separuh jiwanya itu

Kustiono tangani PSMS

Manajemen PSMS Medan merekrut mantan pelatih PSAP Sigli, Kustiono, sebagai pelatih menggantikan Suimin Dihardja untuk menangani skuad Ayam Kinantan pada putaran kedua kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2009/2010 yang dijadwalkan mulai 29 Januari mendatang.

Di samping pergantian Suimin, pengurus juga mencoret enam pemain masing-masing adalah penjaga gawang Sony Gunawan, libero Selamet Riyadi, playmaker Edu Juanda, Abduh Juliandi, penyerang Hardi Citra serta pemain magang Raci Kumar.

Menurut Humas PSMS, Habibul Chair, di Hotel Dharma Deli Medan, Minggu, pergantian ini dalam rangka penyegaran sebagai salah satu usaha mencapai target lolos ke Liga Super Indonesia atau minimal bertahan di Divisi Utama.

Keputusan tersebut diambil dalam rapat evaluasi pengurus harian bersama ketua-ketua bidang di antaranya sekretaris umum Hardi Mulyono, Drs Agus Sriono, Habibul Chair, Freddy Hutabarat, Suryanto Herman, Sabar S Sitepu, Ahmad Arif bersama manajemen yang dipimpin langsung Ketua Umum Dzulmi Eldin di Hotel Polonia Medan kemarin malam.

Habibul juga membantah dalam pergantian pemain ini terkait masalah pribadi tapi lebih sebagai usaha penyegaran. Selain itu, beberapa pemain juga mengalami cedera berkepanjangan dan tidak menunjukkan peningkatan signifikan.

“Sementara ini, baru Heri Syahputra yang sudah positif bergabung dengan Ayam Kinantan. Selebihnya masih dalam tahap pembicaraan,” timpal Manajer tim Hendra DS.

Dalam visi misinya, Kustiono sendiri merasa optimis dengan adanya penambahan pemain oleh manajemen untuk membawa PSMS lolos ke Liga Super Indonesia atau minimal bertahan di Divisi Utama.

Kustiono juga menyambut baik rencana manajemen mendatangkan striker tambahan sebagai pendamping Osas Saha dan Jecky Pasarella seraya berharap usul merekrut striker asal Makassar, Sigit, dikabulkan manajemen.

Menurutnya, kehadiran Sigit akan menambah tajamnya daya serangan M Affan Lubis cs. Ketika hendak dikonfirmasi, Suimin Dihardja tidak berhasil dihubungi setelah telepon genggamnya tidak bisa dikontak

Awal baru Ayam Kinantan


Diketuknya palu tanda pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Medan belum lama ini oleh DPRD Medan, menjadi awal baru bagi PSMS Medan untuk lebih leluasa menatap putaran kedua Divisi Utama Liga Indonesia 2009/2010.

Dana APBD yang diperuntukkan bagi KONI Medan sebesa Rp6 miliar tersebut merupakan hibah bagi PSMS dan harus dipergunakan untuk lebih memaksimalkan hasil yang akan dicapai tim di putaran kedua, seperti penambahan pemain. Demikian dikatakan Ketua Badan Liga Instansi Sumut, Rafriandi Nasution, baru-baru ini.

Rafriandi menambahkan dengan disahkannya dana hibah bagi PSMS itu, manajemen harus segera mengajukan proposal ke pengurus yang berisi program-program ke depan manajemen terkait pengembangan tim. “Proposal tersebut sekaligus bentuk pertanggungjawaban ke pengurus, kalau memang dana tersebut digunakan hanya untuk kepentingan manajemen,” ujarnya.

Seandainya dana APBD tersebut juga terdapat hak pengurus, baik antara manajemen dan pengurus harus sama-sama mengetahui berapa persentase dana untuk keduanya. “Supaya tidak terjadi perdebatan di kemudian hari, harus jelas dulu berapa persentase untuk pengurus dan manajemen,” sebutnya lagi.

Rafriandi pun menyatakan, publik tentunya menginginkan uang rakyat itu bisa tepat guna dan tidak terjadi penyelewengan. Karenanya, manajemen dan pengurus juga harus menyertakan program-program lewat anggaran tersebut.

“Program itu juga berfungsi, agar publik juga bisa melihat transparansi pengunaan anggarannya dan juga meminimalisasi kemungkinan kecurangan yang dilakukan kedua belah pihak,” jelasnya.

Sementara itu, klub Supporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligans meminta agar uang Rp6 miliar tersebut benar-benar digunakan untuk pengembangan tim. Menurut Nata Simangunsong selaku ketua, SMeCK berharap manajemen melakukan langkah-langkah taktis sebagai persiapan putaran kedua mendatang.

“Kalau memang anggaran tersebut untuk tim, biarkan manajemen yang akan melakukan langkah-langkah seperti merekrut pemain yang potensial. Jangan ada campur tangan dari pihak-pihak lain!” tegasnya.

Nata juga menyatakan, SMeCK siap untuk memantau penggunaan dana tersebut agar tidak ada penyelewengan. “Seandainya ada penyelewengan, kita akan berkoordinasi dengan pers dan melakukan langkah-langkah protes terhadap oknum yang melakukan penyimpangan tersebut,” pungkasnya

Masih Misteri

Rapat evaluasi yang digelar manajemen PSMS di Hotel Polonia, Sabtu (23/1) lalu, ternyata tak membuahkan hasil. Namun pada rapat itu telah dibicarakan mengenai beberapa kemungkinan terkait perubahan di dalam tim. Hasil rapat itu sendiri baru akan diputuskan Senin besok.
Yang menarik, pengurus akhirnya sadar juga bahwa kedekatan antara pemain dan pengurus merupakan faktor penting dalam mengarungi kompetisi. Sepanjang putaran pertama, interaksi antara tim dan pengurus bisa dibilang tak berjalan mesra. Maka, pada putaran kedua nanti hal ini tak boleh lagi terjadi.

Hal itu dikatakan Hendra DS manajer tim usai rapat. Menurutnya, rapat evaluasi tadi membahas setiap detail yang bertujuan demi kebaikan tim. “Rapat tadi membahas seluruh hal di PSMS, baik itu tim, Panpel pertandingan hingga pengurus sendiri. Yang menarik, adalah usulan agar kemesraan dengan pemain itu dijalin kembali seperti yang lalu-lalu,” kata Hendra.

Tak hanya itu, Hendra juga menjelaskan bakal ada kemungkinan membuang skuad yang dianggap tak memberi kontribusi maksimal bagi PSMS.
Ada enam yang sedang diusulkan untuk tak diperpanjang kontraknya. Di samping itu, manajemen juga akan mencari tiga pemain tambahan untuk masuk skuad di putaran kedua nanti.

“Pemain yang tak berkontribusi akan dibuang. Mungkin ada sekitar enam pemain yang dibahas. Di samping itu, kami akan mencari tiga pemain baru untuk masuk skuad,” lanjutnya.

Terkait skuad yang bakal dibuang maupun yang bakal masuk, Hendra belum menjelaskan secara rinci. Namun untuk pemain yang bakal masuk, dikatakannya ada dua pemain lokal dan satu pemain asing.

Yang sudah hampir pasti akan berkostum Kinantan di putaran kedua nanti adalah Harry Syahputra, pemain yang berposisi sebagai stopper. Harry sendiri sudah berada di Medan untuk ikuti tes bersama tim. Saat dites kemampuannya, Harry tampil cukup menjanjikan, sehingga manajemen tertarik untuk segera menyodorinya kontrak. “Baru dia yang sudah kita lihat dan bagus kualitasnya. Sedangkan Ronny Van Carvalho dari Brazil itu akan kita pulangkan karena kualitasnya masih diragukan,” sambung asisten manajer Benny Tomasoa.

Nah, isu yang juga menyebutkan akan terjadi penggantian pelatih juga kabarnya dibahas dalam rapat itu. Namun untuk masalah itu belum ada keputusan. “Semua masih belum bisa kita putuskan. Kami dari jajaran manajemen tim juga belum pasti akan tetap di tim ini. Semua tergantung ketua umum,” lanjut Hendra.

Dengan demikian, keputusan apa yang akan terjadi di PSMS masih menjadi misteri. Semoga saja keputusan apapun yang diambil nanti tidak salah langkah.

Nyeck Pulang Bawa Pemain

Sempat diisukan bakal merumput bersama PSM Makassar di putaran kedua nanti, Nyeck Nyobe bek impor asal Kamerun yang musim lalu membela Persib Bandung itu dipastikan akan tetap bersama PSMS. Hal itu diutarakan manajemen PSMS kemarin.

“Nyeck akan tetap berkostum PSMS. PSM tidak bisa sembarangan mengontak Nyeck untuk bergabung dengan mereka tanpa menghubungi kita terlebih dahulu. Karena Nyeck masih terikat kontrak dengan kita,” kata Benny Tomasoa asisten manajer PSMS.

Dijadwalkan, Nyeck akan kembali ke Medan hari ini. Selama ini, Nyeck diketahui berada di Malaysia untuk mengurus Visa kerjanya di kedutaan Kamerun di sana.

Yang menarik, kepulangan Nyeck ke Medan juga disertai oleh seorang pemain asing yang juga asal Kamerun bernama Noah Romuald. Pemain satu ini berposisi sebagai gelandang. Paro musim lalu, Noah membela Semen Padang namun tidak pernah diturunkan tanpa alasan yang jelas.“Kita lihat dulu. Kalau memang pemain yang dibawa Nyeck itu bagus, akan kita pertimbangkan,” kata Benny