Tuesday, March 9, 2010

PSMS fokuskan strategi menyerang

PSMS Medan terus mempersiapkan diri untuk laga kontra Persipasi Bekasi dalam lanjutan kompetisi Divisi Utama, Sabtu mendatang. Pada sesi latihan di Stadion Teladan kemarin, arsitek PSMS Kustiono memfokuskan pada pressure attack.

Upaya untuk meraih poin maksimal dalam lima laga sisa menjadi target utama PSMS jika tidak ingin terjerumus dalam degradasi. Dalam formasi latihan itu, Kustiono menempatkan Osas Saha bersama Jecky Pasarella di lini depan.

Di lini tengah, Kustiono menumpuk kapten M Affan Lubis, Oguchukwu Daniel dan adiknya Ahmad Affandi. Sementara Faisal Azmi dan Suwondo tampaknya semakin nyetel ketika dipasang di posisi wing.

“Kita fokuskan menyerang. Namun penempatan pemain beberapa masih coba-coba seperti Ahmad Affandi Lubis dan Jecky Pasarella di depan. Sesekali Saha kita tarik ke tengah,” ujar Kustiono.

Di belakang, krisis terus berlanjut. Absennya Nyeck Nyobe akibat sanksi diikuti dengan cederanya Ahmad Maulana Putra, bek PSMS bertubuh jangkung. Cederanya Maulana terjadi ketika bentrok dengan Bank Sumut dalam ujicoba akhir pekan lalu.

Maulana tampak absen dalam sesi latihan tim di Stadion Teladan. Meskipun cedera Maulana tidak terlalu berat, ia diragukan tampil saat menjamu Persipasi. “Kita pastinya berharap dia bisa diturunkan karena stok pemain belakang sangat sedikit menyusul absennya Nyeck. Jika tetap tidak sembuh pada waktunya, kita akan siapkan Chico Maradona,” kata Kustiono

Lini Belakang Alami Krisis

Menjelang laga menghadapi Persipasi Bekasi dalam lanjutan putaran kedua kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia grup I di Stadion Teladan Medan, Sabtu (13/3) PSMS Medan dilanda krisis.

Sebut saja nama Ahmad Maulana Putra yang terancam absen. Padahal pemuda lajang kelahiran Binjai tersebut disiapkan sebagai pengganti Nyeck Nyobe yang dipastikan absen setelah mendapat kartu merah saat menghadapi Persiraja di Banda Aceh dua pekan lalu.
Ahmad Maulana Putra yang belakangan penampilannya cukup memukau terutama ketika merumput di Banda Aceh, diharapkan pelatih Kustiono bisa menjadi tembok untuk menahan gempuran anak-anak Persipasi Bekasi.

Namun apa hendak dikata, Ahmad Maulana mengalami cedera saat PSMS melakoni laga ujicoba menghadapi Bank Sumut FC di Stadion Teladan Medan, Kamis (4/3).

Sekalipun bukan cedera berat, Maulana tetap tidak dapat bergabung dalam latihan yang berlangsung Senin (8/3) sore. Untuk itu Pelatih PSMS Kustiono segera menyiapkan pemain alternatif untuk mengisi posisi Maulana tadi. “Ya semoga Maulana bisa sembuh dan diturunkan,” harap Kustiono.

Seperti yang dijanjikan usai menggelar laga ujicoba, pelatih yang berhasil membawa PSAP Sigli promosi ke Divisi Utama ini menggelar latihan yang berorintasi pada skema permainan menyerang

Ikpefua ‘Osas’ Marvellous bersama Jecky Pasarella didrop sebagai penyerang di dukung tiga pemain tengah Ahmad Afandi Lubis, Oguchukwu Daniel dan M Affan Lubis. Sementara dua wing beknya Heri Suwondo dan Faisal Azmi membantu dari dua sayap.
“Strategi latihan Senin sore itu bukan berarti final. Dalam beberapa hari ini saya akan mencoba formasi lainnya. Seperti menempatkan Ahmad Afandi Lubis dan Jecky Pasarella di depan dan menarik Osas ke tengah bersama M Affan Lubis dan Daniel. Kita lihat mana yang lebih efisien,” ujarnya.

Materi itu sendiri lanjutnya akan menitikberatkan poada strategi permainan menyerang. Karena dalam laga ini PSMS harus bisa memenangkan pertandingan guna menjauhi jurang degradasi.

Dalam laga putaran pertama lalu di Bekasi, PSMS dikalahkan Persikasi 1-3 dan satu-satunya gol PSMS diciptakan oleh Osas. PSMS saat ini mengantongi nilai 15 diurutan tiga paling bawah di klasemen sementara grup I

Daniel Ngomong Minang

Meskipun sudah mengusung bendera PSMS, bukan berarti masa lalu berlalu begitu saja. Seperti halnya gelandang asing Oqochukwu Daniel. Pada latihan, Senin (8/3) sore di Stadion Teladan Medan terdengar Daniel berbincang dengan salah seorang fans dalam bahasa Minang. “Saketek-saketek,” ucap Daniel menjawab pertanyaan seorang fans yang tak ingin namanya dikorankan.

Menurut fans tersebut, dirinya baru bertanya apakah Daniel dapat berbahasa Minang. Inisiatif mengajukan pertanyaan itu mengingat Daniel yang pernah memperkuat tim Divisi I PSP Padang untuk waktu yang lama. “Tadi cuma iseng ngajak dia ngomong minang, rupanya masih bisa juga dia,” bebernya.

Dari pengakuan Daniel, pengetahuan berbahasa Minang yang dimilikinya juga berkat hubungan yang dijalin dengan wanita Minang. Sayang dirinya tidak mau menjelaskan apakah hubungan itu masih berlanjut atau sudah berakhir. “Pacar saya juga orang awak,” ucap Daniel.

Daniel masuk ke skuad PSMS pada putaran kedua Divisi Utama 2009/2010 ini. Sebelumnya dua tahun lamanya pemain asal Nigeria ini bermain di PSP Padang

Nyeck Aman

Keputusan untuk mempertahankan Nyeck Nyobe di skuad PSMS membuktikan jika manajemen PSMS tak dapat bertindak tegas, bahkan terkesan plin-plan terhadap keputusan yang telah dikeluarkan.

Pasalnya, belum lama ini Sekum PSMS Idris SE telah menyampaikan rencana pihaknya untuk mendepak pemain berkebangsaan Kamerun tersebut.
Alasan untuk mendepak Nyeck pun sangat kuat karena saat laga menghadapi Persiraja Banda Aceh di Stadion Harapan Bangsa NAD, beberapa waktu lalu, Nyek mendapat kartu merah akibat aksinya mendorong wasit hingga terjengkang.

Imbas dari aksinya tadi, pemain ini terancam absen tiga pertandingan, belum lagi skorsing yang akan diterimanya dari komisi disiplin (Komdis) PSSI, yang kemungkinan besar membuatnya absen lebih lama lagi.

Menyikapi kondisi ini, beberapa waktu lalu manajemen PSMS sempat menggelar seleksi pemain. Mantan punggawa asing yang pernah merumput bersama Sriwijaya FC Okoye Emeke Obidiah pun menjadi salah seorang pemain yang diproyeksikan menggenapi kuota pemain asing yang ditinggalkan Ntyek Nyobe.

Tapi apa lacur? Ternyata penampilan Okoye jauh dari kata memuaskan. Dirinya pun dipulangkan setelah sempat mengikuti seleksi selama tiga hari berturut-turut.

Setelah kepergian Okoye, nama mantan pemain PSMS dan Medan Jaya asal Cile Ariel Guiterez digadang-gadang sebagai pengganti guna memperkuat lini tengah tim Ayam Kinantan.
Namun, Senin (8/3) Idris justru membatalkan rencana melakukan rekrutmen pemain asing. Itu disebabkan belum jatuhnya vonis Nyeck Nyobe sehingga membuka peluang bagi manajemen PSMS untuk melakukan pendekatan kepada PSSI.
“Nyeck tetap di tim. Kita akan berusaha melakukan pendekatan kepada PSSI agar Nyeck dapat turun di dua atau tiga pertandingan terakhir,” kata Idris.

Menurut Idris, keberadaan Nyeck di tubuh tim Ayam Kinantan masih mungkin dimaksimalkan lagi, untuk mendongkrak penampilan M Affan Lubis dkk untuk menghindari zona degradasi.

“Dengan dipertahankannya Nyeck Nyobe, berarti upaya kita mencari pemain asing ditutup, tidak ada lagi penambahan, kita tetap akan berupaya maksimal di sisa pertandingan dengan skuad yang ada,” beber Idris.

Selain itu, lanjut Idris, keputusan pengurus untuk mempertahankan Nyeck Nyobe didukung oleh Kustiono, pelatih PSMS yang menilai penampilan Ariel Guiterez sudah jauh menurun, sehingga dianggap tak layak mempergunakan kostum PSMS.

Apalagi mantan pelatih PSAP Sigli itu meyakinkan bila yang dibutuhkan saat ini adalah kehadiran seorang striker. “Ya, kalau memang pelatih tidak mau Ariel, berarti tidak jadi, pelatih punya wewenang untuk menentukan keputusan, yang jelas keputusan tersebut kita hargai. Baik buruknya performa tim, semuanya adalah tanggung jawab pelatih. Kalau timnya baik, pelatih yang dipuji ataupun sebaliknya. Kita bisa pahami itu,” sebut Idris.

Kustiono yang dikonfirmasi membenarkan keputusan Sekum PSMS tersebut. Menurutnya mengupayakan pemain asing ke PSMS kepada PSSI dapat mengundang protes tim lain. “Kalau kita juga ngotot untuk merekrut pemain, nggak enak sama tim lain, jadi saya rasa memang tidak perlu,” ungkapnya.

Dengan kekuatan yang ada, dirinya tetap akan terus berupaya membangun kerjasama yang baik dengan pemain untuk hasil yang lebih baik bagi PSMS. “Kita tidak boleh menyerah, kita terus berupaya bagaimana tim ini bisa jadi baik, meski dengan kekuatan yang ada. Intinya kerjasama di semua lini,” pungkasnya.

Lini Tengah PSMS Dinilai Cukup

Keinginan Sekretaris Umum PSMS Idris SE agar PSMS memasukkan nama Ariel Guiterez agar berkostum PSMS tampaknya tidak mendapat persetujuan dari Pelatih PSMS Kustiono. Menurutnya, kualitas Ariel belum jaminan.

Setelah menyelidiki pemain asal Chile tersebut, Kustiono menilai langkah yang dilakukan Idris tersebut bukanlah langkah yang terbaik untuk mengangkat kembali performa tim kebanggaan masyarakat Kota Medan ini.

“Memang Idris belum pernah membicarakan hal itu langsung kepada saya, tapi menurut saya kalau Ariel yang dipanggil itu tidak perlu lagi, di lini tengah saya rasa kita sudah solid,” ujarnya kepada Sumut Pos, Minggu (7/3).

Meski pernah berada dalam kondisi terbaiknya kala membela PSMS beberapa tahun lalu, lanjut Kustiono, performa yang dimiliki pemain tersebut sangatlah berbeda saat ini. Selain sudah berumur, kecepatan pemain yang saat ini berdomisili di Kota Medan itu sudah mulai berkurang.

“Sekarang dia (Ariel) sudah tak seperti dulu lagi, apalagi riwayat cederanya juga kita tahu, jadi saya rasa merekrut dia itu tidak terlalu mengubah keadaan, apalagi sekarang ini yang kita butuhkan striker,” katanya lagi.

Bahkan, mantan pemain Mercu Buana itu menyatakan kalau hanya untuk merekrut Ariel, lebih baik memanggil kembali Okoye Emeka Obidiah, mantan pemain Sriwijaya yang beberapa waktu lalu mengikuti seleksi PSMS. “Lebih baik si Obidiah, karena dia itu memang striker,” tegasnya.

Menurutnya, daripada hanya sekedar menghambur-hamburkan uang untuk merekrut pemain asal Chile tersebut, mantan pelatih PSAP Sigli tersebut mengaku lebih baik saat ini memberdayakan skuad yang ada. “Kalau tidak ada lagi, lebih baik tidak usah merekrut pemain lagi, percuma, karena kita hanya berharap ada satu striker asing untuk menuntaskan masalah krisis gol di tim ini,” jelasnya.

Memang dari beberapa pertandingan baik kompetisi maupun laga uji coba, punggawa PSMS banyak membuang peluang yang ada. Hal itu disebabkan minimnya finishing touch dari pemain di lini depan. Kustiono pun berharap dengan selesainya masalah Kitas, Saha dapat kembali tampil dalam performa terbaiknya. Apalagi, selama membela PSDS musim lalu, Saha menyumbangkan 18 gol dan berhasil membuat PSDS bertahan di divisi utama.

Pada laga uji coba di lapangan PPLP Sumut Sunggal, Sabtu (6/3) Idris menyampaikan rencana menambahkan pemain asing di dalam skuad PSMS. Rencana tersebut sehubungan dengan krisis gol yang melanda M Affan Lubis dkk dan keinginan untuk bertahan di Divisi Utama.

“Kita hanya membutuhkan tujuh poin dan saat ini kita krisis gol. Bagaimanapun kita harus bisa meraih poin tersebut di tiga laga kandang sisa,” ucap Idris kala itu