Saturday, May 30, 2009

Merawat Asa Ayam Kinantan

Peluang bertahan di Djarum Indonesia Super League (DISL) belum tertutup bagi PSMS Medan. Tim berjuluk Ayam Kinantan tersebut masih sangat berpeluang mencicipi atmosfer DISL musim depan.

PSMS pun sadar betul akan situasi tersebut. Mereka ingin terus merawat harapan tersebut sekaligus mewujudkan asa bertahan di DISL. Karena itu, PSMS ingin terus menabung poin dalam empat laga tersisa. Tak terkecuali saat berhadapan dengan Persija Jakarta di Stadion Gajayana, Malang, sore nanti (30/5) (siaran langsung Antv pukul 15.30 WIB).

"Kami memang belum habis. Kami akan terus berjuang agar lolos dari degradasi. Untuk itu, kami tidak sekadar mendapatkan satu poin saat bertemu Persija kali ini," tegas Rudy Keltjes, pelatih PSMS Medan.

Satu poin memang cukup berarti bagi PSMS. Namun, kemenangan jauh lebih bermakna. Karena itu, Affan Lubis dkk ingin memperoleh kemenangan tersebut saat dijamu Persija.

Dengan kemenangan, PSMS bisa menyamai poin Persitara Jakarta Utara yang berada satu setrip di atasnya. Jika tiga angka bisa diraih dari Persija, posisi PSMS bisa terkatrol keluar dari zona degradasi maupun playoff.

"Kemenangan atas Persitara di pertandingan sebelumnya membuat kami sangat termotivasi. Semoga motivasi itu mampu membawa kami memenangkan pertandingan besok (hari ini, Red)," ujar Rudy.

Kans PSMS untuk memenangkan pertarungan melawan Persija pun masih sangat terbuka. Sebab, motivasi Persija kini tak sebesar sebelumnya. Mereka sudah kehilangan mimpinya menjadi juara DISL edisi perdana ini. Bahkan, untuk finis di urutan kedua pun, mereka sudah tak lagi bisa.

Konsentrasi Macan Kemayoran -sebutan Persija- pun saat ini sudah beralih. Mereka kini fokus membidik juara Copa Indonesia IV. "Memang sudah tidak ada yang kami kejar di DISL. Tapi, kami tidak ingin malu. Kami tetap ingin memenangkan setiap pertandingan," sebut Ismed Sofyan, salah seorang pilar Persija

Pantang Kalah

Jika ingin meraih posisi agar aman dari zona degradasi tak ada kata lain bagi punggawa Ayam Kinantan selain memenangkan empat sisa laga. Nah, besok petang (30/5), PSMS Medan akan mencoba mendulang poin penuh saat bentrok Persija Jakarta di Stadion Gajayana Malang markas sementara Persija.

Jika kalah, harapan untuk bertahan di ajang Indonesian Super League (ISL) musim depan bakal tipis. Tapi, kemenangan 3-0 PSMS Medan atas Persitara Jakarta Utara, pada laga Selasa (26/5), tampaknya menambah kepercayaan diri pemain PSMS.

Pelatih PSMS Medan, Rudy William Keltjes mengatakan, tim asuhannya telah siap tempur. “Kemenangan dari Deltras kemarin semoga menambah tren positif bagi anak-anak, apalagi kami sangat membutuhkan kemenangan untuk menghindari zona degradasi. Tapi bukan masalah gampang mengalahkan mereka, selain kualitas pemain yang bagus mereka juga solid di semua lini. Namun kami tak akan menyerah dan akan berusaha keras mencuri poin dari mereka,” kata Rudy.

Mantan pelatih Persipura itu juga mengungkapkan, tim asuhannya akan tampil all out. Sayangnya, mereka tak akan diperkuat dua pemainnya Reswandi dan Agus Supriyanto yang terkena akumulasi kartu kuning. Tapi, PSMS mendapat keuntungan karena Persija harus terusir dari markasnya di Stadion Gelora Bung Karno karena tak diberi izin dari kepolisian. Berlaga di tempat netral dianggap sebagai keuntungan. PSMS yang sudah terbiasa main di kandang orang, tampaknya akan bisa berbuat banyak. Meskipun yang dihadapi klub besar bertabur bintang.

“Selalu ada harapan untuk meraih tiga angka. Walaupun yang dihadapi klub penuh bintang. Tapi ingat, kita bermain di divisi yang sama, jadi tak ada yang harus dikhawatirkan,” beber Keltjes. “Sebagai pelatih, saya instruksikan kepada anak-anak agar mampu meraih kemenangan.,”sambung Keltjes.

Costas Ditarget


Sadar bakal mendapatkan tekanan berat dari Permainan skuad Persija, pelatih PSMS, Rudi Keltjes berencana kembali menggunakan perpaduan menyerang dan bertahan. Format satu striker kembali diusung dengan hanya menempatkan Mario Costas sebagai target man.

“Melawan Persija saya akan menerapkan kembali skema lama. Melawan klub dengan kemampuan menyerang seperti Persija, saya rasa skema lama masih lebih bagus. Sebab anak-anak juga sudah sering menerapkan skema lama, susah juga kalau harus diganti-ganti, karena memang kita tak punya waktu cukup,” kata pelatih asal Situbondo itu

Jelang Bentrok Persija

MEDAN- Ujicoba skema diterapkan pelatih PSMS Rudi Keltjes, saat klub kebanggaan warga Medan itu berhasil mengandaskan Persitara Jakarta Utara Selasa (26/5) lalu. Dan kemungkinan strategi serupa akan kembali diterapkan saat dijamu Persija Jakarta Jumat (29/5) nanti di Stadion Gelora Kartini Jepara.

Perubahan yang dilakukan Keltjes adalah dari segi sistem formasi, dari semula 4-3-3 menjadi 3-4-3. Peran sayap kembali dimaksimalkan di samping penambahan daya gedor, dengan tetap mempertahankan tiga striker.

“Sistem 3-4-3 tampaknya lebih pas diterapkan PSMS saat ini. Anak-anak lebih mengerti sistem menyerang dan bertahan, meskipun masih cukup kasar dalam penerapan. Tapi setidaknya determinasi anak-anak sudah mulai terlihat,” kata Rudi Keltjes usai laga kontra Persitara Selasa lalu.

Dan tak menutup kemungkinan, Persija Jakarta juga akan mendapatkan kesulitan dengan sistem yang diterapkan PSMS. Apalagi Persija juga harus rela melanglang buana karena Stadion Gelora Bung Karno tak bisa dipakai karena tak dapat izin dari kepolisian.

Memang, pada laga kontra Persitara, PSMS main cukup baik, tenang dan sedikit taktis. Keberanian pemain belakang untuk membantu serangan ternyata cukup berhasil. Tiga gol berhasil disarangkan, meski seharusnya bisa lebih karena dua gol dianulir secara tak jelas oleh Syafei wasit yang memimpin laga itu.

Kalau PSMS kembali memakai sistem 3-4-3 kontra Persija, sebenarnya cukup beresiko. Pasalnya Persija merupakan tim besar yang memiliki segudang pemain berkualitas di atas rata-rata pemain PSMS. Lini depan Macan Kemayoran masih yang terbaik saat ini. Ujung tombak Persija dihuni striker haus gol bak Bambang Pamungkas hingga Greg Nwokolo. Barisan gelandang mereka juga bisa mencetak gol lewat kaki Ponaryo Astaman atau gelandang impor berkuncir Valentino.

Hal itu tentu saja sudah diantisipasi oleh Keltjes. Meskipun memakai sistem serang, toh Keltjes tak ingin membiarkan barisan pertahanannya ompong. Saat menghadapi Persitara lalu, Keltjes sejatinya tetap memasang empat bek secara bersamaan. Meraka adalah Aun Carbiny, Mauro Pinto, Fadli Hariri, hingga Edi Sibung. Namun peran Pinto tampaknya lebih ditempatkan sebagai gelandang bertahan berdampingan dengan Esteban.

Di lini tengah dan depan juga ada sedikit perubahan. Oktovianus Maniani yang masih berperan sebagai winger, dipaksa juga untuk lebih rajin mengemas gol dengan tusukan-tusukan ke kota penalti lawan. Kalau Okto melakukan serangan, Ruben Sanadi siap melapis di sisi kiri dibawah area Okto. Elie Aiboy juga demikian, meskipun dia lebih sering dapat peran sebagai pengumpan.

Apapun itu, target tiga angka harus dicapai saat melawan Persija. Persija yang harus bermusafir ria tentu lebih mudah dikalahkan. Terlebih berdasarkan data sementara, Persija memang jarang menang di partai-partai terakhirnya yang digelar di luar kadang mereka. (ful)

Rahmat Affandi dan Asri Akbar Menghilang

PSMS tampaknya akan semakin kekurangan pilarnya, di saat klub berjuluk Ayam Kinantan itu berjuang menjauhi zona degradasi. Rahmat Affandi striker yang telah menyarangkan 9 gol bagi PSMS tak lagi berada bersama tim, sama halnya dengan Asri Akbar yang telah lama kembali ke kampung halamannya.

Ditanyakan akan keberadaan mereka kepada Rudi Keltjes, arsitek PSMS itu tak terlalu memikirkannya. “Fandi sudah sejak lama tak lagi bersama tim. Beberapa pekan lalu, dia izin sakit. Saat itu tim hendak melawat ke Malaysia. Usai kembali dari Malaysia, dia bilang sudah sehat, namun tak kunjung bergabung bersama tim. Saya tidak tahu lagi kabarnya setelah itu,” beber Rudi Keltjes baru-baru ini.

Yang cukup menarik adalah menghilangnya Asri Akbar. Pencetak dua gol ke gawang Persiba Bantul di babak 16 besar Copa Indonesia lalu, menurut Rudi Keltjes telah kembali ke kampung halamannya di Takalar Sulawesi Selatan.

Menurut Rudi, kepulangan Asri karena disuruh istrinya yang tak ingin melihat Asri Akbar menjadi seorang pesepakbola. Istri Asri lebih ingin melihat Asri menjadi seorang pedagang saja. “Kalau Asri memang sudah tak lagi bergabung dengan PSMS. Dia disuruh istrinya pulang kampung untuk menjadi saudagar. Kalau sudah begitu mau bilang apa lagi. Kan artinya memang sudah tak lagi ada komitmen kuat di sepak bola,” kata Rudi.

Kalau Rahmat Affandi, sepertinya masih ada kesempatan untuk kembali bersama tim. Rudi Keljtes sendiri mengaku masih menantinya, meskipun pasti ada hukuman disipilin kepadanya. “Beberapa waktu lalu, Fandi ada hubungi saya, tapi tidak saya angkat karena sedang latihan. Setelah itu tak ada lagi kabar,” pungkas Rudi

Friday, May 29, 2009

PSMS Tantang Persija di Gajayana


PSMS Medan ingin menjauh dari zona degradasi. Karena itu, saat menjajal Persija di Stadion Gajayana, Malang, Jumat, 29 Mei 2009, Ayam Kinantan bertekad untuk meraih kemenangan.

Kemenangan menjadi harga mati yang diusung oleh PSMS pada duel yang akan disiarkan langsung oleh antv ini. Pasalnya, tambahan tiga angka akan membuat peluang PSMS untuk menjauh dari zona degradasi semakin terbuka.

Saat ini PSMS masih berada di zona merah degradasi. Dengan koleksi 27 poin dari 30 laga PSMS berada di urutan ke-15 klasemen sementara.

"Kemenangan menjadi harga mati yang kami usung untuk setiap pertandingan termasuk lawan Persija," kata Pelatih PSMS, Rudy William Keltjes mengomentari duel sore ini.

Menurut mantan pelatih Persipura Jayapura itu, di penghujung kompetisi PSMS tak mengenal lagi perbedaan duel tandang dan kandang. Seluruhnya harus diakhiri dengan poin sempurna.

"Tak ada pilihan lain. Kami harus bisa mengejar poin sebanyak-banyaknya agar tetap bertahan di LSI musim depan," kata Rudy.

Menghadapi Persija, Rudy meminta timnya untuk tetap waspada. Pasalnya, meski belakangan tidak menunjukkan penampilan yang stabil, Persija bukanlah lawan yang gampang untuk ditaklukkan.

"Persija dalam beberapa pertandingan terakhir ini menggunakan beberapa pemain pelapis sebagai starter. Namun kami tidak boleh lengah. Sebaliknya, kami harus bisa memanfaatkannya," tandas Rudy.

Sayang PSMS tak bisa tampil lengkap saat menjajal Persija. Dua pemain pilarnya, Reswandi dan Agus Suprianto harus absen karena akumulasi kartu kuning.

Persija Juga Ngotot Tiga Angka


Terpisah, Persija Jakarta juga mengaku tak ingin melepas sisa pertandingannya di LSI 2008/2009. Hal ini diungkapkan oleh Asisten Manajer Persija, Ferry Indrasyarief kepada antvsports.com.

"Meski kami fokus ke Copa, kami juga tidak akan melepas pertandingan di LSI 2008/2009. Kemenangan masih menjadi target kami di seluruh sisa pertandingan yang ada," kata Ferry.

Menghadapi PSMS, Ferry menilai pemain-pemain Persija harus tetap waspada. Sebab, selain memiliki beberapa pemain berkualitas, PSMS juga akan termotivasi untuk lepas dari zona degrasasi.

"Kami harus mewaspadai kebangkitan untuk menjauh dari zona degradasi. Selain itu, PSMS juga punya pemain-pemain berkualitas seperti Ellie Aiboy, Mario Costas, dan Octavianus Maniani," tandas mantan pentolan The Jakmania itu.


Prediksi Line Up
Persija Jakarta (4-4-2)
Hendro Kartiko (g), Ismed Sofyan, Aris Indarto, Abanda Herman, Leo Saputra, Greg Nwokolo, Ponaryo Astaman, Robertino Pugliara, M Ilham, Bambang Pamungkas, Fabio Lopes

PSMS (4-4-2)
Markus Horison (g), Aun Carbiny, Afan Lubis, Asri Akbar, Leonardo Zada, Esteban, Octavianus Maniani, Mauro Pinto, Eliie Aiboy, Rahmad Affandi, Mario Costas

Thursday, May 28, 2009

PSMS mulai tinggalkan Zona Merah

PSMS Medan berhasil keluar dari zona degradasi setelah melumat tuan rumah Persitara yang merupakan pesaing mereka tiga gol tanpa balas pada lanjutan Liga Super Indonesia di Stadin Surajaya, Selasa (26/5).

Kemenangan ini membuat PSMS naik ke posisi 15 yang merupakan posisi play-off degradasi dengan nilai 27. Pasukan Rudy William Keltjes itu cuma terpaut tiga angka dari Persitara yang duduk di urutan 14.

PSMS langsung tampil menyerang sejak awal laga. Alhasil mereka berhasil mencetak gol melalui Mario Costas di pertangahan babak pertama, namun dianulir wasit karena off-side.

Di menit ke-36, PSMS akhirnya mampu membuka keunggulannya ketika tendangan Esteban Guillian yang membentur tiang gawang disambar Costas yang berdiri bebas.

Selang tiga menit kemudian, Costas menggandakan keunggulan PSMS setelah ia menanduk umpan silang Elie Aiboy yang baru masuk ke lapangan satu menit sebelumnya.

Tertinggal dua gol membuat Persitara meningkatkan frekuensi serangannya di babak kedua dengan dimotori Rahmad Rivai dan John Takpork. Namun mereka kesulitan menembus kokohnya pertahanan PSMS.

Justru PSMS mampu menambah satu gol lagi saat laga tersisa enam menit saat umpan tarik Elie dengan baik disambar Leonardo Martin Zada

Perseteruan Degradasi Tiada Henti

Persaingan papan bawah klasemen Liga Super semakin memanas setelah PSMS Medan menaklukkan Persitara Jakarta Utara 3-0 di Stadion Surajaya, Lamongan, Selasa (26/5).

Hasil ini membuat Deltras Sidoarjo, PKT Bontang, dan Persita Tangerang semakin tidak nyaman. Tim yang bakal mendampingi PSIS Semarang ke Divisi Utama musim 2009/2010 hingga kini masih sulit ditebak. Sebab, masih ada lima tim yang berjibaku menghindari peringkat 17, 16, dan 15 klasemen (kalkulasi poin lihat statistik). Salip menyalip posisi masih bisa terjadi karena sisa pertandingan lima tim ini sangat beragam.

Namun, secara matematis, peluang PSMS dan Persitara lebih besar dibandingkan PKT, Deltras, apalagi Persita. Sebab, kedua tim sama-sama berpeluang mengumpulkan poin maksimal 39 jika memenangi sisa pertandingan, melampaui posisi PKT yang hanya bisa mengumpulkan poin maksimal 37. Posisi yang paling terjepit menimpa Deltras dan Persita. Pasalnya, nasib mereka tidak hanya ditentukan melalui sisa laga, melainkan juga berharap tiga pesaing di atasnya kalah. Poin maksimal yang bisa dikumpulkan Deltras hanya 35 dan Persita hanya 31 poin.

Masalahnya, hitungan matematis ini sangat mungkin meleset mengingat lawan yang bakal dihadapi PSMS sangat berat. Ayam Kinantan —julukan PSMS— harus berbenturan dengan empat tim papan atas, masing-masing Persija Jakarta, Sriwijaya FC, serta dua raksasa Papua, Persipura Jayapura dan Persiwa Wamena. Sementara Persitara belum aman di peringkat 14 klasemen dengan 30 poin dari 31 kali bertanding. Agar aman, Laskar Si Pitung harus memetik poin maksimal melawan Persib Bandung, Persela Lamongan, serta derby melawan Persija Jakarta.

“Perjuangan di lapangan tidak semudah hitung-hitungan di atas kertas. Tapi, apa pun alasannya, kami harus berjuang habis-habisan di sisa tiga pertandingan,” kata Manajer Persitara Hary ‘Gendhar’ Ruswanto

Wednesday, May 27, 2009

Sumut bidik final Medco

Pengda PSSI Sumut kembali memasang target menembus babak final pada Kompetisi Nasional U-15 Piala Medco 2009, Agustus mendatang. Pada 2008, Sumut juga memasang target serupa, namun hanya sampai di babak delapan besar.

"Kita memang mengalami kegagalan menembus final pada 2008, tapi kegagalan itu tidak akan membuat kita takut kembali memasang target serupa demi kemajuan prestasi sepakbola usia dini Sumut," ujar Ketua Umum Pengda PSSI Sumut Drs Chaerullah SIP MAP pada temu pers di Sekretariat PSSI Sumut, Selasa.

Dikatakan, kegagalan Sumut tampil di final pada 2008 disebabkan banyak hal, termasuk mundurnya beberapa pemain menjelang keberangkatan tim ke babak 16 besar. "Kita harapkan hal seperti itu tidak terjadi lagi. Untuk menghindari kejadian serupa, kita akan libatkan orangtua untuk sama-sama mendukung kesuksesan Sumut," pinta Chaerullah.

Sebelumnya, PSSI Sumut telah menetapkan susunan pengurus tim Piala Medco 2009 yang dimanajeri Goklas Butar-Butar SH, Wakil Manajer Sugeng Rahayu, Sekretaris Suwarno dan Bendahara Ronal Sirait SH. Untuk pelatih, Koances Simatupang masih tetap dipercaya mengarsiteki tim Sumut dibantu asisten pelatih Syahril WP.

Dalam kesempatan itu, Goklas menyatakan tekadnya memenuhi target PSSI Sumut menembus babak final. "Kita akan membentuk tim yang solid dan urusan ini akan kita serahkan sepenuhnya kepada pelatih. Saya berjanji, tidak akan ada intervensi untuk penjaringan pemain," ujar Goklas.

Wakil Manajer Sugeng Rahayu yang juga Bendahara PSSI Sumut menambahkan, seleksi tim akan digelar 29 Mei hingga 1 Juni di Stadion Teladan Medan. "Setiap Sekolah Sepakbola (SSB) di Sumut dihimbau untuk mengirimkan pemain-pemain terbaiknya mengikuti seleksi," jelas Sugeng

PSSA Asahan ikuti Divisi I

PSSA Asahan memastikan diri mengikuti Divisi I Liga Indonesia, Juni mendatang. Kepastian itu ditegaskan Manajer PSSA Asahan, Drs Jamal Abd Nasir Siregar, baru-baru ini.

"Surat pendaftaran tim telah kita layangkan melalui faks. Ini merupakan bukti PSSA bakal meramaikan Divisi I Liga Indonesia 2009," terang Jamal yang juga Kadisporabudpar Asahan.

Disinggung terkait isu terjadinya kemelut antara manajemen PSSA dengan Pengcab PSSI Asahan, Jamal dengan tegas membantah. "Tidak ada itu. Kita baik-baik saja. Bahkan, Pengcab PSSI Asahan pimpinan H Erwis Edi Pauja Lubis SH MAP mendukung penuh," tukas Jamal.

Selain Pengcab PSSI Asahan, tambahnya, KONI Asahan turut memberikan support kepada PSSA mengikuti Divisi I Liga Indonesia dimaksud. Manajer tim berjuluk ‘Naga Berkisar' itu menilai, isu kemelut antara kedua top organisasi sepakbola di Asahan itu diduga sengaja dihembuskan oknum-oknum tertentu.

"Kita tidak melihat adanya kemelut. Mungkin itu sengaja dibesar-besarkan," pungkas Jamal.

Wakil Manajer PSSA, Nurkarim Nehe, yang juga Sekum Pengcab PSSI Asahan mengakui telah melakukan perombakan tim yang akan membawa timnya bertarung di Divisi I Liga Indonesia.

"Perombakan bertujuan memperkuat tim telah disetujui Ketum PSSA Asahan. Selanjutnya, akan digelar seleksi ketat terhadap pemain lokal maupun luar daerah dalam waktu dekat," tukas Nehe.

PSMS pilih Stadion Kanjuruhan

Tiadanya kepastian dari Panitia Pelaksana (Panpel) Jayapura, PSMS Medan akhirnya memilih Stadion Kanjuruhan, Malang, sebagai markas mereka saat menghadapi Sriwijaya FC dalam lanjutan Liga Super Indonesia, 2 Juni nanti.

Sebelumnya, PSMS memilih Stadion Mandala, Jayapura karena keberatan menggunakan Stadion Gelora Jakabaring Palembang sebagai tempat pertandingan dengan alasan akan merugikan mengingat stadion itu merupakan home base SFC.

Sejak awal Maret lalu, skuad Ayam Kinantan telah menggunakan Stadion Jakabaring sebagai kandang untuk laga di AFC Cup dan lanjutan putaran kedua Superliga.

"Lebih baik di Malang. Jadi, lebih menghemat tenaga dan finansial," ujar salah satu pengurus PSMS, Selasa, menambahkan sebelum duel melawan SFC, mereka akan bertanding dengan Persija Jakarta.

Jika sebelumnya SFC diuntungkan dengan pemindahan ke Jayapura, kali ini Charis Yulianto cs terpaksa mengikuti kemauan PSMS dan terbang ke Malang. Padahal, dua laga terakhir SFC akan menghadapi tim asal Papua, yakni Persiwa Wamena (6/6) dan Persipura Jayapura (10/6).

"Kemenangan atas PSMS sangat penting. Itu akan menentukan posisi tim kami di urutan keberapa akhir musim nanti," kata Pelatih SFC, Rahmad Darmawan

Setetes harapan buat PSMS medan


Harapan PSMS untuk lolos dari ancaman degradasi di ajang kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2008/2009 kembali terbuka. Setelah pada pertandingan melawan Persitara Jakarta Utara di Stadion Surajaya Lamongan kemarin (26/5) sore menang telak dengan skor 0-3.

Sementara bagi Persitara perburuan untuk selamat semakin berat karena calon tim lawan yang akan dihadapi adalah Persib Bandung. Sedang Tim Maung Bandung ini juga sedang berburu poin untuk merebut posisi runner up dari Persiwa Wamena. “Karena kekalahan ini pula, rencana kita bermain di Bandung terpaksa juga kita batalkan. Kita mungkin tetap bertanding di Lamongan saja,” kata pelatih Persitara Doddy Sahetapy.

Jika lawan PSMS kemarin sore Persitara memetik poin penuh, informasinya manajemen berencana saat menjamu Persib Bandung 30 Mei mendatang cukup di Stadion Siliwangi, Bandung. Alasannya, karena hasil apapun dari pertandingan tersebut Persitara tetap lolos dari degradasi. Sisi lain, diharapkan bisa meraup keuntungan karena dipastikan laga itu disaksikan penonton yang biasa memenuhi stadion Siliwangi.

Persitara kemarin tampil tidak seperti tiga pertandingan sebelumnya. Motovasi dan semangat bertanding terlihat sekali menurun drastik. Ini tidak bisa disalahkan karena stamina pemain benar-benar habis terkuras. Terutama usai meladeni Persiwa yang harus dilakukan dua sesion. Pertandingan malam hari terpaksa ditunda esok harinya, karena pada saat memasuki pertandingan babak II lampu stadion Surajaya padam.

Sebenarnya PSMS juga tidak jauh beda. Penampilan tim kesebelasan yang diarsiteki Rudy William Keltjes ini juga terlihat capai. Contohnya Oktovianus Maniani, pemain mungil yang selalu diandalkan karena memiliki kecepatan lari yang luar biasa, kemarin tampak sering terengah-engah dan berhenti di tengah jalan ketika sedang membantu serangan. Kondisi yang sama juga terlihat pada kelincahan John Tarkpor, yang sama-sama memiliki stamina yang bagus. Pemain bernomor punggung itu kemarin tampil menurun.

Adapun tiga gol PSMS dua di antaranya diborong Mario Costas pada menit 36 dan 39. Enam menit menjelang pertandingan babak II yang dipimpin M. Syafei dari Bandung berakhir, Leonardo Martin Zada menambah kemenangan untuk PSMS. “Jangan tanya soal bagaimana kita bisa memenangkan pertandingan. Kita lebih untung itu saja. Anda lihat sendiri, ke dua tim kesebelasan tampil dengan stamina yang loyo. Hanya, kalau kita akhirnya bisa memenangkan pertandingan, itu karena kita lebih segar. Kita capai, tapi Persitara ternyata lebih capai lagi,” kata Rudy Keltjes, usai pertandingan.

Sementara Doddy, pelatih Persitara menambahkan, semoga dengan waktu empat hari untuk persiapan menjamu Persib Bandung anak asuhnya bisa menjalankan recovery dengan baik. Karena tekat Persitara tetap ingin lepas dari ancaman degradasi. “Kita memang terlalu capai. Untuk itu kita akan manfaatkan waktu recovery nanti dengan sebaik-baiknya,” tuturnya

Ga bosen2Nya wasit, Kerjain PSMS Medan

Salah satu barisan pendukung PSMS, Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeck) Holigan, sangat menyayangkan keputusan Wasit Syafei yang memimpin pertandingan PSMS kontra Persitara kemarin malam.

Nata Simangunsong, pentolan SMeck Holigan mengaku sangat kecewa dengan sikap wasit selama PSMS merantau keluar kandang. “Melawan Persitara, PSMS menunjukkan bahwa sebenarnya mereka bermain tidak jelek. Tapi kita lihat wasit masih saja melakukan kerugian kepada PSMS,” koarnya saat Smeck menggelar nonton bareng di Aula ITM Selasa (26/5) kemarin.

Berbicara soal hasil, SMeck mengutarakan rasa bangganya. Faktor Rudi Keltjes sang arsitek dinilai cukup positif. “Masalahnya hanya satu, kembalikan PSMS ke kandangnya,” kata Nata lagi.

“Manajemen dan pengurus harus segera diperbaiki. Kami dari SMeck pasti mendukung. Yang penting PSMS jangan degradasi,” lanjut Nata.
Tak hanya SMeck, Rudi Keltjes juga kecewa berat. Seandainya keputusan aneh wasit tidak ada, PSMS bisa menang lebih dari 3 gol. “Saya sama sekali tidak puas dengan keputusan ini. Seharusnya bisa unggul lebih besar lagi,” kata Rudi.

Fadli Hariri, pemain belakang PSMS juga geram. “Kita berhasil menang, tapi sayang masih ada yang merugikan PSMS,” bebernya.

Sihar Sitorus, manajer PSMS juga tak tinggal diam atas keputusan wasit yang menganulir dua gol PSMS. “Pasti akan kita pertanyakan keputusan itu kepada BWSI,” bilang Sihar

Taklukkan Persitara, PSMS Naik Dua Tingkat

PSMS Medan akhirnya berhasil mengamankan tiga poin setelah berhasil menekuk Persitara Jakarta Utara tiga gol tanpa balas. Gol PSMS dicetak Mario Costas dengan dua gol dan Leonardo Zada.

Gol Costas dicetak pada menit ke-35 dan 39. Sedangkan pelengkap dari Zada terjadi di menit ke-84. Dengan kemenangan ini, PSMS berhasil dua tingkat diperingkat ke-15 dengan total poin 27. Tim besutan Rudy Keltjes ini berhasil menggusur Deltras Sidoarjo dan Persita Tangerang.

Sedangkan bagi kubu Persitara, kekalahan ini membuat posisi mereka tak beranjak di peringkat ke-14, atau unggul tiga poin dari PSMS. Kontan hasil ini membuat manajer Laskar Si Pitung Harry 'Gendhar' Ruswanto, kecewa. Namun Gendhar menilai hasil ini imbas dari keletihan pemainnya.

"Fisik kedodoran karena waktu lawan Persiwa pertandingan harus dilanjutkan pagi hari. Hal itu membuat pemain fisiknya sedikit kedodoran," ujar Gendhar kepada Vivanews.

Namun pelatih Ayam Kinantan Rudi W Keltjes lebih menilai faktor semangat yang membuat timnya berhasil meraih kemenangan. Pasalnya, faktor kelelahan juga dialami PSMS Medan yang harus menempuh perjalanan jauh dari Medan ke Lamongan.

"Tim kami juga mengalami kelelahan setelah menempuh perjalan dari Medan ke Lamongan. Hanya semangat tim kami lebih bagus dilapangan sehingga bisa menguasai pertandingan," ujar pelatih PSMS Medan Rudy W Keltjes.

Cukur Persitara

PSMS Medan berhasil keluar dari zona degradasi setelah melumat tuan rumah Persitara yang merupakan pesaing mereka tiga gol tanpa balas pada lanjutan Liga Super Indonesia di Stadin Surajaya, Selasa (26/5).

Kemenangan ini membuat PSMS naik ke posisi 15 yang merupakan posisi play-off degradasi dengan nilai 27. Pasukan Rudy William Keltjes itu cuma terpaut tiga angka dari Persitara yang duduk di urutan 14.

PSMS langsung tampil menyerang sejak awal laga. Alhasil mereka berhasil mencetak gol melalui Mario Costas di pertangahan babak pertama, namun dianulir wasit karena off-side.

Di menit ke-36, PSMS akhirnya mampu membuka keunggulannya ketika tendangan Esteban Guillian yang membentur tiang gawang disambar Costas yang berdiri bebas.

Selang tiga menit kemudian, Costas menggandakan keunggulan PSMS setelah ia menanduk umpan silang Elie Aiboy yang baru masuk ke lapangan satu menit sebelumnya.

Tertinggal dua gol membuat Persitara meningkatkan frekuensi serangannya di babak kedua dengan dimotori Rahmad Rivai dan John Takpork. Namun mereka kesulitan menembus kokohnya pertahanan PSMS.

Justru PSMS mampu menambah satu gol lagi saat laga tersisa enam menit saat umpan tarik Elie dengan baik disambar Leonardo Martin Zada

Tuesday, May 26, 2009

Persitara v PSMS, Bernuansa Laga Final

Surajaya, Lamongan, malam nanti, menentukan masa depan kedua tim.

Siapa kalah, bisa jadi hukumannya. Kedua tim wajib tampil agresif pada laga yang akan ditayangkan langsung antv pukul 18.30 WIB ini. Persaingan papan bawah klasemen memang tidak hanya dihiasi Persitara dan PSMS, melainkan juga Deltras Sidoarjo, Persita Tangerang, dan PKT Bontang. Namun, hanya dua dari lima tim ini akan selamat, sedangkan tiga lainnya harus mendampingi PSIS Semarang terlempar dari kasta bergengsi Liga Super musim depan.

Kepercayaan diri Persitara sedikit lebih baik dibandingkan PSMS. Pasalnya, Laskar Si Pitung — julukan Persitara— memiliki modal kemenangan 1-0 melawan Persiwa Wamena pada laga terakhir. Sementara pada waktu yang nyaris bersamaan, PSMS rontok 0-2 dari Persipura Jayapura di babak 8 besar Piala Indonesia. ”Mental bertanding anak-anak memang sedang bagus. Inilah yang membuat saya yakin bisa mengalahkan PSMS,” kata Manajer Persitara Hary ‘Gendhar’ Ruswanto kepada Harian Seputar Indonesia kemarin.

Persitara akan tampil dengan kekuatan penuh. Suplai bola dari playmaker Jhon Tharkpor sangat dinanti duet striker Prince Kabir Bello dan Rahmat ‘Poci’ Rivai yang semakin padu. Dukungan dari lini tengah bakal terus mengalir melalui dua legiun asing Eseiah Pello Benson dan Banaken Bossoken. Sementara AA Ngurah Trisnajaya dan Ebendje Rudolf bertugas mengawal pertahanan.

”Saya akan kembali menerapkan pola 3-4-3. Pola ini terbukti efektif karena bisa mencetak empat gol dalam dua pertandingan. Sebelumnya saya memakai formasi 4-4-2 sehingga lini tengah menjadi lemah meski serangan dari sayap lebih hidup,” ujar Asisten Pelatih Persitara Dody Sahetapy, yang untuk sementara menggantikan Pelatih Dick van Buitelaar yang habis visa kerjanya di Indonesia.

PSMS akan menggempur pertahanan Persitara melalui duet ujung tombak Leonardo ‘Zada’ Dinelli dan Mauro Oliveira Pinto. Dua pemain ini ditopang Mitchell Leonardo Nere, Oktovianus Maniani, serta dua pemain sayap agresif Elie Aiboy dan Reswandi Sumaji.

Dari segi performa, Persitara lebih menjanjikan karena dalam lima laga terakhir Liga Super mampu mengalahkan dua tim papan atas Sriwijaya FC Palembang dan Persiwa dengan skor 1-0. Poci dkk juga mampu menahan imbang juara Liga Super Persipura Jayapura 3-3 dan Persik Kediri 0-0. Bahkan, pada Piala Indonesia, Laskar Si Pitung secara fantastis menyingkirkan Persebaya Surabaya dengan kemenangan 4- 1 pada leg kedua babak 16 besar untuk mengatasi ketinggalan 0-2 pada leg pertama.

Bandingkan dengan PSMS yang menelan kekalahan dalam dua laga terakhir Liga Super. Tim Ayam Kinantan masing-masing ditekuk Persela Lamongan 2-4 dan Persib Bandung 0-2. Sejarah pertemuan kedua tim juga tidak menguntungkan PSMS yang sudah menelan dua kekalahan dan hanya sekali menang. Sementara dua laga sisa berakhir imbang, termasuk pada putaran pertama Liga Super dengan skor 1-1

Saling Sikut Persitara & PSMS

Persitara Jakarta Utara akan berhadapan dengan PSMS Medan di Stadion Surajaya, Lamongan, Selasa 26 Mei 2009. Keduanya sama-sama bertekad menang untuk mengamankan diri dari jerat degradasi.

Persitara dan PSMS sama-sama berada di posisi papan bawah. Persitara sementara berada di urutan ke-14 dengan 30 poin dari 30 laga. Sedangkan PSMS berada di urutan ke-17 dengan 24 poin dari 29 laga.

Bagi kedua tim, duel kali ini sangat berpengaruh terhadap langkah keduanya untuk lepas dari degradasi. "Kekalahan hanya perjalanan kami semakin berat," kata Harry 'Gendhar' Ruswanto, Manajer Persitara, saat dihubungi VIVAnews, Senin, 25 Mei 2009.

Menurut Gendhar, kekalahan memang tidak membuat timnya langsung degradasi. Namun menilik calon lawan yang akan dihadapi di tiga sisa pertandingan, Gendhar khawatir timnya masih bisa terperosok ke zona degradasi.

"Kami akan berhadapan dengan dua tim besar Persija dan Persib serta satu tim yang cukup kuat di kandang Persela Lamongan. Kalau sampai kalah pada pertandingan ini, saya pikir perjuangan kami akan lebih berat," tandas Harry.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Pelatih PSMS, Rudy William Keltjes. Mantan pelatih Persipura Jayapura itu juga meminta agar pemain-pemainnya mampu mencuri poin sempurna dari Persitara.

"Kami sudah banyak kehilangan poin. Kalau sampai kalah lagi, kami pasti sulit untuk keluar dari zona degradasi. Karena itu, saya berharap pemain untuk tetap konsentrasi," kata Rudy.

Menghadapi Persitara, Rudy sedikit lebih tenang. Sebab, Ayam Kinantan akan tampil full team. Satu-satunya yang menjadi kendala PSMS adalah tingkat kelelahan pemain yang cukup tinggi akibat padatnya jadwal yang mereka hadapi.

"Pemain kami memang sangat kelelahan. Tapi mau apalagi, kami harus tetap berusaha untuk mencuri poin," tandas Rudy.

Prediksi Line Up
Persitara (4-4-2)
Wawan (g), Ebenje, Banaken Bassoken, Dedi Mulyadi, Jhon Tarkpor, Benson, Mustofa Aji, Yahya Sosomar, Amarzukih, M Rivai, Prince Kabir Bello

PSMS Medan (4-4-2)
Markus Horison (g), Aun Carbiny, Afan Lubis, Asri Akbar,Mauro Pinto, Leonardo Zada, Esteban Gullien, Octavianus Maniani, Mario Costas, Eliie Aiboy, Rahmad Affandi

Hadapi Chon Buri, 16 Besar Piala AFC

MEDAN - Runner-up grup F di 16 Besar Piala AFC, PSMS Medan, akan menghadapi Chon Buri di Thailand selaku juara grup C pada 20 Juni mendatang. Demikian dikatakan Pelatih PSMS Rudi William Keltjes, Minggu.

Menurut Keltjes didampingi asistennya Donny Latuperissa, Chon Buri merupakan tim tangguh dan tidak bisa dianggap remeh karena di dalam tim negeri Gajah Putih itu terdapat empat pemain nasional Thailand.

Bagi Keltjes, tidak ada istilah kalah sebelum bertempur. Dikatakan, sebelum pertandingan berakhir, peluang PSMS mengalahkan Chon Buri tetap terbuka. Mantan playmaker timnas itu mengaku sebenarnya sangat menginginkan timnya terlebih dahulu bertindak sebagai tuan rumah.

"Namun hasil undian menetapkan pihak lawan terlebih dahulu sebagai tuan rumah. Mau bilang apa lagi?!" ujarnya.

PSMS, semakin sulit lepas dari ancaman degradasi di Liga Super Indonesia setelah dua kekalahan dari Persela Lamongan dan Persib Bandung, tidak mau berandai-andai melainkan akan berjuang keras memetik nilai demi nama bangsa.

Keltjes juga tidak membantah faktor kelelahan akibat jadwal kompetisi yang sangat padat, belum lagi menghadapi Piala Copa maupun Piala AFC sehingga membuat anak asuhnya tidak mampu bermain maksimal.

"Seharusnya PSSI mempertimbangkan kita sebagai wakil bangsa agar bisa mengatur jadwal laga baik di liga maupun Copa, agar kondisi pemain tetap stabil dan tidak terkuras," lanjutnya

PSMS cemas non teknis

LAMONGAN - PSMS Medan kembali akan melanjutkan perjuangannya lolos dari zona degradasi menghadapi tuan rumah Persitara Jakarta Utara di Stadion Surajaya, Lamongan, Jawa Timur, Selasa ini.

Jika ingin tetap bertahan di pentas Super Liga, maka torehan poin absolut menjadi harga mati yang harus diperoleh skuad tim besutan pelatih Rudy William Keltjes. Sayang, bukan perkara mudah mengalahkan Laskar Si Pitung di kandangnya.

Maklum, tim asal Jakarta Utara ini dikenal sangat tangguh jika tampil sebagai tuan rumah. Itu dibuktikan, dengan sukses mereka menahan imbang juara Superliga musim ini, Persipura Jayapura, serta menghempaskan tim papan atas Persiwa Wamena 1-0.

Karena itu, PSMS tidak bisa berharap banyak bisa membawa pulang poin dari kandang Persitara. Hal ini pun diakui Rudy selaku arsitek tim. Menurutnya, materi pemain Persitara tidak begitu bagus, namun mereka sangat kuat dalam urusan non-teknis.

"Saya pikir, semua juga tahu, Persitara sangat kuat dalam urusan non teknis. Tapi, kami tidak boleh menyerah dan akan memberikan perlawanan," kata Rudy kepada Waspada, Senin.

Ditambahkannya, karena laga nanti bakal disiarkan langsung, dirinya sedikit menaruh harapan tidak kembali dikerjai wasit. Meski demikian, mantan pelatih PSS Sleman ini mengaku telah mengingatkan kepada anak asuhnya tidak terpancing ulah wasit di lapangan.

"Kami memang sudah siap untuk meladeni Persitara. Jika nanti kami dikerjai wasit, kami serahkan sepenuhnya kepada Yang Maha Kuasa. Habis, mau gimana lagi. Mengadu ke PSSI juga percuma, karena tidak pernah akan ditanggapi," tambahnya pasrah.

Masih kata Rudy, pada laga nanti, praktis hanya Elie Aiboy yang tidak bisa diturunkan sejak awal. Pasalnya, striker andalannya itu masih belum pulih benar dari cedera. Secara terpisah, Manajer Sihar Sitorus menegaskan dirinya menantang Persitara bermain fair.

"Pasalnya, kami sudah beberapa kali mengalami hal yang tidak wajar. Pemain kami sudah sakit hati dan bisa jadi mereka meluapkan kekecewaannya dengan tindakan tidak terpuji pula," tegasnya.

"Jujur saja, kami tidak ingin melakukan hal-hal tidak terpuji di lapangan. Karena itu, kami tetap sabar meski terus dikerjai. Bahkan pemain kami ada yang dikasari, seperti yang dilakukan Budi (Sudarsono), Cristian (Gonzales) serta lainnya," pungkas Sihar

Monday, May 25, 2009

Berat!

MEDAN- Langkah menuju semifinal Copa Indonesia musim ini sepertinya bakal tak pernah kesampaian bagi PSMS. Kekalahan 0-2 atas Persipura di kandang sendiri Sabtu (23/5) kemarin, mengganjal target Ayam Kinantan untuk menjuarai kompetisi kasta kedua Indonesia tersebut.

Seperti diketahui, sistem pertandingan di Copa Indonesia memakai kandang-tandang hingga babak semifinal. Nah, pada laga kemarin, PSMS berkesempatan bertindak sebagai tuan rumah di leg perdana. Dan leg kedua akan digelar satu pekan kemudian, di Stadion Mandala-markas Persipura.

Di leg perdana yang digelar di kandang sendiri saja, PSMS harus mengakui keunggulan Edwardo Ivak Dalam dkk. Bagaimana pada leg kedua nanti. Stadion Mandala merupakan saksi betapa tangguhnya Persipura kalau main di kandang sendiri. Persija Jakarta saja, yang notabanenya lebih bagus dari PSMS dari segi materi, harus menyerah tertunduk dengan skor telak 6-0. Bagaimana dengan PSMS?

Rudi Ketjes arsitek PSMS tak ingin berpatah arang. Baginya tak ada yang tak mungkin dalam sepak bola. “Seorang Rudi Keltjes tak akan pernah berpikir kalah sebelum bertanding. Dan hal itu telah saya tekankan kepada pemain. Walau kalah, saya menilai anak-anak main bagus. Terlebih mereka bisa menerima keputusan wasit dan hanya protes sewajarnya meskipun wasit memberikan keputusan salah. Dan, saya bangga kepada pemain,” beber Rudi Keltjes saat konfrensi pers usai laga kemarin.

Memang, seharusnya PSMS mendapatkan satu gol saat Mario Costas berhasil menyundul bola hasil rebound Oktovianus Maniani di menit 68. Sayang, golnya itu dianulir wasit karena menganggap Costas telah berdiri di garis offside. Walhasil seluruh pemain PSMS protes, tapi wasit Mardi tetap kukuh akan keputusannya.

Sejatinya, PSMS sempat menguasai pertandingan di awal-awal laga. Tapi, Persipura memang bermain lepas dan tak terpengaruh tekanan tuan rumah. Di pengujung laga, Beto berhasil mengecoh Markus Horison di menit 34. Gol itu bermula dari lengahnya sektor belakang PSMS yang tak mengawal pergerakan Beto. Skor 1-0 untuk Mutiara Hitam.

Di babak kedua, PSMS mencoba menyerang kembali. Tak jarang pemain belakang ikut serta membantu serangan. Sayang, gol yang diharapkan datang, tak kunjung ada. Malah sebaliknya tim tamu kembali unggul di menit 73. Kali ini lewat aksi Jeremiah yang berhasil memaksa Markus memungut bola dari gawangnya sendiri, setelah kiper plontos itu gagal memblok tendangan voli Jeremiah. Skor 2-0 bertahan hingga usai laga.

“Saya mengakui bahwa Persipura memang bagus. PSMS memang kalah kelas. Meskipun PSMS mencoba menyerang, tapi kita belum beruntung,” kata Rudi.

Sedangkan Jackson F Tiago, pelatih Persipura merasa lega bisa sedikit mempermudah jalan ke semifinal atas kemenangan ini. Meskipun pelatih asal Brazil itu mengklaim bahwa hasil ini tak menentukan. “Kemenangan sesungguhnya ditentukan di leg kedua. Meskipun kita tentu saja bersyukur bisa menang di kandang lawan,” kata Jackson.

“Setelah berhasil menjuarai Super Liga, kita tentu saja bertekad menjuarai Copa. Dua gelar tentu saja sangat bagus. Sriwijaya FC pernah melakukannya musim lalu, dan kita terinpirasi untuk melakukan hal serupa,” lanjut Jackson. Apapun itu, yang pasti langkah PSMS bakal berat untuk bisa lolos ke semifinal Copa Indonesia. Di samping itu, PR berat masih harus dipikul seluruh skuad dan pelatih untuk tetap berada di ISL

PSMS Main dimedan, Roda ekonomipun berputar....

PRESTASI Persatuan Sepak Bola Medan Sekitarnya (PSMS) masih pasang surut. Pada Indonesia Super League (ISL), Ayam Kinantan terdampar di zona degradasi (urutan 16 dari 18).

Sedikit lebih baik, tim besutan Rudi Keltjes masih tampil di babak delapan besar Copa Indonesia 2009. Yang membanggakan, Esteban Gullien dkk mencetak sejarah di AFC Cup 2009 dengan melaju ke babak 16 besar.

Di atas itu semua, satu yang pasti bahwa PSMS milik masyarakat Medan. Setiap pertandingannya selalu ditunggu. Ribuan orang memadati stadion Teladan, dulu dan sekarang. Seperti halnya saat PSMS menjamu Persipura kemarin.

Ribuan penonton sendiri mewakili deretan kendaraan bermotor baik roda dua juga roda empat di luar Stadion Teladan Medan.

Beberapa pemuda berdiri dalam jarak teratur bersemangat menjaganya. Bagaimana tidak, terbayang kepingan rupiah bakal dibawa pulang.

“Lumayan Lae, untuk beli rokok,” ucap salah seorang pemuda yang tak ingin namanya dicantum mendapat tugas di parkiran roda empat. Kebahagiaan lain turut dirasakan Adrian, pedagang kaos kebanggaan PSMS yang menggelar dagangannya di salah satu ruas jalan depan Stadion Teladan Medan.

“Banyak juga yang beli, khususnya kaos,” ucapnya. Untuk kaos Adrian mematok harga Rp30 ribu per potong dan Rp75 ribu untuk jaket PSMS. Barang dagangan diakui didatangkan dari Bandung.

Adrian pun harus bersaing dengan Dewa dari Sky-Bo Distro yang juga menjual kaos PSMS. Kaos yang diakui Dewa didatangkan langsung dari Panitia Pelaksana itu pun di jual dengan harga mulai Rp40 ribu hingga Rp80 ribu. “Kita datangkan kaosnya dari Panitia, jadi pasti asli,” terang Dewa.

Usai pertandingan, baik Dewa, Adrian, dan si tukang parkir pun mulai tersenyum. Rupiah akan sampai di gengaman. Kabar kekalahan PSMS 0-2 atas tamunya Persipura tak mengubah ekspresi mereka. Apapun hasil pertandingan, PSMS selalu menghadirkan senyum di bibir masyarakat.

Ayam Kinantan kena patuk

MEDAN - Tuan rumah PSMS Medan gagal memuaskan pendukungnya, setelah dilibas Persipura Jayapura 0-2 pada leg pertama babak 8 besar Copa Djie Sam Soe Indonesia 2008/2009 di Stadion Teladan Medan, Sabtu.

Pertandingan yang disaksikan sekitar 20.000 lebih penonton dan Wagubsu Gatot Pudjo Nugroho, Persipura unggul 1-0 hasil sontekan pemain Alberto ‘Beto' Gonsalves pada menit ke-33. PSMS yang dimotori Leonardo Zada, Elie Aiboy dan Octavianus Maniani mencoba melancarkan serangan, namun kerap terhadang Jack Komboy cs.

Kerja sama Zada dengan Otto Maniani sempat mengejutkan pertahanan Persipura, tapi usaha mereka belum berhasil menembus gawang Persipura yang dikawal Jendry Pitoy. Pertandingan sempat ternoda aksi pelemparan penonton terhadap wasit dan asisten wasit setelah menganulir gol Mario Costas.

Berawal dari free kick Zada, bola gagal dikuasai Jendri Pitoy sehingga Costas langsung menyambut bola liar tersebut. Namun, wasit Mardi menganggap gol itu tidak sah hingga kemudian beberapa pemain PSMS protes.

Di babak kedua, Persipura kembali melakukan gebrakan dan gol kedua dihasilkan Ernest Jeremiah di menit ke- 73. Masuknya I Komang Adynyana sempat membuat serangan tuan rumah kian hidup, termasuk tendangannya yang membentur mistar gawang.

Tertahan
Seusai pertandingan, anggota skuad kedua tim sempat tertahan selama satu jam di dalam lapangan dikarenakan menunggu penonton keluar dari stadion. Hal ini terkait penonton kecewa atas kekalahan tim kesayangannya dan tak mau beranjak dari tempat duduknya hingga petugas terpaksa mengawal pemain memasuki bus.

Usai pertandingan, Pelatih PSMS Rudy William Keltjes mengakui tim asuhan Jacksen F Tiago cukup tangguh dan memiliki kualitas hingga wajar keluar sebagai pemenang. Jacksen sendiri memuji PSMS cukup bagus, baik semangat tanding maupun teknik

Persipura Bungkam PSMS di Teladan

PSMS gagal memaksimalkan statusnya sebagai tuan rumah leg pertama babak 8 besar Copa Indonesia 2008/2009. Menjamu Persipura Jayapura di Stadion Teladan, Medan, Sabtu,23 Mei 2009, PSMS justru keok dengan skor 0-2.

Hasil ini membuat langkah PSMS untuk tampil di babak semifinal semakin berat. Untuk lolos dari babak 8 besar, PSMS harus mampu menang di leg kedua yang akan digelar di kandang Persipura, 3 Juni 2009, minimal dengan selisih 3 gol.

Bertanding di hadapan publiknya sendiri PSMS Medan memilih untuk tampil terbuka. Sejak pluit babak pertama ditiup, Ayam Kinantan yang mendapat suntikan motivasi dari ribuan pendukungnya langsung menggempur barisan pertahanan Persipura.

Sayang serangan demi serangan yang digalang oleh Ellie Aiboy, Lenoardo Zada, dan Octavianus Maniani selalu kandas di kaki pemain bertahan Persipura. Begitu juga upaya untuk melakukan eksekusi dari luar kotak penalti Persipura.

Persipura sendiri memilih untuk tampil lebih sabar. Pasukan Jacksen F Tiago menurunkan tempo serangan dengan memainkan bola dari kaki ke kaki.

Meski demikian bukan berarti serangan Persipura tidak berbahaya. Sebaliknya, gempuran Mutiara Hitam justru lebih banyak menciptakan peluang emas.

Salah satunya terjadi di menit ke-6 lewat kaki Ernest Jeremiah. Lewat sebuah kerjasama yang baik, Ernest Jeremiah berhasil mendapat ruan tembak di depan gawang PSMS

Beruntung dalam serangan ini kiper PSMS, Markus Horison dalam posisi yang tepat. Tendangan keras Jeremiah akhirnya mampu ditepis kiper timnas itu dan hanya menghasilkan tendangan pojok.

Pada menit ke-34, Persipura kembali mendapat peluang emas. Namun kali Persipura tidak mau menyia-nyiakan kesempatan. Berawal dari umpan terobosan Boaz Solossa, striker Mutiara Hitam, Alberto Beto Goncalves berhasil merobek jala Markus.

Tendangan Beto tak ke pojok kanan gawang PSMS tak mampu dijangkau Markus. Skor pun berubah 1-0 untuk Persipura.

PSMS kembali meningkatkan serangannya. Namun Ellie Aiboy cs masih kesulitan untuk menembus barisan pertahanan Persipura. Akibatnya, hingga babak pertama usai, skor tak berubah 1-0 untuk tim tamu.

Babak Kedua
Memasuki babak kedua, PSMS masih tetap mendominasi serangan. Namun sama halnya seperti babak pertama, PSMS masih kesulitan untuk menciptakan peluang emas.

Sebaliknya, Persipura justru mendapat kesempatan untuk mencetak gol kedua lewat kaki Boaz Solossa pada menit ke-55. Sayang tendangan Boaz masih mampu ditepis Markus setelah sebelumnya membentur pemain belakang PSMS.

PSMS sebenarnya berhasil menyarangkan bola ke gawang Persipura pada menit ke-66. Berawal dari kegagalan Jandry Pitoy mengantisipasi tendangan bebas dari Leonardo Zada, Mario Costas berhasil menjebol gawang Persipura.

Sayang, gol ini akhirnya dianulir wasit. Pasalnya, Costas telah lebih dulu berada pada posisi offside saat menyambut bola rebound Jandry. Skor pun tidak berubah 1-0 untuk Persipura.

PSMS mencoba meningkatkan serangannya. Namun alih-alih mendapat gol, PSMS justru kembali kebobolan. Kesalahan yang dilakukan oleh I Nyoman Adhyana dalam mengantisipasi umpan Beto pada menit ke-71 berhasil dimaksimalkan oleh striker Persipura Ernest Jeremiah untuk mencetak gol.

Lewat tendangan kaki kirinya, Jeremiah memaksa Markus untuk memungut bola dari gawangnya. Skor kembali berubah menjadi 2-1.

PSMS mencoba memanfaatkan sisa babak kedua dengan menggempur pertahanan Persipura. Namun Persipura telah memilih untuk menumpuk pemain-pemainnya di lini belakang.

Strategi ini membuat PSMS kembali kesulitan untuk menembus jantung pertahanan PSMS. Begitu juga dengan tendangan dari luar kotak penalti. Hingga pertandingan usai, skor tak berubah 2-0 untuk Persipura.

Susunan Pemain
PSMS Medan (4-4-2)
Markus Horison (g), Fadly Hariri/Ruben Sanaoy (85), Mauro Pinto, Reswandi, Rachmadani, Esteban Gullien, Agus Suprianto/I Nyoman Adyana (63), Octavianus Maniani, Ellie Aiboy/Andhika(76), Mario Costas, Leonardo Zada
Pelatih : Rudy Keltjes

Persipura Persupura (4-3-3)
Jendry Pitoy (g), Jack Komboy-kk, Victor Igbonefo, Bio Pauline, Ricardo Salampessy, Imanuel Wanggai, Eduwad Ivakdalam/Gerald Pangkaly (76), Ortizan Solossa/Ian Kabes (63), Boaz Solossa, Alberto Goncalvez-kk, Ernest Jeremiah
Pelatih : Jackson F Tiago

Saturday, May 23, 2009

Tanpa Kompromi, libas lawan berat


MEDAN– PSMS Medan bertekad untuk memberikan perlawanan saat bentrok dengan juara Indonesia Super League edisi pertama Persipura Jayapura. Bukan itu saja, Ayam Kinantan juga sudah siap meribak tim Mutiara Hitam dengan pertarungan terbuka saat PSMS menjamu Persipura pada leg pertama babak 8 Besar Copa Indonesia 2008/2009, petang nanti.

PSMS sama sekali tak gemetar dengan nama besar Persipura yang baru saja menjadi kampiun Liga Super. Ayam Kinantan justru termotivasi untuk menumbangkan Persipura. Apalagi, mereka bisa tampil di hadapan suporter fanatik di stadion kebanggaannya.

Pelatih PSMS Rudy William Keltjes berharap bisa meraih kemenangan di kandang. Menurutnya, hasil di pertandingan pertama akan sangat menentukan langkah PSMS. “Kami harus bisa mencetak gol lebih dulu, pasti akan lebih memudahkan target kami untuk meraih kemenangan,” jelas pelatih yang pernah menangani Persipura itu.

Tapi, hal itu bakal tak mudah. Soalnya, Persipura merupakan tim yang komplet mulai dari posisi kiper sampai lini depan. “Kekuatan mereka sangat merata. Harus diakui Peripura memiliki banyak kelebihan. Tetapi kami sudah mempelajari kekuatan mereka. Saya yakin di lapangan segala sesuatu bisa terjadi. Ini yang selalu saya tegaskan kepada para pemain,” tandasnya.

Ditambahkannya, PSMS semakin menggembirakan karena pada laga nanti skuadnya bisa tampil dengan kekuatan penuh. Bahkan, semua pemain dalam kondisi siap tempur dan sudah sangat menantikan laga tersebut.

Motivasi tinggi tim tuan rumah tampaknya harus diwaspadai Persipura. Tak jarang keunggulan teknik menjadi tak berarti saat bertemu tim yang memiliki fighting spirit tinggi.

“Satu-satunya cara untuk bisa melewati hadangan PSMS adalah bermain dengan karakter Persipura yaitu kebersamaan dan semangat tinggi,” tandas pelatih Persipura Jacksen F. Tiago.

Ditambahkannya, PSMS tak hanya bermodalkan semangat tinggi tapi juga memiliki pemain berkualitas seperti Elie Aiboy, Leonardo ‘Zada’ Martins dan Esteben Gullien. Di bawah mistar berkiper kiper berbakat Galih Sudaryono dan Markus Horison yang sudah malang-melintang di tim nasional.

“Kami harus tampil maksimal dengan kekuatan terbaik. Mereka memiliki pemain-pemian bagus seperti Elie, Zada, dan Esteben Gullien,” pungkas Jacksen.

Yang Penting Menang Dulu

Pelatih PSMS, Rudi Keltjes begitu yakin anak asuhnya bakal meraih hasil maksimal saat menjamu Persipura Jayapura di Babak 8 Besar Copa Indonesia, petang nanti. Baginya, yang terpenting dilakukan PSMS adalah meraih kemenangan dahulu. Tak peduli berapapun skornya. Setelah itu, baru kembali dipikirkan bagaimana cara menjinakkan Persipura di markasnya di Stadion Mandala Krida Jayapura.

“Kalau kita berhasil menang dengan skor yang mencolok, tentu saja sebuah keuntungan besar bagi kita. Karena di leg kedua, kita tidak akan kerja terlalu berat. Namun bagi saya, yang penting adalah berhasil meraih angka dahulu atau menang. Sesudah itu baru pikirkan mencuri gol lagi,” kata Rudi pada sesi latihan kemarin (22/5).

“Laga melawan Persipura tentu saja laga yang bakal menarik, dan saya menunggu-nunggu momen ini. Peluang kedua tim sebenarnya 50-50. Tapi dengan main di kandang sendiri, PSMS punya nilai plus 5 persen, artinya peluang bagi PSMS menjadi lebih besar 55-45,” sambungnya.

Keyakinan Keltjes untuk meraih hasil maksimal, tak hanya sekadar omongan. Terlebih Rudi Keltjes tahu benar gaya bermain Persipura, karena dia memang sempat melatih klub berjuluk Mutiara Hitam tersebut beberapa tahun silam. “Sedikit banyak, saya tentu paham betul main Persipura. Sebab saya memang sempat menangani mereka. Tapi sekarang Persipura telah banyak berubah. Para pemainnya saat ini lebih disiplin. Maka itu mereka bisa meraih juara super liga,” sambung Rudi Keltjes.

PSMS juga tak boleh terlalu yakin. Seperti kata big bos-nya PSMS, Sihar Sitorus. “Melawan Persipura tentu saja berat. Tapi tidak ada yang tak mungkin dalam sepak bola,” kata Sihar

Bakal habis-habisan

MEDAN - Tak ada istilah lain bagi PSMS Medan kecuali tampil habis-habisan menghadapi Persipura Jayapura pada laga perdana babak delapan besar Copa Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI) di Stadion Teladan Medan, Sabtu, pukul 15.00 WIB.

Sebaliknya, tim tangguh Persipura mencari simpati penonton Medan. Untuk meladeni permainan cepat Persipura, pelatih PSMS Rudy William Keltjes tidak menampik bahwa pemain asal Papua Elie Aiboy dan Oktovianus Maniani menjadi tumpuan serangan ke jantung pertahanan tim Mutiara Hitam itu.

"Ellie dan Okto tentu diharapkan bermain maksimal," terang Rudy, sempat memoles Persipura, menambahkan playmaker Brazil Leonardo Zada juga dalam kondisi prima. "Kita tidak ingin kehilangan poin di kandang sendiri," ungkapnya.

Rudy mengharapkan penggemar PSMS turut memberikan dukungan langsung ke stadion. Para suporter yang merupakan pemain ke-12 inilah diharapkan bisa memotivasi para pemain menghadapi laga prestisius menjamu Persipura tersebut.

Manajer tim Persipura Rudy Maswi didampingi Wakil Manajer Tim Anton Imbenai kepada Waspada menyebutkan kondisi para pemain cukup prima. Rudy, 20 tahun berkecimpung di Persipura, musim ini mendambakan double winner. Pasalnya, kekuatan skuad Persipura lebih baik dari tahun lalu yang memperoleh runner-up CDSSI dan semifinalis Liga Indonesia. Ditanya tentang penonton Medan, manajer Persipura tersebut berharap bersikap sportif.

Dalam latihan Jumat (22/5), pemain Persipura sempat membagi-bagikan bola kepada penonton. Sedangkan Pelatih Persipura Jacksen F Tiago tidak membebani tim dengan latihan berat. "Kita lihat saja besok (sore ini-red) di lapangan," tambah di sela-sela memimpin latihan Boaz Solossa cs.

Sementara itu, Wagubsu Gatot Pujo Nugroho menyampaikan dukungannya agar tim PSMS tampil maksimal menghadapi Persipura. Hal itu disampaikan Wagubsu saat menerima audiensi Panpel yang dipimpin Ketua Panitia Wahyu Wahab Usman.

"Insya Allah saya akan hadir menyaksikan pertandingan," kata Wagubsu di kediamannya, Kompleks Setia Budi Indah Medan.

Friday, May 22, 2009

PSMS Janji Tampil Keras

Pelatih PSMS Medan Rudy Keltjes menjanjikan permainan keras khas Ayam Kinantan saat menjamu Persipura Jayapura di babak 8 besar Piala Indonesia di Stadion Teladan besok.

Banyak pihak boleh meragukan kemampuan Ayam Kinantan meredam kekuatan Mutiara Hitam, julukan Persipura. Keraguan itu didasarkan pada performa kedua tim di pentas Liga Super.

PSMS masih harus berjuang untuk lepas dari zona degradasi, sedangkan pasukan Jacksen F Tiago sudah mengunci gelar juara Liga Super. ’’Peluang menang kedua tim fifty-fifty karena pertandingan belum berakhir. Tetapi, saya melihat peluang menang bagi tim kami itu lebih besar,” ucap Rudy, kemarin

Pakai Rap-rap

MEDAN- Melawan Persipura Papua Sabtu (23/5) ini di babak delapan besar Copa Indonesia, skuad PSMS bertekad memunculkan kembali semangat rap-rap yang telah pudar sepanjang musim ini. Terlebih laga leg perdana digelar di Stadion Teladan- yang walau buruk begitu tetap menyimpan sihir bagi klub lawan yang datang bertandang.

Oktovianus Maniani, winger belia PSMS menegaskan bahwa dirinya bertekad main bagus dan tetap menjunjung tinggi pembelaan akan klub yang dibelanya. Meskipun dia berasal dan sempat dibesarkan Persipura.

“Namanya saya main untuk Medan, pasti saya akan membela PSMS mati-matian. Saya akan bertindak profesional demi martabat klub ini. Dan, saya yakin PSMS mampu mengatasi Persipura,” kata Okto usai menggelar latihan di Stadion Teladan Kamis (21/5) kemarin.

Sama halnya dengan Mitchel Nere. Penyerang yang juga berasal dari Papua itu juga berpendapat bahwa dirinya akan main ngotot, apabila diberi kesempatan main oleh pelatih. Usai mencetak gol tunggal ke gawang Johor FC, pemain berambut kribo itu punya kepercayaan diri yang tinggi. Dan, tak menutup kemungkinan Rudi Keltjes akan memberinya kesempatan tampil.

“Seandainya saya diberi kepercayaan oleh pelatih, saya tentu akan menunjukkan kemampuan terbaik saya. Tak peduli siapapun lawannya. Termasuk melawan Persipura. Saya yakin tim bisa meraih hasil memuaskan,” beber Mitchel.

Keyakinan anak-anak Medan untuk menumbangkan Persipura lantas diamini oleh kapten tim, Esteban Guillen. Baginya, dengan bertanding di hadapan pendukung sendiri, tentunya akan memberikan semangat lebih pula akan tim. “Selama ini kita selalu bermain tanpa dukungan banyak fans. Dengan bermain di Teladan, saya yakin bisa meraih angka maksimal. Tentunya kami berharap dukungan dan doa yang terus menerus dari fans PSMS di manapun berada,” bilang pemain bernomor punggung 5 itu.

Lantas apa kata Rudi Keltjes? Pelatih yang lebih dua dekade malang melintang di dunia kepelatihan tanah air itu pun sama yakinnya untuk bisa menang. “Yang penting menang dulu. Tak peduli berapa hasilnya. Setelah menang, baru berpikir lagi untuk menambah jumlah gol atau berpikir yang lainnya. Bagi saya, laga kontra Persipura bakal menarik. Saya harap anak-anak mampu bermain lepas dan tak lupa, gaya rap-rap harus dipertontonkan di Medan,” katanya.

Meski demikian, Persipura tetaplah tim yang patut diwaspadai. Usai menjuarai Indonesian Super League (ISL), Persipura juga pastinya ingin mengawinkan gelar dengan meraih juara Copa Indonesia. Tapi, tunggu dulu, PSMS siap menghadang klub berjuluk Mutiara Hitam itu

Perayaan Untuk Zada

TEPAT 21 Mei kemarin, Leonardo Martin Zada-gelandang serang PSMS merayakan ulang tahunnya yang ke-32. Tak menyangka dia, rekan-rekan setim bahkan juga pelatih PSMS merayakan ultahnya itu, meskipun secara kecil-kecilan.

Usai latihan di Stadion Teladan kemarin, Rudi Keltjes menyuruh seluruh skuad Kinantan untuk berkumpul. Zada yang sedikit lelah digiring juga untuk ikuti instruksi pelatih. Raut wajah Zada biasa saja, sama sekali tak menyangka bahwa dirinya bakal dikerjai rekan-rekannya.

Saat Zada akhirnya berada bersama rekan-rekan lainnya, kejutan pun diberikan. Rudi Keltjes sejak awal rupanya telah menyiapkan satu buah kue tar berukuran sedang. Begitu aba-aba dikeluarkan Rudi Keltjes, salah satu anggota PSMS berlari membawa kue tar tersebut.

Tanpa banyak kata, langsung saja kue tar itu dilemparkan ke wajah Zada hingga sekujur tubuhnya. Zada yang terkejut-kejut tak kuasa menampik serbuan belasan rekan-rekannya. Akhirnya dia pasrah saja sembari sedikit menjilati sisa-sisa kue di wajahnya. Suasana keakraban dan kekeluargaan begitu kentara. Terlebih saat Rudi Keltjes dan pemain lainnya menyanyikan lagu Happy Birth Day to You kepada Zada.

Wah, cukup mengharukan juga. Kalau saja tidak ramai orang, Zada juga pasti akan meneteskan air matanya. Tapi dengan gayanya yang memang kalem, Zada hanya senyam-senyum terharu plus bahagia.

“Lihat, ini ada rekan kita yang bertambah lagi usianya satu tahun. Dan dia masih berada di sini untuk mengangkat prestasi PSMS. Ini pelajaran juga bagi kalian yang masih muda untuk terus berlatih dan memberikan yang terbaik untuk tim dan diri sendiri,” bilang Rudi Keltjes menceramahi pasukannya.

Kebahagian itu, diharapkan mampu membawa motivasi lebih saat PSMS menjamu Persipura Sabtu nanti. Tak hanya bagi Zada, seluruh pemain tentu saja termotivasi ingin memberikan kemenangan bagi segenap fans PSMS

Jelang Bentrok Persipura

Kemenangan tipis 1-0 kontra Johor FC di ajang AFC Cup lalu, membuat PSMS Medan semakin percaya diri. Asupan energi ekstra pun bakal tersaji saat skuad berjuluk Ayam Kinantan itu menjamu Persipura Papua di babak delapan besar Copa Indonesia, Sabtu (23/5) nanti yang akan digelar di Stadion Teladan Medan.

Rudi Keltjes, orang yang paling bertanggung jawab di balik strategi PSMS, optimis dirinya bisa meraih hasil sempurna saat menjamu klub berjuluk Mutiara Hitam. Saat dijamu Johor FC lalu, PSMS turun dengan skuad lapis dua dan berhasil menang. Nah, lapis utamanya saat itu sengaja disimpan oleh Rudi Keltjes untuk laga kontra Persipura nanti.

Walhasil, kondisi kebugaran skuad inti PSMS saat ini sedang sangat on fire. Bahkan Elie Aiboy diprediksi sudah bisa turun melawan mantan klubnya itu. Cedera engkel yang dideranya mulai membaik sejak beberapa waktu lalu. Zada juga bisa lebih fresh setelah diistirahatkan beberapa hari. Sama halnya dengan Markus Horison hingga bintang muda PSMS, Oktovianus Maniani.

“Kami berhasil menjawab penilaian orang banyak yang menyebutkan kalau PSMS bakal kalah saat melawan Johor FC lalu. Karena kami menurunkan skuad lapis dua. Ternyata kami berhasil memetik tiga angka. Begitu juga melawan Persipuran, meskipun berat, tapi PSMS pasti bisa meraih hasil maksimal,” kata Rudi kemarin.

Oleh karena itu, skuad PSMS pun langsung digodok begitu pulang dari Johor. Dan penggodokan itu saat ini berlangsung di Medan.

Menghadapi Persipura nanti, tampaknya Rudi Keltjes tak banyak mengubah skema. Berbeda sekali saat PSMS bertandang ke Johor. Saat itu PSMS benar-benar tampil tak biasa. Hanya menempatkan satu striker, dan menumpuk lima gelandang sekaligus. Menariknya, yang menjadi target man saat melawan Johor lalu adalah Komang Adyana-yang notabanenya adalah gelandang.

“Absennya sejumlah pemain, membuat saya harus putar otak. Dan saat menjamu Johor lalu, skema yang saya coba adalah 4-5-1. Tapi melawan Persipura sepertinya tak banyak yang akan berubah. Yang jelas, sebagai tim tuan tumah, PSMS akan main ngotot dan menyerang,” tegas Rudi.

Untuk menyemangati skuad kesayangan masyarakat Kota Medan berlaga, tampaknya kehadiran fans sangat dinanti saat PSMS menjamu Persipura. Seperti kata Rudi Keltjes, bahwa PSMS senantiasa membutuhkan dukungan dan doa dari seluruh penggemar

Markus dkk ramaikan 10 nominasi Anugerah Bintang Emas Copa Dji Sam Soe

Meski mengalami penurunan prestasi pada Liga Super Indonesia 2008/2009, para pemain PSMS tetap memiliki kans untuk kembali meramaikan ajang pemilihan anugerah Bintang Emas Copa Dji Sam Soe Indonesia 2008/2009.

Beberapa pemain telah tercatat sebagai 10 nominasi pada lima kategori umum pemilihan bintang emas, yakni best striker, best midfielder, best defender, best rising star, best goal keeper dan head coach.

Selain berdasar hasil poling SMS, 10 nominasi bintang emas juga ditentukan lewat meeting juri nasional dan regional yang terdiri dari wartawan olahraga dari berbagai penjuru tanah air, termasuk perwakilan dari Harian Waspada yang digelar di Hotel The Sultan Jakarta, baru-baru ini.

Pada kategori best striker, PSMS mencatatkan nama Rahmat Affandi yang dinilai layak bersaing dengan sembilan nominasi lainnya. Di kategori best midfielder, PSMS mencatatkan dua nama sekaligus, yakni Elie Aiboy dan Asri Akbar.

Selanjutnya pada kategori defender, PSMS diwakili Aun Carbiny. Dua penjaga gawang PSMS Markus Horison dan Galih Sudharyono bersamaan masuk 10 nominasi best goal keeper.

Begitu juga pada kategori best rising star, anak-anak Ayam Kinantan meloloskan Oktavianus Maniani dan Aun Carbiny. Pelatih PSMS Liestiadi dan Rudi Keltjes juga termasuk 10 nominasi pelatih terbaik.

Selain kategori umum, meeting juri nasional dan regional juga telah menetapkan 10 nominasi kategori khusus, yakni best goal (gol terbaik) dan best save (penyelamatan terbaik).

Dari 10 nominasi, nantinya akan dipilih lima nominasi setelah babak delapan besar Copa Indonesia usai digelar. Manajer Media Relations PT HM Sampoerna Tbk Veranita Kuspratiwi mengatakan, pemilihan lima nominasi terbaik tetap menggunakan SMS poling dan meeting juri nasional-regional.

"Untuk SMS poling tahap kedua yang dimulai pada 22 Mei ini, kita pastikan lebih mudah karena para juri nasional maupun regional cukup melakukan SMS sekali saja," ujar Veranita

Wednesday, May 20, 2009

Zada Menangkan PSMS

Gol tunggal Leonardo "Zada" Martins Dinelli ke gawang JOHOR FC, sudah cukup bagi PSMS Medan menemani South China melaju ke babak 16 besar di ajang AFC Cup, Selasa (19/5).

Kemenangan tipis ini membuat PSMS berada di posisi runner up Grup F dengan raihan 13 poin, kalah tiga angka dengan South China.

Wakil Hongkong itu sendiri sukses melengkapi laga terakhir mereka tanpa kekalahan sekaligus memantapkan posisi puncak berkat kemenangan 2-1 atas VB Sport di laga terakhir. Dua gol kemenangan diciptakan Chan Siu Ki (4) dan Wong Chung Hung (58).

Di babak 16 besar, tim berjuluk "Ayam Kinantan" itu akan berjumpa juara grup G yakni Chonburi FC, yang di pertandingan terakhirnya juga memetik kemenangan 3-1 atas wakil Malaysia lainnya, KEDAH.

Bertanding di Stadion Jcorp Pasir Gudang, Johor, Malaysia, PSMS tampil tanpa beberapa pemain pilarnya seperti Elie Aiboy yang cedera, Oktovianus Maniani, Mario Alejandro Costas dll, mereka tampil lepas mengingat di pertandingan sebelumnya sudah memastikan diri lolos.

Tuan rumah sendiri mampu menciptakan beberapa peluang melalui Azizan Baba, Eddy Helmi dan dua striker mudanya Zurindra Shah Putra dan Mohd Safuam Ridwan, JOHOR sempat merepotkan barisan pertahanan PSMS. Bahkan dua kali tendangan bebas Syaiful Sabtu di babak kedua, masih dapat digagalkan kiper PSMS.

Namun petaka bagi JOHOR akhirnya dihadirkan plymaker PSMS, Zada, yang sukses menjebol gawang mereka di menit ke-66. Gol ini menjadi yang kedua bagi pemain asal Brasil itu setelah sebelumnya ia juga mencetak gol ke gawang JOHOR saat PSMS menang 3-1 di kandang sendiri, Selasa (17/3) lalu

Zada Menangkan PSMS

Pembuktian Anak Muda

Keputusan Rudi William Keltjes-arsitek PSMS Medan untuk melibatkan pemain muda saat melawat ke markas Johor FC, terbukti tepat.

Diberi kesempatan emas begitu, pemain muda PSMS sukses mempermalukan Johor FC dengan skor tips 1-0 di Stadion Pasir Gudang Corp Selasa (19/5) kemarin..

Mitchel Nere, penyerang belia PSMS yang juga putra dari Rulli Nere-legenda sepak bola Papua dan Nasional benar-benar menunjukkan kelasnya sebagai seorang penyerang. Pemain dengan gaya rambut mohawk itu berhasil membobol gawang Johor FC untuk kemenangan PSMS.

Mitchel Nere berhasil mencuri gol pada babak kedua tepatnya di menit 66, setelah skuad PSMS bermain apik sepanjang pertandingan. Situs resmi AFC menyebutkan, bahwa PSMS yang telah memastikan lolos ke babak 16 besar AFC Cup, bermain tanpa beban dan tetap mengusung spirit tinggi hingga usainya laga.

“Cederanya sejumlah pemain PSMS seperti Elie Aiboy, membuat PSMS hanya menyisakan dua pemain cadangan, Andika dan Galih Sudaryono. Tapi mereka berhasil memenangkan pertandingan dengan spirit yang bagus sejak awal laga. Sementara Johor FC dibawah asuhan Ramlan Rashid gagal start bagus dengan skuad anak mudanya,” demikian tulis situs resmi AFC, www.the-afc.com usai laga kemarin.

Pada laga tersebut, dominasi memang ditunjukkan anak Medan. Terutama di lini tengah. Sejak babak pertama, tekanan demi tekanan diperagakan PSMS. Pada menit 21 terjadi peluang bagus lewat Agus Supriyanto. Sayang peluang itu dimentahkan penjaga gawang Johor FC, yang lebih sigap menyelamatkan bola.

Begitupun, Johor FC bukannya tanpa peluang. Tampil di hadapan pendukungnya sendiri, tentu membuat mental bermain mereka meningkat. Tercatat ada beberapa peluang dari Azizan Baba, striker muda Johor FC, sayang peluang tersebut melayang di samping gawang Zulbahra yang diturunkan sebagai starter.

Pemain veteran Johor FC, Eddy Helmi Manan juga berusaha mencuri gol. Sayang kerjasamanya dengan Ezaidy Khadar tersangkut di lini tengah PSMS yang bermain ketat.

Di babak kedua, PSMS malah berhasil mencuri gol lewat kaki Mitchel Nere setelah berhasil tendangan pelan tapi terarah yang berhasil meluncur dari bawah kolong penjaga gawang Johor.

Di penghujung laga, Johor mendapatkan dua kali hadiah tendangan bebas dengan jarang yang cukup dekat. Tapi Syaiful Sabtu yang menjadi eksekutor gagal menaklukkan penjaga gawang PSMS yang dikawal Zulbahra.

Menanggapi hasil itu, Sihar Sitorus yang dihubungi Selasa (19/5) malam mengatakan, puas dengan penampilan skuad PSMS. “Saya tentu memberi respek akan pencapaian anak-anak. Kemenangan itu sekaligus membuktikan bahwa PSMS itu masih ada dan bisa menyulitkan lawan,” beber Sihar.

AFC Cup 2009, PSMS Medan Kalahkan Wakil Malaysia

PSMS Medan akhirnya melengkapi keberhasilan mereka melaju ke babak 16 besar Piala AFC usai menekuk wakil Malaysia Johor FC lewat gol tunggal Mitchell Leonardo.

Pada pertandingan yang digelar di Jcorp Pasir Gudang, Johor, Malaysia, Selasa, 19 Mei 2009, Liestiadi memang tak menurunkan kekuatan penuh. Pasalnya, pertandingan ini sendiri memang tak lagi menentukan buat Ayam Kinantan.

Wakil Merah Putih ini sebelumnya telah memastikan diri melaju ke babak 16 besar setelah menduduki posisi runner-up. PSMS berada dibawah wakil China, South China, yang kini memuncaki klasemen Grup F di Piala AFC 2008/2009 ini.

Pada pertandingan yang dipimpin wasit asal Irak,Alaa Abed-Al Qader Neama Al Abadee itu, PSMS memang tampil tanpa beban. Setelah bermain tanpa gol di babak pertama, PSMS akhirnya berhasil unggul lewat gol Leonardo di menit ke-67.

Susunan pemain:

Johor FC: JEEVANANTHAM AL GUNASEKARAN, MOHD AZUWAD BIN MD ARIP, MADZALAN BIN EMOI, MOHD AZIZAN BIN BABA, ZULINDRA SHAH PUTRA BIN ADAM, MOHD RIDUWAN BIN MA'ON, MOHAMAD SYAIFUL BIN SABTU, SIVAKUMAR AL M MUNUSAMY, FAHRUZZAHAR BIN ALI (SEE KOK LUEN, 79'), SUMARDI BIN HAJALAN (KUMARESAN AL SRIKUMAR, 64'), MOHD SYAFUAN BIN RIDUWAN.

PSMS MEDAN: ZUL BAHRA, ERWINSYAH HASIBUAN, FADLY HARIRI, GUILEN TEJERA ESTEBAN JAVIER, AUN CARBINY, RESWANDI SUMAJI, MUHAMMAD AFAN, EDI SUKAMTO, I NYOMAN ADNYANA, AGUS SUPRIYANTO, MITCHELL LEONARDO.

Tuesday, May 19, 2009

Main Aman

Meskipun hanya membawa 13 pemain, dan tidak menyertakan pemain intinya, PSMS Medan tak bermaksud meremehkan Johor FC, yang saat ini menjadi juru kunci Grup F AFC Cup. Oleh karena itu, PSMS akan berlaga all out saat digelarnya laga pamungkas Grup F kontra Johor FC di Stadion Pasir Gudang, Selasa (19/5) malam nanti.

Bagi PSMS, laga tersebut sebenarnya tak lagi menentukan. Pasalnya, Ayam Kinantan telah memastikan satu tiket ke babak 16 besar AFC Cup, usai mengandaskan VB Sport Maladewa 2-1 beberapa waktu lalu. PSMS berhasil finis sebagai runner up Grup F di bawah South China Hongkong, yang tak terkalahkan hingga saat ini. Jadi, PSMS cukup bermain aman dan tidak kalah sudah bagus.

Sementara di kompetisi lokal, PSMS masih harus berjibaku hingga tetes darah penghabisan untuk bisa meloloskan diri dari jurang degradasi. Maka, wajar saja pelatih PSMS, Rudi William Keltjes tak mau mengambil risiko.

Pemain inti, misalnya Zada, Elie Aiboy, Markus Horison, Rahmat Affandi hingga Oktovianus tak disertakan dalam tur ke Johor. Tenaga mereka dinilai Rudi lebih dibutuhkan di Indonesian Super League (ISL). Sebagai gantinya, Rudi membawa anak-anak muda, seperti Mitchel Nere, Zulbahra, Ruben Sanadi, Andika Yudistira bahkan Erwisnyah Hasibuan dipanggil dari Persikota untuk melapis lini belakang Ayam Kinantan.

“Saya khawatir pemain cedera kalau dipaksakan main lawan Johor FC. Sementara jumlah pemain terbatas,” kata Rudi kepada Sumut Pos, Senin (18/5) kemarin.

Target pun tak diemban oleh Rudi pada laga itu. Walaupun sebenarnya dia ingin meraih angka. Terlebih Rudi selalu mengatakan bahwa laga di kancah Asia merupakan laga prestisius, mengingat nama bangsa yang dijual. “Laga di AFC Cup, tentu saja sangat penting. Karena PSMS itu membawa nama bangsa. Jadi kita akan main sebaiknya agar tidak menanggung malu,” sambungnya.

Sedangkan Johor FC tampaknya juga tak ingin terus menjadi pecundang. Pelatih Johor FC, Ramlan Rasyid akan mencoba memetik kemenangan perdana mereka di Grup F kontra PSMS. “Sungguh merupakan pengalaman luar biasa bisa berlaga di ajang AFC Cup. meskipun kami menuai hasil yang kurang bagus. Setidaknya kami mendapatkan pengalaman bertanding,” kata Ramlan seperti dilansir situs resmi AFC, kemarin.

“Kami memang tak lagi mendapatkan tempat di AFC Cup musim ini. Tapi kami akan berupaya memberikan perlawanan maksimal kepada PSMS, untuk berusaha mencari kemenangan pertama kami di ajang ini,” sambung Ramlan.

Meski demikian, Ramlan juga mencoba merotasi pemainnya. Pada kesempatan ini, Ramlan berencana memberikan kesempatan menurunkan sejumlah pemain muda. “Ambil bagian di ajang ini memberikan kami banyak pelajaran. Oleh karena itu, pemain muda yang kami miliki juga perlu mendapatkan pelajar lebih banyak lagi,” pungkas Ramlan

Jual Diri Biar tak Degradasi

Sihar Sitorus-manajer PSMS Medan, memberikan sinyal bahwa dirinya tak akan memperpanjang pengelolaannya akan klub kebanggaan warga Medan ini. Terbesit dari ungkapannya, yang menegaskan bahwa pemain PSMS harus bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya hingga akhir musim, sebagai salah satu pemicu agar dilirik klub lain.

“Pemain itu harus tunjukkan kemampuan terbaiknya. Ya istilahnya jual dirilah, agar di awal musim depan ada klub yang melirik tenaga mereka. Dengan demikian, PSMS juga bisa lepas dari ancaman degradasi akibat kesungguhan pemain,” kata Sihar beberapa waktu lalu.

Ungkapan Sihar itu, membangun motivasi para pemain. Tapi juga membersitkan bahwa dirinya juga ingin melihat mantan pemainnya direkrut klub lain di awal musim mendatang. Kata direkrut klub lain, bukan dipertahankan di PSMS, mengindikasikan bahwa masa kepengelolaan Sihar di PSMS akan segera berakhir seiring berakhirnya musim ini.

Berulang kali Sumut Pos menanyakan kepastian, apakah Sihar akan kembali mendapatkan mandat menukangi PSMS. Berulangkali juga dia bilang bahwa dirinya belum bisa memastikan. “Kalau saya bilang akan kembali tangani PSMS, rupanya tidak jadi, kan gak enak. Sebaliknya, saya bilang tidak, rupanya jadi,” kata Sihar beberapa waktu lalu.

Menyoal siapa yang akan kembali menukangi PSMS musim depan, tentu saja belum tergambar benar. Pasalnya, Sihar sendiri hanya diberi mandat satu tahun oleh Ketum PSMS yang juga mantan walikota Medan Abdillah yang kini tengah meringkuk di balik jeruji.

Apalagi, Sihar tampaknya mulai kapok menukangi sebuah klub di Indonesia. Uang habis milyaran, tak sebanding dengan pendapatan. Malahan, fans Chelsea itu kerap dipusingkan dengan birokrasi dan kemelut di sepak bola nasional. Hingga menjelang berakhirnya musim ini, Sihar mengaku telah menghabiskan dana lebih dari Rp10 miliar. Jumlah itu masih belum diaudit oleh pihaknya. Dan kemungkinan hingga akhir musim akan bertambah lebih besar lagi mengingat PSMS juga berlaga hingga putaran kedua AFC Cup

PSMS Jadikan Johor FC Tumbal LSI

PSMS Medan telah memastikan satu tempat di babak 16 besar AFC Cup 2009. Namun bukan berarti pada laga terakhir kontra Johor FC, Selasa, 19 Mei 2009, Ayam Kinantan bakal tampil setengah hati.

Tekad ini disampaikan oleh pelatih PSMS, Liestiadi kepada situs Konfederasi Sepakbola Asia (AFC), Senin, 18 Mei 2009. PSMS akan berhadapan dengan Johor FC di Stadion Jcorp Pasir Gudang, Malaysia pada lanjutan kualifikasi grup F.

"Penampilan kami di Liga Super Indonesia (LSI) 2008/2009 tidak terlalu baik seperti pada AFC Cup. Karena itu kami akan berusaha merebut kemenangan lawan Johor FC sedikit meringankan beban dan memberikan kepuasan bagi pemain," kata Liestiadi.

Di LSI 2008/2009 PSMS memang masih terseok-seok di zona merah degradasi. Hingga pertandingan ke-29, Ayam Kinantan masih berada di urutan ke-15 dengan koleksi 24 poin.

Sebaliknya, pada AFC Cup 2009, PSMS justru tampil gemilang. Saat ini PSMS berada di urutan kedua klasemen sementara grup F dengan koleksi 10 poin dari 5 laga.

Dengan hasil ini PSMS telah memastikan satu tiket di babak 16 besar. Pada perebutan tiket babak 8 besar ini PSMS sudah ditunggu oleh jawara Grup G, Chonburi FC (Thailand).

"Lawan Johor FC, kami tetap menargetkan tiga poin untuk memastikan posisi kami tetap aman di klasemen akhir," tandas Liestiadi.

Target yang sama juga diusung oleh tuan rumah Johor FC. Pelatih Johor FC, Ramlan Rashid mengaku timnya tak ingin mengakhiri penampilannya di AFC Cup tanpa satu kemenangan pun.

"Kami memang sudah tidak mungkin tampil di babak 16 besar. Namun bukan berarti kami harus menyerah begitu saja kepada PSMS Medan. Kami akan tetap mencoba merebut kemenangan pertama di akhir kompetisi ini," tandas Ramlan.

Prediksi Line Up
PSMS Medan
Markus Horison (g), Fadly Hariri, Esteban Gullien, Aun Carbiny, Reswandi, Andika Yudhistira, Leonardo Zada, Galih Sudaryono, Agus Supriyanto, Mario Costas, Octavianus Maniani
Pelatih : Liestiadi Lo

Johor FC
Mohd Anis Faron (g), Kumaresan, Mohd Hamzani, Mohd Hafiz, Madzalan, Wan Rhoaimi, Mohd Azizan, Mohammad Ezaidy, Mohd Nurul Azwan, Mohd Syaiful, Fahruzzahar
Pelatih : Ramlan Rashid

Monday, May 18, 2009

PSMS Hanya Boyong 13 Pemain ke Malaysia

Pihak PSMS Medan benar-benar menyimpan sejumlah pemain intinya saat melawat ke Stadion Gudang Pasir Johor Malaysia, untuk menghadapi Johor FC pada laga pamungkas Grup F AFC Cup, Selasa (19/5) mendatang. Hal itu terbukti dari hanya 13 pemain yang diboyong ke sana.

Dari 13 nama, Rudi Keltjes, arsitek PSMS tak menyertakan sejumlah pemain intinya. Nama-nama seperti Markus Horison, Elie Aiboy, Rahmat Affandi hingga Oktovianus Maniani tak disertakan. “Saya hanya membawa 13 pemain. Dan rata-rata pemain cadangan. Saya khawatir pemain inti cedera kalau saya paksakan main melawan Johor FC. Sementara tenaga mereka lebih dibutuhkan di ISL,” beber Rudi Keltjes kepada wartawan koran ini Sabtu (16/5) kemarin. Memang, dalam daftar nama yang dibawa Rudi, terdapat nama-nama pemain cadangan yang jarang mendapatkan kesempatan di pentas ISL. Di antaranya Mitchel Nere hingga Andika Yudistira. Menariknya, Rudi juga menarik pemain yang sempat dipinjamkan ke Persikota klub Divisi Utama, Erwinsyah alias Monang untuk berlaga kontra Johor FC.

“Pemain kita pas-pasan. Tak mungkin juga kita paksakan untuk laga yang tak lagi menentukan,” sambung Rudi.

Menurut jadwal, PSMS akan bertolak ke Malaysia pada Minggu (17/5) pagi ini pukul 07.00 WIB menggunakan pesawat. Jadwal kontra Johor FC sendiri akan dimainkan pada Selasa (19/5).

Saat melawan Johor FC di Jakabaring Pelembang Maret lalu, PSMS berhasil menang dengan skor 3-1

Saturday, May 16, 2009

Tanpa Jagoan, jelang Bentrok Johor FC

MEDAN- PSMS Medan tengah bersiap melawat ke Stadion Pasir Gudang markas Johor FC, dalam laga penyisihan terakhir grup F AFC Cup, yang akan digelar Selasa (19/5) nanti. Laga yang tak lagi menentukan itu, dimaksimalkan PSMS dengan menurunkan skuad lapis duanya. Tak pelak, jagoan seperti Zada, Elie Aiboy, atau Markus Horison dicadangkan.

Hal itu untuk mengantisipasi kelelahan para pemain inti, yang tenaganya lebih dibutuhkan di kompetisi domestik. Di Indonesian Super League (ISL), PSMS memang sedang terpuruk. Dari 29 laganya, 13 kali PSMS kandas. Walhasil 24 poin baru dikumpul hingga saat ini.

Karena itu, Rudi Keltjes -arsitek PSMS enggan ambil resiko. Khawatir pemain inti cedera atau drop kondisi fisiknya, diyakini PSMS akan menyimpan tenaga Zada, Esteban, Elie Aiboy atau bahkan Markus Horison.

“Melawan Johor, mungkin saya akan mencoba rotasi. Pemain muda kalau memang mereka siap, bisa saja diturunkan. Kita lihat saja hingga saat terakhir nanti,” kata Rudi baru-baru ini.

Hal itu diamini Sihar Sitorus-manajer PSMS. Saat dihubungi Sumut Pos Jumat (15/5) kemarin, Sihar tak menampik kalau pemain inti bakal disimpan.

“Benar, laga melawan Johor FC tak lagi menentukan. Kita tentu akan mencoba main safety. Tenaga pemain lebih dibutuhkan di kancah domestik,” beber Sihar.

PSMS sendiri bakal melawat ke Johor, Malaysia pada Minggu (17/5) mendatang. Saat ini skuad sedang berkumpul di Jakarta dan menggelar latihan di sana. Belum diketahui siapa saja pemain yang bakal dibawa. Masih akan menanti sehari sebelum berangkat.

“Tim bakal berangkat tanggal 17 nanti. Meskipun tanpa pemain inti, saya harap tim bisa meraih hasil maksimal,” pungkas Sihar.

Usai laga kontra Johor FC, PSMS akan kembali menggelar laga di ISL. Lawan yang bakal dihadapi adalah Persitara Jakarta Utara pada 23 Mei mendatang. Usai laga itu, tiga hari kemudian PSMS akan kembali merumput.

Lawan yang dihadapi adalah Sriwijaya. Jadwal superpadat ini, membuat Rudi Keltjes berang. Meski demikian, dia masih optimis timnya mampu meninggalkan zona degradasi di akhir musim.

Simpan Rap-rap

MEDAN-PSMS Medan mulai memikirkan untuk mengesampingkan gaya rap-rapnya di laga sisa Indonesia Super League (ISL). Hal itu dikatakan Rudi Keltjes-arsitek PSMS sebagai salah satu trik menghindar dari kecurangan yang kerap muncul dari sang pengadil lapangan.

Evaluasi yang diambil Rudi Keltjes itu diputuskan usai kandas kontra Persib (13/5) lalu. Kepada Sumut Pos Rudi berujar bahwa dirinya akan menginstruksikan kepada pemain agar bermain aman saja, setiap bertandang ke markas lawan. Terlebih saat bola berada di kotak penalti lawan.

“Usai laga kontra Persib, kita punya cukup waktu untuk mencari siasat agar tak lagi dikerjai wasit. Salah satunya dengan mencoba bermain halus di kotak penalti. Atau, bisa saja kita cari cara main aman lainnya,” kata Rudi.

Artinya, PSMS lebih memilih mengalah dengan kondisi. Bosan terus dikerjai, bosan terus mengadu ke PSSI, karena memang tak ada tindakan lanjutan. “Lebih baik kita yang ubah cara bermain. Yang penting bisa lepas dari tipu daya wasit. Semoga pihak-pihak yang curang akan mendapatkan karma setimpal,” lanjutnya.

Masalahnya, Ayam Kinantan sudah terlanjur identik dengan gaya rap-rap. Apakah pilihan ini tidak akan menjadi bumerang? “Yang penting menang dulu. Bagi saya tak masalah main bagus atau jelek, sebab PSMS saat ini butuh hasil menang,” kata Rudi di awal kepelatihan di PSMS Maret lalu.

Sihar Sitorus-manajer PSMS juga sudah pusing dengan situasi ini. “Entahlah. Sudah tak ada gunanya melapor ke PSSI. Yang penting pemain PSMS tetap berlatih dan mempunyai semangat juang untuk menghindari degradasi. Cuma itu yang bisa dilakukan,” beber Sihar.

Keputusan ini diambil Rudi setelah melihat beberapa laga terakhir PSMS. Beberapa laga terakhir PSMS kerap kesulitan meraih hasil sempurna. Terlebih kalau harus melakoni laga ke markas lawan. Contohnya saat melawat ke markas Persijap Jepara dan Persib Bandung.

Saat dijamu Persijap, PSMS sebenarnya main bagus. Buktinya baru dua menit laga berlangsung PSMS bisa mencuri gol lewat kapten tim Esteban Guillen. Sayangnya, usai gol itu wasit mulai berat ke tuan rumah. Salah satunya dengan memberi hadiah penalti kepada tim tamu tanpa alasan yang bisa diterima pemain dan manajemen, dan menganulir gol Zada yang dilesakkan dari tendangan bebas. Padahal bola meluncur jelas ke arah gawang, namun wasit menilai gol itu berbau offside karena ada pemain PSMS yang berdiri di belakang pemain Persijap. Akhirnya PSMS kandas dengan skor 4-2.

Melawan Persib, PSMS juga mendapat cobaan. Yakni saat wasit asal Malang Suprihatin yang memimpin pertandingan memberikan hadiah penalti kepada tuan rumah, karena Mauro Pinto-bek PSMS dianggap handsball. Padahal dia sama sekali tak menyentuh bola. Hal itu terlihat dari tayang ulang yang diputar Antv.

Atas hasil buruk itu, PSMS saat ini nangkring di posisi 15 klasemen sementara. Posisi itu merupakan posisi play off degradasi. Kalau PSMS tetap bertahan di posisi itu hingga akhir musim, sebenarnya sudah bagus.

Karena PSMS masih diberi kesempatan menghirup nafas di ISL. Tapi syaratnya PSMS harus rela menjalani laga play off dengan tim peringkat empat divisi utama. Kalau menang tetap bertahan, jika kandas maka ISL musim depan tinggal kenangan

'Ferguson Bakal Kagum Melihat SUGBK'

Manajer Manchester United Sir Alex Ferguson bakal kagum dengan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta. Pasalnya, pria asal Skotlandia itu tidak akan menduga ada stadion megah di Indonesia.

Demikian prediksi Anjas Asmara, mantan pemain nasional terhadap kedatangan MU Juli nanti. Anjas merupakan salah seorang pemain yang memperkuat skuad timnas Indonesia saat
menahan imbang MU 0-0, 1975 lalu.

"Saya yakin Ferguson akan kagum dengan Gelora Bung Karno," kata Anjas kepada wartawan di SUGBK, Senayan, Jakarta, Jumat, 15 Mei 2009.

Kepada wartawan Anjas mengatakan, kemegahan stadion menjadi indikator kualitas sepakbola sebuah negara. Karena itu, saat MU hadir di Jakarta, Ferguson juga akan tahu kalau Indonesia pernah punya tim nasional yang hebat.

"Dulu kami sering menjajal tim-tim besar di SUGBK. Bahkan kami pernah mengalahkan Uruguay 2-1 di sini. Saat itu saya berhasil mencetak satu gol," kata Anjas di Senayan, Jumat, 15 Mei 2009.

Menurut Anjas, kualitas timnas era 1970-an tidak kalah dengan tim-tim asal luar negeri. Karena itu, saat bertemu dengan MU, 1975 lalu, timnas tidak pernah minder apalagi takut.

"Kami berdiri di lapangan dengan tangan di pinggang. Kami tidak takut berhadapan dengan tim sekelas MU saat itu. Yang sulit kami kalahkan adalah Birma (Nyamnar) dan Israel," kata mantan pemain Persija ini.

Anjas menambahkan, kematangan timnas di eranya tak lepas dari bertaburnya talenta-talenta yang ada saat itu. Kondisi ini juga didukung dengan kehadiran pelatih-pelatih ternama dan tingginya jam terbang di pentas internasional yang cukup tinggi.

"Kami biasa bertanding lawan tim-tim besar, terutama dari Brasil. Jadi saat berhadapan dengan MU, kami tidak minder sama sekali."

Saat berhadapan dengan MU, Anjas bermain di posisi gelandang kiri. Selain Anjas, timnas saat itu juga diperkuat oleh Roni Paslah, Junaidi Abdilah, Nobon Kamayudin, Oyong Liza, Sutan Harahara, Iswadi Idris, dan Andi Lala.

"Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) adalah saksi kekuatan timnas era 1970 hingga 1980-an. Dan saya yakin, Ferguson akan kagum dengan satdion ini," tandasnya.

MU akan kembali bertandang ke Jakarta, 18 Juli 2009. Kunjungan ini merupakan rangkaian tur Asia Setan Merah musim ini. Cristiano Ronaldo cs akan berhadapan dengan tim Indonesia All Star, 20 Juli 2009

Thursday, May 14, 2009

Persib Diuntungkan Bola Mati

Kehilangan trio andalannya, Gonzalez, Hilton Moreira dan Cabanas, Persib terlihat begitu sulit menciptakan gol melalui serangan-serangan yang mereka bangun. Kalaupun akhirnya Persib bisa mencetak dua gol, itu berkat kejelian mereka memanfaatkan bola-bola mati.

Dari sisi permainan kedua tim sebenarnya berimbang. Bahkan PSMS sedikit lebih unggul dalam melakukan tekanan ke gawang Persib. Hanya saja kurang baiknya penyelesaian akhir yang dilakukan pemain-pemain PSMS seperti Zada dan Costas saat mendapatkan peluang, membuat gawang Persib tetap aman.

Selain itu tetap solidnya lini pertahanan Persib yang digalang Maman, Nova dan Nyek Nyobe menjadi kesulitan sendiri bagi PSMS dalam membongkar pertahanan lawan. Tak heran jika serangan yang mereka bangun kerap kandas.

Di barisan tengah Persib, Hariono tampil gemilang. Dia menjadi tembok pertama Persib di barisan tengah yang harus ditaklukan PSMS. Tak heran jika duel lini tengah selalu mampu dimenangkan oleh Persib.

Gol yang diciptakan Nyek Nyobe lewat tendangan bebas dari jarak sekitar 25 meter merupakan gol berkelas yang sangat sulit digagalkan Markus Harison. Keunggulan itulah yang akhirnya bisa membuat kepercayaan diri Persib bertambah di saat mereka juga kesulitan menciptakan gol dari serangan yang mereka bangun.

Sedangkan gol kedua dari Bastos yang diciptakan dari titik penalti memang mengundang tanya apakah benar telah terjadi handball pada pemain belakang PSMS. Namun lepas dari perdebatan tersebut penalti yang dilakukan Bastos sangat baik. Gol kedua Persib tak pelak lagi membuat PSMS makin sulit dan terlihat mental mereka menjadi down karena sulit untuk mengejar dua gol dalam kondisi Persib yang semakin di atas angin

Kekeliruan Wasit Nodai Kemenangan Persib Atas PSMS Medan

Persib Bandung berhasil mengamankan tiga angka saat menjamu PSMS Medan di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang Bandung, Rabu, 13 Mei 2009. Sayang, kemenangan Maung Bandung diwarnai oleh keputusan kotroversial wasit Suprihatin.

Pada pertandingan yang disiarkan oleh antv ini, Persib berhasil mengalahkan PSMS 2-0. Hasil ini sekaligus mendongkrak posisi Persib ke urutan ke-3 dengan koleksi 54 poin dari 27 laga.

Sebaliknya, kekalahan ini peluang PSMS untuk lepas dari zona degradasi semakin sulit. Saat ini, Ayam Kinanta masih berada di posisi ke-15 dengan koleksi 24 poin dari 28 laga.

Gol pertama Persib dicetak oleh Nyec Nyobe pada menit ke-20. Sedangkan gol kedua dicetak oleh Rafael Bastos pada menit ke-54 dari titik putih penalti.

Di babak pertama, kedua tim sebenarnya tampil terbuka. Namun, kondisi lapangan yang becek menyulitkan Persib dan PSMS untuk menciptakan peluang-peluang berbahaya.

Persib mencoba menembus pertahanan PSMS pada menit-menit awal lewat serangan yang dimotori oleh Atep. Sayang genangan air beberapa kali menghambat aliran bola sehingga mampu dikuasai oleh pemain belakang PSMS.

Tak ingin mengecewakan pendukungnya seperti saat dikalahkan Pelita 1-2 beberapa waktu lalu, Persib kembali menata serangannya. Kali ini pemain-pemain Maung Bandung mulai berani melakukan eksekusi dari luar kotak penalti.

Namun aksi ini lagi-lagi tak membuahkan hasil hingga Persib mendapatkan hadiah tendangan bebas pada menit 25'. Nyeck Nyobe yang ditunjuk sebagai eksekutor, berhasil merobek jala PSMS yang dijaga oleh Markus Horison.

Tendangan pemain asal Kamerun ini meluncur deras di atas pagar betis pemain-pemain PSMS sebelum akhirnya mendarat di pojok kanan atas gawang Markus. Skor pun berubah menjadi 1-0 untuk Persib.

PSMS memilih untuk mengikuti strategi yang dijalankan oleh Persib. Mario Costas cs mulai berani melancarkan tendangan-tendangan dari luar kotak penalti. Sayang, dari sederet eksekusi yang dilakukan, tak satupun menemnui sasaran.

Hingga babak pertama berakhir kedua tim tidak mampu menciptakan gol tambahan. Skor sementara masih tetap 1-0 untuk Persib.

Babak Kedua
Di babak kedua, PSMS mencoba mengejar ketertinggalannya. Namun kondisi lapangan yang tidak menguntungkan kembali membuat serangan Mario Costas dan Leonardo Zada kerap kandas di kaki pemain bertahan Persib.

Tendangan-tendangan dari luar kotak penalti pun tak banyak membantu karena masih meluncur jauh di luar sasaran.

Saat berusaha mengejar ketertinggalannya, PSMS justru dikejutkan dengan keputusan kontrovesial wasit Suprihatin. Pengadil lapangan itu menunjuk titik putih penalti pada menit ke-54.

Sanksi ini diberikan Suprihatin menganggap Mario Pinto melakukan hands ball di kotak terlarang. Padahal, dari tayangan ulang tidak terlihat bahwa bola menyentuh tangan Pinto.

Keputusan wasit ini sempat memicu protes dari pemain PSMS. Namun wasit tetap pada pendiriannya. Rafael Bastos yang ditunjuk sebagai eksekutor pun akhirnya sukses menjalankan tugasnya sekaligus merubah skor menjadi 2-0 untuk Persib.

Ketingggalan 0-2 mulai membuat pemain PSMS frutasi. Mereka pun memilih untuk meladeni Persib dengan permainan keras. Pelanggaran demi pelanggaran kerap dilakukan oleh pemain-pemain belakang PSMS.

Menghadapi situasi ini, Persib mulai menurunkan tempo permainnya. Pasukan Jaya Hartono memilih untuk memainkan bola dari kaki ke kaki. Hasilnya, hingga pertandingan usai Maung Bandung berhasil mempertahankan kemenangan 2-0.


Susunan Pemain
Persib Bandung
Tema Mursadat/Cece Supriatna (g); Maman Abdurahman, Nova Arianto, Nyeck Nyobe, Gilang Angga, Hariono, Eka Ramdani, Atep, Siswanto/Irwan Wijasmara, Airlangga Sutjipto/Zaenal Arif, Rafael Bastos

PSMS Medan
Markus Horison (g), Reswandi, Mauro Pinto, Fadli Hariri, Rahmadhani, Agus Suprianto, Leonardo M Zada, Ruben Sanadi/Andhika Yudistira/Affan Lubis, Rahmat Affandi/I Komang Adyana, Octavianus Maniani, Mario Costas

PSMS vs SFC Main di Papua

Badan Liga Indonesia memutuskan laga lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) antara PSMS Medan menghadapi Sriwijaya FC pada 23 Mei mendatang, akan digelar di Stadion Mandala, Papua.

Hal ini tak lepas dari keberatan PSMS yang menganggap Stadion Jakabaring, Palembang, sama saja akan menjadi kandang SFC, padahal mereka yang bertindak sebagai tuan rumah.

Sejak awal Maret lalu, PSMS telah menggunakan Stadion Jakabaring sebagai homebase mereka untuk laga di AFC Cup, dan tiga laga di LSI.

Menanggapi keberatan ini, Manajer SFC, MC Baryadi, mengaku tak mempermasalahkannya. Jadwal tersebut kebetulan sesuai dengan dua laga mereka berikutnya yakni menghadapi Persiwa Wamena (6/6), Persipura Jayapura (10/6).

"Jadwal ini sesuai dengan perjalanan pertandingan SFC melawan Persiwa dan Persipura. Jadi, pertandingan melawan PSMS menjadi laga pembuka pertandingan di Papua," ujarnya, Rabu (13/05).

Senada dengan Brayadi, pelatih Rahmad Darmawan, juga mengakui hal tersebut sangat menguntungkan dari segi biaya.

"Dari pada bolak-balik Palembang-Papua, tentu biaya dan tenaga lebih besar lagi harus dikeluarkan. Sealin itu, anggap saja sekalian saya pulang kampung,” pungkas pelatih yang 2005 lalu meracik sekaligus membawa Persipura menjadi kampiun Liga Indonesia (Ligina) XI

Mantan Pemain PSMS, Jusuf Siregar Meninggal Dunia

Wafatnya mantan pemain PSMS, HM Yusuf Siregar (81) merupakan sebuah kehilangan besar bagi keluarga besar olah raga di Medan. "Keluarga besar PSMS benar-benar kehilangan seorang tokoh sepak bola yang sangat dihormati dan dihargai," kata mantan pemain PSMS, Parlin Siagian, di Medan, Rabu (13/5).

Yusuf Siregar yang terakhir juga berpangkat Letkol Pol (Purn) meninggal dunia di rumah duka di Jalan Masjid Gang Perwira No 1 Medan, Selasa (12/5), pukul 10.00 WIB.


Almarhum menghadap Sang Pencipta setelah sekian lama menderita sakit.Yusuf Siregar lahir di Sibolga, 8 Agustus 1928. Ia mengawali karirnya di sepak bola dengan bergabung di Klub TAM.


Menurut Parlin , dengan wafatnya Yusuf Siregar, PSMS tidak hanya kehilangan seorang tokoh yang selama ini dikenal sebagai bapak, tetapi juga kehilangan pembina yang dikenal arif dan bijaksana.


"Ketika beliau bergabung dengan PSMS pada era 1950-an tim ini sangat disegani tim lawan," katanya.


Di tim PSMS, Yusuf mendapat julukan "the killer" atau sang pembunuh di lapangan hijau.


"Kepribadian Pak Yusuf perlu dicontoh para pemain muda. Beliau dikenal memiliki disiplin tinggi, selalu tekun dan rajin berlatih, sehingga wajar beliau dijadikan tokoh sepak bola nasional," katanya.


Almarhum HM. Jusuf Siregar (81 tahun) yang meninggal dunia Selasa (12/5) telah dikebumikan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Bukit Barisan Medan, Rabu (13/5).


Pemakaman Jusuf Siregar di tempat peristirahatan yang terakhir itu dihadiri sejumlah mantan pemain dan pengurus PSMS Medan, juga dihadiri oleh keluarga, serta kerabat dekat almarhum khususnya dari kalangan kepolisian.


Tampak adik almarhum, Mayjen Pol (Purn) Salim Siregar yang juga mantan Kapolda Riau juga turut hadir pada pemakaman tersebut.


Bertindak sebagai inspektur upacara pada acara pemakaman tersebut adalah AKBP Robin Hutapea dari Polda Sumut.


HM. Jusuf Siregar yang dengan pangkat terakhir Letkol Pol (Purn) meninggal dunia karena sakit di rumah duka di Jalan Masjid Taufik Gang Perwira No 1 Medan, Selasa (12/5) pukul 12.00 WIB.


Almarhum meninggalkan seorang istri Nurmilan br Rangkuti, tujuh orang anak, lima putra dan dua putri, 17 orang cucu, serta satu cicit.


Jusuf Siregar lahir di Kota Sibolga, 8 Agustus 1928, mengawali karirnya di sepak bola dengan bergabung di Klub TAM di kota tersebut.


Almarhum memperoleh penghargaan Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara dari Presiden Soeharto pada 1983.


Mantan pelatih PSMS, M. Khaidir mengatakan, keluarga besar PSMS merasa kehilangan terhadap orang yang selama ini sangat dicintai dan banyak berjasa dalam memajukan olah raga sepak bola di Sumut.


Khaidir mengatakan, Jusuf Siregar tidak hanya dikenal sebagai mantan pemain PSMS, tetapi juga sebagai tokoh olah raga di daerah itu

DENGAN PERSIB PSMS, TUNDUK 2-0

Tim maung bandung "Persib" naik keperingkat ketiga klasemen sementara liga super indonesia(LSI)2009 setelah mengalahkan PSMS medan 2-0 di stadion jalak harupat soreang bandung, jabar, rabu malam.
Gol kemenangan persib di cetak bek Nyek Nyobe Gregorius Clement menit ke 25 dan rafael bastos menit ke 52 hasil 27 kali bertanding, 16 kali menang, 6 kali seri dan 5 kali kalah
Sementara PSMS Medan tertahan di peringkat 14 dengan nilai 24 hasil dari 29 kali bertanding, empat kali menang, 12 seri dan 13 kalah.
Kemenangan ini sekaligus memupus"Mimpi Buruk" persib bandung yang sempat kalah 1-2 di stadion sijalak harupat soreang bandung saat di jamu Pelita Jaa Jabar beberapa waktu lalu.
MEski meraih kemenangan, absennya duet maut Hilton Moriera dan Cristian Gonzales serta gelandang Lorenzo Cabanas yang terkena akumulasi dua kartu kuning mengurangi ketajaman line depan maung bandung yang menurunkan rafael basstos dan Airlangga
Hujan yang turun menjelang "Kick Off" membuat lapangan pertandingan menjadi licin, diawal babak pertama kedua tim harus berjuang melawan genangan air yang menghalangi lajunya si kulit bundar
Kedua tim memberondong lawan dengan tembakan"Canon Ball" dari line tengah, salah satunya gol persib yang di cetak Nyek Nyobe yang dilakukan melalui tembakan bebas dari jarak 35 meter
Ketinggalan 1-0 , PSMS tampil mengurungdengan tembakan-tembakan jarak jauh. beberapa klai Rachmat Affandi dan Mario Costas mengancam gawan Persibyang dikawal Tema Mursadat. Namun hingga babak pertama udai kedudukan bertahan 0-1 untuk persib
Memasuki babak kedua, terjadi duel line tengah yang di motori oleh eka ramdani(persib) dan Zada(PSMS) memasuki menit ke 52 pemain belakang PSMS Mauro Pinto, melakukan Handsball di kotak penalti sehingga wasitsuprihatin dari magelang menunjuk titik putih.
Keputusan penalti sempat di protes pemain medan, namun wasit tetap pada keputusannya,Rafael Bastos yang menjadi Algojo,sukses melakukan eksekusi menaklukan kiper Markus Horison sehingga Persib memimpin 2-0.**