Sekretaris Daerah Kota Medan Dzulmi Eldin dan Kepala Dinas Pendapatan Kota Medan Randiman Tarigan dijagokan sebagai Ketua Umum PSMS Medan untuk musim kompetisi Divisi Utama PSSI 2009/2010.
"Siapa pun sebenarnya yang memimpin PSMS Medan sepanjang layak, oke-oke saja, tapi Eldin dan Randiman saya pikir cukup bagus untuk memimpin," kata Ketua Umum Klub PS Shimponi, Ahmad Arief.
Anggota DPRD Medan itu menilai, tim "Ayam Kinantan" membutuhkan sosok ketua umum yang loyal dan mampu mengangkat kembali prestasi PSMS setelah terdegradasi dari Liga Super Indonesia. Jika tak ada pihak swasta yang berminat menangani klub ini, pilihan paling rasional jatuh kepada Eldin dan Randiman. Arief berharap agar satu dari antara dua figur tersebut bisa membawa PSMS kembali masuk ke Liga Super Indonesia.
"Masalah utama PSMS adalah dana. Jika tak ada swasta yang mau, jalan yang mungkin ditempuh supaya PSMS tetap hidup adalah bantuan APBD dan sumbangan. Di sinilah diharapkan peran Eldin atau Randiman," ujar Ketua F-PAN DPRD Medan itu.
Soal bantuan APBD, menurut dia, masih dimungkinkan asal penyalurannya sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku. Hal ini merujuk pada klub daerah lain seperti Persija Jakarta atau Persebaya Surabaya.
Pemilihan pengurus baru PSMS rencananya akan digelar dalam musyawarah pada 18 Juli mendatang. "Diharapkan musyawarah bisa berjalan sukses agar PSMS bisa kembali berjaya," tambah Arief.
Musim depan, PSMS harus berlaga di Liga Divisi Utama. Mereka tersisih setelah kalah dari Persebaya Surabaya dalam playoff untuk memperebutkan satu tiket di Liga Super
Kumpulan Berita Tentang PSMS Medan Teruskan Perjuangan MU PSMS Medan "Koe" Dukung Terus PSMS Medan ....
Thursday, July 16, 2009
Dukung terus Ayam Kinantan
egagalan PSMS Medan bertahan di Liga Super Indonesia (LSI) setelah gagal memenangi laga playoff menghadapi Persebaya Surabaya, hendaknya tidak mengendurkan semangat pecinta PSMS Medan untuk terus mendukung tim Ayam Kinantan.
“PSMS harus bangkit untuk dapat kembali tampil di liga super dan ini tentunya dibutuhkan dukungan seluruh masyarakat, khususnya pecinta Ayam Kinantan baik moril maupun materil,” ujar pendukung fanatik PSMS Medan, Ahmad Pasundan Tarigan, kemarin.
Dikatakan, semua pencinta Ayam Kinantan pastilah kecewa dengan turun kastanya tim kebanggaan kota Medan itu ke Divisi Utama. “Namun kekecewaan itu jangan sampai membuat kita berpaling dari PSMS yang selalu membutuhkan dukungan moril untuk dapat kembali meraih tiket LSI,” ucapnya.
Untuk itu, lanjutnya, PSMS harus segera mempersiapkan tim yang solid dengan merekrut pemain-pemain berkualitas. “Siapa pun pelatihnya, kalau tanpa didukung materi pemain yang berkualitas, akan sulit mengangkat prestasi PSMS menjadi lebih baik,” katanya.
Menurut Tarigan, tidak menjadi jaminan PSMS akan meraih prestasi gemilang meski bermain di Divisi Utama. “Divisi Utama bukanlah level yang buruk, setiap tim juga diperkuat pemain berkualitas termasuk pemain asing. Untuk itu, PSMS harus tetap mempersiapkan tim yang baik jika ingin kembali tampil di liga super,” katanya.
Selain materi pemain, tambahnya, pengurus PSMS juga harus yang benar-benar ingin mengabdi untuk kejayaan Ayam Kinantan, di samping juga mampu mencari dana untuk kebutuhan tim.
“Jika ditangani oleh pengurus yang benar-benar murni untuk memajukan tim dan didukung dengan pemain berkualitas, kita yakin PSMS akan bangkit sebagai tim yang memiliki nama besar di kancah sepakbola nasional,” jelas Tarigan.
“PSMS harus bangkit untuk dapat kembali tampil di liga super dan ini tentunya dibutuhkan dukungan seluruh masyarakat, khususnya pecinta Ayam Kinantan baik moril maupun materil,” ujar pendukung fanatik PSMS Medan, Ahmad Pasundan Tarigan, kemarin.
Dikatakan, semua pencinta Ayam Kinantan pastilah kecewa dengan turun kastanya tim kebanggaan kota Medan itu ke Divisi Utama. “Namun kekecewaan itu jangan sampai membuat kita berpaling dari PSMS yang selalu membutuhkan dukungan moril untuk dapat kembali meraih tiket LSI,” ucapnya.
Untuk itu, lanjutnya, PSMS harus segera mempersiapkan tim yang solid dengan merekrut pemain-pemain berkualitas. “Siapa pun pelatihnya, kalau tanpa didukung materi pemain yang berkualitas, akan sulit mengangkat prestasi PSMS menjadi lebih baik,” katanya.
Menurut Tarigan, tidak menjadi jaminan PSMS akan meraih prestasi gemilang meski bermain di Divisi Utama. “Divisi Utama bukanlah level yang buruk, setiap tim juga diperkuat pemain berkualitas termasuk pemain asing. Untuk itu, PSMS harus tetap mempersiapkan tim yang baik jika ingin kembali tampil di liga super,” katanya.
Selain materi pemain, tambahnya, pengurus PSMS juga harus yang benar-benar ingin mengabdi untuk kejayaan Ayam Kinantan, di samping juga mampu mencari dana untuk kebutuhan tim.
“Jika ditangani oleh pengurus yang benar-benar murni untuk memajukan tim dan didukung dengan pemain berkualitas, kita yakin PSMS akan bangkit sebagai tim yang memiliki nama besar di kancah sepakbola nasional,” jelas Tarigan.
PSMS sulit tetap LSI
Ambisi PSMS Medan tetap tampil di pentas Indoesia Super Liga musim depan dipastikan sulit terwujud. Hal tersebut jika merujuk pada pernyataan Direktur Kompetisi BLI, Joko Driyono, terkait kontestan kasta tertinggi sepakbola nasional edisi kedua musim depan.
Menurut Joko, pihaknya memastikan bakal menerapkan aturan ketat, terkait regulasi peserta kompetisi Super Liga. Bagi mereka yang tidak memenuhi syarat, sudah pasti akan langusng dieliminasi ke Divisi Utama.
Sebagai ganti agar kuota 18 tim tetap terpenuhi, akan diambil dari tim kasta kedua yang musim ini menembus babak delapan besar.
Empat tim yang terkena degradasi musim ini adalah PSMS Medan, Deltras Sidoarjo, Persita Tangerang dan PSIS Semarang. Keempat tim tetap turun kasta dan tidak diberikan kesempatan bertahan di Super Liga.
"Sesuai regulasinya memang demikian. Jadi, tim yang akan mengganti bagi mereka yang tidak lolos verifikasi berasal dari Divisi Utama. Mereka harus diberikan kesempatan untuk promosi," sebut Joko baru-baru ini.
Masih kata Joko, pihaknya akan memberikan pemerataan kesempata untuk tampil di Super Liga, bagi tim Divisi Utama. Tentunya, kesempatan itu akan diberikan, sekiranya ada tim yang tidak memenuhi syarat.
"Tapi, mereka yang akan menjadi pengganti pun harus memenuhi syarat. Jika tidak, tentu mereka tidak bisa ikut dan kesempatan tampil di Super Liga diberikan kepada tim lainnya," jelas Joko sembari menyinggung penyatuan dua tim atau merger dua tim Malang, Arema dan Persema serta dua tim ibukota Persija-Persitara.
"BLI tidak mengenal istilah merger. Kami hanya mengizinkan pengelolaan satu tim tampil di Super Liga musim depan. Silahkan saja jika ada tim yang ingin kerjasama, tapi harus sesuai dengan yang tercantum di dalam manual liga. Jika tidak, mereka dipastikan sulit ikut Super Liga," tandas Joko
Menurut Joko, pihaknya memastikan bakal menerapkan aturan ketat, terkait regulasi peserta kompetisi Super Liga. Bagi mereka yang tidak memenuhi syarat, sudah pasti akan langusng dieliminasi ke Divisi Utama.
Sebagai ganti agar kuota 18 tim tetap terpenuhi, akan diambil dari tim kasta kedua yang musim ini menembus babak delapan besar.
Empat tim yang terkena degradasi musim ini adalah PSMS Medan, Deltras Sidoarjo, Persita Tangerang dan PSIS Semarang. Keempat tim tetap turun kasta dan tidak diberikan kesempatan bertahan di Super Liga.
"Sesuai regulasinya memang demikian. Jadi, tim yang akan mengganti bagi mereka yang tidak lolos verifikasi berasal dari Divisi Utama. Mereka harus diberikan kesempatan untuk promosi," sebut Joko baru-baru ini.
Masih kata Joko, pihaknya akan memberikan pemerataan kesempata untuk tampil di Super Liga, bagi tim Divisi Utama. Tentunya, kesempatan itu akan diberikan, sekiranya ada tim yang tidak memenuhi syarat.
"Tapi, mereka yang akan menjadi pengganti pun harus memenuhi syarat. Jika tidak, tentu mereka tidak bisa ikut dan kesempatan tampil di Super Liga diberikan kepada tim lainnya," jelas Joko sembari menyinggung penyatuan dua tim atau merger dua tim Malang, Arema dan Persema serta dua tim ibukota Persija-Persitara.
"BLI tidak mengenal istilah merger. Kami hanya mengizinkan pengelolaan satu tim tampil di Super Liga musim depan. Silahkan saja jika ada tim yang ingin kerjasama, tapi harus sesuai dengan yang tercantum di dalam manual liga. Jika tidak, mereka dipastikan sulit ikut Super Liga," tandas Joko
Pengurus Masih Tunggu Rapat
Bermain di Divisi Utama, PSMS tidak membutuhkan badan hukum layaknya berlaga di Indonesian Super League (ISL). Tapi PT PSMS yang terlanjur dibentuk menyatakan siap kalau nantinya dibutuhkan.
Dirut PT PSMS, Ir Doli Siregar menegaskan kesiapannya membantu PSMS untuk kembali berlaga di ISL musim yang akan datang. “Kami siap mendukung kiprah PSMS musim depan. Tergantung sikap pengurus nantinya. Karena PT PSMS sekalipun memang tidak bisa juga jalan sendiri,” terang Doli yang ditemui wartawan koran ini, Selasa (14/7) kemarin.
Pihak PT PSMS sudah punya ancang-ancang dari segi bisnis. Sebagai badan hukum sah PSMS, manajemen perseroan terbatas ini sadar tidak bisa sekadar berbangku tangan. Sumbangsih pemikiran dan membantu sektor pembiayaan pasti menjadi hal utama yang harus dipikirkan manajemen PT PSMS. Doli Siregar selaku direktur utama mengaku sudah menganalisa kemungkinan-kemungkinan bisnisnya.
“Untuk mengarungi kompetisi, pasti membutuhkan banyak biaya. Dan PT PSMS berpikir juga untuk melebarkan sayap dalam mencari solusi keuangan dengan mencari cara berbisnis. Tidak hanya dari olahraga tapi dari lingkup lainnya. Dan hasilnya kita kembalikan ke PSMS,” beber Doli.
Sisi bisnis yang dimaksud Doli bisa saja dari marchandise atau lainnya. Terlebih PSMS sudah balik kandang. Kerinduan fans akan tim kebanggaannya memperlihatkan satu celah bisnis. Terutama dari tiket masuk, atau aksesoris. Sedikit banyak, lingkup lain di luar bisnis bisa juga menjadi sasaran PT PSM.
Bagaimana sikap pengurus PSMS? Menjawab hal itu, Hardi Mulyono Kabid Organisasi PSMS belum bisa memberi kepastian apakah akan bekerja sama dengan PT PSMS atau tidak. Tapi Hardi berjanji akan merumuskan kembali seperti apa langkah dan kerja sama apa saja yang bisa mereka lakukan demi prestasi PSMS.
“Kalau ditanyakan kerjasamanya, pasti kita akan selaraskan langkah. Namun bentuknya seperti apa, masih akan kita rumuskan kembali usai pemilihan ketua mmum PSMS nanti,” beber Hardi.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Medan Dzulmi Eldin dan Kepala Dinas Pendapatan Kota Medan Randiman Tarigan dijagokan sebagai Ketua Umum PSMS Medan untuk musim kompetisi Divisi Utama PSSI 2009/2010. Ketua Umum Klub PS Shimponi, Ahmad Arief berpendapat, dua nama itu memiliki visi yang dibutuhkan untuk memajukan tim Ayam Kinantan.
Anggota DPRD Medan itu menilai, PSMS membutuhkan sosok ketua umum yang loyal dan mampu mengangkat kembali prestasi PSMS setelah terdegradasi dari Liga Super Indonesia. Jika tak ada pihak swasta yang berminat menangani klub ini, pilihan paling rasional jatuh kepada Eldin dan Randiman. Arief berharap agar satu dari antara dua figur tersebut bisa membawa PSMS kembali masuk ke Liga Super Indonesia.
“Masalah utama PSMS adalah dana. Jika tak ada swasta yang mau, jalan yang mungkin ditempuh supaya PSMS tetap hidup adalah bantuan APBD dan sumbangan. Di sinilah diharapkan peran Eldin atau Randiman,” ujar Ketua F-PAN DPRD Medan itu.
Soal bantuan APBD, menurut dia, masih dimungkinkan asal penyalurannya sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku. Hal ini merujuk pada klub daerah lain seperti Persija Jakarta atau Persebaya Surabaya.
Pemilihan pengurus baru PSMS rencananya digelar dalam musyawarah pada 18 Juli mendatang. “Diharapkan musyawarah bisa berjalan sukses agar PSMS bisa kembali berjaya,” tambah Arief
Dirut PT PSMS, Ir Doli Siregar menegaskan kesiapannya membantu PSMS untuk kembali berlaga di ISL musim yang akan datang. “Kami siap mendukung kiprah PSMS musim depan. Tergantung sikap pengurus nantinya. Karena PT PSMS sekalipun memang tidak bisa juga jalan sendiri,” terang Doli yang ditemui wartawan koran ini, Selasa (14/7) kemarin.
Pihak PT PSMS sudah punya ancang-ancang dari segi bisnis. Sebagai badan hukum sah PSMS, manajemen perseroan terbatas ini sadar tidak bisa sekadar berbangku tangan. Sumbangsih pemikiran dan membantu sektor pembiayaan pasti menjadi hal utama yang harus dipikirkan manajemen PT PSMS. Doli Siregar selaku direktur utama mengaku sudah menganalisa kemungkinan-kemungkinan bisnisnya.
“Untuk mengarungi kompetisi, pasti membutuhkan banyak biaya. Dan PT PSMS berpikir juga untuk melebarkan sayap dalam mencari solusi keuangan dengan mencari cara berbisnis. Tidak hanya dari olahraga tapi dari lingkup lainnya. Dan hasilnya kita kembalikan ke PSMS,” beber Doli.
Sisi bisnis yang dimaksud Doli bisa saja dari marchandise atau lainnya. Terlebih PSMS sudah balik kandang. Kerinduan fans akan tim kebanggaannya memperlihatkan satu celah bisnis. Terutama dari tiket masuk, atau aksesoris. Sedikit banyak, lingkup lain di luar bisnis bisa juga menjadi sasaran PT PSM.
Bagaimana sikap pengurus PSMS? Menjawab hal itu, Hardi Mulyono Kabid Organisasi PSMS belum bisa memberi kepastian apakah akan bekerja sama dengan PT PSMS atau tidak. Tapi Hardi berjanji akan merumuskan kembali seperti apa langkah dan kerja sama apa saja yang bisa mereka lakukan demi prestasi PSMS.
“Kalau ditanyakan kerjasamanya, pasti kita akan selaraskan langkah. Namun bentuknya seperti apa, masih akan kita rumuskan kembali usai pemilihan ketua mmum PSMS nanti,” beber Hardi.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Medan Dzulmi Eldin dan Kepala Dinas Pendapatan Kota Medan Randiman Tarigan dijagokan sebagai Ketua Umum PSMS Medan untuk musim kompetisi Divisi Utama PSSI 2009/2010. Ketua Umum Klub PS Shimponi, Ahmad Arief berpendapat, dua nama itu memiliki visi yang dibutuhkan untuk memajukan tim Ayam Kinantan.
Anggota DPRD Medan itu menilai, PSMS membutuhkan sosok ketua umum yang loyal dan mampu mengangkat kembali prestasi PSMS setelah terdegradasi dari Liga Super Indonesia. Jika tak ada pihak swasta yang berminat menangani klub ini, pilihan paling rasional jatuh kepada Eldin dan Randiman. Arief berharap agar satu dari antara dua figur tersebut bisa membawa PSMS kembali masuk ke Liga Super Indonesia.
“Masalah utama PSMS adalah dana. Jika tak ada swasta yang mau, jalan yang mungkin ditempuh supaya PSMS tetap hidup adalah bantuan APBD dan sumbangan. Di sinilah diharapkan peran Eldin atau Randiman,” ujar Ketua F-PAN DPRD Medan itu.
Soal bantuan APBD, menurut dia, masih dimungkinkan asal penyalurannya sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku. Hal ini merujuk pada klub daerah lain seperti Persija Jakarta atau Persebaya Surabaya.
Pemilihan pengurus baru PSMS rencananya digelar dalam musyawarah pada 18 Juli mendatang. “Diharapkan musyawarah bisa berjalan sukses agar PSMS bisa kembali berjaya,” tambah Arief
Pengawalan MU Mirip Pengawalan Bill Clinton
Keamanan super ketat akan diterapkan oleh panitia lokal terhadap Manchester United saat berada di Indonesia. Namun fans masih mendapat kesempatan untuk bisa berinteraksi dengan pemain-pemain idolanya.
Koordinator Bidang Keamanan Panitia Lokal kedatangan MU, Nugroho Setiawan mengatakan, sistem keamanan yang diterapkan terhadap pemain MU tidak jauh berbeda dengan keamanan Presiden AS Bill Clinton saat berkunjung ke Indonesia. Artinya pemain masih diberi kesempatan untuk berinteraksi dengan fansnya.
"Bila ada fans yang sudah mengganggu, kami tidak akan menangkap mereka. Namun kami akan menyelamatkan pemain yang bersangkutan. Ini mirip seperti saat Bill Clinton di Indonesia," kata Nugroho.
Dijelaskan Nugroho, proses pengamanan terhadap Clinton yang datang ke Indonesia sekitar lima belas tahun lalu berbeda dengan pengamanan Presiden AS, George Bush saat berkunjung ke Indonesia. Bush yang mendapat pengawalan ketat dari pasukan khusus sama sekali tidak bisa berinteraksi dengan masyarakat.
"MU datang untuk bertemu dengan fansnya. Jadi kalau pengamanannya terlalu ketat, mereka tidak akan bisa berinteraksi dengan penggemarnya. Jadi sistem yang kami pakai boleh dikatakan mirip dengan Clinton," kata Nugroho.
Manchester United akan berhadapan dengan Indonesia All Star di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), 20 Juli 2009. MU diperkirakan tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, pukul 23.00 WIB, 18 Juli 2009.
Koordinator Bidang Keamanan Panitia Lokal kedatangan MU, Nugroho Setiawan mengatakan, sistem keamanan yang diterapkan terhadap pemain MU tidak jauh berbeda dengan keamanan Presiden AS Bill Clinton saat berkunjung ke Indonesia. Artinya pemain masih diberi kesempatan untuk berinteraksi dengan fansnya.
"Bila ada fans yang sudah mengganggu, kami tidak akan menangkap mereka. Namun kami akan menyelamatkan pemain yang bersangkutan. Ini mirip seperti saat Bill Clinton di Indonesia," kata Nugroho.
Dijelaskan Nugroho, proses pengamanan terhadap Clinton yang datang ke Indonesia sekitar lima belas tahun lalu berbeda dengan pengamanan Presiden AS, George Bush saat berkunjung ke Indonesia. Bush yang mendapat pengawalan ketat dari pasukan khusus sama sekali tidak bisa berinteraksi dengan masyarakat.
"MU datang untuk bertemu dengan fansnya. Jadi kalau pengamanannya terlalu ketat, mereka tidak akan bisa berinteraksi dengan penggemarnya. Jadi sistem yang kami pakai boleh dikatakan mirip dengan Clinton," kata Nugroho.
Manchester United akan berhadapan dengan Indonesia All Star di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), 20 Juli 2009. MU diperkirakan tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, pukul 23.00 WIB, 18 Juli 2009.
Subscribe to:
Posts (Atom)