Wednesday, November 2, 2011

Kursi Pelatih PSMS Masih Kosong

Tarik-ulur terus terjadi di tubuh PSMS Medan. Bukannya mulai menentukan langkah konkret terkait kesiapan menyambut Indonesian Premier League (IPL) yang bergulir akhir November mendatang, PSMS masih terjebak dalam stagnasi.

Bukan hanya perangkat kepengurusan. Turunan persoalan pelik yang nyaris luput ialah penentuan pelatih kepala yang menjadi otak dari strategi dan performa tim musim depan. Sempat disebutkan bakal meminang mantan pelatih Persigo Gorontalo M Khaidir, namun belakangan berubah. PSMS masih mencari sosok yang tepat.

Informasi itu didapat dari pelaksana teknis PSMS Iswanda Ramli. Ditemui kemarin, dia mengatakan, sesuai keputusan Ketua Umum PSMS Rahudman Harahap PSMS mengikuti IPL, PSMS harus menentukan pelatih dengan lisensi A AFC.

“Yang jelas pelatih dengan sertifikat lisensi A AFC sebagai pelatih kepala. Belum diputuskan siapa. Tapi sesuai pesan ketua umum, kalau ada dikoordinasikan kepada ketum. Untuk M Khaidir masih belum dipastikan. Bisa dia jadi pelatih kepala, bisa juga tidak. Ditentukan dalam batas akhir sepekan ini,” ujar Iswanda. (Randy Hutagaol/tribunmedan)

PSMS kembali panggil Rahmad

MEDAN - Bongkar pasang pemain masih terus menjadi agenda teknis PSMS Medan mempersiapkan kekuatan terbaik menghadapi Indonesian Premier League (IPL). Beberapa sektor yang dirasakan masih kurang akan coba diatasi dengan memanggil wajah baru.

Salah satu posisi yang membutuhkan kekuatan baru adalah wing back kanan. Setelah mencoret Susanto, praktis sektor itu hanya diisi Kerry Yudoyono. Tanpa pelapis membuat tim seleksi kerap merotasi Wawan Widiantoro yang biasa menempati pos wing back kiri ke kanan.

Kali ini, wajah baru yang dipanggil tak lagi asing bagi PSMS. Adalah Rahmad, anggota skuad PSMS musim lalu yang kembali mencoba peruntungan bersama Ayam Kinantan. Pemain yang pernah memperkuat Persiraja Banda Aceh itu langsung terlihat bergabung dalam latihan Selasa di Stadion Teladan.

Calon Asisten Pelatih PSMS, Roekinoy, mengatakan pemanggilan kembali Rahmad dilakukan setelah berdiskusi dengan tim seleksi lainnya, Suharto dan Sugiar.

“Kita butuh pemain di sektor kanan. Selama ini hanya ada satu. Setelah berdiskusi dengan Bang Harto, kami memutuskan untuk memanggil Rahmad kembali,” ujar Roekinoy.

Dalam hal ini, Pelaksana Teknis yang ditugaskan mengurus masalah teknis sebelum manajemen terbentuk tidak memasukkan nama Rahmad ke dalam deretan pemain yang dipertahankan dari skuad musim lalu. Pengurus memutuskan hanya Zulkarnaen, Novi Handriawan, M Sabani, dan Mahadi Rais. Nama terakhir pun akhirnya dicoret.

“Ya, hasil diskusi itu yang kami teruskan ke Bang Idris (Pelaksana Teknis-red) yang juga setuju memanggil Rahmad kembali,” lanjut mantan Asisten Pelatih Tim PON Sumut ini.

Namun sama seperti pemain lain, Rahmad tetap harus melewati tahap pemantauan tim seleksi. “Ya tetap harus kita lihat dulu. Kalau memang bagus kita rekrut,” pungkasnya.

Dilihat dari grafik penampilannya di PSMS musim lalu, Rahmad termasuk pemain yang performanya konsisten. Posisinya tak tergoyahkan sebagai di sayap kanan sejak pertengahan putaran pertama.

Saat dikonfirmasi, Rahmad sendiri mengatakan dirinya berada di Aceh ketika dihubungi pelaksana teknis. “Ya benar saya dihubungi Pak Idris yang meminta saya kembali ke Medan,” ujar Rahmad berharap kembali menjadi bagian dari skuad PSMS musim ini.

Oliver Makor cs gagal lolos

MEDAN - Sepekan menjalani seleksi di PSMS Medan, trio asing gagal memikat perhatian tim seleksi. Konsekuensinya tak lain angkat koper dan mencari peruntungan di klub lain. Ketiga pemain itu adalah Oliver Paul Makor, Traore Youssouf, dan Sthembiso.

Sthembiso memang tak lagi terlihat pada latihan Selasa, namun Makor dan Youssouf masih ikut latihan. Pemberitahuan soal pencoretan sepertinya dilakukan usai latihan tersebut. Hal ini dipastikan calon Asisten Pelatih PSMS, Suharto.

"Ketiganya tidak sesuai dengan karater permainan yang hendak saya bangun. Mereka jauh dari tipikal pekerja keras. Barangkali faktor usia memengaruhi itu. Kasihan juga kalau mereka harus menunggu lama lagi, karena itu saya coret," sebutnya.

Suharto menyebutkan sudah berkoordinasi dengan manajemen terkait pemasokan kembali pemain. Mantan Pelatih PSMS musim lalu ini juga membenarkan dua nama asing yang direkomendasikan manajemen, yakni Orlando de Melo Juninho dan Ku Kyung Hen.

"Saya punya beberapa referensi pemain. Sayang mereka sudah keburu dicaplok klub lain. Karena itu manajemen menawarkan untuk lihat dulu kemampuannya. Jika tak sesuai, mereka harus dicoret juga sampai kita dapat formula yang pas," pungkas Suharto.

Padahal untuk Oliver Makor, Suharto sempat berharap banyak menggantikan peran Stephen Mennoh yang memilih cabut dari PSMS. Apalagi ia merupakan bagian dari skuad Persija Jakarta musim lalu dan direkomendasi mantan pelatih Macan Kemayoran, Rahmad Darmawan.

Namun dari dua kali ujicoba, harapan awal pun membuyar. Faktor usia senja ditengarai sebagai akibat. Sementara Traore Youssuf dinilai kerap sukses memimpin lini belakang sebagai stopper. Namun penampilannya yang tak disiplin dan kerap membantu serangan jadi nilai minus.

“Kalau Youssouf tidak sesuai dengan karakter bertahan. Ia bahkan lebih cocok sebagai midfielder,” kata anggota tim seleksi lain, Roekinoy.

Tak terkecuali dengan Stembisho yang juga gagal menjalankan perannya dengan baik di posisi stopper. Beruntung PSMS kembali kedatangan pelamar di posisi palang pintu. Adalah mantan pemain Mitra Kukar, Anderson Da Silva, sudah bergabung dengan Jecky Pasarella cs.