Monday, August 10, 2009

Empat pemain gagal tes kesehatan

Empat pemain seleksi PSMS Medan gagal menjalani tes kesehatan, setelah mangkir saat tes dilakukan di Unimed Medan, Selasa. Beruntung, keempatnya masih diberi toleransi untuk mengikuti tes pada hari lain.

Salah seorang tim talent scouting, H Saryono, ketika dikonfirmasi di Stadion Teladan Medan mengaku, keempatnya gagal tes kesehatan yang diwajibkan pengurus PSMS sebelum ditetapkan masuk skuad The Killer.

Tetapi ketidakhadiran mereka punya alasan dan pihak tim talent scouting bisa menerimanya. Keempatnya akan menjalani tes kesehatan pada hari lain yang ditentukan kemudian. Namun, bila tes kesehatan kedua nanti keempatnya juga absen, mereka akan mendapat sanksi pencoretan.

Hasil tes kesehatan itu pun belum ditetapkan jadwal pengumumannya, karena harus dibicarakan terlebih dahulu dengan Ketua Umum Drs H Dzulmi Eldin MSi. Pelatih Suimin Dihardja mengaku, tes kesehatan merupakan salah satu syarat menjadi pemain PSMS dan ini telah ditetapkan Ketua Umum.

Pada seleksi Selasa, Suimin menggelar latihan game dan menempatkan beberapa pemain debutan di posisi striker seperti Jecky Pasarella, Chico Maradona, Hardi Citra, A Afandi, Irwansyah Sinaga dan Marwin Hanafi bersama pemain-pemain Liga seperti Nico Susanto dan Zulkarnaen.

Malah Suimin, menyadari tim asuhannya minim striker, mencoba centre back Chico Maradono yang memiliki shooting keras dan fisik yang memenuhi persyaratan menjadi striker. Sayangnya, Chico belum dapat memenuhi keinginan pelatih mengingat kebiasaannya sebagai pemain bawah masih cukup mempengaruhi permainannya.

"Namanya pun baru pertama kali, jadi biasalah penampilan Chico masih belum memuaskan. Tapi saya yakin dia akan menjadi striker handal," kata pelatih kampung tersebut.

Hal senada diungkapkan tiga mantan pemain PSMS, yakni Drs Benny Tomasoa, Nirwanto dan Suheri. Suheri malah memuji para gelandang yang sudah memperlihatkan gaya permainan PSMS.

“Seleksi akan terus dilakukan hingga sepekan ini,” timpal kandidat pengurus PSMS Julius Raja SE yang mendampingi Suimin.

“Pada Rabu pagi ini mulai pukul 10.00 WIB di Stadion Teladan, akan dilakukan tatap muka antara Ketua Umum PSMS bersama para kandidat pengurus dan calon pemain,” tambah Saryono.

8 calon pemain tolak permohonan kontrak

Delapan pemain liga yang mengikuti seleksi tim PSMS ke kompetisi Divisi Utama PSSI 2009-2010 terancam dicoret, karena menolak untuk membuat permohonan dan mengajukan nilai kontrak yang diminta manajemen, Rabu.

Sementara itu, pemain lainnya termasuk sembilan pemain non Liga seluruhnya telah menyerahkan permohonan dan nilai kontraknya. Kedelapan pemain itu, dua di antaranya mantan pemain PSMS musim lalu yakni, M Affan Lubis dan Reswandi. Lima lainnya adalah Novianto, Nico Susanto, Bona Simajuntak, Doni Fernando Siregar, Harri Syahputra dan Vijai.

Kecuali Vijay yang tahun lalu memperkuat Sriwijaya FC, enam pemain yang menolak menyerahkan permohonan nilai kontraknya saat berlangsung di Stadion Teladan Medan, Sabtu lalu, berada di lokasi.

Vijai bahkan dikabarkan telah menandatangani ikatan kontrak dengan Persebaya Surabaya senilai Rp550 juta kendati masih terlihat mengikuti seleksi Rabu kemarin. Kandidat Sekretaris Umum PSMS H Hardi Mulyono SE menyebutkan, kedelapan pemain tidak menyampaikan alasan penolakan tersebut.

Hardi, didampingi Julius Raja SE, H Saryono dan Drs H Freddy Hutabarat menilai, sikap ketujuh pemain tidak memperlihatkan keinginannya membela skuad The Killer. "Itu tidak menjadi persoalan, bagi kita siapa yang mau dan mempunyai kemampuan dialah yang diprioritaskan masuk skuad," ujarnya.

Menanggapi terhadap pelatih Suimin Dihardja, Hardi menegaskan saat ini pelatih kampung itu masih berstatus sebagai tim kepala talent scouting karena pelatih PSMS belum ditetapkan sebelum dibicarakan antara Ketua Umum Drs H Dzulmi Eldin MSi dan para kandidat pengurus.

Pada Senin, M Affan Lubis, Reswandi, Chico Maradona dan Harry Syahputra gagal tes kesehatan karena ketidakhadiran mereka di Unimed Medan

Kembali ke Manajemen

Suimin Diharja sudah menyelesaikan tugasnya sebagai ketua tim seleksi calon skuad PSMS musim mendatang. Sebanyak 23 pemain sudah diajukan namanya ke manjemen PSMS, Sabtu (8/8) kemarin.

Masalahnya, kepastian kapan pengumuman skuad PSMS masih belum jelas. Nama-nama skuad PSMS juga belum bisa dibeberkan oleh Suimin. Karena menurutnya setelah tugasnya selesai, maka selanjutnya urusan manajemenlah yang akan mengumumkan siapa yang layak berkostum Kinantan.

Namun, Suimin memberikan sinyal beberapa nama yang bakal dipakainya untuk masuk skuad. “Yang jelas hampir 60 persen pemain lama yang punya cukup pengalaman dipertahankan,” bebernya usai seleksi kemarin.

Selain nama yang diajukan ke manajemen yang berjumlah 23 orang, santer juga terdengar bahwa ada beberapa pemain asing yang juga akan diajukan untuk mengisi skuad PSMS. Untuk yang satu ini tmpaknya masih belum jelas juga, karena keuangan PSMS masih gulita. Jangankan mengontrak pemain asing, pemain yang ada dan pelatih saja tak kunjung mendapatkan kejelasan.

Memang, di awal-awal seleksi lalu Suimin sudah mengatakan akan menawarkan beberapa nama pemain asing yang dibutuhkan PSMS. Terutama posisi striker dan lini belakang. Nama Jhon Takfor awalnya sempat diinginkan Suimin, namun sudah keburu ditekong Persebaya.

Keputusan untuk mengajukan nama pemain asing itu, beredar dari pengurus. Kabarnya ada tiga pemain asing yang bakal diusulkan. Namun belum jelas siapa dan berapa ketersediaan dana untuk itu. Yang pasti, pada saat berakhirnya seleksi terakhir, nama bakal calon skuad PSMS sudah diajukan. Prosesnya tak tahu hingga kapan.

Sementara itu, kabar terbaru datang dari Andika Yudistira eks striker PSMS musim lalu. Kabarnya Andika sedang bimbang menentukan pilihan pinangan dua klub raksasa Indonesian Super League (ISL), Sriwijaya FC dan Persija Jakarta. Berdasarkan pengakuan Andika, dua klub ini terlihat serius mendatangkannya. Nilai kontraknya juga lumayan besar.

“Sejauh ini saya belum bisa putuskan. Yang jelas dua klub itu getol betul menghubungi saya. Nanti akan saya putuskan. Tapi yang jelas saat ini saya fokus persiapan Timnas U-23 dahulu untuk persiapan SEA Games,” bebernya.
Lantas apakah Andika tak ingin kembali ke PSMS? Dikatakannya dia masih dan tetap cinta pada PSMS. Namun, rasa cinta itu sama besarnya dengan kekecewaannya karena tak dihargai oleh PSMS sendiri. “Sudah 2,5 musim lebih saya berkostum PSMS, tapi kenapa klub lain yang berani menghargai saya. Saya ingin kembali ke PSMS, tapi saya enggan kalau harus seleksi lagi,” pungkasnya.

Seleksi Terakhir Segera Ajukan 23 Pemain

Masa tugas Suimin Diharja sebagai ketua tim seleksi skuad Ayam Kinantan, akan berakhir Sabtu (8/8) hari ini. Di pengujung tugasnya sebagai ketua tim seleksi, Suimin akan segera mengajukan 23 nama pemain ke manajemen PSMS untuk segera diproses kontraknya.

Namun, hal itu tidak serta merta akan disetujui oleh manajemen. Pasalnya, pasti akan ada pertanyaan yang mengkritisi pelihan Suimin akan pemain yang menurutnya dibutuhkan tim. Oleh karena itu, Suimin belum berani memberberkan nama-nama pemain yang sudah ada dalam benaknya.
“Nama pemain yang akan saya ajukan ke manajemen sudah ada. Usai seleksi hari terakhir ini saya akan segera temui manajemen. Saat ini saya tidak bisa membeberkan nama-nama pemain itu karena selanjutnya urusan manajemen,” beber Suimin usia latihan Jumat (7/8) kemarin.

Meski nama-nama pemain nantinya sudah diajukan, proses kontrak masih mungkin akan memakan waktu yang panjang. Pasalnya pengurus sah PSMS saja hingga saat ini belum disahkan. Baru Dzulmi Eldin Ketua Umum seorang yang sudah sah. Lainnya masih sebatas ucapan saja, belum ada hitam di atas putih.

Lantas bagaimana nasib Suimin? “Nasib saya tentu saja akan saya tanyakan juga. Apakah saya tetap jadi pelatih atau tidak. Yang jelas, sampai ada kejelasan saya akan tetap berada di PSMS. Kecuali saya diminta untuk pergi dari tim ini maka saya akan pergi,” lanjut pelatih dengan julukan Pelatih Kampung itu.

Syukurnya, dalam proses seleksi selama ini belum ada pemain yang terbang ke lain hati. Meskipun sebelumnya ada beberapa pemain yang enggan meneken surat pernyataan, namun pada saat digelarnya seleksi sejumlah pemain masih terlihat serius ikuti seleksi.

Pada seleksi kemarin, hanya Doni F Siregar yang terlihat absen. Meski absen, Suimin menampik bahwa Doni sudah dipinang klub lain. Memang sebelumnya Doni ada menanyakan akan kejelasannya di PSMS. “Benar, Doni ada menemui saya untuk menanyakan masa depannya di PSMS. Dan saya hanya bilang bersabarlah hingga seleksi hari terakhir,” kata ayah tiga anak itu.
Selanjutnya, tak ada yang dapat memastikan kapan skuad inti PSMS yang diajukan ke Badan Liga Indonesia (BLI), bakal diumumkan.

Yang pasti, persiapan PSMS dalam menatap Divisi Utama musim ini terkesan sangat lambat. Klub rival daerah tetangga, PSDS, saja sudah menggelar persiapan matang. Bahkan, PSDS juga sudah menggelar beberapa kali uji tanding dengan klub lainnya.

Mulai Gelisah

Pelatih dan calon pemain PSMS mulai gelisah. Tandatanda penawaran kontrak dari pengurus PSMS belum juga terang. Syukurnya hal itu belum sampai merusak skema seleksi yang masih berlangsung selama ini. Bagi eks pemain liga, tampaknya proses seleksi yang terlalu lama sudah begitu menjemukan.

Walaupun sebagian lainnya masih bertahan dengan tetap eksis ikuti proses seleksi. Berdasarkan niatan Pelatih Suimin Diharja, kerangka tim utama berjumlah 23 orang akan segera diumumkannya akhir pekan ini. Dan, 23 nama itu akan diusulkan ke pengurus untuk mendapatkan sodoran kontrak. Lantas bagaimana dengan dirinya sebagai calon utama pelatih PSMS? PT HM Sampoerna Mendekat Menjawab pertanyaan itu, Suimin memilih tersenyum. “Jangankan pemain, saya juga masih belum ada tanda- tanda bakal dikontrak,” katanya berkelakar. Akibat lambatnya tindakan pengurus mengikat pelatih dan pemain yang dianggap berkualitas, isu aneh pun menggema.

Kaitannya adalah dengan enggannya beberapa pemain untuk meneken surat pernyataan akan nilai kontrak yang diinginkan apabila jadi masuk skuad PSMS, oleh pengurus beberapa waktu lalu. Suimin berkisah, ada selintingan yang menyebutkan ada isu pemain yang enggan meneken surat itu karena masih menanti Suimin untuk turut diajak ke Semen Padang. Lho? Memang, hingga saat ini Suimin masih terus diburu pengurus Semen Padang untuk dijadikan pelatih.

Maka itu, isu itu pun mengalir. Menjawab isu itu, Suimin dengan tegas rela menanti sampai kapan pun pengurus ajak dia berbicara untuk urusan kontrak. Dikatakannya, kalau PSMS benar-benar inginkan tenaganya, Suimin rela menunggu hingga satu tahun ke depan. Itu sebuah komitmen yang diutarakannya jauh-jauh hari sebelum akhirnya berlabuh di PSMS kembali. “Jadi, jangan ragukan lagi komitmen saya. Dengan tegas saya ingin mengabdi di PSMS. Saya juga berniat pensiun di klub yang membesarkan saya. Jadi aneh kalau ada isu yang menyebutkan bahwa saya berniat membawa pemain ke Semen Padang,” koar Suimin.

Salah satu alasan mematikan ponsel, selain untuk menghindari pemain titipan, disebutkan Suimin juga karena ingin menghindari bujukan pihak Semen Padang. “Kalau saya aktifkan ponsel saya, nanti mereka kembali meminta saya untuk datang ke Semen Padang,” lanjut pelatih bergelar Pelatih Kampung itu. Tapi, kesabaran setiap orang tentu a d a batasnya! Kalau tak juga mendapatkan kejelasan, bukan tak mungkin Suimin benarbenar hengkang mencari klub lain.

Namanya cukup dikenal dan masih diminati oleh beberapa klub. “Kalau memang saya tak dibutuhkan di PSMS, baru saya akan keluar dari tim ini. Tapi kalau belum ada pernyataan dari pengurus saya rela menanti hingga satu tahun bila perlu. Inilah komitmen saya di PSMS, membangun dan kembali membawa PSMS ke masa jayanya,” pungkasnya

PT HM Sampoerna Mendekat

MESKI belum ada yang pasti mau bergandengan tangan dengan PSMS, namun setidaknya sudah ada satu calon sponsor yang bersedia bekerja sama dengan Ayam Kinantan. Salah satunya, PT HM Sampoerna Tbk.

Perusahaan ini dikabarkan sudah secara resmi bersedia membuka pembicaraan dengan pengurus PSMS. Memang dari sekian banyak sponsor yang didekati, baru Sampoerna yang kabarnya menyambut baik. Sebelumnya, Diadora juga sudah didekati. Tapi sayang, Diadora tak tertarik bekerjasama dengan klub non Indonesia Super League (ISL). Walhasil, Diadora batal jadi sponsor bagi PSMS. Benny Tomasoa, Komisaris PT PSMS kemarin mengungkan bahwa Sampoerna sudah membuka diri seputar kerjasama yang diajukan PSMS. Dari pembicaraan awal, tampaknya Sampoerna mulai tertarik. Tapi secara profesional, mereka inginkan proposal nyata berserta gambaran program yang ditawarkan pengurus ke PSMS. “Sejauh ini kami baru bicara secara lisan. Dan
Sampoerna membuka diri untuk bekerjasama dengan PSMS. Mereka tinggal menanti bentuk tawaran yang kita inginkan. Karena dari pembicaraan awal, mereka tertarik dengan konsep yang kita tawarkan kepada mereka,” terang Benny ketika melihat proses latihan di Stadion Teladan Kamis (6/8)
kemarin.

Namun, Benny masih enggan membicarakan seperti apa bentuk kerjasama antara keduanya. Tapi yang pasti, Sampoerna enggan
menjadi sponsor utama. Pasalnya anak usaha Sampoerna juga terlibat dalam even Copa Indonesia. “Tampaknya bukan sponsor
utama. Karena mereka tidak ingin terlibat secara langsung. Hanya saja mereka terlihat welcome dan ini merupakan awal yang bagus bagi PSMS. Mari kita doakan saja agar semuanya berjalan lancar,” lanjut Benny. Selanjutnya, Benny akan mengajukan kabar ini ke Ketua Umum (Ketum) PSMS.
Sebelumnya, Benny sudah mengajukan kabar ini ke Sekretaris
Umum (Sekum) PSMS, Hardi Mulyono. “Saya tidak
enak kalau langsung ngomong ke Ketum. Tapi saya sudah sampaikan ke
Sekum. Dan, Sekum-lah nanti yang kabarkan ke Ketum. Secepatnya kita akan segera ajukan proposal dimaksud ke Sampoerna,” beber Benny.

Ya, semoga berhasil. Pasalnya PSMS sampai saat ini kabarnya masih tak punya kas. Sehingga untuk membeli perlengkapan pertandingan saja masih harus menunggu hingga beberapa waktu. Pelatih dan pemain juga belum mendapatkan kepastian kapan segera disodori kontrak.