etua Umum PSMS, Dzulmi Eldin berkata bahwa amunisi impor Ayam Kinantan akan segera dihentikan. Ungkapannya itu bisa jadi tanda, bahwa PSMS tidak akan menambah pemain yang dikontrak. Sejauh ini tiga pemain asing sudah diikat. Namun begitu masih ada pemain asing yang seleksi.
Kalau melihat nafsu besar PSMS ikut dua kompetisi sekaligus, Divisi Utama dan Liga Primer Indonesia (LPI), seharusnya penambahan pemain berkualitas bisa jadi bahan renungan. Namun Eldin bergeming.
“Untuk pemain asing sepertinya cukup. Tinggal kita tunggu saja hasil seleksi pemain asingnya,” terang pria yang juga Wakil Wali Kota Medan itu.
Pun begitu, Eldin juga yakin bahwa skuad lokal yang dipunya PSMS kini sudah mengisyaratkan kualitas. Maka itu keberadaan pemain asing tak lagi ditambah.
“Pemain lokal juga sudah solid ya. Tidak ada lagi penambahan,” sambungnya.
Lantas, bagaimana soal kebulatan tekad ikut LPI? Menjawab ini Eldin sangat yakin PSMS bisa bagi waktu, tenaga, pikiran dan mungkin dana lebih untuk turun di dua kompetisi sekaligus.
“Bertarung di dua kompetisi bukan hal yang tabu. Artinya, PSMS tetap akan menjadi salah satu klub peserta LPI dan juga kompetisi divisi utama PSSI,” sambung Eldin mantap.
Dijelaskannya, keikutsertaan PSMS di dua kompetisi itu, selain ingin mengembalikan kejayaan PSMS di pentas persepakbolaan nasional, tapi juga sebagai wadah pembibitan bagi tim PSMS sendiri.
Meski nafsu besar main di dua kompetisi, namun tampaknya PSMS harus mengetahui bahwa hal itu tidak akan mudah. Terlebih sentimentil PSSI terhadap LPI masih sangat besar.
Bisa jadi penjadwalan antara Divisi Utama dan LPI akan bentrok. Belum lagi ancaman turun kasta yang dikeluarkan PSSI. Lalu mana yang mau dipilih?