Tuesday, June 30, 2009

Persebaya vs PSMS, Hidup Mati

PSMS akan melakoni laga penghabisan musim ini dengan meladeni perlawanan Persebaya di babak play off degradasi super liga, Selasa (30/6) malam di Stadion Siliwangi, Bandung, malam ini. Kalau kandas, PSMS harus rela turun kelas ke divisi utama musim depan.

Musim kompetisi 2008/2009 memang menjadi saat yang kurang menguntungkan bagi dua tim tradisional di kancah Liga Indonesia itu. Persebaya terseok-seok untuk lolos ke Indoensian Super League (ISL). Meski di putaran pertama mampu menjadi pimpinan klasemen sementara wilayah timur, Green Force-julukan Persebaya-hanya mampu finis di tempat keempat.

Sementara, prestasi Ayam Kinantan harus terjun bebas di ISL edisi pertama. Setelah menyandang predikat runner-up Divisi Utama musim 2007/2008, kini tim musafir dari Sumatera Utara itu harus puas duduk di peringkat 15.

Karenanya, tak ada pilihan bagi kedua tim untuk saling mengalahkan demi memperebutkan satu tiket tersisa di ISL 2009/2010. Dibandingkan Persebaya, PSMS bisa dikatakan lebih beruntung dari sisi persiapan. Dalam bulan ini, mereka harus menghadapi tim-tim kuat di pentas ISL, Copa Indonesia, maupun AFC Cup.
Di sisi lain, Persebaya terakhir bertanding di akhir Mei lalu. Dalam bulan Juni ini, mereka hanya memainkan sekali pertandingan uji coba saja. Itupun dengan tim yang levelnya ada di bawahnya.

Karenanya, pelatih PSMS Medan Rudy William Keltjes merasa beruntung dengan kondisi tersebut. “Kalau sebulan ini bertanding bisa jadi mengurangi feeling ball mereka,” katanya sebelum mencoba lapangan Stadion Siliwangi kemarin (29/6).
Rudi berencana kembali memasang formasi dengan tiga striker sekaligus. Di depan, sebagai ujung tombak masih akan dipercayakan kepada legiun asing asal Argentina, Mario Costas. Kalau jadi memasang tiga striker, Elie Aiboy dan Oktovianus Maniani masih akan diandalkan mendampingi Costas. Tapi, bisa jadi PSMS Medan turun tanpa Markus Horison karena cedera setelah kepalanya mengalami benturan saat menghadapi Chonburi FC di Thailand (23/6) lalu. “Persebaya musim ini tidak tangguh-tangguh sekali. Kalau anak-anak mau main keras, saya yakin Persebaya akan gentar,” kata Rudi.

Di sisi lain, Pelatih Persebaya Aji Santoso mengatakan bahwa kondisi timnya saat ini berada dalam kondisi siap tempur. “Permainan anak-anak mengalami peningkatan baik dalam menyerang dan bertahan,” tuturnya

Ribuan Bonek Serbu Bandung

Gelombang kedatangan sekitar 6.000 Bonek—julukan suporter Persebaya— ke Bandung mulai mengalir hari ini untuk mendukungtim kesayangannya melawan PSMS pada playoff besok.

Stadion Siliwangi jadi tujuan ribuan Bonek. Karena di tempat itulah Persebaya akan menentukan nasibnya musim depan. Jika mampu melibas PSMS, tim berjuluk Bajol Ijo itu berhak naik kasta ke Liga Super musim depan. Dari data yang dihimpun Harian Seputar Indonesia, beberapa elemen suporter pendukung Persebaya seperti Yayasan Suporter Surabaya (YSS), Balgo, dan Persebaya Fans Club (PFC) akan berangkat dengan jumlah bervariasi.

Pagi tadi, pukul 05.30 WIB, sebanyak 2.000 Bonek yang dikomandoi YSS bertolak menuju Bandung dengan menggunakan gerbong kereta api khusus suporter yang disediakan PT KAI. Menurut Pembina YSS Wastomi Suheri, suporter yang terkoordinasi itu berangkat secara bersama-sama dengan dibebani biaya Rp130.000 per orang untuk biaya transportasi pergi-pulang serta tiket masuk stadion.

“Untuk makan, mereka membiayai sendiri. Untuk penginapan, kami sudah disediakan 10 tempat berkoordinasi dengan Viking (pendukung Persib Bandung) yang juga mendukung Persebaya,” ujar Wastomi. Meski kloter pertama hanya memberangkatkan 2.000 orang, jumlah Bonek yang datang ke Bandung dipastikan lebih besar lagi.

Sebab, berdasarkan pengalaman, jumlah suporter yang berangkat sendiri-sendiri tanpa koordinasi jumlahnya malah lebih banyak. Apalagi, jarak Bandung–Surabaya masih bisa dijangkau dengan perjalanan darat yang memudahkan Bonek menembusnya.

“Selama ini yang tidak terkoordinasi jumlahnya bisa lebih besar. Apalagi ini partai hidup-mati Persebaya untuk lolos ke Liga Super,” tutur Wastomi. Untuk menampung serbuan Bonek, Badan Liga Indonesia (BLI) sudah mencetak 13.000 tiket. Meski tidak menggunakan sistem kuota, regulasi sementara kedua kubu suporter mendapatkan jatah tiket yang sama. Tapi, bisa juga berubah jika pada hari pertandingan nanti ternyata jumlah suporter Persebaya lebih banyak dari PSMS.

“Intinya, jumlah suporter harus sesuai dengan kapasitas stadion. Kalau memang nanti suporter Persebaya lebih banyak dari PSMS, jatahnya akan kami limpahkan ke Persebaya,” ujar Direktur Kompetisi BLI Joko Driyono. Di stadion, panpel berencana memisahkan kedua suporter. Para pendukung Persebaya diberi hak menempati tribune sisi utara. Sementara fans PSMS disediakan tempat di tribune selatan.

Namun, perkembangan terakhir, jumlah suporter PSMS tidak akan lebih dari 1.000 orang, karena jarak perjalanan Medan–Bandung cukup jauh. Sementara itu, skuad Persebaya sudah tiba di Bandung kemarin pagi. Seusai istirahat, sore harinya Endra Prasetya dkk melakukan latihan ringan untuk menjaga kebugaran.

Rencananya,pagi ini Persebaya mendapat kesempatan untuk menjajal rumput Stadion Siliwangi. “Tidak ada masalah dengan kondisi pemain. Semua dalam kondisi siap tempur,” tandas Pelatih Persebaya Aji Santoso. Yang cukup menggembirakan selain bergabungnya pemain timnas U-23 Lucky Wahyu, kondisi gelandang energik Taufik juga sudah membaik.

Sebelumnya, Taufiq sempat tidak tampil dalam laga uji coba dua hari sebelum berangkat karena cedera hamstringnya belum pulih. “Taufik bilang sudah siap. Mudah-mudahan kondisinya fit 100% saat pertandingan nanti,” ucap Aji

PSMS Waspada Nonteknis Persebaya

Laga perebutan satu tiket Indonesian Super League (ISL) 2009/2010 berlangsung besok (30/6). Namun, persaingan antara Persebaya dan PSMS Medan sebagai kontestan babak playoff mulai terasa kemarin (28/6).

Simak saja ungkapan kekhawatiran Pelatih PSMS Medan Rudy Keltjes terkait faktor nonteknis di laga tersebut. Kepada Jawa Pos, mantan pelatih Persebaya itu menyatakan optimistis bisa membekuk Green Force -julukan Persebaya- dalam laga tersebut.

Tapi, optimisme itu berlaku, jika dia membandingkan kekuatan timnya dengan Green Force secara teknis. Artinya, berdasar hitung-hitungan di lapangan, Keltjes yakin bahwa timnya berpeluang besar meraih kemenangan. 'Asal tidak ada faktor nonteknis dari Persebaya, saya yakin kami mampu menang,' tuturnya.

Memangnya, seberapa jauh faktor nonteknis Persebaya bisa berperan? Pria yang pernah menjadi pemain timnas Indonesia itu enggan menyebutkan dengan gamblang. Dia hanya menyatakan sering mendengar cerita rekan-rekannya bahwa sepak bola di Jatim kental dengan faktor nonteknis di luar perkiraan. 'Hal itulah yang patut kami waspadai,' jelas ayah pemain Persibo Bojonegoro, Steven Keltjes, tersebut.

PSMS dijadwalkan tiba di Bandung beberapa jam lebih lambat ketimbang Persebaya. Jika Persebaya tiba di Kota Kembang kemarin pagi (28/6), Ayam Kinantan -julukan PSMS- baru tiba tadi malam. 'Ini (siang kemarin, Red) kami masih di Jakarta,' jelas Keltjes.

Di sisi lain, Aji Santoso, pelatih sementara Persebaya untuk partai playoff, menyadari bahwa PSMS merupakan tim yang cukup tangguh. Dia juga tak asing dengan karakter anak-anak Medan ketika dibesut Keltjes. Salah satunya, permainan yang cepat dan keras.

Meski demikian, Aji tak ingin sibuk mengevaluasi kekuatan lawan. Sebab, dia ingin lebih berfokus pada perbaikan di Persebaya. 'Tapi, bukan berarti kami tidak mengantisipasi kekuatan lawan,' tuturnya.

Dia menjelaskan, karakter keras PSMS tersebut harus diladeni dengan permainan keras pula. Tapi, lanjut mantan kapten timnas Indonesia itu, meladeni permainan keras tidak berarti siap berkelahi di lapangan. 'Namun, anak-anak saya harapkan berani dalam bermain bola,' paparnya.

Senada dengan Aji, andalan lini belakang Persebaya, Anderson da Silva, mengungkapkan bahwa timnya siap menghadapi permainan keras PSMS Medan. Ungkapan Anderson tersebut cukup mendasar. Sebab, dia pernah menjadi anak asuh Keltjes ketika keduanya sama-sama berada di bawah bendera PSS Sleman pada 2007. 'Karakter Keltjes memang keras. Jadi, kami juga harus siap dengan permainan keras PSMS,' jelasnya

PSMS Waspada Nonteknis Persebaya

Laga perebutan satu tiket Indonesian Super League (ISL) 2009/2010 berlangsung besok (30/6). Namun, persaingan antara Persebaya dan PSMS Medan sebagai kontestan babak playoff mulai terasa kemarin (28/6).

Simak saja ungkapan kekhawatiran Pelatih PSMS Medan Rudy Keltjes terkait faktor nonteknis di laga tersebut. Kepada Jawa Pos, mantan pelatih Persebaya itu menyatakan optimistis bisa membekuk Green Force -julukan Persebaya- dalam laga tersebut.

Tapi, optimisme itu berlaku, jika dia membandingkan kekuatan timnya dengan Green Force secara teknis. Artinya, berdasar hitung-hitungan di lapangan, Keltjes yakin bahwa timnya berpeluang besar meraih kemenangan. 'Asal tidak ada faktor nonteknis dari Persebaya, saya yakin kami mampu menang,' tuturnya.

Memangnya, seberapa jauh faktor nonteknis Persebaya bisa berperan? Pria yang pernah menjadi pemain timnas Indonesia itu enggan menyebutkan dengan gamblang. Dia hanya menyatakan sering mendengar cerita rekan-rekannya bahwa sepak bola di Jatim kental dengan faktor nonteknis di luar perkiraan. 'Hal itulah yang patut kami waspadai,' jelas ayah pemain Persibo Bojonegoro, Steven Keltjes, tersebut.

PSMS dijadwalkan tiba di Bandung beberapa jam lebih lambat ketimbang Persebaya. Jika Persebaya tiba di Kota Kembang kemarin pagi (28/6), Ayam Kinantan -julukan PSMS- baru tiba tadi malam. 'Ini (siang kemarin, Red) kami masih di Jakarta,' jelas Keltjes.

Di sisi lain, Aji Santoso, pelatih sementara Persebaya untuk partai playoff, menyadari bahwa PSMS merupakan tim yang cukup tangguh. Dia juga tak asing dengan karakter anak-anak Medan ketika dibesut Keltjes. Salah satunya, permainan yang cepat dan keras.

Meski demikian, Aji tak ingin sibuk mengevaluasi kekuatan lawan. Sebab, dia ingin lebih berfokus pada perbaikan di Persebaya. 'Tapi, bukan berarti kami tidak mengantisipasi kekuatan lawan,' tuturnya.

Dia menjelaskan, karakter keras PSMS tersebut harus diladeni dengan permainan keras pula. Tapi, lanjut mantan kapten timnas Indonesia itu, meladeni permainan keras tidak berarti siap berkelahi di lapangan. 'Namun, anak-anak saya harapkan berani dalam bermain bola,' paparnya.

Senada dengan Aji, andalan lini belakang Persebaya, Anderson da Silva, mengungkapkan bahwa timnya siap menghadapi permainan keras PSMS Medan. Ungkapan Anderson tersebut cukup mendasar. Sebab, dia pernah menjadi anak asuh Keltjes ketika keduanya sama-sama berada di bawah bendera PSS Sleman pada 2007. 'Karakter Keltjes memang keras. Jadi, kami juga harus siap dengan permainan keras PSMS,' jelasnya

PSMS Yakin Kalahkan Persebaya di Play Off LSI

Pelatih PSMS Medan, Rudy William Keltjes optimistis timnya berhasil mengalahkan Persebaya di babak play off Liga Super Indonesia (LSI) 2008/2009, Selasa, 30 Juli 2009. Kuncinya, Ellie Aiboy cs harus tampil rileks saat bertemu Green Force.

"Kami akan tampil dengan kekuatan penuh. Yang penting pada pertandingan nanti pemain tampil tanpa beban," kata Rudy saat dihubungi VIVAnews, Senin, 29 Juni 2009.

PSMS akan berlaga kontra Persebaya untuk memperebutkan satu tempat di LSI 2009/2010. PSMS terpaksa tampil di babak play off setelah menempati peringkat ke-15 di LSI musim 2008/2009. Sedangkan lawannya, Persebaya merupakan peringkat 4 Divisi Utama 2008/2009.

Pada pertandingan yang akan digelar di Stadion Siliwangi, Bandung ini, kedua tim akan tampil full team. Pasalnya Badan Liga Indonesia (BLI) telah memutihkan seluruh kartu kuning yang menimpa baik pemain PSMS dan Persebaya.

Pertandingan akan digelar dalam sistem knock out. Artinya siapapun yang menang langsung mendapat jatah untuk tampil di LSI musim depan. Dibanding lawannya, recovery PSMS tergolong lebih singkat. Pasalnya, selain harus
tampil di LSI, PSMS juga harus menyelesaikan pertandingan di Copa Indonesia dan AFC Cup 2009. Di Copa Indonesia, PSMS terganjal di babak 8 besar setelah dikandaskan Persipura dengan agregat gol 1-6.

Di pentas AFC Cup, langkah PSMS terganjal di babak 16 besar. Pada perebutan tiket 8 besar tersebut, PSMS kalah dari tim Thailand Chonburi 4-0. Ayam Kinantan baru tiba di Indonesia, 24 Juni 2009 dan merapat ke Bandung, 28 Juni 2009.

Menanggapi hal ini, Rudy mengaku tidak khawatir. Menurutnya, waktu yang ada sudah mereka gunakan secara maksimal untuk mengembalikan kondisi pemainnya.

"Kami sudah siap untuk berhadapan dengan Persebaya. Semuanya sudah kami persiapkan, semoga semuanya berjalan sesuai rencana," tandas mantan pelatih Persipura itu.

Pada pertandingan ini Persebaya akan bertindak sebagai tuan rumah. Dengan demikian, Green Force mendapat kesempatan untuk menggunakan kostum kebesarannya, hijau-hijau.

PSMS Medan 3-5-2
Markus Horison (g), Fadli Hariri, Aung Carbiny, Reswandi, Octavianus Maniani, Edi Sibung, Esteban Gullien, Leonardo Zada, Rahmadani, Ellie Aiboy, Mario Costas