Wednesday, November 10, 2010

MEDAN - Divisi Utama Liga Indonesia 2010/2011 sudah di ambang pintu. Pada 19 November mendatang, PSMS diplot menjadi tuan rumah pada laga kontra Persi

MEDAN - Divisi Utama Liga Indonesia 2010/2011 sudah di ambang pintu. Pada 19 November mendatang, PSMS diplot menjadi tuan rumah pada laga kontra Persitara Jakarta Utara.

Waktu yang tidak lagi lama membuat panitia pelaksana pertandingan home PSMS punya pekerjaan rumah yang berat untuk mensukseskan laga. Untuk itu, Panitia Pelaksana yang diketuai Sekum PSMS Idris SE menggelar rapat perdana di Mess Kebun Bunga Medan kemarin malam.

Pada pertemuan tersebut dibahas program kerja dari berbagai bidang secara keseluruhan. Beberapa koordinator bidang menyampaikan masukan yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan pertandingan PSMS.

Untuk itu, Idris meminta masing-masing koordinator untuk menyiapkan konsep terkait pelaksanaan pertandingan kandang nanti. Nantinya hal tersebut akan dibahas pada rapat-rapat selanjutnya.

“Kita ingin tiap bidang berperan dengan baik demi kesuksesan pertandingan kandang. Kami minta kepada masing-masing koordinator untuk mematangkan konsep kerja di bidangnya masing-masing untuk dirembukkan pada rapat berikutnya,” sebut Manajer PSMS tersebut.

Dua langkah perdana yang akan dibuat panpel adalah menggelar sosialisasi ke sekolah-sekolah sepakbola maupaun sekolah umum di Medan. Hal itu akan digelar mulai Jumat (12/11) mendatang.

Untuk itu, panpel berencana untuk mencetak tiket sendiri bagi dua klub fans PSMS. Pasalnya kerap kali terjadi kecurangan dalam hal penjualan tiket fans yang murah oleh oknum tertentu kepada agen.

“Tapi itu semua akan dirembukkan lagi, kami juga nanti akan meminta masukan kepada dua klub penggemar PSMS (SMeCK Hooligans dan PMFC),” ungkap Idris.

Selanjutnya, Idris menghimbau seluruh panitia serius dalam mengemban tugasnya. “Kami harap seluruh bidang di panpel akan melakukan tugasnya dengan baik,” ujar Idris.

Kiper Utama Belum Pasti

MEDAN- Penjaga gawang PSMS mulai mengulah. Di saat kompetisi sudah di ambang pintu, pelatih dipusingkan dengan tindakan indisipliner lini pertahanan terakhir itu.

Dari tiga kiper yang saat ini memperkuat PSMS, belum satupun yang akan diplot jadi starter. Terlebih masih ada kiper yang tak disiplin dengan kerap datang terlambat saat latihan.

Maka itu, satu penjaga gawang baru bernama Iswandi diseleksi dan mulai mengikuti latihan bersama skuad PSMS lainnya. Kabarnya Iswandi pernah bemain di PSP Padang. Hal itu diamini pelatih kepala PSMS Zulkarnain Pasaribu. “Dia mulai ikut latihan hari ini, coba tanyakan saja kepada pelatih kiper (Waluyo),” ujar Zulkarnain.

Dan Waluyo pun mengakui bahwa posisi kiper utama belum aman. “Namanya Iswandi, dia itu mantan kiper binaan PPLP (Pusat Pendidikan Latihan Pelajar) binaan saya. Kalau memang kemampuannya lebih bagus dari kiper yang ada sekarang, bisa saja satu kiper lama akan kita buang untuk digantikan kehadirannya,” kata Waluyo.

“Saya selalu tekankan kepada kiper untuk tampil baik dan disiplin, begitu juga dengan Iswandi. Kalau tidak patuh dan bermalas-malasan, bisa saja kiper dibuang. Yang jelas di tim PSMS, siapa yang terbaik yang kami ambil, bukan yang bermalas-malasan,” sebut mantan kiper PSMS era 80 an awal 90 an itu.

Memang, saat ini, diakui Waluyo, performa Andi Setiawan, Syahbani dan Irwin Ramadhana cukup berimbang, namun, kedisiplinan penjaga mistar gawang menjadi perhatian pihaknya saat ini. “Yang tidak disiplin bisa saja kami ganti dengan yang disiplin, kiper harus memperhatikan itu. Untuk Iswandi, kami akan memantau perkembangannya hingga seminggu ke depan,” tegasnya. (ful)

Uji Yedija FC

PSMS semakin memantapkan persiapan jelang kompetisi. Karena kompetisi sudah dekat, lawan yang akan dihadapi tak lagi yang berada di satu level kemampuan. Maka itu Yedija FC sebuah klub amatir ditantang.

Ujicoba itu sedianya akan digelar di Stadion Teladan Medan hari ini mulai pukul 07.00 Wib. Sengaja digelar malam, sebab PSMS memang tengah beradaptasi main malam. Dikabarkan, PSMS memang berencana main malam hari pada kompetisi Divisi Utama musim ini. Namun hal itu masih menanti izin dari PSSI atau BLI.

Yedija FC merupakan klub yang baru saja dibentuk. Klub ini dimiliki oleh asisten manajer PSMS Benny Tomasoa. Tampaknya ujicoba melawan klub lemah ini diamini Benny, sehingga pria berdarah Ambon ini mengajukan timnya untuk sparring partner. “Persiapan sudah semakin mantap. Sekarang pihak pelatih ingin melawan tim-tim yang kualitasnya di bawah,” kata Benny Selasa (10/11). Meski begitu, Yedija FC akan diperkuat mantan pemain PSDS Fajar Andika yang kini berkostum PSPS Pekan Baru.

Berhubung kompetisi sedang libur, Fajar dikatakan Benny sedang pulang kampung. “Rencana Fajar Andika ikut main bersama Yedija. Ya sebagai pengisi waktu luang liburannya,” sambung Benny. Pihak PSMS lewat asisten pelatih Suyono senang, ujicoba bisa dimainkan malam hari. “Kita harus sering-sering adaptasi main malam hari. Kalau diizinkan menggelar pertandingan malam hari, anak-anak tak lagi grogi,” kata Suyono.

Selain menghadapi Yedija FC, PSMS juga akan menantang Tasbih FC. Dalam satu malam dua laga diemban. (ful)

Kostum tanpa Sponsor, hingga Perkenalan ke Sekolah

Jelang Peluncuran PSMS Menghadapi Divisi Utama

Dalam waktu dekat, rencananya 14 November ini, PSMS akan dikenalkan ke publik. Persiapan kenalan itu mulai dibincangkan sejak beberapa hari terakhir. Banyak ide bermunculan untuk memeriahkan peluncuran itu.

Syaifullah, Medan

Kali ini, pengurus PSMS menyerahkan konsep kegiatan peluncuran tim kepada dua barisan pendukung PSMS. Yakni Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligans dan PSMS Medan Fans Club (PMFC).

Tidak ingin berlama-lama, dua klub penggemar PSMS tersebut mulai menggelar rapat penyusunan konsep acara di Mes Kebun Bunga kemarin. Dihadiri beberapa pentolannya, dua klub akhirnya memutuskan untuk menentukan lokasi acara hari ini.

“Stadon Teladan dan Lapangan Merdeka menjadi tempat yang diwacanakan sebagai tempat menggelar launching itu. Memang belum pasti, tapi rencananya besok (hari ini) kami akan menetapkan venue penyelenggaraannya,” ujar Ketua SMeCK Wahyudinata Simangunsong yang ditemui di sela-sela rapat tersebut.

Jika digelar di Stadion Teladan, rencananya peluncuran tim akan menggunakan tiket masuk. Pendapatan dari tiketing itu dikatakan Nata akan disumbangkan sepenuhnya untuk PSMS. “Itulah yang bisa kita berikan kepada PSMS. Semoga bermanfaat untuk biaya operasional,” sambun Nata.

Untuk memeriahkan peluncuran, SMeCK dan PMFC juga akan menggelar aneka hiburan seperti live music, hingga juggling. Tentu sekaligus memperkenalkan jersey terbaru PSMS.

Sayangnya, soal kostum ini tampak tidak akan ada kejutan selain kejutan yang benar-benar mengejutkan. Ya, klub sebesar PSMS mulai musim depan tak akan memakai kostum dengan label produk alias tanpa sponsor. Jadi sifatnya mandiri. Musim lalu saja PSMS kerjasama dengan Specs. Musim sebelumnya, hampir tak pernah PSMS tampil tanpa sponsor.

“Tidak ada sponsor. Kita rencananya mandiri saja,” sebut Idris Sekum PSMS yang dihubungi Senin (8/11). Tapi itu bukan soal besar, sebab persiapan tim lebih utama.

Kemudian, rencananya PSMS akan mengenalkan diri dengan mencoba mengunjungi sekolah-sekolah yang ada di Kota Medan. Sekolah bola juga direncanakan dihadiri para punggawa PSMS. “Ya itu untuk regenasi saya kira sangat bagus,” kata Benny Tomasoa menyikapi rencana road show itu.

Sekretaris PMFC Muh Mukhlis juga menyatakan pihaknya bersama SMeCK Hooligans melanjutkan rapat untk menyamakan visi terkait konsep kegiatan peluncuran tim PSMS. “Setelah diputuskan, kami akan menyerahkan proposal kepada Asisten Manajer (Benny Tomasoa). Intinya kami berharap, Ketua Umum PSMS (Dzulmi Eldin) bisa mendukung,” sebut Muhklis. (*)

Jangan Sampai jadi Tim Musafir

Target Indonesia Super League tentunya harus serius disikapi PSMS. Tidak hanya soal pemain, fasilitas yang ada juga wajib disesuaikan. Pasalnya, jika target itu tercapai, apakah PSMS mau menjadi pemain musafir lagi?.

Hal ini diungkapkan Lisna, seorang pegawai di DPRD Medan.”Iya, lucukan kalau PSMS jadi klub musafir. Terus, kita yang mau menonton PSMS harus pergi dari Medan, kan tak praktis,” aku Lisna.

Seperti diketahui, PSMS akan memakai Stadion Teladan sebagai kandang. Di Divisi Utama hal itu tidak begitu bermasalah, namun jika masuk ISL, tentunya keadaan Stadion Teladan bisa menghambat. “Stadion Teladan memang sudah tak layak, perlu renovasi di segala sisi,” sambung Lisna.

“Harusnya hal itu juga dipikirkan ketika pengurus mulai membentuk pemain, jadi harus berbarengan,” imbuh Lisna.
Perempuan berambut panjang ini tak menyalahkan siapa-siapa soal terbengkalainya standar Stadion Teladan yang sesuai dengan ISL. Namun, dia menyayangkan jika PSMS yang namanya begitu besar di kancah sepak bola Indonesia tak memiliki stadion yang bisa diandalkan. “Stadion harus direnovasi sesuai ISL kalau bisa standar internasional. Jadi pemerintah Kota Medan jangan hanya memikirkan mal dan hotel mewah saja,” pungkasnya. (mag-20)

Memaksimalkan Sentuhan Akhi

MEDAN- Jelang bergulirnya Divisi Utama, skuad PSMS besutan Zulkarnain Pasaribu tampaknya tak mengalami banyak soal secara teknis. Lini perlini Ayam Kinantan maksimal digeber. Kecuali lini depan, yang hingga kini masih jadi sorotan.

Ya, lagi-lagi lini depan terlihat bagai momok. Berkaca dari musim-musim sebelumnya, PSMS kesulitan mencipta goal getter andal. Di Indonesian Super League (ISL), top skor dipegang Martin Zada yang notabane gelandang. Musim lalu, striker juga tak memberi kontribusi maksimal.

Musim ini PSMS sudah punya nama bagus di lini depan. Ada Kurniawan Dwi Julianto yang kenyang makan asam garam liga. Ada juga pemain asing Gaston Castano. Jangan lupa, ada juga nama Zulkarnain yang musim ini di PSMS diplot jadi gelandang serang. Selama membela Persiraja, Zulkarnain kerap jadi penyerang andalan.

Maka itu, konsep menyerang dengan ketajaman lini depan mulai dimaksimalkan. Peluang demi peluang yang diharap tercipta dari bola-bola mati atau set piece juga disorot. “Seminggu ini harus fokus penyelesaian akhir. Kita harus bisa membuat gol,” terang asisten pelatih PSMS Suyono. Mencipta peluang dari bola mati juga diperhatikan. Untuk pengeksekusi bola-bola mati ini, pelatih mempercayakan kepada gelandang asing Jose Sebastian. “Terutama untuk tendangan bebas langsung. Sebastian sejauh ini kita geber kemampuannya,” sambung Yono.

Sebastian awalnya juga kerap diplot mengambil tendangan penjuru. “Tendangan sudut juga akan dirotasi. Kita cari siapa yang paling tepat,” tambah Yono.

Sayang, untuk menggeber latihan finising touch dan tendangan bebas, Stadion Kebun Bunga yang selama ini dipakai tak lagi bisa diajak kompromi. Permukaan lapangan yang berbukit-bukit plus pertumbuhan rumput yang tak karuan, membuat proses latihan babak-belur. Bahkan kata Yono, seorang Lionel Messi pun bakal kehilangan kemampuan di Kebun Bunga. (ful)

Adaptasi Main Malam

Ada kemungkinan bahwa PSMS akan melangsungkan laga Divisi Utama di malam hari. Tujuannya tentu saja untuk menghimpun penonton sebanyak-banyaknya. Bukankah kalau digelar sore hari masih banyak Warga Medan yang bekerja.

“Main malam sedang kita jajaki. Semoga tidak ada masalah. Kalau laga digelar malam, pasti penonton bakal ramai,” sebut Benny Tomasoa asisten manajer PSMS, Senin (8/11).

PSMS percaya diri, bahwa pertandingan malam hari bisa digeber. Pasalnya PSMS sudah memiliki lampu stadion yang memenuhi standar. Konon kualitas lampu sudah bisa diloloskan untuk menggelar ISL. “Tampaknya tak adas persoalan dari segi teknis. Stadion sudah bisa dipakai, lampu juga terang,” tambah Benny.
Dengan demikian, pihak PSMS saat ini tengah mengajukan izin kepada PSSI maupun Badan Liga Indonesia agar rencana main malam itu direstui.

Dengan mengajukan izin main malam, dikatakan Benny juga akan menjadi nilai lebih bagi PSMS. Terlebih target main di ISL sudah sangat memuncak. “Inilah sedang dibicarakan kepada BLI atau PSSI. Kalau kita dapat izin main malam, ada nilai tersendiri,” terang Benny.

Menyoroti keinginan main malam, pihak pelatih pun ancang-ancang adaptasi. Dalam beberapa kesempatan latihan ke depannya, Zulkarnain Pasaribu dan jajaran pelatih sudah merembukkan kemungkinan untuk itu. (ful)