Friday, June 15, 2012

Semen Padang Pupuskan Ambisi PSMS


Langkah PSMS Medan di Piala Indonesia 2012 terhenti di Stadion Teladan. Adalah Semen Padang yang memupus ambisi PSMS dengan memaksakan hasil imbang 1-1, Rabu (13/6). Tim besutan Fabio Lopez itu tersisih dengan agregat 1-3. Berbekal kekalahan 0-2 di Padang, misi kali ini memang terlampau sulit bagi Vagner Luis Cs. Beban harus menang dengan selisih tiga gol, PSMS mencoba agresif. Namun kelesuan masih tampak dari faktor-faktor non teknis yang mempengaruhi performa skuad. Ancaman sudah dimulai di menit-menit awal. Menit ke 4, Vagner menghadirkan ancaman lewat tandukannya. Namun tandukan stoper Brazil itu masih mampu diamankan pemain belakang lawan. Begitu juga dengan aksi Jecky di menit 15 yang sukses meloloskan diri dari jebakan offside. Kali ini kiper Semen Padang, Jandia Eka Putra tampil sigap membendung peluang emas itu. Misi semakin sulit karena tuan rumah justru kebobolan. Kesalahan Sutrisno melayangkan umpan jauh berbuah fatal karena bola jatuh di kaki Elie Aiboy. Tanpa ampun ia menaklukkan Decky. Pasca gol dengan keharusan mencetak empat gol membuat PSMS lebih agresif. Jecky kembali lolos ke kotak penalti tanpa kawalan di menit 35. Lagi-lagi ia gagal. Vagner Luis yang akhirnya tampil sebagai pemecah kebuntuan dua menit jelang jeda. Kali ini tandukannya tak mampu dibendung Jandia. Di babak kedua, agresivitas PSMS berlanjut. Namun pertahanan masih juga kerap kecolongan lewat kecepatan Elie Aiboy cs. Di menit 52,Joshua Pahabol dijatuhkan Deny Wahyudi di kotak penalti dan wasit Nopendri tak segan menunjuk titik putih dan juga berujung kartu kuning. Syukurnya Decky cemerlang menggagalkan eksekusi Edward Wilson. Di sisa waktu, PSMS gagal menambah gol. Masuknya Nico Susanto dan Andre Abu Bakar tak banyak membantu. Malah gawang Decky beberapa kali terancam. Salah satunya sontekan Suheri Daud di menit 84 namun masih membentur mistar. Skor 1-1 bertahan hingga peluit panjang ditiupkan. Caretaker Semen Padang, Suhatman Imam mengatakan meski mampu lolos ia mengaku para pemainnya tampil di bawah form. “Anak-anak tampil di bawah form. Banyak peluang yang seharusnya bisa dikonversi menjadi gol. Selain itu Abdul Rahman tadi tidak berani berduel dengan pemain PSMS asal Brazil (Vagner-red) sehingga kita bobol,” katanya. Pelatih yang menggantikan peran Nil Maizar ini mengatakan gol torehan satu gol di babak pertama membuat skuadnya memilih bermain aman di babak kedua. “Hasil ini sudah cukup untuk membawa kita ke semifinal. Memang target kita di Medan ini hanya menyelamatkan kemenangan di Padang jadi di babak kedua kita lebih memilih bermain aman dengan memainkan ball possession,” pungkasnya