Wednesday, March 31, 2010

PSMS Selamat, Persires Rengat Turun

Permainan keras di babak kedua, PSMS melawan Persires Rengat, Riau, Selasa (30/3) di Stadion Teladan Medan, diakhiri dengan kemenangan klub ayam kinantan. Melalui tembakan keras Dodi Rahwana yang memberi kemenangan bagi PSMS. Sekaligus menjadi keceriaan seribuan pendukung dan official PSMS, di pengujung Divisi Utama Liga Indonesia.

PSMS berhasil mempertahanankan posisi di Divisi Utama Liga Indonesia. Kemenangan PSMS 1-0 atas Persires Rengat, dilalui dengan permainan ketat dan panas antara kedua kesebelasan.

Wasit asal Malang, Suwandi bahkan mendapat protes keras pemain Persires Rengat, Taufiq Siregar, dipaksa keluar karena dua kali mendapatkan kartu kuning. Kericuhan di lapangan sempat terjadi.

Taufiq yang digancar kartu kuning kedua setelah menjegal dari belakang, pemain depan PSMS, Ikpeftua Marvellous Osas Saha. Tindakan itu direspon dengan pluit oleh wasit. Gerak badan Taufiq memicu kericuhan di lapangan. Taufiq mendatangi dan menyentuhkan dadanya kepada dada Suwandi. Selama memimpin pertandingan, wasit Suwandi mengeluarkan empat kartu kuning kepada kedua kesebelasan dan satu kartu merah kepada pemain Persires Rengat.

Di babak awal, Persires Rengat nyaris kecolongan tiga gol. Dua peluang mencetak gol gagal dimanfaatkan maksimal oleh Saha, pemain asal Kamerun. Peluang lainnya diperoleh Nyeck Nyobe Georges Clement asal Nigeria. Serangan balik yang dilancarkan anak asuh Syaiful Bahri, nyaris membuat kelabakan Irwin Ramadhana, penjaga gawang PSMS.

Usai turun minum, tempo permainan kedua kesebelasan berlangsung cepat dan keras. Bongkar pasang pemain terus dilakukan kedua kesebelasan. Perangkat offside yang diterapkan pemain Persires Rengat tampak bermanfaat. Beberapa peluang yang diperoleh anak asuh Zulkarnain Pasaribu dan Amrustian, tak bisa berkutik.


Perangkap offside yang diterapkan Persires Rengat, berhasil merubah keadaan. Dodi Rahwana yang mengantikan Bambang Tri Sanjaya, berhasil memaksa Hendra Wahyudi, penjaga gawang Persires Rengat memungut bola. Tendangan setengah poli yang dilepaskan Dodi, tak bisa dihalau Hendra. Kedudukan berubah menjadi 1-0, bagi kemenangan PSMS hingga pluit babak kedua berakhir.

Manajer PSMS, Hendra DS menyambut baik kemenangan ini. ”Kemenangan ini mempertahankan PSMS di Divisi Utama,” kata Hendra. Untuk memacu prestasi PSMS, Hendra dan PSMS berjanji akan meraih tiket ke superliga. ”Tahun depan kita akan promosi ke Liga Super Indonesia,” ujar Hendra. Untuk mencapai target itu, Hendra mengaku akan melakukan beberapa transfer pemain.

Pelatih Persires Rengat, Syaiful Bahri mengaku sudah maksimal menerapkan taktik permainan. ”Kita sudah berusaha dengan membongkar pasang pemain. Tapi kewalahan karena pemain dikeluarkan karena kartu merah,” sebut Syaiful.

Klub yang baru promosi ke Divis Utama Liga Indonesia ini, diapstikan terlempar ke Divisi Satu Liga Indonesia. Namun, Syaiful berharap Kongres PSSI mendatang dapat membuat kebijakan baru, dan menyelamatkan klubnya tetap bertahan di Divisi Utama. ”Berharap pada Kongres PSSI agar merubah klub yang terbuang dari Divisi Utama hanya satu klub saja,” ungkapnya

PSMS Selamat, Persires Rengat Turun

Permainan keras di babak kedua, PSMS melawan Persires Rengat, Riau, Selasa (30/3) di Stadion Teladan Medan, diakhiri dengan kemenangan klub ayam kinantan. Melalui tembakan keras Dodi Rahwana yang memberi kemenangan bagi PSMS. Sekaligus menjadi keceriaan seribuan pendukung dan official PSMS, di pengujung Divisi Utama Liga Indonesia.

PSMS berhasil mempertahanankan posisi di Divisi Utama Liga Indonesia. Kemenangan PSMS 1-0 atas Persires Rengat, dilalui dengan permainan ketat dan panas antara kedua kesebelasan.

Wasit asal Malang, Suwandi bahkan mendapat protes keras pemain Persires Rengat, Taufiq Siregar, dipaksa keluar karena dua kali mendapatkan kartu kuning. Kericuhan di lapangan sempat terjadi.

Taufiq yang digancar kartu kuning kedua setelah menjegal dari belakang, pemain depan PSMS, Ikpeftua Marvellous Osas Saha. Tindakan itu direspon dengan pluit oleh wasit. Gerak badan Taufiq memicu kericuhan di lapangan. Taufiq mendatangi dan menyentuhkan dadanya kepada dada Suwandi. Selama memimpin pertandingan, wasit Suwandi mengeluarkan empat kartu kuning kepada kedua kesebelasan dan satu kartu merah kepada pemain Persires Rengat.

Di babak awal, Persires Rengat nyaris kecolongan tiga gol. Dua peluang mencetak gol gagal dimanfaatkan maksimal oleh Saha, pemain asal Kamerun. Peluang lainnya diperoleh Nyeck Nyobe Georges Clement asal Nigeria. Serangan balik yang dilancarkan anak asuh Syaiful Bahri, nyaris membuat kelabakan Irwin Ramadhana, penjaga gawang PSMS.

Usai turun minum, tempo permainan kedua kesebelasan berlangsung cepat dan keras. Bongkar pasang pemain terus dilakukan kedua kesebelasan. Perangkat offside yang diterapkan pemain Persires Rengat tampak bermanfaat. Beberapa peluang yang diperoleh anak asuh Zulkarnain Pasaribu dan Amrustian, tak bisa berkutik.


Perangkap offside yang diterapkan Persires Rengat, berhasil merubah keadaan. Dodi Rahwana yang mengantikan Bambang Tri Sanjaya, berhasil memaksa Hendra Wahyudi, penjaga gawang Persires Rengat memungut bola. Tendangan setengah poli yang dilepaskan Dodi, tak bisa dihalau Hendra. Kedudukan berubah menjadi 1-0, bagi kemenangan PSMS hingga pluit babak kedua berakhir.

Manajer PSMS, Hendra DS menyambut baik kemenangan ini. ”Kemenangan ini mempertahankan PSMS di Divisi Utama,” kata Hendra. Untuk memacu prestasi PSMS, Hendra dan PSMS berjanji akan meraih tiket ke superliga. ”Tahun depan kita akan promosi ke Liga Super Indonesia,” ujar Hendra. Untuk mencapai target itu, Hendra mengaku akan melakukan beberapa transfer pemain.

Pelatih Persires Rengat, Syaiful Bahri mengaku sudah maksimal menerapkan taktik permainan. ”Kita sudah berusaha dengan membongkar pasang pemain. Tapi kewalahan karena pemain dikeluarkan karena kartu merah,” sebut Syaiful.

Klub yang baru promosi ke Divis Utama Liga Indonesia ini, diapstikan terlempar ke Divisi Satu Liga Indonesia. Namun, Syaiful berharap Kongres PSSI mendatang dapat membuat kebijakan baru, dan menyelamatkan klubnya tetap bertahan di Divisi Utama. ”Berharap pada Kongres PSSI agar merubah klub yang terbuang dari Divisi Utama hanya satu klub saja,” ungkapnya

PSMS Selamat, Persires Rengat Turun

Permainan keras di babak kedua, PSMS melawan Persires Rengat, Riau, Selasa (30/3) di Stadion Teladan Medan, diakhiri dengan kemenangan klub ayam kinantan. Melalui tembakan keras Dodi Rahwana yang memberi kemenangan bagi PSMS. Sekaligus menjadi keceriaan seribuan pendukung dan official PSMS, di pengujung Divisi Utama Liga Indonesia.

PSMS berhasil mempertahanankan posisi di Divisi Utama Liga Indonesia. Kemenangan PSMS 1-0 atas Persires Rengat, dilalui dengan permainan ketat dan panas antara kedua kesebelasan.

Wasit asal Malang, Suwandi bahkan mendapat protes keras pemain Persires Rengat, Taufiq Siregar, dipaksa keluar karena dua kali mendapatkan kartu kuning. Kericuhan di lapangan sempat terjadi.

Taufiq yang digancar kartu kuning kedua setelah menjegal dari belakang, pemain depan PSMS, Ikpeftua Marvellous Osas Saha. Tindakan itu direspon dengan pluit oleh wasit. Gerak badan Taufiq memicu kericuhan di lapangan. Taufiq mendatangi dan menyentuhkan dadanya kepada dada Suwandi. Selama memimpin pertandingan, wasit Suwandi mengeluarkan empat kartu kuning kepada kedua kesebelasan dan satu kartu merah kepada pemain Persires Rengat.

Di babak awal, Persires Rengat nyaris kecolongan tiga gol. Dua peluang mencetak gol gagal dimanfaatkan maksimal oleh Saha, pemain asal Kamerun. Peluang lainnya diperoleh Nyeck Nyobe Georges Clement asal Nigeria. Serangan balik yang dilancarkan anak asuh Syaiful Bahri, nyaris membuat kelabakan Irwin Ramadhana, penjaga gawang PSMS.

Usai turun minum, tempo permainan kedua kesebelasan berlangsung cepat dan keras. Bongkar pasang pemain terus dilakukan kedua kesebelasan. Perangkat offside yang diterapkan pemain Persires Rengat tampak bermanfaat. Beberapa peluang yang diperoleh anak asuh Zulkarnain Pasaribu dan Amrustian, tak bisa berkutik.


Perangkap offside yang diterapkan Persires Rengat, berhasil merubah keadaan. Dodi Rahwana yang mengantikan Bambang Tri Sanjaya, berhasil memaksa Hendra Wahyudi, penjaga gawang Persires Rengat memungut bola. Tendangan setengah poli yang dilepaskan Dodi, tak bisa dihalau Hendra. Kedudukan berubah menjadi 1-0, bagi kemenangan PSMS hingga pluit babak kedua berakhir.

Manajer PSMS, Hendra DS menyambut baik kemenangan ini. ”Kemenangan ini mempertahankan PSMS di Divisi Utama,” kata Hendra. Untuk memacu prestasi PSMS, Hendra dan PSMS berjanji akan meraih tiket ke superliga. ”Tahun depan kita akan promosi ke Liga Super Indonesia,” ujar Hendra. Untuk mencapai target itu, Hendra mengaku akan melakukan beberapa transfer pemain.

Pelatih Persires Rengat, Syaiful Bahri mengaku sudah maksimal menerapkan taktik permainan. ”Kita sudah berusaha dengan membongkar pasang pemain. Tapi kewalahan karena pemain dikeluarkan karena kartu merah,” sebut Syaiful.

Klub yang baru promosi ke Divis Utama Liga Indonesia ini, diapstikan terlempar ke Divisi Satu Liga Indonesia. Namun, Syaiful berharap Kongres PSSI mendatang dapat membuat kebijakan baru, dan menyelamatkan klubnya tetap bertahan di Divisi Utama. ”Berharap pada Kongres PSSI agar merubah klub yang terbuang dari Divisi Utama hanya satu klub saja,” ungkapnya