Wednesday, June 27, 2012

Tak Punya Bus, PSMS IPL Absen Latihan 6 Hari


Persoalan nonteknis kembali melanda persiapan PSMS Medan dalam mengarungi Indonesian Premier League (IPL). Kali ini Vagner Luiz dan kawan-kawan sudah enam hari tidak menjalani latihan rutin. Sementara itu, CEO PSMS IPL, Fredy Hutabarat mengakui masalah yang sedang dihadapi oleh timnya. Mantan penggawa PSMS tersebut mengatakan tidak latihannya timnya selama enam hari dikarenakan kontrak kerja antara PSMS dan perusahaan bus untuk antarjemput pemain ke lapangan Thamrin Graha Metropolitan (tempat latihan PSMS IPL) telah berakhir. Namun Fredy membantah bila itu terjadi lantaran timnya tidak sanggup membayar bus untuk transportasi pemain ke lapangan latihan. “Ya, benar kami sudah tidak latihan enam hari. Tapi, bukan berarti kami tak sanggup bayar bus. Ini cuma karena kontraknya sudah habis. Kami ingin memperpanjang, tapi pemilik bus sedang berada di luar kota,” jelas Freddy. Meskipun demikian, Fredy menegaskan bahwa timnya tetap melakukan latihan di lapangan milik Produta FC di Griya Asam Kumbang. Kebetulan, mess PSMS IPL juga berada di Griya Asam Kumbang, Medan. “Mereka tetap latihan. Pemain menggunakan mobil dan motor pribadinya untuk latihan di sekitar mess,” lanjut dia.

Semangat Pemain PSMS Melemah


Kekalahan dari Pelita Jaya 1-2, menyisakan pekerjaan rumah bagi Caretaker Pelatih PSMS Medan, Suharto untuk membenahi kondisi skuadnya. Beberapa titik lemah ditangkapnya menjadi penyebab hasil buruk itu. Salah satunya adalah menurunnya semangat. Entah karena duel ini tidak sepanas rivalitas PSMS-Persib, Sasa Zecevic Cs mengawali laga dengan dingin. Seperti kehilangan motivasi dan berujung pahit pada dua gol awal Pelita Jaya lewat Greg Nwakolo dan Safee Sali. “Jelas sekali kami kehilangan semangat di 45 menit pertandingan berjalan. Efeknya luar biasa, kebobolan dua gol. Padahal, mereka hanya mengandalkan serangan balik,” ujarnya. Lagi-lagi Suharto memutar otak membenahi semangat timnya yang sempat memudar. Cukup berat di tengah kondisi finansial yang tak juga membaik, sehingga gaji Sasa Cs harus tertunggak lima bulan. Selain itu, kekhawatiran akan menurunnya daya dobrak karena absennya beberapa pilar menjadi kenyataan. Terutama lini tengah tanpa Anton Samba dan Zulkarnaen. “Tanpa Anton, kita kehilangan breaker. Dalam beberapa momen kita kecolongan. Meskipun di babak kedua, Zainal dan Rahmad berkembang cukup baik,” terangnya. Begitu juga dengan keterbatasan stok striker karena absennya Nico Malau. Daya gempur PSMS dengan hanya mengandalkan Saha yang bertipe stylish sedikit berkurang drastis. Karena itu PSMS kerap mengandalkan senjata alternatif lewat set pieces Nastja Ceh. Satu-satunya gol PSMS lahir dari bola mati. “Seharusnya kami membutuh dua penyerang. Absennya Niko membuat itu gagal diterapkan. Menggeser pemain tengah menjadi penyerang tidak terlalu menjanjikan. Apalagi barisan tengah lawan sangat baik,” tambahnya. Senada disampaikan kapten tim Sasa Zecevic. Dia mengakui kehadiran Anton Samba sangat dibutuhkan. “Pertandingan yang buruk terutama di babak pertama. Walaupun kami mencoba bangkit dengan beberapa peluang tapi itu tidak cukup. Saya pikir kemarin malam kami merindukan sosok Zulkarnain, Samba dan Nico,” terang Sasa Zecevic. Syukurnya kontra PSAP Sigli, Kamis (28/6) mendatang, kekuatan kembali utuh karena ketiganya sudah terbebas dari akumulasi. (