Beban berat akan siap menimpa Kustino arsitek baru PSMS. Masuk menggantikan Suimin Diharja yang didepak pengurus, Kustiono tetap harus mewarisi target dari manajemen, yakni masuk Superliga.
Meraih 13 angka di paro pertama, setidaknya PSMS harus menambah sekitar 24 lagi untuk benar-benar aman mengambil satu tiket ke babak delapan besar. Nah kalaupun hal itu tercapai, PSMS masih harus bertarung dengan klub terbaik di wilayah lain. Di sanalah ujian sesungguhnya akan terjadi.
Riwayat kepelatihan Kustiono di PSAP pun tidak berakhir mesra. Diakui Kustiono, di PSAP dia didepak. Namun alasan pendepakan itu dikatakan Kustiono didasarkan perbedaan prinsip yang terjadi antara manajemen.
“Benar saya diberhentikan di PSAP. Tapi itu lebih dikarenakan perbedaan prinsip,” kata Kustiono.
Sepanjang putaran pertama, PSAP Sigli saat ditangani Kustiono di putaran pertama meraih 13 angka dari 10 pertandingan yang digelar dengan perincian empat kali menang, satu kali imbang, serta lima kali kalah.
Menyikapi hal ini, Suimin sendiri tak ingin meributkan hal apapun kecuali kewajiban manajemen membayarkan sisa gaji dan hal lainnya. Untuk urusan tim, Suimin telah legowo dan menganggap hari-harinya bersama PSMS hanyalah masa lalu.
“Sudahlah, saya ikhlas dengan keputusan ini. Pasti ada hikmah di balik semua ini. Saya harapkan pemain tetap profesional dan mendukungprogram pelatih baru. Semoga tim ini bisa lebih baik lagi,” kata Suimin.
No comments:
Post a Comment