Saturday, January 23, 2010

Nyeck Bolos Dua Hari

Isu seputar bakal hengkangnya palang pintu tangguh PSMS, Nyeck Nyobe ke peserta Indonesian Super League (ISL) PSM Makassar, masih menjadi pembicaraan hangat. Pasalnya, hingga satu pekan tim menggelar latihan, batang hidung Nyeck belum juga kelihatan.

Walaupun kabar terakhir yang diterima manajemen tim Nyeck masih berada di Malaysia, untuk mengurus visa-nya, namun hingga kini tak ada kabar terbaru yang dikirimkan Nyeck. Menurut janji, kemungkinan Nyeck sudah harus ikuti latihan bersama tim pada Kamis lalu. Namun hingga Jumat kemarin, Nyeck belum menunjukkan tanda-tanda keberadaannya.

Benny Tomasoa asisten manajer PSMS pun mengaku tak tahu kabar Nyeck. Biasanya, Nyeck selalu memberikan kabar terkait keberadaannya dan keperluan ketika izin tidak ikuti latihan. “Sampai sekarang Nyeck masih belum ada kabar. Mungkin dia sibuk mengurus visa-nya itu,” terang Benny.

Karena isu bakal hengkangnya Nyeck kian santer, pendapat baru pun muncul terkait hal itu. Beberapa pihak mengatakan tidak ada masalah kalau memang Nyeck akhirnya direkrut PSM. Namun transfer itu harus sesuai prosedur yang berlaku karena Nyeck masih terikat kontrak selama satu tahun bersama PSMS.

Benny pun menyadari hal itu. Bahkan, kalau memang PSM serius ingin memakai tenaga Nyeck, harusnya manajemen PSM menghubungi PSMS. Manajemen pun tak masalah kalau harus melepas Nyeck. Asalkan ada hasil dari penjualan Nyeck ke PSM. “Kalau memang Nyeck ditransfer oleh PSM, itu saya kira sah-sah saja. Malah bagus kalau hasil transfer itu bisa membeli pemain baru. Bisa jadi hasil penjualan Nyeck bisa beli sampai dua pemain bagus,” kata Suimin mengomentari hal itu

Harap-harap cemas

Hari ini seluruh skuad PSMS tampaknya harap-harap cemas. Perasaan dag dig dug ini bisa jadi karena ada rencana pengurus untuk menggelar evaluasi. Dengan kata lain, evaluasi tersebut akan menentukan siapa yang layak atau yang tidak dalam kubu Ayam Kinantan.

Ya, rencananya, rapat itu akan digelar di Hotel Polonia Jalan Jendral Sudirman, Sabtu (23/1). Sayangnya, kurang begitu jelas agenda yang diangkat. Hanya saja santer beredar kabar di markas PSMS di Stadion Kebun Bunga, bahwa akan ada pembicaraan terkait perubahan besar di PSMS. Satu di antaranya rencana mendepak mayoritas skuad, bahkan jajaran pelatih. Menariknya, tak ada kabar yang menyebutkan bahwa pengurus juga akan dievaluasi.

Terkait isu rencana perombakan jajaran tim dan pelatih itu, Freddy Hutabarat, seorang pengurus tak menampik akan kemungkinan itu. Namun secara pribadi, Freddy menyatakan akan mencoba bersuara pada rapat evaluasi nanti kalau ada keputusan yang tidak mencerminkan satu pemecahanan persoalan.

“Benar, kabar ke arah perubahan tim kemungkinan akan dibahas. Saya akan coba dengar dulu. Intinya, rapat evaluasi harus benar-benar bersifat evaluasi,” kata Freddy di Stadion Kebun Bunga, Jumat (22/1) kemarin. Nah, terkait isu mendepat mayoritas pemain dan jajaran tim pelatih, Freddy terlihat tidak sependapat. Menurutnya, hal itu bukanlah solusi yang tepat. “Kita lihat saja pada rapat nanti. Kalau memang ada rencana penggantian, utamanya pelatih saya tidak sependapat. Karena rencana itu akan merusak persiapan dan moral pemain,” lanjut Freddy.

Di samping itu, sejumlah fans PSMS juga berencana turut serta memantau jalannya rapat evaluasi itu. Walaupun tidak ada undangan dari pengurus, suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligan menyatakan akan coba mengetahui secara langsung apa yang akan dibahas dalam rapat evaluasi itu.

Fans berharap agar rapat itu benar-benar demi kebaikan tim dan bukan karena kepentingan-kepentingan oknum tertentu di kepengurusan. “Kami berharap evaluasi benar-benar beralasan untuk kebaikan tim. Apalagi target kita jelas. Jangan ada kepentingan dengan alasan senang tidak senang dalam setiap keputusan yang diambil,” koar Nata Simangunsong ketua SMeCK Hooligan yang kemarin menonton skuad berlatih di Kebun Bunga.

Menyikapi hal itu, jajaran pelatih PSMS terlihat tenang dan tetap fokus kepada proses latihan. Tidak ada komentar akan kemungkinan-kemungkinan yang bakal terjadi. Yang jelas, Suimin Diharja arsitek tim bilang, dia akan tetap berusaha menjalankan program latihan sesuai rencana sebelum ada keputusan akan masa depan jajaran tim pelatih di klub berjuluk Ayam Kinantan itu.

Untuk menghormati rapat evaluasi itu, rencananya skuad hari ini akan diliburkan dari proses latihan. “Hari ini dan besok kita libur untuk, berhubung akan digelarnya rapat evaluasi,” kata Suimin singkat

Faisal-Maulana kena sanksi

Dalam sidangnya, Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menjatuhkan sanksi kepada dua pemain PSMS Medan, Faisal Azmi dan Ahmad Maulana Putra, berupa denda masing-masing Rp5 juta dan sekali larangan tampil membela timnya di lanjutan Divisi Utama Liga Indonesia 2009/2010.

Hal tersebut diputuskan setelah kedua pemain Ayam Kinantan itu terbukti melakukan tindakan tidak terpuji kepada perangkat pertandingan, saat membela timnya menghadapi tuan rumah Persikabo di Bogor, 8 Januari lalu.

Sementara Chico Maradona yang juga dipanggil Komdis tidak mendapat hukuman karena status pemanggilan yang bersangkutan sebagai saksi atas pemukulan yang dialami dari salah seorang pemain Persikabo.

"Berdasarkan laporan yang kami terima serta komentar beberapa saksi, kedua pemain PSMS itu terbukti melakukan pelanggaran," kata Ketua Komdis PSSI Hinca Panjaitan.

Masih kata Hinca, pada sidang kedelapan Komdis kali ini, sedikitnya 22 kasus menjadi agenda sidang. Salah satunya memberikan sanksi kepada panpel Arema Malang membayar denda Rp50 juta dan menjalani sekali laga kandang tanpa penonton.

Menurut Hinca, sanksi dan hukuman tersebut dijatuhkan karena melubernya penonton hingga ke pinggir lapangan, saat Arema menjamu Persema dalam derbi Malang beberapa waktu lalu.

"Tanggung jawab panpel adalah memberikan rasa aman dan nyaman bagi tim tamu. Karena itu, kami menjatuhkan sanksi berupa denda Rp50 juta dan sekali pertandingan kandang tanpa penonton kepada Arema," sebut Hinca.

Hinca juga menunjukkan tindakan tidak terpuji yang kembali dilakukan Bonek, suporter fanatik Persebaya Surabaya saat bertandang ke markas Pelita Jaya. Oleh Komdis, para Bonek dikenai larangan mendampingi timnya saat away selama dua tahun

Faisal-Maulana kena sanksi

Dalam sidangnya, Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menjatuhkan sanksi kepada dua pemain PSMS Medan, Faisal Azmi dan Ahmad Maulana Putra, berupa denda masing-masing Rp5 juta dan sekali larangan tampil membela timnya di lanjutan Divisi Utama Liga Indonesia 2009/2010.

Hal tersebut diputuskan setelah kedua pemain Ayam Kinantan itu terbukti melakukan tindakan tidak terpuji kepada perangkat pertandingan, saat membela timnya menghadapi tuan rumah Persikabo di Bogor, 8 Januari lalu.

Sementara Chico Maradona yang juga dipanggil Komdis tidak mendapat hukuman karena status pemanggilan yang bersangkutan sebagai saksi atas pemukulan yang dialami dari salah seorang pemain Persikabo.

"Berdasarkan laporan yang kami terima serta komentar beberapa saksi, kedua pemain PSMS itu terbukti melakukan pelanggaran," kata Ketua Komdis PSSI Hinca Panjaitan.

Masih kata Hinca, pada sidang kedelapan Komdis kali ini, sedikitnya 22 kasus menjadi agenda sidang. Salah satunya memberikan sanksi kepada panpel Arema Malang membayar denda Rp50 juta dan menjalani sekali laga kandang tanpa penonton.

Menurut Hinca, sanksi dan hukuman tersebut dijatuhkan karena melubernya penonton hingga ke pinggir lapangan, saat Arema menjamu Persema dalam derbi Malang beberapa waktu lalu.

"Tanggung jawab panpel adalah memberikan rasa aman dan nyaman bagi tim tamu. Karena itu, kami menjatuhkan sanksi berupa denda Rp50 juta dan sekali pertandingan kandang tanpa penonton kepada Arema," sebut Hinca.

Hinca juga menunjukkan tindakan tidak terpuji yang kembali dilakukan Bonek, suporter fanatik Persebaya Surabaya saat bertandang ke markas Pelita Jaya. Oleh Komdis, para Bonek dikenai larangan mendampingi timnya saat away selama dua tahun

PSMS kunjungi Semen Padang

PSMS Medan akan mengawali laganya di putaran kedua kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia grup I dengan mengunjungi markas Semen Padang, 1 Februari mendatang.

Sekretaris Tim PSMS, Ir Fityan Hamdi menyebutkan, setelah menghadapi si Kabau Sirah maka tim asuhan pelatih Suimin Dihardja akan menghadapi dua laga di Stadion Teladan melawan Persikabo Bogor (10 Februari) dan Persita Tangerang (14 Februari).

Pada 19 Februari, anak-anak Ayam Kinantan akan terlibat laga derbi dengan PSDS Deli Serdang di Lubukpakam dan Persiraja di Banda Aceh pada 23 Februari mendatang.

Setelah itu, PSMS kembali bertanding di kandang menghadapi Persipasi Bekasi (13 Maret). Berikutnya, tandang melawan PSSB Bireuen (18 Maret) dan PSAP Sigli (22 Maret). Pada 26 dan 30 Maret, PSMS akan menjamu Persih Tembilah dan Persires Rengat di Stadion Teladan.

Dalam latihan di Stadion Teladan Medan kemarin, salah seorang pemain asal Brazil Ronnie Von de Carvalho ikut bergabung bersama skuad. Pemain kelahiran 16 April 1979 itu memiliki tinggi badan 189 cm dan menempati posisi striker atau gelandang.

Sebelumnya, Ronnie memperkuat Persibat, Persiba Balikpapan dan terakhir Persikab Kabupaten Bandung. Di sisi lain, palang pintu PSMS Nyeck Nyobe belum terlihat dalam latihan sejak Senin lalu. Dikatakan, Nyeck masih berada di Singapura sedang memperpanjang izin tinggalnya di Indonesia

Dana hibah Rp6 M gol

Bantuan dana sejumlah Rp6 miliar dari dana hibah APBD Kota Medan ke KONI Medan gol dan direncanakan Februari nanti sudah bisa cair. Demikian Wakil Ketua DPRD Medan H Sabar S Sitepu baru-baru ini.

Menurutnya, dana itu diperuntukkan untuk pembinaan dan pembentukan tim PSMS menghadapi kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2009/2010. Sabar yang juga pengurus PSMS, berharap dana itu dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meloloskan ke Liga Super Indonesia pada kompetisi musim depan.

Sama halnya dengan Ketua Fraksi PAN di DPRD Medan yang juga pengurus PSMS, Ahmad Arif SE. Dikatakan, walau masih belum mencukupi keperluan Ayam Kinantan, para pengurus harus berupaya mencari tambahan dan tidak berpangku tangan.

Selain itu, ditambahkan pihak panpel harus mengevaluasi kinerjanya serta memperbaiki kelemahan yang ada selama ini sehingga hasil penjualan tiket bisa meningkat lagi pada putaran kedua nanti.

"Hanya pertandingan melawan Persiraja Banda Aceh saja tiket menghasilkan di atas seratus juta lebih, selebihnya antara lima atau enam puluh juta. Inikan kerja yang kurang memuaskan dari panpel," salah seorang pengurus PSMS

Curi Fokus

Harry Syahputra calon pemain anyar PSMS, Kamis (21/1) kemarin dites kemampuannya oleh tim pelatih PSMS di Stadion Teladan. Lumayan, Harry kerap mendapatkan aplaus dari ratusan fans yang setia menyaksikan PSMS latihan.

Ya, Harry didatangkan dengan maksud menutupi kelemahan lini belakang PSMS. Sebagai mantan pemain Tim Nasional Merah Putih, kelas yang ditunjukkan Harry cukup meyakinkan. Tampil penuh percaya diri, tenang, dan dengan raut wajah yang lugu, ternyata Harry mampu mendapatkan tempat di hati fans PSMS.

Hal itu terlihat ketika materi latihan yang diberikan Suimin Diharja sore kemarin masuk kategori simulasi. Simulasi yang diterapkan mulai masuk kepada taktik dan strategi melawan Semen Padang, yang merupakan lawan perdana Ayam Kinantan di laga pembuka putaran kedua nanti.
Simulasi itu dimainkan oleh dua tim, utama dan cadangan. Harry Syahputra masuk tim utama yang sore kemarin memakai kostum hijau-hijau. Sedangkan tim cadangan yang juga dihuni oleh beberapa pemain seleksi memakai kostum merah-merah. Skor pada simulasi itu 4-3 untuk tim utama.

Menariknya, Harry termasuk pemain yang punya andil dalam simulasi itu. Padahal, dia baru kali ini ikuti tim berlatih penuh. Seolah sudah tahu apa yang harus dilakukannya, Harry sukses memborong dua gol. Pertama lewat rebound, dan kedua lewat tandukannya menyambut sepak pojok Affan Lubis.

Mengomentari penampilan Harry, Suimin bilang bahwa dia cukup puas. Bahkan, Suimin berharap agar pemain yang dites saat seleksi baiknya lewat rekomendasi terlebih dahulu. Hal ini dianggap penting karena tidak akan menggangu proses latihan yang telah dibangun.
“Maunya yang masuk tim itu yang begini (Harry, Red). Jadi kita tidak buang waktu lagi untuk seleksi karena sudah direkomendasikan terlebih dulu,” harap Suimin.

Benny Tomasoa asisten manajer PSMS yang juga turut serta mengamati latihan kemarin, yakin kalau kehadiran Harry di lini belakang PSMS akan semakin memperkuat pertahanan tim.

Maka itu, Benny menegaskan akan mengajukan Harry agar mendapatkan kontrak di PSMS walaupun hanya separo putaran kompetisi. “Kita lihat bersama. Harry cukup menunjukkan kepercayaan kepada kita bahwa dia layak dikontrak,” kata Benny.
Senada dengan harapan manajemen dan pelatih, barisan fans PSMS pun bersemangat melihat calon tambahan pemain PSMS. Fans yang tergabung dalam naungan Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligan juga menyatakan senang dengan kehadiran Harry di tengah-tengah skuad PSMS.

“Kalau dia (Harry, Red) kami sudah yakin. Kan sejak awal dia sudah ikut seleksi di sini. Kami berharap dia mendapatkan tempat di tim ini, agar lini belakang kian solid,” kata Nata Simangunsong ketua SmeCK, yang bersama rekan-rekannya menyaksikan PSMS berlatih kemarin.

Harry Ingin Membela PSMS Selamanya

EANDAINYA Harry Syahputra jadi bergabung dengan PSMS, pemain berusia 28 tahun kelahiran Medan itu tentu akan sangat bersuka cita. Pasalnya, sejak memutuskan bergelut di dunia sepak bola, Harry selalu punya keinginan kuat untuk bergabung dengan PSMS.

Ditemui usai latihan kemarin, Harry mengaku senang seandainya bisa mendapatkan tempat di PSMS. Sebelumnya, Harry bahkan sudah datang ikut seleksi ketika pembentukan skuad awal musim lalu. Namun karena ada miskomunikasi antara dia dan pengurus, niatnya itu urung terjadi.
Sebagai putra daerah yang besar di rantau, Harry punya keinginan kuat untuk kembali ke kampung halamannya. Terlebih kedua orangtuanya tinggal di Medan. “Besar keinginan saya untuk bisa merumput bersama PSMS. Tidak hanya kali ini, saya ingin tetap di klub ini seterusnya,” beber pemain yang baru saja pulang dari tanah suci untuk melaksanakan ibadah haji itu.

Ya, pemain yang kini telah bergelar haji itu tampaknya harus segera disodori kontrak kalau memang dibutuhkan oleh tim. Pasalnya, ada beberapa klub yang ingin memakai tenaganya. Di antaranya adalah Persikab Bandung. Kubu Persikab bahkan telah melobi lebih dulu sebelum Harry akhirnya memilih untuk tes ke PSMS.

Hal itu dibenarkan oleh Benny Tomasoa asisten manejer, yang melakukan pembicaraan langsung dengan Harry sebelumnya. Menurut Benny, pihak PSMS harus lebih cepat untuk negosiasi dengan Harry sebelum pemain bertinggi 185 cm ini ditawari kontrak oleh klub lain. “Kalau Harry tidak cepat diberikan kepastian, kita pasti ditekong klub lain. Maka, harus ada kepastian segera. Saya juga sudah bicara kontrak kepadanya. Syukurnya, dia tak mempermasalahkan nilai kontrak yang telah disodori,” terang Benny.

Ketika Sepatu Kamil Sembiring Disita Suimin

ABDUL Kamil Sembiring merupakan aset bertalenta masa depan yang dipunya PSMS musim ini. Jebolan Akademi Sepak Bola Medan United yang sebelumnya menimba ilmu di SSB Generasi Medan itu, kini menghuni skuad magang PSMS.

Satu keyakinan dibubuhkan Suimin Diharja arsitek PSMS, bahwa suatu saat Kamil punya kans untuk jadi pemain besar. Syaratnya, pemain bernomor kostum 9 itu harus mau menjaga disiplin dan tak henti belajar mengembangkan talenta yang ada.

Di balik itu, ada kisah unik yang menyertai perjalanan karir Kamil di PSMS musim ini. Hal unik itu bermuara dari sebuah sepatu. Ya, sepatu bermerek Nike terbaru berwarna hijau cerah, yang cukup menggoda mata setiap yang melihatnya.

Walau sepatu itu berharga cukup mahal dan stylis, tapi nyatanya sepatu yang awalnya kerap menjadi kebanggaan Kamil ketika dikenakannya itu tak senyaman yang dipikirkan. Walhasil, Kamil kerap mengalami gangguan penampilan ketika memaksakan kehendak memakai sepatu dengan merek yang juga dipakai bintang kelas dunia itu.

Pasalnya, kaki Kamil lebih besar dari nomor sepatu Nike-nya itu. Ceritanya Nike Kamil bernomor 43 3/4, sementara kaki Kamil berukuran 44. Jadi, ada sekitar 1/4 ukuran sepatu yang tak pas. Dengan kata lain, sepatu itu kekecilan. Masalahnya, Kamil tak mau memakai sepatu lain selain sepatu itu.

Hal ini rupanya sampai ke telinga pelatih. Diam-diam Suimin mengamati tingkah Kamil ketika dia memakai sepatu itu. Benar, Kamil terlihat beda penampilannya dibanding ketika latihan tanpa memakai sepatu itu.

Suimin pun bertindak. Usut punya usut, kabarnya Suimin telah menyita sepatu Nike Kamil itu untuk sementara waktu. Tujuannya agar Kamil tak lagi memakai sepatu itu, dan bisa bebas bergerak dengan improvisasinya. “Sudah, sepatunya yang kesempitan itu sudah saya sita untuk sementara waktu. Nanti kalau sudah waktunya, saya kembalikan lagi,” beber Suimin.

Hasilnya ternyata ada. Dalam beberapa kesempatan tampil tanpa sepatu andalannya itu, Kamil kerap menunjukkan peningkatan performa. Di ajang resmi, Kamil tercatat diturunkan ketika main di kandang melawan Persiraja. Di luar, Kamil mendapatkan kesempatan main sebagai pengganti ketika menghadapi Persikabo Bogor.

Kemarin sore, saat digelar simulasi Kamil juga menunjukkan kemampuan yang lumayan apik. Dia mencetak satu gol tim utama melawan tim cadangan dalam simulasi itu. Dan gol itu dilesakkannya tanpa memakai sepatu Nike-nya itu.