Tampaknya pembentukan skuad PSMS Medan yang akan mengarungi musim depan di Divisi Utama, tak akan terjadi dalam waktu dekat ini. Seluruhnya akan ditentukan usai ditentukannya Ketua Umum PSMS, yang gelaran musyawarahnya akan dilaksanakan 18 Juli nanti.
Hal itu diungkapkan Hardi Mulyono, Kabid Organisasi PSMS Minggu (12/7) kemarin. Walhasil, siapa yang digadang bakal menukangi PSMS musim depan, serta siapa saja pemain yang bakal direkrut juga masih gelap.
“Kita tentu saja belum bisa menentukan pembentukan kerangka tim dalam waktu dekat ini. Semua masih menunggu hingga Ketua Umum ditentukan,” beber Hardi Mulyono.
Sejauh ini, isu yang beredar untuk menjabat PSMS I masih juga buram. Kabar yang beredar adalah Dzulmi Eldin Sekdakot Medan yang berpeluang besar menjadi Ketua Umum. “Kalau Bakal Calon Ketua Umum, nama Dzulmi Eldin masih mengemuka. Kita lihat saja nanti,” sambung Hardi.
Mengenai waktu yang tak terlalu panjang untuk membentuk tim, Hardi tidak terlalu mengkhawatirkannya. Berdasarkan jadwal semula, Divisi Utama akan dimulai Oktober mendatang. “Masih ada waktu. Dan semuanya akan berjalan sesuai rencana,” tambah Hardi.
Karena Ketua Umum belum ditentukan, kerangka tim juga tentu saja belum dapat dipastikan. Siapa yang akan menjadi manajer juga belum dapat dipastikan. “Kalau itu Ketua Umum nantinya yang akan menunjuk.
Semuanya masih blank. Kita tunggu saja, semoga semua bisa lebih cepat terbentuk,” pungkas Hardi. Untuk posisi pelatih, nama Suimin Diharja kembali mengemuka untuk menukangi PSMS musim depan. Tapi niatannya itu masih harus menunggu kepastian dari manajemen PSMS musim ini.
Sementara dari manajemen musim lalu, belum dapat dipastikan kapan pastinya mandat akan segera diserahterimakan. Sejauh ini Sihar Sitorus selaku manajer musim lalu, masih menghitung dan menyusun laporan pertanggungjawabannya kepada pengurus PSMS.
Kumpulan Berita Tentang PSMS Medan Teruskan Perjuangan MU PSMS Medan "Koe" Dukung Terus PSMS Medan ....
Tuesday, July 14, 2009
Zada batal ke Persela
Persela Lamongan terus mencari pengganti gelandang asal Brazil, Leonardo Martin Dinelli Zada, yang batal bergabung dan memilih merapat ke klub lain untuk kompetisi Liga Super Indonesia musim 2009-2010.
Koordinator Pembentukan Tim Persela, Yuhronur Efendi mengatakan, pihaknya mendapat tawaran dari sejumlah agen pemain asing untuk posisi gelandang, antara lain dari Amerika Latin dan Portugal.
"Kami sudah lihat rekaman pemain asing yang ditawarkan agen tersebut, tapi belum berani memutuskan. Semua pemain yang ditawarkan belum pernah merumput di Indonesia," katanya.
Menurut Yuhronur, pihaknya tidak ingin tergesa-gesa dalam merekrut pemain, agar tidak salah pilih seperti yang terjadi pada musim lalu. Kasus itu terjadi saat Persela mengontrak Epala Jordan, tapi akhirnya jarang dimainkan karena kualitasnya pas-pasan.
"Yang jelas, kami ingin mencari pemain yang memiliki kualitas bagus dan cocok dengan kebutuhan tim. Kami juga berkonsultasi dengan pelatih untuk mencari pemain yang diinginkan," tambahnya.
Sebelumnya, manajemen Persela sudah hampir mencapai kesepakatan dengan Martin Zada. Namun, mantan pemain PSMS Medan tersebut, masih memilih bergabung dengan klub lain. Kabarnya, tim berjuluk "Laskar Joko Tingkir" itu, juga mendapat tawaran pemain dari Singapura dan Malaysia, namun tidak tertarik untuk merekrutnya.
Persela kini baru mengontrak dua pemain asing, yakni Fabiano Rosa Beltrame (Brazil/bek) dan Varney Pas Boakay (Liberia/striker). Total sudah ada 16 pemain yang dimiliki Persela dan tinggal mencari sekitar delapan pemain tambahan.
Pelatih Persela, Widodo Cahyono Putro mengaku, tidak terlalu yakin dengan kualitas pemain asing yang ditawarkan agen pemain, sebelum melihat langsung penampilan mereka.
"Belum tentu penampilan di rekaman video, sama dengan kualitas pemain yang sesungguhnya. Kalau memang kualitasnya tidak bagus, lebih baik kami mencari pemain yang sudah pernah bermain di Indonesia," katanya.
Koordinator Pembentukan Tim Persela, Yuhronur Efendi mengatakan, pihaknya mendapat tawaran dari sejumlah agen pemain asing untuk posisi gelandang, antara lain dari Amerika Latin dan Portugal.
"Kami sudah lihat rekaman pemain asing yang ditawarkan agen tersebut, tapi belum berani memutuskan. Semua pemain yang ditawarkan belum pernah merumput di Indonesia," katanya.
Menurut Yuhronur, pihaknya tidak ingin tergesa-gesa dalam merekrut pemain, agar tidak salah pilih seperti yang terjadi pada musim lalu. Kasus itu terjadi saat Persela mengontrak Epala Jordan, tapi akhirnya jarang dimainkan karena kualitasnya pas-pasan.
"Yang jelas, kami ingin mencari pemain yang memiliki kualitas bagus dan cocok dengan kebutuhan tim. Kami juga berkonsultasi dengan pelatih untuk mencari pemain yang diinginkan," tambahnya.
Sebelumnya, manajemen Persela sudah hampir mencapai kesepakatan dengan Martin Zada. Namun, mantan pemain PSMS Medan tersebut, masih memilih bergabung dengan klub lain. Kabarnya, tim berjuluk "Laskar Joko Tingkir" itu, juga mendapat tawaran pemain dari Singapura dan Malaysia, namun tidak tertarik untuk merekrutnya.
Persela kini baru mengontrak dua pemain asing, yakni Fabiano Rosa Beltrame (Brazil/bek) dan Varney Pas Boakay (Liberia/striker). Total sudah ada 16 pemain yang dimiliki Persela dan tinggal mencari sekitar delapan pemain tambahan.
Pelatih Persela, Widodo Cahyono Putro mengaku, tidak terlalu yakin dengan kualitas pemain asing yang ditawarkan agen pemain, sebelum melihat langsung penampilan mereka.
"Belum tentu penampilan di rekaman video, sama dengan kualitas pemain yang sesungguhnya. Kalau memang kualitasnya tidak bagus, lebih baik kami mencari pemain yang sudah pernah bermain di Indonesia," katanya.
Subscribe to:
Posts (Atom)