Thursday, December 3, 2009

Kalah Gawat, Menang Tanpa Bonus

MUDAH-MUDAHAN skuad PSMS tetap tampil fokus dan bertekad meraih angka penuh saat menjamu PSAP Sigli sore ini di Stadion Teladan. Pasalnya ada kabar kurang sedap yang beredar dari pinggir lapangan.

Ya, kabar tidak sedap itu terkait tidak adanya anggaran bonus kemenangan bagi para pemain. Kondisi ini bisa menurunkan semangat bertanding punggawa Ayam Kinantan.

Artinya, bonus ketika berhasil meraih hasil imbang atas Persih Tembilahan, kali ini takkan terjadi lagi.
Hal itu dikatakan Hendra DS, manajer PSMS. Dikatakannya, untuk sementara ini manajemen belum bisa memberikan bonus kepada pemain. Alasannya, apalagi kalau bukan karena keterbatasan dana.

“Untuk sementara ini kita belum bisa berikan bonus walaupun menang di kandang. Tapi kalau kemarin saat away kita bisa menang, ada bonus yang disiapkan,” beber Hendra.

Kondisi mirip pepatah lawas yang berbunyi ibarat makan buah simalakama pun tampaknya pantas diberikan kepada tim Ayam Kinantan. Tidak lucu juga kalau hanya karena tidak ada bonus, lantas skuad main setengah hati. Kalau sampai kalah, ribuan fans PSMS pasti kecewa berat.
Sungguh mengenaskan nasib tim kebanggan warga Kota Medan ini. Apalagi jika dibandingkan dengan kondisi sekitar dua atau tiga tahun lalu.
Nah, syukurnya skuad telah menyatakan siap untuk tampil habis-habisan walaupun tanpa iming-iming bonus jika meraih kemenangan. Lewat kapten tim Slamet Riyadi didapat komitmen para pemain agar menunjukkan profesionalismenya. Ya walaupun tidak bisa dipungkiri, jika rasa kecewa tetap menyembul ke permukaan.

“Sekelas klub divisi tiga saja ada bonus dan uang hariannya kalau tampil away. Ya walaupun tidak banyak, tapi tetap ada,” kata Slamet.
“Begitupun, kami tetap akan berupaya mengamankan tiga angka di kandang sendiri. Karena para pemain ingin memberikan yang terbaik bagi tim ini,” sambung Slamet.

Slamet juga berharap ada komunikasi antara pemain dengan manajemen ataupun pengurus untuk menyelesaikan masalah di tubuh tim itu. Termasuk urusan bonus ini.

“Ya lebih baik jujur sajalah kepada pemain. Kalau ada bilang ada, kalau tidak ada, ya bilang tidak ada. Karena kalau begini, kami hanya bisa menduga-duga. Intinya komunikasi harus lebih sering dilakukan sebagai wujud perhatian manajemen,” pungkas Slamet

Pembuktian Edu Juanda

DUA laga sudah dilakoni Edu Juanda, salah satu gelandang senior yang dipunya PSMS musim ini. Masih segar dalam ingatan, bahwa di awal-awal kedatangannya ke PSMS , banyak pihak yang meragukan kemampuannya karena sempat mengalami cedera.

Benar, Edu pernah cedera. Itu didapatnya ketika memperkuat Persebaya saat menghadapi Persik. Ketika itu lutut kirinya mengalami cedera parah. Bahkan saat itu Edu mengaku sampai merinding dan menangis melihat kondisi lututnya.

“Ketika saya lihat posisi tulangnya sudah terbalik. Sakitnya bukan main, terlebih saat dokter tim memeriksanya. Kalau ingat masa itu, saya masih merinding,” kata Edu.

Pasca mengalami cedera parah itu, Edu terpaksa absen dari hingar bingar sepak bola nasional. Lebih dari satu tahun dia menjalani pengobatan. “Pasca cedera itu saya istirahat total sambil berobat. Sejauh ini pengobatan dilakukan secara tradisional. Ada tukang urut dari Sidempuan yang selama ini merawat saya,” terang Edu lagi.

Berkat perawatan yang intensif, kini cedera itu benar-benar pulih. Itu terbukti sepanjang dirinya mengikuti seleksi di PSMS hingga menjalani dua laga away yang telah dilakoni.

Di dua pertandingan itu permainan Edu cukup menjanjikan seolah tak pernah mengalami cedera parah pada lutunya. Bahkan Edu berani berduel dengan lawannya untuk merebut bola. Sebuah jiwa rap-rap yang masih dimilikinya sampai sekarang.
“Saya hanya ingin membuktikan kalau saya masih bisa main dan memberikan yang terbaik untuk tim. Alhamdulillah, sejauh ini cedera saya tidak ada masalah. Dan saya terus berdoa agar tidak kambuh lagi,” harap Edu

Tiga Angka

Walau didera bermacam-macam masalah, tekad untuk meraih tiga angka saat meladeni PSAP Sigli di Stadion Teladan Medan, sore ini (3/12) dalam lanjutan Kompetisi Divisi Utama, adalah harga mati bagi tim Ayam Kinantan.

Kalau sampai, maka hasrat untuk kembali ke pentas Indonesian Super League (ISL) musim depan bisa jadi hanya mimpi.
Syukurnya, dua laga away telah terlakoni dengan hasil cukup baik. Dua angka dikantongi atas hasil imbang melawan Persires Rengat dan Persih Tembilahan.

Sore ini, merupakan momen penting bagi skuad PSMS karena inilah kali pertama bagi Affan Lubis dkk bertanding di hadapan pendukungnya sendiri.

Apalagi, berkelana selama satu musim dari satu stadion ke stadion lainnya, tak pelak melahirkan kerinduan di hati fans tim Ayam Kinantan ini.
Nah, ketika kesempatan tampil di kandang kembali terbuka, target meraih tiga angka kembali diapungkan, walaupun saat ini PSMS hanya memiliki materi pemain yang pas-pasan.

“Kita akan menurunkan pemain yang paling siap tampil. Untuk pemain asing, kemungkinan hanya Nyeck Nyobe karena Osas Saha belum bisa diturunkan,” beber Suimin.

Bakal absennya Saha memang menjadikan problem terhadap ketajaman lini depan PSMS. Hingga kini, PSMS sama sekali belum mencipta satu gol pun. Dua laga terakhir berakhir tanpa gol. Tapi hal itu sudah diakali oleh Suimin.

Beruntung PSMS masih punya Nyeck Nyobe, palang pintu tangguh yang musim lalu membela Persib Bandung. Pemain yang sejatinya berposisi sebagai bek ini, hari ini akan dipasang sebagai ujung tombak menggantikan peran Osas Saha.
Dalam simulasi yang telah diterapkan selama ini, Nyeck terlihat tidak bermasalah dengan posisi barunya itu.
“Saya sudah bicara kepada Nyeck. Dia bilang siap tampil di posisi manapun, asal jangan jadi kiper,” kelakar pelatih berusia 58 tahun itu.
Pertarungan sore ini diyakini bakal berlangsung seru karena PSMS bakal tampil lebih terbuka. Untuk memuluskan niat itu, Suimin akan memasang formasi 3-4-3.

Di depan, Suimin memasang Jecky Pasarela, Nyeck dan kemungkinan Syaiful Ramadhan atau Hardi Citra.
Lini depan akan ditopang para gelandang seperti Edu Juanda, Affan Lubis hingga Faisal Azmi. Di bawah, ada Slamet Riyadi, Maulana dan Deni Wahyudi yang siap menghalau serangan lawan.

Menariknya, kubu PSAP lewat pelatihnya Kustiono mengaku akan meladeni permainan PSMS dengan tampil terbuka juga. Tidak peduli main di kandang lawan, Kustiono menginstruksikan kepada anak asuhnya agar tampil ngotot dan menyerang.

“Kami sadar main di Stadion Teladan tidak akan mudah. Namun keinginan untuk menang tetap terpelihara. Anak-anak harus berani menyerang, karena kami tidak suka memainkan negatif football,” beber Kustiono saat mencoba lapangan Stadion Teladan, sore kemarin.
Keyakinan Kustiono memang beralasan. Penyebabnya, pertama, mereka baru saja meraih hasil bagus saat menumbangkan PSDS dengan skor 4-2.
Kedua, mereka bakal diperkuat seluruh pemain pilar, termasuk tiga pemain asingnya. “Kita sudah punya resep untuk meredam permainan cepat dan keras yang biasanya diterapkan PSMS. Mental bermain anak-anak juga sedang bagus-bagusnya,” pungkas Kustiono.

Skuad Minim

Upaya mendulang angka penuh saat menjamu PSAP Sigli, Kamis (3/12) ini tampaknya bakal terkendala. Pasalnya belum seluruh skuad PSMS bisa dimainkan. Utamanya Osas Saha-legiun impor asal Nigeria yang hingga kini belum mendapatkan pengesahan dari PT Liga Indonesia.
Bagaimana mau disahkan, urusan Kartu Izin Tinggal Sementara (KITAS) miliknya saja sejauh ini masih jalan di tempat. Persoalan klasik terkait keterbatasan dana masih menjadi alasan sakti manajemen. Di samping itu, buruknya kordinasi antara si pemain sendiri dengan agennya juga menjadi persoalan yang ujungnya merugikan tim.

Tapi tim tidak boleh menangisi keadaan. Plan B harus dijalankan. Saat uji lapangan di Stadion Teladan kemarin, Suimin Diharja kembali menerapkan simulasi sesuai dengan kebutuhan tim dengan melihat skuad yang ada.

Agar lini depan PSMS tidak ompong, Jecky Pasarela tampaknya bakal berduet dengan Nyeck Nyobe. Pemain asing asal Kamerun ini sejatinya berposisi sebagai bek. Namun Nyeck tidak keberatan dipasang di luar posisi resminya. Kebetulan, Nyeck sudah pernah tampil apik saat dipasang sebagai striker saat meladeni BTN FC saat uji coba beberapa waktu lalu.

Nah, dalam simulasi yang digelar kemarin, terlihat Nyeck dipasang sebagai striker bersama Jecky Pasarela.
Ditanyakan kepada Suimin, memang kemungkinan besar Nyeck akan didaulat menjadi striker. Namun saat simulasi kemarin, Suimin sama sekali belum puas melihat kekompakan tim. Faktor kelelahan masih menjadi momok utama pasca tur dari Rengat dan Tembilahan.
“Hari ini masih belum mulus. Besok disimulasikan kembali. Memang inilah skuad yang kita punya dan ini yang harus diberdayakan,” terang Suimin.
Kalau Saha gagal merumput saat meladeni PSAP, artinya PSMS sudah merugi tiga partai tanpa diperkuat striker asingnya. Dan jumlah itu kemungkinan bertambah, karena tiga usai menjamu PSAP, PSMS akan meladeni PSB Biruen. Sementara diketahui, untuk mengurus KITAS dibutuhkan waktu yang cukup lama.

Dikonfirmasi akan hal ini, Benny Tomasoa asisten manajer PSMS mengatakan, belum ada kepastian apakah Saha bisa segera merumput. “Kita belum menemukan jalan keluar untuk KITAS Saha. Harapan kita dia bisa segera merumput,” beber Benny.
Tanpa dukungan penyerang yang mumpuni, tampaknya masih akan sulit bagi PSMS untuk mendulang angka penuh.

Di klasemen sementara wilayah I, PSMS bercokal di peringkat enam dengan raihan dua angka. Dan hingga kini belum ada satu pun pemain yang sudah membobol gawang lawan. Beruntung gawang PSMS juga masih perawan

Ayam Kinantan waspadai PSAP

PSMS Medan sangat mewaspadai strategi counter attack (serangan balik) PSAP Sigli yang menjadi lawan kandang pertama The Killer dalam lanjutan kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2009/2010 di Stadion Teladan Medan, Kamis sore ini mulai pkl 15.45 WIB.

Pelatih Ayam Kinantan, Suimin Diharja, pun telah berusaha membenahi lini belakang untuk meredam counter attack lawan. "Ini dikarenakan The Lan sangat agresif dan cepat dalam menyerang, terutama serangan baliknya," ujar Suimin di Medan, Rabu.

Menurut Suimin, PSAP hanya baik dalam menyerang berbeda dengan pertahanannya dan ini akan dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh Edu Juanda cs. "Saya tahu benar PSAP, karena pernah menghadapi mereka dalam ujicoba di Medan baru-baru ini serta mengakui mereka memiliki karakter yang kuat," ucap Suimin.

Dalam temu persnya di Stadion Kebun Bunga Medan, Manajer PSMS Drs Hendra DS berharap pemain tampil maksimal walau kondisi lapangan seperti yang diributkan masih bermasalah, khususnya rumput yang baru ditanam.

Hendra didampingi dua asistennya, Drs Benny Tomasoa dan Zulkifli Husen, meminta pelatih dan pemain tetap mengantisipasi lapangan. Dia juga mengarahkan pemain agar menjaga keseimbangan antara menyerang dan bertahan. "Tim harus bermain kolektif dan konsisten untuk meladeni permainan cepat PSAP," ujar Benny.

Benny sekaligus membantah anggapan miring Hendra DS hanya sesekali mendampingi Selamet Riyadi cs dalam latihan.

Hendra dan Benny juga optimis, skuadnya akan bermain dengan motivasi berlipat karena lawan yang dihadapi adalah tim yang berambisi mengalahkan Ayam Kinantan di depan publiknya sendiri.

"PSMS tidak ingin kehilangan poin pada laga home ini, setelah dua away perdanannya bermain seri," ucap Hendra lagi.

Kustiono siap

Secara terpisah, pelatih PSAP Kustiono mengaku 19 pemain yang dibawanya ke Medan sudah siap menantang tuan rumah. "Hasil seri dengan Persiraja Banda Aceh dan kemenangan atas PSDS Deli Serdang akan dijadikan motivasi buat anak-anak," tuturnya optimis.

”PSMS memang klub terbaik dalam sejarah dunia sepakbola Indonesia. Karena itu, anak-anak sangat semangat dalam pertandingan nanti dan kita akan hadapi mereka dengan baik juga,” ungkap Kustiono.

Menanggapi kondisi lapangan, Manejer PSAP Muhammad Yasin Amin tidak mempermasalahkannya. "Sebab hasil penelitian Pengawas Pertandingan (PP) menilai lapangan Teladan layak tanding," jelas Yasin