Kumpulan Berita Tentang PSMS Medan Teruskan Perjuangan MU PSMS Medan "Koe" Dukung Terus PSMS Medan ....
Friday, November 28, 2008
Pelatih Baru PSMS Punya PR
"Di babak pertama kami menguasai permainan. Namun di babak kedua, pemain hanya menonton saja, akan jadi tugas pelatih baru nantinya di leg kedua," kata Erick usai pertandingan PSMS menang tipis 1-0 lawan Persiraja di Stadion Teladan Medan, Selasa (25/11).
Erick akan digantikan Luciano asal Brasil. Manajemen PSMS akan menempatkan Erick sebagai pelatih akademi PSMS.
Ia mengakui bahwa penampilan PSMS belum maksimal di laga ini yang untuk pertama kali tampil di Stadion Teladan Medan dengan dukungan suporter. "Usai liga putaran pertama praktis pemain libur, keputusan manajemen main di Copa Indonesia ini juga menyulitkan karena persiapan yang hanya satu minggu sementara banyak pemain yang telah dicoret," katanya.
Praktis menurut dia, PSMS menurunkan pemain mudanya. Ia hanya puas di penampilan timnya di babak pertama. "Babak kedua, pemain malah mendapat tekanan dari Persiraja," katanya.
Dengan kemenangan tipis 1-0 lawan Persiraja Banda Aceh di leg pertama babak 48 Besar Copa Dji Sam Soe Indonesia 2008 ini belum tentu aman bagi PSMS. Mereka akan tampil di leg kedua di kandang Persiraja. Gol kemenangan PSMS sendiri diciptakan Rahmad Affandi di menit 42.
Di babak kedua, penampilan PSMS menurun malah Persiraja tampil cepat dan menekan pertahanan tim Ayam Kinantan itu.
Pelatih Herry Kiswanto mengatakan, di babak pertama pihaknya hanya melihat permainan PSMS. "Baru di babak kedua, tim mampu bermain cepat dan beberapa kali menciptakan peluang gol," katanya.
Disinggung cedera kiper Dede Pranata, Herry mengatakan, Dede akan istirahat beberapa pekan karena cedera rusuk.
Untuk leg kedua menghadapi PSMS, ia mengatakan, peluang tetap terbuka, namun dia masih menyimpan strategi, apalagi PSMS akan ditangani pelatih baru.
BLI Tunjuk PSMS ke Playoff Liga Champions Asia
JAKARTA, - Indonesia berpeluang mempunyai dua wakil untuk tampil di Liga Champions Asia (AFC) 2009, setelah Badan Liga Indonesia (BLI) menunjuk PSMS Medan mengikuti babak layoff.
"Kami awalnya tidak menduga, Indonesia mendapat jatah playoff. Karena kami berpikir jatah itu berupa tampil di Piala AFC. Sesuai dengan rencana semula, jatah playoff itu akan diambil PSMS Medan sebagai runner-up liga," kata Direktur BLI Joko Dwiyono di Jakarta, Rabu (26/11).
PSMS menjadi runner-up Liga Indonesia 2007 setelah kalah 1-3 dari Sriwijaya FC pada final yang digelar tanpa penonton di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Februari lalu.
Sebagai juara liga, Sriwijaya yang saat bersamaan juga juara Copa akan mewakili Indonesia di Liga Champions Asia 2009. Dengan tampilnya PSMS di babak playoff, Indonesia berpeluang memiliki dua wakilnya di ajang kompetisi antarklub paling prestisius di Asia itu. Kehadiran dua klub Indonesia di Liga Champions Asia sebenarnya bukan hal baru karena beberapa tahun terakhir Indonesia juga mendapat jatah mengirimkan dua klubnya.
Terakhir, dua klub Indonesia di Liga Champions Asia adalah Persik Kediri dan Arema Malang pada tahun 2007. Untuk Liga Champions Asia 2008, Indonesia tidak mengirimkan wakilnya setelah dicoret AFC akibat molornya kompetisi Liga Indonesia. Setahun sebelumnya, Indonesia juga mendapat jatah dua klub di Liga Champions Asia, yang seharusnya diwakili Persipura Jayapura dan Arema. Namun, dua klub itu batal tampil akibat keteledoran pengurus PSSI yang lalai mendaftarkan mereka ke AFC.
Joko menambahkan, jika Indonesia kembali mendapat jatah tampil di Piala AFC, kesempatan itu akan diberikan pada Persipura Jayapura selaku runner-up Copa Dji Sam Soe 2007. "Karena tidak ada tim peringkat tiga di liga, kesempatan itu akan diwakili Persipura sebagai runner-up Copa," katanya.
Persipura kalah dalam adu penalti 0-3 dari Sriwijaya FC di final Copa Dji Sam Soe 2007. Piala AFC adalah kompetisi antarklub Asia yang satu level di bawah Liga Champions Asia.
Luciano Langsung Seleksi Pemain PSMS
Juru bicara manajemen PSMS, Abdi Panjaitan ketika dihubungi Antara di Medan, Kamis (27/11) mengatakan, pelatih asing itu selama dua hari ini turun langsung ke lapangan untuk menyeleksi calon -calon pemain PSMS.
Luciano Leandro menggantikan posisi Eric William dari Australia, yang selama ini dipercaya menangani pemain PSMS. Luciano pernah menjadi pemain di Persija Jakarta pada 2001, berhasil membawa tim itu menjadi juara Liga Indonesia, seterusnya menjadi pelatih di Persma. Sementara itu, Eric William dipercaya sebagai pelatih di Sekolah Akademi Medan United.
Panjaitan mengatakan, calon pemain PSMS yang sedang diujicoba kemampuannya adalah pemain lokal dan pemain asing. Calon pemain PSMS itu mulai menjalani seleksi sejak Senin (17/11) yang dipusatkan di Stadion TD Pardede.
Para pemain asing yang sedang diuji kemampuannya itu adalah Mauro Pinto, Fernando Santos (Brasil), Alexandro Cardoza (Uruguay), Prince (Nigeria), Chyrell (Kamerun), dan Leo Citesstcu (Argentina).
Ia mengatakan, seleksi terhadap pemain lokal dan pemain asing itu cukup ketat. Ini dilakukan untuk mencari pemain yang benar-benar berkualitas untuk memperkuad skuad PSMS.
"Beberapa pemain asing dan pemain lokal yang terpilih itu dipersiapkan untuk menghadapi putaran kedua Liga Super Indonesia (LSI) yang akan dimulai awal Januari 2009," kata Panjaitan.
Sebelumnya, manajemen PSMS telah mencoret tiga pemain asing dan delapan pemain lokal. Pemain yang dikeluarkan itu dianggap tidak memberikan kemajuan bagi PSMS yang dijuluki "Ayam Kinantan".
Para pemain tersebut memperkuat PSMS pada putaran pertama LSI 2008. PSMS hingga kini hanya memiliki dua pemain asing, yakni Patricio Jimenes (Cile) dan Zada ( Brasil),
PSMS Memburu Bintang
Langkah ini dilakukan demi mendapatkan prestasi terbaik di semua kompetisi diikuti seperti playoff AFC Cup 2009, Liga Super, dan Piala Indonesia. Sebab, jika mengandalkan materi seperti sekarang, tentu terasa berat buat Ayam Kinantan meraih hasil seperti diharapkan. Siapa yang diincar?
Di sinilah persoalannya. Sejauh ini pengelola PSMS belum mau buka suara.Hanya santer terdengar ada dua pemain yang kemungkinan akan bergabung ke Stadion Teladan. Mereka adalah Syamsul Chaeruddin (PSM Makassar) dan Legimin Rahardjo (Persik Kediri).
Kedua pemain ini adalah tipe pekerja keras dan bisa menjadi jenderal lapangan tengah. Tidak hanya itu,kemampuan kedua pemain ini bisa menjadi penyeimbang antara lini tengah dan depan.Mereka juga dinilai bisa menjadi obat kuat lini tengah Ayam Kinantan.
”Kalau tidak mencari pemain berkualitas, kami tidak akan mampu bersaing dengan pemain lain.Sejauh ini nama yang mau direkrut belum diusulkan kepada Pelatih Luciano Leandro.Yang pasti,mereka berlabel tim nasional atau kualitasnya menyamai timnas,”sebut Media Officer PSMS Abdi Panjaitan.
”Nama-nama sudah disiapkan siapa yang diburu.Tapi, masalah jadi atau tidak tergantung negosiasi.Artinya,nilainya jangan terlalu tinggi.Disesuaikan.Begitu juga dengan Syamsul dan Legimin. Kalau mereka cocok dengan harga yang ditawarkan,kami akan ambil,”tambahnya.
Dia menambahkan,Ayam Kinantan membutuhkan 11 pemain, delapan lokal sisanya asing baru. Sebelas pemain ini akan menjadi kerangka tim.Sementara skuad yang ada akan disisip di skuad 11 pemain ini.
Meski begitu,Abdi memastikan seleksi pemain tetap dilakukan meski mereka tidak berharap banyak.Alasannya, mendapat dua atau tiga pemain sudah bagus. Karena, tim PSMS ingin punya kualitas di atas yang ada.”Seleksi tetap berlanjut,tapi tidak bisa diharapkan.Kami hanya berharap dapat dua atau tiga dari seleksi ini,”ujarnya.
Untuk masalah stadion tempat pertandingan playoff AFC Cup, PSMS belum mendapatkan stadion.Hanya, itu tergantung keputusan AFC stadion mana yang bisa digunakan. Begitu juga dengan stadion kandang PSMS pada putaran kedua. ”Nantilah stadion mana di Indonesia yang lulus verifikasi AFC,”tandasnya.
Sementara itu,Luciano belum bisa memastikan siapa pemain yang akan direkrutnya. Dia baru memimpin latihan dalam beberapa hari dan kualitasnya masih terus dipantau. ”Nanti saya akan sampaikan siapa saja yang direkrut, karena saya masih baru,”tandasnya.
Sejauh ini kebutuhan PSMS yang terpenting adalah bek kiri, gelandang serang, dan pemain depan. Dilihat dari 17 pertandingan putaran pertama plus pertandingan melawan Persiraja Banda Aceh di pertemuan pertama Piala Indonesia, kelemahan ini sangat menonjol. [sindo]