Friday, January 8, 2010

Duel Mantan Pelatih masing 2club

ADA yang menarik kalau kita cermati laga Persikabo kontra PSMS, sore ini, Jumat 8(/1). Coba lirik siapa orang yang paling bertanggung jawab di balik strategi masing-masing tim?

Ya, di kubu Persikabo ada Iwan Setiawan yang musim lalu sempat menukangi PSMS walau hanya dua laga di ajang Indonesian Super League. Sedangkan di kubu PSMS, ada Suimin Diharja yang dua musim belakangan membesut Persikabo.
Dengan fakta itu, bukan berarti akan ada istilah rekanan antarkeduanya. Di atas kertas, masing-masing pelatih sudah menyiapkan strategi masing-masing. Termasuk di atas rumput nanti. Kedua tim dipastikan akan turun dengan motivasi tinggi untuk menunjukkan siapa yang paling baik.
Yang layak dicermati, adalah gambaran Suimin akan tim yang bakal dihadapinya itu. Walaupun bakal main di kandang lawan, Suimin yakin mampu mengimbangi permainan Persikabo. “Tidak ada yang harus ditakuti. Hanya saja anak-anak harus mampu menjaga konsentrasi hingga usai pertandingan,” sebut Suimin.

Kubu Persikabo yang ditangani Iwan musim ini kerap memainkan bola-bola pendek ketika sadar timnya mengusai jalannya laga. Hal ini dipertunjukkan ketika Persikabo dikalahkan PSDS 1-2.

Nah, ketika tertinggal, Iwan kerap menginstruksikan anak buahnya agar buru-buru mengejar ketertinggalan. Untuk serangan cepat ini, Iwan akan memaksakan pemainnya memainkan umpan-umpan panjang ke depan. Sayangnya, lini belakang kerap ikut naik sehingga ketinggalan saat mendapatkan serangan balik.

Celah inilah yang akan coba dimanfaatkan Suimin. Teori compact defense juga bakal diusung Suimin agar pemain Persikabo terkungkung oleh pressing lini kedua PSMS.

Tujuannya agar Persikabo tak semena-mena menguasai bola di separuh sisi lapangan.

Serangan balik cepatlah yang akan coba dimanfaatkan kalau seandainya konsep strategi Suimin berjalan. Aktor yang dipersiapankan untuk memainkan serangan balik cepat, tampaknya masih akan ditumpukan kepada Affan Lubis, Yudha Handoko. Kedua gelandang ini akan bertugas mengantarkan bola kepada Osas Saha atau Jecky Pasarela di lini depan.

“Meraih satu angka dari kandang Persikabo sudah cukup bagus. Tapi kita ingin lebih dari itu,” tegas Suimin

Duel Mantan Pelatih masing 2club

ADA yang menarik kalau kita cermati laga Persikabo kontra PSMS, sore ini, Jumat 8(/1). Coba lirik siapa orang yang paling bertanggung jawab di balik strategi masing-masing tim?

Ya, di kubu Persikabo ada Iwan Setiawan yang musim lalu sempat menukangi PSMS walau hanya dua laga di ajang Indonesian Super League. Sedangkan di kubu PSMS, ada Suimin Diharja yang dua musim belakangan membesut Persikabo.
Dengan fakta itu, bukan berarti akan ada istilah rekanan antarkeduanya. Di atas kertas, masing-masing pelatih sudah menyiapkan strategi masing-masing. Termasuk di atas rumput nanti. Kedua tim dipastikan akan turun dengan motivasi tinggi untuk menunjukkan siapa yang paling baik.
Yang layak dicermati, adalah gambaran Suimin akan tim yang bakal dihadapinya itu. Walaupun bakal main di kandang lawan, Suimin yakin mampu mengimbangi permainan Persikabo. “Tidak ada yang harus ditakuti. Hanya saja anak-anak harus mampu menjaga konsentrasi hingga usai pertandingan,” sebut Suimin.

Kubu Persikabo yang ditangani Iwan musim ini kerap memainkan bola-bola pendek ketika sadar timnya mengusai jalannya laga. Hal ini dipertunjukkan ketika Persikabo dikalahkan PSDS 1-2.

Nah, ketika tertinggal, Iwan kerap menginstruksikan anak buahnya agar buru-buru mengejar ketertinggalan. Untuk serangan cepat ini, Iwan akan memaksakan pemainnya memainkan umpan-umpan panjang ke depan. Sayangnya, lini belakang kerap ikut naik sehingga ketinggalan saat mendapatkan serangan balik.

Celah inilah yang akan coba dimanfaatkan Suimin. Teori compact defense juga bakal diusung Suimin agar pemain Persikabo terkungkung oleh pressing lini kedua PSMS.

Tujuannya agar Persikabo tak semena-mena menguasai bola di separuh sisi lapangan.

Serangan balik cepatlah yang akan coba dimanfaatkan kalau seandainya konsep strategi Suimin berjalan. Aktor yang dipersiapankan untuk memainkan serangan balik cepat, tampaknya masih akan ditumpukan kepada Affan Lubis, Yudha Handoko. Kedua gelandang ini akan bertugas mengantarkan bola kepada Osas Saha atau Jecky Pasarela di lini depan.

“Meraih satu angka dari kandang Persikabo sudah cukup bagus. Tapi kita ingin lebih dari itu,” tegas Suimin

Ayam Kinantan Bertekad Curi Poin

Dalam sejarah pertemuan Persikabo versus PSMS, rekor manis masih ditorehkan PSMS. Sepanjang keikutsertaan kedua tim di ajang Divisi Utama, memang keduanya baru dua kali bertemu pada 2007 silam dengan hasil sekali kemenangan bagi PSMS dan sekali imbang.

Pertemuan pertama terjadi pada 16 Desember 2007. Partai yang digelar di Stadion Teladan itu dimenangi dengan mudah oleh PSMS dengan skor 3-1. Pada 21 Desember, ketika laga keduanya digelar di Stadion Persikabo, Bogor, PSMS mampu menahan imbang dengan skor 1-1.

Berkaca pada sejarah, bisa jadi PSMS meneruskan tradisi bagus ketika bertemu Persikabo. Berhubung laga di musim ini digelar lebih dulu di Bogor, tampaknya raihan satu angka tak terlalu sulit didapat PSMS.

Ya, hari ini, Jumat (8/1), PSMS akan melakoni laga away terakhirnya di paro musim kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia kali ini. Target membawa angka dari laga away terakhir ini pun sangat diharapkan pendukung PSMS, yang juga diamini manajemen.

Sayang, PSMS datang ke Bogor dengan langkah gontai. Skuad Ayam Kinantan tak komplit, menyusul cederanya sejumlah pemain pilar. Hal ini diperparah dengan bakal absennya Nyeck Nyobe dan Deni Wahyudi karena terkena akumulasi kartu.

Alhasil, Suimin Diharja arsitek PSMS yang musim lalu menukangi Persikabo, harus putar otak lebih keras. Taktik dan strategi mumpuni harus dikemas hanya dalam waktu kurang dari tiga hari. Ya, PSMS hanya punya waktu recovery kurang dari 36 jam usai melakoni laga kontra Persita.

Perbedaan kelas pemain kedua tim cukup siginifikan. Persikabo diperkuat mayoritas pemain yang sarat pengalaman, plus tiga legiun impor. Sedangkan PSMS mayoritas dihuni pemain minim pengalaman. Legiun impor PSMS yang bakal diturunkan pun hanya Osas Saha, yang sebenarnya kondisinya masih belum seratus persen pulih dari cedera engkel.

“Target kita untuk mencuri angka dari lawatan away terakhir ini adalah ketika melawan Persikabo. Semoga hal itu bisa tercapai,” kata Suimin.

Untuk urusan satu ini memang harus ditindaklanjuti. Pasalnya, PSMS masih kekurangan tiga poin lagi untuk melengkapi target meraih 18 poin di putaran pertama. Artinya, PSMS harus menang kontra Persikabo dan Semen Padang di Stadion Teladan 12 Januari mendatang. Kalau tidak, target awal gagal tercapai yang ujungnya bakal memberatkan langkah di putaran kedua nanti.

“Target 18 angka harus diupayakan agar kita lebih mudah melangkah di putaran kedua. Tiga angka kontra Persikabo harus bisa diambil, sama halnya ketika nanti menjamu Semen Padang,” timpal Benny Tomasoa asisten manajer PSMS yang mendampingi tim di Tangerang.

Sebaliknya, tim tuan rumah bakal turun dengan kekuatan komplit. Klub asuhan Iwan Setiawan itu bakal menurunkan tiga pemain asingnya sekaligus, plus pemain lokal yang mayoritas pemain Persikabo musim lalu. Dihubungi Sumut Pos, Rabu (6/1), Iwan mengaku akan menargetkan tiga angka di kandang sendiri. Terlebih posisi Persikabo saat ini berada dalam kondisi tak mengenakkan di klasemen sementara

Anak Medan minta PSMS serius

Warga asal Medan di Jakarta dan sekitarnya berharap PSMS Medan mampu bermain lebih serius saat menghadapi Persikabo di Stadion Persikabo Bogor pada lanjutan kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2009/2010, Jumat besok.

“Kami benar-benar kecewa atas kekalahan PSMS di Tangerang dan itu bisa terobati bila anak-anak Ayam Kinantan menang melawan Persikabo,” ujar Akir di Hotel Cibinong Bogor saat mengunjungi ofisial dan pemain PSMS baru-baru ini.

Penggemar berat Ayam Kinantan itu berjanji akan datang ke Bogor pada pertandingan bersama dengan anak-anak Medan lainnya. Pengusaha tambang ini menghimbau agar pemain tetap mengandalkan fanatisme tinggi dan tampil ngotot sepanjang pertandingan.

Secara terpisah, anak Medan lainnya Ali Gultom dan Muhammad Juansyah mengingatkan Tri Yudha Handoko cs bahwa kekalahan dari Persikabo akan memperkecil peluang PSMS lolos ke babak delapan besar.

“Jadi tidak ada istilah lagi kalah dari Persikabo yang pernah ditangani pelatih Suimin Dihardja tersebut,” tukas Gultom.

Juansyah menyatakan, Suimin sudah tahu apa yang akan diperbuatnya, karena mengenal betul karakter dan bentuk permainan lawan terakhir. Di samping itu, Suimin atau pelatih kiper Jamaluddin Hutauruk harus berani menurunkan penjaga gawang ketiga Irwin Ramadhana.

Ini dikarenakan dua penjaga gawang inti yakni Sony Gunawan dan M Halim kerap memperlihatkan penurunan dalam penampilannya. “Irwin, mantan kiper Persikabo, pasti termotivasi ingin memperlihatkan kemampuannya dalam debutnya membela PSMS kepada publik Bogor dan manajemen,” tambah Juan

Atmosfer Bogor memanas

Menjelang perseteruan PSMS Medan dengan Persikabo Bogor dalam lanjutan kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia grup I di Stadion Persikabo, Jumat ini, atmosfer kota hujan tersebut benar-benar memanas.

Bagi PSMS yang ingin menggapai nilai 18 di putaran pertama dan Persikabo yang ingin melepaskan diri dari ancaman degradasi, sama-sama akan menjadi laga nanti sebagai momen penentu poin penuh.

Usai kalah 0-3 atas Persita Tangerang, Selasa lalu, tidak ada kata lain bagi PSMS selain membukukan kemenangan atas skuad asuhan Iwan Setiawan. Arsitek PSMS, Suimin Diharja mengatakan hal itu di penginapan Ayam Kinantan seraya memotivasi tim asuhannya tampil habis-habisan menghadapi mantan timnya tersebut.

“Kita harus menang! Tidak bisa tidak, karena kesempatan pertama kita untuk mencuri poin telah gagal dari Persita,” ujar Suimin.

Hal lainnya, menurut Suimin, ini bukan hanya pertarungan antara PSMS melawan Persikabo, tapi ini merupakan pembuktian bagi publik Kota Medan bahwa menghadapi Persikabo juga merupakan tarung penuh prestise bagi dirinya yang pernah menangani skuad Laskar Padjajaran itu.

“Kemenangan ini bukan hanya untuk tim, tetapi pembuktian saya juga untuk masyarakat Medan. Meski mereka pernah saya latih, tidak ada cerita karena PSMS perlu kemenangan ini,” katanya.

Namun, menghadapi Persikabo tidaklah mudah apalagi akumulasi kartu kuning yang diterima Nyeck Nyobe dan Denny Wahyudi disinyalir akan membuat lini pertahanan PSMS rapuh. Beruntung Selamet Riyadi telah pulih dari cedera akan menjadi tumpuan pertahanan bersama Chico Maradona dan Ahmad Maulana Putra.

Di lini depan, Ayam Kinantan dipastikan akan lebih tajam pasca pulihnya striker PSMS Ikpefua Osas Marvellous Saha. “Kondisi Saha baik dan kita harapkan dia bisa maksimal berperan di lini depan bersama Jecky Pasarella,” tegas pelatih kampung itu