Friday, May 20, 2011

PSMS harus menunggu satu tahun

Bak terbang ke langit lalu dihempaskan dengan keras ke bumi Itulah gambaran nasib PSMS Medan di laga terakhir Grup B Babak delapan besar Liga Ti-Phone 2010/2011 yang berlangsung tadi sore di Stadion Segiri Samarinda.

Keunggulan tiga gol yang membuat Affan Lubis cs hampir menggenggam tiket semifinal tak mampu dipertahankan. Fortune Udo mengamuk di babak kedua dan menghentikan laju PSMS di perebutan tiket ISL.

Tiket semifinal menjadi milik Mitra Kukar dan Persiba Bantul. Mitra Kukar memuncaki klasemen dengan tujuh angka usai mengandaskan PSAP Sigli 1-0 di Tenggarong. Persiba yang belum sekalipun meraih kemenangan menempati tempat kedua dengan tiga kali imbang.

Asisten Manajer tim PSMS Drs Benny Tomasoa memuji mental tim lawan yang berhasil bangkit dari ketertinggalan. Menurutnya, hal yang tidak mudah untuk membalikkan ketertinggalan tiga gol.

“Persiba tim yang bagus. Mental pemainnya benar-benar mental baja dan tetap tegar walau sudah ketinggalan 0-3 di babak pertama. Dan akhirnya mereka mampu menyamakan kedudukan,” ujar Benny sportif.

Para pemain pun sangat terpukul dengan hasil ini. Usai peluit panjang ditiupkan, Affan Lubis cs hanya mampu tertunduk. Begitupun pelatih Suharto dan asistennya yang sebelumnya sangat ekspresif merayakan gol terlihat bungkam. Seakan tak percaya tiket yang digenggam lepas begitu saja.

Kondisi ini sangat kontras ketika PSMS memastikan tiket ke babak delapan. Lolos dramatis kali ini PSMS justru kalah dengan dramatis. Ending mencatat PSMS gagal memenuhi ekspektasi warga Medan yang sudah merindukan Superliga.

Di Stadion Teladan, Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligan juga terlihat tertunduk lesu. Datang menjelang berakhir laga LPI, Bintang Medan kontra Batavia Union, puluhan anggota SMeCK terlihat lesu di tribun duduk tribun.

“Superliga hanyalah mimpi..” begitulah nyanyian yang terdengar. Begitu juga dengan para penonton lainnya yang seakan tidak percaya dengan hasil ini.

PSMS Terpukul dengan Kegagalan di 8 Besar

Kegagalan menyakitkan PSMS menuju semi final Babak Delapan Besar Divisi Utama masih sulit dilupakan. Ribuan fans PSMS kecewa berat menyaksikan penampilan Vagner Luis dkk.

Di sejumlah situs jejaring media terutama Facebook, para fans saling tuduh dan menduga-duga ke arah negatif atas apa yang telah terjadi di tubuh PSMS. PSMS harus pulang dari Tenggarong dengan kepala tertunduk. Bayangkan di laga pamungkas kontra Persiba Bantul, PSMS sempat unggul 3-0 di babak pertama, namun secara tragis keunggulan itu berhasil disamakan menjadi 3-3 oleh hatrik Fortune Udo.

Dengan demikian, tuduhan ada pemain yang menerima suap bahkan sempat dilontarkan. Namun semua itu hanya sebatas amarah sesaat dari para fans yang tak puas dengan hasil itu. Suasana di hotel tempat skuad menginap juga sempat tak kondusif. Kabarnya para pemain tak mau keluar kamar.

Meski tak mudah dilupakan, rasa sakit itu harus segera diakhiri. Ketua Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligan, Nata Simangunsong langsung mewacanakan revolusi besar-besaran di tubuh PSMS. Mulai dari pengurus, manajemen hingga pemain.

“Tidak ada yang harus disalahkan. Yang pasti PSMS sudah gagal. Dan kegagalan itu harus dibayar. Salah satu solusi dari kami adalah melakukan revolusi di tubuh PSMS. Copot pengurus dan manejemen yang memang tak layak. Ganti pemain yang tak bisa main. Pokoknya harus ada revolusi besar nantinya. Kami akan mengawal hal itu,” koar Nata.

Soal dugaan-dugaan adanya hal negatif pada laga pamungkas itu, Idris selaku manajer menampiknya. Menurutnya, PSMS memang belum beruntung. “Apa lagi mau kita katakan. Memang belum beruntung. Tidak ada yang bisa disalahkan, siapa yang menyangka akan begini,” kata Idris yang dihubungi kemarin.

Kapten PSMS, Affan Lubis menjelaskan bahwa dirinya juga tidak menyangka akan begini. Menurutnya ada hal-hal lain yang harus diperhatikan dalam sepak bola. Meski sudah unggul, Affan mengakui timnya terlena sehingga harus menerima kenyataan pahit seperti itu. “Ini pelajaran kita ke depannya. Kami jujur sangat terpukul dengan hasil ini,” beber Affan. (ful/sumutpos)

Revolusi Jadi Solusi

Kegagalan menyakitkan PSMS menuju semi final Babak Delapan Besar Divisi Utama masih sulit dilupakan. Ribuan fans PSMS kecewa berat menyaksikan penampilan Vagner Luis dkk.

Di sejumlah situs jejaring media terutama Facebook, para fans saling tuduh dan menduga-duga ke arah negatif atas apa yang telah terjadi di tubuh PSMS. PSMS harus pulang dari Tenggarong dengan kepala tertunduk. Bayangkan di laga pamungkas kontra Persiba Bantul, PSMS sempat unggul 3-0 di babak pertama, namun secara tragis keunggulan itu berhasil disamakan menjadi 3-3 oleh hatrik Fortune Udo.

Dengan demikian, tuduhan ada pemain yang menerima suap bahkan sempat dilontarkan. Namun semua itu hanya sebatas amarah sesaat dari para fans yang tak puas dengan hasil itu. Suasana di hotel tempat skuad menginap juga sempat tak kondusif. Kabarnya para pemain tak mau keluar kamar.

Meski tak mudah dilupakan, rasa sakit itu harus segera diakhiri. Ketua Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligan, Nata Simangunsong langsung mewacanakan revolusi besar-besaran di tubuh PSMS. Mulai dari pengurus, manajemen hingga pemain.

“Tidak ada yang harus disalahkan. Yang pasti PSMS sudah gagal. Dan kegagalan itu harus dibayar. Salah satu solusi dari kami adalah melakukan revolusi di tubuh PSMS. Copot pengurus dan manejemen yang memang tak layak. Ganti pemain yang tak bisa main. Pokoknya harus ada revolusi besar nantinya. Kami akan mengawal hal itu,” koar Nata.
Soal dugaan-dugaan adanya hal negatif pada laga pamungkas itu, Idris selaku manajer menampiknya. Menurutnya, PSMS memang belum beruntung. “Apa lagi mau kita katakan. Memang belum beruntung. Tidak ada yang bisa disalahkan, siapa yang menyangka akan begini,” kata Idris yang dihubungi kemarin.

Kapten PSMS, Affan Lubis menjelaskan bahwa dirinya juga tidak menyangka akan begini. Menurutnya ada hal-hal lain yang harus diperhatikan dalam sepak bola. Meski sudah unggul, Affan mengakui timnya terlena sehingga harus menerima kenyataan pahit seperti itu. “Ini pelajaran kita ke depannya. Kami jujur sangat terpukul dengan hasil ini,” beber Affan. (ful)

Lupakan ISL

SAMARINDA-Punggawa Ayam Kinantan harus melupakan tiket lolos ke Indonesia Super League (ISL) musim depan. Pasalnya, jatah ke semifinal yang sudah di depan mata melayang begitu saja. Padahal, Affan Lubis dkk sudah unggul 3-0 di babak pertama, saat melawan Persiba Bantul di pertandingan hidup mati di Stadion Segiri Samarinda, Rabu (18/5) petang. Tapi, Persiba Bantul berhasil menyamakan kedudukan menjadi 3-3 dan hanya menjadi juru kunci di Grup B. Asisten Manajer PSMS Medan, Benny Tomasoa mengatakan tim lawan lebih pantas lolos ke babak semifinal ketimbang PSMS Medan.

Diakuinya, PSMS bisa menerima hasil imbang yang didapat timnya pada pertandingan tersebut. Kegagalan mempertahankan keungggulan lebih disebabkan oleh kelengahan yang dibuat oleh para pemain. Dan itu adalah hukuman yang pantas diterima.

“Kami akui, Bantul tampil lebih baik, lebih ngotot di pertandingan ini. Bantul lebih pantas lolos dari PSMS Medan,” pungkasnya.

Sementara hasil yang direngkuh Laskar Sultan Agung itu dinilai luar biasa, karena di babak pertama anak asuh Sajuri Shahid sudah tertinggal 0-3. Selain itu 3 peluang Persiba Bantul juga gagal bersarang di gawang PSMS. Bahkan, 2 peluang itu sempat mengenai tiang gawang. Persiba Bantul juga seolah tak akan bisa mengejar ketertinggalan menyusul gol Gaston Castano (14’), Donny F Siregar (35’), dan Rinaldo (42’).

Namun, di babak kedua semuanya berubah. Fortune Udo menjadi pahlawan Persiba Bantul, dengan hattricknya di menit ke-53’, 75’, dan 83’. Hasil imbang 3-3 itu sudah cukup bagi Persiba Bantul ke semifinal, karena di saat yang bersamaan Mitra Kukar unggul 1-0 atas PSAP Sigli.

Lolosnya Persiba Bantul ke lolos semifinal di sambut gembira oleh pemain dan offisial tim. Termasuk Paser Bumi, suporter Persiba Bantul yang sengaja hadir mendukung timnya di Babak 8 Besar.

“Permainan tim mengalami peningkatan. Beberapa kesalahan yang dilakukan pada pertandingan melawan Mitra Kukar dan PSAP coba dikurangi. Salah satunya adalah penyelesaian peluang akhir. Tertinggal 3 gol, anak-anak tetap bermain sabar. Dan ketika Fortune mencetak gol pertama, kami sudah yakin tim ini akan membuat gol-gol berikutnya,” kata Asisten Manajer Bidang Teknik Persiba Bantul, Briyanto.

“Kami ke semifinal juga menjadi akhir dari anggapan bahwa kami hanya menjadi spesialis Babak 8 Besar,” imbuh pria berkaca mata itu. (er/obi/jpnn)