Monday, March 15, 2010

Siapkan Pemain Muda masa depan!!

Kekalahan menyesakkan dari Persipasi Bekasi di Stadion Teladan Medan membuat PSMS harus sadar diri. Selain aib kalah di kandang, prestasi PSMS musim ini memang jauh dari maksimal.

Karena itu, meskipun masih menyisakan beberapa pertandingan sebelum kompetisi Divisi Utama musim ini berakhir, pembenahan pun mulai digelar. Indonesia Super League (ISL) adalah tempat yang disiapkan pengurus untuk PSMS dari musim yang akan datang. “Kita banyak belajar dari awal musim ini digelar. Dari situ akan kita pilah-pilah mana yang baik dan layak terus dijalankan dan mana yang tidak benar untuk tidak diulangi pada musim yang akan datang,” ucap Sekretaris Umum PSMS, Idris SE.

Menurut Idris, terdapat beberapa pembenahan yang mendesak untuk dilakukan. Beberapa langkah pun sudah disiapkan dalam rangka mempersiapkan skuad promosi di masa yang akan datang. Langkah tersebut antara lain memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk menjaring pemain berbakat. Untuk itu, usai kompetisi April nanti pengurus bersama manajemen akan menggelar seleksi pemain.
Seleksi sendiri akan dilaksanakan dalam beberapa tahap seperti melalui kompetisi antarklub yang digelar PSSI Medan maupun secara internal.“Usai kompetisi kita langsung buka pendaftaran untuk penjaringan pemain. Kita mengharapkan seluruh klub yang ada di Sumut mengirimkan pemain terbaiknya. Kita nantikan kedatangnya di Stadion Kebun Bunga,” jelas Idris.

Stadion Kebun Bunga sebagai tempat pelaksanaan seleksi diyakini memiliki efek yang punya sejarah dalam membangkitkan fanatisme pemain. Ya, fanatismelah yang mungkin bisa dikatakan sebagai kambing hitam dari buruknya prestasi Ayam Kinantan kini. “Pemilihan pemain sendiri akan kita serahkan sepenuhnya kepada manajemen khususnya pelatih yang paling paham akan kebutuhan tim. Kita hanya menunggu rekomendasi dari mereka untuk pengesahannya. Ini pelajaran yang kita ambil dari musim ini,” lanjut Idris.

Kerjasama juga akan dibangun dengan Dispora yang memiliki fasilitas penunjang dalam penilaian terhadap kualitas pemain. Seperti penilaian V2O Max juga Inteligen seluruh pemain. “Jadi kita mau seluruh pemain juga punya IQ yang bisa memahami materi dari pelatih untuk diaplikasikan di lapangan dengan maksimal. Untuk apa pemain bagus tapi tidak punya nalar? Kita tidak mau seperti itu lagi,” pungkasnya

Telan Pil Pahit

PSMS kembali menelan pil pahit setelah menyerah dari tamunya Persipasi Bekasi dengan skor 1-2 dalam lanjutan Kompetisi Divisi Utama 2009/2010 di Stadion Teladan Medan, Sabtu (13/3). Kekalahan ini memperpanjang rekor tak pernah menang dalam lima laga kandang terakhir. Tak pelak, cercaan dari pendukung mengiringi setiap langkah Affan Lubis dkk.

Bonus yang dijanjikan Pengcab PSSI Medan maupun pengurus, plus yel-yel dukungan suporter ternyata belum mampu mendongkrak performa PSMS. Tidak ada permainan rap-rap sebagai ciri khas PSMS sepanjang pertandingan.

Hanya pola kasar yang membuat dua pemain PSMS Denny Wahyudi dan Faisal Azmi harus diganjar kartu kuning. Tanpa ada kontribusi yang berarti, dua pemain asing PSMS Ikpefua Osas ‘Saha’ Marvellous dan Ogochukwu Daniel pun ibarat pelengkap penderitaan semata. Ironisnya lagi, kekalahan itu disaksikan Wakil Gubernur Sumut Gatot Pudjo Nughroho dan Ketua Pengda PSSI Sumut, Risudin.

Bagaimanapun PSMS kembali kehilangan kesempatan untuk merebut poin setelah sebelumnya PSMS hanya mampu bermain seri saat menghadapi Semen Padang dan Persita Tangerang. Sedangkan empat pertandingan lain PSMS takluk dan itu membuatnya bertahan dengan nilai 15.
Strategi menyerang dengan menduetkan Saha dengan Jecky Pasarela yang diterapkan Kustiono sebagai pelatih PSMS berhasil hanya untuk di 25 menit babak pertama. Peluang emas tercipta lewat Saha di menit ke-18. Namun, tendangan striker asal Nigeria itu dapat ditepis kiper Persipasi, Diki Zulkarnain.

M Affan Lubis dkk juga tidak berhasil memanfatkan rapuhnya pertahanan lawan. Bahkan, beberapa kali Nuralim dkk juga dibuat leluasa melakukan serangan balik. Di menit ke-26, misalnya, striker asing Persipasi Bekasi Jean Casmire Boumsong mengancam gawang PSMS. Namun, kiper PSMS Irwin Ramadhan berhasil mengatasinya. Irwin yang lama dicadangkan kembali tampil memukau setelah menyelamatkan gawangnya dari tendangan Arif Kurniawan.

Apa yang ditunggu fans PSMS di Stadion Teladan Medan menjadi kenyataan. Ya, Faisal Azmi berhasil memecahkan kebuntuan bagi PSMS di menit ke-43. Memanfaatkan tendangan bebas M Affan Lubis yang dilanjutkan dengan heading cantik ke gawang Persipasi. Skor 1-0 bertahan untuk PSMS hingga turun minum.

Unggul satu gol di babak pertama membuat fans yang memadati Stadion Teladan sumringah. Kemenangan memang menjadi barang langka bagi fans PSMS. Sayang, euforia tersebut tidak berlangsung lama. Satu menit babak kedua berjalan, Persipasi berhasil menyamakan kedudukan lewat striker berkebangsaan Kamerun Boumsong.

Tak pelak, gol tersebut meruntuhkan mental bertanding Affan Lubis dkk. Terbukti serangan-serangan yang dibangun lewat Faisal Azmi dan Daniel terlalu mudah dipatahkan Persipasi. Ditambah lagi disiplin tinggi barisan belakang Laskar Patriot – julukan Persipasi- yang dikomandoi Nuralim menyulitkan barisan depan PSMS. Di saat genting seperti ini, Irwin Ramadhan, kiper muda yang diharapkan gemilang harus keluar lapangan karena kram. Padahal, selama berada di lapangan, Irwin lumayan tampil bagus. M Halim yang duduk di bangku cadangan pun masuk.

Dan, apa yang ditakutkan pencinta Ayam Kinantan menjadi kenyataan. Tak lama kemudian, lewat sebuah serangan balik, Persipasi membuat publik tuan rumah terdiam.

Boumsong kembali menjadi pahlawan lewat golnya sontekannya di menit ke-83. M Halim gagal mengantisipasi datangnya bola ke jantung pertahanan PSMS.

Aroma kalah semakin terasa di Stadion Teladan. Usaha punggawa Ayam Kinantan untuk membalas gol dan berusaha mencari kemanangan tidak begitu terlihat. Serangan demi serangan begitu gampang dipatahkan.

Bahkan, Persipasi hampir menambah keunggulan lewat Arif atas dua peluang yang dimilikinya. Hingga peluit panjang ditiupkan wasit Tardianis asal Sumatera Barat, skor tetap 2- 1 untuk keunggulan Persipasi.

Usai pertandingan, Asisten Pelatih PSMS Suyono mengakui lini belakangnya cukup rawan ditembus tanpa kehadiran Nyeck Nyobe. “Strategi menyerang yang kita peragakan memang sedikit meninggalkan lubang di pertahanan. Beberapa pemain yang kita instruksikan melapis pertahanan namun tetap tidak berhasil,” katanya.

Sementara Pelatih Persipasi Warta Kesuma menyambut gembira tiga poin yang berhasil diraihnya. Hasil ini membuat peluang Persipasi untuk lolos ke Indonesia Super League (ISL) masih terjaga.

“Setelah berhasil menahan imbang Semen Padang, kita memang yakin akan merebut poin disini. Kemenangan ini sangat kami syukuri. Untuk promosi, kita butuhkan tambahan delapan poin,” katanya.