Tuesday, December 14, 2010

Rudi bangun kedekatan dengan pemain

MEDAN - Hubungan emosional yang kental antar pemain dengan pelatih berdampak besar pada perkembangan tim. Jika hubungan antar kedua elemen harmonis, tentunya suasana dalam tim akan positif sehingga tujuan yang ingin dicapai lebih mudah terwujud.

Hal itu yang disadari Rudi Keltjes sebagai langkah awal yang dilakukan dalam menjalani tugasnya sebagai arsitek baru PSMS. Sebagai orang baru, ia tentu belum terlalu kenal dengan skuad yang ada saat ini. Untuk itu Rudi mulai membangun hubungan emosionalnya dengan Kurniawan Dwi Yulianto cs.

Salah satunya dengan bersilaturahmi ke rumah para pemain. Rumah stoper PSMS Hary Syaputra menjadi pemain yang pertama dikunjungi.

Pemain yang pernah merasakan tangan dingin Rudy Keltjes di timnas Indonesia U-19 itu menerima kedatangan mantan pelatih Persebaya Surabaya itu. “Di tim ini, pemain itu anak-anak saya. Sebagai bapak saya harus bisa jadi orangtua yang baik,” ujarnya.

Harry yang sebelumnya sempat tergoyahkan posisi sebagai starter, menurut Rudi, punya talenta yang dibutuhkan timnya. Ditangannya, ia optimis masa depan mantan pemain timnas itu akan kembali bersinar.

“Saya tahu Hary, dia itu pemain bagus. Saya yang ambil dia waktu di timnas U-19 (Piala Pelajar Asia U-19 tahun 2000 lalu), bersama Firman Utina (kapten timnas saat ini). Bahkan Hary lebih senior dari Firman,” bebernya.

Setelah Harry, Rudi akan bergiliran melakukan kunjungan ke rumah pemain lainnya. Tentunya para pemain yang bertempat tinggal di Medan. Pola pendekatan yang dilakukan mantan bintang Niac Mitra ini kepada skuad PSMS pun disambut positif Asisten Manajer PSMS, Benny Tomasoa.

Sebagai pelatih baru, menurut Benny, pendekatan yang dijalankan Keltjes kepada pemain memang sangat tepat. “Saya tahu dia mau mengunjungi rumah pemain. Menurut saya itu tepat,” sebut Benny.

Rudy ingin idealkan berat badan pemain

EDAN - Berat badan yang ideal selayaknya harus dimiliki pemain sepakbola untuk mendukung gaya permainan yang diterapkan. Hal itu yang kini menjadi perhatian Pelatih PSMS Rudy William Keltjes dalam upaya membenahi performa skuad PSMS menjelang laga lanjutan, Januari mendatang.

Dari pantauan Rudi, tidak seluruh pemainnya sudah memiliki berat badan yang ideal. Beberapa pemain mengalami obesitas atau kelebihan berat badan. Namun tak sedikit pula yang berat badannya tidak memenuhi standar alias kekurangan berat badan.

“Jika pemain badannya terlalu berat membuat pemain cepat lelah. Saya harap, di jeda waktu ini pemain bisa mengembalikan berat badannya ke posisi ideal,” ujarnya kepada wartawan tadi sore.

Tercatat ada tujuh memiliki berat badan berlebih. Empat di antaranya dinilai paling parah karena berat badannya berlebih hingga 5,7-6,6 kg. Sementara, tiga di antaranya berada pada kisaran yang lebih kecil, yakni 2,5-3 kg. “Kalau berat badannya lebih atau kurang satu kilo itu masib bisa ditolerir,” bebernya.

Sementara untuk pemain yang berat badannya kurang dari ideal tercatat ada delapan pemain. Kisaran timbangannya 2-5,5 kilogram kurang dari ideal. “Pemain yang berat badannya kurang saya anjurkan untuk menambah porsi makannya biar tidak melayang,” pungkas Rudi.

Mantan pelatih Persebaya Surabaya dan Persipura Jayapura ini berharap pemain bisa secara profesional untuk mengurangi berat badannya.

“Saya hanya bisa menganjurkan, selebihnya terserah pemain. Kalau memang mau, pasti mainnya tidak cepat lelah dan akan saya pasangkan di pertandingan. Tapi kalau tidak, harus diam di bangku cadangan,” tegas mantan bintang Niac Mitra itu.

Keltjes akan bawa PSMS ke ISL?


MEDAN – Kegagalan mempertahankan posisi PSMS di kancah Liga Super Indonesia sampai sekarang masih menghantui Rudi Keltjes. Bagi pelatih yang telah resmi menangani PSMS ini, hal itu merupakan kegagalan yang cukup pahit dalam karirnya sebagai pelatih.

Untuk itu, pelatih bernama lengkap Rudi William Keltjes ini tidak ingin kegagalan itu menerpa dirinya lagi. Musim ini, Keltjes bertekad mengantarkan kembali PSMS ke habitatnya, yakni kompetisi kasta tertinggi sepakbola nasional Indonesia Super Lengue (ISL). Bukan di Divisi Utama seperti saat ini.

“Saya pernah bersama PSMS sebelumnya. Di tujuh sisa pertandingan saya diminta untuk membangkitkan tim. Saat itu saya anggap saya gagal. Tapi tidak kali ini. Saya ingin di sisa hidup saya ini PSMS lebih baik,” ujar Keltjes, tadi malam. Hal itu juga disampaikannya dalam visi dan misinya kepada pengurus dan manajemen di Garuda Plaza Hotel Medan.

Keltjes memang tidak muluk-muluk. Meskipun kalah beruntun dalam tiga laga terakhir, kompetisi masih panjang. Artinya, belum tertutup kesempatan untuk PSMS bisa kembali berlaga di ISL. Di tangan pelatih yang rambutnya dipenuhi uban ini harapan yang sebelumnya redup kembali hidup.

Apalagi, menurut Keltjes, PSMS saat ini punya materi yang mumpuni untuk mewujudkan harapan itu. Kehadiran Kurniawan Dwi Yulianto plus wajah-wajah asing seperti Jose Sebastian dan Gaston selayaknya membuat Ayam Kinantan diperhitungkan.

“Saya penasaran dengan tim ini. Itu kenapa ketika ada tawaran saya langsung mau. Padahal, ada beberapa tim lain yang sebelumnya sudah menghubungi saya, tapi PSMS berbeda. Liga Super kalau tidak ada PSMS dan Persebaya tidak lengkap. Kesempatan itu masih terbuka,” ucap mantan bintang Niac Mitra ini.

Dia berharap, di tangannya, pelatih dan manajemen bisa bekerjasama membangun PSMS.

Keltjes Ingin Benahi Mental Pemain

PSMS akan gelar latihan perdana bersama pelatih anyar, Rudi William Keltjes, hari ini. Banyak hal yang harus dibenahi pelatih asal Surabaya itu. Terutama mental dan ketahanan fisik pemain.

Mental merupakan hal utama yang dilirik Keltjes. Hal itu terbukti dengan kunjungannya ke sejumlah kediaman pemain. Setidaknya ada tiga pemain yang sudah dikunjunginya secara pribadi. Mereka adalah Harry Syahputra, Kurniawan Dwi Yulianto dan Affan Lubis.Kunjungan itu dianggap penting. Selain berbicara dengan pemain, Keltjes juga tak sungkan ngobrol dengan kelurga pemain. Tentu tujuannya untuk mengetahui sejauh mana kesiapan pemain menatap kompetisi selanjutnya. Mental harus tetap terjaga. “Saya sudah berbicara dengan pemain sesaat setelah saya datang ke Medan. Namun di saat jeda, saya juga berkunjung ke rumah para pemain dan berbicara lebih pribadi,” kata Keltjes Minggu (12/12).

Untuk latihan perdana hari ini, Keltjes mengatakan akan melihat dulu kondisi terakhir tim. Ia akan melihat sejauh mana ketahanan fisik pemain. Kalau dinilai kurang, kemungkinan akan digenjot lebih dulu sebelum masuk ke materi lainnya. “Kalau sudah cukup, berarti tinggal mempertahankan stamina yang sudah ada saja,” katanya.

Di samping itu, Keltjes juga kerap memotivasi para pemain. Keltjes berharap skuad PSMS saat ini bisa bermain dengan ciri khas Medan yang sempat membahana. Apalagi kalau bukan gaya rap-rap. “Anak Medan, wajib main seperti anak Medan. Itu yang sudah lama tak terlihat,” sambungnya. (ful)