Friday, August 26, 2011

Soal Ketum PSMS, Rahudman mengambang

MEDAN - PSMS Medan bersiap menatap kompetisi PSSI musim depan. Beberapa langkah telah dilakukan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan yang diajukan PSSI. Namun beberapa pertanyaan belum terjawab. Salah satunya soal status Ketua Umum PSMS.

Sampai saat ini Wali Kota Medan, Rahudman Harahap, belum juga memberikan kepastian soal statusnya di PSMS. Padahal Rapat Anggota PSMS Pergantian Antarwaktu (PAW), April lalu, menetapkan statusnya sebagai ketua umum.

Turut hadir pada penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) merger PSMS dan Bintang Medan belum juga menjawab statusnya sebagai ketum. Rahudman yang ditodong pertanyaan soal statusnya di PSMS saat buka puasa bersama KONI Medan dan insan olahraga Medan baru-baru ini kembali memberikan pernyataan mengambang.

“Soal kendali di PSMS, saya harus mengadakan pertemuan dulu dengan 40 klub anggota PSMS. Mereka yang layak memutuskan. Setelah lebaran nanti, mungkin pertemuan akan digelar,” ujarnya.

Posisi ketua umum tentu harus dipastikan karena PSMS harus segera menentukan susunan kepengurusannya. Menjawab hal ini, Sekretaris Umum PSMS, Idris SE, mengatakan Rahudman mungkin punya pertimbangan lain untuk tidak mengatakan posisinya di PSMS kepada publik.

“Beliau kan Wali Kota Medan. Mungkin ada beberapa urusan yang harus diselesaikan sebelum nantinya mengurusi PSMS. Yang pasti, saya katakan Pak Rahudman di belakang kita,” ungkap Idris.

Namun beredar kemungkinan Rahudman belum juga memastikan posisinya sebagai ketua umum PSMS terkait beredarnya Peraturan pemerintah yang melarang pejabat publik duduk sebagai pengurus olahraga.

Pejabat publik tidak boleh memegang jabatan strategis, kecuali sebagai penasihat atau pembina. Larangan ini telah tercantum dalam undang-undang sistem keolahragaan nasional, karena dikhawatirkan terjadi perbenturan kepentingan yang menyangkut anggaran.

“Bisa saja seperti itu. Sebagai Wali Kota, beliau tidak bisa asal ngomong. Beda dengan saya yang bisa saja asal ngomong karena saya bukan pejabat publik,” lanjut Idris.

Sebelumnya, Ketua KONI Medan, Zulhifzi Lubis, berharap Rahudman bisa segera menyatakan posisinya sebagai ketua umum kepada publik.

PSMS lolos verifikasi awal Pro 1

MEDAN - Harapan publik Medan menyaksikan PSMS Medan bermain di kasta tertinggi kompetisi sepakbola tanah air menjadi kenyataan. Dari rilis peserta yang ditetapkan PSSI tadi sore, PSMS termasuk sebagai salah satu calon peserta dari 34 klub.

PSMS tergabung bersama Persipura Jayapura, Arema Indonesia, Persija Jakarta, Semen Padang, Sriwijaya FC, Persisam Samarinda, Persib Bandung, Persiwa Wamena, Persela Lamongan, Persiba Balikpapan, PSPS Pekanbaru, Pelita Jaya, Deltras Sidoarjo, Persijap Jepara, Bontang FC, Persema Malang, Persibo Bojonegoro, PSM Makassar, Mitra Kukar, Persiraja Banda Aceh, Pro Duta FC, Persik Kediri, PSIS Semarang, PSCS Cilacap, Persikota Tangerang, Persis Solo, Persiba Bantul, Persebaya Surabaya, PS Barito Putra, PSS Sleman, PSIR Rembang, PS Bengkulu, dan Persipasi Bekasi.

join_facebookjoin_twitter

Sekretaris Umum PSMS, Idris SE, saat dikonfirmasi membenarkan kabar tersebut. “Alhamdulillah, akhirnya PSMS dapat mewujudkan harapan masyarakat bermain di kompetisi teratas. Ini berkat doa masyarakat Medan,” ujar Idris.

Soal kompetisi yang dibagi dua wilayah, Idris menyambut positif keputusan itu. Letak geografis Indonesia sebagai negara kepulauan akan menyulitkan klub-klub jika tetap dalam format satu wilayah.

“Tentunya kita menyambut positif keputusan ini. Indonesia ini kan luas melebihi luasnya negara sepakbola lainnya seperti Brazil. Ini akan lebih menghemat pengeluaran klub-klub,” ujarnya.

Idris yang menghadiri langsung pertemuan di Jakarta mengatakan PSMS lolos dari verifikasi administrasi yang dilakukan PSSI. Namun PSMS harus menanti verifikasi selanjutnya soal infrastruktur.

“Ya, lebih dahulu diverifikasi administrasi baru nanti lapangan yang diverifikasi. Karena itu kita harapkan pemerintah dalam hal ini Wali Kota Medan dan Plt Gubernur Sumatera Utara turut membantu soal renovasi Stadion Teladan,” ujarnya.

Bagaimana jika nanti Teladan tidak lolos verifikasi? Apakah menggugurkan PSMS sebagai peserta level 1? Menurut Idris, sanksinya tidak sampai seperti itu. Melainkan PSMS harus mencari stadion lain sebagai homebase.

“Jika Teladan tidak lolos terpaksa kita cari stadion lain. PSSI yang nanti menunjuk stadion mana yang akan kita gunakan,” ujar Idris.

Sebelumnya, Ketua Komite Kompetisi PSSI, Sihar Sitorus, mengatakan pihaknya akan mengirim data 34 klub ke AFC. Jumlah klub peserta bisa saja menciut tergantung keputusan AFC. Namun Sihar memastikan nantinya kompetisi akan diisi 32 klub dengan pembagian 16 klub per wilayah.

Rahudman janjikan Rp100 M untuk olahraga

Stadion Teladan saat ini menjadi hal yang mendesak untuk dibenahi. Niat PSMS Medan ikut serta di kompetisi level I tentunya dibarengi dengan perbaikan home base PSMS itu. Namun belum ada jadwal yang tepat untuk realisasi pembenahan itu.

Menjawab hal itu, Walikota Medan, Rahudman Harahap kembali mengobarkan janji untuk renovasi Teladan secepatnya. Bahkan anggaran untuk perbaikan Teladan sebagai sarana olahraga di Medan akan dirangkum dalam APBD. Rp100 milyar dijanjikannya untuk renovasi infrastruktur baik Teladan maupun pembangunan sport center Kota Medan.

"Kita akan perjuangkan dari dana APBN, 100 miliar bisa dialokasikan untuk olahraga Medan. Tentunya yang mendesak perbaikan sarana olahraga seperti Stadion Teladan," ujarnya.

Namun, mengingat perbaikan Teladan mutlak dilakukan secepatnya agar PSMS bisa lolos verifikasi dari PSSI dan AFC, ia menjanjikan akan membenahi secara bertahap meskipun dana terbatas. “Selain sedang memperjuangkan dana APBN, dengan anggaran terbatas, kita juga akan memperbaiki Stadion Teladan, sehingga lolos verifikasi AFC dan PSMS Medan bisa bermain di sana,” ujarnya.

Ia menyadari harapan seluruh masyarakat Medan agar PSMS bisa berlaga di kompetisi level tertinggi PSSI sangat besar. Namun ia belum bisa menjanjikan kapan realisasinya. "Kita semua tentu ingin PSMS bermain di level tertinggi kompetisi musim depan. Tapi secepatnya Teladan akan dibenahi," ujarnya.

Sebelumnya Ketua KONI Medan, Dzulhifzi Lubis menilai, sarana olahraga Kota Medan saat ini memang butuh perbaikan. Oleh karena itu, pihaknya berharap agar sport center yang selama ini diidamkan dapat terealisasi. “Selain Teladan harus diperbaiki. Kita juga perlu sport center. Dengan adanya sport center, olahraga Kota Medan diyakini bakal lebih berprestasi,” tandasnya.