Tuesday, April 13, 2010

Mutlak Rembuk

MEDAN-Harapan untuk melakukan perubahan untuk membawa PSMS ke arah yang lebih baik terus mencuat. Rencana menggelar Rembuk PSMS pun disambut baik masyarakat Kota Medan sebagai satu jalan untuk melakukan perubahan.

Seperti salah satu fans club PSMS, Suporter Medan Cinta Kinantan yang dikenal dengan Smeck menyambut baik dan siap mendukung Rembuk PSMS. “Mengingat kondisi PSMS saat ini yang terus terpuruk, Rembuk PSMS memang harus dilakukan. Akan lebih baik apabila kegiatan itu melibatkan berbagai unsur seperti Muspida dan Muspika. Juga dari mantan pemain dan pengusaha maupun pihak swasta. Karena bagaimanapun PSMS adalah milik masyarakat Kota Medan dan Sumatera Utara pada umumnya,” ucap Ketua Smeck Hooligan, Nata Simangunsong yang dihubungi Sumut Pos, Senin (12/4).

Masih Nata, melakukan perubahan ke arah yang lebih baik bagi PSMS tidak bisa dilakukan hanya sebelah pihak yaitu pengurus PSMS saja. Juga harus didukung oleh berbagai unsur maupun elemen dalam masyarakat. Sebagai salah satu fans klub PSMS, Smeck Hooligan sendiri siap mengawal kegiatan tersebut sehingga menghasilkan kebaikan untuk PSMS itu sendiri.

Sambutan positif terhadap Rembuk PSMS pun datang dari mantan pemain PSMS, Freddy Hutabarat. Bagi Gelandang PSMS era 1980-an ini, Rembuk PSMS ini dapat menjadi momentum kebangkitan PSMS di usianya yang ke-60 tahun.

Menurut Freddy, dengan melibatkan berbagai lapisan masyarakat yang mencintai PSMS, Rembuk PSMS ini dapat memberikan solusi atas kendala yang mendera selama ini, salah satunya masalah keuangan. Seperti yang diketahui, kondisi keuangan sebuah tim sangat menentukan kekuatan skuad tim tersebut. Dengan target bermain di Indonesia Super League (ISL) 2011 mendatang, beban itu pun akan menjadi sangat berat.

Dirinya kemudian menyebut Provinsi Jawa Timur yang memiliki empat tim di ISL. Mereka adalah Arema Malang, Persema, Persebaya, dan Gersik Kediri dan semua itu tak lepas dari keterlibatan berbagai pihak. “Padahal kita hanya dua tim yaitu PSMS dan PSDS itu pun hanya di Divisi Utama. Tapi dengan keterlibatan tidak hanya eksekutif, juga yudikatif, dan pelaku usaha hal yang memalukan bagi masyarakat Sumut ini tidak perlu terjadi,” tukasnya.

Ketua Umum KONI Medan, Drs H Zulhifzi Lubis juga memberi sambutan positif dan akan mendukung setiap perbaikan di PSMS. “Kita akan dukung bila itu membuat PSMS lebih baik dan kembali jaya seperti dulu. Bagaimanapun PSMS adalah ikon Kota Medan yang harus diperjuangkan bersama-sama masyarakat Kota Medan dan Sumut pada umumnya,” ucap pria yang akrab disapa Opunk Ladon ini.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Umum PSMS Idris SE yang dihubungi melalui telepon sangat menyambut baik antusias masyarakat terhadap Rembuk PSMS. Secepatnya Idris akan menyampaikan rencana tersebut kepada Ketua Umum PSMS Dzulmi Eldin.

“Ini memang harus ditindaklanjuti sebagai aspirasi masyarakat terhadap PSMS,” janji Idris yang menjadi Sekum pada putaran kedua Divisi Utama Musim ini.

Antusias Tinggi

MEDAN-Kecintaan masyarakat terhadap PSMS sepertinya masih besar. Hal itu terlihat dari besarnya peserta seleksi pemain untuk mengisi skuad PSMS Junior. Senin (12/4) tampak berbondong-bondong pemain muda ini datang ke Stadion Kebun Bunga untuk mengantarkan berkasnya.
Pendaftar tidak hanya datang dari Kota Medan sekitarnya. Tercatat pula 11 peserta berasal dari Lubuk Pakam dengan semangat dan optimis untuk terpilih mengisi skuad PSMS Junior. Semangat itu pula yang membuat kedatangan mereka ke Kota Medan menjadi tak sia-sia meskipun mereka harus menfotokopi sendiri berkas karena panitia kehabisan tinta mesin fotocopi.

“Kita ada 11 orang dari Pakam, Bang. Saya sendiri kelahiran 1993. Memang kami semua sangat ingin bermain di PSMS Junior dan berharap dapat mengisi skuad inti di masa yang akan datang. Kita kemari tanpa didampingi pembina,” ucap Satriono mewakili 10 temannya.
Pada hari pertama pendaftaran seleksi tercatat 128 pemain. Pendaftaran sendiri dibuka 12 April hingga Sabtu (17/4) nanti. Sementara seleksi untuk PSMS Junior akan digelar Senin (19/4) pada pukul 14.30 WIB.

Melihat antusias yang tinggi dari masyarakat, Sekretaris Umum PSMS Idris SE turut memberi sambutan positif.
“Ini berarti PSMS masih memiliki tempat di hati masyarakat. Tidak hanya Kota Medan tapi juga Sumatera Utara dari 11 peserta asal Lubuk Pakam tadi,” ucap Idris yang dihubungi melalui telepon, Senin (12/4).

Seleksi untuk PSMS Junior ini akan dilaksanakan, Senin (19/4) di Lapangan PPLP Sumut Sunggal pukul 14.30 WIB.
Seleksi sendiri akan diawasi tim talent scouting yang terdiri dari Suheri, Suyono, dan Syahril Nasution.

Usung Rembuk PSMS

MEDAN-Keterbukaan terhadap berbagai masukan dan ide-ide positif dari berbagai pihak akan sangat menunjang kebangkitan PSMS di masa yang akan datang. Keterbukaan ini pula merupakan salah satu ciri dari manajemen modern yang ingin diterapkan pengurus PSMS untuk mengantar si Ayam Kinantan kembali ke Indonesia Super League (ISL) pada 2011 mendatang.

Nah, pada Kongres Sepak Bola Nasional (KSN) ataupun Rembuk Sepak Bola Nasional (RSN) untuk mencari solusi keterpurukan sepak bola nasional baru-baru ini sangat menarik untuk dicermati. Bahkan tidak berlebihan, rembuk semacam itu diterapkan untuk perbaikan PSMS sebagai tim yang pernah berjasa pada persepakbolaan negara ini.

Kongres ataupun Rembuk PSMS nanti bisa digunakan untuk mencari masukan dari berbagai pihak yang bisa didatangkan. Seperti pengamat sepak bola, mantan pemain, pengusaha ataupun pihak pemerintah, suporter, dan insan media. Tidak saja perbaikan di jajaran kepengurusan, kegiatan ini juga dapat memberi solusi dalam memecahkan masalah pendanaan yang menjadi penghalang dalam perekrutan pemain berkualitas.

Dengan demikian, PSMS sebagai milik masyarakat Sumut khususnya Kota Medan benar-benar terwujud. Di mana semua pihak sama-sama mencurahkan perhatiannya untuk kebangkitan PSMS yang mengusung misi bermain di ISL 2011 mendatang.

Sekretaris Umum PSMS Idris SE yang dihubungi melalui telepon, Minggu (11/4) menyambut baik rencana untuk menggelar kegiatan tersebut di atas. Direncanakan, Minggu (11/4) malam dirinya akan menyampaikan sekaligus meminta arahan kepada Ketua Umum PSMS, Dzulmi Eldin. “Itu usul yang sangat baik dan pastinya akan sangat mendukung kinerja pengurus PSMS lainnya. Malam ini (11/4) Saya akan bicarakan hal itu kepada Pak Eldin sebagai Ketua Umum PSMS,” ucap Idris.

Idris bahkan berharap kegiatan itu agar dilaksanakan sehubungan dengan peringatan hari jadi PSMS yang jatuh pada 15 April ini. Dengan demikian kegiatan nantinya dapat menjadi momentum kebangkitan PSMS di usia yang ke-60 tahunnya. “Kepengurusan di bawah pimpinan Pak Eldin memang sangat membutuhkan masukan dan dukungan dari berbagai pihak. Ini juga sebagai bukti bila kepengurusan saat ini siap untuk menerapkan manajemen modern untuk kebangkitan PSMS di usia yang lebih dari setengah abad ini,” tambahnya.

Sementara itu, terkait dengan dana, sampai saat ini, Anggaran Pengeluaran dan Belanja Daerah (APBD) menjadi satu-satunya harapan untuk mewujudkan ambisi PSMS menggapai ISL musim 2010/2011 mendatang. “Kita memang mengandalkan pos terbesar dana itu dari APBD. Sisanya baru kita cari kepada sponsor-sponsor. Kita akui memang cukup sulit karena PSMS berlaga di kasta kedua. Tapi akan terus kita upayakan. Termasuk mengharapkan bantuan perorangan dari pengusaha-pengusaha kota Medan yang perduli pada PSMS,” kata Idris.

Larangan penggunaan APBD untuk pembiayaan klub sepak bola yang dibuat pun hanya memberikan dampak yang jauh dari harapan yaitu swadaya klub. Tidak itu saja, peraturan tersebut bahkan secara tidak langsung membunuh klub-klub kecil karena tidak dapat mengikuti kompetisi. Dengan ketidakikutsertaannya, pemain yang sebenarnya berbakat pun terpaksa gantung sepatu.

Nah, di pertengahan musim, melalui KONI Medan, PSMS sempat punya harapan dengan cairnya APBD sebesar enam miliar. Namun hingga berakhirnya kompetisi, dana tersebut belum sepeser pun masuk ke kas PSMS. “Kita memang masih menunggu. Katanya pencairannya (APBD, Red) dalam bulan ini. Kita sangat membutuhkannya untuk persiapan menghadapi musim depan,” kata Idris.

Idris mengakui untuk pembiayaan PSMS menuju ISL tidak sedikit. Apalagi PSMS punya hasrat untuk mendatangkan kembali mantan bintangnya yang kini berlaga di ISL. “Sedikitnya kita butuh sepuluh miliar untuk memenuhi kebutuhan selama satu musim. Termasuk mengontrak pemain,” tambahnya.Karena itu, jika agenda Rembuk PSMS terwujud, diharapkan permasalahan dana dan sebagainya bisa dicarikan solusi. Untuk itu Idris juga mengharapkan perhatian dari Gubsu, Syamsul Arifin untuk turut perduli terhadap PSMS. “PSMS bukan hanya milik kota Medan, tetapi juga kebanggaan Sumut. Saya harapkan Gubsu mau memberikan kontribusinya untuk PSMS,” pungkas Idris. (jul)