Wednesday, January 27, 2010

Siang ini diskusi terbuka PSMS

Pengurus bersama manajemen tim PSMS akan menggelar diskusi terbuka bersama para suporter dan kalangan wartawan olahraga di Garuda Plaza Hotel, Jl SM Raja Medan, Rabu siang.

Menurut Humas PSMS Habibul Chair di Stadion Kebun Bunga Medan, diskusi digelar dalam rangka menjelaskan sekaligus membahas permasalahan klub tersebut pasca diberhentikannya pelatih Suimin Dihardja serta persiapan menghadapi putaran kedua Divisi Utama Liga Indonesia 2009/2010.

Diskusi tersebut nantinya juga membahas perkembangan PSMS selama berlangsungnya kompetisi putaran pertama lalu dan menghadapi putaran kedua yang dijadwalkan 1 Februari mendatang.

Dikatakan, serangkaian berakhirnya putaran pertama, pengurus dan manajemen akan melaksanakan diskusi terbuka dengan seluruh lapisan masyarakat terutama pecinta sepakbola di provinsi ini.

“Diskusi itu juga untuk menyikapi banyaknya argumentasi dari masyarakat atas kekalahan-kekalahan sebelumnya dan pemutusan hubungan kerja dengan Suimin plus enam pemain yang dinilai tidak memberi kontribusi seraya mencari solusi agar meraih hasil maksimal di putaran kedua nanti,” kata pengurus PSMS yang membidangi teknik, Julius Raja SE.

Diakuinya, sehubungan itu pihak pengurus dan manajemen PSMS akan membahas permasalahan yang ada di tubuh klub milik masyarakat Medan khususnya dan Sumut umumnya tersebut. Melalui diskusi tersebut diharapkan seluruh lapisan masyarakat mengerti kondisi klub yang kini ditangani pelatih baru, Kustiono

Minggu (1/2) nanti, PSMS akan kembali melakoni laga di putaran kedua Divisi Utama Liga Indonesia. Lawan yang ditantang bukan klub sembarangan. Yakni Semen Padang. Parahnya, skuad Ayam Kinantan harus melawat ke Stadion di Sijunjung markas Semen Padang.
Nah, untuk itu latihan pun telah digeber sejak beberapa hari belakangan. Awalnya, arsitek sebelumnya Suimin Diharja sudah menyiapkan simulasi untuk laga itu. Namun karena tongkat estafet pelatih telah diberikan kepada arsitek anyar Kustiono, gaya baru di kubu tim ini pun segera diadaptasi.

Dua hari memimpin latihan, Kustiono sejauh mengaku masih melakukan adaptasi. Terlepas dari menu latihan yang juga telah dibeberkannya. Sore kemarin, menu latihan yang diberikannya adalah game monitoring. Ini bertujuan untuk mencari kerangka tim yang akan dipasang saat menantang Semen Padang nanti.

Sebelum menggeber aplikasi latihan di lapangan, Kustiono lebih dulu memberikan materi di dalam ruangan. Di sini terjadi interaksi unik antara Kustiono dengan pemain. Saat masuk sesi tanya jawab, dua pemain Osas Saha dan Harry Syahputra terlihat tidak puas dengan apa yang dibeberkan pelatih. Maka itu, terlihat semacam masukan yang diajukan kedua pemain tadi kepada pelatih. Syukurnya Kustiono menerima hal itu.
“Namanya sharing, kita harus selalu berinteraksi. Itu bukan dikte dari pemain. Itu hanya masukan yang bisa diterima,” kata Kustiono terkait hal itu.
Lalu, apa target ketika Ayam Kinantan terbang ke Padang? Meski terlihat serius memimpin latihan, nyatanya Kustiono tak berani menargetkan tiga angka saat melawan Semen Padang nanti. Dijelaskannya, meski sepak bola ini misteri tapi Kus-sapaan akrabnya mengaku hanya ingin mencuri angka di Padang.

“Saya harap tim jangan sampai kalah di Padang. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi, tapi saya tetap ingin konsentrasi terhadap persiapan tim,” aku Kustiono di Stadion Kebun Bunga Selasa (26/1) kemarin.

Kalau target yang diemban hanya tidak kalah, alias imbang, tampaknya hal itu tak bisa diterima oleh kubu suporter. Pasalnya, saat ini PSMS sangat membutuhkan asupan poin penuh di setiap laga. Hal ini penting demi konsistensi mengejar target masuk ke Indonesian Super League (ISL) musim depan.

“Apapun itu, target utama mesti tiga angka. Kami tak ingin melihat tim ini terpuruk di tangan pelatih baru,” kata Nata Simangunsong pentolan SMeCK Hooligan

wajib menang

iang itu, Hendra DS Manajer PSMS musim ini tengah termenung di ruangan di kantornya. Sembari melamun, tatapan matanya tak lepas ke arah sebuah komputer di depannya. Jemarinya gesit berselancar di sebuah situs jejaring sosial di dunia maya yang bernama Facebook. Ketika sedang asyik melihat kabar-kabar terbaru dari para sahabat, pria 45 tahun itu kaget melihat sebuah pesan dinding yang dikirimkan seorang fans ke profilnya di FB itu.

Intinya, fans tadi mengirimkan sebuah kritikan yang cukup menyakiti hatinya. Bunyi kritik itu adalah : Pengurus taunya makan duit aja! Wah, Hendra terenyuh membaca pesan itu.

“Saya langsung balas tulisan itu dengan curahan dari hati yang paling dalam. Jujur, saya ini siap digantikan apabila ada yang lebih baik dari saya untuk jadi manajer PSMS,” kata Hendra ketika melihat skuad berlatih di Stadion Kebun Bunga sore kemarin.

Kata-kata selanjutnya adalah pernbincangan yang tak henti soal PSMS musim ini. Tak henti pula, Hendra memberberkan bahwa kerja sejumlah pengurus di PSMS ini murni kerja bakti. Tidak ada gaji, tidak ada keuntungan.

“Justru saya banyak korban. Korban uang, waktu, pekerjaan, keluarga, dan tentu saja korban pikiran. Kok malah dianggap makan duit saja,” sambung Bos SSB Patriot itu.

Nah, puncaknya Hendra pun menantang pihak yang memang lebih siap secara lahir dan batin untuk menjadi manajer tim PSMS. (ful)
Dari arah-arahnya, tampaknya memang ada beberapa pihak yang bisa saja menggantikan posisi Hendra sebagai manajer. Dan bila hal itu terjadi, Hendra mangaku siap mundur.

“Sekali lagi, saya siap mundur dari posisi sebagai manajer di PSMS kalau memang ada yang lebih baik dari saya. Kerja saya di PSMS adalah murni kerja bakti demi kecintaan terhadap PSMS. Tidak ada alasan lain. Kalau ada yang mau jadi manajer, silahkan,” pungkasnya kesal.

Ketika Manajer Curhat

Siang itu, Hendra DS Manajer PSMS musim ini tengah termenung di ruangan di kantornya. Sembari melamun, tatapan matanya tak lepas ke arah sebuah komputer di depannya. Jemarinya gesit berselancar di sebuah situs jejaring sosial di dunia maya yang bernama Facebook. Ketika sedang asyik melihat kabar-kabar terbaru dari para sahabat, pria 45 tahun itu kaget melihat sebuah pesan dinding yang dikirimkan seorang fans ke profilnya di FB itu.

Intinya, fans tadi mengirimkan sebuah kritikan yang cukup menyakiti hatinya. Bunyi kritik itu adalah : Pengurus taunya makan duit aja! Wah, Hendra terenyuh membaca pesan itu.

“Saya langsung balas tulisan itu dengan curahan dari hati yang paling dalam. Jujur, saya ini siap digantikan apabila ada yang lebih baik dari saya untuk jadi manajer PSMS,” kata Hendra ketika melihat skuad berlatih di Stadion Kebun Bunga sore kemarin.

Kata-kata selanjutnya adalah pernbincangan yang tak henti soal PSMS musim ini. Tak henti pula, Hendra memberberkan bahwa kerja sejumlah pengurus di PSMS ini murni kerja bakti. Tidak ada gaji, tidak ada keuntungan.

Justru saya banyak korban. Korban uang, waktu, pekerjaan, keluarga, dan tentu saja korban pikiran. Kok malah dianggap makan duit saja,” sambung Bos SSB Patriot itu.

Nah, puncaknya Hendra pun menantang pihak yang memang lebih siap secara lahir dan batin untuk menjadi manajer tim PSMS. (ful)
Dari arah-arahnya, tampaknya memang ada beberapa pihak yang bisa saja menggantikan posisi Hendra sebagai manajer. Dan bila hal itu terjadi, Hendra mangaku siap mundur.

“Sekali lagi, saya siap mundur dari posisi sebagai manajer di PSMS kalau memang ada yang lebih baik dari saya. Kerja saya di PSMS adalah murni kerja bakti demi kecintaan terhadap PSMS. Tidak ada alasan lain. Kalau ada yang mau jadi manajer, silahkan,” pungkasnya kesal.

Pemain Asing Baru Terjerembab di Kebun Bunga

Lagi-lagi ada saja hal yang unik ketika melihat skuad PSMS berlatih di Stadion Kebun Bunga. Selain asyik melihat tingkah laku pemain, asyik juga menyoroti hal pendukung tingkah laku itu.

Sebelumnya, Osas Saha legiun impor PSMS enggan minum air isi ulang yang disediakan saat latihan. Selasa (26/1) kemarin, giliran ekspatriat Saha yang baru masuk tim untuk seleksi Ogochukwu Daniel yang memancing decak kagum ratusan fans yang setia menyaksikan skuad berlatih. Selain menunjukkan performa lumayan apik, Daniel juga menyita perhatian fans karena gaya rambutnya yang unik.

Keriting merupakan ciri khas orang-orang yang ada di Afrika. Kebetulan, Daniel merupakan rekan se negara Saha dari Nigeria yang masuk belahan benua Afrika. Jadi tak perlu heran kalau rambutnya keriting.

Tapi yang menarik, Daniel memodifikasi rambut keritingnya itu dengan cat rambut warna kuning keemasan. Nah, dengan demikian, Daniel memang jadi lebih gampang ditandai. Yang menarik, ketika latihan kemarin memasuki materi game monitoring. Tujuan latihan kemarin adalah mencari kerangka tim. Jadi Kustiono pelatih baru PSMS menggelar latihan game, tim A melawan tim B. Sebagai pemain seleksi, Daniel awalnya masuk tim B. Namun setengah babak, Daniel masuk tim A.

Sakingkan semangatnya ingin menunjukkan bahwa dia layak masuk skuad PSMS, Daniel tak henti-hentinya berlari dan berlari. Agresitifitas pemain berusia 23 tahun itu cukuplah mendapatkan acungan jempol. Tapi karena agresifnya itu pula akhirnya Daniel sampai terjerembab ke dalam sebuah lubang besar yang menganga di sudut lapangan Stadion Kebun Bunga.

Begini ceritanya. Saat persitiwa unik itu terjadi, Daniel hendak mengambil tendangan sudut. Hal unik lainnya, Daniel kebingungan hendak meletakkan bola, karena lapangan Kebun Bunga memang tak dilengkapi garis lapangan. Dia pun mencari-cari tempat yang pas untuk meletakkan si kulit bundar. Karena tak jua menemukan tanda, Daniel pun meletakkan bola sembarangan yang lebih dekat ke arah lubang yang tak diketahuinya sebelumnya.

Saat mengambil ancang-ancang melakukan tendangan, kaki kiri Daniel pun masuk ke lubang maut itu. setengah terjerembab, raut wajah Daniel pun berubah kemerahan meredam malu. Hasil sepakan pojoknya pun berubah seketika. Bola yang dilesakkannya itu tidak terbang seperti yang diinginkan, sehingga lebih mudah dijangkau bek dan penjaga gawang. ‘Dasar lubang sialan!’ Mungkin itu yang ada di dalam hati Daniel.
Tapi hal itu tak mempengaruhi niatan manajemen untuk merekrutnya. Setelah dites dua hari, Kustiono pun tampaknya senang akan pemain satu itu. Kata Kustiono, Daniel tipikal gelandang pekerja keras yang cocok masuk skuad PSMS.

Menanggapi kemungkinan perekrutannya, manajemen PSMS lewat Hendra DS menjelaskan bahwa akan ada pembicaraan terkait kontrak Daniel. Dari kabar awal, Daniel minta Rp150 juta untuk setengah musim. Jumlah itu sebenarnya akan disanggupi kalau memang demi kebutuhan tim. Tapi yang menjadi soal, Daniel kabarnya meminta DP sebesar Rp 100 juta.

“DP-nya ini yang berat. Kalau 40 persen dari nilai kontrak yang diajukannya mungkin akan dipertimbangkan. Kami akan bicarakan hal ini lebih lanjut,” kata Hendra.

Ogochukwu-Harry gabung

Gelandang asal Nigeria, Ogochukwu Daniel dan H Harry Syahputra (libero) dipastikan memperkuat skuad PSMS Medan pada lanjutan putaran kedua kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2009/2010.

Pada Selasa malam, kedua pemain menandatangani kontrak di sekretariat PSMS di Stadion Kebun Bunga Medan disaksikan Manajer Tim Drs Hendra DS. Kendati berposisi sebagai gelandang, Ogochukwu akan mempertajam daya serangan Ayam Kinantan bersama pemain asing lainnya Osas Saha dan Jecky Pasarella.

Harry Syahputra akan memperkokoh lini belakang yang dikoordinir Nyeck Nyobe. Bahkan keduanya dikabarkan akan ikut bersama 16 pemain lainnya menghadapi Semen Padang di Sijunjung, 1 Februari mendatang. Demikian disampaikan Hendra DS didampingi Sekretaris Tim, Ir Fityan Hamdi.

Pada laga pembuka itu, PSMS yang kini ditangani pelatih anyar Kustiono diharapkan bisa memberikan hasil terbaik, apalagi sudah menambah kekuatan dengan kehadiran dua pemain yang berkualitas. Rombongan tim juga akan dipimpin Hendra sendiri melalui Bandara Polonia Medan, Jumat (29/1) nanti.

Dari latihan kedua PSMS di bawah asuhan Kustiono, para pemain masih melakukan games di sore hari dan fisik di pagi hari. Begitu juga penempatan pemain masih dilakukan acak dengan beberapa perombakan posisi.

"Bayangan siapa yang akan ditampilkan di Sijunjung nanti sudah ada, jadi sekarang ini menjelang laga awal bulan depan materi pemain sudah tidak ada masalah," kata Kustiono.

Dalam latihan itu, Kustiono bersama pelatih kiper Jamaluddin Hutauruk mempercayakan dua penjaga gawang, Irwin Ramdahan dan Delly Sulistia, tampil seraya mengistirahatkan kiper utama, M Halim.

Secara terpisah, pengamat dan pemerhati berat PSMS Muhammad Arif SE dan mantan pemain PSMS Edu Juanda, meminta pelatih Kustiono harus mampu berkomunikasi baik dengan pemain.

"Jangan sampai mantan pelatih PSAP Sigli itu kesulitan berkomunikasi dengan pemain, karena hasilnya pasti tidak maksimal," kata keduanya menanggapi pelatih pengganti Suimin Dihardja tersebut.

"Saya pikir kehadiran Kustiono harus didukung karena ini merupakan pilihan para pengurus dan manajemen demi peningkatan Ayam Kinantan," katanya

Beban Berat Pelatih Baru PSMS

Beban berat akan siap menimpa Kustino arsitek baru PSMS. Masuk menggantikan Suimin Diharja yang didepak pengurus, Kustiono tetap harus mewarisi target dari manajemen, yakni masuk Superliga.

Meraih 13 angka di paro pertama, setidaknya PSMS harus menambah sekitar 24 lagi untuk benar-benar aman mengambil satu tiket ke babak delapan besar. Nah kalaupun hal itu tercapai, PSMS masih harus bertarung dengan klub terbaik di wilayah lain. Di sanalah ujian sesungguhnya akan terjadi.

Riwayat kepelatihan Kustiono di PSAP pun tidak berakhir mesra. Diakui Kustiono, di PSAP dia didepak. Namun alasan pendepakan itu dikatakan Kustiono didasarkan perbedaan prinsip yang terjadi antara manajemen.

“Benar saya diberhentikan di PSAP. Tapi itu lebih dikarenakan perbedaan prinsip,” kata Kustiono.

Sepanjang putaran pertama, PSAP Sigli saat ditangani Kustiono di putaran pertama meraih 13 angka dari 10 pertandingan yang digelar dengan perincian empat kali menang, satu kali imbang, serta lima kali kalah.

Menyikapi hal ini, Suimin sendiri tak ingin meributkan hal apapun kecuali kewajiban manajemen membayarkan sisa gaji dan hal lainnya. Untuk urusan tim, Suimin telah legowo dan menganggap hari-harinya bersama PSMS hanyalah masa lalu.

“Sudahlah, saya ikhlas dengan keputusan ini. Pasti ada hikmah di balik semua ini. Saya harapkan pemain tetap profesional dan mendukungprogram pelatih baru. Semoga tim ini bisa lebih baik lagi,” kata Suimin.

Kus Didemo

Hari perdana berdiri di tengah-tengah skuad, Kustiono suksesor Suimin Diharja harus bekerja di bawah tekanan. Senin (25/1) kemarin, Kustiono yang menggeber latihan di Stadion Kebun Bunga didampingi oleh sejumlah fans dari Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK). Tak hanya didampingi, teriakan yel-yel tak percaya kepada Kustiono juga dilontarkan.

Dalam beberapa kesempatan, fans dari SMeCK juga mengucapkan slogan-slogan terkait kekecewaan mereka atas digantinya Suimin. Alhasil, pengurus lagi-lagi jadi bahan cercaan. Yang lebih unik, SMeCK juga mengarang lagu dari lagu nasional ‘gugur bunga’ tapi syairnya diganti yang isinya mencari tahu di mana keberadaan Suimin.

Tapi hal itu tak mengganggu jalannya latihan. Seluruh skuad PSMS tampak serius mengikuti intruksi dari Kustiono. Walaupun tak bisa dipungkiri seluruh pemain terlihat grogi karena belum terbiasa.

Latihan kemarin, Kustiono langsung memberikan menu khusus. Yang utama digebernya adalah finishing touch sejumlah striker PSMS. Latihan berat memang lebih terarah kepada ujung tombak PSMS yang selama ini tumpul.

“Hari ini saya coba memberikan latihan finishing. Di samping itu, saya juga ingin beradaptasi dengan pemain. Ya, cari suasana barulah,” kata Kustiono yang paro musim lalu menukangi PSAP Sigli itu.

Terkait tekanan dari pihak fans tadi, Kustiono menjelaskan bahwa hal itu dapat dimakluminya. Malah Kustiono mengaku senang masih diperhatikan oleh fans. “Saya rasa mereka itu mendukung saya. Cuma kata-katanya saja yang agak beda,” kata Kustiono.

Sedangkan pihak fans sendiri menjelaskan bahwa mereka tidak terima dengan keputusan yang diambil pengurus, terkait pemberhentian pelatih. Di samping materi pemain yang kurang mumpuni, fans juga berharap pengurus dievaluasi.

Sementara itu, untuk menambah amunisi, manajemen PSMS kembali mendatangkan sejumlah pemain untuk diseleksi. Sore kemarin, dua pemain baru terlihat ikuti latihan. Satu di antaranya pemain asing asal Nigeria yang sebelumnya main di PSP Padang. Nama legiun impor itu Ogochukwu Daniel. Sedangkan seorang lagi pemain lokal asal Asahan bernama Deddy Syahputra.

“Pemain asing baru saja datang, belum bisa kita nilai. Di sini kan ada tim yang siap membahas masalah ini bersama-sama,” kata Kustiono mengomentari pemain seleksi

Saha Takut Minum Air Isi Ulang

Ada yang menarik saat digelarnya latihan di Stadion Kebun Bunga sore kemarin. Adalah hal biasa ketika seluruh skuad turun minum ketika diberikan jeda latihan oleh pelatih. Sama seperti kemarin, di sela-sela latihan yang dipimpin pelatih baru Kustiono, menu yang diberikan cukup berat.

Tak ayal, pemain pun gampang merasa dahaga ketika mengikuti proses latihan. Dan ketika diberikan kesempatan untuk turun minum, pemain pun berhamburan ke pinggir lapangan untuk menghampiri wadah minum itu.

Di PSMS musim ini, jangan harap akan ada minuman suplemen. Asal latihan, air minum yang diberikan adalah air isi ulang atau air mineral merek nomor dua. Kalaupun minum minuman suplemen itu menjelang hari H pertandingan.

Nah, kemarin sore air minum yang disediakan seperti biasa. Yakni air mineral isi ulang yang diwadahi ke dalam galon. Ada dua galon air terlihat di sana. Bersama kotak air mineral sungguhan.

Tak jadi soal, pemain pun menyerbu air minum itu. Tapi tidak dengan Osas Saha legiun impor berposisi striker PSMS. Dia jelas-jelas enggan menyentuh air minum isi ulang itu. Sebagai gantinya, dia meminta kepada ibu-ibu tim konsumsi PSMS agar diambilkan air matang satu gelas. Air matang itulah yang ditenggaknya. “Ini tidak steril. Saya khawatir minum air ini,” kata Saha singkat