Friday, February 23, 2018

Sihar sitorus berencana membangun stadion bertarap internasional disumut


Mantan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Sihar Sitorus, berencana untuk membangun sebuah stadion sepakbola level internasional di Sumatera Utara. Hal itu didasari dari pengalamannya sejauh ini, di mana klub-klub profesional di Indonesia masih bermasalah dalam hal infrastruktur terutama stadion. Padahal, salah satu syarat untuk memenuhi lisensi klub profesional adalah harus memiliki infrastruktur yang baik. "Ini sebenarnya rencana saya sejak lama. Nantinya, sama seperti Stadion Utama Gelora Bung Karno di mana bisa menjadi kompleks olahraga. Jadi, di kawasan stadion ada sarana untuk olahraga lainnya," kata Sihar. Lebih lanjut, presiden klub Pro Duta FC ini menuturkan, pihaknya membutuhkan lahan seluas 50 hektar untuk membangun stadion tersebut. Rencananya, stadion ini akan dibangun di Sumatera Utara (Sumut). TERKAIT Sehingga nantinya, masih menurut Sihar, stadion itu bisa digunakan sebagai kandang dari klub-klub di Sumut untuk berkompetisi di level nasional maupun internasional. Salah satunya adalah PSMS Medan, yang saat ini masih kesulitan memiliki kandang yang layak untuk berlaga di Liga 1 2018. "Kami melihat juga dari regulasi, karena stadion itu enggak boleh lebih dari dua jam perjalanan antara bandara menuju ke stadion. Berarti perencanaannya ya antara Kualanamu dan Medan. Kemungkinan di Deli Serdang," bebernya. Mengenai dari mana sumber biayanya, pria kelahiran Jakarta, 13 Juli 1968, ini pun memberikan penjelasannya. "Saya kan juga sedang mencalonkan diri menjadi wakil Gubernur Sumut. Kalau memang terpilih, mungkin bisa dianggarkan lewat APBD karena ini nanti juga untuk kepentingan masyarakat. Karena salah satu fungsi olahraga itu bisa mengurangi suhu tekanan sosial atau masalah sosial. Ini bisa menjadi fasilitas Pemprov (Pemerintah Provinsi) yang pendapatannya bisa kembali ke kas Pemprov," ucapnya. "Tak perlu stadion yang kapasitasnya besar, cukup 10 ribu-20 ribu penonton tapi standarnya kualitas internasional. Kalaupun tak menggunakan dana APBD, kami akan berupaya mencarikan investor. Kalau memang ada dananya, pembangunan stadion bisa selesai dalam waktu dua tahun," pungkasnya.

Status stadion teladan


Kendati Stadion Teladan belum dinyatakan lolos verifikasi, manajemen PSMS Medan optimistis mereka bisa menjadi tuan rumah laga pembuka Liga 1 2018 melawan juara bertahan Bhayangkara FC. Manajemen PSMS kini hanya menunggu perwakilan PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk verifikasi terakhir, Senin (26/2). Stadion Teladan kini sudah siap 99 persen, dan tinggal menguji lampu ketika tim verifikator. Manajemen juga kemarin telah membentuk panitia pelaksana (panpel) pertandingan untuk Liga 1. “Kepanitiaan sudah menggelar rapat mempersiapkan segala sesuatu untuk laga kandang Liga 1. Kami mengajukan agar laga pembuka digelar di Medan. Kemungkinan lawan perdana kami Bhayangkara sebagai juara Liga 1 tahun lalu. Kemungkinannya 55 persen,” kata CEO PSMS Dodi Taher. “Setelah kami cek kondisi Stadion Teladan terakhir, sudah cukup oke. Segala pembenahan sudah kami lakukan, terutama item-item yang diminta PT Liga Indonesia Baru. Bahkan kalau saya lihat Stadion Manahan Solo, Teladan justru lebih bagus. Jadi saya yakin lulus verifikasi Senin nanti.” Selain itu, Dodi yang juga merangkap ketua panpel mengungkapkan, manajemen menerapkan sistem baru untuk pembelian tiket, serta menggandeng pihak ketiga. “Tiket tidak lagi pakai kertas. Jadi sudah pakai gelang tangan dan barcode dengan pemindai. Selain itu kami juga bekerjasama dengan pihak ketiga untuk penjualan tiket secara online. Jadi selain di loket, juga đijual lewat website,” jelasnya. Dodi menambahkan, panpel PSMS belajar banyak dari penyelenggaraan Piala Presiden. Nantinya penjualan tiket akan diumumkan secara transparan di tengah laga. Namun panpel belum menentukan harga tiket.