Tuesday, December 29, 2009

Segera Bangkit

PSMS harus bisa memaksimalkan laga kandang berikutnya ketika menjamu PSDS, Kamis (31/12) mendatang. Mimpi buruk usai ditahan imbang 1-1 dari Persiraja Banda Aceh di hadapan publik sendiri, harus segera dibuang.

Berat memang. Terlebih PSMS masih dibalut beragam persoalan yang kompleks. Mulai dari cedera pemain, hingga krisis kepercayaan diri yang mendera.

Namun begitu, kerja keras sudah mulai dibangun, utamanya untuk mengembalikan semangat bertarung. Hal awal yang digeber Suimin Diharja sebagai nakhoda tim adalah dengan menyusun sisa-sisa pemain yang ada.

Sayangnya, ketika Suimin ingin membangun kembali mental para pemain yang hancur pasca ditahan imbang Persiraja, pelatih berusia 58 tahun ini dihadapkan pada sebuah fakta terkait enam pemain yang dibekap cedera. Parahnya, tim medis PSMS hanya punya waktu singkat untuk melakukan proses penyembuhan.

“Saya tetap berharap pemain yang cedera segera pulih. Tujuannya, agar saya punya pilihan untuk menerapkan strategi menatap laga selanjutnya,” terang Suimin sore kemarin (28/12) di Stadion Kebun Bunga Medan.

Untuk urusan satu ini, Suimin terpaksa harus memutar otak karena target yang dibebankan manajemen untuk meraih 18 poin di putaran pertama bukanlah sesuatu yang gampang untuk direalisasikan, apalagi dengan cedera yang dialami sejumlah pemain pilar.
Saat ini PSMS tinggal menyisakan empat laga lagi, dua laga tandang dan dua kandang. Laga tandang adalah saat dijamu Persita Tangerang (4/12) dan Persikabo Bogor (8/12). Sedangkan laga kandang adalah meladeni PSDS (31/12) dan Semen Padang (12/1).

“Memang berat untuk mewujudkan target itu. Begitupun, selalu ada peluang untuk merealisasikannya,” sambung Suimin.
Sementara itu tentang upaya pemulihan terhadap pemain yang cedera, dr. Roriwansyah Pane selaku dokter tim menyatakan bahwa pihaknya akan bekerja keras untuk memulihkan pemain dalam waktu sesingkat-singkatnya. Kebutuhan untuk itu juga kabarnya sudah dipenuhi oleh pengurus.
“Segala usaha terbaik akan kami upayakan. Saat ini perawatan bagi pemain cedera terus digeber. Harapannya di laga selanjutnya mereka sudah mulai pulih,” terang Rori.

Terlepas dari penanganan pemain yang cedera, psikologis pemain pun perlu mendapat perhatian. Apalagi, selama ini hanya segelintir pengurus yang masih memiliki kepedulian terhadap kondisi tim

Segera Bangkit

PSMS harus bisa memaksimalkan laga kandang berikutnya ketika menjamu PSDS, Kamis (31/12) mendatang. Mimpi buruk usai ditahan imbang 1-1 dari Persiraja Banda Aceh di hadapan publik sendiri, harus segera dibuang.

Berat memang. Terlebih PSMS masih dibalut beragam persoalan yang kompleks. Mulai dari cedera pemain, hingga krisis kepercayaan diri yang mendera.

Namun begitu, kerja keras sudah mulai dibangun, utamanya untuk mengembalikan semangat bertarung. Hal awal yang digeber Suimin Diharja sebagai nakhoda tim adalah dengan menyusun sisa-sisa pemain yang ada.

Sayangnya, ketika Suimin ingin membangun kembali mental para pemain yang hancur pasca ditahan imbang Persiraja, pelatih berusia 58 tahun ini dihadapkan pada sebuah fakta terkait enam pemain yang dibekap cedera. Parahnya, tim medis PSMS hanya punya waktu singkat untuk melakukan proses penyembuhan.

“Saya tetap berharap pemain yang cedera segera pulih. Tujuannya, agar saya punya pilihan untuk menerapkan strategi menatap laga selanjutnya,” terang Suimin sore kemarin (28/12) di Stadion Kebun Bunga Medan.

Untuk urusan satu ini, Suimin terpaksa harus memutar otak karena target yang dibebankan manajemen untuk meraih 18 poin di putaran pertama bukanlah sesuatu yang gampang untuk direalisasikan, apalagi dengan cedera yang dialami sejumlah pemain pilar.
Saat ini PSMS tinggal menyisakan empat laga lagi, dua laga tandang dan dua kandang. Laga tandang adalah saat dijamu Persita Tangerang (4/12) dan Persikabo Bogor (8/12). Sedangkan laga kandang adalah meladeni PSDS (31/12) dan Semen Padang (12/1).

“Memang berat untuk mewujudkan target itu. Begitupun, selalu ada peluang untuk merealisasikannya,” sambung Suimin.
Sementara itu tentang upaya pemulihan terhadap pemain yang cedera, dr. Roriwansyah Pane selaku dokter tim menyatakan bahwa pihaknya akan bekerja keras untuk memulihkan pemain dalam waktu sesingkat-singkatnya. Kebutuhan untuk itu juga kabarnya sudah dipenuhi oleh pengurus.
“Segala usaha terbaik akan kami upayakan. Saat ini perawatan bagi pemain cedera terus digeber. Harapannya di laga selanjutnya mereka sudah mulai pulih,” terang Rori.

Terlepas dari penanganan pemain yang cedera, psikologis pemain pun perlu mendapat perhatian. Apalagi, selama ini hanya segelintir pengurus yang masih memiliki kepedulian terhadap kondisi tim

PT LI Minta Laporan

WALAU sudah direnovasi, Stadion Teladan nyatanya belum dilaporkan kepada PT Liga Indonesia. Padahal laporan itu sangat penting sebagai modal awal pembuktian bahwa PSMS sudah punya sarana yang cukup mumpuni untuk berlaga di Indonesian Super League (ISL).
Di samping itu, kalau pihak PT LI sudah tahu dan melihat bukti bahwa Stadion Teladan sudah dipermak, PSMS juga bakal mendapatkan kesempatan untuk menjadi tuan rumah digelarnya babak delapan besar Divisi Utama.

Benny Tomasoa asisten manajer PSMS kembali mengingat hal itu. Menurutnya, pengurus yang berkompeten untuk urusan teknis PSMS harus memperihatikan hal itu. “PT LI selama ini menghubungi saya agar PSMS mengirimkan laporan pengerjaan renovasi Stadion Teladan,” kata Benny.
“Ini sebagai salah satu bukti bahwa tim ini siap kalau seandainya lolos ke ISL. Di samping itu, kita juga bisa mengajukan menjadi tuan rumah babak delapan besar Divisi Utama nanti,” tambah pria berdarah Ambon itu.

Di lain soal, Benny juga mengatakan bahwa PSMS bakal mendapat keuntungan dalam melakoni laga away selanjutnya menghadapi Persita Tangerang. Menurutnya, Persita belum mendapatkan izin dari kepolisian untuk menggelar laga kandang.

Laga itu kemungkinan besar akan tetap dilanjutkan meski tanpa penonton. Dan, ada kabar yang menyebutkan kalau laga itu akan diundur satu hari. “Kabar terakhir yang saya terima dari PT LI menyebutkan jika Persita baru boleh menggelar pertandingan pada tanggal 5 Januari. Dan itu tanpa penonton. Saat ini PT LI masih menanti surat dari Persita,” lanjut Benny.

“Dan kalau itu benar, kita juga akan mengajukan agar laga melawan Persikabo ditunda satu hari agar tidak mepet persiapannya,” pungkasnya

Dukung Rp7,5 M untuk PSMS

DALAM rapat Rancangan Kebutuhan Anggaran (RKA) Kota Medan 2010 di DPRD Medan, ternyata sudah dianginkan bakal ada asupan dana untuk PSMS. Sementara, dana yang akan digelontorkan itu kabarnya berjumlah Rp1,5 miliar dari total anggaran Rp7,5 miliar untuk seluruh cabang olahraga di Medan yang disalurkan lewat KONI Medan.

Sudah barang tentu jumlah Rp1,5 M itu tak memadai mengingat besarnya kebutuhan tim dalam mengarungi musim kompetisi musim ini. Pengurus PSMS pun mengajukan agar PSMS menerima lebih besar dari itu. Kira-kira Rp7,5 M dana yang diharapkan mensubsidi klub berjuluk Ayam Kinantan itu.

Jumlah sebesar itu sudah barang tentu sulit untuk direalisasikan sepenuhnya. Namun demikian, intinya PSMS butuh lebih dari Rp1,5 M. Karenanya, sejumlah pecinta PSMS dan tokoh sepak bola di Medan menyatakan sebenarnya jumlah Rp7,5 M itu layak diserap ke PSMS. Asalkan ada pertanggung jawabannya di akhir kompetisi.

Mekanisme penyaluran dana bagi PSMS yakni dengan memberikan hibah lewat KONI Medan. Kalau bapak-bapak anggota DPRD Medan setuju, maka ‘gizi’ untuk PSMS itu akan mengalir tahun depan, tepat di bulan Januari. Mendengar kabar ini, sejumlah pihak di PSMS pun mulai bisa senyam-senyum walaupun masih belum dapat kepastian.

Mantan Manajer PSMS HMT Aritonang, termasuk salah satu yang beranggapan bahwa dana untuk PSMS memang harus lebih besar. Maka itu, Aritonang berharap DPRD Medan segera mensyahkannya. “PSMS ini membawa nama daerah. Wajar saja kalau mendapatkan dana yang lebih besar. Karena kepentingannya juga atas nama masyarakat Medan,” terangnya.

“Kalau PSMS juara, gaungnya pasti luar biasa. PSMS menang, bukan hanya timnya yang bangga, semua masyarakatnya ikut merasakan sukacitanya.,” sambungnya.

Dia menilai, jika memang anggota dewan tidak merespon harapan masyarakat agar PSMS berkembang, itu berarti anggota DPRD sebagai wakil rakyat tidak mendengarkan aspirasi rakyat.

“Kita harus berkaca dari daerah lain, termasuk pihak-pihak BUMN, lihat Papua, dukungan BUMN-nya jelas, Persiwa Wamena, dan beberapa klub lainnya didukung Bank Papua, Sriwijaya didukung Bank Sumsel, Persija didukung Bank DKI, nah giliran Bank Sumut kapan?” tanyanya.
Dukungan serupa juga disampaikan beberapa mantan pemain PSMS seperti Juanda, Zulkarnain Lubis dan pengurus klub anggota PSMS. Bahkan sesepuh sepakbola Sumut Amran YS pun berharap agar DPRD Medan segera mensahkan APBD tersebut.

“Kita prihatin dengan kondisi yang dialami PSMS saat ini, di tengah upaya untuk kembali berkompetisi di Liga Super, berbagai cobaan dan rintanghan datang silih berganti, bahkan ironisnya, belum selesai satu masalah, masalah baru malah datang bertubi-tubi. Untuk itu, dengan disahkannya anggaran tersebut, PSMS mampu meraih harapan seluruh masyarakat Sumut agar kembali berkiprah di Liga Super, puncak tertinggi liga sepakbola di tanah air,” harapnya.

Sementara itu, salah satu barisan pendukung PSMS, Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligans melalui pentolannya, Nata Simangunsong juga mengharapkan hal serupa. Seandainya hibah untuk PSMS itu disahkan, hendaknya Pengurus PSMS mampu mempergunakan dana tersebut untuk memenuhi kebutuhan tim, seperti mencari pemain-pemain yang berkualitas dan memenuhi hak-hak seluruh tim