Thursday, October 22, 2009

Dilema Suimin

Pilihan dilematis mulai menyambangi arsitek PSMS, Suimin Diharja. Pelatih yang akrab dengan sapaan ‘Pelatih Kampung’ itu mulai mengerutkan dahi ketika pertanyaan mengenai pilihan pemain asing diapungkan padanya. Saha atau Adolfo?
Bukan tanpa kriteria, benak pelatih berusia 58 tahun itu sebenarnya hampir pasti menentukan salah satu di antara dua legiun asing yang sama-sama berposisi sebagai tukang gedor gawang lawan.

Adalah Adolfo Sauza pemain gimbal asal Brasil itu yang belakangan berusaha mencuri perhatian publik Medan. Namun, pada penampilan perdananya kemarin, tidak ada yang terlalu istimewa. Fans Ayam Kinantan masih semangat kalau melihat aksi Osas Saha yang musim lalu tampil ciamik bersama PSDS.

“Semua peluang selalu terbuka. Tidak ada yang menghalangi pemain untuk bergabung bersama tim ini. Yang penting bagi saya adalah, tunjukkan kemampuan terbaik, maka sodoran kontrak akan menyusul,” beber Sumin, Selasa (20/10).

Usai latihan, Adolfo menyatakan kalau dia pun punya keinginan besar agar diperkenankan membela PSMS. Adolfo sebaliknya ingin membuktikan kelasnya kalau dia memang layak berkostum hijau-hijau ala PSMS. “Pelatih sudah tahu kualitas saya. Saya punya pengalaman dan sangat siap bersaing dengan pemain lainnya. Kalau akhirnya saya tak terpilih saya ikhlas saja dan akan mencari klub lain,” kata Adolfo. “Kontrak belakangan saja. Pembicaraan akan hal itu sama sekali belum ada kami lakukan dengan manajemen,” lanjutnya.

Kedua striker itu, Saha dan Adolfo, dikatakan Suimin punya beberapa kelebihan dan kekuarangan masing-masing. Saha, dikatakan Suimin punya skill yang lebih baik dari Adolfo. Sedangkan Adolfo menurut Suimin punya fighting spirit yang lebih aduhai dibanding Saha. Secara gaya, Adolfo lebih mencerminkan pemain Medan yang terkenal keras dan tak ada kata menyerah.

Kalau boleh memilih, sebenarnya Suimin pasti akan memilih keduanya untuk masuk skuad. Masalahnya, kuota bagi pemain asing di PSMS musim ini dikabarkan hanya akan ada dua tempat. “Ada dua pemain asing di lini depan yang seleksi, sebenarnya menguntungkan kita. Karena kita bisa memilih. Hal ini terkait nilai kontrak yang diinginkan mereka nantinya. Kalau ada yang rela lebih murah dan disanggupi manajemen, maka pemain itu bisa jadi yang akan masuk tim,” jelas Suimin.

Sementara itu, peluang bagi pemain lokal untuk berkostum Kinantan rupanya belum tertutup. Setelah pemain bernama Usman masuk, kini satu lagi pemain keturunan Tionghoa bernama Deli ‘Aheng’ Leonto terlihat mengikuti seleksi. Aplus dari penonton Aheng lumayan bergemuruh. Walau masih berusia 23 tahun, namun Aheng cukup berhasil menunjukkan kalau dia punya bakat.

“Tentu ini suatu kebanggan karena saya diberikan kesempatan untuk ikuti seleksi di tim sebesar PSMS. Saya akan berusaha memberikan yang terbaik, karena saya memang cinta PSMS dan ingin bergabung di tim ini,” kata Aheng usai latihan

Ayah Angkat Makin Dekat

Depan » Olahraga » Ayam Kinantan » Ayah Angkat Makin Dekat
Ayah Angkat Makin Dekat
10:22 | Wednesday, 21 October 2009

PERBURUAN ayah angkat – yang nantinya dimintai membantu PSMS – tampaknya mulai cerah. Dikatakan Hendra DS, manajer PSMS belakangan ada tiga pengusaha yang tampaknya rela merogoh koceknya demi Ayam Kinantan. Namun ketiga manusia baik itu tidak disebutkan namanya oleh Hendra.

Ditemui di sela-sela latihan kemarin, Hendra menyampaikan kabar bahagia itu. Meskipun belum ada kepastian di atas kertas, namun secara lisan sudah ditemui kesepakatan. “Sejauh ini sudah ada tiga calon ayah angkat yang sudah mau membantu PSMS. Memang belum ada kesepakatan tertulis karena mereka masih menanti sodoran resmi berupa proposal taksasi dana seberapa besar dana yang dibutuhkan untuk membayar kontrak pemain asing. Dan, proposal itu sedang kita kerjakan,” terang Hendra.
“Mereka ingin tahu, kira-kira berapa dana yang dibutuhkan untuk menggaji pemain asing. Jadi dari tiga orang itu, bisa saja berniat patungan untuk itu,” lanjut Hendra.

Memang, polemik pendanaan PSMS saat ini masih cukup pelik. Terutama dengan niatan merekrut pemain asing. Rata-rata, dikabarnya bahwa biaya untuk merekrut pemain asing, dibutuhkan dana lebih dari Rp500 juta.

Maka itu, sosok ayah angkat yang rela membayar gaji pemain asing sangat dibutuhkan oleh tim. Setidaknya untuk meringankan beban PSMS dalam mengarungi kompetsi musim ini. “Doakan saja semua berjalan lancar. Kita sampai saat ini masih disibukkan dengan lobi ke beberapa pihak yang rela membantu PSMS. Dan hasilnya sudah mulai ada, walaupun belum ada kepastian, namun arahnya sudah jelas. Mari doakan bersama,” pungkas Hendra.

Suimin pilih Nyeck, Saha

Pelatih PSMS Medan Suimin Dihardja menjatuhkan pilihan kepada Nyeck Nyobe dan Ikpefua Osas Marvellous Saha untuk direkomendasikan kepada manajemen dalam memperkuat skuad Ayam Kinantan ke Divisi Utama Liga Indonesia musim kompetisi 2009/2010.

"Saya rekomendasikan Nyeck dan Saha," kata Suimin usai mengadakan pertemuan dengan asistennya Suyono dan Jamaluddin Hutauruk di Sekretariat PSMS Kebun Bunga Medan, Rabu malam.

Suimin tidak dapat menyebutkan nilai kontrak yang diminta Nyeck dan Saha. "Itu bukan wewenang saya. Manajemen hanya meminta dua nama legiun asing, maka saya ajukan kedua nama tersebut," terang ‘Pelatih Kampung’ ini.

Nyeck, mantan bek asal Persib Bandung, selama mengikuti seleksi tampil konsisten. Begitu juga dengan Saha yang merupakan mantan striker PSDS Deli Serdang, Saha. Bahkan Saha mendapat nilai plus dari Suimin karena mencetak gol dalam sesi latihan game kemarin sore.

Dalam latihan tersebut, Suimin memasangkan seluruh pemain asing seperti Nyeck Nyobe, Saha, Ariel Guitterez, Adolfo Souza dan Pato. "Saya memang sengaja tidak menggabungkan Nyeck dan Saha untuk melihat upaya Saha menerobos pertahanan Selamat Riyadi dan Nyeck. Ya, dia mendapat nilai plus dengan membuat gol melalui teknik dan nalurinya," jelasnya.

Namun, akunya, kedua legiun asing itu belum pasti membela Ayam Kinantan karena masih menunggu keputusan manajemen PSMS. Apabila keduanya tidak cocok negosiasi harga, legiun asing yang masih berada di PSMS menjadi alternatif di antaranya Ariel Guitterez dan Adolfo Souza.

Selain menjalani pelatihan, Suimin mempunyai program pertandingan segitiga yang dijadwalkan pada 13 dan 14 November mendatang. PSMS mengundang Penang FC dan Pro Duta untuk bertanding segitiga di Stadion Teladan. "Kalau Pro Duta tidak bisa, cadangannya PSAP Sigli," ujar Suimin.

Sementara itu, Manajer tim Drs Hendra DS, asisten Benny Tomasoa dan Julius Raja mengakui skuad membutuhkan legiun asing. "Kita akan negosiasi harga kedua pemain yang diajukan pelatih," kata Hendra menambahkan sekarang ini sudah 21 pemain yang didaftarkan ke Badan Liga Indonesia.

Hendra yang turut menyaksikan latihan PSMS mengharapkan adanya peningkatan permainan. Animo masyarakat untuk memperkuat PSMS juga tinggi, selain legiun asing sejumlah pemain lokal termasuk satu pemain WNI Tionghoa Deli "Aheng" Leonto mengikuti seleksi