Friday, December 31, 2010

Keltjes siapkan resep hindari kejenuhan

udah hampir dua pekan pelatih PSMS, Rudy W Keltjes menggeber skuadnya dengan latihan keras. Diawali dengan penggenjotan fisik di pekan pertama, kini Harry Syahputra cs dibekali dengan latihan taktik dan strategi. Menu latihan ekstra menjadi tambahan untuk memperbaiki stamina beberapa pemain yang tidak stabil.

Seperti biasa, Keltjes mengagumi semangat dari anak asuhnya. Meskipun porsi latihan yang diberikannya cukup berat, namun keceriaan tetap ditunjukkan para pemain.

“Ya saya senang melihat mereka yang selalu ceria. Ada duit ceria, gak ada duit pun tetap tidak menurunkan semangat mereka. Semangat ini yang harus saya jaga,” ujar Keltjes tadi sore.

Meskipun begitu tak dipungkiri potensi timbulnya kejenuhan cukup besar. Betapa tidak, setiap hari pemain dijejali dengan latihan dua kali sehari. Dengan porsi latihan yang cukup keras.

Untuk itu Eks Pelatih Persebaya ini kerap melakukan variasi-variasi dalam menu latihannya. “Saya usahakan selalu ada variasi-variasi dalam latihan. Agar tidak ada kejenuhan,” tambahnya.

Seperti pada latihan tadi sore, seusai simulasi pertandingan, Keltjes mengintruksikan skuadnya berlatihan shooting ke gawang. Dengan metode yang unik, para pemain disuruh berebutan bola sebelum melakukan tendangan ke gawang. Tak ayal suasana santai tapi serius tergambar pada latihan.

Keltjes mengaku selalu menyiapkan racikan resep untuk tetap membuat suasana latihan santai dan menyenangkan. “Lihat sendiri, semakin hari latihan semakin menyenangkan, tidak ada yang mengeluh. Tapi bisa saja anak-anak jenuh. Saya selalu siapkan resep supaya mereka tidak jenuh,” pungkasnya.

Legiun asing bersemangat

Setelah sebelumnya dibuat kesal oleh legiun asingnya, kini Pelatih PSMS, Rudy W Keltjes bisa bernafas lega. Betapa tidak, trio legiun asingnya mulai menunjukkan keseriusannya. Semangat tinggi diperlihatkan trio latin itu dalam sesi latihan.

Yang paling membuat Keltjes lega tak lain performa fisik dua legiun asing, Jose Sebastian dan Gaston Castano yang baru bergabung dalam latihan tidak seburuk yang dibayangkan. Hal itu terlihat pada sesi latihan tambahan tadi pagi.

“Saya tidak sangka ketahanan fisik Gaston dan Jose baik. Pada latihan tadi pagi, mereka menunjukkan semangat,” ujar Rudy, tadi sore.

Keltjes pun memuji penampilan Gaston dan Jose yang semakin membaik. Rasa kesal dan marah yang sebelumnya menumpuk di kepalanya perlahan mulai menjauh.

Gaston dan Jose sangat menggebu-gebu menjalani sesi ketahanan kecepatan dan kelenturan badan. Meskipun keduanya baru digenjot staminanya tadi pagi, duo Argentina itu tetap memperlihatkan keseriusan pada simulasi game tadi sore.

“Gaston latihan menggebu-gebu. Jose juga kelihatan lebih powerful. Saya fikir mereka akan ambruk dengan latihan itu, tapi nyatanya tidak., Ini menunjukkan mereka menjaga kondisi fisiknya,” sebut mantan pelatih Persebaya Surabaya itu.

Namun tetap saja Keltjes menuntut pembuktian pada laga sesungguhnya, bukan hanya saat latihan. “Bagi saya tidak hanya harus serius di latihan tapi juga pada saat pertandingan nanti. Kita akan lihat apakah mereka mampu mempertahankan,” bebernya.

Sayangnya, trio asing masih juga menunjukkan berlaku indisipliner dalam latihan. Peraturan untuk mengenakan perangkat lengkap dalam latihan belum juga diindahkan para legiun asing. Tak satupun dari ketiganya menggunakan pelindung kulit kaki (skin decker) pada latihan tadi sore. Artinya sudah dua kali peraturan dilanggar Vagner, Jose dan Gaston.

“Ya kita lihat saja nanti pada latihan yang memungkinkan adanya benturan. Nanti mereka juga yang rugi pada saat benturan kaki dan mengakibatkan cedera. Kalau masalah denda kan sudah umum,” tukas Keltjes.

Dua Klub Sumut di Divisi Utama tak Cukup

Kala Timnas Indonesia menorehkan prestasi sekaligus setumpuk catatan di Piala AFF, adakah sepak bola Sumatera Utara ikut terlibat? Memang ada Markus Horison dan Oktovianus Maniani yang notebene mantan punggawa PSMS, namun adakah hal itu menunjukkan sepak bola Sumut telah kembali ke jalur yang benar?

Kalau bicara soal sejarah sepak bola Sumut, rasanya tak akan habis satu halaman Sumut Soccer ini. Begitu banyak cerita menyenangkan, kepahlawanan, dan keberhasilan yang membuat Sumut sempat menjadi lumbung punggawa Timnas Indonesia. Sudahlah, romantika tersebut telah berlalu, semacam tahun 2010 yang menyisakan sekian jam lagi.

Catatan akhir tahun ini pun tak berusaha menjadi rangkuman detail dari peristiwa yang terjadi selama setahun ke belakang. Saya lebih cenderung ingin melihat ke depan. Ya, ada apa di tahun 2011, adakah Sumut bisa berjaya?
Ramalan atau prediksi tentunya akan semakin marak dengan kehadiran tahun yang baru. Tapi yang harus diingat, ramalan maupun prediksi tersebut tak sekadar muncul secara tiba-tiba. Dia membutuhkan sinyal alias tanda. Istilah olahraganya adalah statistik. Nah, soal statistik atawa data, dengan dua klub Sumut yang terlibat di Divisi Utama, mungkinkah Sumut akan berbicara lantang di pentas nasional?

Ah, jenuh juga jika catatan ini penuh dengan kalimat tanya. Namun, mau bagaimana lagi, Sumut hanya memiliki PSMS dan Pro Titan di pentas sepak bola nasional; itu pun di kompetisi kasta kedua. Menariknya, jika saja Pro Titan yang sebelumnya bernama Pro Duta tidak memilih Medan sebagai kandang, tentunya hanya PSMS yang mewakili Sumut. Parahnya, kedua klub yang diharapkan mampu mengharumkan nama Sumut, malah biasa-biasa saja. PSMS sebagai saudara tua, yang telah memiliki jam terbang di kancah nasional, tidak menunjukkan keperkasaannya. Dalam lima laga yang telah dijalani, Ayam Kinantan hanya mampu menang dua kali dan tiga kali kalah. Dua kemenangan pun diraih di Stadion Teladan dengan dua puluh ribu fans setiap laganya. Bagaimana dengan Pro Titan? Tak jauh beda, dari lima laga, Kuda Pegasus meraih satu kemenangan, dua seri, dan dua kalah. Ujung-ujungnya, PSMS berada di posisi 9 klasemen sementara Grup I dan Pro Titan peringkat 11.

Terus terang saya iri dengan provinsi tetangga, Nanggroe Aceh Darusallam. Bagaimana tidak, dari negeri Serambih Mekah tersebut ada empat tim yang berlaga di Divisi Utama (Persiraja Banda Aceh, PSLS Lhokseumawe, PSAP Sigli, dan PSSB Biruen). Secara prestasi, cukup membanggakan, Persiraja memuncaki klasemen sementara dengan lima kemenangan dari lima laga. Tidak itu saja, PSLS pun mengikuti di posisi dua. Hebatnya lagi, keempat klub Aceh tersebut tidak ada yang posisinya berada di bawah PSMS dan Pro Titan!

Mungkin, pecinta bola Sumut masih bisa membela diri dengan mengatakan kompetisi masih panjang. Ya, hal itu memang benar. Namun, yang jadi catatan saya bukan sekadar prestasi saat ini saja. Untuk Divisi Utama musim depan, ternyata Aceh telah meloloskan satu klub lagi yakni PSBL Langsa yang berhasil promosi dari Divisi I. Bisa bayangkan jika PSGL Gayo Luwes juga berhasil promosi?

Maka, di mana klub asal Sumut, masihkah bisa bicara? Seharusnya masih bisa. Ya, seandainya saja PSDS tidak mundur dari kompetisi, tentunya ada tiga wakil Sumut di Divisi Utama. Pun, seandainya Madina Medan Jaya berhasil promosi ke Divisi Utama, tentunya akan ada empat wakil Sumut bukan? Sayangnya, hal itu tak terjadi. Sumut pun harus menunggu dua musim ke depan lagi. Masih ada yang mau membela diri kalau sepak bola itu dinilai dari kualiatas dan bukan kuantitas? Baiklah, akan saya jawab dengan kalimat: simak baik-baik klasemen sementara.
Jujurlah, sepak bola Sumut seakan tiarap. Selain klubnya tak ada yang berlaga di Indonesia Super League, bintang asal Sumut seakan terdiam. Di mana Saktiawan Sinaga, Mahyadi Panggabean, Vijay, dan lainnya yang sempat meramaikan sepak bola nasional? Adakah Garuda di dada mereka ketika Piala AFF bergulir? Sekali lagi, memang masih ada Markus.

Beruntunglah, kehadiran Markus tetap mempertahankan status Sumut sebagai penyumbang kiper nasional. Ya, sebelum Markus, ada Ronny Paslah dan Ponirin Meka yang lebih dulu bersinar. Tapi, setelah itu? Sejatinya, seperti kata pemerhati sepak bola Sumut Rafriandi Nasution belum lama ini, PSMS tak bisa lagi mengandalkan masa lalu. Bergerak dan siapkan masa depan. Pertanyaannya, apa yang harus digerakkan dan apa yang harus disiapkan? Adakah konsep matang untuk kemajuan sepak bola Sumut?

Saya kini berharap pada Ayam Kinantan Muda yang berlaga di Piala Suratin. Berhasil juara mungkin bisa menjadi pelipur lara. Tapi, ada kecemasan juga. Ya, setelah juara, mereka mau dibawa kemana? Seperti pemain PSDS Jr yang tahun lalu menjadi juara tiga, gaungnya kini hilang. Apakah mereka hilang sendiri karena tak mampu bersaing atau dihilangkan oleh sistem yang tak jelas. Entahlah.

Resmi Dibesut Pelatih Asal Jerman

Bintang Medan, klub yang disiapkan untuk berlaga di Liga Primer Indonesia (LPI) sah dilatih oleh pelatih asing asal Jerman, Michael Feichtenbeiner. Ia juga sudah memulai sentuhan pertamanya di Stadion Kebun Bunga Medan.
Tidak datang sendiri, pelatih berkacamata itu membawa serta satu orang asisten berkewarganegaraan Belanda, Robert Roloefsen. Pelatih yang baru tiba dari Makasar itu resmi melatih skuad yang sebelumnya ditangani Suharto tersebut.

“Dialah pelatih Bintang Medan untuk kompetisi LPI mendatang. Dia satu paket bersama asistennya (Robert Roloefsen). Dia akan memimpin Bintang Medan,” ujar Chief Executive Officer (CEO) PT Bintang Metropolitan, PT yang menangani Bintang Medan, Dityo Pramono, kepada wartawan di Stadion Kebun Bunga kemarin.

Menurut Dibyo, selain pelatih asing, PSMS juga akan diperkuat oleh lima pemain asing sesuai dengan kuota yang ditetapkan oleh penyelenggara LPI PT Liga Primer Indonesia. Pelatih berhak menentukan nama pemain yang menurutnya cocok. “Pemain asing wewenang pelatih. Kami akan berikan keleluasaan,” ungkapnya.

Ditanya soal mepetnya waktu penentuan pemain asing lantaran LPI yang akan bergulir 8 Januari tahun depan, Dityo mengatakan, LPI tetap berjalan sesuai jadwal yang sedang disusun panitia pelaksana. Lagipula, bisa saja jadwal tersebut akan menyesuaikan dengan kesiapan 19 tim yang menjadi kontestan kompetisi tersebut. “Jadwal kemungkinan tetap seperti yang disebutkan sebelumnya. Untuk tim yang belum siap, akan menyusul, lagipula kompetisi akan dibagi dalam tiga wilayah,” ungkap mantan direktur utama PT PSPS Pekanbaru itu.
Sementara Feichtenbeiner menuturkan, menangani klub di Indonesia merupakan pengalaman pertamanya. “Ini pertama kali saya menangani tim Indonesia, sebelumnya saya pernah di Liga Malaysia menangani Selangor FC,” ucap pria kelahiran Stuttgart ini.

Pria yang menguasai bahasa Inggris, Prancis, dan Spanyol itu mengaku cukup puas dengan performa skuad yang dibentuk Suharto itu, terutama performa fisik yang prima. Namun, untuk skill, perlu banyak pembenahan, meski diakuinya, skill dasar bermain bola Dodi Rahwana dkk cukup baik. “Kesan pertama saya terhadap tim, kinerja pelatih lokal mempersiapkan tim ini cukup bagus terutama dari segi fisik, pemain cukup kuat untuk ukuran orang Indonesia,” ungkap pria kelahrian 9 Juli 1960 ini.

“Untuk pemain asing saya sudah ada calon, tapi masih saya simpan di kepala saya. Tapi, petunjuknya pemain tersebut saya utamakan dari Eropa, terutama pemain Jerman,” paparnya. Diceritakannya, sebelum ke Medan, dirinya sudah lebih dulu berada di Makasar untuk menangani Makassar City (klub Makassar untuk LPI). Namun kemudian dia diminta untuk melatih Bitang Medan. “Yang jelas tujuan saya itu untuk meningkatkan kemampuan tim ini agar bisa berprestasi di LPI,” tegasnya. Meski optimis, Feichtenbeiner juga mengaku kesulitan komunikasi. “Saya berjanji akan belajar Bahasa Indonesia,” pungkasnya. (ful)

Affan dan Kurniawan Menolak

MEDAN-Menghadapi Persih Tembilahan 3 Januari ini, skuad PSMS akan dipimpin kapten baru. Dia adalah Syahbani, kiper plontos yang baru saja diangkat jadi kapten tim oleh skuad PSMS yang lainnya.

Pemilihan kapten di tubuh PSMS di bawah asuhan arsitek baru, Rudi W Keltjes memang lebih mirip Pilkada. Ya, seluruh skuad PSMS diwajibkan memilih sendiri pemain yang mereka anggap layak jadi kapten. Mekanismenya adalah masing-masing pemain menuliskan satu nama di atas kertas. Kemudian nama itu diberikan kepada pelatih.
Sebenarnya, M Syahbani bukan merupakan calon tunggal. Gelandang M Afan Lubis beserta striker Kurniawan Dwi Yulianto memperoleh suara terbanyak pada pemungutan suara untuk jadi kapten. Sementara Syahbani hanya meraih tempat ketiga dari banyaknya pemain yang memilih. Tapi, karena keduanya lebih ingin fokus untuk bermain, seluruh pemain akhirnya menyepakati Syahbani menyandang ban kapten.

“Mayoritas pemain memilih Bang Afan dan Bang Kurniawan. Tapi keduanya tidak mau. Lantas karena perolehan suara ketiga terbanyak jatuh kepada bang Syahbani, akhirnya semua sepakat untuk menetapkannya sebagai kapten,” kata gelandang muda PSMS, Tri YUdha Handoko.

Sementara itu, Keltjes mengatakan, pemilihan kapten sengaja dilakukannya lewat pemungutan suara untuk menghindari sosok kapten yang tidak sesuai dengan harapan pemain lainnya. “Kalau saya yang pilih, takutnya tidak cocok dengan anak-anak. Jadi biarkan mereka yang menetapkannya sendiri,” ujarnya.
Menurutnya, setelah terpilih, kapten baru dengan sendirinya akan memahami tugas-tugasnya, apalagi sebagai pemain yang telah banyak merasakan asam garam di berbagai klub, dia menuturkan, mantan kiper Persijap Jepara itu tentunya paham. “Dengan sendirinya dia akan tahu tugasnya seperti apa kalau di luar lapangan,” ujar mantan bintang Niac Mitra itu.

Sementara Syahbani yang dikonfirmasi kemarin mengaku tidak menyangka akan terpilih sebagai kapten. Menurutnya, pemilihan dirinya terjadi lantaran calon lainnya menolak. “Saya yang dipilih, yang lain bilang ingin fokus di pertandingan,” ungkapnya. (ful)

Bintang Medan Feichtenbeiner: Lapangan Harus Diperbaiki

Pelatih impor asal Jerman, Michael Feichtenbeiner yang ditunjuk jadi manajer coach Bintang Medan yang disiapkan berlaga di Liga Primer Indonesia, terheran-heran melihat kondisi Stadion Kebun Bunga.

Buruknya lapangan dan fasilitas di sana membuatnya sedikit kecewa. Padahal Kebun Bunga merupakan wadah latihan utama tim Bintang Medan. Namun begitu, Feichtenbeiner masih fokus kepada pembentukan tim. Pada hari kedua setelah dia resmi menangani Bintang Medan kemarin, keluhan itu terlontar. Menurutnya, kondisi lapangan yang menjadi tempat skuad berlatih tersebut jauh dari kelayakan.

Dia mengkhawatirkan, buruknya lapangan menjadi penyebab cedera pemain. “Kondisi lapangan buruk. Latihan tidak bisa terus-terusan di sini. Bisa-bisa pemain cedera dan kami tidak mau itu terjadi. Banyak lubang,” katanya.

Itu pula yang membuatnya bersama asisten pelatih asal Belanda Robert Roloefsen dan Suharto tidak melakukan latihan berat kemarin sore. Pemain hanya diberi latihan shooting ke gawang serta melakukan perannya sesuai dengan posisinya masing-masing. “Kalau mau latihan di sini, lapangan harus diperbaiki. Tapi sementara kami akan menggunakan lapangan di tempat lain yang lebih baik. Ada beberapa tempat yang bagus, tapi harus bayar sewa,” katanya lagi.

Di samping itu, melakoni peran sebagai pelatih di negeri orang diakuinya sedikit membuatnya rindu kampung halaman, terutama saat perayaan pergantian tahun. Untuk hari yang ditunggu umat manusia di seluruh dunia itu, pria kelahiran Stuttgart Jerman itu mengaku tidak punya kegiatan yang spesial.

Sebagai orang baru di Medan, dia menyatakan akan merayakan pergantian tahun baru di Medan. “Saya saat ini sedang fokus menangani tim LPI. Untuk kegiatan malam tahun baru dan tahun baru, paling cuma merayakan di Medan.

Di mana kira-kira tempat yang banyak orang merayakan malam tahun baru?” ungkapnya setengah berseloroh.

Untuk tiga asisten pelatih lokal yang mendampinginya, saat ini dia mengaku tetap dibutuhkannya dan kemungkinan besar akan dipertahankan. (ful/sumutpos)

Thursday, December 30, 2010

Keltjes biarkan pemain tentukan kapten

MEDAN - Pelatih baru, kapten juga berbeda. Meski di tangah pelatih sebelumnya, Zulkarnaen yang mengenakan ban kapten di lengannya, perubahan tampaknya akan terjadi di tangan pelatih baru, Rudy Keljtes.

Posisi kapten akan ditentukan lewat voting. Siapa yang meraih suara terbanyak, dialah yang berhak menyandang posisi kapten tim. Menurut Keltjes, terobosan tersebut dilakukannya karena pemain yang lebih tahu memilih pemimpinnya di lapangan hijau. Apalagi, pemain bisa saja beranggapan pelatih keliru untuk menentukan sosok pimpinan tim di lapangan.

“Selasa ini, pemilihan kapten dilakukan sendiri oleh anak-anak (pemain) lewat voting. Biarkan mereka memilih kapten yang sesuai menurutnya.Karena kalau pun seandainya dirasa tidak cocok, mereka sudah memilih, jadi tidak ada yang bisa disalahkan,” sebut pria 59 tahun itu.

Selain kapten, pemungutan suara juga akan dilakukan untuk memilih wakil kapten. “Tidak selamanya kapten itu akan terus main, jadi voting juga dilakukan untuk memilih wakil kapten,” ungkapnya.

Seperti apa kriteria kapten yang diinginkan Keltjes bagi timnya? Bertanggung jawab menjadi syarat utama. Meskipun begitu, Keljtes mengatakan tidak semua pemain sanggup menyandang posisi tersebut. Meskipun dikenal tegas dan pemberani di lapangan, tak jaminan pemain sanggup menjadi pemimpin bagi pemain lainnya.

Untuk itu, dia berharap, pemain bisa memilih kapten yang tampil ngotot namun juga bisa menegakkan kedisiplinan bagi pemain lainnya, tidak hanya di lapangan tapi juga di luar lapangan.

“Ada pemain yang bagus tapi jadi tidak bagus jika diberi tugas sebagai seorang kapten. Ada pemain baik tapi tidak bisa berlaku tegas jika melihat ada yang tidak beres di tim. Untuk itu, sosok kapten itu hendaknya pemain yang baik, menjadi contoh, juga berani bersuara jika menemukan yang tidak benar,” ujar pria yang juga sempat membesut PSS Sleman ini.

Lalu siapa saja kandidat kapten tim? Biasanya para pemain berpengalaman yang kerap dipercaya mengenakan ban kapten di lengannya. Zulkarnaen bisa saja kembali ditetapkan sebagai kapten. Eks gelandang Persiraja ini cukup disegani pemain-pemain lainnya.

Selain itu ada Kurniawan Dwi Yulianto yang kenyang pengalaman. Ban kapten tentunya bukan hal yang asing bagi eks striker timnas ini. M Affan Lubis dan Harry Syahputra juga berpeluang sebagai kapten tim.

PSMS raih kemenangan ganda

MEDAN - Ujicoba pertama PSMS Medan di bawah asuhan Rudy Keltjes sukses dilalui dengan kemenangan. PS Klambir Lima Putra dan PS Thamrin Graha Metropolitan (TGM) dipaksa menyerah tadi sore di Stadion Teladan Medan.

Pada laga ujicoba estafet berdurasi 50 menit itu, Klambir Lima Putra lebih dulu dihajar 3-0, sebelum menggulung TGM 1-0. Menghadapi Klambir Lima Putra, PSMS menurunkan kerangka tim utamanya dengan skema andalan 4-2-3-1.

Duet Rahmat dan Vagner Luis di jantung pertahanan didampingi Novi Handriawan dan Harry Syahputra menyusur sisi kiri dan kanan lapangan. Di tengah, Keljtes mempercayakan M Affan Lubis dan Ari Yuganda.

Trio Kurniawan Dwi Julianto, Zulkarnaen dan Jose Sebastian ditempatkan di belakang striker tunggal yang dihuni Gaston Castano. PSMS langsung menggebrak sejak menit awal. 18 menit laga berjalan, Vagner Luiz mengoyak jala lawan lewat tandukannya meneruskan sepak pojok Jose Sebastian.

Tidak butuh waktu lama, PSMS menambah keunggulan lewat sontekan Ari Yuganda memanfaatkan umpang silang Gaston. 10 menit menjelang laga berakhir, Kurniawan menyempurnakan kemenangan timnya saat terjadi kemelut di depan gawang. Gol ‘Si Kurus’ menutup laga dengan kemenangan PSMS.

Pada laga selanjutnya, giliran TGM yang harus mengakui ketangguhan Ayam Kinantan. Tampil dengan susunan pemain yang berbeda, kali ini Keltjes menerapkan skema 4-4-2. Duet Mahadi Rais dan Rinaldo menghiasi lini depan didukung Tri Yudha, Faisal Azmi dan Stefan.

Lini pertahanan digalang Putra Habibi, Parlin dan dua bek sayap Rifky Firdaus serta Juanda Effendi. Yudha cs pun tampil mendominasi sejak awal. Beberapa kali peluang emas hadir lewat Rinaldo dan Mahadi.

Peluang terbaik diperoleh Alfian Habibi yang gagal meneruskan umpan matang Rinaldo. Begitu juga dengan Mahadi Rais yang beberapa kali lolos dari jebakan offside lawan. Gol yang ditunggu-tunggu akhirnya lahir lewat kaki Mahadi Rais.

Striker muda PSMS ini tanpa kesulitan menceploskan bola ke gawang memanfaatkan blunder penjaga gawang lawan. Meskipun begitu TGM bukannya tanpa peluang. Beberapa kali barisan depan TGM merepotkan barisan pertahanan PSMS. Penampilan gemilang Irwin Ramadhana yang tampil menggantikan Andi Setiawan turut andil mengamankan gawang PSMS.

Hingga laga berakhir skor tetap 1-0 untuk kemenangan PSMS. Seusai laga, Rudy mengakui skema yang diusungnya belum mampu diterapkan sepenuhnya oleh pemain.

“Namanya sistem baru tentunya pemain butuh adaptasi. Untungnya kita gelar ujicoba, jadi kita tahu sampai di mana kelemahan-kelemahan tim ini. Masih ada waktu untuk membenahinya,” tukas Keltjes.

Bintang PSMS Tundukkan Medan Chief

Derbi Deli antara kembaran PSMS, Bintang PSMS dan kembaran Pro Titan, Medan Chief kembali tersaji sore kemarin di Stadion Teladan. Namun derbi itu masih sebatas uji coba kedua tim yang disiapkan berlaga di Liga Primer Indonesia (LPI) itu.

Bintang PSMS pun unggul 2-0 lewat sontekan Rudi Hartono dan Bambang Nurdiantoro.
Meski menang, Pelatih Bintang PSMS, Suharto belum puas dengan performa anak asuhnya. Terutama di babak pertama, terlihat koordinasi antar pemain masih buruk. “Anak-anak tidak biasanya main seperti ini. Terlihat mereka sangat tegang sehingga di babak pertama permainan kacau. Untungnya mereka tampil lebih baik di babak kedua dan mampu membuat dua gol kemenangan,” ujar Suharto usai laga.

Menghadapi lawan sepadan, Suharto melihat masih banyak kekurangan yang harus dibenahi. “Peningkatan memang terlihat pada cara main anak-anak yang semakin baik. Kolektivitas tim yang paling penting. Secara keseluruhan lini perlini masih banyak kekurangan,” tukas Mantan pemain PSMS era 80-an ini.

Bintang PSMS tampil dengan skema andalannya. Dicky tampil di bawah mistar dikawal kuarter pertahanan Dodi Rahwana, Dody, Sugiono, dan Sutiono. Sementara barisan tengah diisi Rudi Hartono, Safari, Syamsul Bahri dan Syafri Juanda mendukung dua bomber Nico dan Hamdan.

Meski di bahwa tekanan suporter PSMS, SMeCK Hooligan, Medan Chief mampu tampil menekan sejak awal. Mengandalkan Irvin Museng, klub milik pengusaha Sihar Sitorus ini mampu merepotkan tuan rumah di awal laga. Namun pertahanan tangguh yang digalang Dodi cs membuat Aun Carbiny cs kesulitan menembus gawang Bintang PSMS.

Gol Bintang PSMS terjadi di menit ke 60, kebuntuan terpecahkan lewat Rudi Hartono yang mampu memanfaatkan kemelut di depan gawang. Rudi meneruskan sundulan Bambang Nurdiantoro.

Tujuh belas menit kemudian, giliran Bambang yang menggetarkan jala lawan. Pemain berambut cepak ini sukses menanduk umpan silang Dodi Rahwana. Bintang PSMS memimpin 2-0. Sayang, skuad Medan Chiefs yang mencoba bangkit dengan mengandalkan striker asing asal Maroko, La Akad dan gelandang asingnya, Luis Eduardo tak kuasa mencetak gol. Padahal Bintang PSMS tidak diperkuat satu pun pemain asingnya. (ful

PEMAIN MUDA PSMS

Langkah gemilang sukses dicatat PSMS Junior di Babak Ketiga Piala Suratin Zona Sumatera. Anak asuh Iwan Karokaro itu unggul 4-1 atas PS Siak Riau, Selasa (28/12) di Stadion Sekayu Musi Banyuasin.

Atas hasil ini, PSMS Junior lolos ke babak berikutnya usai duduk di puncak klasemen dengan koleksi enam poin. Di laga sebelumnya, PSMS menundukkan Persikomet, 3-0.

Tampil di bawah cuaca terik tak menyurutkan semangat Zumanda cs untuk memetik poin penuh. Sejak awal Iwan Karokaro menginstruksikan skuadnya untuk tampil offensif. Namun PS Siak justru mampu mengejutkan PSMS Junior. Lewat kapten tim, Rudi, tim asal Riau itu unggul 1-0.

Tertinggal satu gol, PSMS Junior mencoba bangkit. Gelandang Supriadi sukses menyamakan kedudukan 1-1. Tak cukup sampai disitu, striker lincah, Dede Darmawan membalikkan keadaaan 2-1 hingga turun minum.
Di babak kedua, gempuran PSMS Junior berlanjut. Dede Darmawan dan Supriadi kembali menjadi pahlawan kemenangan timnya dengan tambahan masing-masing satu gol. Hingga peluit panjang ditiupkan wasit, PSMS Junior tetap unggul 4-1. Iwan Karokaro menyambut sukacita hasil ini. Ia memuji semangat pantang menyerah yang diperlihatkan anak asuhnya meski tampil di bawah tekanan. “Kita main di pertandingan awal jam 2 siang. Alhamdulillah kita lolos ke babak berikutnya,” ujar Iwan.

Begitupun masih ada satu laga lagi yang harus dilalui Dede Darmawan dkk. Besok sore, giliran tuan rumah Persimuba Musi Banyuasin yang menjadi lawan terakhir.

Buang 4 Pemain

Memiliki banyak pemain namun tak banyak memeberikan kontribusi bagi tim bisa menjadi bumerang. Setidaknya, anggaran belanja tim bisa membengkak. Padahal, kinerja pemain yang digaji tak begitu signifikan.
Nah, tampaknya pemikiran itu disadari benar oleh PSMS. Karenanya manajemen Ayam Kinantan akan mengumumkan empat pemain yang akan dicoret dari skuad inti, Rabu (29/12). Keempat pemain ini merupakan hasil rekomendasi pelatih baru PSMS, Rudi William Keltjes.

Secara langsung, manajemen akan langsung menyampaikan pencoretan tersebut kepada pemain yang bersangkutan. “Besok akan kami sampaikan langsung kepada pemain yang bersangkutan,” ujar Manajer PSMS, Idris, Selasa (28/12).
Namun, empat pemain itu tak langsung menganggur. Keempatnya akan dihijrahkan ke tim Bintang PSMS yang disiapkan untuk ikut Liga Primer Indonesia (LPI). Tapi, kalau ada pemain yang tak ingin berlaga di LPI, maka pemain tersebut dipersilahkan mundur.

Pertimbangan mencoret empat pemain itu menurut Idris dilakukan untuk memangkas anggaran belanja tim yang cukup membengkak. Dengan pencoretan pemain yang belum mampu bersaing dengan pemain yang lain, angaran bisa dialihkan untuk kebutuhan lainnya.

“Saat ini anggaran untuk pembayaran gaji pemain cukup besar. Lagipula hal itu mendapat persetujuan dari pelatih, makanya kami laksanakan. Kalau enggan ke LPI, maka silahkan saja,” sebutnya lagi.

Sebelum akhirnya menetapkan pemain yang bakal dicoret, Keltjes lebih dulu memberikan surat rekomendasi kepada manajemen untuk mempertimbangkan mencoret empat pilar PSMS. Namun, keputusan sempat ditunda lantaran ia menyatakan masih akan mempertimbangkan keputusan tersebut. “Ada beberapa pemain yang semula direkomendasikan untuk diistirahatkan, tapi karena pelatih mempunyai pertimbangan lain, pemain tersebut tetap dipantau. Tadi (kemarin), pelatih meminta saya untuk menetapkannya,” ungkap Idris lagi.

Bagi Keltjes, pencoretan pemain dilakukan untuk memberi kesempatan bagi pemain untuk mencoba klub baru selain PSMS. Pasalnya, di PSMS, mereka dinilai belum mampu bersaing. Jadi, tidak ada unsur suka atau tidak suka. Menurut Ketljes, keputusan itu mutlak untuk kebaikan pemain. (ful)

Saturday, December 18, 2010

Bawah Keropos

MEDAN- Lini pertahanan PSMS musim ini sulit dikatakan lebih baik dari musim sebelumnya. Bukti masih buruknya pertahanan PSMS tentu saja dapat dilihat dari persentase kebobolan yang relatif tinggi.
Dari lima laga terakhir, PSMS sudah kebobolan delapan kali.

Awalnya, pihak PSMS sempat mengklaim bahwa pertahanan tim sudah solid. Namun, hal itu tak lagi relevan jika melihat data tersebut. Ironisnya, PSMS baru bisa mengemas empat gol yang semuanya hanya bisa dicipta di kandang sendiri.

Padahal di lini pertahanan, PSMS punya beberapa nama bagus. Sebut saja Harry Syahputra dan bek asing, Vagner Luis. Namun khusus Harry, pelatih terdahulu tidak

pernah mempercayakan mantan bek timnas ini jadi starter. Vagner juga baru bisa bergabung ketika melawat ke kandang lawan di Sigli dan Banda Aceh termasuk Bengkulu. Namun, dia tidak main maksimal. Bahkan, pemain asal Brasil itu sempat buat gol bunuh diri.

Selebihnya, nama seperti Rahmat, Novi, Azuan Lubis dan Ari Yuganda dianggap belum berperan baik mengamankan daerahnya. Di bawah mistar, nama Syahbani juga sempat dijadikan kambing hitam. Namun pada sejumlah amatan selama ini, solidnya lini belakang memang belum tercipta. Komunikasi antar bek ini dianggap kurang sempurna.
Di bahwa kendali pelatih baru, Rudi William Keltjes, pertahanan tampaknya akan berubah. Nama Harry Syahputra kemungkinan besar akan dijadikan starter jika kondisinya fit selalu. Peran wing bek, Azuan Lubis dan Ari Yuganda mungkin akan lebih ditarik ke dalam. Jadi dua pemain ini kemungkinan bakal mendapat tugas untuk lebih fokus mengawal pertahanan.

Atau kalau Keltjes jadi memasang pola 4-2-3-1 atau bahkan 4-4-2, maka kedua pemain ini akan lebih sering dijadikan pemain sayap. “Pertahanan harus lebih kokoh. Mungkin bakal ada perubahan,” kata Keltjes.
Khusus untuk penjaga gawang, latihan keras juga sudah digeber. Tiga penjaga gawang, Syahbani, Irwin Ramadhana dan Andi Setiawan sudah merasakan kerasnya latihan di bahwa arahan pelatih kiper, Doni Latuperissa. Di bahwa tangan dingin pelatih bertubuh kekar itu, tiga kiper ini akan kembali bersaing menemukan posisi utama di bawah mistar. (ful)

Friday, December 17, 2010

Gonzales Bawa Kemenangan Indonesia

Vagner Pulang

Tiga pemain asing yang dimiliki PSMS belum juga tampak di latihan Ayam Kinantan. Sekian tanya muncul terkait hal itu, mungkinkah pemain yang dibayar mahal tersebut sudah tak bergabung lagi dengan skuad PSMS?

Ternyata, dugaan atau jawaban dari pertanyaan yang belum terjawab tersebut berujung pada kabar baru. Ya, dipastikan, satu dari tiga pemain asing tersebut akan tiba di Medan hari ini. Dan pemain yang dimaksud adalah Vagner Luis. Ceritanya, Vagner lebih cepat bergabung karena urusan Kartu Izin Sementara (Kitas) miliknya sudah kelar.
“Saat ini Vagner sudah berada di Jakarta dan akan tiba di Medan besok siang (hari ini),” kata Benny Tomasoa, Asisten Manajer PSMS kemarin.

Sejauh ini, pihak PSMS kecewa karena tiga pemain asing belum ada yang bergabung dengan pelatih baru. Alasan yang dilontarkan adalah mengurus Kitas ke Singapura. Namun alasan ini tak akan lama-lama ditolerir. Manajemen dan pelatih PSMS menekankan kepada para legiun impor itu untuk segera bergabung dengan tim, Senin (20/12). Jika ultimatum itu tak diindahkan, bisa jadi pemain asing tidak akan masuk skuad Keltjes karena dianggap tak disiplin.
Memang, secara tertulis maupun lisan, tidak ada ancaman hukuman yang akan dijatuhkan pada pemain asing. Namun pada praktiknya nanti, Keltjes bisa saja tidak memberi tempat kepada para pemain yang tak disiplin. “Tidak ada tempat bagi pemain yang indisipliner,” tegas Keltjes.

Dua pemain asing lainnya, Jose Sebastian dan Gaston Castano sejauh ini mengaku masih berada di Singapura. Namun, pihak manajemen tidak tahu pasti kapan kedua pemain asal Argentina tersebut akan tiba di Medan. “Beberapa kali saya hubungi mereka tidak angkat telepon. Kalau pemain asing bertingkah, pelatih tahu benar apa yang harus dilakukan untuk menghukum mereka,” pungkas Benny. (ful)

Bintang PSMS Meyakinkan

Kesebelasan Bintang PSMS yang disiapkan untuk berlaga di Liga Primer Indonesia (LPI), kembali melakoni uji coba. Kamis (16/12) kemarin, Bintang PSMS melawan HPM FC di Stadion Kebun Bunga dan berhasil menang telak 5-1.

Gol demi gol Bintang PSMS sudah dikemas sejak awal laga. Di menit kedua, Heri Suwondo membuka gol lewat tendangan bebas. Tim yang diasuh Suharto ini kembali menebar ancaman. Skill individu striker Yosep Ostanika yang membawa bola sendirian, akhirnya berhasil menjebol gawang lawan pada menit delapan.

Karena lawan yang dipilih sengaja lebih rendah kualitasnya dibanding Bintang PSMS, maka lawan tak banyak berkutik. Hamdan, striker Bintang PSMS kembali menambah gol di menit 12. skor 3-0 untuk tuan rumah.
HPM FC berhasil memperkecil ketinggalan di menit 15 lewat Ijal Kaloko. Tendangan hasil bola liar di kotak penalti berhasil dimanfaatkannya dengan baik. Skor 3-1.

Pada menit 20, Syamsul pemain Bintang PSMS dipercaya jadi algojo penalti karena pemain belakang lawan melakukan pelanggaran di kotak penalti. Syamsul dengan mudah menceploskan bola ke gawang lawan. Hamdan kembali mencetak gol keduanya untuk melengkapi kemenangan 5-1 bagi Bintang PSMS di menit 39. Golnya bermula dari umpan silang Syamsul Bahri. Hingga usai laga skor 5-1 untuk kemenangan Bintang PSMS.

Usai laga, hal utama yang disorot adalah pertahanan tuan rumah. Melawan tim lemah, seharusnya bisa menang tanpa kebobolan. Dan hal itu juga disorot pelatih kiper Bintang PSMS, Syahril Nasution. Menurutnya, gol itu kesalahan kiper. “Tepisan kiper tidak sempurna sehingga membahayakan gawang sendiri.

Sementara pelatih kepala, Suharto secara keseluruhan merasa cukup puas dengan penampilan anak asuhnya. Hanya saja Suharto setuju kalau lini belakang timnya masih perlu diperhatikan. Pun kekompakan pemain dikatakannya sudah membaik. “Kompak sudah mulai bagus. Mencapai 80 persen sejauh ini. Namun begitu masih banyak yang akan diperbaiki,” kata Suharto.

Sejauh ini, tim yang disiapkan berlaga di LPI ini masih gelar seleksi. Soal kontrak pemain dan pelatih juga belum ada. (ful)

Ubah Menu Makanan

EDAN-Kehadiran Rudi Keltjes di tubuh PSMS terus memunculkan pembaruan. Setelah menerapkan disiplin keras dan berusaha mengubah mental pemain, kini Keltjes membuat terobosan lain lagi. Yakni, mengubah menu makanan pemain.

Mungkin bagi sebagian orang soal menu makanan adalah hal sepele. Tapi tidak bagi pelatih yang dua musim silam sempat melatih PSMS tersebut. Ya, Keltjes tampaknya sadar betul dengan kebutuhan pemainnya. Bagaimana tidak, sebagai pesepakbola, punggawa Ayam Kinantan memang membutuhkan asupan gizi yang seimbang. “Kita telah ubah beberapa menu makanan. Asupan gizi harus lebih baik lagi. Karena, anak-anak bekerja ekstra,” terang pria 59 tahun itu.

Dihubungi terpisah, dr Roriwansyah Pane selaku dokter tim mengamini rencana perubahan menu itu. Terlebih latihan yang digeber selama ini berkaitan dengan fisik yang harus disesuaikan dengan gizi seimbang. Menurut Rori, kalori yang dibutuhkan pemain jika digeber fisiknya, mencapai 4700-5200 kalori. “Pasti akan ada perubahan nilai gizi. Kita akan perhatikan hal itu dengan kerjasama dengan tim katering,” terang Rori.

“Setiap pekan, laporan nilai gizi yang diasup pemain akan terus dipantau. Ini demi kebaikan stamina di lapangan,” sambung dokter yang bertugas di Dinas kesehatan Kota Medan itu.

Masalah makanan ini memang sejalan dengan fokus Keltjes dalam membidani PSMS, yakni membenahi fisik para pemain. Dalam satu pekan ini, fokus genjot fisik menjadi prioritas. Bahkan, Keltjes tak segan menyuruh skuad latihan tiga kali sehari. Hal ini penting, sebab Keltjes menemukan berat badan para pemain tak ideal. Hampir seluruh pemain PSMS kelebihan berat badan.

Meski demikian, skuad PSMS tampak senang mengikuti latihan. Tak seorang pun pemain berani absen. Kecuali tiga pemain asing yang masih beralasan mengurus dokumen di Singapura. “Saya salut lihat pemain Medan. Dalam latihan tiga kali sehari mereka masih begitu antusias mengikutinya,” kata Keltjes.

Meski latihan fisik yang digeber, namun Keltjes menyertai dengan metode berbeda. Pemain diperkenankan berlatih dengan menggunakan bola. Ini beda, sebab biasanya latihan fisik digeber tanpa bola.

“Kalau anak-anak kita beri latihan fisik seperti biasa tanpa bola, pemain akan cepat jenuh,” sambung Keltjes.
Keltjes menambahkan, dirinya tambah bersemangat untuk mengembalikan PSMS ke kastanya. Pasalnya, dia melihat skuad PSMS memiliki tekad yang kuat. “Walau setiap hari kita fokuskan latihan fisik, mereka tidak ada yang mengeluh. Dan sepertinya mereka malah terbiasa dengan latihan yang saya buat,” lanjut pelatih asal Surabaya itu. (ful)

Cari Tim Inti

Di bawah asuhan pelatih anyar, Rudi William Keltjes, PSMS akan mengubah gaya main, strategi, formasi dan tentu saja pemain yang akan diplot sebagai pemain inti. Untuk urusan cari pemain inti, Keltjes masih punya cukup waktu.
Sejauh ini, latihan masih difokuskan kepada kesiapan fisik para pemain. Dua kali latihan digelar di Stadion Teladan, fokus memang untuk mencari tahu sejauh mana kekuatan fisik pemain PSMS. Dan hal itu mulai membuahkan hasil. “Sudah mulai ada kemajuan. Anak-anak bersemangat. Kalau begini, tim ini sebenarnya sangat bagus,” kata Keltjes optimis.

Diperkirakan, mulai pekan depan seluruh skuad sudah dipantau untuk penerapan strategi baru. “Seminggu ini kami beri latihan fisik untuk memperkuat stamina dahulu. Senin (20/12) latihan akan masuk taktik dan strategi,” lanjut Keltjes. Menurutnya, latihan taktik dan strategi tersebut akan diselingi dengan beberapa ujicoba. Itu pula yang akan menjadi dasar baginya untuk menentukan the winning team. “Uji coba pasti ada. Mungkin pekan depan baru bisa dioptimalkan,” tambah mantan pelatih Persebaya itu.

Dua latihan terakhir, fisik pemain memang masih digenjot. Tidak ada ampun dan kesempatan bagi pemain untuk berleha-leha. Para pemain harus kerja keras. Namun begitu, motivasi latihan yang ditawarkan Keltjes tampaknya mulai bisa diserap para pemain. Meski latihan berat, namun masih ada pemain yang bisa tersenyum.

Sedangkan siapa saja yang bakal jadi andalannya, Keltjes tentu belum bisa menentukan. Namun, dari pertemuan dengan para pemain di setiap latihan dua hari belakangan, tampaknya Keltjes mulai mengetahui kemampuan pemain. Menurutnya, pemain PSMS musim ini memiliki skill individu yang baik. (ful)

Wednesday, December 15, 2010

PSMS Ultimatum Legiun Asing

ejak kandas kontra PS Bengkulu lalu, tak seorang pemain asing PSMS tampak bergabung dengan tim. Bahkan di tangan pelatih baru Rudi William Keltjes, ketiga pemain asing milik PSMS, Gaston Castano, Jose Sebastian dan Vagner Luis tak kunjung ikut latihan bersama.

Diketahui, ketiga pemain asing ini sedang berada di Singapura untuk melanjutkan pengurusan Kartu Izin Tinggal Sementara (Kitas). Namun disinyalir, urusan Kitas ini sebenarnya sudah selesai sejak jauh hari. Besar kemungkinan para pemain asing sengaja memperlama izin yang diberikan untuk menghindari latihan.

Maka itu, arsitek baru PSMS pun tak kuasa menahan amarah. Keltjes pun mendeadline, jika dalam pekan ini tak bergabung bersama tim, maka sebaiknya pemain asing tidak usah dipakai. Dan, hal ini diamini pengurus dan manajemen tim.

“Pemain asing dibayar mahal, kok tidak profesional. Kalau sejak awal saya tangani, tidak ada manja-manja. Mereka harus segera kembali bergabung bersama tim,” kata Keltjes usai memimpin latihan di Stadion Teladan Selasa (14/12).

Kehadiran seluruh pemain tentu hal mutlak, sebab Keltjes akan segera meracik strategi. “Tim akan sudah melakukan latihan taktik dan strategi secepatnya. Tapi kalau tidak ada pemain asing, saya sulit menentukan pemain inti,” sambung Keltjes.

Sejauh ini, beredar kabar bahwa baru Vagner Luis yang sudah berada di Singapura untuk mengurus dokumen dimaksud. Sedangkan duo Argentina, Gaston dan Jose Sebastian dikabarkan masih berada di Jakarta. Entah apa yang dilakukan kedua pemain ini di Jakarta. Pihak manajemen mengaku sudah menghubungi para pemain asing tersebut.

“Saya sudah telepon Gaston agar segera pulang ke Medan. Tapi, ia membantah dan hendak mengurus dokumen itu dulu. Tapi sudah saya tekankan kepada mereka agar segera kembali untuk latihan,” terang Benny Tomasoa, asisten manajer PSMS kemarin.

“Kalau masih membandel, maka akan kita beri sanksi tegas. Bila perlu tak usah kembali lagi ke Medan,” pungkas Benny. (ful/sumutpos)

Penjaga Gawang Bersaing Lagi

Pelatih penjaga gawang PSMS yang baru, Doni Latuperisa mulai memberikan menu latihan bagi tiga kiper PSMS, Syahbani, Irwin Ramadhana, dan Andi Setiawan.

Yang utama digenjot adalah fisik. Ke depan, Doni mengaku akan menaikkan kemampuan lompat dan jangkauan para kiper ini. “Fisik masih kurang. Tapi pada dasarnya para kiper lumayan bagus. Hanya saja mereka harus lebih giat berlatih,” kata Doni.

Untuk itu, posisi utama kiper PSMS juga akan kembali bersaing. Selama ini, Syahbani dipercaya jadi kiper inti yang selalu diturunkan kali pertama dalam setiap pertandingan.

Di bahwa kepelatihan Doni, para kiper harus bersaing lagi untuk jadi yang utama. “Kiper harus senantiasa bersaing. Mereka tak boleh lengah,” katanya. “Saya melihat mereka masih belum menunjukkan kemampuan sesungguhnya. Kiper itu harus sudah bisa melompat setengah meter tingginya,” lanjut Doni. Khusus untuk Andi Setiawan, Doni menegaskan agar lebih banyak melatih kemampuan fisiknya. “Yang namanya Andi itu tampaknya masih terlalu lemah. Ia harus meningkatkan kemampuan lebih baik lagi,” pungkas Doni. (ful)

Ramai-ramai Turunkan Berat Badan

Ternyata, hampir seluruh pemain PSMS musim ini kelebihan berat badan. Di tangan Keltjes, para pemain dengan bobot tubuh berlebih ini diwajibkan menurunkan berat badannya dalam waktu yang telah ditentukan. Di samping banyak pemain tambun, ada juga pemain yang diharuskan menambah berat badannya.

Diet merupakan jawaban. Apalagi Keltjes sudah menyatakan kepada para pemain agar mengembalikan gaya main ala PSMS di masa lampau. Keras, bermutu dan tak kenal kompromi. “Empat pemain tercatat kelebihan berat badan. Kalau terlalu gemuk, akan membuat pemain cepat capek. Di masa jeda ini, seluruh pemain yang punya masalah dengan berat badan, harus bisa kembali ke berat ideal,” kata Keltjes.

Empat pemain dengan berat tak ideal ini, tampaknya harus kerja keras menurunkan berat badan. Pasalnya, selisih berat yang ideal cukup mencengangkan. Ada pemain yang harus menurunkan berat badan hingga 6,6 Kg dan 5,7 Kg. Selebihnya standar, antara 2,5 sampai 3 kg.

Permainan keras ala PSMS dulu, hanya bisa dilakukan dengan berat badan ideal. Untuk itu, dia akan mewanti-wanti pemain untuk berlatih sendiri menurunkan berat badan. Namun, mantan pelatih Persebaya Surabaya dan Persipura Jayapura ini berharap pemain lebih profesional untuk mengurangi berat badannya.

Bagi yang gagal turunkan berat badan, bangku cadangan tampaknya akan menjadi teman setia para pemain tambun itu. “Saya sudah anjurkan agar kembalikan berat ke posisi ideal. Kalau tak bisa, berarti si pemain tak mau. Pemain begini hanya bisa duduk di bangku cadangan,” kata Keltjes.

Tiga pemain asing juga tak luput dari kondisi ini. Yang terpantau cukup mengalami masalah ini adalah Jose Sebastian. Konon Sebastian over berat badan hingga 8 Kg.

Sedangkan pemain yang kekurusan, dianjurkan untuk lebih sering menyantap makanan bergizi tinggi. Ada di antara pemain PSMS yang kekurangan berat badan 2-5,5 Kg. (ful)

Tuesday, December 14, 2010

Rudi bangun kedekatan dengan pemain

MEDAN - Hubungan emosional yang kental antar pemain dengan pelatih berdampak besar pada perkembangan tim. Jika hubungan antar kedua elemen harmonis, tentunya suasana dalam tim akan positif sehingga tujuan yang ingin dicapai lebih mudah terwujud.

Hal itu yang disadari Rudi Keltjes sebagai langkah awal yang dilakukan dalam menjalani tugasnya sebagai arsitek baru PSMS. Sebagai orang baru, ia tentu belum terlalu kenal dengan skuad yang ada saat ini. Untuk itu Rudi mulai membangun hubungan emosionalnya dengan Kurniawan Dwi Yulianto cs.

Salah satunya dengan bersilaturahmi ke rumah para pemain. Rumah stoper PSMS Hary Syaputra menjadi pemain yang pertama dikunjungi.

Pemain yang pernah merasakan tangan dingin Rudy Keltjes di timnas Indonesia U-19 itu menerima kedatangan mantan pelatih Persebaya Surabaya itu. “Di tim ini, pemain itu anak-anak saya. Sebagai bapak saya harus bisa jadi orangtua yang baik,” ujarnya.

Harry yang sebelumnya sempat tergoyahkan posisi sebagai starter, menurut Rudi, punya talenta yang dibutuhkan timnya. Ditangannya, ia optimis masa depan mantan pemain timnas itu akan kembali bersinar.

“Saya tahu Hary, dia itu pemain bagus. Saya yang ambil dia waktu di timnas U-19 (Piala Pelajar Asia U-19 tahun 2000 lalu), bersama Firman Utina (kapten timnas saat ini). Bahkan Hary lebih senior dari Firman,” bebernya.

Setelah Harry, Rudi akan bergiliran melakukan kunjungan ke rumah pemain lainnya. Tentunya para pemain yang bertempat tinggal di Medan. Pola pendekatan yang dilakukan mantan bintang Niac Mitra ini kepada skuad PSMS pun disambut positif Asisten Manajer PSMS, Benny Tomasoa.

Sebagai pelatih baru, menurut Benny, pendekatan yang dijalankan Keltjes kepada pemain memang sangat tepat. “Saya tahu dia mau mengunjungi rumah pemain. Menurut saya itu tepat,” sebut Benny.

Rudy ingin idealkan berat badan pemain

EDAN - Berat badan yang ideal selayaknya harus dimiliki pemain sepakbola untuk mendukung gaya permainan yang diterapkan. Hal itu yang kini menjadi perhatian Pelatih PSMS Rudy William Keltjes dalam upaya membenahi performa skuad PSMS menjelang laga lanjutan, Januari mendatang.

Dari pantauan Rudi, tidak seluruh pemainnya sudah memiliki berat badan yang ideal. Beberapa pemain mengalami obesitas atau kelebihan berat badan. Namun tak sedikit pula yang berat badannya tidak memenuhi standar alias kekurangan berat badan.

“Jika pemain badannya terlalu berat membuat pemain cepat lelah. Saya harap, di jeda waktu ini pemain bisa mengembalikan berat badannya ke posisi ideal,” ujarnya kepada wartawan tadi sore.

Tercatat ada tujuh memiliki berat badan berlebih. Empat di antaranya dinilai paling parah karena berat badannya berlebih hingga 5,7-6,6 kg. Sementara, tiga di antaranya berada pada kisaran yang lebih kecil, yakni 2,5-3 kg. “Kalau berat badannya lebih atau kurang satu kilo itu masib bisa ditolerir,” bebernya.

Sementara untuk pemain yang berat badannya kurang dari ideal tercatat ada delapan pemain. Kisaran timbangannya 2-5,5 kilogram kurang dari ideal. “Pemain yang berat badannya kurang saya anjurkan untuk menambah porsi makannya biar tidak melayang,” pungkas Rudi.

Mantan pelatih Persebaya Surabaya dan Persipura Jayapura ini berharap pemain bisa secara profesional untuk mengurangi berat badannya.

“Saya hanya bisa menganjurkan, selebihnya terserah pemain. Kalau memang mau, pasti mainnya tidak cepat lelah dan akan saya pasangkan di pertandingan. Tapi kalau tidak, harus diam di bangku cadangan,” tegas mantan bintang Niac Mitra itu.

Keltjes akan bawa PSMS ke ISL?


MEDAN – Kegagalan mempertahankan posisi PSMS di kancah Liga Super Indonesia sampai sekarang masih menghantui Rudi Keltjes. Bagi pelatih yang telah resmi menangani PSMS ini, hal itu merupakan kegagalan yang cukup pahit dalam karirnya sebagai pelatih.

Untuk itu, pelatih bernama lengkap Rudi William Keltjes ini tidak ingin kegagalan itu menerpa dirinya lagi. Musim ini, Keltjes bertekad mengantarkan kembali PSMS ke habitatnya, yakni kompetisi kasta tertinggi sepakbola nasional Indonesia Super Lengue (ISL). Bukan di Divisi Utama seperti saat ini.

“Saya pernah bersama PSMS sebelumnya. Di tujuh sisa pertandingan saya diminta untuk membangkitkan tim. Saat itu saya anggap saya gagal. Tapi tidak kali ini. Saya ingin di sisa hidup saya ini PSMS lebih baik,” ujar Keltjes, tadi malam. Hal itu juga disampaikannya dalam visi dan misinya kepada pengurus dan manajemen di Garuda Plaza Hotel Medan.

Keltjes memang tidak muluk-muluk. Meskipun kalah beruntun dalam tiga laga terakhir, kompetisi masih panjang. Artinya, belum tertutup kesempatan untuk PSMS bisa kembali berlaga di ISL. Di tangan pelatih yang rambutnya dipenuhi uban ini harapan yang sebelumnya redup kembali hidup.

Apalagi, menurut Keltjes, PSMS saat ini punya materi yang mumpuni untuk mewujudkan harapan itu. Kehadiran Kurniawan Dwi Yulianto plus wajah-wajah asing seperti Jose Sebastian dan Gaston selayaknya membuat Ayam Kinantan diperhitungkan.

“Saya penasaran dengan tim ini. Itu kenapa ketika ada tawaran saya langsung mau. Padahal, ada beberapa tim lain yang sebelumnya sudah menghubungi saya, tapi PSMS berbeda. Liga Super kalau tidak ada PSMS dan Persebaya tidak lengkap. Kesempatan itu masih terbuka,” ucap mantan bintang Niac Mitra ini.

Dia berharap, di tangannya, pelatih dan manajemen bisa bekerjasama membangun PSMS.

Keltjes Ingin Benahi Mental Pemain

PSMS akan gelar latihan perdana bersama pelatih anyar, Rudi William Keltjes, hari ini. Banyak hal yang harus dibenahi pelatih asal Surabaya itu. Terutama mental dan ketahanan fisik pemain.

Mental merupakan hal utama yang dilirik Keltjes. Hal itu terbukti dengan kunjungannya ke sejumlah kediaman pemain. Setidaknya ada tiga pemain yang sudah dikunjunginya secara pribadi. Mereka adalah Harry Syahputra, Kurniawan Dwi Yulianto dan Affan Lubis.Kunjungan itu dianggap penting. Selain berbicara dengan pemain, Keltjes juga tak sungkan ngobrol dengan kelurga pemain. Tentu tujuannya untuk mengetahui sejauh mana kesiapan pemain menatap kompetisi selanjutnya. Mental harus tetap terjaga. “Saya sudah berbicara dengan pemain sesaat setelah saya datang ke Medan. Namun di saat jeda, saya juga berkunjung ke rumah para pemain dan berbicara lebih pribadi,” kata Keltjes Minggu (12/12).

Untuk latihan perdana hari ini, Keltjes mengatakan akan melihat dulu kondisi terakhir tim. Ia akan melihat sejauh mana ketahanan fisik pemain. Kalau dinilai kurang, kemungkinan akan digenjot lebih dulu sebelum masuk ke materi lainnya. “Kalau sudah cukup, berarti tinggal mempertahankan stamina yang sudah ada saja,” katanya.

Di samping itu, Keltjes juga kerap memotivasi para pemain. Keltjes berharap skuad PSMS saat ini bisa bermain dengan ciri khas Medan yang sempat membahana. Apalagi kalau bukan gaya rap-rap. “Anak Medan, wajib main seperti anak Medan. Itu yang sudah lama tak terlihat,” sambungnya. (ful)

Monday, December 13, 2010

Keltjes Latih Perdana PSMS

Pelatih baru PSMS Medan Rudy William Keltjes,Senin (13/12), memulai latihan perdana di Stadion Kebun Bunga Medan, markas PSMS. Latihan hari ini merupakan latihan pertama bagi Kurniawan Dwi Yulianto dkk setelah manajemen Ayam Kinantan mengganti pelatih kepala Zulkarnain Pasaribu dengan Rudy Wiliiam Keltjes, pekan lalu.

Zulkarnain Pasaribu diganti manajemen terkait hasil buruk yang diderita PSMS selama pertandingan tandang ke Aceh dan Bangkulu pekan lalu dalam lanjutan Liga Divisi Utama 2010/2011. Manajemen berkesimpulan Zulkarnain penyebab kekalahan beruntun itu.

Latihan perdana lebih banyak diisi saling berkenalan dilanjutkan latihan ringan. "TIdak ada yang istimewa dari latihan hari ini.Pelatih Rudy Keltjes masih melatih dengan teknik yang ringan saja.Sore nanti latihan akan dilanjutkan," kata Asisten Palatih PSMS Suyono kepada Tempo.

Menurut Suyono, pemain menyambut penggantian pelatih. "Semua menyambut positif sebagai pemain bola profesional," ujar Suyono.

Azuan Lubis, pemain tengah PSMS mengatakan pergantian pelatih merupakan hal yang lumrah. "Kami wajib mendukung siapa pun pelatihnya. Kami bermain baik bukan untuk seorang pelatih, tapi untuk mengangkat prestasi tim PSMS," kata Lubis.

Pemain bertahan PSMS Harry Ayahputra menambahkan, visi di PSMS mengangkat prestasi tim Ayam Kinantan. "Jadi siapapun pelatihnya akan kami dukung," kata Harry. (sehat simatupang/tempo)

Friday, November 26, 2010

Ubah Taktik

PSMS mulai melakoni laga away pertama musim ini dengan lawatan ke markas Persiraja Banda Aceh, Minggu (28/11) mendatang. Persiraja merupakan lawan berat. Apalagi harus dilawan di kandang mereka. Maka itu, perubahan taktik mulai diperagakan.

Dalam dua pertandingan tandang terakhir menghadapi Persiraja Banda Aceh, PSMS Medan belum pernah sekalipun merah angka. 18 Oktober 2007 silam, PSMS ditaklukkan 1-0. Sementara 23 Februari yang lalu, PSMS juga harus menerima kekalahan 2-0.

Perubahan taktik dimaksudkan agar PSMS bisa mencuri poin dari lawatan itu. Tak tanggung-tanggung, poin yang ditargetkan tercuri adalah tiga poin. Kalau tak mampu, satu angka minimal mesti dibawa pulang.

Untuk mengusung tekad tersebut, 18 pemain diboyong ke markas Persiraja. Tim akan bertolak menuju Banda Aceh Jumat (26/11) sore ini menggunakan pesawat dan dipimpin Pelatih Kepala Zulkarnain Pasaribu.

“Targetnya mencuri poin. Kalau bisa tiga poin kenapa harus satu poin. Tapi paling tidak kami bisa meraih satu poin,” kata asisten pelatih PSMS, Suyono.

Untuk memuluskan langkah meraih tiga angka, perubahan taktik mulai diperagakan pada latihan terakhir di Stadion Teladan kemarin sore. Ada perubahan signifikan yang terjadi pada skema tim yang bakal diplot untuk meredam ambisi tim tuan rumah. Di lini belakang, Zulkarnain tetap memplot tiga pemain belakang. Nama seperti Vagner Luis, Novi Hendriawan dan Rachmat tampak diplot sebagai pemain inti. Perubahan mencolok terjadi di lini tengah. Memperkuat pertahanan di lini medio ini, gelandang bertahan senior M Affan Lubis dipasang menggantikan Jose Sebastian dan diduetkan dengan tandemnya Faisal Azmi bersama Zulkarnain membantu sektor penyerangan. Di sayap belakang, duet Ari Yuganda dan pemain mungil Azuan Lubis tak tergantikan.

Di lini depan, skema seperti laga tandang tetap diusung. Mengandalkan duet striker Kurniawan Dwi Yulianto dan Gaston Castano untuk menjadi penambang gol.

Menurut Suyono, perubahan sosok playmaker dilakukan untuk memperkuat sektor tengah. Dengan adanya Affan, pertahanan PSMS akan lebih baik, namun, skema penyerangan tetap akan tercipta dengan baik.

“Affan punya asisst yang baik. Posisinya sebagai gelandang bertahan akan menghambat laju permainan lawan,” kata Yono. Pergantian itu juga tak lepas dari buruknya performa Jose pada laga terakhir menghadapi Persikabo Bogor. “Jose bermain kurang maksimal di laga terakhir,” sebutnya.

Menurut Suyono, 18 pemain yang dibawa masih merupakan angka standar. Apalagi, PSMS akan langsung membawa pemain mengikuti dua laga berikutnya menghadapi PSAP 2 Desember mendatang dan PS Bengkulu 7 Desember.
“Bisa saja pemain cedera selama tur nanti. Antisipasinya, kami akan memangil beberapa pemain yang tinggal di Medan melalui Nasib Iwan, pelatih fisik PSMS yang tidak ikut tur. Karena dari Banda Aceh, tim akan langsung ke Sigli dan langsung terbang ke Bengkulu,” pungkasnya. (ful)

SMeCK dan PSMS FC Saling Lempar Batu (hal Ini Jangan Dicontoh...)

Usai meraih poin penuh melawan Persikabo (23/11) lalu, PSMS harus menanggung malu. Hal itu disebabkan ributnya dua kelompok suporter PSMS antara Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligan dan PSMS Medan
Fans Club.

Keributan itu dipicu perselisihan kedua kelompok, saat mengawal bus pemain PSMS menuju mess pemain di Stadion Kebun Bunga. Menurut pihak PSMS FC, keributan dipicu arogansi kelompok SMeCK saat mengawal tim di Stadion Teladan. Hal itu diutarakan Ketua PSMS FC, Jannes Simanjuntak. “Beberapa dari mereka (anggota SMeCK) ditunjuk panpel sebagai steward menjaga pemain. Melihat banyaknya fans yang mengerubungi pemain usai pertandingan, anggota PSMS FC berinsiatif membantu. Tapi, mereka menolak dengan kasar,” ungkap Jannes.

Keributan berlanjut ketika PSMS FC mencoba mengikuti tim ke Stadion Kebun Bunga. Di sana, anggota PSMS FC dihadang tak boleh masuk Stadion Kebun Bunga. Karena mendesak masuk, terjadi saling lempar batu. Beruntung tak ada yang terluka.

Pihak SMeCK pun berusaha klarifikasi. Lewat ketuanya Nata Simangunsong, didapat penjelasan bahwa pihaknya sudah berdamai dengan PSMS FC. Menurut Nata, cek-cok itu terjadi akibat miss komunikasi. “Kami sudah selesaikan masalah ini secara kekeluargaan. Untuk hal ini pasti ada evaluasi” kata Nata.

Akibat keributan itu, pemain dan pengurus PSMS yang jadi korban. Sebut saja istri kapten tim Zulkarnain yang harus menahan sakit di dada karena lemparan batu. Mobil Sekum PSMS, Idris pun lecet bagian depannya karena lemparan batu. Idris membenarkan kejadian itu. Namun, pihaknya telah mendamaikan kedua suporter PSMS itu. “Sudah kami damaikan saat itu juga. Kami ajak duduk bersama. Kalau memang terjadi lagi, mereka akan langsung berurusan dengan polisi,” tegas Idris. (ful)

Menanti Konsistensi Gaston

Gaston Castano sudah mendapatkan tempat di hati pecinta PSMS di Kota Medan. Itu berkat dua gol yang dikemasnya di dua laga terakhir. Satu gol saat melawan Persitara, dan satu lagi saat PSMS sua Persikabo.

Konsistensi mencetak gol si Gaston yang makin tenar karena pacaran dengan artis Julia Perez itu, masih harus dipertanyakan. Pada lawatan perdana PSMS ke Tanah Rencong, Gaston diharapkan mampu menunjukkan ketajamannya.
Dan hal itu tampaknya masih bisa dilakukan. Besar kemungkinan, Gaston akan diturunkan sebagai starter berduet dengan Kurniawan Dwi Yulianto, saat melawan Persiraja. Hal itu terlihat pada simulasi yang dilakukan pada sesi latihan kemarin.

Soal capaian Gaston di kompetisi sesungguhnya, dikatakan asisten manajer PSMS, Benny Tomasoa sebagai sebuah pembuktian. Sepanjang uji coba pra musim, Gaston sangat diragukan. Bahkan banyak pihak menilai, kontrak Gaston tak sesuai dengan kemampuannya. Ketika dituntut tampil lebih impressif, Gaston saat itu selalu bilang bahwa dia akan menunjukkan kemampuan terbaiknya di ajang sesungguhnya. Oke, tim pelatih dan pengurus menunggu hal itu.
“Dan dia sejauh ini berhasil membuktikannya. Dua gol dalam dua laga. Itu cukup baik,” kata Benny.

Jajaran pelatih pun tampaknya cukup puas. Kepercayaan masih diberikan. “Gaston sedang bagus. Dia harus menunjukkan kemampuannya di partai away,” seru Suyono. (ful)

Dana Beli Sepatu Rp500 Ribu

Prestasi gemilang PSMS di dua laga kandang ternyata tak begitu berpengaruh pada fasilitas punggawa Ayam Kinantan. Ya, setelah tak mendapat bonus kemenangan, menjelang lawatan ke markas Persiraja, pemain PSMS pun hanya mendapat duit sedikit. Per orang memperoleh Rp500 ribu. Dan, dana itu hanya untuk beli sepatu.

Bagi pebola masa kini, jumlah itu memang tidak banyak. Tapi lumayanlah untuk jadi pelipur lara. Apalagi pemain juga mendapatkan sepatu jogging dari manajemen dan panpel pertandingan.“Jadi anak-anak dapat sediki uang untuk beli sepatu. Uang itu sudah mulai dibagikan sejak kemarin,” kata Benny Tomasoa asisten manajer PSMS.

Sekretaris Umum PSMS yang juga merangkap sebagai Manajer tim, Idris menuturkan, uang itu diberikan agar pemain bisa membeli sepatu pertandingan yang baru. Memang musim ini manajamen PSMS tidak menyediakan sepatu untuk para pemain. “Kenapa uang? Karena kami rasa lebih tepat. Kalau memang pemain menginginkan sepatu yang lebih bagus, dia bisa menambah dengan uang pribadinya,” ungkap Idris.

Pengurus dan manajemen juga menuturkan, dana hasil penjualan tiket pertandingan kandang sebagian akan disisihkan untuk biaya operasioal tim selama musim Divisi Utama 2010/2011 ini. Sebagai informasi, pada laga pertama melawan Persitara, panitia pelaksana berhasil meraup dana Rp120 juta dari penjualan tiket. Pada laga kedua melawan Persikabo, pendapatan dari tiket meningkat menjadi Rp140 juta.

“Dana tim seperti uang untuk tur berasal dari hasil jualan tiket pertandingan. Dana yang didapat dari tiket juga ada yang disisihkan untuk tim,” sambung Sekretaris PSMS, Agus Suriyono. (ful)

Affan Lubis jadi ‘starter’ lawan Persiraja

EDAN - Jelang menghadapi Persiraja Banda Aceh dalam lanjutan Divisi Utama Liga Indonesia 2010/2011, Minggu (28/11) mendatang, perubahan susunan starter tampaknya bakal terjadi di barisan tengah.

Hal itu menyusul performa buruk gelandang asing PSMS, Jose Sebastian saat bentrok kontra Persikabo Bogor Selasa lalu. Untuk itu, posisi Jose di tim utama kemungkinan akan tergeser dan penggantinya tak lain adalah Affan Lubis.

Visi bermain Affan tampaknya masih dibutuhkan Ayam Kinantan untuk mendobrak lawan. Umpan-umpan matang gelandang berusia 34 tahun itu juga masih terlihat. Itu yang dibutuhkan duet Kurniawan dan Gaston Castano sebagai goal getter The Killer, julukan lain PSMS.

Asisten Pelatih PSMS Suyono membenarkan hal itu. Menurutnya, perubahan sosok playmaker di lini tengah dilakukan untuk memperkuat sektor tengah. Dengan adanya Affan, pertahanan PSMS akan lebih baik, namun skema penyerangan tetap akan tercipta dengan baik.

“Affan sengaja dipasangkan untuk memperkuat lini tengah. Selain punya asupan bola yang baik, posisinya sebagai gelandang bertahan akan menghambat laju permainan lawan,” ujar Suyono malam ini.

Sementara penampilan Jose memang terlihat menurun daripada laga perdana. Saat menghadapi Persikabo, Gelandang asal Argentina itu ditarik lebih awal bahkan sebelum babak pertama berakhir.

Sikapnya yang tempramental juga terlihat saat terlibat kericuhan dengan pemain Persikabo. Akibatnya ia harus menerima kartu kuning yang merupakan kerugian bagi PSMS. Ujungnya ia terlihat tidak terima saat ditarik keluar.

“Jose bermain kurang maksimal di laga terakhir. Kemungkinan dia akan kita cadangkan dulu,” sebut Suyono.

Begitupun Jose tetap termasuk daftar pemain yang diboyong untuk tiga laga tandang melawan Persiraja, PSAP Sigli (2/12) dan PS Bengkulu pada 7 Desember mendatang.

Tiga laga tandang, PSMS bawa 18 pemain

[(WOL Photo/Austin Antariksa)] MEDAN - Dua ujian awal Divisi Utama Liga Indonesia 2010/2011 telah mampu dilalui dengan manis oleh PSMS Medan. Kemenangan atas Persikabo Bogor (2-1 dan Persitara Jakarta Utara (2-1) menjadi modal penting bagi Ayam Kinantan menghadapi ujian berikutnya.

Tiga lawan berat siap menghadang skuad asuhan Zulkarnain Pasaribu itu di kandang masing-masing. Yang pertama adalah Persiraja Banda Aceh pada 28 November. Selanjutnya, PSAP Sigli (3 Desember) dan PS Bengkulu (7 November). Untuk itu, PSMS mempersiapkan amunisinya dengan kekuatan 18 pemain yang akan bertolak dari Medan Jumat sore via Bandara Polonia.

Menurut Asisten Pelatih PSMS, Suyono, 18 pemain yang dibawa masih merupakan angka standar. Jika nanti selama tur ada yang cedera, pemain yang tinggal akan menyusul didampingi pelatih kiper Nasib Iwan.

“Bisa saja pemain cedera selama tur nanti. Antisipasinya, kami akan memangil beberapa pemain yang tinggal di Medan melalui Nasib Iwan yang ‘jaga kandang’. Karena dari Banda Aceh, tim akan langsung ke Sigli dan terbang ke Bengkulu,” tandasnya.

18 pemain yang dibawa antara lain M Syahbani, Andi Setiawan (kiper), Novi Handriawan, Vagner Luis, Rachmad, Hary Syahputra, Putra Habibi, Ari Yuganda, Azuan Lubis, Juanda Effendi (bek), M Affan Lubis, Zulkarnain, Jose Sebastian, Faisal Azmi, Tri Yudha Handoko (tengah), Gaston Castano, Kurniawan Dwi Yulianto dan Rinaldo (depan).

Rata-rata pemain tersebut sudah diturunkan di dua laga awal. Kecuali Vagner yang sebelumnya dokumennya urung tuntas. Juga Rinaldo dan Juanda Effendi yang masih menanti debutnya di Divisi Utama.

Khusus untuk Persiraja, inilah kesempatan PSMS untuk revans atas dua kekalahan musim lalu baik di kandang maupun tandang. Meskipun tak dipungkiri klub kota Serambi Mekah itu sangat sulit ditaklukkan di kandang.

Untuk itu, Asisten Manajer PSMS Benny Tomasoa mengharapkan masyarakat Medan untuk terus mendukung dan mendoakan PSMS selama tur laga tandang. Dia berharap, PSMS bisa mencuri poin maksimal pada tiga laga tersebut.

“Yang pasti PSMS meminta dukungan dan doa masyarakat Medan untuk keberhasilan tim ini. Kami berharap, tur ini bias meraih hasil pon maksimal,” tandas Benny.

Musim ini PSMS tanpa bonus

MEDAN - Perjuangan Kurniawan Dwi Julianto cs meraih dua kemenangan pada laga awal Divisi Utama Liga Indonesia 2010/2011 selayaknya mendapat penghargaan dari pengurus.

Dalam hal ini tak lain adalah bonus yang merupakan tunjangan di luar gaji jika tim sukses meraih target yang dicanangkan. Jika musim lalu kucuran bonus yang didapatkan pemain minim, kondisi lebih parah justru terjadi musim ini karena ditiadakan.

"Tidak ada bonus. Walaupun kita menang dua kali, pemain pun juga tidak menuntut bonus," ujar Asisten Manajer PSMS, Benny Tomasoa baru-baru ini.

Sebelumnya memang Ketua Umum PSMS Dzulmi Eldin telah memastikan itu di hadapan seluruh pemain saat memberi motivasi kemarin. Tak dipungkiri keterbatasan dana menjadi alasan kuat ditiadakannya bonus musim ini.

“Hingga saat ini, PSMS hanya menggunakan APBD untuk membiayai tim. Belum ada sponsor dan pihak yang membantu keuangan tim,” jelas Eldin.

Padahal dua kemenangan yang diraih bukannya tanpa perjuangan ekstra keras. Lihat saja laga kontra Persikabo Bogor kemarin di mana skuad Ayam Kinantan jatuh bangun mengejar ketinggalan hingga akhirnya sukses meraih tiga poin. Bonus kemenangan tentu menjadi motivasi di laga berikutnya untuk tampil lebih baik.

Meskipun begitu, ditiadakannya bonus akan diganti dengan memberikan penghargaan kepada pemain berprestasi. Tidak jelas kapan akan diberikan reward tersebut, namun untuk setiap pertandingan akan ditunjuk beberapa orang yang terus memantau pemain berprestasi untuk dipertimbangkan mendapat ganjaran.

“Bagi pemain berprestasi akan ada reward nanti dan bagi pemain yang tidak berprestasi, ya hanya menerima gaji,” sebutnya lagi.

Keterbatasan dana PSMS juga membuat pembayaran gaji musim ini dua kali mengalami keterlambatan. Eldin sendiri berjanji agar bulan selanjutnya hal itu tak lagi terjadi. “Kami akan berupaya agar mulai bulan depan, pembayaran gaji tidak lagi akan terlambat,” ungkapnya.

Wednesday, November 24, 2010

Tendangan bebas penyemangat dari Yudha

MEDAN - Suasana di Stadion Teladan tegang. Betapa tidak, hingga 10 menit terakhir, PSMS masih tertinggal 0-1 dari tim tamu Persikabo Bogor dalam lanjutan Divisi Utama Liga Indonesia 2010/2011. Ketegangan pun menyelimuti hampir seluruh penjuru stadion.

Harapan terbesit saat wasit Fuji Suprayetno memberikan tendangan bebas untuk PSMS tepat di luar kotak penalti di menit ke 80. Affan Lubis, dan Tri Yudha Handoko salah satunya akan tampil sebagai eksekutor. Ternyata kesempatan diberikan kepada Yudha.

Eks gelandang PSDS itu pun menjawab kepercayaan itu. Tendangan kerasnya meluncur deras dan sedikit membentur mistar. Bola tak dapat diantisipasi Wawan Darmawan yang tampil di bawah mistar Persikabo. Kebuntuan pun pecah. Gol gelandang berusia 25 tahun itu menyelamatkan PSMS dari kekalahan.

Selanjutnya seisi stadion pun bersemangat terutama para pemain yang bertekad meraih tiga poin. Hingga akhirnya doa masyarakat Medan terkabul menyusul gol dari Gaston Castano yang memberikan kemenangan PSMS 2-1.

Usai peluit panjang, Yudha pun tak mampu menahan haru. Dia bersujud syukur di lapangan. Pelukan hangat dari pemain-pemain lainnya dan fans pun diterimanya. “Ini hari yang indah. Hari yang luar biasa. Saya tak dapat melukiskannya dengan kata-kata,” ungkap alumni Fakultas FISIP USU ini.

Gol itu pun dipersembahkannya untuk orang-orang yang disayanginya. Tak lain kedua orangtuanya dan tunangannya. “Gol ini untuk Ayah dan Ibu saya yang sedang berada di Mekkah menunaikan ibadah haji. Juga untuk tunangan saya Vivie yang selalu mendoakan dan mensupport saya,” tukas Yudha.

Sebelumnya tugas sebagai eksekutor tendangan bebas sebetulnya bukan menjadi perannya. Dalam latihan Affan Lubis, Jose Sebastian dan Gaston Castano yang ditunjuk sebagai eksekutor jika PSMS mendapatkan tendangan bebas.

“Memang biasanya Jose Sebastian, Affan dan Gaston yang kita tugaskan kalau ada tendangan bebas. Yudha tidak termasuk. Jadi tadi merupakan inisiatifnya. Tapi tendangannya memang bagus dan dia punya potensi untuk itu,” ujar Asisten Pelatih PSMS, Suyono.

Gol dari tendangan bebas ini bukan kali pertama dilakukannya di PSMS. Sebelumnya pada laga ujicoba pramusim Yudha pernah mencetak gol lewat bola mati.

Ayam Kinantan menang dramatis

MEDAN - Dramatis! Itulah gambaran duel PSMS Medan kontra Persikabo Bogor di Stadion Teladan tadi malam. Kemenangan 2-1 yang diraih Zulkarnaen cs diraih dengan susah payah setelah sempat tertinggal hingga 10 menit menjelang laga berakhir.

Adalah Tri Yudha Handoko dan Gaston Castano yang tampil sebagai penyelamat lewat golnya di menit 80 dan 82. Pada laga tersebut, PSMS tampil dengan skema yang sama seperti sebelumnya.

Tidak ada nama Vagner Luiz yang sebelumnya dikabarkan sudah bisa diturunkan. Arsitek PSMS Zulkarnain Pasaribu menurunkan trio Putra Habibi, Novi Handriawan dan Rahmad mengawal barisan belakang. Di depan, tampil Gaston dan Kurniawan Dwi Yulianto didukung Faisal Azmi, Zulkarnaen dan Jose Sebastian.

Meski PSMS didukung puluhan ribu pendukungnya tak membuat Persikabo gentar. Anak asuh Mahyadi Rakasiwi itu justru mampu menyulitkan Ayam Kinantan. Kali ini, Saeran dipercayakan berduet dengan Ilham Hasan di barisan depan. Kepercayaan itu coba dijawab terobosan Saeran yang gagal disambar Ilham di menit 11.

Ketatnya duel tak ayal menimbulkan emosi tinggi bagi kedua tim. Di menit 22, sempat terjadi kericuhan antar kedua kubu yang menyebabkan wasit Fuji Suprayetno memberi sanksi kartu kuning untuk Sebastian. Di menit 31, tuan rumah tersentak setelah Salim Alydrus mencetak gol akibat kelengahan barisan belakang PSMS.

Gol tersebut membuat kepanikan di kubu PSMS. Pelatih Zulkarnain Pasaribu pun memasukkan Affan Lubis menggantikan Sebastian untuk meningkatkan daya dobrak PSMS. Enam menit babak kedua berjalan, Kurniawan yang lepas dari kawalan pemain belakang lawan mendapat peluang emas namun tendangan si Kurus mampu diamankan kiper Persikabo, Wawan Darmawan.

Zulkarnain Pasaribu kembali melakukan pergantian dengan memasukkan Tri Yudha Handoko dan Harry Syahputra. Kepercayaan itu pun dijawab Yudha dengan sebuah gol dari tendangan bebas di menit 80. Dua menit berselang, keadaan berbalik ketka Gaston melepaskan tendangan yang sempat membentur pemain belakang Persikabo.

Bola yang berubah arah membuat kiper PersikaboWawan Darmawan tertegun dan PSMS unggul 2-1 hingga laga berakhir. Kemenangan ini pun disambut suka cita oleh anak-anak Ayam Kinantan.

“Terutama di babak pertama kita memang tidak bisa bermain lepas dan di bawah tekanan. Namun di babak kedua mereka mampu tampil lebih baik dan akhirnya kita bersyukur bisa meraih tiga angka,” tukas Asisten Pelatih PSMS, Suyono.

Susunan Pemain:
PSMS (4-3-3) Syahbani; Putra Habibi, Novi Handriawan, Rahmad; Ari Yuganda, Azuan Lubis, Faisal Azmi, Zulkarnain, Jose Sebastian; Gaston Castano, Kurniawan Dwi Yulianto

Persikabo (4-4-2): Wawan Darmawan; Kahudi Wahyu, Donny Fahamsyah, Susanto, Nopianto; Bona Simanjuntak, Dede Ariandi, Salim Alydrus, Dian Irawan; Saeran, Ilham Hasan

Tuesday, November 23, 2010

Ayam Kinantan siap berkokok lagi

MEDAN - PSMS Medan bersiap melakoni laga kedua Divisi Utama Liga Indonesia 2010/2011 kontra Persikabo Bogor besok malam di Stadion Teladan. Duet syarat gengsi ini bisa bertajuk pertarungan anak Medan. Mengapa demikian?

Pasalnya tak lain karena Mahyadi Rakasiwi, arsitek Persikabo merupakan eks pemain PSMS. Artinya duel ini merupakan reuni bagi gelandang PSMS era awal 90-an itu di Medan. Beradu taktik dengan seniornya, Zulkarnain Pasaribu, yang membesut PSMS merupakan kesempatan yang tak ingin dilewatkannya.

"PSMS klub yang pernah membesarkan saya. Jadi duel ini sangat penting bagi kami. Apalagi kita juga tidak ingin kehilangan poin di sini. Minimal satu poin sudah bagus," ujar Mahyadi, tadi malam.

Ditambah lagi dengan keberadaan beberapa anak Medan dalam skuad asuhan Mahyadi. Tercatat Bona Simanjuntak dan Nopianto merupakan pemain yang dibesarkan di Medan.

"Kita juga diperkuat pemain Medan. Jadi kita paham karakternya. Kita harapkan mereka mampu menghadang laju pemain PSMS dengan bermain all out," tukasnya.

Kehilangan Jean Boumsong yang cukup berpengaruh di barisan depan akan coba ditutupi dengan striker lainnya. "Selain Jibby, kita sudah siapkan pengganti Boumsong," tambahnya.

Bagi tuan rumah tak ada cerita gentar. Kemenangan atas Persitara 2-1 di laga perdana tak dipungkiri menjadi motivasi bagi Kurniawan cs. Kesempatan terbuka lebar untuk tiga poin berikutnya. Dengan dukungan penuh pendukungnya, PSMS tampil lebih bersemangat.

Untuk skema permainan, tidak akan terlalu banyak perubahan. Duet Gaston dan Kurniawan kembali menjadi andalan. Dua gol PSMS ke gawang Persitara menjadi bukti duet anyar itu pantas diandalkan. Perubahan akan terjadi di lini tengah.

Affan Lubis yang performanya menawan pada laga sebelumnya akan turun di posisi line up. Posisi Faisal Azmi akan tergeser, sementara Jose Sebastian yang sempat cedera dipastikan bisa tampil.

Kabar baik berhembus untuk barisan belakang. Vagner Luiz yang sebelumnya absen karena verifikasi belum turun hampir pasti bisa diturunkan. Verifikasi dari PT Liga Indonesia telah diterima PSMS dan tinggal menunggu pengesahan.

"Vagner sudah tidak ada masalah. Pengesahannya paling lama akan kita terima besok," tukas Asisten Manajer PSMS, Benny Tomasoa.

So, tidak ada alasan bagi PSMS untuk gagal mempersembahkan poin penuh. Ayam Kinantan pun siap berkokok lagi di Teladan.

Perkiraan Pemain:
PSMS (3-5-2): Sabani; Novi, Vagner, Rahmat; Azuan Lubis, Affan Lubis, Jose Sebastian, Zulkarnaen, Ari Yuganda; Gaston Castano, Kurniawan

Persikabo (4-4-2): Wawan Darmawan; Kahudi Wahyu, Nanmi Hughes, Rozaly,

Nopianto; Salim Alydrus, Bona Simanjuntak, Anton Sambas, Chyril Chana; Jibby Wuwungan, Ilham Hasan

Panpel raup Rp116 juta dari laga perdana

MEDAN - Laga perdana PSMS Medan kontra Persitara Jakarta Utara yang digelar Jumat (19/11) malam lalu mendatangkan keuntungan. Seperti target awal, panitia pelaksana bertekad mendatangkan warga Medan lebih banyak ke Stadion Teladan.

Dari 15 ribu tiket yang dicetak pada laga perdana dengan rincian 400 tribun VIP, 4600 tribun tertutup, 7000 tribun terbuka dan 3000 untuk fans, panpel meraup Rp116.950.000 dari penjualan tiket.

"Tiket memang tidak habis terjual, namun kita meraih 116 juta lebih dari penjualan tiket," ujar Wakil Ketua Panpel, Hendra DS tadi sore.

Pada laga kontra Persikabo Bogor besok(hari ini), panpel akan mencetak tiket yang sama seperti laga perdana. "Tidak ada perubahan. Kita harapkan kali ini akan lebih banyak yang menyaksikan PSMS di stadion," tukas eks Manajer PSMS musim lalu ini.

Menurut Sekretaris Umum PSMS yang juga Ketua Panpel, Idris SE, peningkatan jumlah penonton memang signifikan daripada saat laga digelar sore hari. "Sangat signifikan. Bisa mencapai 200 persen," terang Idris.

Begitupun laga yang digelar malam bukannya tanpa pertimbangan. Selain keuntungan, ternyata banyak keluhan yang disampaikan. Contohnya dari media yang mengeluhkan kondisi pencahayaan yang menghambat fotografer menghasilkan foto bagus. Menurut koordinator teknis, Julius Raja, akan menggelar evaluasi terkait penyelenggaraan pertandingan di malam hari.

"Memang main malam itu juga memiliki hambatan, misalnya lampu membutuhkan oli, keamanan juga dilipatgandakan karena tidak terlalu jelas jika ada lemparan. Satu lagi kalau hujan lebat, kita tidak bisa menunda pertandingan. Nanti setelah dua kali laga kandang, kita akan evaluasi," tukas pria yang akrab disapa King ini.

Pembalasan

MEDAN-PSMS akan kembali menjalani laga kandang di Stadion Teladan Medan, pukul 19.00 WIB malam ini. Lawan yang bakal dijegal adalah Persikabo Bogor.

PSMS vs PERSIKABO

Pertandingan nanti malam sarat gengsi dan kental aroma dendam. PSMS akan menuntaskan ambisi menebus kekalahan musim lalu saat dipermalukan Persikabo di kandang sendiri dengan skor 0-1.
”Tidak ada alasan kembali kalah. Apalagi di kandang sendiri. Anak-anak sudah siap tempur,” kata Suyono asisten pelatih PSMS kemarin (22/11).Kepercayaan diri tinggi itu diperkuat dengan bakal kompletnya skuad Ayam Kinantan-julukan PSMS.

Ya, Jose Sebastian, gelandang im por andalan PSMS musim ini telah pulih dari cedera. Kabar baik juga datang dari Vagner Luis. Bek impor asal Brasil itu juga besar kemungkinan bisa dimainkann
karena verfikasinya dari PT Liga Indonesia sudah keluar.

Di lini depan, PSMS masih diperkuat duet maut Kurniawan Dwi Yulianto dan Gaston Castano. “Kedua striker kita juga sedang on fire. Mereka harus mencetak gol lagi di pertandingan melawan Persikabo ini,” sebut Benny Tomasoa asisten manajer PSMS.

Laga malam ini juga bakal lebih meriah, karena ada desas-desus artis Julia Perez yang merupakan kekasih Gaston Castano ini bakal hadir ke Stadion Teladan. Kehadiran Jupe-panggilan akrab artis satu ini, memang masih sebatas isu. Namun pihak fans PSMS sudah begitu antusias menanti kehadiran artis seksi itu di stadion kebanggan Masyarakat Medan. (ful)

PSMS Semangkin Solid

PSMS bakal menghadapi Persikabo Bogor Selasa (23/11) ini. Kubu tuan rumah sedang berada pada mental terbaiknya. Itu terjadi usai mengandaskan perlawanan Persitara Jakarta Utara pada laga pembuka Divisi Utama akhir pekan lalu. Sedangkan calon lawannya Persikabo tengah luka, sebab dikandaskan Pro Titan dengan skor tipis 1-0.
“Yang penting itu konsisten menang, dan main bagus. Jangan lengah, karena tak fokus membuat kita gampang dikalahkan,” sebut Zulkarnain Pasaribu.

Meski yakin bakal meraih tren positif di laga kedua, Zulkarnain enggan muluk-muluk tentang peluang tim asuhannya bakal memenangi kompetisi musim ini. “Kompetisi masih panjang. Saya cuma berharap tim bermain konsisten dan melupakan hasil tadi,” sambung Zulkarnain.

Secara teknis, PSMS dan Persikabo seimbang. PSMS diperkuat dua pemain asingnya, dengan catatan Jose Sebastian pulih tepat waktu dari cedera engkelnya. Hal serupa juga dinanti kubu tim tamu. Persikabo juga diperkuat dua pemain asing. Namun satu libero mereka Nami Hughes, tampaknya masih berkutat dengan cedera hamstring.

Dengan demikian, laga ini dipastikan bakal seru. Awalnya, PSMS sempat percaya diri karena Persikabo dengan mudah dikandaskan Pro Titan yang mayoritas pemainnya masih muda, dan tak diperkuat pemain asing. Meski demikian, PSMS mensinyalir kekuatan yang disimpan klub berjuluk.

Laskar Padjajaran itu masih cukup besar. Untuk itu, PSMS tidak mau ambil risiko dengan memandang sebelah mata. Apalagi, bertaburnya pemain potensial seperti Salim Alaydrus, Zaenal Arif, Jibby Wuwungan serta JP Boumsong membuat tim sepak bola Kabupaten Bogor itu merupakan salah satu kekuatan di kasta kedua liga di tanah air ini.
“Melawan Pro Titan kemarin (Sabtu 20/11) Persikabo memang tidak bagus, belum bermain pada performa mereka sebenarnya. Tapi bisa saja saat melawan PSMS Selasa (besok) nanti berbeda,” ujar Asisten Pelatih PSMS Suyono saat dihubungi kemarin malam.

Pada laga Pro Titan versus Persikabo lalu, Suyono memang sengaja datang menonton untuk mengetahui kekuatan lawan. Untuk itu, PSMS akan evaluasi. “Ada beberapa kesalahan mendasar yang seharusnya bisa tidak terjadi. Saking semangatnya bertanding, pemain tak mau umpan bola kepada rekan yang sebenarnya punya posisi lebih bagus untuk menyerang,” kata Yono menanggapi persiapan Ayam Kinantan.

“Pada pertandingan sebelumnya, kami melihat pemain terlalu bernafsu sehingga mengabaikan teamwork. Kali ini, mengantisipasi kesalahan seperti yang dilakukan pemain belakang waktu terciptanya gol balasan Persitara, maksimalkan compact defense akan dilakukan,” sambung pria yang juga pegawai Kantor Pos Medan itu.

Suyono pun cukup lega karena ada pemain lawan yang cedera. Tapi menurutnya, yang terpenting adalah bagaimana mempersiapkan tim untuk meraih tiga poin di pertandingan berikutnya. “Kalau memang ada pemain asing Persikabo yang tidak tampil, pasti sedikit banyak melemahkan tim itu,” pungkasnya. (ful)

PSMS Tuntut Hak Siar

MEDAN- Saat masih berlaga di Indonesian Super League (ISL), PSMS tak pernah luput dari tayangan langsung di layar kaca. Saat itu, PSMS salah satu tim yang selalu mendapatkan keberuntungan karena penampilannya kerap disorot.
Itu dulu. Kini ketika Ayam Kinantan terjerembab ke Divisi Utama, tak ada lagi jatah siaran langsung. Padahal, klub-klub di Jawa mendapatkan hak siar tersebut. Sebut saja PSIS Semarang dan Persik Kediri, yang kini juga sudah turun kelas ke Divisi Utama. Kedua tim itu, mendapatkan siaran langsung di laga awal Divisi Utama wilayah tengah musim ini. Nah, kenapa PSMS tak mendapatkan kesempatan serupa?

Menanggapi hal itu, pengurus PSMS lewat Benny Tomasoa angkat suara. Menurutnya, pihak PSMS sudah menghubungi PT Liga Indonesia (PT LI) dan menanyakan hal itu. “Kenapa melulu tim-tim Pulau Jawa yang mendapatkan hak siar. Di Medan juga banyak penonton. Mestinya PT LI adil,” harap Benny.

Musim ini, ketika Divisi Utama mendapatkan sponsor dari salah satu telepon selular buatan Cina, kesempatan meraih hak siar kembali terbuka. “Animo masyarakat yang mencintai sepak bola di sini tidak kalah dengan kota-kota besar lainnya seperti Jakarta, Bandung Surabaya dan kota lain di Jawa dan luar Jawa. Jadi menurut saya, Medan pantas menjadi salah satu tim yang memperoleh hak siar,” ungkapnya.

Tak dapat dipungkiri, banyak manfaat yang akan diperoleh sponsor utama Divisi Utama jika menayangkan pertandingan langsung PSMS. Sosialisasi produk bakal langsung menyentuh berbagai lapisan masyarakat.
Keuntungan tidak hanya bagi sponsor, PSMS yang selama dua musim terakhir tidak memperoleh dukungan sponsor, disinyalir akan membuka peluang perusahaan yang ingin memasarkan produknya. “Yang jelas, siaran langsung itu perlu bagi PSMS,” kata Benny.

Sementara itu, Manajer Kompetisi PT LI Darwis mengakui, selain PSMS, beberapa klub Divisi Utama di Pulau Sumatera juga sudah menyuarakan keinginan untuk memperoleh hak siar. PT LI menanggapi hal itu dengan positif, dan akan segera menggelar pertemuan untuk membahas hal itu. “Kami perlu mengadakan rembuk di PT LI bersama dengan stasiun televisi pemegang hak siar pertandingan,” ungkapnya.

Salah satu syarat yang diutarakan Darwis agar mendapatkan hak siar, harus mencakup aspek pendukung. Misalnya, animo masyarakat yang bagus. Jaminan pertandingan bisa berjalan aman dan lancar dan banyak hal lainnya. “Kalau animo masyarakat baik dan pertandingan bisa berlangsung aman, kenapa tidak? Kami juga berharap siaran langsung tidak hanya di Jawa,” pungkasnya. (ful)

Monday, November 22, 2010

Jelang Lawang Persikabo PSMS Makin Percaya Diri

PSMS bakal menghadapi Persikabo Bogor Selasa (23/11) ini. Kubu tuan rumah sedang berada pada mental terbaiknya. Itu terjadi usai mengandaskan perlawanan Persitara Jakarta Utara pada laga pembuka Divisi Utama akhir pekan lalu. Sedangkan calon lawannya Persikabo tengah luka, sebab dikandaskan Pro Titan dengan skor tipis 1-0.

“Yang penting itu konsisten menang, dan main bagus. Jangan lengah, karena tak fokus membuat kita gampang dikalahkan,” sebut Zulkarnain Pasaribu.

Meski yakin bakal meraih tren positif di laga kedua, Zulkarnain enggan muluk-muluk tentang peluang tim asuhannya bakal memenangi kompetisi musim ini. “Kompetisi masih panjang. Saya cuma berharap tim bermain konsisten dan melupakan hasil tadi,” sambung Zulkarnain.

Secara teknis, PSMS dan Persikabo seimbang. PSMS diperkuat dua pemain asingnya, dengan catatan Jose Sebastian pulih tepat waktu dari cedera engkelnya. Hal serupa juga dinanti kubu tim tamu. Persikabo juga diperkuat dua pemain asing. Namun satu libero mereka Nami Hughes, tampaknya masih berkutat dengan cedera hamstring.

Dengan demikian, laga ini dipastikan bakal seru. Awalnya, PSMS sempat percaya diri karena Persikabo dengan mudah dikandaskan Pro Titan yang mayoritas pemainnya masih muda, dan tak diperkuat pemain asing. Meski demikian, PSMS mensinyalir kekuatan yang disimpan klub berjuluk.

Laskar Padjajaran itu masih cukup besar. Untuk itu, PSMS tidak mau ambil risiko dengan memandang sebelah mata. Apalagi, bertaburnya pemain potensial seperti Salim Alaydrus, Zaenal Arif, Jibby Wuwungan serta JP Boumsong membuat tim sepak bola Kabupaten Bogor itu merupakan salah satu kekuatan di kasta kedua liga di tanah air ini.

“Melawan Pro Titan kemarin (Sabtu 20/11) Persikabo memang tidak bagus, belum bermain pada performa mereka sebenarnya. Tapi bisa saja saat melawan PSMS Selasa (besok) nanti berbeda,” ujar Asisten Pelatih PSMS Suyono saat dihubungi kemarin malam.

Pada laga Pro Titan versus Persikabo lalu, Suyono memang sengaja datang menonton untuk mengetahui kekuatan lawan. Untuk itu, PSMS akan evaluasi. “Ada beberapa kesalahan mendasar yang seharusnya bisa tidak terjadi. Saking semangatnya bertanding, pemain tak mau umpan bola kepada rekan yang sebenarnya punya posisi lebih bagus untuk menyerang,” kata Yono menanggapi persiapan Ayam Kinantan.

“Pada pertandingan sebelumnya, kami melihat pemain terlalu bernafsu sehingga mengabaikan teamwork. Kali ini, mengantisipasi kesalahan seperti yang dilakukan pemain belakang waktu terciptanya gol balasan Persitara, maksimalkan compact defense akan dilakukan,” sambung pria yang juga pegawai Kantor Pos Medan itu.

Suyono pun cukup lega karena ada pemain lawan yang cedera. Tapi menurutnya, yang terpenting adalah bagaimana mempersiapkan tim untuk meraih tiga poin di pertandingan berikutnya. “Kalau memang ada pemain asing Persikabo yang tidak tampil, pasti sedikit banyak melemahkan tim itu,” pungkasnya. (ful/sumutpos)

Wednesday, November 10, 2010

MEDAN - Divisi Utama Liga Indonesia 2010/2011 sudah di ambang pintu. Pada 19 November mendatang, PSMS diplot menjadi tuan rumah pada laga kontra Persi

MEDAN - Divisi Utama Liga Indonesia 2010/2011 sudah di ambang pintu. Pada 19 November mendatang, PSMS diplot menjadi tuan rumah pada laga kontra Persitara Jakarta Utara.

Waktu yang tidak lagi lama membuat panitia pelaksana pertandingan home PSMS punya pekerjaan rumah yang berat untuk mensukseskan laga. Untuk itu, Panitia Pelaksana yang diketuai Sekum PSMS Idris SE menggelar rapat perdana di Mess Kebun Bunga Medan kemarin malam.

Pada pertemuan tersebut dibahas program kerja dari berbagai bidang secara keseluruhan. Beberapa koordinator bidang menyampaikan masukan yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan pertandingan PSMS.

Untuk itu, Idris meminta masing-masing koordinator untuk menyiapkan konsep terkait pelaksanaan pertandingan kandang nanti. Nantinya hal tersebut akan dibahas pada rapat-rapat selanjutnya.

“Kita ingin tiap bidang berperan dengan baik demi kesuksesan pertandingan kandang. Kami minta kepada masing-masing koordinator untuk mematangkan konsep kerja di bidangnya masing-masing untuk dirembukkan pada rapat berikutnya,” sebut Manajer PSMS tersebut.

Dua langkah perdana yang akan dibuat panpel adalah menggelar sosialisasi ke sekolah-sekolah sepakbola maupaun sekolah umum di Medan. Hal itu akan digelar mulai Jumat (12/11) mendatang.

Untuk itu, panpel berencana untuk mencetak tiket sendiri bagi dua klub fans PSMS. Pasalnya kerap kali terjadi kecurangan dalam hal penjualan tiket fans yang murah oleh oknum tertentu kepada agen.

“Tapi itu semua akan dirembukkan lagi, kami juga nanti akan meminta masukan kepada dua klub penggemar PSMS (SMeCK Hooligans dan PMFC),” ungkap Idris.

Selanjutnya, Idris menghimbau seluruh panitia serius dalam mengemban tugasnya. “Kami harap seluruh bidang di panpel akan melakukan tugasnya dengan baik,” ujar Idris.

Kiper Utama Belum Pasti

MEDAN- Penjaga gawang PSMS mulai mengulah. Di saat kompetisi sudah di ambang pintu, pelatih dipusingkan dengan tindakan indisipliner lini pertahanan terakhir itu.

Dari tiga kiper yang saat ini memperkuat PSMS, belum satupun yang akan diplot jadi starter. Terlebih masih ada kiper yang tak disiplin dengan kerap datang terlambat saat latihan.

Maka itu, satu penjaga gawang baru bernama Iswandi diseleksi dan mulai mengikuti latihan bersama skuad PSMS lainnya. Kabarnya Iswandi pernah bemain di PSP Padang. Hal itu diamini pelatih kepala PSMS Zulkarnain Pasaribu. “Dia mulai ikut latihan hari ini, coba tanyakan saja kepada pelatih kiper (Waluyo),” ujar Zulkarnain.

Dan Waluyo pun mengakui bahwa posisi kiper utama belum aman. “Namanya Iswandi, dia itu mantan kiper binaan PPLP (Pusat Pendidikan Latihan Pelajar) binaan saya. Kalau memang kemampuannya lebih bagus dari kiper yang ada sekarang, bisa saja satu kiper lama akan kita buang untuk digantikan kehadirannya,” kata Waluyo.

“Saya selalu tekankan kepada kiper untuk tampil baik dan disiplin, begitu juga dengan Iswandi. Kalau tidak patuh dan bermalas-malasan, bisa saja kiper dibuang. Yang jelas di tim PSMS, siapa yang terbaik yang kami ambil, bukan yang bermalas-malasan,” sebut mantan kiper PSMS era 80 an awal 90 an itu.

Memang, saat ini, diakui Waluyo, performa Andi Setiawan, Syahbani dan Irwin Ramadhana cukup berimbang, namun, kedisiplinan penjaga mistar gawang menjadi perhatian pihaknya saat ini. “Yang tidak disiplin bisa saja kami ganti dengan yang disiplin, kiper harus memperhatikan itu. Untuk Iswandi, kami akan memantau perkembangannya hingga seminggu ke depan,” tegasnya. (ful)

Uji Yedija FC

PSMS semakin memantapkan persiapan jelang kompetisi. Karena kompetisi sudah dekat, lawan yang akan dihadapi tak lagi yang berada di satu level kemampuan. Maka itu Yedija FC sebuah klub amatir ditantang.

Ujicoba itu sedianya akan digelar di Stadion Teladan Medan hari ini mulai pukul 07.00 Wib. Sengaja digelar malam, sebab PSMS memang tengah beradaptasi main malam. Dikabarkan, PSMS memang berencana main malam hari pada kompetisi Divisi Utama musim ini. Namun hal itu masih menanti izin dari PSSI atau BLI.

Yedija FC merupakan klub yang baru saja dibentuk. Klub ini dimiliki oleh asisten manajer PSMS Benny Tomasoa. Tampaknya ujicoba melawan klub lemah ini diamini Benny, sehingga pria berdarah Ambon ini mengajukan timnya untuk sparring partner. “Persiapan sudah semakin mantap. Sekarang pihak pelatih ingin melawan tim-tim yang kualitasnya di bawah,” kata Benny Selasa (10/11). Meski begitu, Yedija FC akan diperkuat mantan pemain PSDS Fajar Andika yang kini berkostum PSPS Pekan Baru.

Berhubung kompetisi sedang libur, Fajar dikatakan Benny sedang pulang kampung. “Rencana Fajar Andika ikut main bersama Yedija. Ya sebagai pengisi waktu luang liburannya,” sambung Benny. Pihak PSMS lewat asisten pelatih Suyono senang, ujicoba bisa dimainkan malam hari. “Kita harus sering-sering adaptasi main malam hari. Kalau diizinkan menggelar pertandingan malam hari, anak-anak tak lagi grogi,” kata Suyono.

Selain menghadapi Yedija FC, PSMS juga akan menantang Tasbih FC. Dalam satu malam dua laga diemban. (ful)

Kostum tanpa Sponsor, hingga Perkenalan ke Sekolah

Jelang Peluncuran PSMS Menghadapi Divisi Utama

Dalam waktu dekat, rencananya 14 November ini, PSMS akan dikenalkan ke publik. Persiapan kenalan itu mulai dibincangkan sejak beberapa hari terakhir. Banyak ide bermunculan untuk memeriahkan peluncuran itu.

Syaifullah, Medan

Kali ini, pengurus PSMS menyerahkan konsep kegiatan peluncuran tim kepada dua barisan pendukung PSMS. Yakni Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligans dan PSMS Medan Fans Club (PMFC).

Tidak ingin berlama-lama, dua klub penggemar PSMS tersebut mulai menggelar rapat penyusunan konsep acara di Mes Kebun Bunga kemarin. Dihadiri beberapa pentolannya, dua klub akhirnya memutuskan untuk menentukan lokasi acara hari ini.

“Stadon Teladan dan Lapangan Merdeka menjadi tempat yang diwacanakan sebagai tempat menggelar launching itu. Memang belum pasti, tapi rencananya besok (hari ini) kami akan menetapkan venue penyelenggaraannya,” ujar Ketua SMeCK Wahyudinata Simangunsong yang ditemui di sela-sela rapat tersebut.

Jika digelar di Stadion Teladan, rencananya peluncuran tim akan menggunakan tiket masuk. Pendapatan dari tiketing itu dikatakan Nata akan disumbangkan sepenuhnya untuk PSMS. “Itulah yang bisa kita berikan kepada PSMS. Semoga bermanfaat untuk biaya operasional,” sambun Nata.

Untuk memeriahkan peluncuran, SMeCK dan PMFC juga akan menggelar aneka hiburan seperti live music, hingga juggling. Tentu sekaligus memperkenalkan jersey terbaru PSMS.

Sayangnya, soal kostum ini tampak tidak akan ada kejutan selain kejutan yang benar-benar mengejutkan. Ya, klub sebesar PSMS mulai musim depan tak akan memakai kostum dengan label produk alias tanpa sponsor. Jadi sifatnya mandiri. Musim lalu saja PSMS kerjasama dengan Specs. Musim sebelumnya, hampir tak pernah PSMS tampil tanpa sponsor.

“Tidak ada sponsor. Kita rencananya mandiri saja,” sebut Idris Sekum PSMS yang dihubungi Senin (8/11). Tapi itu bukan soal besar, sebab persiapan tim lebih utama.

Kemudian, rencananya PSMS akan mengenalkan diri dengan mencoba mengunjungi sekolah-sekolah yang ada di Kota Medan. Sekolah bola juga direncanakan dihadiri para punggawa PSMS. “Ya itu untuk regenasi saya kira sangat bagus,” kata Benny Tomasoa menyikapi rencana road show itu.

Sekretaris PMFC Muh Mukhlis juga menyatakan pihaknya bersama SMeCK Hooligans melanjutkan rapat untk menyamakan visi terkait konsep kegiatan peluncuran tim PSMS. “Setelah diputuskan, kami akan menyerahkan proposal kepada Asisten Manajer (Benny Tomasoa). Intinya kami berharap, Ketua Umum PSMS (Dzulmi Eldin) bisa mendukung,” sebut Muhklis. (*)

Jangan Sampai jadi Tim Musafir

Target Indonesia Super League tentunya harus serius disikapi PSMS. Tidak hanya soal pemain, fasilitas yang ada juga wajib disesuaikan. Pasalnya, jika target itu tercapai, apakah PSMS mau menjadi pemain musafir lagi?.

Hal ini diungkapkan Lisna, seorang pegawai di DPRD Medan.”Iya, lucukan kalau PSMS jadi klub musafir. Terus, kita yang mau menonton PSMS harus pergi dari Medan, kan tak praktis,” aku Lisna.

Seperti diketahui, PSMS akan memakai Stadion Teladan sebagai kandang. Di Divisi Utama hal itu tidak begitu bermasalah, namun jika masuk ISL, tentunya keadaan Stadion Teladan bisa menghambat. “Stadion Teladan memang sudah tak layak, perlu renovasi di segala sisi,” sambung Lisna.

“Harusnya hal itu juga dipikirkan ketika pengurus mulai membentuk pemain, jadi harus berbarengan,” imbuh Lisna.
Perempuan berambut panjang ini tak menyalahkan siapa-siapa soal terbengkalainya standar Stadion Teladan yang sesuai dengan ISL. Namun, dia menyayangkan jika PSMS yang namanya begitu besar di kancah sepak bola Indonesia tak memiliki stadion yang bisa diandalkan. “Stadion harus direnovasi sesuai ISL kalau bisa standar internasional. Jadi pemerintah Kota Medan jangan hanya memikirkan mal dan hotel mewah saja,” pungkasnya. (mag-20)

Memaksimalkan Sentuhan Akhi

MEDAN- Jelang bergulirnya Divisi Utama, skuad PSMS besutan Zulkarnain Pasaribu tampaknya tak mengalami banyak soal secara teknis. Lini perlini Ayam Kinantan maksimal digeber. Kecuali lini depan, yang hingga kini masih jadi sorotan.

Ya, lagi-lagi lini depan terlihat bagai momok. Berkaca dari musim-musim sebelumnya, PSMS kesulitan mencipta goal getter andal. Di Indonesian Super League (ISL), top skor dipegang Martin Zada yang notabane gelandang. Musim lalu, striker juga tak memberi kontribusi maksimal.

Musim ini PSMS sudah punya nama bagus di lini depan. Ada Kurniawan Dwi Julianto yang kenyang makan asam garam liga. Ada juga pemain asing Gaston Castano. Jangan lupa, ada juga nama Zulkarnain yang musim ini di PSMS diplot jadi gelandang serang. Selama membela Persiraja, Zulkarnain kerap jadi penyerang andalan.

Maka itu, konsep menyerang dengan ketajaman lini depan mulai dimaksimalkan. Peluang demi peluang yang diharap tercipta dari bola-bola mati atau set piece juga disorot. “Seminggu ini harus fokus penyelesaian akhir. Kita harus bisa membuat gol,” terang asisten pelatih PSMS Suyono. Mencipta peluang dari bola mati juga diperhatikan. Untuk pengeksekusi bola-bola mati ini, pelatih mempercayakan kepada gelandang asing Jose Sebastian. “Terutama untuk tendangan bebas langsung. Sebastian sejauh ini kita geber kemampuannya,” sambung Yono.

Sebastian awalnya juga kerap diplot mengambil tendangan penjuru. “Tendangan sudut juga akan dirotasi. Kita cari siapa yang paling tepat,” tambah Yono.

Sayang, untuk menggeber latihan finising touch dan tendangan bebas, Stadion Kebun Bunga yang selama ini dipakai tak lagi bisa diajak kompromi. Permukaan lapangan yang berbukit-bukit plus pertumbuhan rumput yang tak karuan, membuat proses latihan babak-belur. Bahkan kata Yono, seorang Lionel Messi pun bakal kehilangan kemampuan di Kebun Bunga. (ful)

Adaptasi Main Malam

Ada kemungkinan bahwa PSMS akan melangsungkan laga Divisi Utama di malam hari. Tujuannya tentu saja untuk menghimpun penonton sebanyak-banyaknya. Bukankah kalau digelar sore hari masih banyak Warga Medan yang bekerja.

“Main malam sedang kita jajaki. Semoga tidak ada masalah. Kalau laga digelar malam, pasti penonton bakal ramai,” sebut Benny Tomasoa asisten manajer PSMS, Senin (8/11).

PSMS percaya diri, bahwa pertandingan malam hari bisa digeber. Pasalnya PSMS sudah memiliki lampu stadion yang memenuhi standar. Konon kualitas lampu sudah bisa diloloskan untuk menggelar ISL. “Tampaknya tak adas persoalan dari segi teknis. Stadion sudah bisa dipakai, lampu juga terang,” tambah Benny.
Dengan demikian, pihak PSMS saat ini tengah mengajukan izin kepada PSSI maupun Badan Liga Indonesia agar rencana main malam itu direstui.

Dengan mengajukan izin main malam, dikatakan Benny juga akan menjadi nilai lebih bagi PSMS. Terlebih target main di ISL sudah sangat memuncak. “Inilah sedang dibicarakan kepada BLI atau PSSI. Kalau kita dapat izin main malam, ada nilai tersendiri,” terang Benny.

Menyoroti keinginan main malam, pihak pelatih pun ancang-ancang adaptasi. Dalam beberapa kesempatan latihan ke depannya, Zulkarnain Pasaribu dan jajaran pelatih sudah merembukkan kemungkinan untuk itu. (ful)

Monday, November 8, 2010

Bintang Medan Tunggu Hasil Verifikasi

Giliran Bintang Medan, nama lain PSMS untuk tampil di Liga Primer Indonesia (LPI), menerima modal Rp1 miliar dari konsorsium LPI tinggal menunggu waktu. Semua masih menanti hasil verifikasi dari pihak LPI.

Bintang Medan yang kabarnya akan diisi pemain besutan Suharto, sudah diverifikasi sejak beberapa waktu lalu. Namun hingga kini hasilnya belum diumumkan oleh LPI. “Kita sifatnya menanti hasil verifikasi saja. Kalau sudah ada hasilnya, maka akan diberikan. Tapi tak tahu apakah langsung utuh Rp1 miliar atau dicicil,” sebut Agus Suriono sekretaris PSMS yang dipercaya bertanggung jawab atas keikutsertaan di LPI.

Nah, jika uang segar itu sudah masuk ke rekening Bintang Medan, maka dana itu langsung digunakan untuk membenahi tim. Prioritas utama kabarnya untuk mendatangkan pemain asing, dan ikat kontrak pemain lokal.
“Dana itu kan modal untuk mandiri. Maka kita harus benar-benar memanfaatkan agar ke depannya klub ini mampu mandiri. Semua bidang akan kita danai lewat dana awal itu,” terang Agus.

Sementara itu, klub asuhan Suharto yang kini lebih dikenal PSMS ‘President’ oleh para pendukung setianya terus berbenah. Meski belum dihuni pemain asing, namun kepercayaan diri membuncah. Seperti yang diutarakan Suharto beberapa waktu lalu, timnya siap turun di kompetisi mana saja. (ful)

Bintang Medan Belum Dapat Rp1 Miliar

Konsorsium PT Liga Primer Indonesia (LPI) mulai membuktikan omongannya. Saat ini klub-klub yang berkomitmen ikut kompetisi sudah dikucuri dana. Masing-masing klub kebagian dana awal Rp1 miliar.
Menariknya, PSMS yang memakai baju Bintang Medan untuk LPI malah belum mengetahui hal tersebut. Sekretaris Umum PSMS, Idris, menegaskan hal tersebut ketika dikonfirmasi Sumut Pos. “Belum ada. Kita malah tak tahu,” katanya, Kamis (4/11).

Idris menambahkan, jika memang dana tersebut dicairkan, Bintang Medan harusnya dapat. “Itu kan untuk peserta, jadi kita tunggu saja. Yang, jelas saya belum tahu,” tambahnya.

Apa yang dikatakan Idris ini berbanding terbalik dengan Semarang United. Direktur Utama Semarang United, Novel Al Bakrie, mengaku timnya sudah mendapat dana awal Rp1 miliar dari LPI. Dana itu sebagian sudah digunakan untuk memberi uang muka kepada 15 pemain lokal.

“Kami sudah mendapat kucuran dana Rp 1 miliar dari LPI. Setelah ini kami akan mengajukan calon skuad tim kepada konsorsium dan mereka yang akan memberesi persoalan kontraknya,” kata Novel.

Hal senada juga diungkapkan Direktur Utama Batavia Persitara Yon Moeis. Dia mengaku timnya sudah mulai mendapat kucuran dana dari konsorsium LPI. “Dari alokasi Rp1 miliar, sementara ini baru kami terima Rp350 juta. Sisanya tidak lama lagi akan cair,” ujarnya.

Dana yang sudah diterima itu langsung dibagikan kepada pemain untuk kesepakatan kontrak. Saat ini Tim Batavia Persitara FC tengah bergerak mencari pelatih usai ditinggal Suimin Diharja yang hengkang ke Persijap Jepara belum lama ini. Kabarnya Batavia FC akan merekrut satu pelatih asing kelahiran Brasil yang menetap di Spanyol. Menurut Yon Moeis pelatih asing itu akan datang ke Indonesia dalam waktu dekat ini. “Nama pelatih itu Roberto Luiz Bianchi Pelliser, dia akan terbang dari Madrid Jumat (5/11), dan akan datang di Indonesia hari Sabtu (6/11),” jelas Yon. (ali/jpnn/rmd)