Wednesday, April 7, 2010

Butuh Dua Tahun untuk Pembinaan

Mengingat kosongnya kaderisasi pemain untuk mengisi skuad PSMS, pengurus pun menggelar seleksi pemain pada 26 April ini di Stadion Kebun Bunga Medan. Namun masih butuh waktu untuk menghasilkan pemain berkualitas dari proses tersebut.

Hal itu dipertegas mantan pemain sekaligus Pengurus PSMS Fredy Hutabarat yang ditemui di Stadion Kebun Bunga Medan, Senin (5/4). “Para pemain ini harus menjalani pembinaan minimal dua tahun. Masih banyak yang harus dipersiapkan dari mereka sebelum benar-benar bisa diturunkan pada pertandingan,” ucap Freddy.

Meskipun begitu lanjutnya waktu dua tahun itu dapat dimaksimalkan dengan melibatkan pemain potensial di sisa pertandingan. Dengan demikian si pemain memiliki pengalaman yang dapat menempa mentalnya. “Kalau memang dia potensi, misalnya 10 menit terakhir bisa diturunkan. Saya yakin dalam 10 pertandingan sudah menempa mentalnya sebagai pemain profesional,” jelas Freddy.

Hal yang sama pun disampaikan Julius Raja yang akrab disapa The King. Untuk itu dirinya lebih berkonsentrasi pada pengadaan dana PSMS. Dengan demikian skuad PSMS ke depan diisi oleh para pemain berkualitas. Pasalnya materi pemain juga berperan penuh dalam mewujudkan keinginan untuk berlaga di Indonesia Super League (ISL. “Lebih bagus kita konsentrasi mempersiapkan keuangan PSMS untuk merekrut para pemain yang berkualitas super liga,” ucapnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, pada 26 April ini Pengurus PSMS akan menggelar seleksi pemain. Seleksi sendiri dibagi dalam dua tahapan yaitu seleksi pemain untuk lapis kedua dengan usia 19-25 tahun dan seleksi pemain junior 18-23 tahun. Senin (5/4) pengurus bahkan sudah membentuk tim pemandu bakat yaitu Zulkarnaen Pasaribu didampingi Ismail Ruslan, Amrustian, Syamsir Alamsyah, dan Waluyo.

PSMS Perbaiki Mes dan Tempat Latihan

Mengintip Aktivitas Stadion Kebun Bunga Pasca-Kompetisi

Empat siswa SMU Negeri 4 Medan setia duduk bersila di batu berpasir. Cerita dalam canda pun mengalir tanpa mengalihkan pandangan mereka dari Stadion Kebun Bunga Medan, markas tim kesayangan masyarakat Kota Medan, PSMS.

INDRA JULI HUTAPEA, Medan

Ya, Nico, Andriano Purba, Christian Tambunan, dan Norwin merupakan gambaran rasa cinta yang masih tinggi kepada PSMS dari masyarakat Kota Medan. Sekalipun tidak ada jadwal latihan, keempatnya tak langsung beranjak pergi. Tanpa menghiraukan seragam sekolah yang melekat, mereka duduk bersila di halaman mess menghadap Stadion Kebun Bunga.

“Akh, jadi gak ada lagi pemain yang di sini (Mess PSMS, Red), Bang? Karena kami dengar hari ini (Selasa, Red) PSMS ada latihan,” ucap Nico yang bertubuh tambun.

Mereka pun membayangkan pemain favorit tengah beraksi di lapangan sesuai dengan posisinya masing-masing. Nico sendiri menjagokan Hary Saputra di posisi pertahanan. Andriano Purba tampaknya mengagumi penjaga gawang PSMS Irwin Ramadhan. Christian Tambunan menjagokan Faisal Azmi dengan agresivitasnya di sisi wing. Sementara Norwin, memuja Tri Yudha Handoko.
Mereka bahkan optimis bila pemain favoritnya akan terus dipertahankan mengisi skuad PSMS musim yang akan datang. “Bukan apa-apa Bang, selama satu musim ini hanya mereka yang penampilannya paten. Sayang aja Irwin tidak diturunkan sejak awal,” ketus Andriano.

Rencana Pengurus mengantar PSMS ke Indonesia Super League (ISL) pada 2011 mendatang pun disambut mereka dengan bangga. Meskipun untuk itu anggota salah satu fans club PSMS ini mencatat beberapa pekerjaan yang harus dilakukan para pengurus. Menurut keempatnya, kemerosotan prestasi PSMS tak terlepas dari keprofesionalismean pengurus. “Kalau orang yang duduk di pengurus ngerti sepakbola, mereka pasti bisa mencari jalan keluar,” beber Christian yang disambut riuh tiga temannya.

Selain itu, bak seorang komentator bandal, Norwin menegaskan bila pemilihan pemain juga berpengaruh dalam mewujudkan ambisi bermain di ISL. “Kalau kita mau jujur, dengan pemain saat ini omong kosong mau ke ISL. Makanya, seleksi ke depan harus benar-benar lah. Dari sekarang sudah bisa dikumpulkan uang untuk membeli pemain yang berkualitas. Jangan lagi yang pas-pasan,” tegasnya.

Komentar Norwin juga mengundang tawa yang lain. Mereka lalu menerka-nerka para pemain yang diistilahkan dengan pas-pasan itu tadi. Di selembar kertas Norwin menuliskan nama-nama pemain di luar empat pemain paforit mereka. Tanpa ragu secara bergiliran mereka memberikan tanda minus. “Kita berharap pada pelaksanaan seleksi nanti dilaksanakan secara objektif. Kami akan bawa masalah ini ke kawan-kawan dan bila perlu turun mengawal pelaksanaan seleksi. Jadi kalau ada orang yang mau cari kesempatan jangan coba-coba. Kita mewakili masyarakat Kota Medan sayang dengan PSMS dan tidak izin tim ini dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi atau kelompok,” ungkap Norwin.

Sebelum beranjak, keempatnya lalu menyatukan tangan sebagai komitmen untuk mengawal persiapan PSMS musim 2010/2011 ini. Teriakan ‘Hidup PSMS’ dari keempatnya terus terdengar meskipun mereka sudah hilang di balik tembok. Ya, meninggalkan gema di Stadion Kebun Bunga yang cerah.

PSMS Perbaiki Mes dan Tempat Latihan

Usaha PSMS untuk membenahi diri tidak hanya menyentuh sektor tim. Tapi juga pembenahan dilakukan pada fasilitas yang ada. Seperti Mes dan Stadion Kebun Bunga yang selama ini menjadi pusat aktivitas tim. Rencananya, markas PSMS itu akan dibenahi dalam waktu dua bulan ke depan.

Menurut Sekum PSMS, Idris SE, waktu libur kompetisi ini akan dimanfaatkan untuk perbaikan kawasan yang terletak di area Kampung Madras tersebut. “Stadion akan kita tutup selama dua bulan ke depan dan kita akan lakukan perbaikan. Karena memang tim sedang tidak ada aktivitas, karena latihan diliburkan sampai 12 Mei (sebelumnya ditulis 12 April, Red) nanti,” ucap Idris.

Stadion Kebun Bunga yang menjadi tempat aktivitas latihan paling mendesak untuk dibenahi. Pasalnya, kondisi stadion yang sarat sejarah itu memang cukup parah, terutama di bagian lapangan. Tanah yang keras dan bergelombang kerap membuat para pemain dan pelatih mengeluh. Selain tidak nyaman, juga akan berakibat fatal pada cederanya pemain. Beberapa pemain sempat mengalami cedera karena kondisi tersebut.

“Memang yang paling menjadi perhatian kita yakni di sektor lapangan. Tanah yang tidak rata akan kita timbun dan kita ratakan. Supaya pemain bisa leluasa untuk latihan,” ujarnya.

Sementara bagian tepi-tepi lapangan akan diperindah agar terlihat menarik. Nantinya Stadion ini akan coba diberdayakan untuk menarik sponsor. “Selesai renovasi kita menerima jika nantinya ada perusahaan-perusahaan yang mau menaruh papan reklame di sisi lapangan. Seperti, di Stadion Teladan. Bagi yang berminat bisa datang langsung ke sekretariat PSMS di Kebun Bunga,” ucapnya.

Sedangkan untuk mes menginap pemain akan dilakukan sedikit pembenahan. “Sebelumnya kan sudah sempat diperbaiki. Jadi kita hanya tinggal perbaiki sedikit lagi,” tambah pembina salah satu klub sepakbola usia dini ini.

Untuk pendanaan, pengurus PSMS mengharapkan bantuan dari pengusaha-pengusaha di Medan. Saat ini sedang dalam tahap pengajuan. “Kita harapkan donasi dari pengusaha-pengusaha Medan yang peduli dengan PSMS. Untuk saat ini, baru ada satu yang sudah deal,” tuturnya.

Sayangnya, mengenai nama orang budiman tersebut masih dirahasiakan Idris. Pasalnya, yang bersangkutan memang tidak ingin disebutkan namanya. “Beliau memang tidak ingin namanya disebutkan. Yang jelas dari kalangan pengusaha Medan. Kita juga berharap yang lain bisa ikut membantu,” tutup Idris

Seleksi Digelar 26 April

MEDAN-Menyambut Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2010/2011, PSMS akan menggelar seleksi pemain di Stadion Kebun Bunga Medan, Senin (26/4) mendatang. Seleksi yang dimulai pukul 14.00 WIB tersebut akan melibatkan pemain usia 19 tahun hingga 25 tahun.

Demikian Sekretaris Umum PSMS Idris SE yang ditemui di Stadion Kebun Bunga usai memimpin rapat pengurus, Senin (5/4). “Seleksi ini kita gelar dalam rangka persiapan tim lapis kedua PSMS. Nantinya pemain yang memiliki potensi mencukupi akan kita promosikan ke skuad inti PSMS. Jadi kaderisasi pemain tetap berjalan dan PSMS tidak akan kesulitan dalam masalah pemain,” ucap Idris.

Seleksi sendiri lanjutnya akan berlangsung selama sepekan di bawah pengawasan tim pemandu bakat yang dipimpin Zulkarnaen Pasaribu didampingi Ismail Ruslan, Amrustian,
Syamsir Alamsyah dan Wiluyo sebagai anggota. Mereka juga didampingi dua tim kesehatan yaitu dr Rori Pane dan dr Nasrul Anas. Idris sendiri sebagai Ketua Tim akan langsung memantau jalannya seleksi didampingi Julius Raja SE, Drs H Freddy Hutabarat dan H Sakiruddin SE dari Dispora Sumut.

“Memang ini menjadi beban tambahan. Tapi ini harus dilakukan untuk mencegah adanya permainan dalam proses seleksi nanti. Kita menginginkan pemain yang berkualitas yang memenuhi kriteria penilaian,” tegasnya.

Para pemain yang berkeinginan mengikuti seleksi terlebih dahulu mendaftarkan diri ke sekretariat PSMS stadion Kebun Bunga Medan pada 19 hingga 23 April dengan membawa bio data.
Kepada seluruh perkumpulan sepak bola klub anggota PSMS diharapkan dapat mengirimkan para pemainnya untuk mengikuti seleksi tersebut.

Ketua Harian PSMS Agus Simorangkir dihunjuk sebagai project officer tim usia 19-25 tahun. “Untuk kedua kategori seperti yang disebutkan tadi para pemain saat mendaftarkan dirinya harus menyertai bio data,” kata Idris. (jul)

Dapat Dukungan Menteri

MEDAN-Kondisi PSMS yang terus menurun memang memprihatinkan semua pihak. Setelah terdegradasi dari Indonesia Super League (ISL), musim ini pun sempat terancam turun ke Divisi I jika pada pertandingan terakhir gagal mengalahkan Persires.

Ditengarai itu bisa terjadi karena selama ini PSMS selalu bergantung kepada APBD. Nah ketika pengunaan APBD dilarang, tak pelak, banyak pengurus yang kelimpungan, bahkan ada pula yang mundur dari jabatannya karena tak mampu menanggulangi untuk mendatangkan pemain andal.
Kondisi semakin parah ketika sejumah pemain asing yang direkrut tidak tak mampu mendongkrak performa tim.

Memang perekrutan pemain tidak berdasarkan kualitas lagi, melainkan berdasarkan kemampuan keuangan.

Kendati begitu, target untuk mencapai ISL di musim depan yang didengungkan pengurus melalui Sekretaris Umum Idris SE dianggap menjadi momentum untuk memecahkan kebuntuan. Meskipun bisa dipastikan untuk langkah ke arah sana cukup banyak aral yang melintang.

Syukurnya, saat ini masih ada juga pihak-pihak yang turut memperhatikan dan merasa prihatin dengan kondisi ini. Salah satunya adalah perhatian yang didapat dari Kementerian Pemberdayaan Wanita, Sri Linda Agum Gumelar yang disampaikan kepada salah seorang pengurus PSMS Julius Raja saat mengikuti Kongres Sepakbola Nasional (KSN) di Malang beberapa waktu lalu.
Seperti yang sampaikan Julius Raja bahwa Sri Linda Agum Gumelar yang alumni SMU Negeri 1 Medan ini menyampaikan keprihatinannya terhadap PSMS dan berjanji untuk membantu semampunya.

“Saya dua kali bertemu dengan Ibu Linda Agum Gumelar di Hotel Santika dan Stadion Kanjuruan. Di kedua pertemuan itu beliau hanya menanyakan penyebab kemunduran PSMS,” ucap Julius Raja kepada Sumut Pos yang ditemui di Stadion Kebun Bunga, Senin (5/4).

Pada kesempatan itu lanjut Julius Raja, Sri Linda Agum Gumelar menyarankan agar PSMS secara resmi mengajukan permohonan ke Kementerian Pemberdayaan Wanita. Pengajuan itu akan menjadi jalan untuk memberi bantuan finansial kepada PSMS.

Menanggapi hal itu Idris SE selaku Sekretaris Umum PSMS menyambut positif. Dirinya berencana akan menggelar pertemuan untuk membahas tindak lanjut tawaran tersebut.
“Ya kita sangat berterimakasih dengan perhatian yang diberikan kepada PSMS. Tapi ada baiknya hal ini kita bahas di tataran pengurus sehingga tidak menjadi polemik,” ucap Idris.

Idris pun menghimbau seluruh masyarakat Kota Medan untuk turut berpartisipasi dalam perjalanan PSMS menuju ISL pada 2011 mendatang. Beberapa program pun sudah disiapkan untuk mengatasi masalah keuangan yang selama ini.

“Kita juga menghimbau kiranya pengusaha maupun perusahaan yang ada di Kota Medan dapat berpartisipasi. Bagaimanapun PSMS adalah ikon Kota Medan yang juga milik masyarakat Kota Medan itu sendiri,” pungkasnya. (jul)

Dapat Dukungan Menteri

MEDAN-Kondisi PSMS yang terus menurun memang memprihatinkan semua pihak. Setelah terdegradasi dari Indonesia Super League (ISL), musim ini pun sempat terancam turun ke Divisi I jika pada pertandingan terakhir gagal mengalahkan Persires.

Ditengarai itu bisa terjadi karena selama ini PSMS selalu bergantung kepada APBD. Nah ketika pengunaan APBD dilarang, tak pelak, banyak pengurus yang kelimpungan, bahkan ada pula yang mundur dari jabatannya karena tak mampu menanggulangi untuk mendatangkan pemain andal.
Kondisi semakin parah ketika sejumah pemain asing yang direkrut tidak tak mampu mendongkrak performa tim.

Memang perekrutan pemain tidak berdasarkan kualitas lagi, melainkan berdasarkan kemampuan keuangan.

Kendati begitu, target untuk mencapai ISL di musim depan yang didengungkan pengurus melalui Sekretaris Umum Idris SE dianggap menjadi momentum untuk memecahkan kebuntuan. Meskipun bisa dipastikan untuk langkah ke arah sana cukup banyak aral yang melintang.

Syukurnya, saat ini masih ada juga pihak-pihak yang turut memperhatikan dan merasa prihatin dengan kondisi ini. Salah satunya adalah perhatian yang didapat dari Kementerian Pemberdayaan Wanita, Sri Linda Agum Gumelar yang disampaikan kepada salah seorang pengurus PSMS Julius Raja saat mengikuti Kongres Sepakbola Nasional (KSN) di Malang beberapa waktu lalu.
Seperti yang sampaikan Julius Raja bahwa Sri Linda Agum Gumelar yang alumni SMU Negeri 1 Medan ini menyampaikan keprihatinannya terhadap PSMS dan berjanji untuk membantu semampunya.

“Saya dua kali bertemu dengan Ibu Linda Agum Gumelar di Hotel Santika dan Stadion Kanjuruan. Di kedua pertemuan itu beliau hanya menanyakan penyebab kemunduran PSMS,” ucap Julius Raja kepada Sumut Pos yang ditemui di Stadion Kebun Bunga, Senin (5/4).

Pada kesempatan itu lanjut Julius Raja, Sri Linda Agum Gumelar menyarankan agar PSMS secara resmi mengajukan permohonan ke Kementerian Pemberdayaan Wanita. Pengajuan itu akan menjadi jalan untuk memberi bantuan finansial kepada PSMS.

Menanggapi hal itu Idris SE selaku Sekretaris Umum PSMS menyambut positif. Dirinya berencana akan menggelar pertemuan untuk membahas tindak lanjut tawaran tersebut.
“Ya kita sangat berterimakasih dengan perhatian yang diberikan kepada PSMS. Tapi ada baiknya hal ini kita bahas di tataran pengurus sehingga tidak menjadi polemik,” ucap Idris.

Idris pun menghimbau seluruh masyarakat Kota Medan untuk turut berpartisipasi dalam perjalanan PSMS menuju ISL pada 2011 mendatang. Beberapa program pun sudah disiapkan untuk mengatasi masalah keuangan yang selama ini.

“Kita juga menghimbau kiranya pengusaha maupun perusahaan yang ada di Kota Medan dapat berpartisipasi. Bagaimanapun PSMS adalah ikon Kota Medan yang juga milik masyarakat Kota Medan itu sendiri,” pungkasnya. (jul)

Zulkarnaen Pasaribu Pelatih PSMS Musim Depan

Zulkarnaen Pasaribu dipastikan menjadi pelatih PSMS menatap gelaran Devisi Utama musim mendatang. Demikian hasil rapat pengurus yang digelar di Stadion Kebun Bunga Medan, Senin (5/4) saat memutuskan Zulkarnaen Pasaribu sebagai pelatih kepala PSMS.

“Ya seluruh pengurus sudah sepakat menunjuk Bang Zul (sapaan akrab Zulkarnaen Pasaribu, Red) sebagai pelatih kepala PSMS. Bang Zul juga akan terlibat di seleksi pemain dalam waktu dekat ini,” ucap Sekretaris Umum PSMS Idris SE yang segera menyampaikan pemberitahuan kepada Zulkarnaen Pasaribu.

Seperti yang dipaparkan Idris, nantinya Zulkarnaen akan diberi wewenang penuh untuk menunjuk asisten pelatih yang akan menemaninya menangani si Ayam Kinantan. Begitu juga dalam penunjukan pemain yang akan mengisi skuad PSMS untuk musim 2010-2011 nanti. Dengan demikian keinginan menatap ISL dapat diwujudkan.

“Kita berkaca dari pengalaman di musim 2009/2011 ini. Jadi kita pengurus akan menyerahkan sepenuhnya urusan perekrutan pemain kepada Pelatih Kepala. Karena bagaimanapun yang mengerti teknis dan kebutuhan sebuah tim adalah pelatih. Dari pengurus hanya berharap di 2011 nanti PSMS main di ISL,” bebernya.

Penunjukan Zulkarnaen Pasaribu sendiri lanjut Idris, mengingat keberhasilannya bersama Amrustian dalam memanfaatkan empat pertandingan sisa untuk membuat PSMS bertahan di Divisi Utama. Selain itu, pengurus juga berencana akan merekrut pemain asing asal Asia. Meskipun masih terbuka kemungkinan untuk menggunakan pemain asal Afrika