Monday, September 19, 2011

Langkah Gamang PSMS Medan

Jika satu kata harus diapungkan untuk menggambarkan kondisi PSMS Medan saat ini, maka kata yang paling cocok adalah gamang. Iya, tidak ada kepastian dan ketegasan. Tidak hanya dalam membentuk tim, tapi juga menyusun organisasi kepengurusan. Plt Ketua Umum PSMS, Idris mengakui kecenderungan itu. Tapi Idris berkilah, pihaknya bukan tak tegas, melainkan berhati-hati. Dan menurutnya, sikap ini tak lepas dari wajah sepakbola nasional secara menyeluruh. PSMS kuatir salah langkah dan masih menebak-nebak alur kepastian kebijakan PSSI. Maka, langkah antisipatif yang paling aman ialah mengulur-ulur durasi seleksi plus status pelatih. Pasalnya, mengikat pelatih dan pemain-pemain diperkirakan berujung fatal. Sebab diharuskan merogoh dana yang tidak sedikit untuk operasional. Di lain sisi, kegamangan ini dapat jadi bumerang. Apalagi jika calon pelatih dan pemain seleksi yang merasa digantung memutuskan balik badan. Ekspektasi untuk melihat tim berkualitas berakhir di ujung lidah. "Ya, jujur kita bingung dengan runyamnya kondisi PSSI. Semua yang sempat jelas, kembali kabur. Tak ada pilihan lain, PSMS harus safety," katanya di Medan, kemarin. Idris menyebut, dirinya memang belum terlibat pembicaraan resmi dengan pemain-pemain seleksi. Kendati begitu ia menegaskan seluruh biaya operasional selama seleksi tetap diakomodir. Sampai di sini mencuat kerancuan lain. Jika yang dipersoalkan adalah pendanaan, bukankah konsorsium siap menalangi? Idris mengatakan, PSMS yang sudah menyatu dengan konsorsium memiliki sikap serupa. "Bayangkan saja jika kompetisi diputar tahun depan. Pendanaan tidak tepat sasaran sama saja dengan kesia-siaan," katanya. Kontra dengan itu, CEO PT Bintang Medan, Dityo Pramono menampik mempersoalkan PSSI. Ia mengatakan stagnasi persiapan teknis PSMS diakibatkan persoalan internal yang berlarut-larut. Klub tidak perlu mengambing hitamkan PSSI dan setia menunggu kebijakan PSSI. "Letak masalahnya bukan disitu. MoU sudah dibuat, tapi tindak lanjutnya nol besar. Antara 40 klub masih ada tarik ulur. Lha, kita bingung, sebenarnya yang berkompeten di PSMS itu siapa. Karena itu, kita menunggu sampai ada kejelasan dari internal PSMS. Kita tidak ingin semuanya rusak di belakang hari," katanya. Konsorsium mengakui 40 klub sebagai pemilik sah PSMS. Sehingga, saat 40 klub menyoal kredibilitas Idris (plt Ketua Umum PSMS), mereka bersedia menunggu. Terkait CEO ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham bukan dengan wacana mengapungkan beberapa