Monday, January 12, 2009

PSMS jamu PSPS Di Teladan

MEDAN - Ketua Panitia Pelaksana Pertandingan PSMS H. Wahyu Wahab mengatakan, Badan Liga Indonesia (BLI) telah memberi izin leg pertama babak 24 Besar Copa Indonesia 2009 PSMS menjamu PSPS Pekanbaru di Stadion Teladan Medan, Sabtu (17/1).

"Kesiapan Panpel (Panitia Pelaksana,-red) sudah rampung 80 persen menggelar leg pertama Copa Indonesia 2009 di Stadion Teladan. Kita sedang menunggu izin keamanan dari pihak kepolisian, sedangkan Pemko Medan sudah memberikan izin penggunaan Stadion Teladan," terang Wahyu dari Kuala Lumpur, Minggu (11/1).

Pertandingan PSMS di Stadion Teladan ini adalah untuk kedua kalinya, setelah babak sebelumnya mereka menjamu Persiraja Banda Aceh. "Tentu kita berharap masyarakat memberikan dukungan dengan menyaksikan pertandingan di Teladan. Dengan demikian, pemain termotivasi lolos ke babak berikutnya," tambahnya.
Saat ini, PSMS bermarkas di Stadion Siliwangi Bandung dan dalam waktu dekat akan berlatih di Medan menghadapi pertandingan melawan PSPS. Namun manajemen Ayam Kinantan yang dikelola Sihar Sitorus belum memutuskan pelatih kepala menyusul keputusan BLI yang tidak memperbolehkan pelatih Brazil Luciano Leandro mendampingi tim.

Luciano terganjal lisensi A dan diragukan statusnya pernah melatih klub professional di Liga Brazil. Karena itu, Liestiadi yang sekarang menjabat Direktur Teknik PSMS dan memiliki lisensi A menjadi kandidat mengisi posisi Luciano. Sebelumnya, Liestiadi pernah melatih PSMS Junior pada musim kompetisi 2002-2003.

Saat dihubungi Waspada, Liestiadi belum banyak berkomentar. "Saya belum ditunjuk menangani PSMS. Kalau akhirnya dipercaya, saya siap menangani Ayam Kinantan," terang Liestiadi yang berada di Bogor Minggu (11/1)

Luciano Gagal Tangani Ayam Kinantan

Pupus sudah harapan Luciano Leandro melatih PSMS pada putaran kedua Djarum Indonesia Super League (DISL) 2008/2009. Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI) memutuskan bahwa pelatih asal Brazil tersebut tak memenuhi persyaratan untuk menukangi klub profesional di Indonesia.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Kompetisi BLI Joko Driyono kemarin (8/1). Menurut dia, Luciano tidak dapat membuktikan track record melatih klub sepak bola profesional selama tiga tahun sebagai syarat minimal pelatih asing yang ingin menukangi klub DISL.

Rekomendasi dari Macae Esporte, klub Divisi Utama Liga Brazil yang kabarnya pernah dibesut Luciano selama beberapa tahun, tak membuat BLI percaya begitu saja. Setelah penyelidikan lebih lanjut lewat berbagai sumber di Brazil selama beberapa waktu, BLI tak menemukan bukti konkret bahwa Luciano pernah bekerja di Macae Esporte sebagai pelatih kepala.

"Karena tak mampu memberikan bukti konkret, Luciano tak hanya tak dapat melatih di PSMS, tapi juga klub-klub lain yang menjadi peserta DISL," ucap pria asal Ngawi itu.

Kendati demikian, BLI tak serta-merta melarang Luciano mencari penghasilan di Indonesia. Buktinya, mantan playmaker PSM Makassar tersebut masih diberi kesempatan untuk berkarya di klub profesional peserta DISL. Tapi, jabatannya bukan pelatih kepala.

"Tidak ada yang melarang Luciano melatih, tapi hanya menjadi asisten pelatih atau staf kepelatihan. Bahkan, untuk posisi direktur teknik pun, BLI masih memberikan izin," lanjut Joko.

Apa komentar Sihar Sitorus selaku manajer PSMS Medan? "Jelas saja kecewa. Karena itu, untuk sementara waktu saya ingin beristirahat dari aktivitas di PSMS. Belum ada keputusan yang kami buat. Yang pasti, saya mau tenang-tenang dulu," terang Sihar.

Sementara itu, Luciano mengaku belum mengetahui keputusan BLI tersebut. Bagi dia, kalaupun kabar itu benar, dia tak akan kecewa.

"Saya tidak kecewa. Saya datang ke Indonesia untuk bekerja membangun PSMS. Jadi, saya akan tetap fokus membangun tim itu meskipun tanpa rekomendasi dari BLI," beber Luciano. Dia merasa perlu mendapatkan penjelasan lebih rinci dari BLI terkait dengan masalah tersebut.

"Kalau memang demikian, mau bilang apa lagi. Yang pasti, saya bakal memberikan yang terbaik bagi PSMS. Buktinya, saat ini penampilan PSMS mulai bagus," jelasnya.

Untuk membuktikan apa yang diungkapkan itu, Luciano memiliki kesempatan saat Ayam Kinantan -julukan PSMS- menjalani pertandingan uji coba melawan Persikabo Kab Bogor hari ini pukul 16.00 WIB.

"Memang, rencananya besok (hari ini, Red) kami menggelar pertandingan uji coba melawan Persikabo," terang Rudi Saari, asisten pelatih PSMS.

Kemelut yang kini terjadi di tubuh Ayam Kinantan kiranya menarik perhatian mantan pelatih PSMS Erick Williams. Pria yang kini menjadi orang nomor satu di Akademi Sepak Bola Medan United (ASMU) tersebut menyatakan sudah memperkirakan gagalnya Luciano membesut PSMS itu jauh-jauh hari.

"Saya mengerti bahwa pelatih baru PSMS (Luciano, Red) tidak memiliki lisensi. Tapi, itu bukan berarti saya akan kembali dipanggil untuk menangani PSMS," papar Erick.

Meski tak keberatan jika ditunjuk menangani PSMS lagi, pria yang pernah menukangi timnas U-16 tersebut mengatakan bahwa ada baiknya manajemen kembali merekrut mantan pelatih PSMS Freddy Muli.

"Kenapa tidak memanggil Freddy Muli. Dia sudah buktikan kemampuannya kala membawa PSMS sebagai finalis musim lalu. Selain itu, dia sukses membawa Persebaya menduduki peringkat pertama Divisi Utama musim ini," ucapn

Kantongi Tujuh Nama Striker Asing

Bursa transfer pemain asing jelang paruh musim kedua Liga Super memanas. Persija Jakarta, PSIS Semarang, Arema Malang, serta PSMS Medan bersaing menambah kekuatan.

Persija, misalnya. Meski bursa transfer pemain putaran kedua baru ditutup 24 Februari mendatang, Macan Kemayoran sudah mengantongi lima nama striker impor, seperti duo Kamerun Eyenga dan Enana Okuyda, eks striker Persipura Jayapura Fernando Gaston, Ramadhan Ragab (Mesir), serta Mario Romero (Argentina). Daftar belanja Persija pun bertambah panjang dengan masuknya dua nama striker Africa Selection (AS).

”Saat ini baru Ramadhan saja yang datang, lainnya belum. Nama terakhir yang masuk adalah striker AS. Saya tidak tahu nama persisnya, tapi nomor punggung 9 dan 15 yang ditawarkan. Persija ditawari agen mereka, tapi pelatih belum menentukan. Mereka bagus, tapi harus disesuaikan dengan criteria yang diinginkan,” ungkap Asisten Manajer Persija Ferry Indra Syarif kepada Sindo kemarin.

Banyaknya nama yang masuk membuat Persija harus selektif. Karena, Macan Kemayoran hanya bisa merekrut satu orang pemain asing setelah kuota pilar impornya telah diisi Abanda Herman, Njanka Pierre, Robertino Pugliara, dan Greg Nwokolo.

Persija mengaku hanya membutuhkan seorang striker yang bisa dijadikan tandem bagi Bambang ‘Bepe’ Pamungkas atau Aliyudin. Mereka sebelumnya pernah menyeleksi dua pemain, yaitu Ekene Ikenwa dan Leo Citescu. Namun, Ekene dan Leo tidak lolos verifikasi BLI.

”Bepe teknik tinggi dan Aliyudin cepat. Kami butuh striker yang kuat membawa bola. Dia bisa diduetkan dengan Bepe atau Aliyudin. Untuk dua pemain AS tidak akan diseleksi lagi, tinggal bilang ya atau tidak. Kami sudah melihatnya saat beruji coba dengan timnas, Selasa (6/1). Tapi, lima lainnya baru Ragab yang datang. Hanya Eyenga dan Enana yang akan dilihat, tiga sisanya tidak tertarik,” tutur Ferry. Bukan hanya Macan Kemayoran, Arema pun kabarnya tertarik kepada gelandang serang dan bertahan tim AS.

Ayam Kinantan –julukan PSMS Medan– juga sedang memburu tanda tangan gelandang Joao Carlos. Mereka sebelumnya meminati striker timnas Thailand Teerasil Dangda. Agen Mutiara Hitam Sport and Management Dennis Jules Onana menyatakan nilai kontrak pemain belum ditetapkan.

”Persija masih menunggu satu nama lainnya. Tapi, pada dasarnya sudah senang dengan dua pemain tersebut. Aremajuga tertarik terhadap dua gelandang AS dan mereka sudah melihatnya. PSMS hampir deal soal Joao. Minggu ini semuanya akan diputuskan. Nilai kontrak memang belum ditetapkan, tapi kami sudah memperkirakan nilai yang akan mereka tawarkan,” kata Onana.

Bila Persija, Arema, serta PSMS masih memilah, tidak demikian dengan PSIS. Klub berjuluk Mahesa Jenar itu akan mengikat pemain impor Etoga dan Nengue. Sign contract rencananya dilakukan Kamis (8/1) malam dengan durasi setengah musim. Onana menambahkan, Etoga dan Nengue akan menjalani latihan resmi mulai hari ini.

”Malam ini (kemarin) Etoga dan Nengue akan tanda tangan kontrak dengan PSIS. Semuanya sudah oke. Nilai kontrak tidak bisa disebutkan. Hari ini (kemarin) mereka berdua berangkat ke Semarang. Tiketnya sudah saya belikan. Saya belum tahu lokasi pasti penandatanganan kontrak itu, tapi mereka akan dijemput ofisial PSIS. Besok pagi (hari ini) mereka akan menjalani latihan resmi pertama,” paparnya.

Luciano Tak Hiraukan Keputusan BLI

Luciano Tak Hiraukan Keputusan BLI Pelatih PSMS Medan Luciano Leandro tidak mau ambil pusing dengan keputusan BLI. Sebelum ada keputusan dari pengelola PSMS, dia akan bekerja seperti biasa.

Langkah Luciano adalah bentuk profesionalisme sebagai pelatih. Menurut dia, posisinya sebagai pelatih atau asisten menjadi kewenangan pengelola. Karena itu, sebelum ada suara resmi dari pengelola, Luciano mengaku tetap cuek. ”Saya tidak mau ambil pusing dengan keputusan itu. Aku datang kemari untuk melatih PSMS. Manajemen belum memberikan keputusan apa-apa. Sampai sekarang masih menangani tim,” ucapnya.

Karena itu, arsitek tim asal Brasil ini tetap fokus menangani Affan Lubis dkk. Termasuk, saat uji coba melawan Persikabo Bogor, Jumat (9/1) kemarin. ”Aku terus berkonsentrasi mengurus tim. Jadi, selama belum ada keputusan manajemen terhadapku, aku tetap memberikan instruksi kepada pemain,” ujarnya. Dalam kesempatan itu, mantan arsitek Persma Manado ini menilai pemainnya sudah menunjukkan tren perbaikan. Pemain sudah terlihat lebih kompak dalam hal kerja sama dan menjalankan instruksi yang diberikan.

”Mereka sudah menunjukkan peningkatan sesuai yang aku harapkan. Namun, aku tidak mau itu ditunjukkan saat latihan maupun uji coba, tapi pada pertandingan resmi,” paparnya. Tidak hanya itu, Affan dkk juga sudah menunjukkan ketenangan saat menghadapi tekanan dan komunikasi di lapangan juga berjalan maksimal.

”Pemain sudah saling percaya dengan kemampuan masing-masing. Mental mereka juga sudah kuat saat menghadapi tekanan lawan. Begitu juga komunikasi, pemain pegang bola tahu ke mana harus mengumpan dan mendampingi pemain yang sedang pegang bola,” tukasnya.

Dalam uji coba kemarin, dia hanya menurunkan dua pemain asing Leonard Zada dan Esteban Gulien. Sedangkan Mauro Pinto dan Joao Carlos tidak bisa bermain karena alasan berbeda. Sedangkan striker asing belum didapat

Langkah PSMS Gaet Esteban Terganjal Surat

Kapten tim Persikota Tangerang, Esteban Guillen, mengaku sedang sedih dan gelisah. Bukan hanya lantaran tim yang diperkuatnya telah menyatakan secara resmi mundur dari kompetisi Liga Divisi Utama, namun juga karena nasibnya merapat ke PSMS masih terganjal surat keluar dari Persikota dan keputusan Badan Liga Indonesia (BLI), bisa tidaknya memperkuat PSMS.

“Saya benar-benar pusing dengan masalah ini karena saya sudah 99 % persen akan bermain di PSMS, tapi saat ini surat keluar dari Persikota belum saya pegang. Padahal putaran kedua Liga Super sudah akan dimulai,” kata Esteban, kepada antvsports.com.

Pernyataan senada juga diungkapkan Sihar Sitorus, pengelola tim PSMS Medan, menurutnya saat ini pihaknya tinggal menunggu surat dari Persikota Tangerang. “Kami sudah ada kesepakatan angka dengan Esteban, saat ini kami tinggal menunggu administrasi dari Persikota saja,” kata Sihar

Namun, sayangnya langkah pemain asal Uruguay itu tampaknya akan terganjal dengan masalah administrasi, pasalnya sampai berita ini diturunkan baik Esteban maupun pemain Bayi Ajaib lainnya, belum juga bisa bertatap muka dengan satupun pengurus Persikota.

“Aduh,,, saya minta ampun susah sekali untuk bertemu dengan pengurus Persikota, padahal nasib kami benar-benar sudah berada di ujung tanduk dan kompetisi sudah akan dimulai. Mereka selalu janji-janji untuk menyelesaikan masalah, tapi nyatanya samapi sekarang gaji kami lima bulan belum juga dibayar. Ini membuat kami sulit,” kata ayah satu anak itu.

Jika Esteban benar-benar jadi bergabung bersama klub Ayam Kinantan, berarti dia merupakan pemain ketiga yang dikontrak PSMS. Sebelumnya PSMS telah merekrut Mauro Pinto dan Joao Carlos. Sedangkan Leonardo ‘Zada’ Martins Dinelli, merupakan satu-satunya pemain asing yang dipertahankan PSMS musim ini.

“Kalau Esteban sudah dapat surat dari Persikota, maka kami tinggal menunggu pengesahan BLI terhadap tiga pemain asing itu. Saat ini kami masih mencari striker asing yang pas dan berkualitas, tapi belum ada yang cocok,” kata Sihar menambahkan

PSMS Diharapkan Lolos ke LCA

PSMS Medan diharapkan dapat lolos menjadi wakil Indonesia pada kompetisi Liga Champions Asia (LCA) 2009.

"Kesempatan ini harus dapat dimanfaatkan dengan baik oleh PSMS," kata mantan pelatih PSMS, Suryanto Herman, di Medan, Jumat.

Sebelumnya Sriwijaya FC sudah dipastikan mewakili Indonesia di ajang LCA. PSMS berpeluang ikut mendampingi Sriwijaya FC jika memenangkan partai play off melawan Thailand Electrical Provincial pada 25 Februari 2009.

PSMS merupakan runner-up pada Liga Indonesia 2007, di mana Sriwijaya FC merupakan juaranya. Jika lolos dari babak play off yang akan digelar di Thailand itu, maka Indonesia akan mencatatkan dua wakil di LCA.

"Ini suatu kebanggaan bagi PSMS dan bahkan juga bagi Indonesia. Kesempatan emas ini harus dapat dimanfaatkan PSMS," katanya.

Ia yakin PSMS akan mampu mengatasi tim asal Thailand itu, apalagi PSMS juga memiliki pemain yang tangguh dan bisa diandalkan.

"PSMS harus memiliki tekad yang kuat untuk lolos ke LCA," kata Suryanto yang juga mantan pelatih PSMS pada 1997-2002 itu. (kpl/cax)

PSMS tanyakan subsidi

KUALA LUMPUR - Mengikuti babak playoff AFC Champion Asia pada 25 Februari mendatang, PSMS Medan dipastikan tidak mendapat jumlah subsidi sama dengan klub lain yang telah memastikan diri lolos ke grup.

Demikian ditegaskan Ketua AFC Tokuaki Suzuki dalam seminar AFC di Kuala Lumpur, Sabtu (10/1). "Sebagai klub yang yang masih mengikuti babak playoff, mereka tidak mendapatkan subsidi. Nanti akan ada orang AFC yang menjelaskannya apkah dalam playoff nanti dapat atau tidak," kata Suzuki dalam bahasa Inggris.

Hal tersebut juga tertuang di buku pedoman yang dibagikan kepada tim peserta. Bagi PSMS, tidak kebagian subsidi tentunya mendapat pertimbangan tersendiri dan wajar saja bila tim yang kini bercokol di zona degradasi klasemen ISL ini gusar.

Di awal tahun 2009, tim yang dikelola Sihar Sitorus harus mengikuti tiga event sekaligus, yakni Liga Super Indonesia, Copa Indonesia dan AFC. "Di Super Liga saja, kita sudah repot dengan pengeluaran. Apalagi ikut playoff yang dimainkan di negara lain," bilang Sihar.

Untuk itu, kubu PSMS akan mengingatkan Badan Liga Indonesia (BLI) perihal subsidi dari AFC tersebut. "Kita tadi sudah dengar langsung soal pemberian subsidi di AFC. Sebagai tim yang ikut playoff, kita belum mendapatkannya," kata Sihar di sela-sela seminar.

Sebagai langkah awal, Sihar mengaku akan mencari sponsor secepatnya. "Tapi tentunya kondisi tanpa subsidi di playoff harus kita sampaikan ke BLI," sambungnya seraya bertanya apakah BLI atau PSSI akan memberikan subsidi jika mereka lolos.

Pertanyaan Sihar ini juga berdasarkan berita yang dilansir dari situs BLI pada 6 Januari lalu, mengatakan Sriwijaya dan PSMS tidak akan mendapatkan subsidi dari PSSI atau BLI. PSMS juga menanyakan terkait pertandingan nanti bilamana pihaknya mendapat fee penjualan tiket atau lainnya.

Kendati minim keuangan, PSMS tetap akan berjuang tampil di playoff karena turut bangga mendapat kesempatan tersebut. "Kesempatan ini bisa menjadi sebuah sejarah dan harus dimaksimalkan. Ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Kita cukup menang sekali, lalu lolos ke Champion Asia," terangnya.

Lawan M Affan Lubis cs nanti adalah pemenang laga antara Armed Forces (Singapura) versus PEA (Thailand). Jika PSMS menang, maka mereka akan bergabung di grup H bersama Shanghai Shenhua (China), Khasima Antlers (JPN) dan Suwon Samsung Bluewing (Korea).

Dalam seminar AFC lalu, PSMS diwakilkan Sihar Sitorus, Wahyu Wahab (panpel), Andi (marketing officer) dan Abdi Panjaitan (media officer). Seminar yang berlangsung dari 8-10 Januari itu membahas tentang regulasi dan pelaksanaan pertandingan.