PEMECATAN arsitek PSMS, Suimin Diharja ternyata menuai reaksi keras dari jajaran fans PSMS. Yang cukup vokal menolak pemecatan itu adalah barisan fans dari Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligan.
Menurut fans yang bernaung di SMeCK, pemecatan terhadap pelatih adalah salah kaprah. Sebab, bobroknya prestasi PSMS musim ini bukan karena ketidak mampuan pelatih, tapi karena pemain yang menjadi pilar di tim berjuluk Ayam Kinantan itu tak memiliki skil yang mumpuni.
“Pemain yang kurang bagus, kok pelatih yang diganti. Dalam 10 pertandingan yang digelar murni tanpa bantuan apapun, Suimin berhasil kumpulkan 13 poin. Tapi kok malah dipecat,” tandas Nata Simangunsong ketua SMeCK, kemarin.
Lebih lanjut, Nata menjelaskan bahwa apa pun yang terjadi di PSMS, pada dasarnya fans mendukung asalkan itu demi kebaikan tim. “Kita dukung kebijakan yang bertujuan demi kebaikan tim. Menurut kami, lebih baik pemainnya yang dibenahi,” sambung Nata.
Terlebih ketika pihak SMeCK mengetahui bahwa yang menjadi pengganti adalah Kustiono, yang memiliki track record kurang bagus saat bersama PSAP. “Kalau mau ganti pelatih, jangan tanggung-tanggung. Ini gantinya berkualitas masih di bawah Suimin,” sesal Nata.
“Di PSAP saja Kustiono dipecat. Padahal PSAP adalah klub kecil. Setelah dibuang klub kecil, kenapa diambil tim sebesar PSMS,” pungkasnya.
Tak hanya SMeCK, barisan suporter dari Kesatuan Anak Medan Cinta Kinantan (KAMPAK) Fans Club juga menyanyangkan terjadinya pemecatan terhadap Suimin dan Nimrot Manalu. Menurut Dicky Anugerah Panjaitan pentolan KAMPAK, mereka jelas-jelas menolak penunjukkan Kustiono sebagia pelatih baru PSMS.
“Sebagai fans kami mewakili masyarakat Medan. Dan kami tidak setuju kalau Suimin digantikan oleh Kustiono. Kalau mau ganti pelatih sekalian yang lebih baik, semisal Benny Dolo, Danurwindo atau Fabio Capello sekalian. Karena masalah yang dihadapi PSMS sekarang ini adalah minimnya pemain berkualitas, bukan karena pelatih yang tak mampu,” koar Dicky.
No comments:
Post a Comment