Tuesday, May 26, 2009

Persitara v PSMS, Bernuansa Laga Final

Surajaya, Lamongan, malam nanti, menentukan masa depan kedua tim.

Siapa kalah, bisa jadi hukumannya. Kedua tim wajib tampil agresif pada laga yang akan ditayangkan langsung antv pukul 18.30 WIB ini. Persaingan papan bawah klasemen memang tidak hanya dihiasi Persitara dan PSMS, melainkan juga Deltras Sidoarjo, Persita Tangerang, dan PKT Bontang. Namun, hanya dua dari lima tim ini akan selamat, sedangkan tiga lainnya harus mendampingi PSIS Semarang terlempar dari kasta bergengsi Liga Super musim depan.

Kepercayaan diri Persitara sedikit lebih baik dibandingkan PSMS. Pasalnya, Laskar Si Pitung — julukan Persitara— memiliki modal kemenangan 1-0 melawan Persiwa Wamena pada laga terakhir. Sementara pada waktu yang nyaris bersamaan, PSMS rontok 0-2 dari Persipura Jayapura di babak 8 besar Piala Indonesia. ”Mental bertanding anak-anak memang sedang bagus. Inilah yang membuat saya yakin bisa mengalahkan PSMS,” kata Manajer Persitara Hary ‘Gendhar’ Ruswanto kepada Harian Seputar Indonesia kemarin.

Persitara akan tampil dengan kekuatan penuh. Suplai bola dari playmaker Jhon Tharkpor sangat dinanti duet striker Prince Kabir Bello dan Rahmat ‘Poci’ Rivai yang semakin padu. Dukungan dari lini tengah bakal terus mengalir melalui dua legiun asing Eseiah Pello Benson dan Banaken Bossoken. Sementara AA Ngurah Trisnajaya dan Ebendje Rudolf bertugas mengawal pertahanan.

”Saya akan kembali menerapkan pola 3-4-3. Pola ini terbukti efektif karena bisa mencetak empat gol dalam dua pertandingan. Sebelumnya saya memakai formasi 4-4-2 sehingga lini tengah menjadi lemah meski serangan dari sayap lebih hidup,” ujar Asisten Pelatih Persitara Dody Sahetapy, yang untuk sementara menggantikan Pelatih Dick van Buitelaar yang habis visa kerjanya di Indonesia.

PSMS akan menggempur pertahanan Persitara melalui duet ujung tombak Leonardo ‘Zada’ Dinelli dan Mauro Oliveira Pinto. Dua pemain ini ditopang Mitchell Leonardo Nere, Oktovianus Maniani, serta dua pemain sayap agresif Elie Aiboy dan Reswandi Sumaji.

Dari segi performa, Persitara lebih menjanjikan karena dalam lima laga terakhir Liga Super mampu mengalahkan dua tim papan atas Sriwijaya FC Palembang dan Persiwa dengan skor 1-0. Poci dkk juga mampu menahan imbang juara Liga Super Persipura Jayapura 3-3 dan Persik Kediri 0-0. Bahkan, pada Piala Indonesia, Laskar Si Pitung secara fantastis menyingkirkan Persebaya Surabaya dengan kemenangan 4- 1 pada leg kedua babak 16 besar untuk mengatasi ketinggalan 0-2 pada leg pertama.

Bandingkan dengan PSMS yang menelan kekalahan dalam dua laga terakhir Liga Super. Tim Ayam Kinantan masing-masing ditekuk Persela Lamongan 2-4 dan Persib Bandung 0-2. Sejarah pertemuan kedua tim juga tidak menguntungkan PSMS yang sudah menelan dua kekalahan dan hanya sekali menang. Sementara dua laga sisa berakhir imbang, termasuk pada putaran pertama Liga Super dengan skor 1-1

Saling Sikut Persitara & PSMS

Persitara Jakarta Utara akan berhadapan dengan PSMS Medan di Stadion Surajaya, Lamongan, Selasa 26 Mei 2009. Keduanya sama-sama bertekad menang untuk mengamankan diri dari jerat degradasi.

Persitara dan PSMS sama-sama berada di posisi papan bawah. Persitara sementara berada di urutan ke-14 dengan 30 poin dari 30 laga. Sedangkan PSMS berada di urutan ke-17 dengan 24 poin dari 29 laga.

Bagi kedua tim, duel kali ini sangat berpengaruh terhadap langkah keduanya untuk lepas dari degradasi. "Kekalahan hanya perjalanan kami semakin berat," kata Harry 'Gendhar' Ruswanto, Manajer Persitara, saat dihubungi VIVAnews, Senin, 25 Mei 2009.

Menurut Gendhar, kekalahan memang tidak membuat timnya langsung degradasi. Namun menilik calon lawan yang akan dihadapi di tiga sisa pertandingan, Gendhar khawatir timnya masih bisa terperosok ke zona degradasi.

"Kami akan berhadapan dengan dua tim besar Persija dan Persib serta satu tim yang cukup kuat di kandang Persela Lamongan. Kalau sampai kalah pada pertandingan ini, saya pikir perjuangan kami akan lebih berat," tandas Harry.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Pelatih PSMS, Rudy William Keltjes. Mantan pelatih Persipura Jayapura itu juga meminta agar pemain-pemainnya mampu mencuri poin sempurna dari Persitara.

"Kami sudah banyak kehilangan poin. Kalau sampai kalah lagi, kami pasti sulit untuk keluar dari zona degradasi. Karena itu, saya berharap pemain untuk tetap konsentrasi," kata Rudy.

Menghadapi Persitara, Rudy sedikit lebih tenang. Sebab, Ayam Kinantan akan tampil full team. Satu-satunya yang menjadi kendala PSMS adalah tingkat kelelahan pemain yang cukup tinggi akibat padatnya jadwal yang mereka hadapi.

"Pemain kami memang sangat kelelahan. Tapi mau apalagi, kami harus tetap berusaha untuk mencuri poin," tandas Rudy.

Prediksi Line Up
Persitara (4-4-2)
Wawan (g), Ebenje, Banaken Bassoken, Dedi Mulyadi, Jhon Tarkpor, Benson, Mustofa Aji, Yahya Sosomar, Amarzukih, M Rivai, Prince Kabir Bello

PSMS Medan (4-4-2)
Markus Horison (g), Aun Carbiny, Afan Lubis, Asri Akbar,Mauro Pinto, Leonardo Zada, Esteban Gullien, Octavianus Maniani, Mario Costas, Eliie Aiboy, Rahmad Affandi

Hadapi Chon Buri, 16 Besar Piala AFC

MEDAN - Runner-up grup F di 16 Besar Piala AFC, PSMS Medan, akan menghadapi Chon Buri di Thailand selaku juara grup C pada 20 Juni mendatang. Demikian dikatakan Pelatih PSMS Rudi William Keltjes, Minggu.

Menurut Keltjes didampingi asistennya Donny Latuperissa, Chon Buri merupakan tim tangguh dan tidak bisa dianggap remeh karena di dalam tim negeri Gajah Putih itu terdapat empat pemain nasional Thailand.

Bagi Keltjes, tidak ada istilah kalah sebelum bertempur. Dikatakan, sebelum pertandingan berakhir, peluang PSMS mengalahkan Chon Buri tetap terbuka. Mantan playmaker timnas itu mengaku sebenarnya sangat menginginkan timnya terlebih dahulu bertindak sebagai tuan rumah.

"Namun hasil undian menetapkan pihak lawan terlebih dahulu sebagai tuan rumah. Mau bilang apa lagi?!" ujarnya.

PSMS, semakin sulit lepas dari ancaman degradasi di Liga Super Indonesia setelah dua kekalahan dari Persela Lamongan dan Persib Bandung, tidak mau berandai-andai melainkan akan berjuang keras memetik nilai demi nama bangsa.

Keltjes juga tidak membantah faktor kelelahan akibat jadwal kompetisi yang sangat padat, belum lagi menghadapi Piala Copa maupun Piala AFC sehingga membuat anak asuhnya tidak mampu bermain maksimal.

"Seharusnya PSSI mempertimbangkan kita sebagai wakil bangsa agar bisa mengatur jadwal laga baik di liga maupun Copa, agar kondisi pemain tetap stabil dan tidak terkuras," lanjutnya

PSMS cemas non teknis

LAMONGAN - PSMS Medan kembali akan melanjutkan perjuangannya lolos dari zona degradasi menghadapi tuan rumah Persitara Jakarta Utara di Stadion Surajaya, Lamongan, Jawa Timur, Selasa ini.

Jika ingin tetap bertahan di pentas Super Liga, maka torehan poin absolut menjadi harga mati yang harus diperoleh skuad tim besutan pelatih Rudy William Keltjes. Sayang, bukan perkara mudah mengalahkan Laskar Si Pitung di kandangnya.

Maklum, tim asal Jakarta Utara ini dikenal sangat tangguh jika tampil sebagai tuan rumah. Itu dibuktikan, dengan sukses mereka menahan imbang juara Superliga musim ini, Persipura Jayapura, serta menghempaskan tim papan atas Persiwa Wamena 1-0.

Karena itu, PSMS tidak bisa berharap banyak bisa membawa pulang poin dari kandang Persitara. Hal ini pun diakui Rudy selaku arsitek tim. Menurutnya, materi pemain Persitara tidak begitu bagus, namun mereka sangat kuat dalam urusan non-teknis.

"Saya pikir, semua juga tahu, Persitara sangat kuat dalam urusan non teknis. Tapi, kami tidak boleh menyerah dan akan memberikan perlawanan," kata Rudy kepada Waspada, Senin.

Ditambahkannya, karena laga nanti bakal disiarkan langsung, dirinya sedikit menaruh harapan tidak kembali dikerjai wasit. Meski demikian, mantan pelatih PSS Sleman ini mengaku telah mengingatkan kepada anak asuhnya tidak terpancing ulah wasit di lapangan.

"Kami memang sudah siap untuk meladeni Persitara. Jika nanti kami dikerjai wasit, kami serahkan sepenuhnya kepada Yang Maha Kuasa. Habis, mau gimana lagi. Mengadu ke PSSI juga percuma, karena tidak pernah akan ditanggapi," tambahnya pasrah.

Masih kata Rudy, pada laga nanti, praktis hanya Elie Aiboy yang tidak bisa diturunkan sejak awal. Pasalnya, striker andalannya itu masih belum pulih benar dari cedera. Secara terpisah, Manajer Sihar Sitorus menegaskan dirinya menantang Persitara bermain fair.

"Pasalnya, kami sudah beberapa kali mengalami hal yang tidak wajar. Pemain kami sudah sakit hati dan bisa jadi mereka meluapkan kekecewaannya dengan tindakan tidak terpuji pula," tegasnya.

"Jujur saja, kami tidak ingin melakukan hal-hal tidak terpuji di lapangan. Karena itu, kami tetap sabar meski terus dikerjai. Bahkan pemain kami ada yang dikasari, seperti yang dilakukan Budi (Sudarsono), Cristian (Gonzales) serta lainnya," pungkas Sihar