Friday, January 23, 2009

PSMS optimis tatap 16 besar

MEDAN - PSMS Medan sukses melewati ujian dari lawan berat ketika menyingkirkan PSPS Pekanbaru di babak 24 Besar Copa Dji Sam Soe Indonesia 2008/2009, Rabu sore.

Menghadapi PSPS yang menjadi tuan rumah di stadion Rumbai, PSMS memaksakan hasil imbang 0-0. Dengan hasil itu, PSMS unggul agregat 4-2 dan melaju ke babak 16 Besar Copa Dji Sam Soe Indonesia.

Meski PSMS lebih produktif dalam mencetak gol di laga pertama, performa M. Affan Lubis cs dinilai memuaskan. Direktur Teknis Luciano Leandro pun memuji penampilan timnya yang lebih baik dibandingkan pertandingan sebelumnya.

"Penampilan tim lebih baik dari sebelumnya meski pemain gagal memanfaatkan peluang yang ada. Karena itu, saya optimis menatap babak 16 Besar mendatang," kata Luciano, Kamis (22/1).

Ditambahkannya, kegagalan PSMS mencetak gol karena mereka menghadapi pertahanan rapat PSPS. Tuan rumah membangun pertahanan yang kokoh agar terhindar dari kebobolan karena butuh kemenangan 2-0 untuk menyingkirkan skuad Ayam Kinantan.

PSPS sendiri sesungguhnya telah menerapkan strategi yang tepat dengan memainkan sepakbola menyerang. Hanya, lini depan PSPS selalu gagal membongkar pertahanan tim tamu. Apalagi, Aun Carbiny dan Reswandi cs tampil prima di sektor belakang guna mengantisipasi permainan opensif tuan rumah.

"Serangan kami selalu gagal karena penyelesaian akhir yang tak sempurna. Selain itu, kami kurang kreatif dalam menembus pertahanan PSMS. Seandainya bila lebih sabar, kami tentu bisa mencetak gol," jelas pelatih PSPS Abdul Rahman Gurning.

Dalam laga itu, keberhasilan PSMS harus dibayar mahal menyusul cederanya striker muda Andika Yudhistira yang mengalami patah tangan kiri setelah bertabrakan dengan kiper PSPS Fance Hariyanto. Akibatnya, Andika harus istirahat sekitar 2 s/d 4 bulan dan dipastikan absen pada play-off Liga Champions Asia, 25 Januari mendatang.

Ayam Kinantan Fokus Liga Super

Ayam Kinantan Fokus Liga Super PSMS Medan akhirnya memastikan tiket ke babak 16 besar Piala Indonesia 2008/2009. Tapi, Ayam Kinantan tak boleh terbuai euforia terlalu lama karena Liga Super sudah di depan mata.

Di Liga Super, beban Ayam Kinantan terbilang berat. Pada putaran pertama, penampilan Elie Aiboy dkk jauh dari memuaskan. Lihat saja catatan mereka dalam 17 laga. Tercatat, tim besutan Luciano Leandro ini baru mengoleksi satu kali menang dan delapan kali seri.

Sisanya pasti berakhir dengan kekalahan. Mereka juga baru memasukkan 17 gol, tapi kebobolan 26 kali. Akibatnya, Ayam Kinantan teronggok di peringkat 16 klasemen sementara dengan 11 poin. Karena itu, jelang bergulirnya Liga Super yang dimulai 24 Februari mendatang, menjadi wajib hukumnya buat Elie dkk mengusung semangat kebangkitan.

Bangkit untuk lepas dari zona degradasi agar musim depan tetap eksis tampil di kasta tertinggi. ”Kami optimistis bisa lepas dari zona degradasi. Saat ini penampilan tim sudah mulai bagus dan permainan cukup stabil meski pemain asing yang diturunkan cuma dua. Kepercayaan skuad terhadap diri mereka sendiri mendorong untuk berjuang lebih baik,” kata Penasihat Teknis PSMS Luciano kepada Sindo. Beban Luciano memang tidak ringan.

Meski sudah mengikat 10 pemain baru sejak datang ke kandang Ayam Kinantan, hal itu belum jadi garansi PSMS bisa bersaing dengan kontestan lain yang juga memoles diri saat jeda putaran pertama.

Menjadikan laga Piala Indonesia sebagai referensi penampilan Ayam Kinantan juga tidak sepenuhnya dibenarkan. Sebab, tim seperti PSPS Pekanbaru atau juga Persiraja Banda Aceh yang bermain di level Divisi Utama tentu masih kalah kelas jika dibandingkan kontestan Liga Super

Tangan Andika patah

PENYERANG PSMS Andika Yudisthira Lubis kembali tertimpa musibah. Belum sehat muka lembam akibat sikutan pemain Persiraja Banda Aceh, kini tangan kirinya patah dalam duel melawan PSPS pada babak 24 besar Copa Indonesia di Stadion Rumbai Pekanbaru, Rabu.

Kejadian berawal dalam kemelut di depan gawang PSPS. Andika berduel di udara dengan kiper Andi Setiawan. Andi berhasil mengantisipasi bola, namun terjatuh menimpa Andika yang langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Dokter memastikan tangan Andika patah, namun tidak diopname. Andika dapat kembali bergabung dengan rekan-rekannya Rabu malam. Namun menurut penasehat tehknik Luciano Leandro, dia belum bisa gabung mengikuti latihan rutin di Bogor.

Pemain yang turut memperkuat PSMS meraih runner-up Liga Indonesia 2007-2008 itu, terpaksa kembali ke Medan, Kamis (22/1), untuk mendapat perawatan intensif.

Pada leg kedua babak 48 besar Copa Indonesia di Banda Aceh, Andika juga mengalami insiden mengakibatkan mukanya lembam. Ketika itu dia memperoleh kartu merah dan absen pada leg pertama melawan PSPS di Stadion Teladan

‘Man of the match' milik Galih

KALAU di tim nasional Indonesia kita memiliki Markus Horison sebagai penyelamat gempuran timnas Oman pada Pra Piala Asia, maka kiper Galih Sudaryono menjadi penyelamat skuad PSMS Medan dari gempuran PSPS Pekan Baru.

Galih pantas jadi man of the match dalam laga leg kedua babak 24 besar Copa Indonesia di stadion Rumbai Pekanbaru, Rabu. Dalam duel di tengah cuaca terik dan menguras tenaga tersebut, PSPS yang mencari kemenangan lebih dari dua gol melakukan serangan gencar.

Disiplinnya lini pertahanan Ayam Kinantan dan permainan gemilang Galih dapat membawa skuad PSMS melaju ke perdelapanfinal (putaran 16 besar). "Saya berupaya tetap menampilkan permainan maksimal dalam setiap pertandingan," terang Galih yang memperkuat PSMS awal 2008.

Di Copa Indonesia, dia mulai menunjukkan kepiawaiannya. Kiper yang pernah dilirik tim nasional Indonesia dan Sriwijaya FC ini mengakui seluruh pemain cukup berperan menang atau kalahnya sebuah tim. "Lini belakang bermain maksimal tadi (lawan PSPS-red)," ujarnya.

Pelatih Liestiadi dan penasehat teknik Luciano Leonardo membenarkan Galih tampil maksimal dengan menghalau peluang yang diperoleh pemain PSPS. "Seluruh pemain PSMS tampil maksimal dalam menerapkan counter attack," tambah Liestiadi.

Kebobolan dua gol di Stadion Teladan dapat dibenahi dengan maksimalnya Edi Sibung, Aun Carbiny, Reswandi menghalau serangan Dzumafo Herman Cs. "Koordinasi pemain bawah bagus," tambahnya