Kekalahan PSMS atas Persikabo tak hanya membuat kursi pelatih jadi sorotan, sinyal perombakan pemain secara besar-besaran langsung bergulir. Striker asing Osas Saha dan defender Nyek Nyobe pun kemungkinan bakal terkena imbas didepak.
Asisten Manajer PSMS, Beny Tomasoa mengatakan akan melakukan evaluasi total atas hasil mengecewakan melawan Persikabo, Rabu (10/2). “Kita memang sudah berusaha maksimal, tapi keberuntungan yang masih jauh. Secepatnya kita akan berbenah untuk membawa kebaikan bagi PSMS di masa yang akan datang,” kata Beny .
Belakangan ini, permainan Osas Saha menurun. Hal itu disebabkan karena terdengar kabar Osas tengah dilirik oleh Pro Duta. Begitu juga Nyek Nyobe sudah lama ingin meninggalkan PSMS, sehingga penampilan Nyek semakin buruk.
Kumpulan Berita Tentang PSMS Medan Teruskan Perjuangan MU PSMS Medan "Koe" Dukung Terus PSMS Medan ....
Thursday, February 11, 2010
Kursi Kustiono Langsung Panas
Kekalahan atas Persikabo di kandang sendiri membuat pecinta Ayam Kinantan dan masyarakat Kota Medan marah. Meskipun berhasil mendominasi sepanjang pertandingan, pecinta PSMS tetap tak terima karena kenyataannya tim kesayangannya tetap kebobolan.
Buntutnya, pecinta PSMS pun ngamuk dan melemparkan botol air mineral ke tengah lapangan. Bukan itu saja kekecewaan pun ditujukan kepada Pelatih PSMS, Kustiono. Mereka menuntut pelatih yang baru sepekan menangani PSMS itu pun diminta turun dari kursi pelatih.
Ketua PS Global Medan, Uhum Enesty melalui SMS kepada wartawan koran ini meminta segera lakukan perbaikan dan resuffle kepengurusan. “Dan yang terpenting datangkan pelatih yang berkualitas dengan menggunakan uang APBD,” tulisnya.
Hal senada juga disampaikan Presiden Suporter Medan Cinta Kinantan (Smeck) Hooligan, Nata Simangunsong. “Ritme pemain menjadi hilang akibat pergantian pelatih yang tiba-tiba dari Suimin Dihardja ke Kustiono. Padahal semasa bertandang ke Persikabo, PSMS masih menguasai ritme permainan. Apalagi secara materi Persikabo Bogor masih di bawah PSMS. Pengurus juga turut andil di sini,” kata Nata.
“Kita menuntut Kustiono diganti dan tidak lagi pelatih PSMS saat menjamu Persita Minggu (14/2). Atau, kita akan turun ke jalan untuk memboikot pertandingan,” tegasnya.
Menanggapi hal tersebut Kustiono menyerahkan sepenuhnya kepada manajemen. “Ya itu semua wewenang manajemen. Saya siap menerima apapun keputusan manajemen,” ucapnya. Asisten Manajer PSMS, Beny Tomaso yang dikonfirmasi mengaku akan membahas hal itu terlebih dahulu. “Soalnya masalah pelatih itu bukan hak saya,” kilahnya.
Tapi, desakan untuk segera mengganti pelatih bakal tak terwujud hingga akhir musim. Pasalnya, pasca pemecatan Suimin Dihardja, pengurus memberi wewenang kepada manajemen untuk menunjuk pelatih baru. Artinya manajemen bisa malu karena salah membuang Suimin
Buntutnya, pecinta PSMS pun ngamuk dan melemparkan botol air mineral ke tengah lapangan. Bukan itu saja kekecewaan pun ditujukan kepada Pelatih PSMS, Kustiono. Mereka menuntut pelatih yang baru sepekan menangani PSMS itu pun diminta turun dari kursi pelatih.
Ketua PS Global Medan, Uhum Enesty melalui SMS kepada wartawan koran ini meminta segera lakukan perbaikan dan resuffle kepengurusan. “Dan yang terpenting datangkan pelatih yang berkualitas dengan menggunakan uang APBD,” tulisnya.
Hal senada juga disampaikan Presiden Suporter Medan Cinta Kinantan (Smeck) Hooligan, Nata Simangunsong. “Ritme pemain menjadi hilang akibat pergantian pelatih yang tiba-tiba dari Suimin Dihardja ke Kustiono. Padahal semasa bertandang ke Persikabo, PSMS masih menguasai ritme permainan. Apalagi secara materi Persikabo Bogor masih di bawah PSMS. Pengurus juga turut andil di sini,” kata Nata.
“Kita menuntut Kustiono diganti dan tidak lagi pelatih PSMS saat menjamu Persita Minggu (14/2). Atau, kita akan turun ke jalan untuk memboikot pertandingan,” tegasnya.
Menanggapi hal tersebut Kustiono menyerahkan sepenuhnya kepada manajemen. “Ya itu semua wewenang manajemen. Saya siap menerima apapun keputusan manajemen,” ucapnya. Asisten Manajer PSMS, Beny Tomaso yang dikonfirmasi mengaku akan membahas hal itu terlebih dahulu. “Soalnya masalah pelatih itu bukan hak saya,” kilahnya.
Tapi, desakan untuk segera mengganti pelatih bakal tak terwujud hingga akhir musim. Pasalnya, pasca pemecatan Suimin Dihardja, pengurus memberi wewenang kepada manajemen untuk menunjuk pelatih baru. Artinya manajemen bisa malu karena salah membuang Suimin
Markus Horison Diserang Fans PSMS
Markus Horison diserang oleh mantan fansnya di Medan. Aksi suporter yang menyerukan agar Markus kembali memperkuat PSMS itu berakhir brutal.
Saat hendak meninggalkan Stadion Teladan Medan seusai menonton laga Divisi Utama PSMS kontra Persikabo Bogor, Rabu sore, 10 Februari 2010, Markus mengaku sudah dikerumuni oleh beberapa suporter PSMS. Mereka meminta agar Markus kembali memperkuat Ayam Kinantan.
Namun, Markus tetap memilih untuk melanjutkan perjalanan menuju mobilnya. "Saya ditarik-tarik sepanjang perjalanan menuju mobil. Mereka juga berteriak-teriak minta saya kembali ke PSMS," kata Markus.
Saat tiba di mobil, kerumunan suporter tak juga bubar. Bahkan, mereka memilih untuk mengerumuni mobil Honda Jazz milik Markus.
"Saat itu mobil saya sudah lecet dan tergores," beber Markus.
Aksi massa semakin liar. Menurut Markus, saat berusaha untuk menjauh dari kerumunan, kaca belakang mobilnya tiba-tiba pecah. "Saya tidak tahu apakah dilempar atau dipukul," kata kiper yang berganti nama menjadi Markus Haris Maulana setelah masuk Islam ini.
Aksi ini akhirnya mengundang perhatian polisi. Beberapa pelaku perusakan langsung diamankan. Markus selanjutnya berusaha untuk menerobos kerumunan penonton dan menjauh dari Stadion Teladan.
"Terakhir, saya masih lihat bus Persikabo dilempar batu. Beberapa orang yang ada di dalamnya terlihat berdarah karena serangan tersebut," pungkas Markus.
Tampaknya, suporter Ayam Kinantan meluapkan kekesalannya kepada kiper 28 tahun itu. Maklum, tuan rumah PSMS ditaklukkan Persikabo 0-1.
Markus sempat menjadi ikon PSMS bersama Saktiawan Sinaga dan Mahyadi Panggabean. Namun, trio pemain tim nasional ini memutuskan untuk hijrah ke Persik Kediri pada Liga Super Indonesia (ISL) 2008/2009.
Namun, krisis keuangan yang menimpa Persik membuat Markus memilih untuk kembali ke PSMS pada putaran kedua. Sayangnya, kehadiran kiper berkepala plontos itu tak mampu menyelamatkan Ayam Kinantan dari degradasi.
Pada ISL 2009/2010, Markus bergabung dengan Arema Malang. Namun, kebersamaan Markus dan Singo Edan berakhir jelang putaran kedua. Rencananya, Markus akan bergabung dengan Persib Bandung
Markus Horison Sesalkan Kebrutalan Fans PSMS
Kiper tim nasional Indonesia, Markus Horison menyesalkan perusakan yang dilakukan oleh suporter PSMS Medan terhadap mobilnya, Rabu 10 Februari 2010.
Mobil Markus diserang dan dilempari mantan fansnya itu. Kiper 28 tahun ini meminta agar aksi itu tidak sampai menimpa mantan pemain PSMS lainnya.
"Aksi seperti ini menunjukkan ketidakdewasaan suporter. Kalau seperti ini terus, saya pikir sepakbola kita tidak akan maju," kata Markus saat dihubungi VIVAnews, Kamis 11 Februari 2010.
Markus juga mengaku tak akan mengadukan aksi kekerasan yang menimpanya kepada pihak kepolisian. Dia hanya berharap kejadian ini tidak sampai berulang dan menimpa mantan pemain PSMS lainnya.
"Tidak ada gunanya kalau saya lapor polisi. Biarlah saya yang menanggung semuanya. Namun, saya berharap kejadian ini tidak berulang lagi," kata Markus.
"Cukup saya saja yang menjadi korban. Jangan ada lagi mantan pemain PSMS yang mengalami hal seperti ini," tambahnya.
Niat Markus untuk bernostalgia dengan klub lamanya, PSMS berakhir petaka. Mobil Honda Jazz milik Markus dirusak oleh suporter Ayam Kinantan saat hendak meninggalkan Sstadion Teladan, Medan, Rabu 10 Februari 2010.
Markus hadir di Stadion Teladan untuk menyaksikan duel PSMS vs Persikabo Bogor. Pertandingan ini berakhir dengan kemenangan tim tamu 1-0
PSMS 0 - 1 Persikabo Jalan Makin Terja
Jalan PSMS Medan untuk kembali berlaga di kasta tertinggi Indonesia Super League (ISL) musim depan semakin terjal. Setelah dalam laga krusial dipermalukan oleh Persikabo Bogor di kandangnya Stadion Teladan Medan, Rabu (10/2) dengan skor 0-1 (0-0).
Sebenarnya PSMS berpeluang besar memenangkan pertandingan. Soalnya, sepanjang pertandingan M Affan Lubis dkk tampil mendominasi. Strategi formasi 3-5-2 yang diterapkan Pelatih PSMS, Kustiono pun manjur melakukan gebrakan ke pertahanan Persikabo dan memaksa pemain Persikabo bermain setengah lapangan.
Namun, serangan yang dibangun melalui kaki Hari Saputra dkk tak berhasil menjebol gawang lawan meskipun tercatat beberapa kali peluang didapat oleh Osas Saha dan Daniel. Hingga babak pertama usai skor tetap bertahan 0-0.
Di babak kedua, barisan pertahanan PSMS yang dikawal Hary Saputra, Nyeck Nyobe dan Ahmad Maulana Putra mulai kelabakan dengan serangan balik yang dibangun oleh pemain Persikabo. Nyek Nyobe tiga kali membuat blunder dan nyaris berbuah gol.
Petaka pun akhirnya menimpa pada menit ke-54. Melalui serangan balik Jibby Wuwungan yang dipanggil menggantikan Rodrigo Santoni berhasil menciptakan gol ke gawang PSMS yang dijaga oleh M Halim. Kecolongan satu gol, Kustiono pun langsung merubah formasi dari 3-5-2 menjadi 3-4-3.
Syaiful Ramadan ditarik dan digantikan Dodi Rahwana, sedangkan Jacky Pasarela masuk mengganti M Affan Lubis. Masuknya amunisi baru berhasil membalikkan serangan. Beberapa peluang kembali berhasil diciptakan. Sayangnya, peluang itu gagal dimanfaatkan dengan baik oleh Osas, Daniel, Yudha serta Jacky.
Menjelang menit-menit akhir pemain PSMS semakin frustasi sehingga permainan menjurus kasar. Ribuan suporter juga mulai tidak terkontrol dan mulai melemparan botol air mineral ke dalam lapangan.
Tapi, hingga wasit Suharto meniup pluit panjang skor tetap bertahan 0-1 untuk keunggulan Persikabo. Tak terima timnya kalah, pendukung PSMS pun buat ribut di luar lapangan. Ratusan suporter PSMS melakukan penghadangan kepada tim Persikabo. Bukan itu saja, saat bus yang membawa pemain Persikabo hendak meninggalkan Stadion Teladan Medan, suporter pun ikut mengiringi sambil melakukan lemparan. Tapi, aksi itu akhirnya berhasil diamankan oleh aparat keamanan.
Pelatih PSMS, Kustiono mengaku, kekalahan tersebut akibat pemain tak tenang. “Strategi kita berhasil mendapatkan banyak peluang. Tapi pemain sepertinya tidak tenang sehingga semua peluang hilang,” jelas Kustiono.
“Ya dengan hasil tadi langkah kita ke ISL jelas akan semakin berat.
Tapi ini bukan akhir segalanya, paling tidak kita masih bisa bertahan di divisi utama dan berbenah lebih baik ke depan,” sambung Asisten Manajer PSMS, Beny Tomasoa, usai pertandingan.
Sementara Asisten Pelatih Tim Persikabo, Hasyim Azmi mengaku, instruksi yang diberikan pelatih berhasil mematikan pergerakan pemain lawan. “Meskipun jujur saja, ini bukan kemenangan dari skema yang bagus,” kata Hasyim Azmi
Sebenarnya PSMS berpeluang besar memenangkan pertandingan. Soalnya, sepanjang pertandingan M Affan Lubis dkk tampil mendominasi. Strategi formasi 3-5-2 yang diterapkan Pelatih PSMS, Kustiono pun manjur melakukan gebrakan ke pertahanan Persikabo dan memaksa pemain Persikabo bermain setengah lapangan.
Namun, serangan yang dibangun melalui kaki Hari Saputra dkk tak berhasil menjebol gawang lawan meskipun tercatat beberapa kali peluang didapat oleh Osas Saha dan Daniel. Hingga babak pertama usai skor tetap bertahan 0-0.
Di babak kedua, barisan pertahanan PSMS yang dikawal Hary Saputra, Nyeck Nyobe dan Ahmad Maulana Putra mulai kelabakan dengan serangan balik yang dibangun oleh pemain Persikabo. Nyek Nyobe tiga kali membuat blunder dan nyaris berbuah gol.
Petaka pun akhirnya menimpa pada menit ke-54. Melalui serangan balik Jibby Wuwungan yang dipanggil menggantikan Rodrigo Santoni berhasil menciptakan gol ke gawang PSMS yang dijaga oleh M Halim. Kecolongan satu gol, Kustiono pun langsung merubah formasi dari 3-5-2 menjadi 3-4-3.
Syaiful Ramadan ditarik dan digantikan Dodi Rahwana, sedangkan Jacky Pasarela masuk mengganti M Affan Lubis. Masuknya amunisi baru berhasil membalikkan serangan. Beberapa peluang kembali berhasil diciptakan. Sayangnya, peluang itu gagal dimanfaatkan dengan baik oleh Osas, Daniel, Yudha serta Jacky.
Menjelang menit-menit akhir pemain PSMS semakin frustasi sehingga permainan menjurus kasar. Ribuan suporter juga mulai tidak terkontrol dan mulai melemparan botol air mineral ke dalam lapangan.
Tapi, hingga wasit Suharto meniup pluit panjang skor tetap bertahan 0-1 untuk keunggulan Persikabo. Tak terima timnya kalah, pendukung PSMS pun buat ribut di luar lapangan. Ratusan suporter PSMS melakukan penghadangan kepada tim Persikabo. Bukan itu saja, saat bus yang membawa pemain Persikabo hendak meninggalkan Stadion Teladan Medan, suporter pun ikut mengiringi sambil melakukan lemparan. Tapi, aksi itu akhirnya berhasil diamankan oleh aparat keamanan.
Pelatih PSMS, Kustiono mengaku, kekalahan tersebut akibat pemain tak tenang. “Strategi kita berhasil mendapatkan banyak peluang. Tapi pemain sepertinya tidak tenang sehingga semua peluang hilang,” jelas Kustiono.
“Ya dengan hasil tadi langkah kita ke ISL jelas akan semakin berat.
Tapi ini bukan akhir segalanya, paling tidak kita masih bisa bertahan di divisi utama dan berbenah lebih baik ke depan,” sambung Asisten Manajer PSMS, Beny Tomasoa, usai pertandingan.
Sementara Asisten Pelatih Tim Persikabo, Hasyim Azmi mengaku, instruksi yang diberikan pelatih berhasil mematikan pergerakan pemain lawan. “Meskipun jujur saja, ini bukan kemenangan dari skema yang bagus,” kata Hasyim Azmi
Pelatih-pengurus arogan baiknya mundur
Kekalahan memalukan yang diderita PSMS Medan kala menjamu Persikabo Bogor di Stadion Teladan Medan kemarin, disinyalir suporter PSMS SMeCK Hooligan sebagai akibat arogansi dan egois oknum pengurus yang hanya mementingkan keuntungan pribadi.
“Sebaiknya sosok seperti ini segera mundur! Bila masih ngotot bertahan, kita minta Ketua Umum PSMS Dzulmi Eldin memecatnya. Begitu juga dengan pelatih Kustiono yang dipecat dari PSAP Sigli karena tidak berkualitas agar segera diganti,” ujar Presiden SMeCK Hooligans Nata Simangunsong.
Menurutnya, pengangkatan Kustiono sebagai pelatih PSMS karena adanya indikasi oknum pengurus mempunyai kepentingan pribadi. “Kalau tidak, mana mungkin dia menjadi pelatih. Masih banyak sosok pelatih yang cocok menukangi PSMS. Kenapa harus dia?” lanjutnya menambahkan dirinya tahu oknum pengurus yang mengusulkan Kustiono kepada Ketua Umum PSMS.
Nata juga mengatakan mendengar adanya pengurus yang menolak kehadiran Kustiono dan menunjuk pelatih kawakan Yuswardi. Sayangnya, usulan tersebut tidak ditanggapi dan oknum-oknum pengurus tersebut tetap mempertahankan Kustiono.
“Inilah akibat dari sikap sok kuasa dari pengurus PSMS tersebut, sehingga akhirnya PSMS yang didanai uang rakyat hancur. Di samping itu, pengurus yang berani kritik dan protes oknum pengurus yang arogan selalu disingkirkan. Termasuk pelatih Suimin Dihardja dipecat karena pengurus teras PSMS tidak sejalan dengannya,” ketus Nata lagi.
Akibatnya, dampak perekrutan Kustiono sebagai suksesor semakin melemahkan tim. Meski dikawal pemain-pemain yang lebih baik dibanding putaran pertama, M Affan Lubis cs mengalami kekalahan perdananya di kandang musim ini.
“Melawan Persikabo, PSMS tidak punya pola dan ritme. Ini tentu bukti tidak becusnya Kustiono menangani tim, hingga perekrutan pemain di putaran kedua ini bukan memperbaiki kondisi tapi malah makin hancur,” kata si Bos, sapaan akrabnya.
Untuk itu, SMeCK Hooligans meminta Ketua Umum merevisi keberadaan Ketua Harian Agus Simorangkir, Ketua Panpel Hardi Mulyono dan Sekretaris PSMS Agus Suriono karena tak kunjung memberikan kontribusi positif.
SMeCK juga mengultimatum manajemen segera memecat Kustiono sebagai pelatih, karena tidak layak. “Sebelum menghadapi Persita Tangerang, Minggu (14/2) nanti, kami minta Kustiono dan pengurus yang tidak punya visi membangun tim mundur. Kalau tidak, kami akan gelar aksi di Kebun Bunga,” bebernya sembari menegaskan pihaknya justru akan memberikan dukungan kepada skuad Pendekar Cisadane
Ayam Kinantan keok
PSMS Medan dipermalukan oleh Persikabo Bogor 0-1 di kandang sendiri dalam lanjutan Divisi Utama Liga Indonesia 2009/2010 di Stadion Teladan Medan, Rabu.
Kekalahan dialami tim Ayam Kinantan lewat gol pada babak kedua hasil tendangan spekulasi Jibby Wuwungan yang tak terhadang kiper M Halim. Ketinggalan satu angka sejak menit 56, sempat membuat ribuan penonton yang menyaksikan pertandingan benar-benar kecewa atas penampilan tim kesayangannya.
Di babak pertama, serangan lebih banyak didominasi anak-anak Ayam Kinantan namun berbagai peluang yang didapat Nyek Nyobe, Ogochukwu Daniel, Faisal Azmi maupun Osas Saha tak satu pun berhasil menggetarkan gawang Sahari Gultom.
Masuknya Jecky Pasarella dan Dodi Rahwana di babak kedua menggantikan M Affan Lubis dan Syaiful Ramadhan sempat meningkatkan daya serang PSMS. Kendati begitu, hingga peluit akhir berbunyi PSMS tetap gagal mencetak gol balasan.
Usai pertandingan, Asisten Manajer PSMS Benny Tomasoa mengatakan, kekalahan itu tidak diduga sama sekali. “Dari segi permainan, PSMS lebih unggul. Ya, begitulah permainan bola tidak bisa dipastikan,” beber Benny.
Menurut dia, dalam menghadapi Persikabo dewi fortuna memang belum berpihak pada tim asuhannya
Kekalahan dialami tim Ayam Kinantan lewat gol pada babak kedua hasil tendangan spekulasi Jibby Wuwungan yang tak terhadang kiper M Halim. Ketinggalan satu angka sejak menit 56, sempat membuat ribuan penonton yang menyaksikan pertandingan benar-benar kecewa atas penampilan tim kesayangannya.
Di babak pertama, serangan lebih banyak didominasi anak-anak Ayam Kinantan namun berbagai peluang yang didapat Nyek Nyobe, Ogochukwu Daniel, Faisal Azmi maupun Osas Saha tak satu pun berhasil menggetarkan gawang Sahari Gultom.
Masuknya Jecky Pasarella dan Dodi Rahwana di babak kedua menggantikan M Affan Lubis dan Syaiful Ramadhan sempat meningkatkan daya serang PSMS. Kendati begitu, hingga peluit akhir berbunyi PSMS tetap gagal mencetak gol balasan.
Usai pertandingan, Asisten Manajer PSMS Benny Tomasoa mengatakan, kekalahan itu tidak diduga sama sekali. “Dari segi permainan, PSMS lebih unggul. Ya, begitulah permainan bola tidak bisa dipastikan,” beber Benny.
Menurut dia, dalam menghadapi Persikabo dewi fortuna memang belum berpihak pada tim asuhannya
Subscribe to:
Posts (Atom)