Thursday, January 8, 2009

Langkah PSMS Gaet Esteban Terganjal Surat

Kapten tim Persikota Tangerang, Esteban Guillen, mengaku sedang sedih dan gelisah. Bukan hanya lantaran tim yang diperkuatnya telah menyatakan secara resmi mundur dari kompetisi Liga Divisi Utama, namun juga karena nasibnya merapat ke PSMS masih terganjal surat keluar dari Persikota dan keputusan Badan Liga Indonesia (BLI), bisa tidaknya memperkuat PSMS.

“Saya benar-benar pusing dengan masalah ini karena saya sudah 99 % persen akan bermain di PSMS, tapi saat ini surat keluar dari Persikota belum saya pegang. Padahal putaran kedua Liga Super sudah akan dimulai,” kata Esteban, kepada antvsports.com.

Pernyataan senada juga diungkapkan Sihar Sitorus, pengelola tim PSMS Medan, menurutnya saat ini pihaknya tinggal menunggu surat dari Persikota Tangerang. “Kami sudah ada kesepakatan angka dengan Esteban, saat ini kami tinggal menunggu administrasi dari Persikota saja,” kata Sihar

Namun, sayangnya langkah pemain asal Uruguay itu tampaknya akan terganjal dengan masalah administrasi, pasalnya sampai berita ini diturunkan baik Esteban maupun pemain Bayi Ajaib lainnya, belum juga bisa bertatap muka dengan satupun pengurus Persikota.

“Aduh,,, saya minta ampun susah sekali untuk bertemu dengan pengurus Persikota, padahal nasib kami benar-benar sudah berada di ujung tanduk dan kompetisi sudah akan dimulai. Mereka selalu janji-janji untuk menyelesaikan masalah, tapi nyatanya samapi sekarang gaji kami lima bulan belum juga dibayar. Ini membuat kami sulit,” kata ayah satu anak itu.

Jika Esteban benar-benar jadi bergabung bersama klub Ayam Kinantan, berarti dia merupakan pemain ketiga yang dikontrak PSMS. Sebelumnya PSMS telah merekrut Mauro Pinto dan Joao Carlos. Sedangkan Leonardo ‘Zada’ Martins Dinelli, merupakan satu-satunya pemain asing yang dipertahankan PSMS musim ini.

“Kalau Esteban sudah dapat surat dari Persikota, maka kami tinggal menunggu pengesahan BLI terhadap tiga pemain asing itu. Saat ini kami masih mencari striker asing yang pas dan berkualitas, tapi belum ada yang cocok,” kata Sihar menambahkan. (Krisminarti)

PSMS kembali pulangkan dua asing

MEDAN - Manajemen PSMS kembali memulangkan dua orang pemain asing, yakni Etougou Marcorland (Kamerun) dan Mohammeda Daka (Bangladesh) karena tidak memenuhi persyaratan.

Juru bicara manajemen PSMS, Abdi Panjaitan dari Medan, Rabu (7/1) mengatakan, kedua legiun asing itu sempat menjalani seleksi beberapa hari di Bandung.

Menurut dia, kedua pemain asing itu diseleksi langsung pelatih PSMS Luciano Leandro. Namun dari hasil seleksi yang dilakukan secara ekstra ketat itu, diputuskan bahwa kedua pemain tidak dapat bergabung dengan PSMS yang akan menghadapi putaran kedua Liga Super Indonesia (LSI) 2009 pada pertengahan Januari.

Sebelumnya, manajemen PSMS juga memulangkan dua pemain asing, yakni Lamore Conteh (Siera Lione, Afrika) dan Benoit Lumineau (Prancis) karena dianggap tidak memenuhi persyaratan.

Keputusan itu berdasarkan penilaian Luciano setelah menyeleksi langsung pemain asing itu selama dua minggu. Seleksi dilakukan di Stadion Teladan Medan, belum lama ini.

Seleksi yang dilakukan terhadap pemain luar itu, yakni fisik, teknik bermain maupun kesehatan mereka. Manajemen PSMS sangat selektif memilih pemain asing untuk dikontrak memperkuat skuad PSMS. Lamore Conteh, sebelumnya pernah memperkuat salah satu klub bola di Malaysia dan Lumineau pernah bermain di Persiwa Wamena.

Sihar bantah beli Pro Duta

JAKARTA - Manajer PSMS Medan Sihar Sitorus membantah telah melakukan pembelian klub promosi divisi utama Liga Indonesia, Pro Duta
AKARTA - Manajer PSMS Medan Sihar Sitorus membantah telah melakukan pembelian klub promosi divisi utama Liga Indonesia, Pro Duta.

Meski demikian, pria yang juga Direktur Utama PT Togos Gopas, selaku pengelola Ayam Kinantan ini tidak menyangkal jika dirinya memang terlibat pembicaraan serius dengan pemilik tim asal Bandung tersebut, termasuk membicarakan opsi pembelian tim tersebut.

"Kami memang terlibat pembicaraan, tapi belum terjadi pembelian seperti yag diberitakan. Mungkin teman-teman salah dengar, sebab memang belum sampai tahap itu dan masih sebatas pembicaraan biasa," katanya saat dihubungi Waspada, Rabu (7/1), sembari menambahkan upaya mencari klub baru itu dilakukan karena kontraknya untuk mengelola PSMS hanya setahun.

"Tentu tidak ada artinya menangani klub sepakbola itu jika hanya satu musim. Sebagai orang bola, saya harus menjaga kemungkinan tidak diperpanjang oleh pengurus PSMS. Untuk itu, saya mencari klub lain, karena tidak mungkin memaksa mereka agar saya tetap mengelola PSMS," tambahnya.

Ditanya apakah pembicaraan yang dilakukan dengan pengurus Pro Duta akan diteruskan sekiranya masih diberi kesempatan menangani PSMS, Sihar mengaku belum bisa berkomentar. "Kita lihat saja nanti, yang jelas saya tidak ingin mengelola tim hanya semusim. Tidak ada yang bisa didapatkan baik dari segi prestasi maupun hal lain," pungkasnya.

Seperti diketahui, berita tentang pembelian klub milik Denny Susanto ini ramai dibicarakan setelah dilansir berbagai harian ibukota dan media online yang menyebutkan Pro Duta sudah resmi dibeli Sihar Sitorus.

Menariknya, berita pembelian itu datangnya dari Denny sendiri yang menyatakan telah menemui kata sepakat dengan manajer PSMS tersebut. "Harga sudah disepakati, sekarang Pro Duta resmi menjadi milik Sihar," kata Denny.

Beli Pro Duta, Sihar cabut?

BANDUNG - Klub yang baru saja berpromosi ke Divisi Utama, Pro Duta FC Bandung resmi dijual kepada pengusaha asal Medan, Sihar Sitorus. Kepastian ini disampaikan langsung owner Pro Duta sebelumnya, Deni Susanto.

"Kesepakatan resminya dilakukan pada Jumat (2/1) lalu. Namun karena beberapa alasan, kami baru umukan secara resmi hari ini," tutur Deni, Selasa.

Hanya Deni enggan menyebut berapa nilai kesepakatan yang dicapai pihaknya dengan pengusaha kelapa sawit tersebut. Namun, menurut sumber di tim berjuluk Laskar Bandung Lautan Api itu, Sihar rela merogoh kocek senilai Rp8 miliar demi memiliki hak kepemilikan lisensi penuh Pro Duta.

Bahkan lebih lanjut, dikatakan sumber tersebut. Keputusan Sihar membeli Pro Duta selain karena hubungan baiknya dengan mantan Wakil Manajer Persib tersebut. Juga karena alasan rencana Sihar melepas PSMS ke klub lain.

"Kabarnya Pak Sihar sudah merasa tidak mampu mengurus PSMS. Bukan karena tak mampu dari sisi finansial, namun banyak hal non teknis yang sangat mengganggu konsentrasinya mengurus PSMS," jelas sumber tersebut.

Terlepas dari itu Deni beralasan keputusanya melepas Pro Duta kepada Sihar. Selain karena alasan hubungan dekat, juga karena komitmen yang disampaikan Sihar untuk mengangkat Pro Duta menembus Liga Super Indonesia.

"Saya merasa percaya dengan komitmen yang disampaikan beliau (Sihar). Meski tak lagi memiliki Pro Duta, tapi jika bisa melihat Pro Duta tampil di level tertinggi kompetisi Indonesia, saya tentu merasa akan sangat bahagia dan bangga," tandas Deni.