Dari tujuh pertandingan yang sudah dilakoni PSMS di ISL, hanya tujuh gol yang bisa diusahakan. Tentu itu bukan catatan membanggakan. Posisi striker di PSMS pun disorot. Bahkan mungkin saja posisi pelatih turut jadi sorotan, karena PSMS juga baru satu kali menang.
Dari tujuh gol itu, hanya dua gol yang tercipta dari kaki striker Osas Saha. Sisanya dua dari second striker Zulkarnain, dan masing-masing satu dari second striker Arie Supriatna, gelandang serang Luis Alejandro Pena dan bek Sasa Zecevic.
Namun jika hal itu ditanyakan kepada pelatih Raja Isa, pelatih asal Malaysia itu dengan entengnya selalu menyalahkan pemain. Dia selalu bilang skuadnya minim pengalaman.
Raja isa saat ini memfokuskan diri untuk menghadapi empat laga tandang yang bakal dilakoni. Ia berpendapat, hal ini pastinya sangat membutuhkan kondisi fisik pemain yang prima. “Mereka harus menjaga kondisi tubuh serta gizi. Pemai bola tak perlu datang ke mall, karena itu akan menghabiskan banyak energi,” ungkapnya, Senin (30/1).
Namun, menanggapi paceklik gol di skuadnya, eks pelatih Persipura Jayapura ini juga tak menampik penyelesaian akhir yang sangat buruk kerap diperagakan pemain. “Dari peluang yang terus kita dapatkan di sepanjang pertandingan yang sudah kita lalui. Harusnya dari tujuh pertandingan kita sudah bisa mengoleksi 20 gol,” tuturnya.
Lalu adakah upaya menambah striker? “Jika kemampuan dana kita memadai, kita perlu striker tambahan. Namun, itu buka wewenang saya selaku pelatih. Saya hanya melatih pemain yang ada. Tapi jika saya diberikan kesempatan dan dana memang ada, saya akan memilih striker yang tepat untuk PSMS,” ujarnya.
Tapi, saat ditanya tipikal striker seperti apa sebenarnya diperlukan PSMS, Raja Isa tak melanjutkan tanggapannya.
Menurut striker andalan PSMS Mervelius Ikpefua Osas Saha, sebagai seorang striker ia hanya bisa mengikuti instruksi pelatih. Namun, ia tak menampik formasi dan strategi yang dibangun pelatih PSMS Raja Isa sangat lucu. “Kenapa kita selalu menerapkan satu striker di depan, itu sangat lucu. Dan di dunia mana pun tak ada yang seperti itu,” katanya.
Namun, Saha juga mengakui formasi saat ini juga merupakan formasi terbaik yang diterapkan Raja Isa. “Tapi hal ini pula yang menyebabkan kontribusi bola tak dapat dimaksimalkan. Tak sedikit pula assist yang saya berikan tak mampu diselesaikan dengan baik. Jika anda terus menyaksikan pertandingan PSMS, anda pasti tahu berapa kali umpan saya tak dimanfaatkan dengan baik,” tandasnya. (saz)
Kumpulan Berita Tentang PSMS Medan Teruskan Perjuangan MU PSMS Medan "Koe" Dukung Terus PSMS Medan ....
Thursday, February 2, 2012
Ayam Kinantan protes jadwal tandang
PSMS Medan dihadapkan pada jadwal yang berat dalam lanjutan Indonesian Premier League (IPL). Jadwal berikutnya yang diterima dari Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) menetapkan PSMS menjalani tiga laga tandang.
Tiga laga tandang tersebut antara lain menghadapi PSM Makasar Sabtu (11/2) mendatang, Bontang FC Sabtu (18/2), dan Persiba Bantul Sabtu (25/2) mendatang. Padahal PSMS baru usai menjalani dua laga tandang di Malang dan Bojonegoro yang sama-sama
berakhir dengan kekalahan.
Artinya, PSMS akan menjalani lima laga tandang pasca-menjalani laga kandang kontra Persiraja Banda Aceh. Yang paling keras bereaksi adalah pelatih asal Italia, Fabio Lopez. Menurutnya, lima laga tandang beruntun bukan hal yang rasional.
"Bagaimana mungkin PSMS Medan melakoni jadwal pertandingan, lima kali laga tandang. Kami baru pulang dari perjalanan dua kali laga tandang, dan harus melakoni tiga laga away berturut-turut lagi," ujarnya baru-baru ini.
Mantan pemandu bakat Fiorentina itu mengakui putaran pertama ini sangat berat bagi timnya. Jadwal putaran pertama PSMS memang lebih banyak bermain tandang. Sementaa putaran kedua, hanya akan mengikuti tiga laga away menghadapi Semen Padang, Persiraja, Persija, dan Persebaya Surabaya.
"Lima tandang berturut-turut, dan ini bukan musim yang mudah bagi PSMS Medan," kata pelatih berusia 38 tahun itu.
"Ya, kami bisa paham. Pengelola lihat (PT LPIS) membuat jadwal seperti ini walau seharusnya, pertandingan bagi klub itu selayaknya bergantian kandang dan tandang. Tapi kami takutkan kondisi ini berpengaruh pada tim," ungkap pemegang lisensi A UEFA itu.
Bukan hanya kali ini, namun PSMS kerap dirugikan dengan pemunduran jadwal. Tercatat tiga kali PSMS mengalami pemunduran jadwal.
"Semuanya bermasalah, mulai dari pengunduran jadwal pertandingan membuat kami harus menyesuaikan dengan program latihan," tukas Fabio.
CEO PSMS IPL, Freddy Hutabarat, menanggapi hal ini akan meminta pertumbangan. "Ya, kami akan komunikasikan dengan PT LPIS kalau memang bisa dipertimbangkan untuk dimundurkan," pungkasnya.
Tiga laga tandang tersebut antara lain menghadapi PSM Makasar Sabtu (11/2) mendatang, Bontang FC Sabtu (18/2), dan Persiba Bantul Sabtu (25/2) mendatang. Padahal PSMS baru usai menjalani dua laga tandang di Malang dan Bojonegoro yang sama-sama
berakhir dengan kekalahan.
Artinya, PSMS akan menjalani lima laga tandang pasca-menjalani laga kandang kontra Persiraja Banda Aceh. Yang paling keras bereaksi adalah pelatih asal Italia, Fabio Lopez. Menurutnya, lima laga tandang beruntun bukan hal yang rasional.
"Bagaimana mungkin PSMS Medan melakoni jadwal pertandingan, lima kali laga tandang. Kami baru pulang dari perjalanan dua kali laga tandang, dan harus melakoni tiga laga away berturut-turut lagi," ujarnya baru-baru ini.
Mantan pemandu bakat Fiorentina itu mengakui putaran pertama ini sangat berat bagi timnya. Jadwal putaran pertama PSMS memang lebih banyak bermain tandang. Sementaa putaran kedua, hanya akan mengikuti tiga laga away menghadapi Semen Padang, Persiraja, Persija, dan Persebaya Surabaya.
"Lima tandang berturut-turut, dan ini bukan musim yang mudah bagi PSMS Medan," kata pelatih berusia 38 tahun itu.
"Ya, kami bisa paham. Pengelola lihat (PT LPIS) membuat jadwal seperti ini walau seharusnya, pertandingan bagi klub itu selayaknya bergantian kandang dan tandang. Tapi kami takutkan kondisi ini berpengaruh pada tim," ungkap pemegang lisensi A UEFA itu.
Bukan hanya kali ini, namun PSMS kerap dirugikan dengan pemunduran jadwal. Tercatat tiga kali PSMS mengalami pemunduran jadwal.
"Semuanya bermasalah, mulai dari pengunduran jadwal pertandingan membuat kami harus menyesuaikan dengan program latihan," tukas Fabio.
CEO PSMS IPL, Freddy Hutabarat, menanggapi hal ini akan meminta pertumbangan. "Ya, kami akan komunikasikan dengan PT LPIS kalau memang bisa dipertimbangkan untuk dimundurkan," pungkasnya.
Kontra Gresik, pembuktian satu striker
Tujuh laga telah dilakoni dan baru sekali PSMS yang berlaga di Indonesian Super League (ISL) mengecap kemenangan. Untuk itu, tim besutan Raja Isa ini mengincar kemenangan keduanya saat menjamu Gresik United di Stadion Teladan, Kamis malam ini. Bukan hal yang mudah mengingat performa Markus cs yang belum juga menginjak top form.
Koleksi satu kemenangan memang membuat badai kritikan tengah kencang berhembus ke skuad PSMS. Ayam Kinantan kini menghuni posisi 15 klasemen. Skema 4-2-3-1 andalannya dengan mengandalkan satu striker yang disinyalir mempengaruhi produktivitas gol PSMS yang baru menginjak angka tujuh.
Artinya, dalam setiap laga PSMS hanya mampu mencetak satu gol. Toh, Raja Isa tetap bersikeras skuadnya kesulitan menggapai kemenangan karena faktor lain. Bukan karena skema yang kerap dicap bertahan.
"Materi kita masih seperti ini. Kita punya striker yang terbatas. Hanya Osas Saha dan Choi Dong Soo. Sementara pemain lokal kita punya Ari Supriatna, sementara Sigit cedera patah tangan.Yang pasti, kita tidak pernah bertahan dengan skema 4-2-3-1 ini. Lagipula satu striker itu didukung tiga pemain yang menyerang di belakangnya,” ujar Raja Isa.
Faktor yang dimaksud Raja Isa adalah dewi fortuna yang belum juga berpihak pada timnya. “Kita hanya belum beruntung. Saya catat ada 30 peluang yang kita hasilkan dari tujuh laga. Namun hanya beberapa yang menghasilkan gol,” ujar Raja Isa.
Selain masalah keberuntungan, skuadnya juga belum mampu menjaga konsentrasi dan emosi. Kerap terprovokasi lawan dan berujung pada kerugian untuk tim karena hukuman kartu dari wasit.
“Kita juga belum lihai mengawal emosi dalam menghadapi provokasi lawan. Terbukti Marcio Souza di Arema bisa memprovokasi pemain kita. Tapi saya pikir di antara kita tim promosi kita masih yg terbaik,” ujarnya.
Menghadapi tim tamu yang hadir dengan sepenggal kisah historis sebagai mantan punggawa PSMS, Raja Isa tak terlalu menanggapnya istimewa.
“Sepakbola itu berubah dari musim ke musim. Memang ada beberapa pemain mereka (Gresik United-red) yang pernah bermain di sini. Itu masa lalu, tapi saya juga tidak remehkan mereka yang punya pemain berpengalaman, seperti Agus Indra, Anang Makruf, Uston Nawawi, dan lainnya. Yang penting main semaksimal mungkin. Dengan begitu, saya yakin kita menang,” ujar sang pelatih.
Koleksi satu kemenangan memang membuat badai kritikan tengah kencang berhembus ke skuad PSMS. Ayam Kinantan kini menghuni posisi 15 klasemen. Skema 4-2-3-1 andalannya dengan mengandalkan satu striker yang disinyalir mempengaruhi produktivitas gol PSMS yang baru menginjak angka tujuh.
Artinya, dalam setiap laga PSMS hanya mampu mencetak satu gol. Toh, Raja Isa tetap bersikeras skuadnya kesulitan menggapai kemenangan karena faktor lain. Bukan karena skema yang kerap dicap bertahan.
"Materi kita masih seperti ini. Kita punya striker yang terbatas. Hanya Osas Saha dan Choi Dong Soo. Sementara pemain lokal kita punya Ari Supriatna, sementara Sigit cedera patah tangan.Yang pasti, kita tidak pernah bertahan dengan skema 4-2-3-1 ini. Lagipula satu striker itu didukung tiga pemain yang menyerang di belakangnya,” ujar Raja Isa.
Faktor yang dimaksud Raja Isa adalah dewi fortuna yang belum juga berpihak pada timnya. “Kita hanya belum beruntung. Saya catat ada 30 peluang yang kita hasilkan dari tujuh laga. Namun hanya beberapa yang menghasilkan gol,” ujar Raja Isa.
Selain masalah keberuntungan, skuadnya juga belum mampu menjaga konsentrasi dan emosi. Kerap terprovokasi lawan dan berujung pada kerugian untuk tim karena hukuman kartu dari wasit.
“Kita juga belum lihai mengawal emosi dalam menghadapi provokasi lawan. Terbukti Marcio Souza di Arema bisa memprovokasi pemain kita. Tapi saya pikir di antara kita tim promosi kita masih yg terbaik,” ujarnya.
Menghadapi tim tamu yang hadir dengan sepenggal kisah historis sebagai mantan punggawa PSMS, Raja Isa tak terlalu menanggapnya istimewa.
“Sepakbola itu berubah dari musim ke musim. Memang ada beberapa pemain mereka (Gresik United-red) yang pernah bermain di sini. Itu masa lalu, tapi saya juga tidak remehkan mereka yang punya pemain berpengalaman, seperti Agus Indra, Anang Makruf, Uston Nawawi, dan lainnya. Yang penting main semaksimal mungkin. Dengan begitu, saya yakin kita menang,” ujar sang pelatih.
PSMS v Persegres Ayam Kinantan Rindu Menang
PSMS kembali mentas di panggung Indonesian Super League (ISL). Kali ini menjamu Persegres Gresik di Stadion Teladan, Kamis (2/2) malam. Kemenangan hal wajib yang mesti diamankan Raja Isa, sebab tekanan dari fans mulai bermunculan.
Bagaimana tidak, dari tujuh laga yang sudah digelar, PSMS baru satu kali menang. Itupun tipis 1-0 ketika menjungkalkan Persisam di kandang sendiri. Selebihnya, tiga laga kandang PSMS berakhir imbang. 1-1 kontra Mitra Kukar, 1-1 kontra Persiwa, dan 0-0 melawan Persipura. Jangan tanya partai tandang, karena PSMS sudah dua kali kalah ketika melawan Persib (3-1) dan Arema Indonesia (2-1). Tapi ketika dijamu Pelita Jaya, PSMS bisa menahan imbang 2-2.
Hasil itu lantas membuat PSMS terseret ke papan bawah klasemen sementara tepatnya di peringkat 15 dengan raihan tujuh angka dari tujuh laga. Sementara bakal lawan, Persegres berada tepat di atas PSMS, di posisi 14. Kalau menang, PSMS bisa naik ke peringkat 13. Dan satu-satunya keuntungan PSMS, mereka baru melakoni tujuh laga. Sementara tim lainnya rata-rata sudah memainkan 8-10 laga.
Pada laga kedelapan ini, Raja Isa ingin meraih poin penuh dengan memaksimalkan materi yang ada. “Kita berharap pemain bisa bertanding sebaik mungkin besok (Hari ini, Red),” ungkapnya saat jumpa pers, Rabu (1/2).
Eks pelatih Persipura Jayapura ini juga mengaku mengerti tentang tuntutan masyarakat Kota Medan yang ingin tim sepak bola kesayangannya meraih poin penuh di kandang. “Karena itu, skuad sangat perlu dukungan dari masyarakat dan para fans fanatiknya. Bukan hanya mengenai motivasi tapi juga spirit bertanding bagi pemain. Hal ini sangat mempengaruhi baik-buruknya penampilan mereka,” terangnya.
Menurut pelatih berkebangsaan Malaysia ini, jika diteliti dengan seksama, selama tujuh pertandingan yang sudah dilakoni PSMS baik kandang maupun tandang, sedikitnya ada 30 peluang yang gagal dimaksimalkan menjadi sebuah gol. “Ini menjadi evaluasi serius di skuad. Dan kita harap ke depan hal ini tak terjadi lagi,” tuturnya.
Di Persegres saat ini bercokol nama-nama yang pernah populer di PSMS. Antara lain pelatih Freddy Muli, dan pemain macam Gustavo Chena, James Koko Lomell, dan Gaston Castano.
Dari kubu Persegres lewat asisten pelatih, Mursyid Effendi diketahui mereka hanya memboyong 18 pemain potensialnya. “Yang terkena cedera atau akumulasi kartu tak diikutsertakan,” katanya.
Secara taktis dan strategi, menurut Mursyid, pelatih Persegres Freddy Mulli sudah tahu gaya main PSMS. “Kami sudah memiliki peta kekuatan lawan. Dan kami siap memberikan perlawanan sengit,” tuturnya. Namun begitu, ia tak mau muluk-muluk soal target. Hasil imbang saja tampaknya sudah bagus. (saz/sumutpos)
Bagaimana tidak, dari tujuh laga yang sudah digelar, PSMS baru satu kali menang. Itupun tipis 1-0 ketika menjungkalkan Persisam di kandang sendiri. Selebihnya, tiga laga kandang PSMS berakhir imbang. 1-1 kontra Mitra Kukar, 1-1 kontra Persiwa, dan 0-0 melawan Persipura. Jangan tanya partai tandang, karena PSMS sudah dua kali kalah ketika melawan Persib (3-1) dan Arema Indonesia (2-1). Tapi ketika dijamu Pelita Jaya, PSMS bisa menahan imbang 2-2.
Hasil itu lantas membuat PSMS terseret ke papan bawah klasemen sementara tepatnya di peringkat 15 dengan raihan tujuh angka dari tujuh laga. Sementara bakal lawan, Persegres berada tepat di atas PSMS, di posisi 14. Kalau menang, PSMS bisa naik ke peringkat 13. Dan satu-satunya keuntungan PSMS, mereka baru melakoni tujuh laga. Sementara tim lainnya rata-rata sudah memainkan 8-10 laga.
Pada laga kedelapan ini, Raja Isa ingin meraih poin penuh dengan memaksimalkan materi yang ada. “Kita berharap pemain bisa bertanding sebaik mungkin besok (Hari ini, Red),” ungkapnya saat jumpa pers, Rabu (1/2).
Eks pelatih Persipura Jayapura ini juga mengaku mengerti tentang tuntutan masyarakat Kota Medan yang ingin tim sepak bola kesayangannya meraih poin penuh di kandang. “Karena itu, skuad sangat perlu dukungan dari masyarakat dan para fans fanatiknya. Bukan hanya mengenai motivasi tapi juga spirit bertanding bagi pemain. Hal ini sangat mempengaruhi baik-buruknya penampilan mereka,” terangnya.
Menurut pelatih berkebangsaan Malaysia ini, jika diteliti dengan seksama, selama tujuh pertandingan yang sudah dilakoni PSMS baik kandang maupun tandang, sedikitnya ada 30 peluang yang gagal dimaksimalkan menjadi sebuah gol. “Ini menjadi evaluasi serius di skuad. Dan kita harap ke depan hal ini tak terjadi lagi,” tuturnya.
Di Persegres saat ini bercokol nama-nama yang pernah populer di PSMS. Antara lain pelatih Freddy Muli, dan pemain macam Gustavo Chena, James Koko Lomell, dan Gaston Castano.
Dari kubu Persegres lewat asisten pelatih, Mursyid Effendi diketahui mereka hanya memboyong 18 pemain potensialnya. “Yang terkena cedera atau akumulasi kartu tak diikutsertakan,” katanya.
Secara taktis dan strategi, menurut Mursyid, pelatih Persegres Freddy Mulli sudah tahu gaya main PSMS. “Kami sudah memiliki peta kekuatan lawan. Dan kami siap memberikan perlawanan sengit,” tuturnya. Namun begitu, ia tak mau muluk-muluk soal target. Hasil imbang saja tampaknya sudah bagus. (saz/sumutpos)
PSMS Medan Raja Isa Buang Rap-Rap
Sejak lama, PSMS dikenal dengan gaya main rap-rap. Maka itu, rap-rap itu identik PSMS, begitu juga sebaliknya. Di bawah kendali Raja Isa, rap-rap ternyata tak lagi menarik. Pelatih dari Malaysia itu berniat membuang rap-rap jauh-jauh.
Tentu saja, pernyataannya itu ditentang berbagai pihak. Mulai dari mantan pemain PSMS, hingga fans. Raja Isa berkilah, sepak bola saat ini sudah berkembang. Maka gaya rap-rap tak lagi layak dipakai oleh PSMS. Rap-rap sendiri identik dengan permainan keras dan cepat. Tapi Raja Isa tak mau itu dipakai skuadnya. “Rap-rap tak lagi jadi tren, karena sepak bola sudah berubah. Maka, gaya permainan juga harus berubah. Yang terpenting adalah bagaimana pemain bisa bertanding sebaik mungkin,” kata Raja Isa.
Mantan pemain PSMS, Ismail Ruslan salah satu yang menolak rap-rap dihilangkan. “Bermain keras sudah menjadi ciri khas. Kita bermain keras namun, orientasinya bukan untuk mencederai lawan, tapi untuk mendapatkan bola,” katanya.
Sementara, Ketua PSMS Fans Club Rahmat Nur Lubis menuturkan, gaya rap-rap dijadikan idiom agar PSMS tetap semangat berlaga. “Jadikan rap-rap itu sebagai gertakan kepada calon lawan,” tandas Rahmat. (saz/sumutpos)
Tentu saja, pernyataannya itu ditentang berbagai pihak. Mulai dari mantan pemain PSMS, hingga fans. Raja Isa berkilah, sepak bola saat ini sudah berkembang. Maka gaya rap-rap tak lagi layak dipakai oleh PSMS. Rap-rap sendiri identik dengan permainan keras dan cepat. Tapi Raja Isa tak mau itu dipakai skuadnya. “Rap-rap tak lagi jadi tren, karena sepak bola sudah berubah. Maka, gaya permainan juga harus berubah. Yang terpenting adalah bagaimana pemain bisa bertanding sebaik mungkin,” kata Raja Isa.
Mantan pemain PSMS, Ismail Ruslan salah satu yang menolak rap-rap dihilangkan. “Bermain keras sudah menjadi ciri khas. Kita bermain keras namun, orientasinya bukan untuk mencederai lawan, tapi untuk mendapatkan bola,” katanya.
Sementara, Ketua PSMS Fans Club Rahmat Nur Lubis menuturkan, gaya rap-rap dijadikan idiom agar PSMS tetap semangat berlaga. “Jadikan rap-rap itu sebagai gertakan kepada calon lawan,” tandas Rahmat. (saz/sumutpos)
Takut Imbang Lagi, PSMS ISL Target 12 Angka
Dari tujuh laga terakhir yang dilakoni skuad PSMS, tim berjuluk Ayam Kinantan ini baru mengoleksi satu kali kemenangan, dua kekalahan dan empat seri. Dari 18 tim yang meramaikan kompetisi ISL, tercatat PSMS merupakan satu tim dengan mengoleksi hasil seri terbanyak. Saat ini, predikat ‘Raja’ draw masih melekat di PSMS, hingga skuad asuhan Raja Isa mampu memaksimalkan penampilan di empat partai kandang yang bakal dilakoni sepanjang Februari 2012 ini.
Menanggapi hal tersebut, Raja Isa menuturkan, hasil empat kali seri yang diraih PSMS merupakan hal yang memuaskan. Pasalnya, menurut pelatih berkebangsaan Malaysia ini, empat laga seri itu semuanya meladeni tim-tim papan atas ISL, yang notabene dijuluki Raja Isa sebagai tim-tim ‘Timnas Kedua.’ “Pada laga-laga itu, kita tetap berusaha untuk menang. Anakanak sudah melakukan yang terbaik, namun tetap tuhan yang menentukan. Artinya, di sepak bola semua bisa terjadi,” ungkap Raja Isa.
Eks pelatih Persipura Jayapura ini juga mengatakan, masyarakat Kota Medan harus bisa memandang laga-laga yang berakhir imbang itu secara realistic, mengingat yang dilawan merupakan tim-tim berlabel Timnas.
Untuk itu, Raja Isa ngotot, pada empat laga kandang yang bakal dilakoni PSMS kontra Persegres Gresik (2 Februari), Persiba Balikpapan (6 Februari), Persiram Raja Ampat (16 Februari) dan Sriwijaya FC (20 Februari), tim asuhannya menargetkan minimal meraih 10 poin. “Maksimalnya kita harapkan bisa meraih 12 poin,” tuturnya.
Dengan raihan poin tersebut, paling tidak PSMS akan meluncur ke posisi 7 dan 8 klasemen sementara panggung ISL, yang saat ini PSMS masih menduduki posisi 15 dengan mengoleksi tujuh poin.
Karena itu, ia berharap semua pemain bisa bermain baik dalam tiap pertandingan.
“Yang terpenting adalah, pemain tetap fokus dan konsentrasi. Karena kompstisi ISL merupakan kompetisi yang sangat ketat,” ujar eks pelatih Persiram itu.
Ia mencontohkan, dalam beberapa pertandingan yang dihelat di kompetisi ISL, banyak terjadi golgol akibat kesalahan pemain belakang yang tak mengantisipasi pergerakan pemain lawan atau pun bola. Sehingga blunder hingga gol bunuh diri kerap terjadi. “Ini dikarenakan faktor pemain yang kurang tenang menyikapi laga. Dan kita berharap, pada empat laga kandang ini, pemain bisa benar-benar fokus,” tandasnya. (saz/sumutpos)
Menanggapi hal tersebut, Raja Isa menuturkan, hasil empat kali seri yang diraih PSMS merupakan hal yang memuaskan. Pasalnya, menurut pelatih berkebangsaan Malaysia ini, empat laga seri itu semuanya meladeni tim-tim papan atas ISL, yang notabene dijuluki Raja Isa sebagai tim-tim ‘Timnas Kedua.’ “Pada laga-laga itu, kita tetap berusaha untuk menang. Anakanak sudah melakukan yang terbaik, namun tetap tuhan yang menentukan. Artinya, di sepak bola semua bisa terjadi,” ungkap Raja Isa.
Eks pelatih Persipura Jayapura ini juga mengatakan, masyarakat Kota Medan harus bisa memandang laga-laga yang berakhir imbang itu secara realistic, mengingat yang dilawan merupakan tim-tim berlabel Timnas.
Untuk itu, Raja Isa ngotot, pada empat laga kandang yang bakal dilakoni PSMS kontra Persegres Gresik (2 Februari), Persiba Balikpapan (6 Februari), Persiram Raja Ampat (16 Februari) dan Sriwijaya FC (20 Februari), tim asuhannya menargetkan minimal meraih 10 poin. “Maksimalnya kita harapkan bisa meraih 12 poin,” tuturnya.
Dengan raihan poin tersebut, paling tidak PSMS akan meluncur ke posisi 7 dan 8 klasemen sementara panggung ISL, yang saat ini PSMS masih menduduki posisi 15 dengan mengoleksi tujuh poin.
Karena itu, ia berharap semua pemain bisa bermain baik dalam tiap pertandingan.
“Yang terpenting adalah, pemain tetap fokus dan konsentrasi. Karena kompstisi ISL merupakan kompetisi yang sangat ketat,” ujar eks pelatih Persiram itu.
Ia mencontohkan, dalam beberapa pertandingan yang dihelat di kompetisi ISL, banyak terjadi golgol akibat kesalahan pemain belakang yang tak mengantisipasi pergerakan pemain lawan atau pun bola. Sehingga blunder hingga gol bunuh diri kerap terjadi. “Ini dikarenakan faktor pemain yang kurang tenang menyikapi laga. Dan kita berharap, pada empat laga kandang ini, pemain bisa benar-benar fokus,” tandasnya. (saz/sumutpos)
PSMS Medan Luis Pena Absen Lawan Persegres
PSMS Medan tak ingin kehilangan poin saat menjamu Persegres di Stadion Teladan, Medan, Kamis, 2 Februari 2012. Meski tanpa Luis Alejandro Pena, Ayam Kinantan bertekad ingin mengalahkan tim tamu yang dihuni banyak mantan pemain PSMS.
PSMS gagal memetik satu poin pun saat bertandang ke Jawa Timur pekan lalu. Usai kalah 1-2 dari Arema Indonesia di Stadion Kanjuruhan, pasukan Raja Isa justru batal bertanding lawan Persela Lamongan di Stadion Surajaya. Kondisi lapangan yang rusak memaksa duel ini diundur hingga akhir Februari ini.
"Kemenangan menjadi harga mati, kami sudah banyak kehilangan poin, di pertandingan ini adalah target kami menyapu bersih poin di empat laga kandang selama bulan Februari ini, kami tak ingin kehilangan poin lagi," kata Raja Isa, Rabu, 1 Februari 2012.
Minimnya poin yang dikoleksi sampai saat ini membuat PSMS harus rela berada di papan bawah klasemen sementar Liga Super Indonesia (ISL) 2011-12. Dengan mengantongi 7 poin dari 7 pertandingan Ayam Kinantan masih terpaut di urutan ke-15.
Menghadapi Persegres, PSMS dipersiapkan tampil dengan formasi 4-2-3-1. Meski tanpa kehadiran salah seorang legiun asingnya, Luis Alejandro Pena yang mengalami cedera ringan, Ayam Kinantan akan berusaha untuk mendominasi jalannya pertandingan.
Menurut Raja Isa, peran Luis Pena untuk sementara akan digantikan oleh pemain muda M Antoni. "Semua pemain sudah siap, mereka sudah tahu apa yang harus dilakukan di lapangan, kami sudah persiapkan itu dalam latihan beberapa hari ini, saya yakin apa yang sudah kami lakukan di lapangan nanti," ujarnya.
"Pena masih cedera, dia belum bisa diturunkan, saya sudah siapkan nama M.Antoni untuk menggantikannya di tengah, tipikal permainan Toni yang condong membantu serangan akan membantu Choi Dong Soo dan Inkyun oh," lanjut Raja Isa.
Mengenai kekuatan lawan, Raja Isa meminta pemainnya untuk mewaspadai pergerakan lima pemain kunci Persegres. Mereka adalah Agus Indra, James Koko Lomell, Gustavo Chena, dan dua pemain veteran, yakni Anang Maruf dan Uston Nawawi.
Perhatian khusus diberikan Raja Isa kepada James yang tak lain adalah mantan penyerang PSMS Medan. "Dia mempunyai kecepatan dan mampu meloloskan diri dari kepungan pemain lawan. Yang menjadi perhatian adalah bagaimana pemain belakang harus tetap fokus, jangan terpancing oleh pergerakan James," kata Raja Isa. (Marco Tampubolon /Ondo/Vivanews)
PSMS gagal memetik satu poin pun saat bertandang ke Jawa Timur pekan lalu. Usai kalah 1-2 dari Arema Indonesia di Stadion Kanjuruhan, pasukan Raja Isa justru batal bertanding lawan Persela Lamongan di Stadion Surajaya. Kondisi lapangan yang rusak memaksa duel ini diundur hingga akhir Februari ini.
"Kemenangan menjadi harga mati, kami sudah banyak kehilangan poin, di pertandingan ini adalah target kami menyapu bersih poin di empat laga kandang selama bulan Februari ini, kami tak ingin kehilangan poin lagi," kata Raja Isa, Rabu, 1 Februari 2012.
Minimnya poin yang dikoleksi sampai saat ini membuat PSMS harus rela berada di papan bawah klasemen sementar Liga Super Indonesia (ISL) 2011-12. Dengan mengantongi 7 poin dari 7 pertandingan Ayam Kinantan masih terpaut di urutan ke-15.
Menghadapi Persegres, PSMS dipersiapkan tampil dengan formasi 4-2-3-1. Meski tanpa kehadiran salah seorang legiun asingnya, Luis Alejandro Pena yang mengalami cedera ringan, Ayam Kinantan akan berusaha untuk mendominasi jalannya pertandingan.
Menurut Raja Isa, peran Luis Pena untuk sementara akan digantikan oleh pemain muda M Antoni. "Semua pemain sudah siap, mereka sudah tahu apa yang harus dilakukan di lapangan, kami sudah persiapkan itu dalam latihan beberapa hari ini, saya yakin apa yang sudah kami lakukan di lapangan nanti," ujarnya.
"Pena masih cedera, dia belum bisa diturunkan, saya sudah siapkan nama M.Antoni untuk menggantikannya di tengah, tipikal permainan Toni yang condong membantu serangan akan membantu Choi Dong Soo dan Inkyun oh," lanjut Raja Isa.
Mengenai kekuatan lawan, Raja Isa meminta pemainnya untuk mewaspadai pergerakan lima pemain kunci Persegres. Mereka adalah Agus Indra, James Koko Lomell, Gustavo Chena, dan dua pemain veteran, yakni Anang Maruf dan Uston Nawawi.
Perhatian khusus diberikan Raja Isa kepada James yang tak lain adalah mantan penyerang PSMS Medan. "Dia mempunyai kecepatan dan mampu meloloskan diri dari kepungan pemain lawan. Yang menjadi perhatian adalah bagaimana pemain belakang harus tetap fokus, jangan terpancing oleh pergerakan James," kata Raja Isa. (Marco Tampubolon /Ondo/Vivanews)
Subscribe to:
Posts (Atom)