Wednesday, March 24, 2010

Asa PSMS Bertahan di Divisi Utama

Kalah dari PSAP Sigli memang membuat kubu PSMS murung. Divisi Satu Liga Indonesia pun tergambar dibenak pengurus dan manajemen. Namun, harapan untuk bertahan di Divisi Utama ternyata masih ada.

Ya, Ayam Kinantan masih bisa bernapas karena Persires Rengat ternyata dikalahkan oleh Pesikabo Bogor, 0-2. Hasil itu membuat PSMS naik peringkat ke tangga 9, satu strip di atas zona degradasi. PSMS dan Persires memiliki poin sama, yakni 15. Namun, Affan Lubis dkk masih unggul dalam selisih gol, yakni satu gol. Tak pelak, dua laga kandang yang masih tersisa wajib dimaksimalkan.

Meskipun begitu bukan berarti tim besutan Zulkarnaen Pasaribu dan Amrustian ini bisa lenggang kangkung. Masih tersisa beberapa celah yang harus dijaga untuk bertahan di Divisi Utama. Bila kedua laga kandang bisa dimaksimalkan dengan kemenangan, PSMS pun dipastikan bisa bernapas lega. Karena, PSMS masih unggul satu poin dari PSDS yang nantinya hanya mengoleksi 20 poin dari dua kemenangan di kandang.

Namun, PSMS tak bisa melepas perhatiannya dari Persires yang akan melakoni dua laga tandang di sisa musim ini. Yaitu menghadapi Semen Padang dan PSMS. Semen Padang sendiri akan menjadi lawan yang berat mengingat persaingannya dengan Persipasi untuk menjadi yang terbaik di grup 1. Semen Padang terpisah satu poin dari Persipasi di peringkat kedua dengan koleksi 35 poin.

Nah, pertemuan dengan Persires di akhir musim kompetisi tentunya menjadi penentu bagi tim besutan Manajer Hendra DS ini. Pasalnya, dengan hasil seri 0-0 atas yang diraih PSMS saat bertandang ke Persih di putaran pertama, laga menjamu Persih di Stadion Teladan Medan, Jumat (26/3) nanti diharapkan akan ditutup dengan kemenangan.

Main mata pun sangat diharamkan dalam laga ini. Pasalnya PSDS juga menyisakan dua laga kandang yang siap menyuplai tambahan enam poin untuk menyodok keduanya. Memang hanya kemenangan mutlak yang dapat menyelamatkan si Ayam Kinantan.

Itu pun diamini duet pelatih PSMS Zulkarnaen Pasaribu dan Amrustian. Untuk itu, pada latihan, Rabu (24/3) pagi ini keduanya akan menggelar beberapa materi berdasarkan evaluasi yang dilakukan pascalaga menghadapi PSAP, Senin (22/3) lalu. “Dari evaluasi yang kita lakukan ada kemajuan pada komunikasi antarpemain di lapangan. Meskipun masih ada kekurangan yang akan kita maksimalkan untuk meraih kemenangan di dua sisa laga ini,” ucap Amrustian.

Seperti yang disampaikan Amrustiar, dari formasi baru yang diterapkan masih terdapat ketidakdisiplinan para pemain di menit-menit akhir pertandingan. Ketidakdisiplinan itu sendiri menyangkut pada peran pemain di posisi yang ditempatinya. Untuk itu sisa waktu menjelang laga akan dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk menutupi kelemahan itu.

“Ketidakdisiplinan itu bisa dikarenakan banyak faktor salah satunya kehabisan napas. Kalau pemain kecapaian kan bisa mengganggu konsentrasinya. Untuk itu pada latihan pagi nanti masalah ini akan kita pecahkan bersama,” tambahnya.

Komunikasi antarpemain yang menunjukkan peningkatan pun membuat Zulkarnaen Pasaribu dan Amrustian optimis menatap kemenangan di dua laga kandang nanti. “Kita optimis kalau di dua pertandingan kandang ini meraih poin penuh. Pemain juga sudah menyampaikan kepada kita untuk mati-matian membela PSMS.

Tinggal bagaimana keseriusan pengurus untuk mempertahankan PSMS di Divisi Utama,” tuturnya[jul/sumutpos]

Berharap Bangkit

MEDAN-Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Inilah gambaran yang dialami PSMS saat ditekuk 0-1 oleh PSAP Sigli di Stadion Kuta Asan Sigli, Senin (22/3). Pasalnya, selain kehilangan angka, beberapa punggawa tim Ayam Kinantan mendapat perlakukan tidak sportif dari pemain PSAP.

Seperti disampaikan pelatih PSMS Amrustian yang dihubungi Sumut Pos, terkuak jika pertandingan antara PSAP kontra PSMS sempat diwarnai kericuhan, saat kapten tim PSAP Sigli Suheri Daud melayangkan pukulan ke wajah pemain belakang PSMS Chico Maradona.

Di babak kedua Hari Syahputra juga mendapat pukulan diwajah dari pemain PSAP Sigli. Lagi-lagi wasit tidak mengambil tindakan atas sikap tak sportif pemain PSAP tadi.

“Memang mereka (PSAP Sigli, Red) memasang target harus menang saat menjamu kita (PSMS, red). Jadi, wajar saja jika mereka tampil seperti itu. Untungnya, pemain kita tidak terpancing untuk melakukan hal yang sama,” jelas Amrustian, pelatih PSMS.
Baik Zulkarnaen Pasaribu dan Amrustian sendiri memang tidak menarget apapun di pertandingan kemarin. Keduanya mengaku fokus pada dua laga kandang di akhir musim ini saat menjamu Persih Tembilahan (26/3) dan Persires Rengat (30/3).
“Laga ini kita manfaatkan untuk mematangkan formasi baru yang kita buat sebagai persiapan menatap laga menghadapi Persih dan Persires,” tutur Amrustian.

Menurut Amrustian, formasi baru yang digunakan saat menghadapi PSAP berjalan sesuai rencana. Tak sampai di situ, beberapa peluang bahkan berhasil diciptakan meskipun belum membuahkan gol.

Peluang itu datang dari Bambang Tri Sanjaya saat tendangannya masih melebar di sisi kanan gawang PSAP Sigli. Begitu juga dengan peluang dari Ahmad Afandi Lubis yang masuk pada menit ke-66 menggantikan Deny Wahyudi masih dapat ditepis Agus Rochman.
Selain itu, di sektor pertahanan, Hary Syahputra yang mengkordinir lini pertahanan tim Ayam Mkianntan dapat menjalankan tugasnya dengan baik, sehingga ketika babak pertama usai, striker PSAP tidak dapat membobol gawang tim Ayam Kinantan.

Jikapun akhirnya PSAP dapat membobol gawang PSMS lewat aksi striker asing Michel Adolfo De Souza, namun secara keseluruhan penampilan PSMS sangat memuaskan. Bahkan seluruh pemain seperi tak kehilangan semangat meskipun sudah tertinggal 0-1 dari lawannya.
Serangan gencar terus dilakukan anak-anak PSMS, meskipun akhirnya hingga pertandingan usai skor tak berubah, tetap 1-0 untuk kemenangan PSAP.

Wasit Asrizaki memberikan dua kartu kuning kepada Mathias Udie (PASAP Sigli) yang melanggar Saha, dan Hari Syahputra (PSMS) yang menjatuhkan Suheri Daud pada menit ke- 50 dan ke-72.

Dengan kekalahan ini PSMS masih belum beranjak dari peringkat sembilan dengan koleksi 15 poin. Dibayangi oleh Persires Rengat yang mengoleksi 14 poin.

Dengan kondisi ini, praktis persaingan untuk menghindar dari jerat degradasi semakin seru dan menarik. Apalagi tiga tim yang berada di sana yakni PSMS, Persires dan PSDS sama-sama memiliki dua laga tersisa.

Terlebih, selain PSMS, ternyata PSDS juga memiliki dua laga kandang yakni saat menjamu PSSB Bireuen dan PSAP Sigli.
“Ya kita masih bisa disalip oleh tim manapun juga. Agar itu tidak terjadi, pada dua pertadningan sisa, kita harus memenangkan pertandingan. Caranya, jangan melakukan kesalahan sekecil apapun juga,” pungkas Amrustian.Sementara itu di sisi lain, kemenangan yang diraih PSAP kemarin membuat tim besutan Bambang Nurdiansyah mengoleksi 26 poin. Hanya membutuhkan dua poin tambahan untuk menyamai raihan Persikabo Bogor yang menempati peringkat keempat.

Pada pertandingan berikutnya PSAP Sigli akan melakoni dua laga tandang yaitu menghadapi PSDS Deli Serdang dan Persiraja Banda Aceh. (jul)

PSMS Fokus Dua Pertandingan Sisa

okus untuk bertahan di Divisi Utama, membuat duet pelatih PSMS Zulkarnaen Pasaribu dan Amrustian tak ambil pusing dengan kekalahan 0-1 yang mereka derita atas PSAP, kemarin (22/3).

Bagi keduanya, dua laga kandang yang akan dilakoni PSMS pada 26 dan 30 Maret mendatang sangat penting untuk dimenangkan. Karenanya, ketika wasit banyak merugikan tim Ayam Kinantan saat berhadapan dengan PSAP, keduanya mencoba bersikap legowo.

“Biasa lah. Justru dari aksi mereka yang seperti itu, mental para pemain jadi tertempa. Dan ini diharapkan dapat membantu penampilan pemain di dua laga sisa nanti. Kita konsen ke tim saja lah, tak usah mencari kambing hitam,” ucap Amrustian.

Keinginan yang sama juga disampaikan Sekretaris Tim PSMS Fityan Hamdy yang dihubungi usai pertandingan, Senin (22/3). “Kau pun macam tidak tahu saja bagaimana kinerja wasit,” ketusnya.

Sikap pesimis Fityan pun tak berlebihan. Pasalnya, selama menjabat sebagai Sekretaris Tim PSMS musim ini, Fityan sudah mengirim enam surat pengaduan atas ketidakadilan yang diterima PSMS. Namun hingga saat ini tak satu pengaduan pun yang ditanggapi.

Anehnya setiap pengaduan tim tamu di Stadion Teladan Medan sepertinya mendapat perlakukan khusus dari PSSI. Yang paling dekat misalnya saat menjamu Persipasi Bekasi. Panitia langsung dikenai denda sebesar Rp15 juta. “Yang penting sekarang kita bisa bertahan di Divisi Utama. Titik,” pungkas pria bergelar Insinyur ini.[jul/sumutpos]