Saturday, November 7, 2009

Bentuk Gaya Rap-rap


MEDAN-Pelatih PSMS Medan, Suimin Diharja, sudah mulai membentuk kerangka tim untuk menghadapi kompetisi Divisi Utama nanti. Ada ciri khas permainan skuad berjuluk Ayam Kinantan ini, yakni, gaya bermain rap-rap (hajar terus-Red)). “Saya berharap, tim ini bisa memainkan pola bermain cepat dengan umpan-umpan pendek saja. Secara tak langsung, gaya bermain seperti itu merupakan ciri utama rap-rap. Tinggal dibumbui sedikit mental dan semangat keras pasti jadi,” kata Suimin usai latihan di Stadion Kebun Bunga Kamis (5/11) kemarin.

Nah, dalam periode satu pekan ke depan latihan akan terfokus mencipta style of play ini. Utamanya dalam satu tim. Maka itu Suimin mengharapkan kepada seluruh pemain mampu mengadopsi gaya permainan yang diinginkannya.

Inspiras atas minimnya skill mumpuni, Suimin berharap kepada skuad PSMS mampu menunjukan gaya bermain dengan umpan-umpan pendek dan cepat. Gaya ini sebenarnya biasa diadopsi klub-klub di Liga Inggris.

Bila ditilik, masih banyak pemain yang kehilangan dalam mengontrol bola. Maka sulit memainkan skema permainan manis dengan peran utamanya pemain yang berposisi sebagai winger. Maka itu, gaya bermain cepat dengan umpan satu-dua menjadi pilihan Suimin, yang sebenarnya kalau diaplikasikan dengan baik oleh pemain akan menghasilkan permainan ciamik.

Untuk itu ruh permainan wajib dicari. Dengan masuknya Edu Juanda meski baru berstatus seleksi, pilihan sudah terlihat. Edu akan ditemani Afan Lubis yang akan diplot sebagai jenderal lini tengah. Arah dan pola serangan, mereka berdualah yang akan menentukan.
Menarik memang untuk didalami. Gaya rap-rap PSMS yang sempat pudar belakangan ini bisa kembali dibangkitkan. Catatan akan hal itu masih melekat di sosok Edu Juanda. Kalau pemain mungil ini jadi masuk skuad, rap-rap pun bisa kembali dihidupkan. Pada masa jayanya, Edu termasuk pemain yang turut serta menyemarakkan rap-rap.

”Edu dan Afan pemain penting di lini tengah. Maka itu, harapan saya adalah memuluskan langkah Edu bermain di PSMS musim ini. Dan saya berharap tidak ada lagi rintangan. Semuanya demi kebaikan tim ini,” lanjut Suimin.

Sementara pengumuman akan adanya degradasi-promosi pemain, tampaknya belum bakal terlaksana. Dikatakan Suimin, hal itu akan diutarakan begitu sinyal gajian diterima. Sejauh ini, skuad masih menanti gaji yang sedang diurus administrasinya. “Jadi, begitu kita ketahui besok gajian, maka malamnya saya akan rapat dengan manajemen tim. Kalau seandainya Ketua Umum mau ikut dalam rapat itu akan lebih bagus.
Karena pada pengumuman itu ke manajemen, saya akan presentasikan keputusan yang dibuat jajaran pelatih. Jadi semuanya terbuka dan tanpa intervensi,” pungkas Suimin.

Suimin Mulai Puas


Beberapa bulan lalu, ketika PSMS menjadi awal-awal pembentukan Suimin Diharja-arsitek tim sempat menyebut kalau dirinya letih. Sebagai pelatih yang bisa dikatakan masuk jajaran lima besar pelatih top tanah air, ternyata bisa juga mengalami tingkat stressing yang cukup parah.

Bahkan saat tim nyaris terbentuk beberapa pekan lalu, Suimin sempat berujar di sisi lapangan Stadion Kebun Bunga bahwa tugas menangani PSMS, merupakan pucak dari rasa letihnya sebagai pelatih. ”Betul, capek kali. Inilah capek yang paling parah sejak saya melatih,” katanya waktu itu.
Itu dulu. Kini, Suimin mulai tersenyum. Meski tidak sering-sering, karena umpatan dan instruksi dengan nada keras kepada pemain masih sering juga dilontarkannya. Artinya, sedikit kemajuan sudah mulai terlihat. “Sekarang sudah mulai tenang. Walau belum 100 persen, setidaknya pemain mulai paham akan latihan yang selama ini diberikan. Hal itu cukup melegakan saya,” kata Suimin. Buktinya mulai nyata. Dalam belasan kali ujicoba yang sudah digelar, PSMS belum kandas sekalipun. Meskipun masih banyak nada-nada bertanya, kenapa melawan tim kecil PSMS belum mampu mencuri gol dengan jumlah besar. Semua itu tentu ada alasannya, yang nantinya bakal terungkap