Saturday, January 31, 2009

PSMS versus PSIS, Geliat Tim-tim Papan Bawah

(Analisis Pre Match—Rigan Agachi) Saya pikir partai PSMS Medan versus PSIS Semarang, yang akan ditayangkan secara langsung oleh antv dari Stadion Siliwangi, pada pukul 15.00 WIB ini akan jadi partai menarik, dan sayang jika dilewatkan. Karena selain sedang hangat-hangatnya laga putaran dua Djarum Indonesia Super League, kedua tim sama-sama berambisi untuk memenangkan pertandingan, untuk mengamankan posisi mereka dari dari papan bawah.

PSIS yang baru saja ditahan imbang 0-0 oleh Persita Tangerang pada laga pembuka, 25 Januari lalu, tentu tak akan mengulang kesalahan kedua kalinya saat dijamu PSMS besok sore. Saya pikir pelatih Bambang Nurdinasyah, sudah membenahi kelemahan tim asuhannya.

Buruknya koordinasi antarpemain PSIS, saya pikir jadi salah satu faktor mereka ditahan imbang Persita. Saya lihat para pemain PSIS kurang berani mendobrak hingga ke barisan depan, bola-bola hanya sampai di tengah, saya juga melihat anak-anak Semarang tampil kurang percaya diri seperti menanggung beban mental yang tidak enjoy, sehingga sering kehilangan bola dan bola banyak dikuasai lawan.

Dan itu yang harus diperbaiki, para pemain PSIS harus percaya diri, dan harus disiplin menjalankan tugasnya masing-masing jika ingin meraih kemenangan. Mereka harus bekerja lebih keras lagi, dan juga harus dibarengi dengan penyelesaian masalah non teknis dari pihak menejemen, sehingga saat mereka bertanding, konsentrasi tidak bercabang-cabang, mereka bisa tampil enjoy.

Mahesa Jenar harus tampil maksimal dan hati-hati juga, karena seperti kita tahu PSMS pada puataran dua ini banyak mengalami perubahan materi pemain. Materi pemain PSMS saat ini lebih bagus dari pada putaran pertama Djarum Super Indonesia League.

Para pemain belakang PSIS harus siap-siap menahan laju gerakan Ellie Aiboy dan Oktavianus Maniani, serta Rahmad Affandi, yang punya kecepatan dan seperti tak ada matinya. Belum lagi pemain asingnya Esteban Gullien dan Zada, yang juga sama baiknya di posisi mereka masing-masing.

Selain itu, menurut saya para pemain depan PSIS juga akan mengalami kesulitan membobol gawang Ayam Kinantan, karena di bawah mistar gawang, berdiri tegak penjaga gawang tim nasional berpengalaman Markus Horisson. Meski begitu, Markus juga harus hati-hati dengan penampilan Onambele Basile, karena pemain ini tak gampang menyerah, dan pandai membaca gerak bola. Soal peluang saya masih melihat tuan rumah PSMS lebih berpeluang 55% - 45 % buat PSIS.

Ayam Kinantan Waspadai Motivasi PSIS, Mahesa Jenar akan Tampil All Out

Ayam Kinantan Waspadai Motivasi PSIS, Mahesa Jenar akan Tampil All Out

Luciono Leandro, pelatih PSMS Medan mengatakan, tim asuhannya sudah siap tempur saat menjamu PSIS Semarang, besok sore, Sabtu (31/1) di Stadion Siliwangi Bogor.
Bahkan sejak jauh-jauh hari, ia mentargetkan kemenangan mutlak pada partai yang akan ditayangkan secara langsung oleh antv pada pukul 15.00 WIB ini.

Meski begitu, ia mengatakan PSIS bukanlah tim yang mudah untuk ditaklukan, makanya ia telah mengingatkan tim asuhannya agar tidak menganggap remeh PSIS, dan tetap bermain maksimal untuk meraih poin penuh.

“PSIS tim bagus dan kami harus mewaspadai motivasi PSIS yang ingin mengalahkan PSMS. Selain itu anak-anak harus bermain disiplin dan bekerja keras, apalagi kami main jauh dari dukungan supporter,” kata Luciono, kepada Rudy Sukarno, Kontributor antvsports.com di Bandung.

Sementara itu, pelatih PSIS Semarang, Bambang Nurdiansyah, agaknya tak mau kalah. Ia menegaskan tim asuhannya harus bisa meraih poin penuh walaupun bermain di kandang PSMS. “Kami tidak boleh seri lagi, jadi apapun caranya kami harus bisa meraih poin penuh. Untuk itu kami harus tampil habis-habisan,” kata Bambang.

Seperti dituturkan kepada Syamsul Arifin, Kontributor antvsports.com di Semarang, mantan pelatih Arema Malang itu, akan membenahi lemahnya koordinasi tim asuhannya. Selain itu dia juga telah menyiapkan strategi khusus menghadapi PSMS. “Kami akan tampil all out dan menyerang sejak menit awal. Dan kemungkinan besar kami akan menggunakan pola 3-4-3,” tandas Bambang.

Namun Bambang juga mengungkapkan, soal pola yang akan dipakai besok masih bisa berubah, bisa 3-4-3 atau 4-4-2. Yang pasti katanya, selain pola, ia juga telah mengintruksikan para pemain belakangnya, untuk lebih disiplin dan konsentrasi penuh menghadapi gempuran PSMS.

Berikut komentar kubu PSMS Medan jelang bertemu PSIS:

Esteban Gulliaen (Pemain Tengah) :
“Saya sudah tak sabar ingin bermain besok di Liga Super, kami sudah siap bermain. Dan besok kami yakin bisa meraih poin penuh di kandang, walaupun bermain di Bandung. Yang pasti kami akan tampil maksimal,”

Ellie Aiboy (Pemain Tengah ) :
“Saya sudah siap jika memang diturunkan pelatih. Saya pikir PSIS tidak boleh dianggap remeh, apalagi pemain asing barunya, mereka harus diwaspadai. Tapi kami optimistis bisa meraih poin penuh di kandang,”

Berikut Prakiraan Susunan Pemain PSMS : Pola (4-4-2)
Markus Horisson/Galih Sudaryono, Dody Cahyadi, Aun carbiny, Afan Lubis, Asri Akbar, Leonardo ‘Zada’ Martin Dinelli, Octavianus Maniani, Esteban Gullien, Juan/Mario, Eliie Aiboy, Rahmad Affandi.

Berikut komentar kubu PSIS jelang bertemu PSMS:

Idrus Gunawan (Pemain Belakang) :
“Kami akan tampil seperti kami menghadapi tim-tim Liga Super lainnya. Disiplin dan maksimal. Tapi yang pasti pertandingan besok akan jadi pertandingan yang cukup berat, karena sederet nama-nama pemain bintang seperti Ellie Aiboy, Okto, dan pemain asing barunya akan merepotkan tugas saya dibelakang. Apalagi kiper mereka Markus sudah memperkuat PSMS,”

Hendro Susanto (Pemain Tengah) :
“Saya pikir PSMS pada putaran dua Liga Super ini jauh berbeda, terutama materi pemainnya yang sekarang lebih bagus jadi menurut saya, kami harus lebih bekerja ekstra keras untuk bisa memenangkan pertandingan besok,”

Berikut Prakiraan Susunan Pemain PSIS: Pola (3-4-3 atau 4-4-2)
Basuki, Denny Rumba, Idrus Gunawan, Leke, Heri Susilo, Onambele Basile, Abdelaziz, Hendro Susanto, Feri Ariawan, Nnengue Bienvenu, Antonio Teles.

PSMS vs PSIS Key to Success

PSMS vs PSIS

Kunci sukses PSMS :
1. Para pemain PSMS harus bermain disiplin, karena PSIS punya kolektifitas tim yang bagus. Untuk itu diperlukan kedisiplinan para pemain PSMS dalam menjalankan tugasnya.

2. Dalam menyerang, barisan depan PSMS hendaknya jangan terburu-buru dan harus tenang dalam penyelesaian akhir, karena jika tergesa-gesa banyak peluang akan hilang sia-sia.

Kunci sukses PSIS :

1. PSIS harus tampil all out sejak menit-menit awal, karena jika tidak maka bola akan didominasi PSMS.

2. Para pemain PSIS juga harus disiplin menjaga daerah pertahanannya, dan harus mengunci pergerakan Ellie Aiboy dan Oktavianus. Kedua pemain ini punya kecepatan dan tak gampang menyerah, sehingga akan menyulitkan pertahanan mereka.

Gonzales Bebas, PSMS Meradang

Pembebasan Christian Gonzales membuat manajemen PSMS Medan meradang.
Gonzales Bebas, PSMS Meradang

Manajer PSMS Medan Sihar Sitorus mengaku tidak habis pikir dengan keputusan PSSI membebaskan bomber Persik Kediri Christian Gonzales, melalui hak prerogatif ketua umum PSSI Nurdin Halid.

Menurutnya, apa yang dilakukan pimpinan otoritas sepakbola nasional tersebut telah menghilangkan unsur pembelajaran, yang mestinya menjadi panutan dan pegangan setiap tim di Liga Indonesia.

Semakin mengagetkan masih kata Sihar, PSSI tidak hanya membebaskan Gonzales, tapi juga hal yang sama telah diberikan kepada manajer PSIS Yoyok Sukawi dan Budi Sudarsono. Padahal keduanya melakukan pelanggaran saat menghadapi PSMS Medan

"Untuk pembebasan hukuman Budi Sudarsono, masih kita bisa terima karena demi kepentingan timnas. Tapi Gonzales dan Yoyok, mestinya bisa dipertimbangkan lagi. Bagaimana pun, kedua orang ini berkaitan dengan kami, karena kasus pelanggaran yang mereka lakukan menimpa pemain kami," katanya dihubungi GOAL.com, Jumat (30/1).

Lebih lanjut Sihar menambahkan, PSSI telah memberikan contoh yang tidak baik dengan menghapus hukuman yang dijatuhkan kepada pemain. Padahal tujuan utama adanya hukuman itu untuk memberikan pembelajaran bagi para pelaku sepakbola nasional. Meski diakuinya, hal itu merupakan hak prerogatif seorang ketua umum.

"Tapi, apakah nanti PSMS bisa mendapatkan perlakuan yang sama jika melakukan pelanggaran? Lalu, bagaimana dengan anggota kami, yakni Sarluhut Napitupulu yang terkena sanksi, apakah dia juga mendapatkan pembebasan? Ini yang harus kami ketahui," tambahnya.

Masih kata Sihar, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan audensi ke PSSI guna menanyakan hal itu semua. Sebab jangan sampai ada anggapan bahwa PSMS tim yang tidak punya power di PSSI sehingga dengan mudah dikalahkan.

Lawan PSIS, PSMS Usung Satu Pilihan

Lawan PSIS, PSMS Usung Satu Pilihan
Menang dan menang. Pesan itu disampaikan penasehat teknis PSMS Medan, Luciano Leandro jelang laga pertama melawan PSIS Semarang di Stadion Siliwangi, Bandung, Sabtu (31/1/2009).

Posisi Ayam Kinantan yang berada di zona degradasi, jadi alasan kenapa mantan pemain PSM Makasar dan Persija Jakarta itu, menuntut Ellie Aiboy dkk meraih angka penuh atas Mahesa Jenar.

"Pertandingan awal yang mau tidak mau harus bisa dimenangkan," kata Luciano, Jumat (30/1/2009).

Dalam kondisi yang agak terjepit dan dituntut segera lepas dari zona merah, ia berharap para pemainya lebih mengedapankan sepakbola efektif.

"Hanya dengan tampil lebih baik dan efektif sepanjang pertandingan kemenangan bisa diraih. Itu yang harus ditunjukan para pemain dalam pertandingan besok," tegasnya di Bandung, Jumat (30/1/2009).

Di putaran kedua, Ayam Kinantan dinilai dirinya punya modal meraih hasil lebih baik. Perubahan materi pemain lumayan besar-besaran jadi alasan kenapa pria asal Brasil itu merasa yakin PSMS bisa melepaskan diri dari zona degradasi.

"Memang masih ada peluang, tapi untuk meraih gelar juara rasanya cukup berat. Dengan modal materi pemain dan semangat yang lebih baik, minimal bisa terhindar dari degradasi. Mengakhiri kompetisi di posisi papan tengah sudah lebih dari cukup," ujarnya.

Pelatih PSIS, Bambang Nurdiansyah mengaku tak membebani target apapun kepada anak asuhnya. Meski ia menilai secara grafik permainan, pasukan Mahesa Jenar bisa dikatakan sudah lebih baik.

"Kami tak memiliki banyak pemain bintang seperti halnya PSMS yang memiliki seorang Ellie dan Markus Horisson," ucap BN.

"Diatas kertas sudah terlihat jika kami sebenarnya tak memiliki modal lebih baik dibanding PSMS. Tapi kami tak merasa kalah sebelum bertanding. Para pemain tetap sangat termovitasi untuk meraih hasil terbaik," tambahnya.

Sementara itu, Ketua Bidang Keamanaan Panpel PSMS Bambang Sukowiyono menyatakan meski diprediksi tak akan menyedot jumlah massa yang banyak. Namun proses pengamanan tetap akan dilakukan secara ketat.

"Tiket pertandingan hanya dijual sekitar 5.000 lembar dan itupun kami perkirakan tak akan terjual seluruhnya. Namun untuk pengamanan tetap sesuai standar pengamanan pertandingan lainya, mungkin diatas 200-an personel keamnanan yang diterjunkan besok," tandas Suko.

Friday, January 30, 2009

JADWAL Tanding PSMS ISL PUTARAN 2 (Revisi BLI: 9 Januari 2009)

JADWAL Tanding PSMS ISL PUTARAN 2 (Revisi BLI: 9 Januari 2009)

31 January 2009
PSMS Vs PSIS : Siliwangi
04 February 2009
PSMS Vs PELITA JAYA : Siliwangi
08 February 2009
PSMS Vs PERSIK : Siliwangi
SRIWIJAYA FC Vs AREMA : Jakabaring
12 February 2009
PSMS Vs AREMA : Siliwangi02 March 2009

PERSIJAP Vs PSMS : Gelora Bumi Kartini

05 March 2009
PERSITA Vs PSMS : Siliwangi
22 March 2009

PSMS Vs DELTRAS : Siliwangi
25 March 2009
PSMS Vs PSM : Siliwangi

28 March 2009
PERSITARA Vs PSMS : Lebak Bulus
01 April 2009

PERSIB Vs PSMS : Siliwangi
16 April 2009

PERSIJA VsPSMS : Gelora Bung Karno27 April 2009

PSMS Vs PERSIBA : Siliwangi

30 April 2009
PSMS Vs PUPUK KALTIM : Siliwangi
PERSELA Vs PSMS : Surajaya
23 May 2009

PSMS Vs SRIWIJAYA FC : Siliwangi
08 June 2009

PERSIPURA Vs PSMS : Mandala

13 June 2009
PERSIWA Vs PSMS : Pendidikan

PSMS Berharap Lebih Baik

JAKARTA, JUMAT — PSMS berharap tampil lebih baik dalam menjalani putaran kedua Liga Super Indonesia 2008 ini. Menjamu PSIS Semarang di kandang baru mereka, Stadion Siliwangi Bandung, PSMS ingin meraih poin penuh.

"Posisi kami di liga tidak bagus, bahkan di zona degradasi. Tetapi saya sudah bilang pada pemain agar lebih konsentrasi dan lebih enjoy bermain. Saya lihat pemain sekarang ini lebih memiliki kemauan untuk bekerja," kata penasihat teknis PSMS, Luciano Leandro, seusai pemain menjajal lapangan, Jumat (30/1).

Sebagai penasihat teknis, Leandro terlihat berperan penuh dalam latihan pagi ini. Sementara, pelatih kepala Listiyadi lebih banyak berada di luar lapangan. Leandro mengatakan, PSIS tetap merupakan tim yang harus diwaspadai. Apalagi, dia yakin di Bandung, PSMS akan mendapat dukungan penonton.

Di putaran dua ini, PSMS cukup banyak mengubah formasi pemain, antara lain dengan penambahan empat pemain asing. Menghadapi semangat lawan, PSIS tetap menargetkan timnya untuk meraih kemenangan. "Setelah perubahan formasi, PSMS merupakan tim yang perlu diwaspadai," kata pelatih PSIS Bambang Nurdiansyah. Apalagi, kata Bambang, meski sudah melakukan perubahan, timnya tidak dihuni pemain bintang.

PSMS Penuhi Kuota Pemain Asing

Meski telah memenuhi kuota lima pemain asingnya, PSMS Medan belum pasti bisa menurukan tiga dari lima legiun asingnya saat menjamu PSIS Semarang.
PSMS Penuhi Kuota Pemain Asing

Manajemen PSMS Medan akhirnya memenuhi lima kuota pemain asingnya, setelah memastikan merekrut dua legiun asing baru. Mereka adalah, Mario Alejandro Costas dari Argentina dan Juan Daniel Salaberry asal Uruguay.

Dengan demikian, maka saat ini Ayam Kinantan telah memiliki lima pemain asing, karena sebelumnya telah memiliki Zada (foto) yang merupakan satu-satunya pemain asing yang masih dipertahankan, Esteban Julien yang direkrut dari Persikota Tangerang, serta pemain baru Mario Pinto.

Menurut Abdi Panjaitan, media ofiser PSMS Medan, sebelumnya pihak manajemen telah memulangkan empat pemain asing yang ikut seleksi. Mereka adalah Lamoze Conteh (Afrika), Benoit Lumineau (Prancis), Etougou Marcorland (Camerun) dan Mohameda Daka (Bangladesh), karena dianggap tidak memenuhi persyaratan.

"Saat ini kami masih mengurus kelengkapan administrasi tiga pemain asing baru itu untuk pengesahan ke BLI (Badan Liga Indonesia). Semoga saja dalam waktu dekat bisa segera beres, sehingga ketiganya bisa segera diturunkan," kata Abdi Panjaitan, juru bicara PSMS Medan dihubungi GOAL.com, Jumat (30/1).

Ditambahkannya, sekiranya administrasi ketiga pemain asingnya itu belum beres, maka terpaksa PSMS hanya akan tampil dengan dua pemain asingnya, yakni Zada dan Esteban saat menghadapi PSIS Semarang di laga putaran kedua Superliga di Stadion Siliwangi, Bandung, Sabtu (31/1).

Viking & The Bomber Dukung PSMS

BANDUNG - PSMS Medan selama ini dikenal sebagai salah satu musuh bebuyutan Persib Bandung. Namun dua komunitas suporter Persib terbesar Viking dan The Bomber berkomitmen mendukung pelaksanaan seluruh laga kandang PSMS di Kota Bandung.

Bukti dukungan dua kelompok yang memiliki basis anggota cukup besar ini, tampak dari komitmen yang mereka sampaikan kepada pihak Polwiltabes Bandung. Pada pertemuan dengan jajaran Polwiltabes Bandung di Mapolwiltabes Bandung, Rabu (28/1/2009), baik Viking maupun The Bomber menyatakan komitmen medukungan dan membantu kelancaran pelaksanaan seluruh laga kandang PSMS di Bandung.

Ketua Viking, Heru Joko mengatakan kehadiran PSMS di Kota Kembang tak akan dianggap dan dinilai secara skeptis. Justru keputusan PSMS memilih Bandung sebagai home ground sementara di paruh kedua Liga Super 2008/2009 sebagai bukti apresiasi penggemar sepakbola di Kota Bandung sangat dihargai pihak luar.

"Tak ada yang mesti dipermasalahkan. Kami justru merasa appreciate, karena kehadiran PSMS membuat fokus perhatian publik sepakbola nasional kini seolah tertuju ke Kota Bandung," ucap Heru kepada okezone Rabu, (28/1/2009).

"Tentu ada pertimbangan khusus kenapa PSMS memilih Bandung. Bisa saja karena alasan apresiasi penggemar sepakbola di Bandung mereka anggap tinggi, meski mayoritas penduduk Kota Bandung merupakan penggemar Persib. Tapi di Bandung tentu bukan hanya komunitas penggemar Persib, komunitas penggemar klub lain pun pasti ada termasuk komunitas penggemar PSMS. Jadi kami sangat menghargai kehadiran mereka di Bandung," tambahnya.

Sementara itu, Ketua Bidang Keamanaan Panpel PSMS, Bambang Sukowiyono mengatakan tiket laga kandang PSMS menghadapi PSIS Semarang di Stadion Siliwangi, Sabtu (31/1/2009) yang memakai sistem barcode mulai kemarin sudah bisa dibeli pada dua loket penjualaan. Masing-masing di loket tiket Stadion Siliwangi dan Sekretariat Pengda PSSI Jawa Barat. Pasukan Ayam Kinantan sendiri dijadwalkan tiba di Kota Bandung.

Sihar Sitorus: Perlu dukungan semua pihak

JAKARTA - Keputusan PSSI mencalonkan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 disambut baik manajer PSMS Medan Sihar Sitorus.

Meski nada pesimis cukup deras mengalir terkait keputusan PSSI mencalonkan diri menjadi salah satu tuan rumah Piala Dunia, tapi tidak demikian halnya dengan manajer PSMS Medan Sihar Sitorus.

Penggila sepakbola asal Medan ini dengan tegas menyatakan jika hal tersebut harus didukung semua pihak.Hal tersebut karena merupakan sebuah mimpi yang bakal menjadi kenyataan sekiranya disetujui FIFA.

"Bagaimana pun, itu adalah tujuan mulia dan merupakan mimpi semua pecinta sepakbola di tanah air selama ini. Dengan begitu, rencana tersebut multak harus didukung," katanya, tadi sore.

Dikatakan Sihar, masalah infrastruktur yang ada saat ini di Indonesia tidak begitu penting. Sebab jika sampai terpilih, tentunya semua itu pasti akan dibenahi. Terlebih karena federasi sepakbola dunia (FIFA) bakal memberikan bantuan untuk pembangunan maupun renovasi stadion.

Selain itu lanjutnya, pemeritah pusat tentunya tidak akan tinggal diam sekiranya FIFA memang memberikan kepercayaan kepada Indonesia, untuk menjadi tuan rumah perhelatan sepakbola paling akbar di jagad ini. Hal yang sama dilakukan saat Piala Asia dua tahun silam.

Indonesia Calonkan Tuan Rumah Piala Dunia 2018-2022

Indonesia Calonkan Tuan Rumah Piala Dunia 2018-2022 Ketika mimpi menjadi kontestan Piala Dunia belum terwujud, PSSI mengejar mimpi yang lain. Yakni, menjadi tuan rumah Piala Dunia. Ya, nama Indonesia kini masuk dalam daftar satu di antara enam kandidat host Piala Dunia 2018 dan 2022. Lima calon lainnya adalah Inggris, Jepang, Qatar, Rusia, dan duet Spanyol-Portugal.

Sekjen PSSI Nugraha Besoes membenarkan kabar tersebut. ''Benar, kami memang mencalonkan diri,'' kata Besoes seusai laga Indonesia kontra Australia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, tadi malam.

Hal itu berawal dari proposal penawaran yang diberikan FIFA. Federasi Sepak Bola Internasional itu mengirimkan penawaran kepada seluruh anggotanya terkait tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022. Nah, setelah melakukan pertemuan komite eksekutif, PSSI memutuskan untuk mengajukan penawaran.

Kini, proposal Indonesia itu sudah sampai di meja FIFA bersama lima kandidat lain. Beberapa negara sebenarnya juga tertarik menjadi tuan rumah Piala Dunia. Sebut saja Australia, Kanada, Meksiko, dan Tiongkok. Namun, mereka belum mengajukan penawaran resmi. FIFA akan menutup pendaftaran pada 16 Maret nanti.

Menurut Besoes, Indonesia bukan tanpa modal saat mengajukan penawaran. Paling tidak, Indonesia sudah memiliki dua stadion yang bertaraf internasional. Yakni, Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, dan Stadion Palaran, Samarinda. Nama yang terakhir adalah venue cabang sepak bola Pekan Olahraga Nasional (PON) 2008 lalu. ''Masalah utama memang infrastruktur. Tapi, dengan masa persiapan yang cukup, kami yakin bisa,'' kata Besoes.

FIFA memulai proses pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022 sejak dua pekan lalu. Kandidat yang mampu menyediakan 12 stadion dengan kapasitas minimal 40 ribu penonton bisa mengajukan diri.

Negara Amerika Selatan tidak bisa mengajukan diri untuk salah satu dari Piala Dunia itu setelah Brazil terpilih sebagai tuan rumah edisi 2014. Sedangkan negara Afrika hanya boleh mengajukan diri untuk Piala Dunia 2022. Itu karena Afrika Selatan sudah terpilih sebagai host 2010. Tuan rumah Piala Dunia 2018 akan ditentukan oleh 24 anggota komite eksekutif FIFA pada Desember 2010

Thursday, January 29, 2009

PSIS Bertekad Kalahkan PSMS

SEMARANG, RABU - PSIS Semarang menargetkan nilai penuh saat melawan PSMS Medan pada pertandingan lanjutan Indonesia Super League (ISL) putaran kedua di Stadion Siliwangi Bandung, Sabtu (31/1). Tim berjuluk Mahesa Jenar itu ingin membayar hasil kurang memuaskan saat menjamu Persita Tangerang beberapa hari lalu.

"Kita anggap saja melawan Persita Tangerang, Minggu (25/1) adalah pertandingan away dan sebagai gantinya adalah harus menang melawan tuan rumah PSMS Medan yang menggunakan Stadion Siliwangi Bandung sebagai home base-nya. Ini bukan target yang muluk-muluk," kata Manajer Teknik PSIS, Setyo Agung Nugroho di Semarang, Rabu (28/1).

Dua nilai yang hilang (hanya bermain imbang 0-0 melawan Persita Tangerang), menurut Setyo Agung Nugroho harus bisa direbutnya kembali saat melawan PSMS Medan.

Menurut dia, melihat materi pemain, PSIS tidak kalah dengan tim berjuluk Ayam Kinantan ini. Setelah timnya menambah 12 pemain menjelang putaran kedua, kekuatan tim asuhan Bambang Nurdiansyah ini tidak kalah dengan tim-tim peserta ISL, termasuk PSMS Medan.

"Sekarang ini kekuatan PSIS jauh lebih baik. Memang tidak sebaik materi pemain Persija Jakarta Pusat atau Persipura Jayapura, tetapi dibanding PSMS Medan, saya kira PSIS satu tingkat lebih baik. PSIS siap mengambil nilai penuh di Bandung," katanya.

Manajemen dan pelatih sudah melakukan evaluasi terhadap hasil lawan Persita. Pelatih Bambang Nurdiansyah menyebutkan, penampilan buruk timnya karena soal mental, mengingat pada laga perdana ini para pemainnya kurang berani tampil cepat dengan umpan satu-dua.

Sebaliknya Agung justru menyoroti kondisi lapangan becek dan tergenang air, mengingat sebelum pertandingan melawan Persita Tangerang dimulai, Kota Semarang diguyur hujan lebat sehingga strategi yang disiapkan pelatih tidak bisa diterapkan di lapangan. (ANT)

PSMS hati-hati memilih

MEDAN - Manajemen PSMS Medan belum menerima lamaran dua pemain asing yang mengikuti pelatihan bersama skuad tim Ayam Kinantan di Cipayung, Jawa Barat. PSMS pun masih mempertahankan tiga pemain asing, yakni Leonardo Martins Zada, Esteban Javier dan Mauro Pinto.

Badan Liga Indonesia (BLI) sudah mensahkan Mauro Pinto untuk memperkuat PSMS berlaga di Copa Indonesia, Liga Super Indonesia maupun babak play-off Liga Champions Asia yang digelar Februari mendatang di stadion Jalak Harupat Kabupaten Bandung. Demikian disampaikan manajemen PSMS, Selasa (27/1).

Pengelola PSMS Sihar Sitorus sangat hati-hati dalam memilih pemain, terutama merekrut pemain asing. "Mario Alejandro Costas dari Argentina dan Juan Daniel Salaberry asal Uruguay mengikuti pelatihan bersama skuad PSMS. Itu sah-sah saja, tapi manajemen belum mengontrak keduanya," terang pengelola PSMS itu.

Penasehat teknik PSMS Luciano Leandro mengakui butuh pemain asing yang akan ditempatkan di lini depan, karena Ayam Kinantan belum memiliki striker murni.

Menanggapi pemain muda Oktovianus Maniani yang selalu ditempatkan di posisi striker menggantikan Rahmat Affandi atau Andika Yudisthira, Luciano mengatakan, Okto seorang pemain yang gesit. Dalam ujicoba melawan Persija Jakarta, Okto menciptakan gol kendati PSMS kalah 1-3.

Pelatih kepala PSMS Liestiadi menambahkan, PSMS memiliki stok pemain seperti Galih Sudaryono, Markus Horison (kiper), Edi Sibung, Reswandi, Aun Carbiny, Rahmadani, Fadli Hariri dan Mauro Pinto di posisi belakang. Posisi tengah Esteban Javier, M. Affan Lubis, Asri Akbar, Dodi Cahyadi, Leonardo Martins Zada, Ellie Aiboy, Oktovianus Maniani. Lini depan, Andika Yudisthira Lubis, Rahmat Affandi, Michel Nere dan Johannes Cho.

Disebutkan, kapten tim Papua di PON XVII Kaltim Johannes Cho bergabung dalam pelatihan dengan menempati posisi striker, namun penampilannya masih labil. Begitu juga dengan Michel Nere, putra dari mantan striker nasional Rully Nere.

Wednesday, January 28, 2009

PSMS Boleh Tanding di Siliwangi

PSMS Boleh Tanding di Siliwangi Jelang bergulirnya putaran kedua Liga Super Indonesia, PSMS Medan mendapat hadiah khusus. Tim Ayam Kinantan diizinkan untuk menggunakan Stadion Siliwangi, sebagai kandang menghadapi pertandingan melawan PSIS Semarang.

Sedianya, laga tersebut akan dilakukan di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Bandung, 31 Januari mendatang. Namun, setelah melobi, PSMS akhirnya diizinkan menggunakan stadion kebanggaan Persib Bandung tersebut.

Seperti dijelaskan Ketua Bidang Keamanan PSMS, Bambang Sukowiyono, Selasa (27/1/2009), "PSMS Medan mendapat izin langsung dari Polda Jawa Barat, menggelar pertandingan di Siliwangi. Namun, ada satu syarat, yakni bila terjadi kericuhan, izin tersebut akan dicabut."

Sebelumnya, memang ada kendala jika tim asal Sumatera Utara ini mengajukan izin penggunaan Siliwangi. Kini mereka bisa bernafas lega, setelah diizinkan menggunakan Siliwangi. Pada laga berikutnya melawan Pelita Jaya, laga juga akan dimainkan di Siliwangi.

Tiket pertandingan juga sudah disebar. Harga tiket berkisar antara 35.000 untuk kelas VIP, sampai Rp10.000 untuk tribun timur. Sementara itu, laga di Copa Indonesia, PSMS akan tetap bertanding di Stadion Teladan.

PSMS tetap berharap Markus, Ellie tampil

MEDAN - PSMS Medan tetap berharap Markus Horison dan Ellie Aiboy, dapat tampil memperkuat skuad Ayam Kinantan menghadapi PSIS Semarang pada Liga Super Indonesia (LSI) di stadion Siliwangi Bandung, Sabtu (31/1) mendatang.

Keduanya kini tengah mengikuti pelatihan nasional dalam persiapan Pra Piala Asia melawan Australia, Rabu (28/1) di Jakarta.

Penasehat Teknik PSMS Luciano Leandro melalui telefon seluler Senin (26/1) mengatakan; "Jadi, tidak ada masalah, mereka punya waktu istirahat tiga hari."

Menurutnya, Markus dan Ellie sangat dibutuhkan kehadirannya untuk mengangkat prestasi PSMS. Eli, kata Luci, pada dua kali penampilannya di babak 24 besar Copa Indonesia menunjukkan kontribusi maksimal bagi Ayam Kinantan dalam mencapai babak 16 besar.

Pemain Papua yang kini berusia 30 tahun ini dapat mengangkat moral pemain untuk menampilkan permainan maksimal dalam setiap laga. Begitu pula halnya Markus, penjaga gawang nomor satu Indonesia yang terkenal fanatis.

Sekarang ini PSMS memiliki Ghalih Sudaryono yang menjadi kiper nomor satu.

"Ghalih dalam dua pertandingan belakangan bermain maksimal. Namun tentunya kita membutuhkan pemain yang bermain maksimal satu atau dua pertandingan, namun sampai akhir musim kompetisi," terangnya.

Luciano yang berasal dari Brazil mengakui posisi PSMS dalam klasemen sementara sangat riskan terlempar ke jurang degradasi.

Dia sangat mengharapkan PSMS dapat memperoleh poin penuh dalam laga home dan mencuri poin dalam pertandingan away.

Pelatih Liestiadi dalam kesempatan terpisah menyebutkan, PSIS yang membutuhkan nilai untuk menjauhi zona degradasi adalah lawan yang patut diwaspadai. Hasil seri 0-0 yang diperoleh PSIS dalam partai home lawan Persita Tangerang, Minggu (25/1), bukan berarti tim yang dibesut Bambang Nurdiansyah dapat mudah ditaklukkan.

Pertandingan pertama itu menjadi pelajaran bagi PSIS, sedangkan PSMS kini tengah mengalami krisis setelah beberapa pemain mengalami cedera, di antaranya striker Andika Yudisthira yang mengalami patah tangan kiri.

Begitu juga dengan Rahmat Affandi yang kondisi fisiknya masih labih setelah mengalami cedera hamstring.

Liestiadi mengaku, PSMS membutuhkan sosok striker yang bukan hanya memiliki naluri gol, tetapi dapat memberikan peluang.

Ada dua striker asing yang melamar, yakni Mario Alejandro Costas (Argentina) dan Juan Daniel Sulabery dari Uruguay.

Namun juru bicara manajemen PSMS menyebutkan baru tiga pemain asing yang dikontrak, yakni Leonardo Martins Zada, Esteban Javier dan Mauro Pinto.

Tuesday, January 27, 2009

Liestiadi terpaksa Imlek bersama PSMS

MEDAN - Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, pelatih PSMS Medan Liestiadi tidak bersama keluarga dalam perayaan Tahun Baru Ilek. Dia mesti konsentrasi bersama tim PSMS dalam pemusatan latihan di kawasan puncak Bogor, Jawa Barat.

"Saya tidak bersama keluarga dalam perayaan imlek kali ini. Saya di Bogor bersama tim PSMS, sedangkan keluarga berada di Medan," kata Liestiadi kepada Waspada, Minggu (25/1).

Dia mengaku, pisah dari keluarga terutama dalam perayaan hari besar keagamaan China yang dianutnya tidak menyenangkan. Namun pria kelahiran Medan 14 Oktober 1967 terus mendapat kepercayaan untuk membesut tim Ayam Kinantan.

Tugas berat menanti Liestiadi. Dia bersama Direktur Teknik PSMS Luciano Leandro tengah mempersiapkan PSMS dalam laga lanjutan Liga Super Indonesia melawan PSIS Semarang. Sabtu (31/1) mendatang, Ayam Kinantan akan menjamu PSIS di Stadion Siliwangi Bandung.

Kesehariannya bersama tim PSMS sudah diputuskannya sejak dia melepaskan pekerjaan tetapnya sebagai guru di perguruan Sutomo Medan dua tahun lalu. Bukan hanya pekerjaan tetap, diapun harus meninggalkan keluarga di Medan demi kecintaannya kepada tim berjulukan Ayam Kinantan yang kini bermarkas di Bandung.

Sepakbola tampaknya sudah menjadi pilihan bagi Ayah dua anak ini. Bagaimana tidak, pihak perguruan Sutomo memberikan pilihan kepada Liestiadi berhenti jadi pelatih atau tetap mengajar di Sutomo.

"Yah, ini merupakan pilihan saya," terang Liestiadi melalui telefon selularnya. Dia mengawali pelatih sekolah sepakbola perumahan Taman Setia Budi Indah (Tasbih) sejak tahun 2001 hingga 2007.

Kemauannya menjadi pelatih sepakbola cukup besar. Memulai dengan mengikuti kursus pelatih sepakola dasar hingga sekarang ini memiliki sertifikat lisensi A. Kursus pelatihan lisensi A yang digawei PSSI diikuti pada Maret tahun 2008 di Jakarta bersama M.Khaidir yang kini menangani PSDS Deli Serdang. Kemauan dan kesabaran Liestiadi berbuah ketika dia dipercayakan menangani tim PSMS Junior musim kompetisi 2002-2003. Jam terbang sebagai pelatih ketika itu belum tinggi.

Tudingan miring terhadap Liestiadi bermunculan. Namun dia tetap tegar dalam memikul kepercayaan yang diberikan. Pengalaman kalipertama menangani tim yang sudah memiliki nama seperti PSMS tidaklah gampang. Pertaruhan reputasi tertancap dipundak Liestiadi.

"Melajunya PSMS keputaran 16 besar Copa Indonesia diharapkan menjadi momen kebangkitan Ayam Kinantan dalam mengikuti Liga Super Indonesia," harapnya.

Elie Aiboy terancam perkuat PSMS

MEDAN - Elie Aiboy yang tampil gemilang dalam dua laga membela PSMS Medan dalam home and away melawan PSPS Pekan Baru dalam babak 24 besar Copa Indonesia, terancam memperkuat Ayam Kinantan dalam laga perdana Liga Super Indonesia (LSI).

Pasalnya pelatih Benny Dolo kembali memanggil Elie memperkuat barisan timnas yang tampil imbang tanpa gol melawan tuan rumah Oman pada Pra Piala Asia. Dipanggilnya Elie menambah deretan pemain PSMS yang bakal absen, setelah penjaga gawang Markus Horison yang direkrut manajemen pada paruh kedua.

Pelatih Liestiadi bersama penasehat teknik Luciano Leandro, Jumat (23/1) mengaku ‘pusing' akibat Elie kembali memperkuat timnas. Pelatih berdarah China itu mengakui, Elie dibutuhkan, apalagi PSMS sekarang ini minim striker setelah cederanya Andika Yudisthira dan Rahmat Affandi.

PSMS masih memiliki striker asal Papua Michel Nere yang merupakan anak dari mantan pemain nasional Rully Nere. Namun pemain yang masih berusia muda itu belum menunjukkan kemampuan maksimalnya.

Diketahui, Andika mengalami cedera patah tangah kiri dalam laga kedua melawan PSPS di Pekan Baru. Sekarang ini dia masih dalam tahap perawatan intensif. Sedangkan Rahmat Affandi terkena hamstring dan dia tidak saat PSMS melawat ke Pekan Baru.

Memang, tambahnya, ada alternatif untuk menarik ke depan Eli diduetkan dengan Octovianus atau Michel Nere. Namun dipanggilnya Elie menyulitkan pemain langganan timnas tersebut memperkuat Ayam Kinantan. Menjelang laga perdana versus PSPS, Elie mengakui bahwa dia keletihan, namun dia siap memperkuat PSMS.

"Program latihan timnas cukup melelahkan," terang Elie yang belum mengoleksi gol buat PSMS

Dua Pemain Nyaris Rp 1 M

PSMS Medan
Dua Pemain Nyaris Rp 1 M PSMS Medan harus merogoh kocek dalam-dalam untuk mendapatkan pemain baru. Dua pemain asing berposisi striker yang baru direkrut, yakni Alejandro Costas (Argentina) dan Juan Daniel Salaberry (Uruguay), berbanderol Rp 1 miliar.

Harga itu nyaris sama dengan besarnya pengeluaran yang harus dilakukan PSMS untuk merekrut gelandang asal Brazil Leonardo Martin Zada awal musim lalu. Menurut data yang dilansir oleh Badan Liga Indonesia (BLI) beberapa waktu lalu, Zada termasuk salah satu pemain asing termahal di Indonesia musim ini. Nilai kontraknya Rp 950 juta.

Kalau Zada dihargai hampir Rp 950 juta, berarti kedua pemain asing yang baru saja merapat berharga sekitar Rp 425 juta. Belum termasuk gaji dan fasilitas lain. Meski begitu, suporter PSMS harus bersabar untuk dapat menyaksikan kiprah kedua pemain anyar itu. Sebab, kondisi Alejandro dan Juan Daniel masih lemah dan harus istirahat beberapa hari lagi untuk selanjutnya mengikuti tes medis dan fitnes.

''Perbedaan waktu di antara kedua negara membuat kondisi mereka drop. Apalagi, mereka baru dua hari sampai di Indonesia dan butuh adaptasi untuk memulihkan kondisi. Setelah pulih kita akan segera mengetes kesehatan dan kebugarannya,'' kata Sihar Sitorus, manajer PSMS.

Yang menarik, jika sebelumnya manajemen PSMS kerap melakukan seleksi bagi para pemain yang mau bergabung, tidak demikian halnya dengan kedua pemain asing ini. Mereka diterima hanya lewat rekaman video. ''Kita sudah lihat aksi mereka melalui rekaman video. Jadi, keputusan untuk merekrut mereka merupakan keputusan bersama,'' kata Sihar.

Persija Hantam PSMS 3-1

Persija Hantam PSMS 3-1 Persija Jakarta menggulung PSMS Medan 3-1 pada pertandingan yang digelar di Stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Minggu, 25 Januari 2009. Pertandingan ini merupakan uji coba terakhir sebelum tampil di putaran kedua Liga Super Indonesia (LSI) 2009.

Tampil di hadapan belasan ribu pendukungnya, Persija Jakarta langsung memimpin lewat kaki striker mungil Aliyudin di menit ke-25. Di penghujung babak pertama (menit 45'), Macan Kemayoran-julukan Persija- kembali menambah skor lewat kaki mantan pemain Persib, Fabio Lopez.

Unggul 2-0 tak menyurutkan serangan tuan rumah. Lewat kerjasama tertata rapi, juara Liga Indonesia VII itu menambah satu gol lagi lewat kaki mantan striker Persiwa Wamena, Jean Guy L Benoit menit ke-49. Sedangkan satu-satungi gol PSMS dicetak oleh Octavianus menit ke-75. Benoit dan Lopez merupakan dua pemain asing yang melamar ke Persija Jakarta.


Dengan hasil ini, Persija Jakarta berhasil menurup sesi uji coba jelang putaran kedua tanpa tersentuh kekalahan. Sebelum menekuk PSMS Medan, tim ibu kota itu telah lebih dulu menalukkan tim PON DKI Jakarta 2-0, tim Persija U-21 5-2, dan Pelita Jaya 1-0.

"Saya puas dengan hasil ini. Setidaknya penampilan anak-anak sudah lebih baik dari uji coba-uji coba sebelumnya. Mereka sudah tidak egois lagi dan bisa bermain dengan team work yang baik," kata Pelatih Persija Jakarta, Danurwindo usai pertandingan.

Persija Jakarta akan mengawali pertandingannya di putaran kedua LSI 2008/2009 kontra Persela Lamongan. Duel itu akan rencananya akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Minggu, 1 Februari 2009.

Mengenai nasib kedua pemain pelamar, Benoit dan Lopez, Danurwindo mengaku belum menentukan pilihan. "Meski keduanya berhasil mencetak gol bukan berarti mereka langsung diterima. Sampai saat ini saya belum menentukan pilihan," tandas mantan pelatih PKT Bontang itu.

PSMS Datangkan 2 Striker Asing

PSMS Datangkan 2 Striker Asing
Akhirnya manajemen PSMS Medan memenuhi janjinya untuk mendatangkan striker asing berkualitas. Sabtu (24/1) pukul 18.30 WIB kemarin, dua striker asing merapat. Mereka adalah Mario Alejandro Costas dari Argentina dan Juan Daniel Salaberry dari Uruguay.

Kedatangan kedua pemain ini sempat tertunda karena harus menyelesaikan segala urusan administrasi di klubnya masing-masing.

Menariknya, pengelola PSMS Sihar Sitorus mengaku sudah merekrut kedua pemain tersebut. "Mereka tidak seleksi lagi. Hanya saja kalau gagal di tes medis dan fitness, kita segera membatalkan kontrak mereka," tandas Sihar kemarin.

"Bahkan urusan verifikasi dengan BLI pun sudah beres," tambah Sihar.

Keputusan manajemen untuk langsung mengontrak pemain asing tersebut, dikatakan Sihar lewat pemantauan yang panjang. Tak hanya itu, pengalaman, jam terbang main di turnamen besar juga menjadi pertimbangan. Terlebih PSMS Medan akan berlaga di Liga Champion Asia (LCA). "Selain itu, saya dan staf pelatih sudah mencermati rekaman permainan mereka," lanjut Sihar.

Sayangnya, kedua striker impor tersebut belum bisa diturunkan saat tim Ayam Kinantan melawan PSIS di debut putaran kedua ISL. Namun di LCA, Sihar menggaransi mereka sudah bisa dimainkan, termasuk Mauro Pinto. "Memang target kita adalah LCA. Dan di turnamen tersebut mudah-mudahan sudah clear," pungkasnya.

Saturday, January 24, 2009

Ujicoba, Tim Ayam Kinantan Diuji Persija


Tim Ayam Kinantan Diuji Persija
PSMS Medan butuh suntikan rasa percaya diri sebelum putaran kedua Liga Super digelar. Salah satu caranya adalah menjajal Persija Jakarta di Stadion Lebak Bulus,besok.

Macan Kemayoran,julukan Persija,dianggap sebagai lawan yang pas buat menguji sejauh mana kesiapan Ayam Kinantan bertarung di Liga Super. Sebab,manajemen dan tim pelatih tahu betul hasil laga melawan Persiraja Banda Aceh dan PSPS Pekanbaru pada Piala Indonesia, tidak bisa dijadikan referensi bahwa Ayam Kinantan siap bertarung di kompetisi tertinggi sepak bola Indonesia.

Sebab,Persiraja dan PSPS adalah tim dari Divisi Utama yang kekuatannya tentu masih berada di bawah beberapa kontestan Liga Super. Karena itu, menjajal kekuatan Persija yang kini menempati peringkat dua klasemen sementara adalah keputusan tepat. “Laga ini menjadi penting sebelum kami melawan PSIS Semarang.Kami memilih Persija karena mereka adalah salah satu tim yang bagus,” kata Penasihat Teknis PSMS Luciano Leandro kepada SINDO kemarin.

Luciano menambahkan,penampilan Ayam Kinantan belum bisa dibilang memuaskan. Hampir semua lini,mulai belakang, tengah, sampai barisan penyerang masih butuh penyempurnaan.“ Saat ini kami sedang menggenjot performa serang tim.Lini depan memang kurang maksimal mencetak angka.Dan, Persija saya kira cocok untuk dijadikan parameter,”tukasnya.

Soal kemungkinan cedera pemain,Luci mengaku tidak terlalu mengkhawatirkannya. “Cedera itu biasa.Saat latihan juga bisa cedera.Tentunya setiap pemain juga tidak mau cedera dengan bermain baik dan hati-hati,tetapi kalau cedera juga itu sudah risiko,”ungkapnya lagi.

PSMS sendiri hampir dipastikan kehilangan Andika Yudistira di laga perdana setelah mengalami cedera tangan pada laga tandang kontra PSPS.Namun,Luciano tidak mau dipusingkan dengan persoalan tersebut. “Kami punya banyak pemain lain yang berkualitas dan kita yakin dengan kinerja mereka saat ini,”ungkap pria asal Brasil itu.

Sementara itu,Media Officer PSMS Abdi Panjaitan mengatakan, pertandingan uji coba sangat penting untuk menguji kekuatan Ayam Kinantan. “Pertandingannya akan dilakukan di Stadion Lebak Bulus.Tim saat ini juga tengah melakukan latihan jelang laga tersebut,”ujar Abdi. [sindo]

Friday, January 23, 2009

PSMS optimis tatap 16 besar

MEDAN - PSMS Medan sukses melewati ujian dari lawan berat ketika menyingkirkan PSPS Pekanbaru di babak 24 Besar Copa Dji Sam Soe Indonesia 2008/2009, Rabu sore.

Menghadapi PSPS yang menjadi tuan rumah di stadion Rumbai, PSMS memaksakan hasil imbang 0-0. Dengan hasil itu, PSMS unggul agregat 4-2 dan melaju ke babak 16 Besar Copa Dji Sam Soe Indonesia.

Meski PSMS lebih produktif dalam mencetak gol di laga pertama, performa M. Affan Lubis cs dinilai memuaskan. Direktur Teknis Luciano Leandro pun memuji penampilan timnya yang lebih baik dibandingkan pertandingan sebelumnya.

"Penampilan tim lebih baik dari sebelumnya meski pemain gagal memanfaatkan peluang yang ada. Karena itu, saya optimis menatap babak 16 Besar mendatang," kata Luciano, Kamis (22/1).

Ditambahkannya, kegagalan PSMS mencetak gol karena mereka menghadapi pertahanan rapat PSPS. Tuan rumah membangun pertahanan yang kokoh agar terhindar dari kebobolan karena butuh kemenangan 2-0 untuk menyingkirkan skuad Ayam Kinantan.

PSPS sendiri sesungguhnya telah menerapkan strategi yang tepat dengan memainkan sepakbola menyerang. Hanya, lini depan PSPS selalu gagal membongkar pertahanan tim tamu. Apalagi, Aun Carbiny dan Reswandi cs tampil prima di sektor belakang guna mengantisipasi permainan opensif tuan rumah.

"Serangan kami selalu gagal karena penyelesaian akhir yang tak sempurna. Selain itu, kami kurang kreatif dalam menembus pertahanan PSMS. Seandainya bila lebih sabar, kami tentu bisa mencetak gol," jelas pelatih PSPS Abdul Rahman Gurning.

Dalam laga itu, keberhasilan PSMS harus dibayar mahal menyusul cederanya striker muda Andika Yudhistira yang mengalami patah tangan kiri setelah bertabrakan dengan kiper PSPS Fance Hariyanto. Akibatnya, Andika harus istirahat sekitar 2 s/d 4 bulan dan dipastikan absen pada play-off Liga Champions Asia, 25 Januari mendatang.

Ayam Kinantan Fokus Liga Super

Ayam Kinantan Fokus Liga Super PSMS Medan akhirnya memastikan tiket ke babak 16 besar Piala Indonesia 2008/2009. Tapi, Ayam Kinantan tak boleh terbuai euforia terlalu lama karena Liga Super sudah di depan mata.

Di Liga Super, beban Ayam Kinantan terbilang berat. Pada putaran pertama, penampilan Elie Aiboy dkk jauh dari memuaskan. Lihat saja catatan mereka dalam 17 laga. Tercatat, tim besutan Luciano Leandro ini baru mengoleksi satu kali menang dan delapan kali seri.

Sisanya pasti berakhir dengan kekalahan. Mereka juga baru memasukkan 17 gol, tapi kebobolan 26 kali. Akibatnya, Ayam Kinantan teronggok di peringkat 16 klasemen sementara dengan 11 poin. Karena itu, jelang bergulirnya Liga Super yang dimulai 24 Februari mendatang, menjadi wajib hukumnya buat Elie dkk mengusung semangat kebangkitan.

Bangkit untuk lepas dari zona degradasi agar musim depan tetap eksis tampil di kasta tertinggi. ”Kami optimistis bisa lepas dari zona degradasi. Saat ini penampilan tim sudah mulai bagus dan permainan cukup stabil meski pemain asing yang diturunkan cuma dua. Kepercayaan skuad terhadap diri mereka sendiri mendorong untuk berjuang lebih baik,” kata Penasihat Teknis PSMS Luciano kepada Sindo. Beban Luciano memang tidak ringan.

Meski sudah mengikat 10 pemain baru sejak datang ke kandang Ayam Kinantan, hal itu belum jadi garansi PSMS bisa bersaing dengan kontestan lain yang juga memoles diri saat jeda putaran pertama.

Menjadikan laga Piala Indonesia sebagai referensi penampilan Ayam Kinantan juga tidak sepenuhnya dibenarkan. Sebab, tim seperti PSPS Pekanbaru atau juga Persiraja Banda Aceh yang bermain di level Divisi Utama tentu masih kalah kelas jika dibandingkan kontestan Liga Super

Tangan Andika patah

PENYERANG PSMS Andika Yudisthira Lubis kembali tertimpa musibah. Belum sehat muka lembam akibat sikutan pemain Persiraja Banda Aceh, kini tangan kirinya patah dalam duel melawan PSPS pada babak 24 besar Copa Indonesia di Stadion Rumbai Pekanbaru, Rabu.

Kejadian berawal dalam kemelut di depan gawang PSPS. Andika berduel di udara dengan kiper Andi Setiawan. Andi berhasil mengantisipasi bola, namun terjatuh menimpa Andika yang langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Dokter memastikan tangan Andika patah, namun tidak diopname. Andika dapat kembali bergabung dengan rekan-rekannya Rabu malam. Namun menurut penasehat tehknik Luciano Leandro, dia belum bisa gabung mengikuti latihan rutin di Bogor.

Pemain yang turut memperkuat PSMS meraih runner-up Liga Indonesia 2007-2008 itu, terpaksa kembali ke Medan, Kamis (22/1), untuk mendapat perawatan intensif.

Pada leg kedua babak 48 besar Copa Indonesia di Banda Aceh, Andika juga mengalami insiden mengakibatkan mukanya lembam. Ketika itu dia memperoleh kartu merah dan absen pada leg pertama melawan PSPS di Stadion Teladan

‘Man of the match' milik Galih

KALAU di tim nasional Indonesia kita memiliki Markus Horison sebagai penyelamat gempuran timnas Oman pada Pra Piala Asia, maka kiper Galih Sudaryono menjadi penyelamat skuad PSMS Medan dari gempuran PSPS Pekan Baru.

Galih pantas jadi man of the match dalam laga leg kedua babak 24 besar Copa Indonesia di stadion Rumbai Pekanbaru, Rabu. Dalam duel di tengah cuaca terik dan menguras tenaga tersebut, PSPS yang mencari kemenangan lebih dari dua gol melakukan serangan gencar.

Disiplinnya lini pertahanan Ayam Kinantan dan permainan gemilang Galih dapat membawa skuad PSMS melaju ke perdelapanfinal (putaran 16 besar). "Saya berupaya tetap menampilkan permainan maksimal dalam setiap pertandingan," terang Galih yang memperkuat PSMS awal 2008.

Di Copa Indonesia, dia mulai menunjukkan kepiawaiannya. Kiper yang pernah dilirik tim nasional Indonesia dan Sriwijaya FC ini mengakui seluruh pemain cukup berperan menang atau kalahnya sebuah tim. "Lini belakang bermain maksimal tadi (lawan PSPS-red)," ujarnya.

Pelatih Liestiadi dan penasehat teknik Luciano Leonardo membenarkan Galih tampil maksimal dengan menghalau peluang yang diperoleh pemain PSPS. "Seluruh pemain PSMS tampil maksimal dalam menerapkan counter attack," tambah Liestiadi.

Kebobolan dua gol di Stadion Teladan dapat dibenahi dengan maksimalnya Edi Sibung, Aun Carbiny, Reswandi menghalau serangan Dzumafo Herman Cs. "Koordinasi pemain bawah bagus," tambahnya

Thursday, January 22, 2009

Ayam Kinantan Lolos

PSPS 0 - 0 PSMS
Ayam Kinantan Lolos PSMS Medan memastikan satu tiket babak ke babak 16 besar Piala Indonesia. Ayam Kinantan unggul agregat 4-2 atas PSPS Pekanbaru setelah bermain imbang 0-0 di Stadion Rumbai kemarin.

Hasil seri pada leg kedua babak 24 besar di markas Askar Bertuah membuat PSMS optimistis mampu bersaing dengan Sriwijaya FC (SFC), Persipura Jayapura, Persija Jakarta, serta Pelita Jaya FC yang mendapat bye sejak awal. Direktur Teknik PSMS Luciano Leandro mengungkapkan, skor kacamata sudah lebih dari cukup. Sebab, PSPS bermain terbuka serta ngotot.

”Hasil seri sudah bagus. PSPS bermain bagus dan taktis. Mereka disiplin dan rapat dalam bertahan. Kami memiliki beberapa peluang, tapi gagal berbuah gol. Secara keseluruhan kami puas, apalagi pemain menjalankan seluruh instruksi saya. Strategi sebenarnya berjalan bagus. Kami hanya kurang beruntung,” ungkap Luciano kepada Sindo kemarin.

Luciano menambahkan, PSMS siap bersaing di babak 16 besar. Ayam Kinantan mengaku tidak silau dengan kekuatan big four serta klub lainnya yang sudah memastikan satu kuota. ”Kami siap menghadapi mereka. Kami bermain semakin bagus dari waktuke waktu. Tidak mudah menghadapi PSPS, apalagi motivasi mereka naik karena mendapat dukungan suporter. Kami tetap bekerja keras. Bagaimanapun, PSMS bersaing di Liga Super,” lanjutnya.

Namun, tiket babak 16 besar Ayam Kinantan harus dibayar mahal. Sebab, striker Andika Yudhistira mengalami patah tangan kiri sehingga terancam absen cukup lama. ”Pertandingan itu sangat keras. Kami harus kehilangan Andika yang mengalami patah siku tangan kiri. Dia harus istirahat panjang. Situasi ini jelas merugikan kami. Sebab, peran Andika sangat vital,” paparnya.

Sementara itu, pihak Askar Bertuah mengaku kecewa dengan hasil seri tersebut. Sebab, PSPS harus tereliminasi lantaran gagal memenuhi target minimal dua gol untuk lolos ke babak 16 besar. Pelatih PSPS Abdurahman Gurning menyatakan klub kurang beruntung karena mereka telah berhasil mengusai jalannya pertandingan.

”Kami memiliki banyak peluang, tapi penyelesaian akhir masih bermasalah. Pemain sudah bermain maksimal. Tapi, hasil seri tidak cukup. Kami sedih karena gagal lolos. Tapi, kami harus fokus pada target utama, yaitu lolos ke Liga Super. Peluang ke sana masih terbuka. Kami dirugikan beberapa keputusan wasit,” katanya.

Pendukung Askar Bertuah Lecehkan Elie Aiboy


Pendukung Askar Bertuah Lecehkan Elie Aiboy
Ejekan bernada rasisme terhadap Elie Aiboy kental mewarnai suasana Stadion Rumbai saat PSPS Pekanbaru menjamu PSMS Medan pada leg kedua babak 24 besar Piala Indonesia.

Elie mengungkapkan, pemain lawan juga berhak mendapat penghormatan. ”Sama-sama manusia, tidak seharusnya mereka berlaku seperti itu. Suporter berhak bersikap apa saja di stadion, tapi ketentuan yang berlaku harus dipahami. Saya memang tidak terpengaruh oleh provokasi tersebut. Tapi, sikap suporter menjadi salah satu cermin masa depan sepak bola Indonesia,” ungkap Elie kepada Sindo kemarin.

”Aku punya anjing kecil, kuberi nama Elie. Dia senang bermain-main sambil berlari-lari”. Petikan lagu tersebut dinyanyikan oleh Askar The King –pendukung PSPS– pada menit ke-49, menit ke-54, serta menit ke-75. Suara-suara seperti monyet juga kerap muncul saat amunisi timnas Indonesia tersebut menggiring bola. Rasisme menjadi elemen yang sedang dipangkas.

Beberapa suporter klub Liga Super mulai menghilangkan kata- kata berbau SARA saat mendukung tim kesayangannya berlaga. Komdis PSSI juga sudah bersikap tegas terhadap suporter yang menyuarakan rasisme. Persikmania– suporter Persik Kediri– menjadi contoh kelompok suporter yang pernah mendapat peringatan keras Komdis. Elie menambahkan, suporter harus bersikap dewasa.

”Kata-kata seperti itu mungkin wajar, tapi tidak bisa dimaafkan kalau dikaitkan dengan aturan yang ada. Peraturannya kan sudah jelas, tidak boleh berlaku rasis di lapangan. Saya berusaha menerima kenyataan karena belum semua suporter mengerti hal itu. Sebenarnya kedewasaan suporter bisa menjadi cermin budaya masyarakat setempat,” tuturnya.

Nada kurang senang juga dilontarkan Direktur Teknik PSMS Luciano Leandro. Meski PSMS akhirnya lolos karena unggul agregat 4-2 setelah menahan imbang PSPS 0-0, Luciano mengatakan tidak sepantasnya suporter PSPS berlaku rasis.

”Sikap rasisme dalam sepak bola tidak diperbolehkan. Saya pikir sikap suporter PSPS terlalu berlebihan. Teror memang hal yang wajar, tapi harus tahu batasannya. Elie harus dihormati. Dia manusia seperti yang lainnya juga. Elie juga pemain timnas,” tandasnya. Sementara itu, Pelatih PSPS Abdurahman Gurning mengaku terkejut dengan sikap suporter tersebut.

Namun, refleksi harus dilakukan lantaran perlakukan serupa kerap dijumpai klub berjuluk Askar Bertuah tersebut. ”Saya heran terhadap mereka. Tidak biasanya mereka bersikap seperti itu. Teror seperti itu terkesan biasa, apalagi kami diperlakukan serupa saat di Medan. Kami berharap semua pihak menyadari dan mau mengubah sikap,” tandasnya.

Imbang Di Leg Kedua, PSMS Melaju

Ditahan imbang tanpa gol tuan rumah PSPS Pekan Baru di leg kedua, PSMS Medan melaju ke babak berikut.
Imbang Di Leg Kedua, PSMS Melaju
PSMS Medan memastikan satu tiket di babak 16 besar turnamen Copa Indonesia 2008/09, setelah di leg kedua babak 24 besar bermain imbang tanpa gol dengan tuan rumah PSPS Pekan Baru, di Stadion Rumbai, Pekan Baru, Rabu (21/1).

Dengan demikian, anak asuh pelatih Listiadi ini sukses melaju ke babak selanjutnya dengan agregat 4-2. Itu karena di laga pertama yang berlangsung di kandang Ayam Kinantan, mereka berhasil unggul dengan skor akhir 4-2.

Nantinya, PSMS masih harus menunggu lawan yang akan dihadapi melalui mekanisme undian. Yang pasti, beberapa tim yang sudah memastikan lolos, termasuk tim divisi utama seperti Persebaya Surabaya dan Persiba Bantul, berpotensi menjadi lawan di babak tersebut.

"Siapa pun lawan kami nantinya tidak jadi soal. Kami tentu siap meladeni. Termasuk jika harus bertemu sesama tim Superliga," kata Abdi Panjaitan, juru bicara PSMS Medan dihubungi GOAL.com, Rabu (21/1) malam.

Ditambahknnya, karena sasaran utama manajemen tim adalah diajang Superliga, kompetisi paling elit di pentas sepakbola nasional, maka pihaknya tidak ada target di Copa. Meski demikian lanjut Abdi, bukan berarti laga di turnamen ini akan dilepas begitu saja.

Patah Tulang Sikut, Andika Divonis Absen Hingga Empat Bulan

Patah tulang sikut tangan kanan, Andika Yudhistira divonis absen dari lapangan hijau setidaknya empat bulan.
Patah Tulang Sikut, Andika Divonis Absen Hingga Empat Bulan

Sukses PSMS Medan melaju ke babak 16 turnamen Copa Indonesia 2008/09 setelah menyingkirkan PSPS Pekan Baru, harus dibayar mahal kubu Ayam Kinantan.

Hal tersebut terkait dengan cedera patah sikut tangan kanan yang dialami striker andalannya, Andika Yudhistira Lubis (foto), saat melakoni pertandingan kedua melawan tuan rumah PSPS di Stadion Rumbai, Pekan Baru, Rabu (21/1).

Insiden yang membuat bomber muda PSMS Medan itu harus keluar lapangan lebih awal dan dilarikan ke sebuah rumah sakit rujukan panitia pelaksana (Panpel) pertandingan tersebut, bermula saat berebut bola di
udara dengan tiga pemain tuan rumah, pertengahan babak pertama.

Karena tumpuan saat mendarat tidak begitu sempurna, Andika terjatuh yang mengakibatkan sikut lengan kanannya patah. Ia pun akhirnya tidak bisa menyelesaikan pertandingan dan harus mendapat perawatan tim medis.

"Menurut dokter tim, Andika harus istirahat tiga hingga empat bulan, untuk memulihkan cedera patah sikutnya. Dengan begitu, ia sudah pasti tidak bisa tampil di laga awal putaran kedua Superliga," kata Abdi Panjaitan, juru bicara PSMS Medan, dihubungi GOAL.com, Rabu (21/1) malam.

Karena itu lanjutnya, besok pagi (22/1) Andika tidak akan ikut dalam rombongan yang menuju Cipayung, Jakarta, guna melakukan persiapan tampil di putaran kedua kompetisi paling elit di pentas sepakbola nasional. Sebab dia akan menjalani perawatan di Medan.

"Andika akan pulang ke Medan. Nantinya dia akan menjalani terapi di sana. Semoga saja cederanya bisa segera sembuh dan secepatnya bergabung dengan tim. Sebab, tenaganya cukup dibutuhkan," jelasnya sembari menambahkan jika pihaknya harus segera mendatangkan dua amunisi asing untuk menutup kelemahan yang ada.

PSMS waspadai dendam Laskar Bertuah





MEDAN - Kemenangan 4-2 PSMS Medan atas PSPS Pekanbaru pada leg pertama Copa Indonesia di Stadion Teladan, masih belum aman. Bahkan anak-anak Ayam Kinantan wajib ekstra hati-hati dengan dendam Laskar Bertuah di Stadion Rumbai Pekanbaru, Rabu (21/1) sore ini.

PSMS bertolak via Bandara Polonia Medan, Selasa, pk 15.25 dengan kekuatan penuh termasuk Andika Yudisthira yang telah menuntaskan hukuman kartu merah ketika bertandang ke Persiraja Banda Aceh.

"Kita akan tampil maksimal," terang pelatih kepala PSMS Liestiadi didampingi Penasehat Teknis PSMS Luciano Leandro.

Dia mengakui kemenangan yang diperoleh belum benar-benar aman. Dua gol yang berhasil diciptakan PSPS merupakan modal berharga untuk melakukan penyerangan di markas sendiri. Itu sudah diperlihatkan Laskar Bertuah ketika menyisihkan Semen Padang.

Pada leg pertama, mereka kalah 0-1 di Padang, namun pasukan Abdul Rahman Gurning membalas dengan dua gol tanpa balas. Luci menambahkan, PSPS akan tampil menyerang untuk menciptakan gol secepat mungkin. Permainan menyerang PSPS akan diladeni anak-anak Ayam Kinantan yang sudah membuktikan mampu menciptakan empat gol ke gawang Andi Setiawan.

Luci mengakui dua gol balasan ke gawang Ghali Sudaryono ketika bertanding di Medan sudah dievaluasi dengan harapan mereka dapat menjaga posisi dan saling koordinasi. Dia tidak memungkiri stamina pemain PSMS menurun drastis 15 menit jelang bubaran.

Setelah tiga hari recovery, Luci mengakui ada beberapa pemain yang belum fit. Malah, Elie Aiboy yang dikhawatirkan staminanya menurun pasca mengikuti pelatihan nasional menunjukkan kemampuan maksimal dengan assist-assist yang membahayakan lawan.

Gol keempat PSMS yang diciptakan Octovianus berkat umpan terobosan matang dari Elie. Di Stadion Rumbai, umpan-umpan Elie kembali diharapkan dapat merepotkan pertahanan PSPS.

Di lini tengah, Leonardo Martins Zada masih menjadi andalan. Pemain asal Brazil yang menciptakan hatrik ke gawang PSPS bukan hanya menciptakan gol, namun dapat menyuplai bola ke lini depan. Di depan, Luci memiliki Michele Nere yang sempat turun menggantikan Rahmad Afandi. Namun Luci belum dapat memberi kepastian Michele atau Andika yang diturunkan pada leg kedua mendampingi Elie.

Teks/credit foto:
Elie Aiboy (tengah) dan Leonaro Martins tetap diharapkan tuahnya di Pekanbaru.

PSMS waspadai dendam Laskar Bertuah


Cetak E-mail

MEDAN - Kemenangan 4-2 PSMS Medan atas PSPS Pekanbaru pada leg pertama Copa Indonesia di Stadion Teladan, masih belum aman. Bahkan anak-anak Ayam Kinantan wajib ekstra hati-hati dengan dendam Laskar Bertuah di Stadion Rumbai Pekanbaru, Rabu (21/1) sore ini.

PSMS bertolak via Bandara Polonia Medan, Selasa, pk 15.25 dengan kekuatan penuh termasuk Andika Yudisthira yang telah menuntaskan hukuman kartu merah ketika bertandang ke Persiraja Banda Aceh.

"Kita akan tampil maksimal," terang pelatih kepala PSMS Liestiadi didampingi Penasehat Teknis PSMS Luciano Leandro.

Dia mengakui kemenangan yang diperoleh belum benar-benar aman. Dua gol yang berhasil diciptakan PSPS merupakan modal berharga untuk melakukan penyerangan di markas sendiri. Itu sudah diperlihatkan Laskar Bertuah ketika menyisihkan Semen Padang.

Pada leg pertama, mereka kalah 0-1 di Padang, namun pasukan Abdul Rahman Gurning membalas dengan dua gol tanpa balas. Luci menambahkan, PSPS akan tampil menyerang untuk menciptakan gol secepat mungkin. Permainan menyerang PSPS akan diladeni anak-anak Ayam Kinantan yang sudah membuktikan mampu menciptakan empat gol ke gawang Andi Setiawan.

Luci mengakui dua gol balasan ke gawang Ghali Sudaryono ketika bertanding di Medan sudah dievaluasi dengan harapan mereka dapat menjaga posisi dan saling koordinasi. Dia tidak memungkiri stamina pemain PSMS menurun drastis 15 menit jelang bubaran.

Setelah tiga hari recovery, Luci mengakui ada beberapa pemain yang belum fit. Malah, Elie Aiboy yang dikhawatirkan staminanya menurun pasca mengikuti pelatihan nasional menunjukkan kemampuan maksimal dengan assist-assist yang membahayakan lawan.

Gol keempat PSMS yang diciptakan Octovianus berkat umpan terobosan matang dari Elie. Di Stadion Rumbai, umpan-umpan Elie kembali diharapkan dapat merepotkan pertahanan PSPS.

Di lini tengah, Leonardo Martins Zada masih menjadi andalan. Pemain asal Brazil yang menciptakan hatrik ke gawang PSPS bukan hanya menciptakan gol, namun dapat menyuplai bola ke lini depan. Di depan, Luci memiliki Michele Nere yang sempat turun menggantikan Rahmad Afandi. Namun Luci belum dapat memberi kepastian Michele atau Andika yang diturunkan pada leg kedua mendampingi Elie.

Teks/credit foto:
Elie Aiboy (tengah) dan Leonaro Martins tetap diharapkan tuahnya di Pekanbaru.(Waspada/Austin Antarik

PSMS tembus 16 Besar





MEDAN - PSMS Medan bermain tanpa gol menghadapi tuan rumah PSPS Pekan Baru di Stadion Rumbai, Rabu (21/1) sore, pada leg kedua Copa Indonesia 2008/2009.

Dengan begitu Ayam Kinantan menembus babak perdelapanfinal (putaran 16 besar) Copa Indonesia dengan agregat 4-2, sehingga berkesempatan kembali berlaga di Stadion Teladan Medan.

Keberhasilan ini disambut gembira manajer tim Sihar Sitorus dalam menyongsong babak playoff Liga Champions Asia dan putaran kedua Liga Super Indonesia. "Pemain tampil maksimal dan disiplin dalam menjaga posisi masing-masing," terang pelatih kepala Liestiadi didampingi penasehat teknis Luciano Leandro kepada Waspada.

Di hadapan 7000-an pendukung Laskar Bertuah, Liestiadi mempertahankan skuad saat leg pertama di Stadion Teladan, kecuali Dani dan Andika Yudisthira yang menggantikan Septian Hadi dan Rahmat Affandi karena cedera. Andika menjadi starter di lini depan dibantu Elie Aiboy dan Leonardo Martins Zada berhasil mengejutkan barisan pertahanan PSPS.

Pasukan Abdul Rahman Gurning yang bertekad memetik kemenangan sebanyak mungkin berupaya mengurung pertahanan Ayam Kinantan. Taktik counter attack di mana pertahanan PSMS main dengan disiplin mulai lini depan, tengah dan belakang dalam menghalau serangan lawan. Penampilan semangat juang Ayam Kinantan membuat frustasi Dzumafo Herman Cs.

"Pemain belakang bermain disiplin, begitu juga lini tengah dan depan," ujarnya. Penjaga gawang Ghali Sudaryono menjadi penyelamat dalam menghalau peluang-peluang Laskar Bertuah. Edi Sibung, Aun Carbiny, Reswandi dan Dani tampil disiplin menjaga pergerakan Dzumafo, Bikoi dan Agus Rianto di lini depan.

"Ini merupakan langkah positif dalam menyongsong pertandingan berikutnya," tambah Luciano. Mantan pemain Persija Jakarta asal Brazil itu mengakui padatnya jadwal pertandingan menguras stamina pemain.

Tunggu di Teladan
Tunggu kami di Teladan! Ungkapan itulah yang disampaikan skuad Ayam Kinantan saat berhasil melaju ke perdelapanfinal.

Pasalnya, PSMS hanya balik ke Medan jika melakoni pertandingan Copa Indonesia. Kamis (22/1), skuad PSMS tidak kembali ke Medan namun bertolak ke Bogor untuk mengikuti pelatihan dalam menghadapi babak playoff Liga Champions Asia dan Liga Super Indonesia.

Teks/credit foto:
Aun Carbiny menyulitkan pemain PSPS mendekati gawang Ayam Kinantan.

PSMS tembus 16 Besar

Cetak E-mail


MEDAN - PSMS Medan bermain tanpa gol menghadapi tuan rumah PSPS Pekan Baru di Stadion Rumbai, Rabu (21/1) sore, pada leg kedua Copa Indonesia 2008/2009.

Dengan begitu Ayam Kinantan menembus babak perdelapanfinal (putaran 16 besar) Copa Indonesia dengan agregat 4-2, sehingga berkesempatan kembali berlaga di Stadion Teladan Medan.

Keberhasilan ini disambut gembira manajer tim Sihar Sitorus dalam menyongsong babak playoff Liga Champions Asia dan putaran kedua Liga Super Indonesia. "Pemain tampil maksimal dan disiplin dalam menjaga posisi masing-masing," terang pelatih kepala Liestiadi didampingi penasehat teknis Luciano Leandro kepada Waspada.

Di hadapan 7000-an pendukung Laskar Bertuah, Liestiadi mempertahankan skuad saat leg pertama di Stadion Teladan, kecuali Dani dan Andika Yudisthira yang menggantikan Septian Hadi dan Rahmat Affandi karena cedera. Andika menjadi starter di lini depan dibantu Elie Aiboy dan Leonardo Martins Zada berhasil mengejutkan barisan pertahanan PSPS.

Pasukan Abdul Rahman Gurning yang bertekad memetik kemenangan sebanyak mungkin berupaya mengurung pertahanan Ayam Kinantan. Taktik counter attack di mana pertahanan PSMS main dengan disiplin mulai lini depan, tengah dan belakang dalam menghalau serangan lawan. Penampilan semangat juang Ayam Kinantan membuat frustasi Dzumafo Herman Cs.

"Pemain belakang bermain disiplin, begitu juga lini tengah dan depan," ujarnya. Penjaga gawang Ghali Sudaryono menjadi penyelamat dalam menghalau peluang-peluang Laskar Bertuah. Edi Sibung, Aun Carbiny, Reswandi dan Dani tampil disiplin menjaga pergerakan Dzumafo, Bikoi dan Agus Rianto di lini depan.

"Ini merupakan langkah positif dalam menyongsong pertandingan berikutnya," tambah Luciano. Mantan pemain Persija Jakarta asal Brazil itu mengakui padatnya jadwal pertandingan menguras stamina pemain.

Tunggu di Teladan
Tunggu kami di Teladan! Ungkapan itulah yang disampaikan skuad Ayam Kinantan saat berhasil melaju ke perdelapanfinal.

Pasalnya, PSMS hanya balik ke Medan jika melakoni pertandingan Copa Indonesia. Kamis (22/1), skuad PSMS tidak kembali ke Medan namun bertolak ke Bogor untuk mengikuti pelatihan dalam menghadapi babak playoff Liga Champions Asia dan Liga Super Indonesia.

Teks/credit foto:
Aun Carbiny menyulitkan pemain PSPS mendekati gawang Ayam Kinantan. (Waspada/MO PSMS)

Wednesday, January 21, 2009

Ayam Kinantan Selangkah Lagi

Ayam Kinantan Selangkah Lagi PSMS Medan diprediksi lolos ke babak 16 besar Copa Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI). Syaratnya, klub berjuluk Ayam Kinantan itu tidak kalah dengan selisih lebih dari dua gol saat dijamu klub Divisi Utama PSPS Pekanbaru di Stadion Rumbai pada leg kedua babak 24 besar sore ini.

Satu kaki PSMS ada di babak 16 besar setelah menang 4-2 atas PSPS pada leg pertama, Sabtu (17/1). Mereka pantas diunggulkan mengisi satu kuota pada babak 16 besar. Kasta kompetisi berpihak kepada tim Ayam Kinantan yang bermain di Liga Super meski mereka masih berkubang di zona merah.

Elie Aiboy dkk lolos ke babak 24 besar dengan meyakinkan setelah menang agregat 3-1 atas Persiraja Banda Aceh. Direktur Teknik PSMS Luciano Leandro mengaku optimistis bisa membungkam kembali PSPS.

“PSMS pasti lolos. Kami yakin bisa meraih kemenangan kedua atas PSPS. Memang tidak mudah mengalahkan mereka di depan pendukungnya sendiri. Tapi, pemain kami sudah siap secara teknis dan mental. Kami sudah tahu karakter PSPS dari pertemuan pertama,” ungkap Luciano kepada Sindo kemarin.

PSMS sudah menyiapkan formula 4-3-1-2 untuk meredam agresivitas Askar Bertuah, julukan PSPS. Namun, tim Ayam Kinantan terancam kehilangan Rahmat Affandi, Septian Hadi, dan Johannes Co lantaran sakit. Luciano pun menyiapkan Mitchel Nere, Andicka Yudistira, Erwinsyah Hasibuan, sampai Fadli Hariri sebagai suksesor.

“Mereka bertiga terpaksa ditinggal karena sakit. Permainan tidak akan terganggu. Banyak alternatif pemain yang siap dimainkan,” katanya. Tim Ayam Kinantan baru berangkat menuju Pekanbaru, Riau, sehari jelang kickoff karena faktor nonteknis. Elie dkk juga terancam tidak bisa mencoba rumput Stadion Rumbai.

Namun, Luciano mengingatkan pemain agar tidak menggunakan kondisi itu sebagai alasan. Pelatih berpaspor Brasil tersebut menegaskan, kemenangan atas Askar Bertuah tetap menjadi target realistis.

“Seharusnya hari ini (kemarin) kami sudah di Pekanbaru dan mencoba lapangan. Tapi, agenda berubah lantaran masalah tiket pesawat. Keputusan itu di luar rencana. Pemain akhirnya tidak mendapat istirahat cukup. Kalau masih memungkinkan, besok pagi (hari ini) kami akan mencoba lapangan,” paparnya. [

Elie kembali berbaju timnas

JAKARTA - Keinginan gelandang serang PSMS Medan, Elie Aiboy, kembali berbaju tim Indonesia dipastikan terwujud.

Hal itu setelah Badan Tim Nasional (BTN) PSSI menyatakan kembali memanggil empat pemain termasuk Elie jelang menjamu Australia dalam lanjutan penyisihan Pra Piala Asia 2011 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu (28/1) mendatang.

Menurut Ketua BTN Rahim Soekasah, sebelumnya mereka tidak dicoret, namun dipulangkan karena kuota pemain yang dibawa ke Oman tidak boleh lebih dari 22 orang.

"Sejak awal kami telah menyampaikan empat pemain yang tidak dibawa ke Oman bakal kembali bergabung," kata Rahim saat ditemui Waspada di sela-sela melepas timnas U-17 Indonesia yang berangkat ke Uruguay, Selasa.

Ditambahkan Rahim, empat pemain itu adalah Elie Aiboy (PSMS Medan), M Ilham (Persija Jakarta), serta dua pemain muda asal PSM Makassar, Jayusman dan Rahmat Latif.

"Ini bagian dari persiapan menghadapi Australia. Tentunya, Benny Dollo sebagai pelatih kepala yang akan menentukan siapa saja pemain yang akan diturunkan di laga nanti," tambah Rahim.

Bendol puas
Mengenai raihan satu poin yang dicapai Charis Yulianto cs di kandang Oman, Rahim mengaku cukup salut terhadap perjuangan pemain timnas terutama kepada kiper Markus Horison.

"Berkat aksinya yang menawan, beberapa kali dia mampu menyelamatkan gawang Indonesia dari gempuran pemain Oman. Selain itu, gelandang Hariono juga memiliki catatan yang bagus di laga tersebut," bebernya.

Secara terpisah, Benny Dollo menyatakan cukup puas atas raihan satu poin yang dicapai anak asuhnya. "Sejak awal, kami memang berharap agar tuan rumah Oman bisa tampil sebagai juara Piala Teluk. Dengan begitu, secara teknis pemain mereka masih kelelahan," katanya saat dihubungi dari Jakarta.

Mengenai negative football yang diterapkannya, pelatih yang akrab disapa Bendol ini menyatakan hal tersebut memang sengaja dilakukan. "Kami sepakat menerapkan pola bertahan total dengan sesekali melakukan counter attack. Hasilnya, kami sukses membawa pulang satu poin," pungkasnya.

Tuesday, January 20, 2009

Zada cs siap ikuti LCA


Cetak E-mail

19psms_lca.jpgMEDAN- Manajer PSMS Medan, Sihar Sitorus, menyatakan tim Ayam Kinantan sudah siap mengikuti Liga Champion Asia (LCA) 2009.

"Tim saat ini telah mempersiapkan diri dalam menghadapi LCA, dengan terus melakukan latihan, " katanya di Medan, Minggu.

Namun menurut Sihar, PSMS baru bisa lolos dan masuk pada event LCA bila mampu mengalahkan klub Singapura Armed Force atau klub Thailand Electrical Provincial. "Ini adalah merupakan persyaratan yang harus dilalui tim PSMS untuk masuk ke LCA," kata Sihar.

Lebih lanjut, skuad Ayam Kinantan tetap bertekad mengalahkan klub asing tersebut agar bisa lolos masuk di Liga Asia itu. "Tekad tersebut harus dapat diwujudkan para pemain," katanya.

Sebelumnya, Direktur Kompetisi Badan Liga Indonesia (BLI) Joko Driyono di Jakarta beberapa waktu lalu mengatakan, Indonesia baru menempatkan Sriwijaya FC Palembang sebagai wakil di Liga Champion Asia (LCA) musim mendatang.

Namun, jumlah itu berpotensi bertambah jika PSMS bisa mengatasi perlawanan Armed Force atau Electrical Provincial nanti. Joko mengatakan, PSMS berpotensi untuk promosi ke LCA musim mendatang. "Bila PSMS menang, mereka ke LCA. Tapi kalau kalah, mereka tetap di Piala AFC," kata Joko.

Jaga kondisi
Dua gol PSMS yang bersarang di jala kiper Ghali Sudaryono seharusnya tidak perlu terjadi jika pemain tampil disiplin dan berkoordinasi menjaga posisi. Kondisi stamina pemain tampak menurun drastis 15 menit menjelang bubaran.

Ini hendaknya menjadi perhatian agar pelatih dan pemain menjaga kondisi sebelum pertandingan. Demikian disampaikan mantan pemain nasional H Dollah Unai kepada Waspada menanggapi laga babak 24 besar Copa Indonesia PSMS melawan PSPS Pekanbaru.

Kendati menang 4-2, Dollah menilai PSMS belum aman melangkah ke babak 12 besar saat bertandang ke Pekanbaru, 21 Januari mendatang. Bahkan, PSPS dinilai berhasil karena skuad Abdul Rahman Gurning itu menjaringkan dua gol tandang berharga.

Ini merupakan tugas berat bagi tim asuhan Sihar Sitorus agar dapat kembali menciptakan gol saat bertandang ke Pekanbaru. Dollah juga menambahkan Elie Aiboy sangat berperan dalam keberhasilan PSMS merusak konsentrasi lini pertahanan PSPS.

"Umpan terobosan Elie kepada Octovianus sepuluh menit sebelum bubaran merupakan gol spektakuler," terang Dollah seraya mengharapkan PSMS tetap eksis baik di Copa Indonesia maupun Liga Super Indonesia.

Untung ada Markus

Cetak E-mail

Oman vs Indonesia 0-0



20markus.jpgMUSCAT - Penampilan cemerlang kiper Markus Horison membuat tim nasional Indonesia berhasil menahan imbang tanpa gol tuan rumah Oman di Sultan Qaboos Sports Complex, Muscat, Senin (Selasa dinihari WIB).

Meski diserang habis-habisan, gawang Markus tetap perawan. Bukan Bambang Pamungkas atau Budi Sudarsono yang menjadi bintang dalam laga ini. Skuad Benny Dollo berhasil memetik satu poin di kandang Oman dalam kualifikasi Piala Asia 2011.

Bertanding di depan puluhan ribu pendukung tuan rumah dan cuaca dingin yang tidak bersahabat, skuad Benny Dollo masih mampu mengimbangi permainan cepat Oman.

Indonesia memiliki peluang pertama dari striker Bambang Pamungkas, namun tendangan striker Persija ini masih melebar dari gawang Oman. Demikian pula tendangan Boaz Salossa yang dipanggil memperkuat timnas Indonesia setelah absen di AFF Suzuki Cup 2008 silam.

Setelah bermain normal 90 menit, skuad Merah Putih berhasil memenuhi ambisinya untuk mencuri satu poin di depan publik Oman. Hasil ini seperti yang direncanakan Bendol, berbekal kepercayaan diri setelah memenangi laga persahabatan melawan klub setempat, Indonesia berhasil menahan serangan-serangan teratur Oman.

Oman, sendiri yang menyandang predikat juara Piala Teluk 2009 setelah mengalahkan Arab Saudi lewat adu penalti, memang menguasai jalannya pertandingan, baik di babak pertama maupun di babak kedua.

Sayangnya, penyelesaian buruk dari lini depan tuan rumah tidak mampu membobol gawang Indonesia yang dikawal Markus. Penampilan Markus sendiri yang akan kembali memperkuat PSMS Medan pada paruh kedua kompetisi Liga Super Indonesia 2009 memang luar biasa.

Beberapa peluang emas dari Oman berhasil dimentahkan kiper berkepala plontos ini. Secara keseluruhan, penampilan Markus luar biasa meski harus jatuh bangun. Hingga pertandingan berakhir, kedudukan imbang tanpa gol tetap tidak berubah dan Indonesia setidaknya bisa mencuri satu poin, sebelum menjamu Australia di Jakarta pada Rabu (28/1).

Monday, January 19, 2009

LIPUTAN KHUSUS - Sepakbola Indonesia Di Mata Dunia (I): Inggris & Italia Mendukung Revolusi Di Dalam Tubuh Organisasi PSSI

Apa kata dunia, jika sepakbola Indonesia mengalami masa-masa suram seperti sekarang ini?

LIPUTAN KHUSUS - Sepakbola Indonesia Di Mata Dunia (I): Inggris & Italia Mendukung Revolusi Di Dalam Tubuh Organisasi PSSI
Selama ini, dunia mengenal sepakbola Indonesia sebagai tim Asia pertama yang lolos ke Piala Dunia, tepatnya di Prancis 1938. Kala itu, Indonesia mengenal olahraga sepakbola melalui sang penjajah. Di bawah bendera Dutch East Indies (Hindia Belanda), timnas ditaklukkan 6-0 di babak pertama sistem gugur oleh Hongaria, tim yang akhirnya keluar sebagai runner-up.

Namun, apa yang terjadi sesudah itu? Indonesia hanya sekali menembus babak akhir Olimpiade. Di Melbourne 1956, mereka sempat menahan imbang Uni Soviet tanpa gol, sebelum kalah 4-0 pada pertandingan ulang. Merah-Putih lolos ke empat edisi terakhir Piala Asia, tapi tak pernah beranjak dari babak grup. Di tingkat Asia Tenggara, timnas belum pernah mencicipi gelar juara dalam tujuh kali Piala AFF. Sedangkan di ASEAN Games, Indonesia pernah meraih medali emas dua kali, pada 1987 dan 1991.

Artinya, timnas paceklik gelar selama 18 tahun terakhir - sebuah catatan yang sangat mengkhawatirkan dan mengecewakan.

Korupsi di dalam tubuh organisasi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), ditambah lagi kompetisi Superliga Indonesia yang terbentur kendala jadwal yang sulit ditepati, kerusuhan penonton, dan masalah lainnya menjadi sorotan dunia.

Apa yang perlu dilakukan, agar sepakbola kita segera dibenahi dan diselamatkan dari keterpurukan? GOAL.com Indonesia berbicara dengan anggota redaksi dari edisi lainnya di laman ini.

Jika kumpulan redaksi dari sebuah media sepakbola global menyoroti masalah yang dihadapi Indonesia, tentunya mereka dapat menyumbangkan pikirannya, sekaligus menyampaikan kritik yang membangun.

Editor GOAL.com edisi Inggris Ewan MacDonald mengaku tertarik dengan masalah-masalah yang dialami sepakbola Tanah Air. Ia pernah membaca tentang kasus presiden PSSI Nurdin Halid yang dijebloskan ke penjara, tapi kemudian menolak mundur. Menurut Ewan, revolusi adalah satu-satunya cara untuk mengatasi permasalahan Indonesia.

"Sebuah revolusi adalah yang paling ideal, tapi masalahnya di sini adalah FIFA tak akan membiarkan intervensi politik di dalam struktur sepakbola, dan revolusi tentunya harus dilakukan melalui dukungan publik. Jadi ini semua situasi yang berbahaya," ujar Ewan.

"FIFA sendiri mempunyai masalah korupsi, jadi akan sulit untuk melihat mereka mengatasi Indonesia secara benar, sementara di rumahnya sendiri mereka kacau!" tambahnya.

Ewan melanjutkan, masalah kompetisi lokal harus segera dibenahi, dan tim yang berlaga di Superliga harus bermain di kandangnya sendiri.

"Kunci lainnya terdapat pada kompetisi junior. Saya merasa, infrastruktur dalam hal lapangan dan kepelatihan adalah awal yang bagus. Dalam hal Superliga, upaya keras harus dilakukan agar stadion-stadion lebih aman, dan tim yang ingin memainkan laga kandangnya harus bermain ke stadion terdekat. Dan semua ini membutuhkan dana besar."

Direktur Situs GOAL.com Italia Sergio Stanco mengakui, di negaranya memang jarang memperhatikan perkembangan sepakbola di Asia maupun Amerika Utara. Bahkan menurutnya, hanya sedikit fanatik yang menyaksikan sepakbola Amerika Latin. Para tifosi Italia tentunya lebih sering mengikuti Serie A dan Liga Champions. Tapi begitu mendengar masalah yang melanda Indonesia, Sergio ikut prihatin.

"Memang, masalah yang dihadapi Indonesia tidak mudah. Kami sendiri punya masalah skandal [Calciopoli] beberapa tahun lalu tapi tak banyak perubahan keorganisasian pada asosiasi sepakbola kami," tutur Sergio melalui e-mail kepada GOAL.com Indonesia.

"Semua petinggi mempertahankan posisinya. Bahkan masih ada orang-orang yang sama selama 30 tahun terakhir dalam jabatan inti sepakbola Italia yang terlibat skandal-skandal.

"Cara-cara terbaik adalah membuka kemungkinan untuk membangun organisasi baru yang sungguh-sungguh, tapi hal itu saya akui tidak akan mudah.

"Semangat Indonesia harus dimulai dari fans, dan bukan dari organisasi. Membangun stadion yang nyaman dan memberikan kesempatan buat suporter 'bernafas' sepakbola. Itulah cara terbaik. Kami mempunyai masalah yang sama di Italia," tandas Sergio.

Lanjutan:
LIPUTAN KHUSUS - Sepakbola Indonesia Di Mata Dunia (II): Keprihatinan Cina, Jepang, Korsel Terhadap Saudaranya