Monday, August 31, 2009

Suimin minta pemain asing

Pelatih PSMS Medan, Suimin Diharja mengaku, menginginkan pemain asing untuk memperkuat tim milik masyarakat Medan itu menghadapi kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2009/2010.

"Saya sudah mengajukannya kepada pengurus atau manajemen untuk segera mengontrak pemain asing," katanya saat ditemui di Stadion Kebun Bunga Medan, Sabtu.

Para pemain asing tersebut memang dibutuhkan, mengingat beberapa pemain inti seperti penjaga gawang Markus Horison, Fadli Hariri, Oktovianus Maniani dan Elly Aiboy sudah bergabung dengan klub lain.

Suimin berharap manajemen dapat merekrut hingga lima pemain asing, sehingga dapat memperkuat beberapa lini yang ditinggalkan pemain lama. Menghadapi kompetisi Divisi Utama yang atmosfir pertandingannya tentu saja akan terasa ketat. PSMS sangat membutuhkan sosok pemain asing yang berkualitas.

"Jika kualitas pemain-pemain asing tidak sesuai yang diharapkan, tentu lebih baik merekrut pemain lokal saja," katanya.

Terkait dengan peraturan dari Badan Liga Indonesia (BLI) PSSI mengenai batasan pemain asing yang boleh bermain di Divisi Utama, Suimin menyatakan akan menunggu keputusan dari BLI tersebut.

"Apabila batasan pemain asing diperbolehkan tiga pemain, kita akan memakai tiga pemain saja," kata Suimin yang pada awal 1990-an pernah melatih tim PSMS lalu pindah ke PSPS Pekanbaru.

Ditanya soal harga beli pemain yang akan dianggarkan, Suimin tidak mengetahui dalam hal ini, namun pemain yang dihargai tinggi tentu harus ditunjang dengan kualitas yang baik. "Namun, itu semua tergantung dengan kekuatan keuangan di manajemen sendiri," katanya

Tuesday, August 25, 2009

Markus pilih Arema

Persija Jakarta pantas gigit jari setelah gagal mendapatkan kiper utama tim nasional Indonesia, Markus Horison. Menilai Persija plin-plan, Markus akhirnya berlabuh di Arema Malang.

Mantan kiper PSMS Medan itu memilih Arema, meski awalnya mengutamakan Macan Kemayoran siap menawarkan kontrak Rp750 juta setahun. "Saya akan bergabung dengan Arema. Rabu besok, saya akan berangkat ke Malang," kata Markus.

Markus mengaku awalnya tak hanya dihubungi Arema. Menurut kiper berkepala plontos itu, Persija juga telah memintanya untuk bergabung. "Saya juga telah dihubungi oleh Persija. Namun setelah saya tunggu-tunggu, mereka tidak memberikan kabar lagi," kata Markus.

Markus sebenarnya lebih tertarik untuk membela Macan Kemayoran. Sayangnya, manajemen Persija tak kunjung mengikat kiper 28 tahun ini dengan perjanjian kontrak. "Saya bahkan sudah tanya-tanya ke Bepe (Bambang Pamungkas). Tapi, sampai saat ini tidak ada juga kelanjutannya. Akhirnya saya memutuskan untuk memilih Arema," kata Markus lagi.

Persija memang belum bisa berbuat banyak untuk mendatangkan Markus. Pasalnya, Manajemen Macan Kemayoran tak kunjung terbentuk. Tak hanya itu, Persija juga baru saja kehilangan investor yang bersedia mengucurkan dana hingga Rp30 miliar per musim.

Monday, August 24, 2009

Ramadhan, PSMS tetap berlatih

MEDAN - Sebanyak 23 pemain PSMS yang baru saja terpilih untuk memperkuat tim itu tetap berlatih selama bulan puasa ini untuk menghadapi Kompetisi Divisi Utama PSSI 2009-2010.

"Pemain itu hanya diliburkan pada puasa pertama hingga ketiga (Sabtu, Minggu dan Senin) dan seterusnya akan berlatih seperti biasanya di Stadion Kebun Bunga Medan," kata anggota tim pemandu bakat, Suryanto Herman, tadi malam.

Menurut dia, ke-23 pemain yang baru direkrut itu, mulai resminya berlatih, Selasa, (25/ 8) yang langsung ditangani pelatih Suimin Diharja.

Suimin Diharja dipercaya oleh manajemen PSMS untuk membesut tim " Ayam Kinantan" julukan dari pemain PSMS itu.

Selain Suimin Diharja, juga dipercaya Suyono sebagai asisten pelatih, Jamaluddin Hutauruk (pelatih kiper) dan Nimrod Manalu (pelatih fisik).

"Para pelaitih yang baru saja terpilih itu, diharapkan mampu memberikan terobosan bagi tim PSMS, sehingga mampu meraih peringkat terbaik pada Kompetisi Utama PSSI, " kata Suryanto yang juga mantan pelatih PSMS itu,

Selanjutnya ia mengatakan, latihan yang dilakukan pemain PSMS pada bulan Ramadhan itu, karena persiapan menghadapi Kompetisi PSSI sudah sangat dekat, yakni pada bulan Oktober 2009.

"Jadi tidak ada waktu lagi bagi pemain PSMS untuk berleha-leha, apalagi lawan-lawan yang dihadapi tim itu cukup tangguh dan berat," ujarnya. Ia mengatakan, tanpa melakukan latihan secara teratur dan kontinu, sulit rasanya bagi PSMS untuk mengejar prestasi.

Pada kompetisi itu PSMS harus serius dan sungguh-sungguh, sehingga apa yang dicita-citakan untuk meraih peringkat terbaik dapat tercapai. "PSMS diharapkan bisa menjadi tim yang tangguh dan sulit dikalahkan lawan," katanya.

Sebanyak 23 pemain PSMS yang baru direkrut itu, beberapa di antaranya, Selamat Riadi, Affan Lubis, Sony Gunawan, Muhammad Alim, Deny Wahyudi, Abdu Julianto dan Ciko Maradona

Wednesday, August 12, 2009

Empat Pemain Tolak PSMS

Keseriusan pengurus PSMS Medan mengembalikan pamor Ayam Kinantan mendapat ujian serius setelah empat pemain sarat pengalaman menolak teken kontrak.

Gejala itu terlihat dari hasil negosiasi pemain yang dilakukan di Hotel Dharma Deli, Medan. Total ada 23 pemain rekomendasi Pelatih Suimin Diharja yang datang melakukan pembicaraan kontrak. Namun, dari 23 calon pemain, hanya 15 yang sepakat memperkuat Ayam Kinantan musim depan.

Dari 15 pemain tersebut, nama Harry Syahputra, M Affan Lubis, Doni F Siregar, dan Syahbani justru tidak masuk daftar yang bersedia. Sekretaris Umum PSMS Hardy Mulyono tidak menampik informasi tersebut. Meski begitu, Hardy mengaku pengurus masih terus melakukan negosiasi dengan pemain hingga beberapa hari ke depan.

’’Kami belum menentukan nama-nama pemain yang terpilih karena proses negosiasi masih terus kami jalani hingga beberapa hari ke depan. Kita tunggu saja,” ujar Hardy saat ditemui di Stadion Teladan, Medan, kemarin. Kabar ini jelas menjadi sinyal mengkhawatirkan buat PSMS

Chico teken kontrak

Chico Maradona, satu-satunya debutan yang meneken kontrak dengan manajemen PSMS Medan, sehingga dipastikan memperkuat skuad The Killer pada kompetisi Divisi Utama 2009/2010.

Kesepakatan Chico dengan manajemen PSMS terjadi di Hotel Dharma Deli Medan, Selasa. Sayangnya, tidak disebutkan nilai kontrak yang disetujui Chico. Sementara itu, pemain lainnya belum menemui kesepakatan dan masih juga ada beberapa pemain berada di luar kota.

Rabu ini, kabarnya 10 pemain akan menentukan sikapnya untuk menerima nilai kontrak yang telah ditetapkan manajemen dan sisanya tetap bersikeras dengan nilai kontrak yang mereka ajukan.

"Kalau melihat nilai kontrak yang diajukan para pemain, sulit bagi manajemen memenuhinya karena nilai rata-ratanya di atas 200-an juta. Malah di antaranya ada yang mencapai Rp400 juta," lanjut sumber yang tak ingin disebutkan namanya tersebut.

Pelatih Suimin Dihardja yang ditetapkan Ketua Umum Drs H Dzulmi Eldin MSi sebagai pelatih, berharap manajemen dapat mengikat 27 pemain yang diajukannya atau minimal 25 pemain sesegera mungkin mengingat kompetisi sudah semakin dekat.

Sumber juga menambahkan, dua pemain Liga Super Indonesia tahun lalu yang memperkuat Persema Malang, Herry Syahputra dan Donny Fernando Siregar, telah menyatakan sikapnya tidak bersedia masuk skuad PSMS karena kondisi keuangannya yang memprihatinkan.

Saat dikonfirmasi, kalangan kandidat pengurus PSMS bersama tim talent scouting tidak mau buka suara. "Masalah ini adalah hak Ketua Umum, namun mereka berharap dalam beberapa hari ini ditemui kesepakatan antara pemain dengan manajemen," ujar salah seorang anggota tim talent scouting

Nego tak Lancar Calon Pemain PSMS Mulai Hengkang

Proses negosiasi kontrak antara pengurus PSMS dengan 23 pemain yang ditawarkan Suimin Diharja, telah berlangsung mulai Selasa (11/8) kemarin. Sayangnya, beberapa pemain mengaku tak puas dengan nilai kontrak yang ditawarkan pengurus. Alhasil, mereka memilih untuk kabur mencari klub lain.

Yang mengaku sudah hampir pasti kabur adalah Doni F Siregar. Eks gelandang Persijap Jepara itu merasa nilai kontrak yang ditawarkan kepadanya terlalu kecil. Hal itu mengaca dari nilai kontraknya di Persijap musim lalu.

“Kecil kali bang nilai kontraknya. Saya rasa saya akan pergi ke klub lainlah. Sia-sia aja selama ini ikut seleksi PSMS. Seolah tak dihargai. Saya rasa beberapa pemain juga banyak yang gak deal,” kata Doni.
Nah, kalau saja pengurus mau menaikkan nilai kontrak kepada beberapa pemain yang memang dianggap layak memperkuat PSMS, mungkin akan lain ceritanya. Tapi hal itu tampaknya bakal sulit terealisasi. Mengingat kas PSMS musim ini kritis.

Hardi Mulyono, Pengerus PSMS mengatakan sejauh ini ada lima pemain yang sudah deal dengan kontrak yang diajukan. Namun Hardi tak ingin menyebutkan ke lima pemain itu. “Yang jelas mereka mantan pemain liga. Nilai kontraknya bervariasi, ada yang Rp150 juta dan lainnya,” kata Hardi.

Penawaran ini berlangsung mengacu pada nilai kontrak yang ditawarkan oleh para pemain sendiri, yang digelar di Stadion Teladan beberapa waktu lalu. Dalam kesepakatan sebelumnya, pemain diminta mencantumkan nilai kontrak yang diinginkannya kalau terpilih menjadi skuad PSMS.
Artinya, kalau ada pemain yang mencantumkan jumlah yang tak mampu disanggupi PSMS, maka akan ada penawaran. Dari penawaran itulah beberapa pemain kecewa karena tawarannya kekecilan. Seperti yang dirasakan Doni.

Proses nego ini masih akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan. Sedangkan nasib Suimin Diharja masih akan menanti hingga esok. Tampaknya antara pengurus PSMS dan Suimin juga sedang terjadi negosasi. Kalau tak ada keputusan dalam waktu dekat, Suimin mungkin akan berpindah ke lain hati.

Tuesday, August 11, 2009

Nego pemain PSMS tertunda

Sejumlah 27 pemain yang diajukan pelatih Suimin Dihardja masuk skuad PSMS Medan menuju kompetisi Divisi Utama 2009/2010 masih memerlukan waktu dievaluasi selama dua atau tiga hari ini.

Negosiasinya masih tertunda, sebagaimana diungkapkan kandidat Sekretaris Umum PSMS H Hardi Mulyono SE MAP usai mendampingi Ketua Umum terpilih H Dzulmi Eldin MSi menerima Suimin kepada wartawan di Balai Kota Medan, Senin.

“Setelah Ketua Umum menerima nama-nama yang diajukan pelatih, usulan tersebut dibawa dalam rapat dengan tim talent scouting dan beberapa kandidat pengurus PSMS,” ujar Hardi.

Namun dalam rapat tidak dapat diambil keputusan terhadap nama-nama yang diajukan Suimin yang lengkap dengan nilai kontraknya, karena masih terdapat nilai kontrak pemain yang dinilai terlalu tinggi.

Ketua Umum bersama tim talent scouting dan unsur pengurus masih memerlukan waktu dua atau tiga hari untuk membicarakannya, sehingga rencana pengumuman nama-nama pemain yang masuk skuad PSMS ditunda.

Latihan The Killer pun terpaksa dihentikan setelah KONI Medan akan menggelar Porkot Medan di Stadion Teladan yang notabene tempat seleksi dan latihan PSMS. Begitu juga dengan Stadion Kebun Bunga yang rencananya dipergunakan PSMS menggelar latihan juga dipergunakan untuk kegiatan Porkot.

“Seharusnya pihak Dinas Pertamanan Medan selaku pengelola yang selama ini memberi izin Stadion Teladan dipergunakan buat pembentukan tim PSMS, koordinasi dengan pengurus PSMS sebelum mengeluarkan izin kepada panpel Porkot,” ujar salah seorang penggemar dan pemerhati berat PSMS di kantor Walikota Medan.

Bila ada koordinasi antara pihak PSMS dengan Dinas Pertamanan dipastikan tidak akan membuat persiapan PSMS yang merupakan tim kesayangan masyarakat Medan ini jadi terhenti.

“Kalau sudah begini, yang rugi kan PSMS padahal persiapan menghadapi kompetisi mendatang sangat singkat,” kata seorang salah satu pengurus klub anggota PSMS.

Nasib Suimin Menggantung

23 Pemain Akan Disodori Kontrak

MEDAN- Para calon pemain PSMS yang lolos seleksi talent scooting akhirnya bisa sedikit bernafas lega. Rencana kontrak mereka sudah dibicarakan dan akan diputus dalam dua hari ke depan. Kepastian itu diperoleh setelah pengurus bertemu kandidat pelatih kepala Suimin Diharja di Pemko Medan, Senin (10/8).

Keterangan Suimin tersebut diamini Hardi Mulyono, Sekum PSMS. Hardi berjanji akan memanggil ke-23 pemain untuk membicarakan nilai kontrak. “Mulai besok (hari ini, Red), pemain yang diajukan Suimin akan kami panggil untuk nego kontrak,” ujarnya.

Hardi mengakui nama-nama pemain yang ditawarkan Suimin sebagai ketua tim talent scooting merupakan pemain terbaik. Namun untuk sampai ke tahapan kontrak, katanya, masih akan melalui tahapan negoisasi.
“Walaupun pemain itu (berkualitas) bagus, kalau tidak sepakat dalam urusan kontrak, kami tak akan pakai. Ini terkait dana yang dimiliki PSMS,” terang Hardi.

Belum diketahui pasti, di mana akan dilakukan proses negoisasi itu. Yang jelas, sebelum lebaran, skuad PSMS dipastikan akan segera terbentuk. “Kita tunggu saja. Yang pasti tidak lama lagi skuad PSMS akan terbentuk,” tambah Hardi.
Bila kontrak para calon pemain sudah memperlihatkan tanda-tanda, nasib Suimin tampaknya masih mengambang. “Nasib saya baru bisa ditentukan dua hari lagi. Setelah itu baru saya berkomentar rencana selanjutnya. Kalau dalam dua hari saya tak dapat kabar dari PSMS, berarti saya bebas transfer,” beber Suimin.

Hardi Mulyono tak membantah ucapan pelatih kampung tersebut. “Kalau pelatih, baru dua hari lagi ditentukan. Saat ini masih nego masalah kontrak,” katanya. Tapi Hardi enggan membeberkan nilai kontrak yang diinginkan Suimin.

Kemana Suimin akan berlabuh andai kesepakatan kontrak tak menemui titik temu? “Nantilah… Kalau nasib saya belum dijelaskan, yang pasti saya akan pergi. Tak mungkin saya tetap di sini kalau tak dibutuhkan,” katanya.
Belakangan, beredar rumor yang menyebutkan bahwa keberadaan Suimin Diharja sebagai calon kuat pelatih PSMS mulai digoyang. Walaupun hingga saat ini belum ada kandidat lain yang digadang bakal menjadi pelatih PSMS. Bila kontrak tidak disepakati, Suimin dikabarkan akan berlabuh ke klub Semen Padang.

Soal pendanaan, kabar terbaru cukup menggembirakan. Satu lagi calon sponsor kabarnya sudah mulai merapat. Adalah Specs, produsen peralatan olahraga ternama nasional yang kabarnya mulai menyambut niat PSMS untuk bekerjasama. Hal itu diutarakan Benny Tomasoa, sebagai tim pencari dana PSMS.

“Mudah-mudahan Specs bisa menjadi sponsor kita. Saat ini sudah ada pembicaraan antara kita dengan Specs. Mulai besok saya akan ajukan penawaran kerjasama,” terang Benny.

Hal ini cukup menggembirakan, mengingat produsen alat olahraga lainnya, Diadora yang juga ditawari kerjasama dengan PSMS, resmi mundur karena lebih tertarik menjalin kerjasama dengan kontestan Indonesian Super League (ISL).

Benny juga menyebutkan ada sponsor dari BUMN yang juga sudah bersedia membantu PSMS. Walaupun dia masih enggan menyebutkan nama BUMN yang dimaksud. “Nantilah, karena mereka masih belum ingin dipublikasikan. Kalau sudah deal, kita pasti akan umumkan,” pungkas Benny.

Monday, August 10, 2009

Empat pemain gagal tes kesehatan

Empat pemain seleksi PSMS Medan gagal menjalani tes kesehatan, setelah mangkir saat tes dilakukan di Unimed Medan, Selasa. Beruntung, keempatnya masih diberi toleransi untuk mengikuti tes pada hari lain.

Salah seorang tim talent scouting, H Saryono, ketika dikonfirmasi di Stadion Teladan Medan mengaku, keempatnya gagal tes kesehatan yang diwajibkan pengurus PSMS sebelum ditetapkan masuk skuad The Killer.

Tetapi ketidakhadiran mereka punya alasan dan pihak tim talent scouting bisa menerimanya. Keempatnya akan menjalani tes kesehatan pada hari lain yang ditentukan kemudian. Namun, bila tes kesehatan kedua nanti keempatnya juga absen, mereka akan mendapat sanksi pencoretan.

Hasil tes kesehatan itu pun belum ditetapkan jadwal pengumumannya, karena harus dibicarakan terlebih dahulu dengan Ketua Umum Drs H Dzulmi Eldin MSi. Pelatih Suimin Dihardja mengaku, tes kesehatan merupakan salah satu syarat menjadi pemain PSMS dan ini telah ditetapkan Ketua Umum.

Pada seleksi Selasa, Suimin menggelar latihan game dan menempatkan beberapa pemain debutan di posisi striker seperti Jecky Pasarella, Chico Maradona, Hardi Citra, A Afandi, Irwansyah Sinaga dan Marwin Hanafi bersama pemain-pemain Liga seperti Nico Susanto dan Zulkarnaen.

Malah Suimin, menyadari tim asuhannya minim striker, mencoba centre back Chico Maradono yang memiliki shooting keras dan fisik yang memenuhi persyaratan menjadi striker. Sayangnya, Chico belum dapat memenuhi keinginan pelatih mengingat kebiasaannya sebagai pemain bawah masih cukup mempengaruhi permainannya.

"Namanya pun baru pertama kali, jadi biasalah penampilan Chico masih belum memuaskan. Tapi saya yakin dia akan menjadi striker handal," kata pelatih kampung tersebut.

Hal senada diungkapkan tiga mantan pemain PSMS, yakni Drs Benny Tomasoa, Nirwanto dan Suheri. Suheri malah memuji para gelandang yang sudah memperlihatkan gaya permainan PSMS.

“Seleksi akan terus dilakukan hingga sepekan ini,” timpal kandidat pengurus PSMS Julius Raja SE yang mendampingi Suimin.

“Pada Rabu pagi ini mulai pukul 10.00 WIB di Stadion Teladan, akan dilakukan tatap muka antara Ketua Umum PSMS bersama para kandidat pengurus dan calon pemain,” tambah Saryono.

8 calon pemain tolak permohonan kontrak

Delapan pemain liga yang mengikuti seleksi tim PSMS ke kompetisi Divisi Utama PSSI 2009-2010 terancam dicoret, karena menolak untuk membuat permohonan dan mengajukan nilai kontrak yang diminta manajemen, Rabu.

Sementara itu, pemain lainnya termasuk sembilan pemain non Liga seluruhnya telah menyerahkan permohonan dan nilai kontraknya. Kedelapan pemain itu, dua di antaranya mantan pemain PSMS musim lalu yakni, M Affan Lubis dan Reswandi. Lima lainnya adalah Novianto, Nico Susanto, Bona Simajuntak, Doni Fernando Siregar, Harri Syahputra dan Vijai.

Kecuali Vijay yang tahun lalu memperkuat Sriwijaya FC, enam pemain yang menolak menyerahkan permohonan nilai kontraknya saat berlangsung di Stadion Teladan Medan, Sabtu lalu, berada di lokasi.

Vijai bahkan dikabarkan telah menandatangani ikatan kontrak dengan Persebaya Surabaya senilai Rp550 juta kendati masih terlihat mengikuti seleksi Rabu kemarin. Kandidat Sekretaris Umum PSMS H Hardi Mulyono SE menyebutkan, kedelapan pemain tidak menyampaikan alasan penolakan tersebut.

Hardi, didampingi Julius Raja SE, H Saryono dan Drs H Freddy Hutabarat menilai, sikap ketujuh pemain tidak memperlihatkan keinginannya membela skuad The Killer. "Itu tidak menjadi persoalan, bagi kita siapa yang mau dan mempunyai kemampuan dialah yang diprioritaskan masuk skuad," ujarnya.

Menanggapi terhadap pelatih Suimin Dihardja, Hardi menegaskan saat ini pelatih kampung itu masih berstatus sebagai tim kepala talent scouting karena pelatih PSMS belum ditetapkan sebelum dibicarakan antara Ketua Umum Drs H Dzulmi Eldin MSi dan para kandidat pengurus.

Pada Senin, M Affan Lubis, Reswandi, Chico Maradona dan Harry Syahputra gagal tes kesehatan karena ketidakhadiran mereka di Unimed Medan

Kembali ke Manajemen

Suimin Diharja sudah menyelesaikan tugasnya sebagai ketua tim seleksi calon skuad PSMS musim mendatang. Sebanyak 23 pemain sudah diajukan namanya ke manjemen PSMS, Sabtu (8/8) kemarin.

Masalahnya, kepastian kapan pengumuman skuad PSMS masih belum jelas. Nama-nama skuad PSMS juga belum bisa dibeberkan oleh Suimin. Karena menurutnya setelah tugasnya selesai, maka selanjutnya urusan manajemenlah yang akan mengumumkan siapa yang layak berkostum Kinantan.

Namun, Suimin memberikan sinyal beberapa nama yang bakal dipakainya untuk masuk skuad. “Yang jelas hampir 60 persen pemain lama yang punya cukup pengalaman dipertahankan,” bebernya usai seleksi kemarin.

Selain nama yang diajukan ke manajemen yang berjumlah 23 orang, santer juga terdengar bahwa ada beberapa pemain asing yang juga akan diajukan untuk mengisi skuad PSMS. Untuk yang satu ini tmpaknya masih belum jelas juga, karena keuangan PSMS masih gulita. Jangankan mengontrak pemain asing, pemain yang ada dan pelatih saja tak kunjung mendapatkan kejelasan.

Memang, di awal-awal seleksi lalu Suimin sudah mengatakan akan menawarkan beberapa nama pemain asing yang dibutuhkan PSMS. Terutama posisi striker dan lini belakang. Nama Jhon Takfor awalnya sempat diinginkan Suimin, namun sudah keburu ditekong Persebaya.

Keputusan untuk mengajukan nama pemain asing itu, beredar dari pengurus. Kabarnya ada tiga pemain asing yang bakal diusulkan. Namun belum jelas siapa dan berapa ketersediaan dana untuk itu. Yang pasti, pada saat berakhirnya seleksi terakhir, nama bakal calon skuad PSMS sudah diajukan. Prosesnya tak tahu hingga kapan.

Sementara itu, kabar terbaru datang dari Andika Yudistira eks striker PSMS musim lalu. Kabarnya Andika sedang bimbang menentukan pilihan pinangan dua klub raksasa Indonesian Super League (ISL), Sriwijaya FC dan Persija Jakarta. Berdasarkan pengakuan Andika, dua klub ini terlihat serius mendatangkannya. Nilai kontraknya juga lumayan besar.

“Sejauh ini saya belum bisa putuskan. Yang jelas dua klub itu getol betul menghubungi saya. Nanti akan saya putuskan. Tapi yang jelas saat ini saya fokus persiapan Timnas U-23 dahulu untuk persiapan SEA Games,” bebernya.
Lantas apakah Andika tak ingin kembali ke PSMS? Dikatakannya dia masih dan tetap cinta pada PSMS. Namun, rasa cinta itu sama besarnya dengan kekecewaannya karena tak dihargai oleh PSMS sendiri. “Sudah 2,5 musim lebih saya berkostum PSMS, tapi kenapa klub lain yang berani menghargai saya. Saya ingin kembali ke PSMS, tapi saya enggan kalau harus seleksi lagi,” pungkasnya.

Seleksi Terakhir Segera Ajukan 23 Pemain

Masa tugas Suimin Diharja sebagai ketua tim seleksi skuad Ayam Kinantan, akan berakhir Sabtu (8/8) hari ini. Di pengujung tugasnya sebagai ketua tim seleksi, Suimin akan segera mengajukan 23 nama pemain ke manajemen PSMS untuk segera diproses kontraknya.

Namun, hal itu tidak serta merta akan disetujui oleh manajemen. Pasalnya, pasti akan ada pertanyaan yang mengkritisi pelihan Suimin akan pemain yang menurutnya dibutuhkan tim. Oleh karena itu, Suimin belum berani memberberkan nama-nama pemain yang sudah ada dalam benaknya.
“Nama pemain yang akan saya ajukan ke manajemen sudah ada. Usai seleksi hari terakhir ini saya akan segera temui manajemen. Saat ini saya tidak bisa membeberkan nama-nama pemain itu karena selanjutnya urusan manajemen,” beber Suimin usia latihan Jumat (7/8) kemarin.

Meski nama-nama pemain nantinya sudah diajukan, proses kontrak masih mungkin akan memakan waktu yang panjang. Pasalnya pengurus sah PSMS saja hingga saat ini belum disahkan. Baru Dzulmi Eldin Ketua Umum seorang yang sudah sah. Lainnya masih sebatas ucapan saja, belum ada hitam di atas putih.

Lantas bagaimana nasib Suimin? “Nasib saya tentu saja akan saya tanyakan juga. Apakah saya tetap jadi pelatih atau tidak. Yang jelas, sampai ada kejelasan saya akan tetap berada di PSMS. Kecuali saya diminta untuk pergi dari tim ini maka saya akan pergi,” lanjut pelatih dengan julukan Pelatih Kampung itu.

Syukurnya, dalam proses seleksi selama ini belum ada pemain yang terbang ke lain hati. Meskipun sebelumnya ada beberapa pemain yang enggan meneken surat pernyataan, namun pada saat digelarnya seleksi sejumlah pemain masih terlihat serius ikuti seleksi.

Pada seleksi kemarin, hanya Doni F Siregar yang terlihat absen. Meski absen, Suimin menampik bahwa Doni sudah dipinang klub lain. Memang sebelumnya Doni ada menanyakan akan kejelasannya di PSMS. “Benar, Doni ada menemui saya untuk menanyakan masa depannya di PSMS. Dan saya hanya bilang bersabarlah hingga seleksi hari terakhir,” kata ayah tiga anak itu.
Selanjutnya, tak ada yang dapat memastikan kapan skuad inti PSMS yang diajukan ke Badan Liga Indonesia (BLI), bakal diumumkan.

Yang pasti, persiapan PSMS dalam menatap Divisi Utama musim ini terkesan sangat lambat. Klub rival daerah tetangga, PSDS, saja sudah menggelar persiapan matang. Bahkan, PSDS juga sudah menggelar beberapa kali uji tanding dengan klub lainnya.

Mulai Gelisah

Pelatih dan calon pemain PSMS mulai gelisah. Tandatanda penawaran kontrak dari pengurus PSMS belum juga terang. Syukurnya hal itu belum sampai merusak skema seleksi yang masih berlangsung selama ini. Bagi eks pemain liga, tampaknya proses seleksi yang terlalu lama sudah begitu menjemukan.

Walaupun sebagian lainnya masih bertahan dengan tetap eksis ikuti proses seleksi. Berdasarkan niatan Pelatih Suimin Diharja, kerangka tim utama berjumlah 23 orang akan segera diumumkannya akhir pekan ini. Dan, 23 nama itu akan diusulkan ke pengurus untuk mendapatkan sodoran kontrak. Lantas bagaimana dengan dirinya sebagai calon utama pelatih PSMS? PT HM Sampoerna Mendekat Menjawab pertanyaan itu, Suimin memilih tersenyum. “Jangankan pemain, saya juga masih belum ada tanda- tanda bakal dikontrak,” katanya berkelakar. Akibat lambatnya tindakan pengurus mengikat pelatih dan pemain yang dianggap berkualitas, isu aneh pun menggema.

Kaitannya adalah dengan enggannya beberapa pemain untuk meneken surat pernyataan akan nilai kontrak yang diinginkan apabila jadi masuk skuad PSMS, oleh pengurus beberapa waktu lalu. Suimin berkisah, ada selintingan yang menyebutkan ada isu pemain yang enggan meneken surat itu karena masih menanti Suimin untuk turut diajak ke Semen Padang. Lho? Memang, hingga saat ini Suimin masih terus diburu pengurus Semen Padang untuk dijadikan pelatih.

Maka itu, isu itu pun mengalir. Menjawab isu itu, Suimin dengan tegas rela menanti sampai kapan pun pengurus ajak dia berbicara untuk urusan kontrak. Dikatakannya, kalau PSMS benar-benar inginkan tenaganya, Suimin rela menunggu hingga satu tahun ke depan. Itu sebuah komitmen yang diutarakannya jauh-jauh hari sebelum akhirnya berlabuh di PSMS kembali. “Jadi, jangan ragukan lagi komitmen saya. Dengan tegas saya ingin mengabdi di PSMS. Saya juga berniat pensiun di klub yang membesarkan saya. Jadi aneh kalau ada isu yang menyebutkan bahwa saya berniat membawa pemain ke Semen Padang,” koar Suimin.

Salah satu alasan mematikan ponsel, selain untuk menghindari pemain titipan, disebutkan Suimin juga karena ingin menghindari bujukan pihak Semen Padang. “Kalau saya aktifkan ponsel saya, nanti mereka kembali meminta saya untuk datang ke Semen Padang,” lanjut pelatih bergelar Pelatih Kampung itu. Tapi, kesabaran setiap orang tentu a d a batasnya! Kalau tak juga mendapatkan kejelasan, bukan tak mungkin Suimin benarbenar hengkang mencari klub lain.

Namanya cukup dikenal dan masih diminati oleh beberapa klub. “Kalau memang saya tak dibutuhkan di PSMS, baru saya akan keluar dari tim ini. Tapi kalau belum ada pernyataan dari pengurus saya rela menanti hingga satu tahun bila perlu. Inilah komitmen saya di PSMS, membangun dan kembali membawa PSMS ke masa jayanya,” pungkasnya

PT HM Sampoerna Mendekat

MESKI belum ada yang pasti mau bergandengan tangan dengan PSMS, namun setidaknya sudah ada satu calon sponsor yang bersedia bekerja sama dengan Ayam Kinantan. Salah satunya, PT HM Sampoerna Tbk.

Perusahaan ini dikabarkan sudah secara resmi bersedia membuka pembicaraan dengan pengurus PSMS. Memang dari sekian banyak sponsor yang didekati, baru Sampoerna yang kabarnya menyambut baik. Sebelumnya, Diadora juga sudah didekati. Tapi sayang, Diadora tak tertarik bekerjasama dengan klub non Indonesia Super League (ISL). Walhasil, Diadora batal jadi sponsor bagi PSMS. Benny Tomasoa, Komisaris PT PSMS kemarin mengungkan bahwa Sampoerna sudah membuka diri seputar kerjasama yang diajukan PSMS. Dari pembicaraan awal, tampaknya Sampoerna mulai tertarik. Tapi secara profesional, mereka inginkan proposal nyata berserta gambaran program yang ditawarkan pengurus ke PSMS. “Sejauh ini kami baru bicara secara lisan. Dan
Sampoerna membuka diri untuk bekerjasama dengan PSMS. Mereka tinggal menanti bentuk tawaran yang kita inginkan. Karena dari pembicaraan awal, mereka tertarik dengan konsep yang kita tawarkan kepada mereka,” terang Benny ketika melihat proses latihan di Stadion Teladan Kamis (6/8)
kemarin.

Namun, Benny masih enggan membicarakan seperti apa bentuk kerjasama antara keduanya. Tapi yang pasti, Sampoerna enggan
menjadi sponsor utama. Pasalnya anak usaha Sampoerna juga terlibat dalam even Copa Indonesia. “Tampaknya bukan sponsor
utama. Karena mereka tidak ingin terlibat secara langsung. Hanya saja mereka terlihat welcome dan ini merupakan awal yang bagus bagi PSMS. Mari kita doakan saja agar semuanya berjalan lancar,” lanjut Benny. Selanjutnya, Benny akan mengajukan kabar ini ke Ketua Umum (Ketum) PSMS.
Sebelumnya, Benny sudah mengajukan kabar ini ke Sekretaris
Umum (Sekum) PSMS, Hardi Mulyono. “Saya tidak
enak kalau langsung ngomong ke Ketum. Tapi saya sudah sampaikan ke
Sekum. Dan, Sekum-lah nanti yang kabarkan ke Ketum. Secepatnya kita akan segera ajukan proposal dimaksud ke Sampoerna,” beber Benny.

Ya, semoga berhasil. Pasalnya PSMS sampai saat ini kabarnya masih tak punya kas. Sehingga untuk membeli perlengkapan pertandingan saja masih harus menunggu hingga beberapa waktu. Pelatih dan pemain juga belum mendapatkan kepastian kapan segera disodori kontrak.

Friday, August 7, 2009

Tunda Tanda Tangan

MEDAN- Tampaknya PSMS tak mau kehilangan pemain yang diincarnya lagi. Ya, setidaknya kasus Wijay yang menyeberang ke Persebaya bisa dijadikan catatan. Karena itu, pengurus PSMS langsung menyodorkan kontrak bagi pemain yang lolos seleksi.

Menariknya, meski kas PSMS masih nihil, pengurus PSMS berani menyodori seluruh pemain yang sedang seleksi dengan satu kesepakatan mirip kontrak kerja, Rabu (5/8) di Stadion Teladan kemarin. Dalam surat kesepakatan itu, pengurus meminta pemain mencantumkan nilai kontrak yang diinginkannya kalau nanti terpilih menjadi skuad PSMS. Tak pelak, kenyataan itu membuat beberapa pemain menunda tanda tangan mereka.

Agenda mendadak itu digeber pengurus guna mendapatkan gambaran akan besaran kontrak, yang dibutuhkan selama mengarungi musim kompetisi 2009/10 di Divisi Utama. “Ini untuk mengetahui gambaran nilai kontrak yang kita butuhkan untuk gaji pemain,” beber Freddy Hutabarat pengurus yang turut hadir.

Kegiatan itu sendiri langsung dipimpin Sekum PSMS, Hardi Mulyono dan sejumlah pengurus lainnya. Hampir seluruh pemain terlihat hadir pada kesempatan itu. Namun, sosok Suimin Diharja justru tak terlihat.
Sayangnya Hardi tak mau membeberkan berapa perkiraan dana yang dibutuhkan untuk kontrak itu. “Belumlah, nanti akan kita hitung. Yang jelas kita hanya akan mengikat kontrak 23 pemain dahulu untuk diajukan ke BLI. Tadi hanya untuk gambaran saja dulu,” kata Hardi Mulyono.

Pada kesempatan itu, sejumlah pemain terlihat bingung. Sebab tanpa ada penjelasan terlebih dahulu akan niatan pengurus menggelar agenda itu. Sistemnya, satu persatu pemain dipanggil dan disodori secarik kertas bermatrai Rp6000 dengan sejumlah poin.

Poin paling utama adalah jumlah kontrak yang diinginkan pemain selama tiga musim atau kurang. Setelah itu, ada beberapa poin yang juga harus disepakati pemain seandainya mereka terpilih menjadi pemain PSMS. Di antaranya, bersedia bermain di PSMS selama 3 musim dengan kontrak yang diajukan pemain. Bersedia menerima pembayaran kontrak dengan bertahap.

Bersedia mematuhi disiplin yang berlaku. Bersedia menerima pemotongan gaji 0,25 persen dari jumlah kontrak kalau melanggar disiplin. Bersedia diberhentikan oleh pengurus kalau tidak memiliki kontribusi yang jelas, atau kalau pindah ke klub lain dalam masa kontrak harus mengembalikan nilai kontrak yang pernah diterima dari PSMS.

Pemain nonliga yang ikuti seleksi, langsung meneken kesepakatan itu. Sedangkan pemain yang sudah berpengalaman, memilih untuk menunda. Mereka yang belum meneken antara lain Harry Syahputra, Bona Simanjuntak, Novianto, dan Niko Susanto. Affan Lubis, Anda Hermawan, Doni F Siregar, dan Reswandi juga enggan meneken kesepakatan itu.

Meski demikian, pada sesi latihan yang digelar sore harinya, seluruh pemain seleksi masih terlihat hadir ikuti proses jalannya latihan

Wednesday, August 5, 2009

PSMS targetkan promosi LSI

Promosi ke Liga Super Indonesia 2010 merupakan target harga mati PSMS Medan. Guna mencapai target itu, Ketua Umum Drs H Dzulmi Edin MSi minta kepada pelatih Suimin Dihardja benar-benar menemukan pemain-pemain berkualitas masuk skuad The Killer dalam kompetisi Divisi Utama 2009/2010.

Namun menurut Ketua Umum PSMS itu didampingi beberapa kandidat pengurus PSMS periode 2009/2013 seperti Ketua Harian Drs H Randiman Tarigan, Sekum H Hardi Mulyono SE MAP, Julius Raja SE, Drs H Freddy Hutabarat dan pelatih Suimin di sela-sela seleksi fisik di Stadion Teladan Medan, Sabtu, pihaknya tidak akan mencampuri urusan pemilihan pemain maupun masalah teknik tim.

"Pengurus hanya mengurus manajemen. Masalah pemain dan teknik adalah urusan pelatih," ujar Eldin yang juga Sekda Pemkot Medan sekaligus mengakui optimis Suimin yang memiliki segudang pengalaman dan ketrampilan bakal mewujudkan target pengurus PSMS.

Eldin cs mendukung sepenuhnya niat Suimin yang akan menggunakan anak-anak Medan, karena anak daerah memiliki kelebihan yang tidak dimiliki pemain dari luar Medan, yaitu fanatisme.

"Kalau anak Medan sudah berkumpul dalam satu tim, fanatisme The Killer akan muncul dengan sendirinya. Kalau PSMS sudah bermain dengan fanatismenya, lawan manapun akan kesulitan menghadapinya," timpal Randiman.

Jumlah 200 pemain yang mengikuti seleksi sejak dari awal yang begitu mbludak ditambah pemain yang yang pernah merumput di Liga sebanyak 45 orang, membuktikan antusias masyarakat bola di Medan terhadap PSMS cukup tinggi dan harus disambut positif.

Secara terpisah, pelatih Suimin menegaskan pihaknya terpaksa mencoret Anda Hermawan dari seleksi PSMS karena sejak hari pertama hingga terakhir seleksi fisik (31/7, 1/8), pemain asal Pupuk Kaltim Bontang itu tidak hadir tanpa pemberitahuan sehingga digantikan Bananda.

Suimin juga mengakui sebelum pihaknya menetapkan pemain-pemain untuk masuk skuad tim A dan B, mereka seluruhnya akan menjalani tes kesehatan pada Senin (3/8) di Unimed Medan.

Empat pemain gagal tes kesehatan

Empat pemain seleksi PSMS Medan gagal menjalani tes kesehatan, setelah mangkir saat tes dilakukan di Unimed Medan, Selasa. Beruntung, keempatnya masih diberi toleransi untuk mengikuti tes pada hari lain.

Salah seorang tim talent scouting, H Saryono, ketika dikonfirmasi di Stadion Teladan Medan mengaku, keempatnya gagal tes kesehatan yang diwajibkan pengurus PSMS sebelum ditetapkan masuk skuad The Killer.

Tetapi ketidakhadiran mereka punya alasan dan pihak tim talent scouting bisa menerimanya. Keempatnya akan menjalani tes kesehatan pada hari lain yang ditentukan kemudian. Namun, bila tes kesehatan kedua nanti keempatnya juga absen, mereka akan mendapat sanksi pencoretan.

Hasil tes kesehatan itu pun belum ditetapkan jadwal pengumumannya, karena harus dibicarakan terlebih dahulu dengan Ketua Umum Drs H Dzulmi Eldin MSi. Pelatih Suimin Dihardja mengaku, tes kesehatan merupakan salah satu syarat menjadi pemain PSMS dan ini telah ditetapkan Ketua Umum.

Pada seleksi Selasa, Suimin menggelar latihan game dan menempatkan beberapa pemain debutan di posisi striker seperti Jecky Pasarella, Chico Maradona, Hardi Citra, A Afandi, Irwansyah Sinaga dan Marwin Hanafi bersama pemain-pemain Liga seperti Nico Susanto dan Zulkarnaen.

Malah Suimin, menyadari tim asuhannya minim striker, mencoba centre back Chico Maradono yang memiliki shooting keras dan fisik yang memenuhi persyaratan menjadi striker. Sayangnya, Chico belum dapat memenuhi keinginan pelatih mengingat kebiasaannya sebagai pemain bawah masih cukup mempengaruhi permainannya.

"Namanya pun baru pertama kali, jadi biasalah penampilan Chico masih belum memuaskan. Tapi saya yakin dia akan menjadi striker handal," kata pelatih kampung tersebut.

Hal senada diungkapkan tiga mantan pemain PSMS, yakni Drs Benny Tomasoa, Nirwanto dan Suheri. Suheri malah memuji para gelandang yang sudah memperlihatkan gaya permainan PSMS.

“Seleksi akan terus dilakukan hingga sepekan ini,” timpal kandidat pengurus PSMS Julius Raja SE yang mendampingi Suimin.

“Pada Rabu pagi ini mulai pukul 10.00 WIB di Stadion Teladan, akan dilakukan tatap muka antara Ketua Umum PSMS bersama para kandidat pengurus dan calon pemain,” tambah Saryono.

Home Base di Kebun Bunga

Sedikit demi sedikit, persiapan pengurus PSMS membentuk tim yang tangguh untuk mengarungi kompetisi Divisi Utama 2009/2010 mulai terlihat. Setelah menyeleksi pemain dan mempersiapkan pelatih, pengurus kini fokus membenahi Stadion Kebun Bunga. Stadion ini akan diplot sebagai home base, tempat latihan dan mes pemain.

Senin (3/8) pagi, Ketua Umum PSMS, Dzulmi Eldin dan perangkat pengurus lainnya memantau kondisi stadion di Jalan Candi Borobudur Medan itu. Direncanakan, seluruh pemain yang lolos seleksi akan langsung ditempatkan di mes lingkungan stadion.

“Urusan rehab stadion, dananya sudah ada dan sudah disetujui oleh DPRD. Kita tinggal menanti realisasi rehabnya saja. Yang jelas dalam waktu dekat ini akan segera dikerjakan,” ungkap Ketua Harian PSMS, Randiman Tarigan, kemarin (3/8).

Bukan hanya Stadion Kebun Bunga yang diperbaiki. Stadion Teladan sebagai stadion Ayam Kinantan menjamu lawan-lawannya juga akan ’disulap’. Kabarnya, perbaikan stasion ini sedang dalam proses tender.

Berbicara soal kejelasan sumber dana untuk kompetisi, pengurus PSMS optimis akan segera tuntas. Menurut Randiman, sejauh ini tiga sumber dana dari sponsor masih terus dijajaki. Pengurus yakin PSMS bisa berbicara musim ini. “Pokoknya kita usahakan sekuat tenaga. Untuk urusan sponsor sedang kita kejar. Intinya, PSMS pasti bisa bangkit kembali,” kata Randiman yakin.
Syukurnya, kata Randiman, pemain hasil seleksi tahap awal serta dan pelatih masih bertahan dengan kondisi ini. Kemarin, tes kesehatan sudah digelar. Saat ini seleksi sudah masuk tahapan pembentukan skuad utama dan skuad bayangan.

Pengurus boleh saja terlihat santai dan penuh percaya diri sampai saat ini. Namun sejumlah pemain yang diseleksi mulai menunjukkan kebimbangan. Eks pemain liga mulai menanyakan kejelasan masa depan bersama PSMS. Bahkan beberapa di antara mereka mulai sering absen. Pada seleksi terakhir kemarin, tercatat empat pemain tidak hadir yakni Affan Lubis, Doni F Siregar, Wijay dan Harry Syahputra. Ditengarai para pemain yang sudah punya nama ini mulai mengalihkan perhatian kepada klub lain yang masih membutuhkan tenaga mereka.

Doni Siregar misalnya. Pemain yang berposisi sebagai gelandang ini sedang memikirkan untuk memperpanjang kontraknya di Persijap. “Kalau ada yang lebih jelas, saya akan memutuskan yang terbaik bagi karir dan masa depan saya pastinya. Tapi untuk itu saya harus berpikir dengan jernih. Nanti pasti akan saya putuskan,” beber Doni, kemarin

Markus Horison Masih Mencari Klub yang Cocok


Kiper tim nasional Indonesia, Markus Horison masih menganggur. Markus belum mendapat klub setelah mengakhiri kebersamaannya dengan PSMS Medan belum lama ini.

Markus memilih balik kandang dari Persik Kediri pada putaran 2 Liga Super Indonesia (LSI) 2008/2009 lalu. Sayangnya, kehadirannya tak mampu menyelamatkan PSMS dari jurang degradasi.

PSMS akhirnya degradasi ke Divisi Utama setelah di babak play off, Juni 2009, dikalahkan Persebaya lewat sebuah drama adu penalti. Green Force pun menggantikan posisi PSMS di LSI 2009/2010.

Markus tak ingin berlaga di kasta kedua sepakbola nasional itu. Karena itu, dia memilih untuk meninggalkan PSMS. Namun, Markus belum mendapat klub yang diinginkannya.

"Saya sudah tidak di PSMS lagi. Saat ini saya masih mencari klub yang cocok," kata markus saat dihubungi VIVAnews.

Persisam sempat menaruh hati kepada Markus. Namun, belakangan tim berjuluk Elang Borneo itu mengurungkan niatnya untuk mendatangkan Markus. Saat ini, Persisam bahkan sudah menggelar TC di Batu Malang, tanpa kehadiran Markus.

"Saya masih berada di Medan. Sampai saat ini belum ada klub yang cocok. Karena itu, saya masih menunggu tawaran dari klub-klub yang lain," tandas Markus.

Tuesday, August 4, 2009

Markus Horison, Belum Sempat Telepon Mbah Surip


Kepergian Mbah Surip menyisakan duka yang mendalam di hati kiper tim nasional Indonesia, Markus Horison. Markus yang mengidolakan Mbah Surip belum sempat berbicara langsung dengan pelantun lagu 'Tak Gendong Kemana-mana' itu.

Markus merupakan idola Mbah Surip, demikian juga sebaliknya. Kedua figur publik ini memang saling mengidolakan.

Saat menghadiri sebuah acara di tvone, awal Juli 2009, Mbah Surip tidak segan-segan memeluk mantan kiper Persik Kediri dan PSMS Medan.

"Ini pemain idola saya. Ha..ha..ha," kata Mbah Surip dengan tawa khasnya.

Awalnya Markus kaget dengan sikap Mbah Surip itu. Namun, belakangan dia mengaku sangat tersanjung jadi idola Mbah Surip.

"Biasanya orang-orang yang mengidolakan Mbah Surip. Saya hampir tidak percaya kalau dia kenal dan mengidolakan saya," kata Markus saat dihubungi VIVAnews, Selasa 4 Agustus 2009.

Itu merupakan pertemuan pertama dan terakhir Markus dengan Mbah Surip. Pasalnya, penyanyi nyentrik dengan rambut gimbal itu telah meninggal dunia, Selasa 4 Agustus 2009, sekitar pukul 10.30 WIB.

"Saya baru dengar kabar ini saat membuka telepon genggam saya. Dan saya nyaris tidak percaya. Terus terang, saya sangat sedih dan nyaris tidak percaya dengan kabar ini," kata Markus.

Kesedihan Markus semakin dalam setelah dia gagal berkomunikasi langsung dengan fansnya itu. Padahal, sejak sepekan lalu, dia sudah mencari tahu nomor telepon Mbah Surip.

"Saya ingin sekali berbicara dengan Mbah Surip. Saya sudah minta nomornya sejak sepekan lalu kepada teman saya yang ada di Jakarta," lanjut Markus.

"Tapi sampai saat ini, saya tidak berhasil mendapatkannya. Kalau ada di Jakarta, saya pasti akan melayat almarhum. Selamat jalan Mbah Surip!" ujar Markus.