Giliran Bintang Medan, nama lain PSMS untuk tampil di Liga Primer Indonesia (LPI), menerima modal Rp1 miliar dari konsorsium LPI tinggal menunggu waktu. Semua masih menanti hasil verifikasi dari pihak LPI.
Bintang Medan yang kabarnya akan diisi pemain besutan Suharto, sudah diverifikasi sejak beberapa waktu lalu. Namun hingga kini hasilnya belum diumumkan oleh LPI. “Kita sifatnya menanti hasil verifikasi saja. Kalau sudah ada hasilnya, maka akan diberikan. Tapi tak tahu apakah langsung utuh Rp1 miliar atau dicicil,” sebut Agus Suriono sekretaris PSMS yang dipercaya bertanggung jawab atas keikutsertaan di LPI.
Nah, jika uang segar itu sudah masuk ke rekening Bintang Medan, maka dana itu langsung digunakan untuk membenahi tim. Prioritas utama kabarnya untuk mendatangkan pemain asing, dan ikat kontrak pemain lokal.
“Dana itu kan modal untuk mandiri. Maka kita harus benar-benar memanfaatkan agar ke depannya klub ini mampu mandiri. Semua bidang akan kita danai lewat dana awal itu,” terang Agus.
Sementara itu, klub asuhan Suharto yang kini lebih dikenal PSMS ‘President’ oleh para pendukung setianya terus berbenah. Meski belum dihuni pemain asing, namun kepercayaan diri membuncah. Seperti yang diutarakan Suharto beberapa waktu lalu, timnya siap turun di kompetisi mana saja. (ful)
Kumpulan Berita Tentang PSMS Medan Teruskan Perjuangan MU PSMS Medan "Koe" Dukung Terus PSMS Medan ....
Monday, November 8, 2010
Bintang Medan Belum Dapat Rp1 Miliar
Konsorsium PT Liga Primer Indonesia (LPI) mulai membuktikan omongannya. Saat ini klub-klub yang berkomitmen ikut kompetisi sudah dikucuri dana. Masing-masing klub kebagian dana awal Rp1 miliar.
Menariknya, PSMS yang memakai baju Bintang Medan untuk LPI malah belum mengetahui hal tersebut. Sekretaris Umum PSMS, Idris, menegaskan hal tersebut ketika dikonfirmasi Sumut Pos. “Belum ada. Kita malah tak tahu,” katanya, Kamis (4/11).
Idris menambahkan, jika memang dana tersebut dicairkan, Bintang Medan harusnya dapat. “Itu kan untuk peserta, jadi kita tunggu saja. Yang, jelas saya belum tahu,” tambahnya.
Apa yang dikatakan Idris ini berbanding terbalik dengan Semarang United. Direktur Utama Semarang United, Novel Al Bakrie, mengaku timnya sudah mendapat dana awal Rp1 miliar dari LPI. Dana itu sebagian sudah digunakan untuk memberi uang muka kepada 15 pemain lokal.
“Kami sudah mendapat kucuran dana Rp 1 miliar dari LPI. Setelah ini kami akan mengajukan calon skuad tim kepada konsorsium dan mereka yang akan memberesi persoalan kontraknya,” kata Novel.
Hal senada juga diungkapkan Direktur Utama Batavia Persitara Yon Moeis. Dia mengaku timnya sudah mulai mendapat kucuran dana dari konsorsium LPI. “Dari alokasi Rp1 miliar, sementara ini baru kami terima Rp350 juta. Sisanya tidak lama lagi akan cair,” ujarnya.
Dana yang sudah diterima itu langsung dibagikan kepada pemain untuk kesepakatan kontrak. Saat ini Tim Batavia Persitara FC tengah bergerak mencari pelatih usai ditinggal Suimin Diharja yang hengkang ke Persijap Jepara belum lama ini. Kabarnya Batavia FC akan merekrut satu pelatih asing kelahiran Brasil yang menetap di Spanyol. Menurut Yon Moeis pelatih asing itu akan datang ke Indonesia dalam waktu dekat ini. “Nama pelatih itu Roberto Luiz Bianchi Pelliser, dia akan terbang dari Madrid Jumat (5/11), dan akan datang di Indonesia hari Sabtu (6/11),” jelas Yon. (ali/jpnn/rmd)
Menariknya, PSMS yang memakai baju Bintang Medan untuk LPI malah belum mengetahui hal tersebut. Sekretaris Umum PSMS, Idris, menegaskan hal tersebut ketika dikonfirmasi Sumut Pos. “Belum ada. Kita malah tak tahu,” katanya, Kamis (4/11).
Idris menambahkan, jika memang dana tersebut dicairkan, Bintang Medan harusnya dapat. “Itu kan untuk peserta, jadi kita tunggu saja. Yang, jelas saya belum tahu,” tambahnya.
Apa yang dikatakan Idris ini berbanding terbalik dengan Semarang United. Direktur Utama Semarang United, Novel Al Bakrie, mengaku timnya sudah mendapat dana awal Rp1 miliar dari LPI. Dana itu sebagian sudah digunakan untuk memberi uang muka kepada 15 pemain lokal.
“Kami sudah mendapat kucuran dana Rp 1 miliar dari LPI. Setelah ini kami akan mengajukan calon skuad tim kepada konsorsium dan mereka yang akan memberesi persoalan kontraknya,” kata Novel.
Hal senada juga diungkapkan Direktur Utama Batavia Persitara Yon Moeis. Dia mengaku timnya sudah mulai mendapat kucuran dana dari konsorsium LPI. “Dari alokasi Rp1 miliar, sementara ini baru kami terima Rp350 juta. Sisanya tidak lama lagi akan cair,” ujarnya.
Dana yang sudah diterima itu langsung dibagikan kepada pemain untuk kesepakatan kontrak. Saat ini Tim Batavia Persitara FC tengah bergerak mencari pelatih usai ditinggal Suimin Diharja yang hengkang ke Persijap Jepara belum lama ini. Kabarnya Batavia FC akan merekrut satu pelatih asing kelahiran Brasil yang menetap di Spanyol. Menurut Yon Moeis pelatih asing itu akan datang ke Indonesia dalam waktu dekat ini. “Nama pelatih itu Roberto Luiz Bianchi Pelliser, dia akan terbang dari Madrid Jumat (5/11), dan akan datang di Indonesia hari Sabtu (6/11),” jelas Yon. (ali/jpnn/rmd)
Si Kurus Betah di Medan
Nama Kurniawan Dwi Julianto masih tenar di kancah sepak bola nasional. Dan ketika pemain yang akrab dipanggil ‘Si Kurus’ resmi berkostum PSMS musim ini, pendukung setia pun menyambut baik. Berbekal nama besar dan seabrek pengalaman, membuat nama Kurniawan dielu-elukan.
Menariknya lagi, Kurniawan juga masuk daftar pemain yang berpeluang jadi kapten tim. Dia bersaing dengan dua nama Zulkarnaen dan Sahbani.
Tapi ditanya soal ini, ia tak begitu anstusia. “Wah soal kapten tim itu terserah pelatih. Saya tidak maksa mau jadi kapten,” katanya saat dihubungi Jumat (5/11) malam. “Yang penting, tim main bagus dan meraih tiga angka. Itu yang jadi target saya,” sambung pemain yang akrab disapa Si Kurus itu.
Ngomong-ngomong, Kurniawan ternyata sudah mulai kerasan atau betah tinggal di Kota Medan. Menurutnya Medan kota yang bagus. “Ya sudahlah. Saya betah di sini. Kotanya bagus, tim solid. Pengurus dan fans memberi semangat kepada saya untuk tampil lebih baik,” kata Kurniawan. Selama di Medan, Kurniawan mengaku belum banyak kelayapan ke mana-mana. “Paling ke Merdeka Walk, mal dan tempat di inti kota saja,” katanya sambil senyum.
Nah, kira-kira ada tidak ya target gol yang akan dicetak Kurniawan di PSMS? Menjawab itu, Kurniawan tak muluk-muluk. Ia lebih berharap tim bisa tampil kompak dan meraih kemenangan. “Kalau target gol tentu ada. Karena itu tugas saya sebagai penyerang. Tapi saya lebih mengedepankan kepentingan tim dan kekompakan. Kalau ada peluang, pasti saya akan usahakan cetak gol sebanyak-banyaknya,” pungkasnya. (ful)
Menariknya lagi, Kurniawan juga masuk daftar pemain yang berpeluang jadi kapten tim. Dia bersaing dengan dua nama Zulkarnaen dan Sahbani.
Tapi ditanya soal ini, ia tak begitu anstusia. “Wah soal kapten tim itu terserah pelatih. Saya tidak maksa mau jadi kapten,” katanya saat dihubungi Jumat (5/11) malam. “Yang penting, tim main bagus dan meraih tiga angka. Itu yang jadi target saya,” sambung pemain yang akrab disapa Si Kurus itu.
Ngomong-ngomong, Kurniawan ternyata sudah mulai kerasan atau betah tinggal di Kota Medan. Menurutnya Medan kota yang bagus. “Ya sudahlah. Saya betah di sini. Kotanya bagus, tim solid. Pengurus dan fans memberi semangat kepada saya untuk tampil lebih baik,” kata Kurniawan. Selama di Medan, Kurniawan mengaku belum banyak kelayapan ke mana-mana. “Paling ke Merdeka Walk, mal dan tempat di inti kota saja,” katanya sambil senyum.
Nah, kira-kira ada tidak ya target gol yang akan dicetak Kurniawan di PSMS? Menjawab itu, Kurniawan tak muluk-muluk. Ia lebih berharap tim bisa tampil kompak dan meraih kemenangan. “Kalau target gol tentu ada. Karena itu tugas saya sebagai penyerang. Tapi saya lebih mengedepankan kepentingan tim dan kekompakan. Kalau ada peluang, pasti saya akan usahakan cetak gol sebanyak-banyaknya,” pungkasnya. (ful)
Dua Kandang, Tiga Away
Tampaknya ada keuntungan bagi PSMS menatap laga pembuka Divisi Utama musim ini. Dua laga awal digelar di Stadion Teladan. Lawan yang dihadapi cukup berat, yakni Persitara (19/11) disusul Persikabo Bogor (23/11). Enam poin wajib diamankan tentunya.
Untuk memantapkan persiapan, skuad PSMS masih akan digeber dengan sejumlah uji coba. Termasuk upaya untuk meruncingkan lini depan, yang hingga kini masih dianggap tumpul. Khusus untuk lini depan, sorotan mengarah kepada sejumlah nama besar, yakni Kurniawan Dwi Julianto dan Gaston Castano. Meski diperkuat pemain sarat pengalaman, namun pundi-pundi gol di partai uji coba urung terkumpul maksimal.
“Secara teknis tim siap untuk Divisi Utama. Tim akan menggelar beberapa uji coba lagi dengan tim yang levelnya di bawah untuk memantapkan performa pemain,” kata Zulkarnain Pasaribu pelatih kepala PSMS, Sabtu (6/11). Meski demikian, Zul berharap kepada manajemen untuk segera melengkapi kebutuhan tim secepatnya.
Usai melakoni laga home, PSMS akan terbang ke provinsi tetangga Nanggroe Aceh Darusallam. Di sana, PSMS akan dihadapi Persiraja (28/11) disusul PSAP Sigli (2/12). Sedangkan satu away lagi digelar di Bengkulu menghadapi PS Bengkulu (7/12). (ful)
Untuk memantapkan persiapan, skuad PSMS masih akan digeber dengan sejumlah uji coba. Termasuk upaya untuk meruncingkan lini depan, yang hingga kini masih dianggap tumpul. Khusus untuk lini depan, sorotan mengarah kepada sejumlah nama besar, yakni Kurniawan Dwi Julianto dan Gaston Castano. Meski diperkuat pemain sarat pengalaman, namun pundi-pundi gol di partai uji coba urung terkumpul maksimal.
“Secara teknis tim siap untuk Divisi Utama. Tim akan menggelar beberapa uji coba lagi dengan tim yang levelnya di bawah untuk memantapkan performa pemain,” kata Zulkarnain Pasaribu pelatih kepala PSMS, Sabtu (6/11). Meski demikian, Zul berharap kepada manajemen untuk segera melengkapi kebutuhan tim secepatnya.
Usai melakoni laga home, PSMS akan terbang ke provinsi tetangga Nanggroe Aceh Darusallam. Di sana, PSMS akan dihadapi Persiraja (28/11) disusul PSAP Sigli (2/12). Sedangkan satu away lagi digelar di Bengkulu menghadapi PS Bengkulu (7/12). (ful)
PSMS, Waspada pada kinerja wasit
MEDAN-Persiapan menuju musim Divisi Utama 2010/2011 bagi PSMS tak sekadar soal skuad saja. Segala lini wajib diperhatikan, baik soal gizi, kostum, dan sebagainya. Dan, tidak lupa soal nonteknis.
Setidaknya hal ini diungkapkan asisten manajer PSMS, Benny Tomasoa. Menurut lelaki berdarah Ambon ini, kadang soal nonteknis malah lebih berperan untuk hasil akhir pertandingan. Ya, Benny memang sedang menyoroti kinerja perangkat pertandingan yang sering merugikan tim yang pertandingan. Contoh nyata adalah pengalaman PSMS saat menjalani Divisi Utama musim lalu.
Benny menerangkan, meski secara kualitas skuad PSMS musim lalu berada pada level pas-pasan, kekalahan yang dialami PSMS bukan semata-mata karena kekurangsiapan materi yang dimiliki. Segi nonteknis menjadi hal nomor satu yang menggagalkan tim untuk meraih prestasi yang lebih baik.
“Berapa kali PSMS dikerjai musim lalu? Tidak hanya partai tandang, tapi di partai kandang sekalipun, tim tetap dikerjai. Perilaku berat sebelah oknum wasit yang memimpin pertandingan menjadi penyebab kekalahan,” ungkapnya, Minggu (7/11).
Kata fair play, tambah Benny, yang dilukis pada bendera sebelum pertandingan sepak bola merupakan slogan yang diharapkan bisa membuat kedua tim sepak bola bermain sportif dan wasit berlaku adil. Namun kenyataan di lapangan tidak selalu seiring dengan slogan tersebut. Masih tetap ada wasit yang berlaku curang dan berpihak kepada salah satu klub yang bertanding serta merugikan tim yang lain termasuk PSMS. “Segi nonteknis tetap bisa menjadi kendala bagi perolehan hasil pertandingan bagi PSMS Medan,” aku Benny.
Namun, diakuinya, tidak banyak yang bisa dilakukan untuk mencegah hal itu terulang kembali selain berharap PSSI bisa mengawasi kinerja wasit. “Ya, berharap agar oknum wasit bisa menerima sanksi yang tegas,” tambahnya. (ful)
Setidaknya hal ini diungkapkan asisten manajer PSMS, Benny Tomasoa. Menurut lelaki berdarah Ambon ini, kadang soal nonteknis malah lebih berperan untuk hasil akhir pertandingan. Ya, Benny memang sedang menyoroti kinerja perangkat pertandingan yang sering merugikan tim yang pertandingan. Contoh nyata adalah pengalaman PSMS saat menjalani Divisi Utama musim lalu.
Benny menerangkan, meski secara kualitas skuad PSMS musim lalu berada pada level pas-pasan, kekalahan yang dialami PSMS bukan semata-mata karena kekurangsiapan materi yang dimiliki. Segi nonteknis menjadi hal nomor satu yang menggagalkan tim untuk meraih prestasi yang lebih baik.
“Berapa kali PSMS dikerjai musim lalu? Tidak hanya partai tandang, tapi di partai kandang sekalipun, tim tetap dikerjai. Perilaku berat sebelah oknum wasit yang memimpin pertandingan menjadi penyebab kekalahan,” ungkapnya, Minggu (7/11).
Kata fair play, tambah Benny, yang dilukis pada bendera sebelum pertandingan sepak bola merupakan slogan yang diharapkan bisa membuat kedua tim sepak bola bermain sportif dan wasit berlaku adil. Namun kenyataan di lapangan tidak selalu seiring dengan slogan tersebut. Masih tetap ada wasit yang berlaku curang dan berpihak kepada salah satu klub yang bertanding serta merugikan tim yang lain termasuk PSMS. “Segi nonteknis tetap bisa menjadi kendala bagi perolehan hasil pertandingan bagi PSMS Medan,” aku Benny.
Namun, diakuinya, tidak banyak yang bisa dilakukan untuk mencegah hal itu terulang kembali selain berharap PSSI bisa mengawasi kinerja wasit. “Ya, berharap agar oknum wasit bisa menerima sanksi yang tegas,” tambahnya. (ful)
Medan Fans Club dan SMeCK
Pengurus PSMS bertemu dengan dua basis suporter di Restoran Garuda Jalan Adam Malik Medan, Sabtu (6/11) kemarin. Pertemuan itu penting, sebab antara klub dan pengurus butuh satu kesepakatan yang intinya bertujuan memajukan PSMS.
Dua basis suporter yang diundang adalan Medan Fans Club (PMFC) dan Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligans. Sekretaris Umum PSMS Idris mengatakan, jelang bergulirnya Divisi Utama, PSMS punya banyak pekerjaan yang harus dibenahi, salah satunya adalah menyukseskan pertandingan PSMS khususnya laga kandang.
“Kami berharap bisa melibatkan suporter untuk bekerjasama dengan PSMS menyukseskan perhelatan Divisi Utama yang akan bergulir 19 November nanti. Lagipula suporter adalah bagian yang tidak bisa dilepaskan dari klub,” ujarnya.
Pada silaturahmi yang juga dihadiri Asisten Manajer PSMS Benny Tomasoa, Pelatih PSMS Zulkarnain Pasaribu dan Asisten Suyono, PSMS melakukan sosialisasi program yang dibuat untuk dijalankan kepada pihak suporter untuk dibicarakan lebih lanjut di hari berikutnya.
Pihak suporter berharap pengurus juga bisa mencarikan jalan keluar atas beberapa hal yang mereka minta. Seperti harga tiket dan permintaan agar pertandingan kandang digelar di malam hari. Termasuk juga sosialisasi PSMS ke sekolah-sekolah di Medan dan sekitarnya.
“Mudah-mudahan semangat kerjasama dengan suporter ini bisa mencapai prestasi puncaknya tahun ini,” kata Idris lagi.
Sementara Benny Tomasoa menambahkan, hasil pertemuan tersebut akan ditindaklanjuti PSMS. “Semua masukan yang disampaikan supporter akan kami pertimbangkan dan akan diberikan jawaban secepatnya,” kata Benny.
Sementara itu, Ketua SMeCK Hooligans Wahyudinata Simangunsong mengatakan, silaturahmi yang dirangkai dengan makan siang itu dilakukan untuk menyatukan visi-misi antara PSMS dan suporter.
“Pertemuan ini sebagai ajang rembuk awal dengan PSMS, seperti waktu pertandingan, harga tiket serta konsep launching nanti. Intinya untuk mendekatkan suporter dan pengurus mencapai kata sepakat atas masukan-masukan program yang disampaikan,” katanya.
Selanjutnya, SMeCK dan Fans Club akan menggelar pertemuan lagi mungkin Senin (8/11) nanti untuk memutuskan langkah-langkah yang akan diambil. (ful)
Dua basis suporter yang diundang adalan Medan Fans Club (PMFC) dan Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligans. Sekretaris Umum PSMS Idris mengatakan, jelang bergulirnya Divisi Utama, PSMS punya banyak pekerjaan yang harus dibenahi, salah satunya adalah menyukseskan pertandingan PSMS khususnya laga kandang.
“Kami berharap bisa melibatkan suporter untuk bekerjasama dengan PSMS menyukseskan perhelatan Divisi Utama yang akan bergulir 19 November nanti. Lagipula suporter adalah bagian yang tidak bisa dilepaskan dari klub,” ujarnya.
Pada silaturahmi yang juga dihadiri Asisten Manajer PSMS Benny Tomasoa, Pelatih PSMS Zulkarnain Pasaribu dan Asisten Suyono, PSMS melakukan sosialisasi program yang dibuat untuk dijalankan kepada pihak suporter untuk dibicarakan lebih lanjut di hari berikutnya.
Pihak suporter berharap pengurus juga bisa mencarikan jalan keluar atas beberapa hal yang mereka minta. Seperti harga tiket dan permintaan agar pertandingan kandang digelar di malam hari. Termasuk juga sosialisasi PSMS ke sekolah-sekolah di Medan dan sekitarnya.
“Mudah-mudahan semangat kerjasama dengan suporter ini bisa mencapai prestasi puncaknya tahun ini,” kata Idris lagi.
Sementara Benny Tomasoa menambahkan, hasil pertemuan tersebut akan ditindaklanjuti PSMS. “Semua masukan yang disampaikan supporter akan kami pertimbangkan dan akan diberikan jawaban secepatnya,” kata Benny.
Sementara itu, Ketua SMeCK Hooligans Wahyudinata Simangunsong mengatakan, silaturahmi yang dirangkai dengan makan siang itu dilakukan untuk menyatukan visi-misi antara PSMS dan suporter.
“Pertemuan ini sebagai ajang rembuk awal dengan PSMS, seperti waktu pertandingan, harga tiket serta konsep launching nanti. Intinya untuk mendekatkan suporter dan pengurus mencapai kata sepakat atas masukan-masukan program yang disampaikan,” katanya.
Selanjutnya, SMeCK dan Fans Club akan menggelar pertemuan lagi mungkin Senin (8/11) nanti untuk memutuskan langkah-langkah yang akan diambil. (ful)
Launcing Pemain 14 November
Kompetisi sudah di ambang pintu, PSMS pun berencana mengenalkan diri ke publik sepak bola Kota Medan dan sekitarnya. Untuk berkenalan dengan khalayak ramai, PSMS akan diluncurkan segera pada 14 November mendatang. Tapi jadwal itu belum fix benar.
Konsep yang akan diusung juga terpikirkan. Maka itu, pada pertemuan dengan para fans kemarin, pengurus berharap ada solusi launching yang siap digeber.
Namun yang pasti, upaya launching disiapkan dengan gelegar meriah.
“Launching rencananya tanggal 14 November nanti. Konsep sementara dengan sederhana, namun kita upayakan tetap meriah,” kata Idris Sekum PSMS. (ful)
Konsep yang akan diusung juga terpikirkan. Maka itu, pada pertemuan dengan para fans kemarin, pengurus berharap ada solusi launching yang siap digeber.
Namun yang pasti, upaya launching disiapkan dengan gelegar meriah.
“Launching rencananya tanggal 14 November nanti. Konsep sementara dengan sederhana, namun kita upayakan tetap meriah,” kata Idris Sekum PSMS. (ful)
PSMS Belum Terdaftar Badan Liga Indonesia
Dari sejumlah kontestan yang bakal berlaga di Divisi Utama Liga Indonesia, PSMS masuk klub yang persiapannya sudah oke. Kerangka tim termasuk legiun asing sudah selesai dibentuk sejak beberapa bulan lalu. Artinya, Taji Ayam Kinantan sudah siap benar menerkam lawan-lawannya guna capai target kembali ke Indonesian Super League (ISL).
Sayangnya, skuad PSMS yang bakal diturunkan untuk berlaga di Divisi Utama belum didaftarkan ke Badan Liga Indonesia (BLI). Di situs resmi Liga Indonesia, PSMS termasuk salah satu yang belum mencantumkan skuadnya. Sedangkan klub se-kota Pro Titan sudah melengkapinya.
Begitu juga dengan klub-klub yang bakal jadi saingan di wilayah I Divisi Utama. Nama besar seperti Persitara, Persita, Persipasi, Persikabo, hingga PSAP Sigli sudah melengkapi skuadnya. “Sudah kita lengkapi. Tinggal daftarkan saja. Kita menanti sampai semua administrasi benar-benar kelar,” sebut Benny Tomasoa asisten manajer tim yang baru saja kembali dari Jakarta untuk mengurus masalah ini, Jumat (5/11).
Persoalan memang tampak tak ada lagi, terlebih untuk pemain lokal. Bahkan, enam pemain magang sudah dialihkan statusnya menjadi pemain profesional. Yang masih dinanti adalah rampungnya administrasi pemain asing. “Kitas semua pemain asing sudah diurus. Tampaknya yang paling cepat siap milik Jose Sebastian. Milik Gaston dan Vagnes juga sedang proses,” sebut Benny.
Jika pemain asing sudah beres, dapat dipastikan pendaftaran skuad segera direalisasikan.
Meski demikian, Benny yakin PSMS sudah siap benar bertempur. Menilik persiapan tim lainnya, Benny optimis tim besutan Zulkarnain Pasaribu ini mampu berbicara banyak. “Dari kontestan yang ada, kita termasuk yang paling siap. Tim sudah dibentuk jauh-jauh hari. Makin hari persiapan makin baik, dan ada kemajuan. Semoga ini terpelihara hingga kompetisi nanti,” harap pria berdarah Ambon ini.
Sayang, isu pemecatan pelatih tiba-tiba saja beredar di kalangan pemain dan pengurus PSMS. Kabarnya, Zulkarnain Pasaribu bakal didepak karena berseberangan pola pikir dengan beberapa pengurus. Namun hal ini langsung dibantah Benny. “Sejauh ini tim sudah sangat kondusif. Isu pergantian pelatih ini jangan sampai memecah konsentrasi. Tidak ada itu. Saya termasuk yang tak setuju kalau ada pergantian pelatih, sementara kompetisi sudah diambang pintu,” lanjut Benny. (ful)
Sayangnya, skuad PSMS yang bakal diturunkan untuk berlaga di Divisi Utama belum didaftarkan ke Badan Liga Indonesia (BLI). Di situs resmi Liga Indonesia, PSMS termasuk salah satu yang belum mencantumkan skuadnya. Sedangkan klub se-kota Pro Titan sudah melengkapinya.
Begitu juga dengan klub-klub yang bakal jadi saingan di wilayah I Divisi Utama. Nama besar seperti Persitara, Persita, Persipasi, Persikabo, hingga PSAP Sigli sudah melengkapi skuadnya. “Sudah kita lengkapi. Tinggal daftarkan saja. Kita menanti sampai semua administrasi benar-benar kelar,” sebut Benny Tomasoa asisten manajer tim yang baru saja kembali dari Jakarta untuk mengurus masalah ini, Jumat (5/11).
Persoalan memang tampak tak ada lagi, terlebih untuk pemain lokal. Bahkan, enam pemain magang sudah dialihkan statusnya menjadi pemain profesional. Yang masih dinanti adalah rampungnya administrasi pemain asing. “Kitas semua pemain asing sudah diurus. Tampaknya yang paling cepat siap milik Jose Sebastian. Milik Gaston dan Vagnes juga sedang proses,” sebut Benny.
Jika pemain asing sudah beres, dapat dipastikan pendaftaran skuad segera direalisasikan.
Meski demikian, Benny yakin PSMS sudah siap benar bertempur. Menilik persiapan tim lainnya, Benny optimis tim besutan Zulkarnain Pasaribu ini mampu berbicara banyak. “Dari kontestan yang ada, kita termasuk yang paling siap. Tim sudah dibentuk jauh-jauh hari. Makin hari persiapan makin baik, dan ada kemajuan. Semoga ini terpelihara hingga kompetisi nanti,” harap pria berdarah Ambon ini.
Sayang, isu pemecatan pelatih tiba-tiba saja beredar di kalangan pemain dan pengurus PSMS. Kabarnya, Zulkarnain Pasaribu bakal didepak karena berseberangan pola pikir dengan beberapa pengurus. Namun hal ini langsung dibantah Benny. “Sejauh ini tim sudah sangat kondusif. Isu pergantian pelatih ini jangan sampai memecah konsentrasi. Tidak ada itu. Saya termasuk yang tak setuju kalau ada pergantian pelatih, sementara kompetisi sudah diambang pintu,” lanjut Benny. (ful)
Subscribe to:
Posts (Atom)