Monday, April 5, 2010

Pangdam siap dukung PSMS

Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI M Noer Muis menyatakan kesiapannya mendukung pembentukan tim PSMS Medan menghadapi kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2010/2011.

Menurut jendral berbintang dua itu di Stadion Teladan Medan, Selasa, usai memberi selamat kepada Bambang Tri Sanjaya cs yang mengalahkan Persires Rengat 1-0 lewat gol semata wayang Dodi Rahwana, persiapan Ayam Kinantan ini harus dimulai sekarang agar pembentukan timnya benar-benar matang.

Pangdam, langsung menyaksikan laga terakhir Ayam Kinantan pada kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia ini, menilai PSMS masih banyak kelemahan khususnya masalah stamina dan kualitas pemain yang kurang memiliki semangat juang bertanding tidak seperti masa jayanya di tahun 1960-an.

Kala itu, angkatan Ramli Yatim bersaudara (Ramlan Yatim) dan kawan-kawan menjadi tim tangguh di Indonesia dan bahkan Asia. Tercatat masa itu, mereka pernah menahan tim tangguh dari Uni Soviet tanpa gol di Olimpiade.

Lalu generasi selanjutnya terdiri dari angkatan Ahmadsyah Ipong Silalahi, Zulkarnaean Pasaribu, Yuswardi, Ronny Paslah cs yang dilanjutkan masa Sunardi B cs menjadikan PSMS tetap tangguh dan dianggap momok menakutkan oleh setiap lawan.

Namun sekarang kehebatan mereka mulai melorot dan ini harus dibangkitkan lagi di masa kepengurusan Ketua Umum Drs H Dzulmi Eldin. Didampingi Kapendam I Bukit Barisan Letkol Caj DR H Asren Nasution, Pangdam mengajak para komandan Koramil di Sumut membangkitkan persepakbolaan di daerahnya masing-masing. “Bila ini bisa terwujud, saya yakin akan banyak lahir-lahir bibit pesepakbola berkualitas,” katanya.

“Saya sendiri siap mendukung untuk memajukan persepakbolaan di Medan khsususnya dan Sumut umumnya,” kata mantan pemain PSSI Aceh Junior semasa SLTA dulu.

Terkait itu, Sekretaris Umum PSMS Idris SE menyambut baik sikap Pangdam dan pihaknya akan mengandeng beliau untuk membentuk tim PSMS yang tangguh menjelang kompetisi mendatang.

Atas keberhasilannya bertahan di Divisi Utama. Manajer Tim PSMS Drs Hendra DS merencanakan akan menjamu para anak yatim piatu sebagai rasa syukur atas keberhasilan Jecky Pasarella cs di Stadion Kebun Bunga Medan, Jumat (2/4) nanti.

KONI mengelar syukuran

Bertempat di Mess Kebun Bunga siang tadi, pengurus, manajemen dan KONI Medan mengundang seratus anak yatim dari Yayasan Al-Washliyah, Kecamatan Gedung Johor dan Yayasan Zending Islam dalam syukuran PSMS Medan.

Turut hadir pada gelaran itu di antaranya Sekum PSMS Idris SE, Manajer Drs Hendra DS, Ketua Umum KONI Medan Drs H Zulhifzi Lubis dan mantan Pj Walikota Medan, Rahudman Harahap.

Bersama dengan segenap pemain Ayam Kinantan, tak henti-hentinya ucapan syukur dikumandangkan atas keberhasilan PSMS bertahan di Divisi Utama. Tak lupa doa dipanjatkan agar PSMS meraih prestasi lebih baik di musim depan.

“Ini merupakan wujud syukur kita atas keberhasilan bertahan di Divisi Utama. Untuk itu, kita berikan sedikit santunan kepada seratus anak yatim. Kita mencoba berbagilah dengan mereka yang membutuhkan,” kata Sekum PSMS, Idris SE.

Pada kesempatan itu, mantan Pj Walikota Rahudman Harahap mengucapkan terima kasih atas perjuangan seluruh pemain menyelamatkan PSMS dari jurang degradasi. “Ini berbicara tentang harga diri kota Medan dan perjuangan kalian berhasil menyelamatkan PSMS. Ini merupakan kerja keras kalian,” ujarnya di hadapan M Affan Lubis cs.

Menurutnya, kondisi sulit yang terjadi belakangan ini di tubuh PSMS menjadi cambuk bagi seluruh awak tim untuk lebih baik lagi di kesempatan berikutnya. “Baik itu pengurus, manajemen, pelatih maupun pemain harus berfikir cara meningkatkan kualitas PSMS lebih baik ke depannya. Tentunya dengan manajemen yang modern dan pengayoman pengurus terhadap pemain itu bisa dilakukan,” pesannya.

Diakui Rahudman, situasi yang terjadi belakangan kurang menguntungkan bagi PSMS. Yang paling krusial akibat minimnya dana untuk pembiayaan kebutuhan tim selama satu musim kompetisi.

“Saya tahu PSMS belakangan dalam kondisi sulit dalam pendanaan. Untuk itu, anggaran PSMS dari APBD harus lebih ditingkatkan. Bahkan kalau perlu sampai 10 kali lipat,” tambahnya.

Lebih lanjut dikatakannya, kondisi PSMS harus menjadi perhatian bagi Walikota Medan mendatang. “PSMS adalah harga diri kota Medan dan ini tanggung jawab moral bagi Walikota Medan. Jadi siapapun Walikota Medan nanti, ke depannya harus bertanggung jawab dan memperhatikan kondisi Ayam Kinantan,” kata Rahudman lagi.

Lokal bertahan, Asing terbuang

PSMS segera menentukan langkahnya ke depan mengingat ambisi menggapai Liga Super Indonesia 2011 bukan hal mudah. Langkah pertama yang dilakukan pengurus dan manajemen adalah menentukan nasib para pemain yang ada saat ini.

Kepastian pun terjawab setelah pertemuan internal antara pengurus, manajemen dengan seluruh pemain PSMS di mess Kebun Bunga kemarin. Pertemuan itu menghasilkan keputusan di mana para pemain lokal tetap dipertahankan dan trio pemain asing tidak akan digunakan lagi jasanya.

Ini berarti Ikfepua Osas Marvellous Saha, Ogochukwu Daniel dan Nyeck Nyobe akan segera angkat kaki dari PSMS. Kontribusi ketiga pemain asing itu dianggap minim oleh pengurus dan manajemen.

“Kita sepakat untuk melepas ketiga pemain asing yang ada saat ini, sementara pemain lokal akan kita pertahankan dan libatkan pada pembentukan tim pertengahan April nanti,” kata Sekum PSMS Idris SE didampingi Manajer Drs Hendra DS.

Untuk penyelesaian hak ketiga legiun asing berupa gaji, pengurus dan manajemen berjanji segera melunasinya pada medio April nanti. Untuk pemain lokal yang dipertahankan, mereka akan tetap dibayarkan gajinya per bulan sampai Juli mendatang.

Uniknya, Saha cs memang tidak berniat lagi untuk memperkuat skuad Ayam Kinantan. Sebelum pertemuan, Saha malah menegaskan dirinya akan mencoba peruntungan di klub lain. “Di PSMS? Kayaknya nggak lagi lah,” katanya.

Sementara untuk kursi pelatih, PSMS berniat mempertahankan duet Zulkarnaen Pasaribu dan Amrustian untuk musim depan. "Memang belum ada pembicaraan langsung dengan mereka, tapi kita berniat untuk mempertahankan keduanya," ujar Hendra.

Keduanya juga dipercaya sebagai tim pencari bakat bersama Suyono dan Jamaluddin Hutauruk pada seleksi yang akan digelar pertengahan April nanti. Seleksi juga akan melibatkan Dinas Pemuda dan Olahraga Sumut (Disporasu).

“Kita harapkan klub-klub yang ada di Sumut mengirimkan pemain-pemain terbaiknya. Untuk pemain lokal yang ada saat ini, kami himbau agar masing-masing tetap menjaga kondisi,” ujar Idris.

Pengakuan Saha

Usai sudah kisah tiga legiun asing PSMS Medan. Keputusan pengurus dan manajemen untuk tidak memperpanjang kontrak Ikfepua Osas Marvellous Saha, Ogochukwu Daniel dan Nyeck Nyobe mengakhiri kiprah trio asing itu di Medan.

Namun ternyata keputusan tersebut memang sejalan keinginan ketiganya untuk tak lagi mengenakan kaos kebesaran PSMS. Seperti pengakuan striker PSMS asal Nigeria, Osas Saha, dirinya memang sudah memutuskan segera hengkang ke klub lain. Baginya, pengalaman semusim di PSMS sudah cukup membuatnya jenuh.

“Sudah cukuplah. Saya tidak akan bertahan di sini,” ucap Saha sambil menggeleng-gelengkan kepala saat ditanya tentang langkahnya ke depan.

Menurut Saha, satu hal yang diperlukan dalam sebuah tim adalah kenyamanan, bukan semata mengejar uang. Karena kenyamanan akan membuat suasana hati tenang dan hal itu yang tidak ia temukan sewaktu membela Ayam Kinantan.

“Kita bisa main bagus jika suasana hati kita senang, tidak sekedar uang. Kalau ada uang tapi hati kita tidak senang, sama saja,” ucap Saha.

Saha mencontohkannya saat membela PSDS musim lalu. Ketika itu suasananya dirasakannya sangat nyaman, meskipun kondisi keuangan klub memaksa mereka terlambat menerima gaji sampai hampir 10 bulan.

“Saya tidak akan pernah lupa waktu main di PSDS. Kebersamaannya sangat tinggi, kita susah dan senang sama-sama. Walau tidak ada uang, kita tetap hepi,” kenang pria yang mengaku bersahabat dengan mantan striker Inter, Obafemi Martins.

Ucapan Saha memang bukan bualan. Terbukti ia mencetak banyak gol untuk skuad Traktor Kuning. 18 gol dalam semusim membuatnya menjadi pujaan publik Deli Serdang dan rekor itu berbanding terbalik musim ini.

Kini Saha meminta pengurus dan Manajemen PSMS segera melunasi haknya berupa sisa gaji sesuai dengan perjanjian kontrak. Ia ingin segera angkat kaki dan tidak ingin menunggu sampai Juli nanti.

Mengenai klub yang akan dia singgahi berikutnya, Saha belum bisa memutuskan. “Lihat saja nanti di TV,” ucap Saha diiringi tawanya.

PSMS Akan Rekrut Pemain Asing dari Asia

Manajemen PSMS Medan berencana merekrut pemain asing dari Asia untuk memperkuat tim tersebut menghadapi lanjutan kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia (LI) tahun 2010/2011 Agustus mendatang.

"Pemain bola dari Asia yang akan dikontrak PSMS itu, berasal dari Thailand, Korea Selatan atau Jepang," ujar Manajer Tim PSMS, Hendra DS , di Medan, Minggu.

Dengan menggunakan pemain dari Thailand, Korea Selatan atau Jepang itu, menurut dia, sangat tepat dan pemain dari negara itu dapat dengan mudah menyesuaikan pola dan teknik permainan di PSMS.

Manajemen PSMS sudah saatnya memanfaatkan pemain dari Asia itu, sebab selama ini tim PSMS hanya menggunakan pemain Kamerun, Nigeria, Brazil, Argentina dan dari negara lainnya.

"Untuk putaran kompetisi tahun ini, PSMS akan menggunakan pemain Asia. Pemain Asia yang dipakai itu, tentunya yang memiliki kualitas dan sudah memiliki pengalaman tanding di Asia," kata Hendra.

Ia menambahkan, pemain Asia yang dikontrak atau "dibayar" oleh manajemen PSMS itu adalah mantan-mantan pemain nasional yang terbaik dan sudah punya nama di negara mereka.

Sebelum pemain Asia itu diikat kontrak oleh manajemen PSMS, akan diseleksi lebih dahulu, baik fisik, mental, kesehatan dan lainnya sehingga PSMS akan mendapatkan pemain asing yang benar -benar berkualitas seperti yang diharapkan.

"Manajemen akan memberikan kewenangan penuh kepada pelatih untuk menyeleksi ketat para pemain asing itu," tegas Hendra

PSMS Hapus Pemain Titipan

Belajar dari masa lalu, Sekretaris Umum PSMS Idris SE akan turun memantau proses pembentukan skuad PSMS yang dipromosikan menuju Indonesia Super League (ISL) pada 2011. Pemain titipan pihak tertentu dipastikan sulit menembus skuad Ayam Kinantan.

“Selama masih ada saya di PSMS, tidak akan ada pemain-pemain titipan. Semua akan dinilai secara objektif. Sekalipun punya nama besar tapi tidak memenuhi penilaian tetap saja tidak masuk. Kita akan coba bersihkan praktik ini dari tubuh PSMS,” tegasnya.

Sebagai pengurus dan pembina salah satu klub sepakbola usia dini di Kota Medan, Idris mengakui bila praktik pemain titipan itu sudah berlangsung lama. Begitu juga dalam perekrutan pemain PSMS belakangan ini. Untuk itu selain membentuk tim pencari bakat, penjaringan pemain pun sepenuhnya akan diserahkan kepada pelatih.

Sepertinya Idris belajar dari proses perekrutan skuad PSMS pada kompetisi musim ini. Tidak seperti biasanya, sebagai Pelatih Kepala Suimin Dihardja justru diserahkan paket pemain oleh pengurus. Rekomendasi dari pelatih mengenai pemain yang diinginkan justru tidak terpenuhi sehubungan keterbatasan dana saat itu.

Pergantian pelatih dari Suimin Dihardja ke Kustiono di tengah musim pun menjadi celah calo pemain untuk bermain. PSMS pun kebobolan dengan menerima Nikwako Ogochukwu Daniel yang tidak dapat turun di empat laga terakhir dengan alasan cedera. Daniel dibawa oleh agennya Omluck Jr setelah dihubungi salah seorang pengurus yang dikabarkan mendapat komisi dari kontrak Daniel.

“Terlebih dahulu kita akan tunjuk pelatih kepala. Nah, pelatih kepala ini kita beri wewenang penuh untuk memilih tim pelatih lainnya begitu juga mengenai pemain yang dibutuhkan untuk mencapai ISL 2011 mendatang,” tambah Idris