Friday, February 18, 2011

PSMS Terancam tak Ikut Copa

PT Liga Indonesia (LI) belum juga becus mengurusi soal jadwal pertandingan liga. Salah satu contoh adalah jadwal babak 32 besar Copa Indonesia 2011 yang kembali direvisi.

Sayang, jadwal baru yang akan dikeluarkan belum diketahui pasti. Tak tertutup kemungkinan, klub peserta Copa Indonesia juga akan berubah. Dan PSMS bisa jadi tak ikut kalau gagal bertahan di posisi lima besar hingga akhir musim.

Sebelumnya, peserta Copa Indonesia itu direkrut dari 15 tim liga super, lima besar tim yang finish di tiap grup Divisi Utama pada putaran pertama dan dua tim dari Divisi I yang merupakan juara dan runner-up. Namun belakangan diwacanakan, lima besar tim dari tiga grup Divisi Utama di akhir kompetisi yang akan menjadi peserta. Nah, kalau gagal finish lima besar, maka PSMS tidak jadi berlaga di kompetisi tersebut.

Chief Executive Officer (CEO) PT LI Joko Driyono yang dikonfirmasi kemarin mengatakan, pihaknya belum memutuskan jadwal Piala Indonesia bergulir. Kendati dia menyatakan, tetap 15 tim peserta Divisi Utama yang akan ambil bagian. “Piala Indonesia belum diputuskan waktunya. Tetap lima terbaik dari tiap grup yang diambil dari Divisi Utama,” ujarnya.

Joko juga mengatakan, belum jelasnya jadwal membuat pihaknya masih mempertimbangkan tim Divisi Utama yang ikut di Copa Indonesia bisa jadi berubah. “Kalau jadwalnya nanti di akhir April, 15 tim Divisi Utama yang lolos di putaran satu yang diambil. Kalau di akhir Mei, 15 tim yang lolos lima besar di putaran kedua,” jelas Joko.

Sebelumnya, Manajer Administrasi Kompetisi PT LI Darwis Satmoko mengatakan, babak 32 besar Piala Indonesia akan digelar mulai 9 April hingga 21 April mendatang.

Pertimbangan ini baru kali pertama terjadi sejak sejak bergulirnya Copa Indonesia tahun 2003 lalu. PT LI selalu menetapkan tim Divisi Utama peserta Copa Indonesia diambil dari tim yang berhasil meraih peringkat empat besar di akhir putaran pertama. Namun, dipengaruhi tiga klub yang mundur dari liga super seperti PSM Makasar, Persema Malang dan Persibo Bojonegoro, kuota Divisi Utama mengalami penambahan.

Namun kali ini, PT LI terkesan tidak tegas. Dengan alasan perubahan jadwal, PT LI tidak dapat dipungkiri membuat was-was tim yang saat ini mengalami euforia karena merasa lolos ke putaran 32 besar Piala Indonesia seperti PSMS.

Asisten Manajer PSMS Benny Tomasoa memprotes keras wacana tersebut. PT LI harusnya tidak merusak euforiapencinta sepak bola di Medan dengan rencana tersebut. (ful)

Jakarta 1928 Ingin Poin Penuh dari Bintang Meda

CEO Jakarta 1928, Hadi Basalamah, merasa bingung dengan capaian tim kebanggaan warga ibu kota itu. Terlebih lagi dengan hasil imbang 2-2 di kandang sendiri melawan Cendrawasih Papua pekan lalu. Menurutnya, pada laga lawan Bintang Medan pekan ini, permainan Jakarta 1928 harus lebih baik.

“Saya katakan kepada pelatih untuk melakukan evaluasi. Para pemain tampak demam panggung dan sering melakukan kesalahan yang tak semestinya terjadi. Saya sendiri tak tahu kenapa bisa seperti itu,” kata Hadi, Kamis (17/2).

Ia pun mereview kesalahan yang dilakukan kiper Iswan Karim yang mengakibatkan terciptanya gol pertama Cendrawasih Papua lalu. “Aneh kenapa bola bisa lepas dari kiper dan langsung dimanfaatkan lawan menciptakan gol,” paparnya.

Sama halnya dengan gol kedua yang tak diantisipasi dengan baik oleh pemain Jakarta 1928, Hadi pun mengritik permainan anak asuh pelatih Bambang Nurdiansyah saat itu. “Sektor kiri terlalu banyak memainkan bola lambung yang memperlambat tempo permainan. Parahnya lagi kiper lawan tubuhnya tinggi sehingga bola lambung dengan mudah ditangkap,” keluhnya.

Ia mengingatkan agar semua kesalahan sebelumnya tak terulang di stadin Teladan, markas Bintang Medan. Meski bermain di kandang lawan, Hadi menargetkan kemenangan bagi timnya agar bisa meraup tiga poin. “Kita harus pulang dengan kemenangan karena sudah tiga kali main semuanya hanya seri. Dari tiga pertandingan poin kita baru tiga,” sesalnya.

Kepada pelatih, ia mengatakan ada yang salah dengan tim yang setiap bermain selalu menguasai pertandingan. Penyelesaian akhir yang kurang baik menjadi sorotan utamanya. “Waktu lawan Cendrawasih kita juga sangat mendominasi makanya sangat memiriskan kalau hasilnya imbang,” tandasnya. (sto/jpnn)